Anda di halaman 1dari 5

BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA

POLTEKKES KEMENKES RIAU


Jl. Melur No.103, Harjosari, Kec. Sukajadi, Kota Pekanbaru,
Riau 28156

A. Latar Belakang

Latar belakang lahirnya kebijakan Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) bagi pegawai
KPK sebenarnya berasal dari Pasal 1 ayat (6) jo Pasal 69C Undang-Undang Nomor 19 Tahun
2019 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (UU KPK). Dimana ketentuan tersebut menyatakan
bahwa Pegawai KPK merupakan ASN, yang lebih lanjut menyatakan bahwa Pegawai
KPK dapat diangkat menjadi ASN maksimal 2 tahun setelah undang-undang ini.
Kemudian lahirlah Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2020 tentang Pengalihan Pegawai
Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi menjadi Pegawai Aparatur Sipil Negara (PP),
dimana dalam Pasal 6 ayat (1) menyatakan bahwa “Tata cara pengalihan Pegawai KPK
menjadi Pegawai ASN, diatur lebih lanjut dengan Peraturan Komisi Pemberantasan
Korupsi”. Setelah itu, lahirlah Peraturan Komisi Pemberantasan Korupsi Nomor 1 Tahun
2021 tentang Tata Cara Pengalihan Pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi Menjadi Pegawai
Aparatur Sipil Negara (PKPK), dimana Pasal 5 ayat (4) menyatakan bahwa “…dilaksanakan
asesmen tes wawasan kebangsaan oleh KPK bekerja sama dengan Badan Kepegawaian
Negara”.

Dari segi model kebijakan, maka kebijakan TWK masuk ke dalam bentuk kebijakan
meso. Kebijakan meso adalah kebijakan penjelas dari peraturan pelaksana yang salah satunya
dapat berbentuk peraturan menteri (Riant: 2002). Adapun kebijakan TWK ini dikeluarkan
oleh Pimpinan KPK. Dimana dalam Pasal 1 (1) Draft Perpres tentang Organisasi dan Tata
Kerja (OTK) Pimpinan dan Organ Pelaksana KPK “Pimpinan KPK merupakan pejabat negara
setingkat menteri yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden sebagai
kepala negara “. Dikarenakan kebijakan TWK diatur dalam bentuk Peraturan Pimpinan KPK
yang setingkat menteri maka jelas bahwa model kebijakan tersebut adalah kebijakan publik
meso.

Meskipun telah memiliki landasan normatif dan model kebijakan yang jelas, namun
kebijakan ini menimbulkan problematika. Setidaknya terdapat 6 (enam) poin krusial dalam
kebijakan TWK ini, antara lain :
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA
POLTEKKES KEMENKES RIAU
Jl. Melur No.103, Harjosari, Kec. Sukajadi, Kota Pekanbaru,
Riau 28156

1. Tidak ada ketentuan tes alih status dalam UU KPK. Amanat UU KPK hanya menyatakan
pegawai KPK dapat diangkat menjadi ASN.
2. Urgent tidaknya kebijakan tersebut. Bukan informasi rahasia lagi bahwa pegawai KPK
merupakan orang-orang yang berkompeten dibidangnya, lantas apa kaitan antara TWK
dengan kompetensinya?
3. Menabrak AUPB, yaitu asas keterbukaan. Hal ini disebabkan berita pengumuman lulus
dan tidak lulus lebih dulu diketahui publik melalui kanal berita internet dibandingkan
informasi langsung dari pihak KPK.
4. Melanggar HAM. Dalam Pasal 7 huruf c Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2005 tentang
Tentang Pengesahan Internasional Covenant on Economic, Social and Cultural Right
(Kovenan Internasional Tentang Hak-Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya),
“Kesempatan yang sama bagi setiap orang untuk dipromosikan ke tingkat yang lebih
tinggi dan sesuai tanpa pertimbangan-pertimbangan apapun selain senioritas dan
kemampuan”.
Berdasarkan ketentuan di atas, maka akan dipertanyakan lagi, apa korelasi antara TWK
dengan kemampuan?
Selain itu juga bertentang dengan Pasal 18 ayat (1) Undang-Undang Nomor 12 Tahun
2005 tentang Pengesahan International Covenant on Civil and Political Rights (Kovenan
Internasional Tentang Hak-Hak Sipil dan Politik), yang menyatakan
“Setiap orang berhak atas kebebasan berpikir, keyakinan dan beragama. Hak ini
mencakup kebebasan untuk menetapkan agama atau kepercayaan atas pilihannya
sendiri, dan kebebasan, baik secara sendiri maupun bersama-sama dengan orang lain,
baik di tempat umum atau tertutup, untuk menjalankan agama dan kepercayaannya
dalam kegiatan ibadah, pentaatan, pengamalan, dan pengajaran”.
Hal ini disebabkan pertanyaan dalam TWK juga menanyakan seputar keagamaan yang
bersifat pribadi.
5. Bertentangan dengan Pasal 62 (1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara, yang menyatakan “Penyelenggaraan seleksi pengadaan PNS oleh
Instansi Pemerintah melalui penilaian secara objektif berdasarkan kompetensi,
kualifikasi, dan persyaratan lain yang dibutuhkan oleh jabatan”. Mengingat bahwa
ASN terdiri dari PNS dan PPPK, maka jika pegawai KPK dialihkan menjadi PNS,
kemudian harus melalui TWK, tentu hal tersebut tidak memiliki korelasi dengan
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA
POLTEKKES KEMENKES RIAU
Jl. Melur No.103, Harjosari, Kec. Sukajadi, Kota Pekanbaru,
Riau 28156

penilaian objektif yang seharusnya dilihat dari kompetensi, kualifikasi, dan persyaratan
lain yang dibutuhkan oleh jabatan.
6. TWK sebagai alat untuk menyingkirkan orang-orang berintegritas di KPK.

B. Landasan Kegiatan
Program Kerja KEMENTRIAN LUAR NEGERI BEM POLTEKKES RIAU 2020/2021

C. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan ini yaitu:
1. Menambah pengetahuan bagi mahasiswa dan pembaca.
2. Mengembalikan marwah KPK.
3. Batalkan pemberhentian pegawai terbaik KPK.

D. Sasaran Kegiatan

Sasaran dan pendukung terlaksananya kegiatan ini yaitu :


Seluruh mahasiswa POLTEKKES RIAU
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA
POLTEKKES KEMENKES RIAU
Jl. Melur No.103, Harjosari, Kec. Sukajadi, Kota Pekanbaru,
Riau 28156

E. Nama Kegiatan

Nama kegiatan ini adalah Kajian Isu Hangat KEMENLU

F. Tema Kegiatan

Tema kegiatan ini adalah :


‘Kebijakan TWK Bagi Pegawai KPK”

G. Bentuk Kegiatan

Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk kegiatan Kajian


H. Waktu dan Tempat Kegiatan

Hari/Tanggal : Selasa 15 Juni 2021


Tempat :Kegiatan ini diselenggarakan di Kampus POLTEKKES RIAU
tepatnya Sekretariat BEM.
I. Susunan Acara

Pemberian ceramah dari pemateri


J. Anggaran Dana

K. PENUTUP

Demikianlah proposal ini kami buat sebagai gambaran awal rencana


penyelenggaraan kegiatan LATAR BELAKANG TWK Besar harapan kami, kegiatan ini
dapat terselenggara sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Oleh karena itu, kami
sangat mengharapkan dukungan serta partisipasi dari semua pihak demi kelancaran serta
suksesnya kegiatan ini.
Atas perhatian dan dukungan yang diberikan serta partisipasinya, kami ucapkan
terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA
POLTEKKES KEMENKES RIAU
Jl. Melur No.103, Harjosari, Kec. Sukajadi, Kota Pekanbaru,
Riau 28156

LEMBARAN PENGESAHAN
PROPOSAL KEGIATAN

Pekan Baru , JUNI , 2021

Panitia Penyelenggara

Ketua Pelaksana, Sekretaris,

Fahran Arrahim Novaliani Gultom

Mengetahui,

Menyetujui,

Anda mungkin juga menyukai