0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
27 tayangan3 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang evaluasi perkembangan anak usia dini. Terdapat beberapa poin penting yaitu tujuan dari asesmen perkembangan anak, proses asesmen, contoh indikator perkembangan motorik anak, dan empat jenis refleks awal yang dimiliki bayi.
Dokumen tersebut membahas tentang evaluasi perkembangan anak usia dini. Terdapat beberapa poin penting yaitu tujuan dari asesmen perkembangan anak, proses asesmen, contoh indikator perkembangan motorik anak, dan empat jenis refleks awal yang dimiliki bayi.
Dokumen tersebut membahas tentang evaluasi perkembangan anak usia dini. Terdapat beberapa poin penting yaitu tujuan dari asesmen perkembangan anak, proses asesmen, contoh indikator perkembangan motorik anak, dan empat jenis refleks awal yang dimiliki bayi.
NIM : 836697996 KODE/MATK UL : PAUD4503/EVALUASI PEKEMBANGAN AUD
LEMBAR JAWABAN TUGAS 1
1. Tujuan asesmen pekembangan anak usia dini : Untuk mengetahui bebagai aspek pekembangan anak secara individual, yang meliputi aspek fisik motorik, kognitif, bahasa, social emosional, dan sebagainya. Untk diagnosa adanya hambatan pekembangan maupun identifikasi penyebab masalah belajar pada anak. Untuk memberikan tempat dan progam yang tepat untuk anak, dalam hal ini mengetahui apakah anak membutuhkan pelayanan khusus. Untuk pembuatan peencanaan progam o Dalam hal ini, asesmen di gunakan untuk menentukan kemajuan anak dalam mencapai tujuan progam. Selain itu, asesmen juga bertujuan untuk memodifikasi kurikulum, menentkan metodologi, dan memberikan umpan balik (feedback). Untuk mengidentifikasi dan memperbaiki nasalah perkembangan pada anak. Untuk kajian penelitian.
2. Asesmen merupakan proses mendokumentasi keterampilan dan pekembangan anak.
Asesmen mengukur level perkembangan anak dan memberikan indikasi tahap perkembangan anak selanjutnya. Asesmen bukanlah sekedar mengukur, mengurutkan ranking, ataupun mengelompokan anak dalam kategori tertentu. Ada empat prosesdalam asesmen yaitu : a. Menentukan kebutuhan anak dan menentukan tujuan asesmen. b. Mengumpulkan data kualitatif dan kuantitatif dengan metode yang tepat. c. Memproses informasi yang bermanfaat untuk melakukan penilaian. d. Membuat keputusan (judgment) professional.
3. 1. Melalui keterampilan motoric, anak dapat menghibur dirinya dan memperoleh
perasaan senang, seperti anak merasa senang dengan memiliki keterampilan memainkan boneka, melempar dan menangkap bola atau memainkan alat-alat mainan lainnya. 2. Melalui keterampilan motoric anak dapat beranjak dari kondisi helplessness (tidak berdaya) pada bulan-bulan pertama kehidupannya, ke kondisi yang independence (bebas, tidak begantung). Anak dapat bergerak dari satu tempat ketempat lainnya, dan dapat bebuat sendiri untuk dirinya. Kondisi ini akan menunjang perkembangan percaya diri. 3. Melalui keteampilan motorik, anak dapat menyesuaikan dirinya dengan lingkungan sekolah. Pada usia pra-sekolah(TK) atau usia kelas awal sekolah dasar, anak sudah dapat di latih menulis menggambar, mewarnai, dan baris berbaris. 4. Melali pekembangan motoric ang normal memungkinkan anak dapat bemain atau bergaul dengan teman sebayanya, sedangkan yang tidak normal akan menghambat anak untuk dapat bergaul dengan teman sebayanya bahkan dia akan tekucilkan atau menjadi anak yang fringer (tepinggirkan). 5. Perkembangan keteampilan motorik sangat penting bagi perkembangan self concepi atau konsep diri/kepribadian anak.
4. Empat refleks awal :
Mengedipkan mata. Bila bayi tiba-tiba mendengar suara keras, atau bila ada benda yang mendekati wajahnya dengan amat cepat, matanya secara otomatis di tutup. Ini adalah bentuk perlindungan diri yang amat primitive yang ada sejak lahir dan masih di pertahankan seumur hidup. Diakhir tahun pertama misalnya, dia masih mengedipkan mata ketika ada sebuah mainan yang terlepas dari pegangannya dan jatuh ke lantai. Genggaman telapak tangan. Ketika bayi yang masih muda bebaing telentang dengan tangan di angkat ke udara, dengan lembut letakkan telunjuk kita dalam telapak tangannya sehingga dia dapat measakan tekanan diri sentuhan kita. Tangannya akan segera otomatis menggenggam jai kita amat erat dan dia tampaknya tidak dapat melepaskannya. Refleks ini ada sejak lahir tetapi biasannya menghilang pada waktu bayi berumur 3 atau 4 bulan. Refleks moro, perlu ekstra hati-hati kalua ingin menguji efleks ini. Pegang erat- erat bayi dalamtangan sehingga wajahnya menghadap ke arah kita. Kemudian dengan cepat turunkan dia 15 sentimeter (jangan melepaskan pegangan kita). Refleks moro juga dikenal dengan nama refleks tekejut, memaksanya untuk melengkungkan punggungnya dan menggerakkan lengan dan tungkainnya ke udara, seolah-olah dia sedang mencoba untuk memegang sesuatu. Refleks ini hilang di isua 4 bulan. Tindakan tanpa mengetahui. Pada waktu yang sama ketika bayi tumbuh dan melepaskan diri dari refleks primitifini, koordinasi tangan-matanya bekembang dengan caa yang lebih berstuktur. Tetapi, ingat bahwa bayi belum memahami akibat daitindakannya. Itulah sebabnya, misalnya bayi dengan senang merenggut kacamata daiwajah ibunya dengan riang memelintirnya sampai hancur berantakan. Ini adalah keingintahuan naluri yang mendesak tingkah lakunya, tidak ada yang lain.
5. Indikator perkembangan motoric kasa anak
a) Anak mampu berjalan di atas papan keseimbangan b) Anak mampu melompat sambil berlari c) Anak mampu melompat di tempat dengan 1 kaki d) Anak mampu melompat ke depan10 kali tanpaterjatuh e) Anak mampu berlari, menikung, dan behenti secara efektif/tekontrol f) Anak mampu bejalan sambal berjinjit g) Anak mampu menendang bola h) Anak mampu naik dan tuun tangga i) Anak mampu berguling ke kanan dan ke kiri j) Anak mampu merangkak