NIM : 20104061
Tugas : UTS
JAWABAN!!!
4. Variasi individu
a. Setiap individu memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Perbedaan secara umum
disebabkan oleh dua factor, yakni factor bawaan dan factor lingkungan. Factor
bawaan merupakan factor biologis yang diturunkan melalui pewaris genetic oleh
orang tua. Perbedaan individu diantara anak didik merupakan hal yang tidak
mungkin dihindari, karena hamper tidak ada kesamaan yang dimiliki oleh manusia
kecuali perbedaan itu sendiri. Sejauh mana individu berbeda akan mewujudkan
kualitas perbedaan mereka atau kombinasi-kombinasi dari berbagai unsur perbedaan
tersebut. Ciri dan sifat orang yang satu berbeda dengan yang yang lain. Perbedaan
ini disebut perbedaan individu atau perbedaan individual. Maka (perbedaan) dalam
(perbedaan individu) menurut landgren menyangkut variasi yang terjadi, baik variasi
pada aspek fisik maupun psikologis.
b. Variasi individual yang terjadi dalam belajar di sekolah meskipun merupakan suatu
hal yang wajar sebagai dampak kondisi individu siswa yang berbeda-beda, namun
demikian jangan dibiarkan oleh guru. Sistem belajar tuntas atau disebut juga
Mastery Learning dilaksanakan berdasarkan anggapan bahwa setiap siswa yang
mempunyai IQ yang normal akan mampu menguasai semua bahan pelajaran yang
dipelajari apabila diberikan kesempatan waktu belajar yang cukup bagi dirinya.
c. guru perlu mengenal karakteristik masing-masing siswa. Kita akan menjumpai
bahwa variasi individual biasanya merupakan hasil interaksi antara pengaruh
keturunan dan pengaruh lingkungan secara bersamaan, yang akhirnya menghasilkan
manusia yang unik. Oleh karena itu sebagai seorang guru hendaknya mampu
memahami karakteristik maupun sifat-sifat dari masing-masing individu atau
siswanya. Dengan cara maupun metode yang khusus dan mengaplikasikannya
langsung dalam pembelajaran sehingga mengetahui perbedaan peserta didiknya dan
bagaimana cara untuk mengatasinya dengan cara-cara yang mudah di tangkap atau
di pahami siswa.
5. Keberagaman Sosial
a. Kebudayaan mengacu pada pola perilaku, keyakinan, dan semua produk lainnya dari
kelompok masyarakat tertentu yang diwariskan generasi ke generasi. Banyak budaya
barat individualistis, banyak budaya timur kolektif. Remaja A.S menghabiskan lebih
sedikit waktu disekolah dan mengerjakan pekerjaan rumah, lebih banyak waktu di
pekerjaan yang dibayar, dan memiliki banyak waktu diskresioner daripada rekan-
rekan mereka di eropa dan asia timur. Kepedulian ini dibuktikan atas apa yang
remaja A.S lakukan semua waktu luang mereka.
b. Pendidikan multikultur adalah suatu pendekatan progresif untuk mengubah
pendidikan yang secara menyeluruh mengkritisi dan menunjukkan kekurangan,
kegagalan, dan praktek diskriminasi dalam pendidikan. Hal ini didasarkan pada cita-
cita tentang keadilan sosial, persamaan pendidikan, dan dedikasi untuk menfasilitasi
pengalaman-pengalaman pendidikan dimana setiap siswa dapat meraih potensinya
sebagai pelajar dan sebagai makhluk yang aktif dan sadar secara sosial dalam tingkat
lokal, nasional, dan global. Pendidikan multikultur menyatakan/mengakui bahwa
sekolah adalah hal yang penting untuk meletakkan dasar untuk perubahan
masyarakat dan menghilangkan tekanan dan ketidakadilan. Tujuan utama dari
pendidikan multikultur adalah untuk mempengaruhi perubahan sosial. Jalan untuk
mencapai tujuan tersebut dengan menggabungkan tiga perubahan: perubahan diri
sendiri, perubahan sekolah dan pendidikan yang diterima, dan perubahan
masyarakat.
c. Setiap anak datang ke sekolah dengan identitas etnik (suku bangsa), baik secara
sadar ataupun tidak. Guru harus mengenali dan memahami identifikasi tersebut. Hal
ini harus menjadi dasar dalam kegiatan pembelajaran dalam kelas. Poinnya adalah
untuk mengakui perbedaan, bukan mengacuhkan mereka. Sama pentingnya ketika
siswa mengenali dan menghargai kesukubangsaan mereka dan belajar menghargai
orang lain dalam kelas. Pengenalan pada masing-masing identitas etnik merupakan
poin awal, hal ini merupakan penghubung antara guru dengan siswa maupun siswa
dengan siswa yang lain. Identifikasi etnik sebagai poin lanjutan yang berfokus pada
keseluruhan proses pendidikan merupakan dasar untuk mengembangkan level
identifikasi selanjutnya yaitu identifikasi nasional. Identifikasi nasional pada setiap
individu membutuhkan pemahman dan komitmen pada cita-cita demokratis seperti
martabat manusia, keadilan dan persamaan hak. Disini fokusnya adalah menjadi
anggota yang efektif dalam masyarakat demokratis. Identifikasi nasional yang kuat
pada setiap individu merupakan hal yang pokok pada pengembangan identitas
global.