Anda di halaman 1dari 5

Geografi

(Kelompok 4 | X Mipa 3)

Materi : Gempa Bumi (Seisme)

Guru Pembimbing : Monginsidi

Nama Kelompok : 1. Nazwa Rizkiani

2. Wa Ode Sri Mulfi ani

3. Cindy Amalia Lestari

4. Wa Ode Feti

5. Muhammad Suryamin
GEOGRAFI
X Mipa 3 | Gempa Bumi

Proses Seisme
Gempa bumi adalah bergetarnya permukaan bumi adalah bergetarnya permukaan bumi
secara tiba-tiba sebagai akibat gelombang seismic terhadap lapisan-lapisan batuan (litosfer).
Gempa banyak terjadi di sekitar antar lempeng (plate margin) yang banyak terdapat patahan
aktif.

Berdasarkan penyebabnya, gempa dibedakan atas empat macam, yaitu gempa tektonik,
gempa vulkanik, gempa runtuhan, dan gempa buatan.

1. Gempa Tektonik

Gempa tektonik adalah gempa yang terjadi karena proses tektonik berupa pelepasan
tenaga akibat pergeseran atau pematahan lempeng tektonik. Gempa tektonik ini sering
terjadi dan biasanya meliputi wilayah yang cukup luas.

Contohnya gempa : Yogyakarta pada 27 Mei 2006 yang berkekuatan 5,9 skala richter.
Gempa bumi ini mengguncang sisi selatan pulau jawa yang berpusat
di Samudra Hindia.

Dampak : Karena menimbulkan getaran yang kuat, Kempa tektonik menyebabkan


deformas vertical yang berupa penurunan dasar permukaan laut
sehingga dapat mengakibatkan tsunami.

Tsunami adalah gelombang psang laut akibat gempa di dasar laut

Gempa bisa berpotensi menjadi tsunami jika pusat gempa berada di dasar laut dengan skala
yang besar dan kedalaman yang rendah (lebih dari 7 SR dan kurang dari 70 km).

2. Gempa vulkanik
Gempa adalah gempa yang terjadi karena kegiatan gunung api, baik sebelum maupun
setelah letusan gunung api. Gempa ini terjadi bersamaan dengan pergerakan magma yang
mendorong ke atas mencari daerah yang lemah sehingga muncul ke permukaan bumi.
Gempa ini tidak sesuai gempa tektonik.

Contoh: seperti gempa gunung bromo.

a. Gempa vulkano tektonik, yaitu gempa yang diakibatkan oleh perubahan tekanan di
batuan akibat magma.
b. Gempa periode panjang, yaitu gempa yang terjadi akibat penorobosan magma yang
melewati batuan disekitarnya sehingga menimbulkan getaran.

Dampak: Gangguan Pernafasan dan penglihatan, Pencemaran sumber air bersih, Kebakaran
hutan dan lahan dan korban jiwa akibat aliran lava, awan panas, banjir lahar
Jatuhan pasir dan batu.

3. Gempa runtuhan (Terban)

Gempa runtuhan adalah gempa yang terjadi akibat runtuhnya massa batuan atau tanah.
Misalnya akibat longsir dan ambrukan tanah di dalam terowongan penambangan atau di
gua-gua kapur. Guncangannya tidak begitu hebat, dan daerahnya sangat terbatas
(sekitar 1-2 km).

Contoh: jenis gempa runtuhan adalah saat tambang bawah tanah Freeport runtuh di tahun
2013 dan memunculkan gempa kecil di wilayah tersebut.

Dampak: Menimbulkan kerusakan namun tidak begitu parah.

4. Gempa buatan

Gempa buatan adalah gempa yang terjadi karena adanya aktifitas manusia sehingga
menyebabkan getara yang cukup berarti namun guncangannya tidak begitu hebat, dan
daerahnya lebih sempit lagi.

Contoh: Peledakan gunung dalam proses pembuatan jalan sehingga menimbulkan


guncangan.

Berdasarkan jarak hiposentrum dari permukaan bumi, gempa dibedakan menjadi tiga:
a. Gempa dangkal, jarak hiposentrumnya kurang dari 100 km dari permukaan bumi.
b. Gempa pertengahan, jarak hiposentrumnya antara 100-300 km dari permukaan bumi.
c. Gempa dalam, jarak hiposentrumnya lebih dari 300 km dari permukaan bumi.

Pengaruh negative gempa


Dari beberapa jenis gempa yang ada, kita dapat menyimpilkan bahwa, negatif gempa bumi
yang paling umum yaitu

 kerusakan bangunan dari ringan hingga berat.


 Bangunan tersebut seperti sekolah, kantor pemerintahan, toko hingga pusat
perbelanjaan, rumah dan lainnya.
 Jika kekuatan gempa cukup besar bisa memicu bangunan roboh atau hancur dan
berakibat pada korban jiwa.

Pengaruh positiv gempa


Getaran gempa bisa membuat bahan mineral dan batu mulia yang bernilai tinggi lebih
mudah ditambang karena naik ke permukaan Bumi. Itu sangat berguna bagi lingkungan dan
manusia. Gempa Bumi juga mengakibatkan dataran baru bermunculan, seperti pantai yang
melebar.

Anda mungkin juga menyukai