Anda di halaman 1dari 3

NAMA : SANTI RAHAYU

NIM : 836697996
KODE/MATK UL : PAUD4503/EVALUASI PEKEMBANGAN AUD

LEMBAR JAWABAN TUGAS 1


1. Tujuan asesmen pekembangan anak usia dini :
Untuk mengetahui bebagai aspek pekembangan anak secara individual, yang meliputi
aspek fisik motorik, kognitif, bahasa, social emosional, dan sebagainya.
Untk diagnosa adanya hambatan pekembangan maupun identifikasi penyebab masalah
belajar pada anak.
Untuk memberikan tempat dan progam yang tepat untuk anak, dalam hal ini mengetahui
apakah anak membutuhkan pelayanan khusus.
Untuk pembuatan peencanaan progam
o Dalam hal ini, asesmen di gunakan untuk menentukan kemajuan anak dalam
mencapai tujuan progam. Selain itu, asesmen juga bertujuan untuk memodifikasi
kurikulum, menentkan metodologi, dan memberikan umpan balik (feedback).
Untuk mengidentifikasi dan memperbaiki nasalah perkembangan pada anak.
Untuk kajian penelitian.

2. Asesmen merupakan proses mendokumentasi keterampilan dan pekembangan anak.


Asesmen mengukur level perkembangan anak dan memberikan indikasi tahap
perkembangan anak selanjutnya. Asesmen bukanlah sekedar mengukur, mengurutkan
ranking, ataupun mengelompokan anak dalam kategori tertentu.
Ada empat prosesdalam asesmen yaitu :
a. Menentukan kebutuhan anak dan menentukan tujuan asesmen.
b. Mengumpulkan data kualitatif dan kuantitatif dengan metode yang tepat.
c. Memproses informasi yang bermanfaat untuk melakukan penilaian.
d. Membuat keputusan (judgment) professional.

3. 1. Melalui keterampilan motoric, anak dapat menghibur dirinya dan memperoleh


perasaan senang, seperti anak merasa senang dengan memiliki keterampilan memainkan
boneka, melempar dan menangkap bola atau memainkan alat-alat mainan lainnya.
2. Melalui keterampilan motoric anak dapat beranjak dari kondisi helplessness (tidak
berdaya) pada bulan-bulan pertama kehidupannya, ke kondisi yang independence (bebas,
tidak begantung). Anak dapat bergerak dari satu tempat ketempat lainnya, dan dapat
bebuat sendiri untuk dirinya. Kondisi ini akan menunjang perkembangan percaya diri.
3. Melalui keteampilan motorik, anak dapat menyesuaikan dirinya dengan lingkungan
sekolah. Pada usia pra-sekolah(TK) atau usia kelas awal sekolah dasar, anak sudah dapat
di latih menulis menggambar, mewarnai, dan baris berbaris.
4. Melali pekembangan motoric ang normal memungkinkan anak dapat bemain atau
bergaul dengan teman sebayanya, sedangkan yang tidak normal akan menghambat anak
untuk dapat bergaul dengan teman sebayanya bahkan dia akan tekucilkan atau menjadi
anak yang fringer (tepinggirkan).
5. Perkembangan keteampilan motorik sangat penting bagi perkembangan self concepi
atau konsep diri/kepribadian anak.

4. Empat refleks awal :


 Mengedipkan mata. Bila bayi tiba-tiba mendengar suara keras, atau bila ada
benda yang mendekati wajahnya dengan amat cepat, matanya secara otomatis di
tutup. Ini adalah bentuk perlindungan diri yang amat primitive yang ada sejak
lahir dan masih di pertahankan seumur hidup. Diakhir tahun pertama misalnya,
dia masih mengedipkan mata ketika ada sebuah mainan yang terlepas dari
pegangannya dan jatuh ke lantai.
 Genggaman telapak tangan. Ketika bayi yang masih muda bebaing telentang
dengan tangan di angkat ke udara, dengan lembut letakkan telunjuk kita dalam
telapak tangannya sehingga dia dapat measakan tekanan diri sentuhan kita.
Tangannya akan segera otomatis menggenggam jai kita amat erat dan dia
tampaknya tidak dapat melepaskannya. Refleks ini ada sejak lahir tetapi
biasannya menghilang pada waktu bayi berumur 3 atau 4 bulan.
 Refleks moro, perlu ekstra hati-hati kalua ingin menguji efleks ini. Pegang erat-
erat bayi dalamtangan sehingga wajahnya menghadap ke arah kita. Kemudian
dengan cepat turunkan dia 15 sentimeter (jangan melepaskan pegangan kita).
Refleks moro juga dikenal dengan nama refleks tekejut, memaksanya untuk
melengkungkan punggungnya dan menggerakkan lengan dan tungkainnya ke
udara, seolah-olah dia sedang mencoba untuk memegang sesuatu. Refleks ini
hilang di isua 4 bulan.
 Tindakan tanpa mengetahui. Pada waktu yang sama ketika bayi tumbuh dan
melepaskan diri dari refleks primitifini, koordinasi tangan-matanya bekembang
dengan caa yang lebih berstuktur. Tetapi, ingat bahwa bayi belum memahami
akibat daitindakannya. Itulah sebabnya, misalnya bayi dengan senang merenggut
kacamata daiwajah ibunya dengan riang memelintirnya sampai hancur
berantakan. Ini adalah keingintahuan naluri yang mendesak tingkah lakunya, tidak
ada yang lain.

5. Indikator perkembangan motoric kasa anak


a) Anak mampu berjalan di atas papan keseimbangan
b) Anak mampu melompat sambil berlari
c) Anak mampu melompat di tempat dengan 1 kaki
d) Anak mampu melompat ke depan10 kali tanpaterjatuh
e) Anak mampu berlari, menikung, dan behenti secara efektif/tekontrol
f) Anak mampu bejalan sambal berjinjit
g) Anak mampu menendang bola
h) Anak mampu naik dan tuun tangga
i) Anak mampu berguling ke kanan dan ke kiri
j) Anak mampu merangkak

Anda mungkin juga menyukai