Pukovisa Prawiroharjo Terminologi Etika, Disiplin, Hukum • Etika kedokteran (Ortala MKEK Ps 1, 1): sekumpulan nilai2 dan moralitas profesi kedokteran yang tercantum dalam Kodeki, fatwa2 etik, pedoman dan kesepakatan etik lainnya. • Disiplin (Perkonsil 4/2011): ketaatan terhadap aturan dan/atau ketentuan penerapan keilmuan dalam pelaksanaan praktik kedokteran yang bertujuan untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat, mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, serta menjaga kehormatan profesi. • Hukum: peraturan yang resmi mengikat melalui proses yang berlaku/dibuat hukumnya juga. Relasi Etika, Disiplin, Hukum Relasi Etik dan Hukum: WMA • “Ethical Values and legal principles are usually closely related, but ethical obligations typically exceed legal duties. In some cases, the law mandates unethical conduct. The fact that a physician has complied with the law does not necessarily mean that the physician acted ethically. • When law is in conflict with medical ethics, physicians should work to change the law. In circumstances of such conflict, ethical responsibilities supersede legal obligations.”
sesi konsil WMA ke 164 di Divonne-les-Bains, Perancis bulan Mei 2003
dan pembahasan sebagai deklarasi pada 70th WMA General Assembly di Tbilisi, Georgia bulan Oktober 2019 Pelembagaan Etik, Disiplin, Hukum di Indonesia
sanksi MKEK menjadi bahan pertimbangan Ketua KKI dalam melakukan registrasi ulang; sub komite etik Komite Medik RS (Permenkes 755/2011 Bab V); Komite Etik dan Hukum RS (Permenkes 42/2018). Makersi (AD ART PERSI). KEPPKN (Permenkes 75/2020) penelitian & pengembangan kesehatan. • Disiplin (MKDKI) (UUPK 29/2004). • Hukum: banyak instansi kepolisian, kejaksaan; pembuatan regulasi: pemerintah & DPR. Relasi Formil Pelembagaan Etik, Disiplin, Hukum di Indonesia
• Disiplin (MKDKI) Etik (Pasal 68 UUPK 29/2004) ke Organisasi
Profesi (AD/ART IDI MKEK IDI). • Etik Disiplin (Pasal 9 (6), Pasal 12, Pasal 20 (6) Ortala MKEK). • Dalam hal aduan serupa disampaikan pula ke MKDKI/Kepolisian /instansi hukum lain, MKEK tidak melanjutkan ke penelaahan aduan kecuali aduan tersebut dilimpahkan oleh MKDKI/ Kepolisian/instansi hukum lain kembali ke MKEK, atau pengadu mencabut aduan selain ke MKEK (Pasal 22(11) Ortala MKEK). • Putusan MKEK tidak menjadi pertimbangan hukum (Pasal 28(21) dan Pasal 31(7) Ortala MKEK). • Belum diatur lebih jauh relasi antara lembaga etik dan disiplin kedokteran dan aparat hukum pd aturan lain. Bahan Diskusi • Pembagian ranah dan relasi formil perlu lebih detil dituangkan dalam peraturan perundangan yang integral (“omnibus law” kedokteran dan kesehatan berbasis renstra integral tridarma (pendidikan, pelayanan, penelitian profesi) untuk menghindari multi-interpretasi di lapangan dapat menjadi tidak karuan. • Penyederhanaan lembaga etik, disiplin, & hukum di Indonesia: menghindari fakta empiris di lapangan suatu dugaan kesalahan dalam praktek kedokteran dapat diproses berkali2; meskipun tafsir ne bis in idem bervariasi; sebaiknya satu proses saja. • Lahirnya norma hukum perlu melibatkan stakeholder etik & disiplin. • Proses mediasi selama sesuai peraturan perundangan dalam mekanisme etik, disiplin, dan hukum MKEK telah menyiapkan Peraturan MKEK ttg Ortala MKEK terbaru.