Anda di halaman 1dari 18

Resonant

Leadership
dan
Leadership
Agility
Disusun Oleh:
Devina Renata (141180149)
Dwi Murtiningsih (141180166)
Resonant Leadership?
Resonansi adalah kapasitas untuk menyinkronkan satu sama lain. Oleh karena itu,
kepemimpinan resonan adalah kapasitas untuk menyesuaikan dengan kebutuhan tim
orang.

Resonansi berasal dari kemampuan kita untuk menggunakan sistem kognitif dan
biologis kita sendiri untuk menguasai keterampilan kesadaran diri, kesadaran orang
lain, empati, dan kecerdasan emosional.
Pemimpin resonan menggunakan keterampilan kecerdasan emosional dan sosial untuk
memperbaharui diri, menciptakan hubungan positif, dan menumbuhkan lingkungan yang sehat dan
bersemangat untuk melibatkan orang lain menuju sebuah tujuan bersama.

Harapan
Memetakan tindakan pada tujuan
yang diartikulasikan dengan jelas,
percaya bahwa tujuan dapat dipenuhi
dan akhirnya menjangkau mereka
dengan perasaan sejahtera.

Perhatian Belas kasih

Belas kasih adalah empati dalam


Kesadaran akan apa yang sebenarnya tindakan — tidak hanya peduli, tetapi
terjadi di dalam tubuh, pikiran, hati, juga membantu orang lain untuk
dan semangat, sambil menemukan impian mereka dan
memperhatikan apa yang terjadi di membantu untuk mencapainya.
sekitar Anda.
5 Alasan Kepemimpinan yang
Resonan Berhasil dalam
Jangka Panjang
Pemimpin yang
resonan
Tim mereka mendapatkan
respons yang
lebih lebih baik
termotivasi selama
masa-masa
sulit

Pemimpin Pemimpin yang


Tim mereka
yang resonan
resonan
lebih membangun
mencegah berkomitmen tim yang
kejenuhan berkelanjutan
Bisakah Anda Menjadi Pemimpin yang Resonan?
Jika Anda mau, Anda bisa menjadi salah
satunya.
Kecerdasan emosional tidak mengenal jenis
kelamin. EQ diukur dengan berbagai faktor
termasuk kesadaran diri, kapasitas untuk
mengelola emosi Anda, inovasi, empati, dan
keterampilan sosial, dan sejauh ini,
penelitian menunjukkan bahwa pria dan
wanita berada dalam rentang EQ yang
sangat mirip. Tidak ada kata terlambat untuk
menjadi pemimpin yang resonan selama
Anda berusaha dengan tulus. Tentu, itu
butuh waktu tapi hasilnya akan memuaskan.
5 Sifat Kepemimpinan Resonan
Kesadaran diri
Pemimpin yang sadar diri jujur tentang keterbatasan
mereka, tetapi menghindari menjadi sangat kritis
terhadap diri sendiri atau terlalu optimis.

Empati
Keaslian Menurut Goleman, empati memiliki
Persepsi tentang kepemimpinan telah tiga komponen: empati kognitif,
berubah, dan orang-orang tidak lagi empati emosional, dan kepedulian
percaya pada citra yang dibuat-buat empatik
dari kemahatahuan.

Manajemen hubungan
Di sinilah kami memberikan pengaruh Kesadaran sosial
positif pada orang lain, membantu mereka Pemimpin yang resonan menyadari
berkembang, secara efektif mengelola bagaimana organisasi berfungsi dan
konflik dan perubahan, serta membangun mampu memenuhi kebutuhan klien
kerja tim dan membangun ikatan. atau mitra mereka.
Leadership
Agility
McCann dan Selsky (2012) menjelaskan ada tiga macam changing nature of change, yaitu :

Continuous Change
perubahan yang mengandung
kejadian-kejadian yang sudah pernah
terjadi dan juga yang belum pernah
terjadi pada masa sebelumnya.

Episodic Change Disruptive Change

perubahan yang
perubahan episodik mengandung mengandung kejadian-kejadian yang
kejadian-kejadian yang umumnya
belum pernah terjadi sama
sudah pernah dialami oleh organisasi
sekali pada masa sebelumnya
pada masa sebelumnya
Apa itu Leadership Agility??

Lediju (2009) Leadership Agility adalah kemampuan untuk memimpin secara


efektif selama masa perubahan yang cepat, ketidak pastian, dan kompleksitas
yang meningkat dan ketika kesuksesan membutuhkan pertimbangan berbagai
pandangan dan prioritas.

Joiner and Josephs (2007) leadership agility adalah kemampuan


seorang pemimpin untuk mampu menghadapi kondisi lingkungan
yang tidak stabil dan kompleks dengan mengambil tindakan yang
bijaksana dan efektif.
Ciri-ciri Seorang Agile Leader
1. Beroperasi secara efektif ditengah
ketidakpastian, kompleksitas, dan perubahan
yang cepat

2. Memiliki pengetahuan tentang pendekatan


dan praktik nilai agil

3. Menampilkan solusi kreatif melalui


peningkatan kesadaran diri, pola pikir yang
berkembang, dan melibatkan orang lain

4. Menyelaraskan dan memberdayakan tim untuk


memberikan lebih banyak nilai pelanggan

5. Mengambil pendekatan perbaikan kolaboratif


dan berkelanjutan untuk efektivitas organisasi

6. Meningkatkan perubahan pada orang lain dan


memfasilitasi perubahan organisasi
Pola Pikir Seorang Agile Leader

Bergeser dari pola pikir “ predict Beralih dari lingkungan “


and plan” ke pola pikir “ sense mengelola hasil” ke “ merancang
anda response” untuk lingkunganyang menciptakan
menghadapi kompleksitas, hasil”
ketidakpastian, dan turbulensi
5 Level Leadership Agility
Level Katalis (The Catalyst)
Pada level ini dan seterusnya, ketangkasan memimpin tidak lagi
diindikasikan dengan dominasi, namun dengan kolaborasi.
Pemimpin membuka kesempatan bagi seluruh anggota untuk
berkontribusi dalam menyelesaikan masalah dan mencapai
tujuan bersama.
Level Peraih (The Achiever) Level Ko-Kreator (The Co-Creator)
Pada level ini, ketangkasan memipin Pada level ini ketangkasan memimpin
bersumber pada kemampuan memotivasi didasarkan pada kemampuana kolaborasi
orang lain lewat memdorong mereka yang mewujudkan kemenangan bersama
mencapai hasil kerja atau outcome yang (win-win).
penting bagi organisasi.

Level Ahli (The Expert) Level Sinergis (The Synergist)


Pada level ini ketangkasan memimpin bersumber Pada level ini ketangkasan memimpin
pada keahlian atau kompetensi teknis yang tinggi. bersumber pada kemampuan untuk
Atasan atau manajer mampu menangani atau menciptakan kolaborasi yang sinergis.
mengatasi beragam permasalahan teknis dalam
pekerjaan
Agile Leadership Competencies
Pivotal conversations
Diskusi langsung orang ke orang dilakukan
ketika hasil penting diperlukan

Team initiatives
inisiatif dimaksudkan untuk meingkatkan
kualitas tim dan hubungan dengan
lingkungan yang lebih luas

Organizational initiatives
inisiatif yang dirancang untuk mengubah
organisasi dan atau hubungannya
dengan lingkungan yang lebih besar
Global Leadership Agility Model
The Leadership Agility Compas
Agility Sebagai Tindakan Reflektif
Assess situation and results
1 pindai lingkungan dan tentukan lingkungan isu
(masalah atau peluang) apa yang perlu diperhatikan.

Diagnose ( diagnose)
2 setelah mengidentifikasi masalah dan sebelum mengambil tindakan perlu memahami
terlebihdahulu apa yan menyebabkan masalah atau mencegah terwujudnya peluang

Set intentions
3 perjelas hasil yang ingun dicapai dan temtukan
bagaimana dapat mencapainya

Take action
4 lakukan langkah-langkah yang telah ditentukan
Terima kasih
Apakah ada pertanyaan?

Anda mungkin juga menyukai