Anda di halaman 1dari 9
MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA. SALINAN KEPUTUSAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR KM.40/UM.001/MP/2018 TENTANG LOGO HALAL TOURISM INDONESIA DAN LOGO PARIWISATA HALAL INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan _ pencitraan Pariwisata Halal Indonesia dalam lingkup Nasional dan Internasional serta mendorong percepatan pemasaran dan promosi Pariwisata Halal Indonesia, — perlu menetapkan Logo Halal Tourism Indonesia dan Logo Pariwisata Halal Indonesia; b. bahwa berdasarkan _pertimbangan _sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Menteri Pariwisata tentang Logo Halal Tourism dan Logo Pariwisata Halal Indonesia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 11, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4966); 3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2017 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2018 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 235, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6138); 4, Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional Tahun 2010-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5262); Menetapkan KESATU KEDUA KETIGA KEEMPAT MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA 2. 5. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 103, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5423); 6. Peraturan Presiden Nomor 19 Tahun 2015 tentang Kementerian Pariwisata (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2015 Nomor 20) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 93 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 19 Tahun 2015 tentang Kementerian Pariwisata (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2017 Nomor 214); 7. Peraturan Menteri Pariwisata Nomor 11 Tahun 2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pariwisata (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1584); MEMUTUSKAN: KEPUTUSAN MENTERI PARIWISATA TENTANG LOGO HALAL. TOURISM INDONESIA DAN LOGO PARIWISATA HALAL INDONESIA. Menetapkan Logo Halal Tourism Indonesia dan Logo Pariwisata Halal Indonesia yang berlaku secara Nasional dan Internasional, sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri ini, Logo Halal Tourism Indonesia dan Logo Pariwisata Halal Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU digunakan pada setiap kegiatan pemasaran dan promosi pariwisata Indonesia di luar Negeri dan/atau di dalam Negeri. Dalam penggunaan logo Halal Tourism Indonesia harus menyertakan Logo Wonderful indonesia dan penggunaan Logo Pariwisata Halal Indonesia harus menyertakan logo Pesona Indonesia Penduan penggunaan logo Halal Tourism Indonesia dan Logo Pariwisata Halal Indonesia diterbitkan oleh Deputi yang menangani bidang pemasaran pariwisata. MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA “3: KELIMA Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 31 Januari 2018 MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA, Tt. ARIEF YAHYA, Salinan sesuai dengan aslinya KEMENTERIAN PARIWISATA RI Sekretaris Kementgzian, UKUS KUSWARA NIP. 19591217 198603 1 001 MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA “3- KELIMA Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 31 Januari 2018 MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA, Ted. ARIEF YAHYA Salinan sesuai dengan aslinya KEMENTERIAN PARIWISATA RI ———- UKUS KUSWARA NIP. 19591217 198603 1 001 MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA. 4. LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR KM.40/UM.001/MP/2018 TENTANG LOGO HALAL TOURISM INDONESIA DAN LOGO PARIWISATA HALAL INDONESIA LOGO HALAL TOURISM INDONESIA DAN LOGO PARIWISATA HALAL INDONESIA —\ halal tourism indonesia The Halal Wonders — en halal mdonesia Yang Halal Menjadi Pesona MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA. ig 1. Gambar a. Lambang burung Garuda dimaknai sebagai burung yang suka berkelompok dan melambangkan hidup damai antar sesama di alam. Burung merupakan satwa dengan populasi terbanyak di Indonesia. Salah satu dari mereka menjadi lambang negara. Rentangan sayap menggambarkan keterbukaan, hasrat untuk terbang jauh, melintas batas. Sifatnya semesta, dikenali oleh semua. Bentuk burung menyerupai tulisan ‘Halal” (huruf arabic) yang merepresentasikan pariwisata halal. b. Warna pada lambang burung : 1) Biru bermakna universalitas, kedamaian dan konsistensi; 2) Hijau bermakna kreativitas, ramah lingkungan, dan keselarasan; 3) Jingga bermakna inovasi, hasrat perubahan, dan keterbukaan; 4) Ungu bermakna daya imajinasi, iman, dan kesatuan jiwa raga; dan 5) Magenta bermakna keseimbangan, kepekaan dan pemikiran praktis 2. Tulisan Warna tulisan “Indonesia” harus lebih gelap dari “Halal Tourism” untuk mengedepankan dan memperkuat Indonesia diantara persaingan pariwisata halal internasional. Tagline “Yang Halal Menjadi Pesona” dan “The Halal Wonders” dipergunakan untuk memperkuat identitas logo. 3. Penggunaan Logo Untuk mempertahankan konsistensi pesan pemasaran Pariwisata Halal Indonesia, maka penggunaan logo “Halal Tourism Indonesia” dan/atau “Pariwisata Halal Indonesia” harus dilaksanakan menyesuaikan aturan- aturan sebagai berikut : a) Gambar burung dan tulisan “Halal Tourism Indonesia” dan/atau “Pariwisata Halal Indonesia” dihitung sebagai satu kesatuan dan harus digunakan secara bersamaan sebagai logo resmi pemasaran pariwisata halal Indonesia. Segala bentuk modifikasi atau penyesuaian penggunaannya harus mengacu kepada Panduan Penggunaan Logo yang diterbitkan oleh Deputi yang menangani bidang pemasaran pariwisata b) Logo “Halal Tourism Indonesia” dan “Pariwisata Halal Indonesia” harus digunakan secara terpisah dengan menyesuaikan dua aspek yaitu jenis target audiens dan lokasi sebagai berikut : 1) Logo “Halal Tourism Indonesia” digunakan ketika menyasar target audiens internasional baik di Iuar negeri maupun di Indonesia 2) Logo “Pariwisata Halal Indonesia” digunakan ketika menyasar target audiens masyarakat Indonesia. MENTERI PARIWISATA. REPUBLIK INDONESIA he ©) Posisi peletakan logo “Halal Tourism Indonesia” atau “Pesona Indonesia” harus bersanding dengan logo brand induknya yaitu “Wonderful Indonesia” atau “Pesona Indonesia” dan diletakkan pada posisi kanan bawah atau mengacu kepada panduan penggunaan logo yang disusun. 4. World of Wonders Sebagai bagian dalam brand pariwisata Halal Indonesia, diperkenalkan pula konsep “World of Wonders” sesuai dengan brand induknya yang menjadi pilar tematik dalam mempromosikan pariwisata Halal Indonesia. Konsep ini memperkenalkan lima elemen yang diambil dari lima jenis daya tarik utama pariwisata Halal Indonesia, yaitu a. Natural Natural merupakan salah satu elemen dari konsep World of Wonders yang mengangkat tema keindahan alam Indonesia. Warna yang digunakan adalah gradasi biru ke hijau. b. Adventurous Adventurous merupakan salah satu elemen dari konsep World of Wonders yang mengangkat tema petualangan di Indonesia. Warna yang digunakan adalah gradasi oranye ke magenta. c. Sensory Sensory merupakan salah satu elemen dari konsep World of Wonders yang mengangkat tema kenikmatan kuliner halal Indonesia. Warna yang digunakan adalah gradasi magenta ke ungu. d. Cultural Cultural merupakan salah satu elemen dari konsep World of Wonders yang mengangkat tema keramahan budaya Indonesia. Warna yang digunakan adalah gradasi kuning ke oranye. e. Modern Modern merupakan salah satu elemen dari konsep World of Wonders yang mengangkat tema dinamika kehidupan urban Indonesia. Warna yang digunakan adalah gradasi ungu ke biru tua. Kelima elemen warna yang dibentuk untuk mempermudah sistem penggunaan dan pengaplikasian materi-materi publikasi pemasaran “Halal Tourism Indonesia”. Dalam setiap penggunaannya semua materi publikasi diharuskan untuk mengasosiasikan destinasi-destinasi unggulan dengan kelima elemen tersebut, sehingga dapat memperkuat citra “Halal Tourism Indonesia” kepada publik global. MENTER! PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA 7 5. Elemen Pembatas Bentangan visual sayap burung yang dipergunakan sebagai elemen pembatas merupakan elemen pembatas yang sama dengan brand Pariwisata Indonesia yang merupakan brand induk. Penggunaan clemen sayap sebagai unsur pemisah ataupun pembatas sebagaimana yang diatur dalam panduan merek [brand guideline] pariwisata Indonesia yang telah ditentukan merupakan wujud perkuatan dan keselarasan brand Pariwisata Halal Indonesia terhadap salah satu atribut brand Pariwisata Indonesia 6. Penggunaan Foto dan Imagery Untuk dapat menampilkan keindahan pariwisata Indonesia dan membedakan dengan tujuan pariwisata negara lain, maka penggunaan foto secara konsisten sangat diperlukan. Dengan penguatan merck pariwisata Indonesia, maka diperkenalkan pula konsep foto yang boleh dipergunakan. Konsep tersebut adalah: 1. Overview of magnificent landscape; 2. Macro to show Indonesia in details; 3. Upclose to Indonesia personality; dan 4. Experiencing Indonesia. Dalam kesempatan untuk memadukan beberapa foto dan kepentingan destinasi dalam rangka aktifitas promosi, maka penggunaannya mengacu kepada: 1. Macro to show Indonesia in details; 2. Upclose to Indonesian personality; 3. Ideas of social open source photography; dan 4. Layering another element [e.g. pattern & illustration]. Sebagai unsur utama dalam penggunaan foto dan imagery pada penguatan brand Pariwisata Halal Indonesia foto atau image yang digunakan untuk Pariwisata Halal Indonesia adalah yang sesuai dengan estetika Islam (tidak ada muatan kemusyrikan, kemaksiatan dan atau sesuatu yang bertentangan dengan fitrah manusia yang lurus) yang mencerminkan Islam yang moderat (pertengahan, tidak kaku dan tidak juga permisif), inklusif, dan berperadaban. MENTERI PARIWISATA. REPUBLIK INDONESIA -8- 7. Blemen Lain Pada penguatan brand Pariwisata Halal Indonesia, juga diperkenalkan penggunaan elemen lain yang berupa pola tertentu dan ilustrasi sebagaimana diatur dalam panduan brand, Pola tertentu dan ilustrasi yang dimaksud adalah penggunaan pola yang dapat dipergunakan sebagai elemen penguat dari tampilan visual promosi yang dilakukan khususnya apabila tidak dipergunakannya foto ataupun unsur imagery dalam media promosi yang dimaksud. 8. Skala/Ukuran Logo Ruang kosong adalah jarak minimal area untuk mengelilingi logo yang harus dibiarkan kosong dari segala elemen visual dan teks. Setiap konfigurasi logo mengambil cap height measurement (A) untuk mendeterminasi ruang kosong. > halal tounsm . mdonesia Tujuan penentuan jarak spasi minimum adalah agar image untuk identitas dapat terlihat dan terbaca dengan jelas. A dalam logo primer diukur dari ketinggian logogram, hal ini diukur sehingga jarak spasi minimum menjauhkan logo dari objek lainnya. apa esc .—SShaiacuriem B mas onesiail ee MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA, Td. ARIEF YAHYA, Salinan’sesuai dengan aslinya KEMENTERIAN PARIWISATA RI eet UKUS KUSWARA NIP. 19591217 198603 1 001

Anda mungkin juga menyukai