Anda di halaman 1dari 17

MUKJIZAT PARA NABI

MAKALAH
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah I’jaz Al-Qur’an

Dosen Pengampu:
Ridwan Mansur, S. Pd. I., M. Ag.

Disusun oleh:
Fajar Fathi Sabili
Heru Dandi Hasim
Irvana Nurbaehaki

PRODI ILMU AL-QURAN DAN TAFSIR


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM PERSATUAN ISLAM
STAI PERSIS GARUT
1442 H/2021 M
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim.
Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, yang telah memberikan
banyak kenikmatan kepada kita sehingga penyusun bisa menyusun makalah ini.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada junjungan kita
Nabi Muhammad SAW.
Selanjutnya penyusun merasa bersyukur karena berkat rahmat, hidayah,
serta inayah-Nya penyusun bisa menyelesaikan makalah ini dengan judul
“Mukjizat Para Nabi”.
Tak lupa penyusun menyampaikan ucapan terimakasih, kepada Ustadz
Ridwan Mansur, S.Pd.I., M.Ag., sebagai dosen mata kuliah I’jaz Al-Qur’an.
Penyusun juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada makalah ini.
Oleh karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk memperbaiki makalah ini di masa mendatang.
Semoga makalah ini memberikan manfaat khususnya bagi penyusun dan
umumnya bagi pembaca.

Garut, 9 Oktober 2021

Penyusun

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................... 1
DAFTAR ISI ........................................................................................................ 2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 3
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 3
C. Tujuan Penulisan ....................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN
A. Sifat mukjizat nabi Muhammad dan para nabi sebelumnya ..................... 5
B. Keistimewaan mukjizat al-Qur’an ............................................................ 7
C. Hikmah dibalik mukjizat materi dan aqli (al-Qur’an) ............................... 9
D. Terjadinya bantahan terhadap kemukjizatan al-Qur’an ............................ 11
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................... 14
B. Saran.......................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA

2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Mukjizat adalah sebuah peristiwa, urusan, perkara yang luar biasa yang
dibarengi dengan tantangan dan tidak bisa dikalahkan. Diantara kemurahan
Allah terhadap manusia, adalah bahwa Dia tidak saja menganugerahkan fitrah
yang suci yang dapat membimbingnya kepada kebaikan, bahkan juga dari
masa kemasa mengutus seorang rasul yang membawa kitab sebagai pedoman
hidup dari Allah dan mengajak manusia untuk beribadah kepada-Nya semata.
Setiap rasul yang diutus selain membawa kitab yang didalamnya mengandung
kabar gembira dan peringatan, juga Allah bekali mereka dengan berbagai
mukjizat untuk membantu mereka dalam berbagai kesulitan dan tantangan dari
masyarakat yang menolak risalahnya sesuai dengan tingkat dan pola pikir
masyarakatnya.
Nabi Muhammad Saw., diutus ketika masyarakat Arab ahli dalam bahasa
dan sastra. Dimana-mana diadakan musabaqah (perlombaan) dalam menyusun
syair atau khutbah, petuah dan nasehat. Syair-syair yang dinilai indah,
digantung dika’bah sebagai penghormatan kepada penggubahnya sekaligus
untuk dapat dinikmati oleh yang melihat dan membacanya. Penyair mendapat
kedudukan yang sangat istimewa dalam masyarakat Arab.
Pada saat turunnya al-Qur’an sebenarnya orang-orang Arab adalah
masyarakat yang paling mengetahui tentang keunikan dan keistimewaan al-
Qur’an serta ketidak mampuan mereka untuk menyususun seumpamanya.
Namun diantara mereka tidak mengakuinya, bahkan suatu kali mereka
menyatakan bahwa al-Qur’an adalah syair, al-Qur’an adalah sihir ulung atau
pendukunan. Karenanya al-Qur’an datang menantang mereka untuk menyusun
semacam al-Qur’an, ternyata mereka tidak mampu menyusun seperti susunan
al-Qur’an yang indah dan bersastra tinggi, maka jelaslah kemukjizatan al-
Qur’an. Untuk mengkaji lebih lanjut tentang mukjizat al-Qur’an.
B. Rumusan Masalah
1. Apa sifat mu’jizat nabi Muhammad dan para nabi sebelumnya?

3
2. Apa keistimewaan mu’jizat al-Qur’an?
3. Bagaimana hikmah dibalik mukjizat materi dan aqli (al-Qur’an)?
4. Kenapa terjadinya bantahan terhadap kemukjizatan Rasulullah yaitu al-
Qur’an?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui sifat mukjizat nabi Muhammad dan para nabi sebelumnya.
2. Mengetahui keistimewaan mukjizat al-Qur’an.
3. Mengetahui hikmah dibalik mukjizat materi dan aqli (al-Qur’an).
4. Mengetahui terjadinya bantahan terhadap kemukjizatan Rasulullah
yaitu al-Qur’an.

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sifat Mu’jizat Nabi Muhammad Dan Para Nabi Sebelumnya
Allah Swt telah memberikan kepada para Nabi dan Rasulnya mukjizat-
mukjizat sebagai hujjah dan alasan rasional yang menyatakan, bahwa
mereka adalah benar dan mereka adalah para Nabi dan Rasul Allah Swt,
karena mukjizat adalah sesuatu yang luar biasa yang diperlihatkan Allah Swt
melalui para Nabi dan Rasul-Nya, sebagai bukti atas kebenaran pengakuan
kenabian dan kerasulan mereka.1
Namun mukjizat para Nabi dan Rasul terdahulu hanya berupa mukjizat
indrawi yang sesuai dengan masa dan zaman ketika mereka diutus dan
diangkat menjadi Nabi. Misalnya zaman Nabi Musa, adalah zaman
keunggulan tukang-tukang sihir, maka mukjizat utamanya adalah tongkatnya
dapat berubah menjadi ular, untuk mengalahkan ular-ular tukang sihir
tersebut.2
Zaman Nabi Isa adalah zaman kemajuan ilmu kedokteran, maka mukjizat
utamanya adalah menyembuhkan penyakit yang tidak dapat disembuhkan oleh
pengobatan biasa, yaitu menyembuhkan orang yang buta sejak dari
kandungan dan orang yang berpenyakit kusta (sopak), serta menghidupkan
orang yang sudah mati3 dan zaman Nabi Muhammad Saw adalah zaman
keemasan kesusastraan Arab, maka mukjizat utamanya adalah alQur’an, kitab
suci yang ayat-ayatnya mengandung nilai sastra yang amat tinggi sehingga
tidak ada seorang pun dapat membuat serupa dengan al-Qur’an.4 Ajaran al-
Qur’an kekal selama-lamanya dan menyempurnakan ajaran-ajaran dalam
kitab-kitab sebelumnya.
Secara garis besar, mukjizat dapat dibagi dalam dua bagian pokok, yaitu
mukjizat yang bersifat material indrawi yang tidak kekal dan mukjizat

1
Said Agil Husin Al-Munawwar, Al-Qur’an Membangun Tradisi Kesalehan Hakiki,
Jakarta: Ciputat Press, 2002), 31.
2
Q.S. al-A’raf: 103-126, Q.S. al-Syu’ara’: 30-519, Q.S. Thaha: 57-73.
3
Q.S. Ali Imran: 49, al-Ma’idah: 110.
4
Q.S. al-Isra’: 88, Q.S. Hud: 13, Q.S. Yunus: 38, Q.S. al-Baqarah: 23.

5
inmaterial, logis, dan dapat dibuktikan sepanjang masa. Mukjizat nabi-nabi
terdahulu merupakan jenis mukjizat yang pertama. Mukjizat mereka bersifat
material dan indrawi dalam arti keluarbiasaan tersebut dapat disaksikan atau
dijangkau langsung lewat indra oleh masyarakat tempat mereka
menyampaikan risalahnya.
Perahu Nabi Nuh yang dibuat atas petunjuk Allah sehingga mampu
bertahan dalam situasi ombak dan gelombang yang begitu dahsyat. Tidak
terbakarnya Nabi Ibrahim a.s. dalam kobaran api yang sangat besar, berubah
wujudnya tongkat Nabi Musa a.s. menjadi ular, penyembuhan yang dilakukan
oleh Nabi Isa a.s. atas izin Allah, dan lain-lain, kesemuanya bersifat material
indrawi, sekaligus terbatas pada lokasi tempat mereka berada, dan berakhir
dengan wafatnya mereka.
Ini berbeda dengan mukjizatnya Nabi Muhammad Saw., yang sifatnya
bukan indrawi atau material, akan tetapi dapat dipahami akal. Karena sifatnya
yang demikian ia bersifat dinamiss, tidak dibatasi oleh suatu tempat atau masa
tertentu. Mukjizat Al-Qur’an dapat dijangkau oleh setiap orang yang
menggunakan akalnya dimana dan kapanpun.5
Perbedaan ini disebabkan oleh dua hal pokok:
1. Para Nabi sebelum Nabi Muhammad Saw., ditugaskan untuk
masyarakat dan masa tertentu. Karena itu, mukjizat mereka hanya berlaku
untuk masa dan masyarakat tertentu, tidak untuk sesudah mereka. Ini
berbeda dengan mukjizat Nabi Muhammad yang diutus seluruh umat
manusia sampai akhir zaman sehingga bukti ajarannya harus selalu ada
dimana dan kapanpun berada.
2. Manusia mengalami perkembangan dalam pemikirannya. Umat
para Nabi khususnya sebelum Nabi Muhammad membutuhkan bukti
kebenaran yang sesuai dengan tingkat pemikiran mereka. Bukti tersebut
harus demikian jelas dan langsung terjangkau oleh indra mereka. Akan

5
M. Quraish Shihab, Mukjizat…. hal.36

6
tetapi, setelah manusia mulai menanjak ke tahap kedewasaan berpikir,
bukti yang bersifat indrawi tidak dibutuhkan lagi. 6
B. Keistimewaan Mu’jizat Al-Qur’an
Al-Qur’an adalah mukjizat yang paling besar dari segala mukjizat yang
pernah diberikan Allah Swt kepada seluruh Nabi dan Rasul-Nya karena al-
Qur’an bukan saja untuk mematahkan segala bantahan dan argumen kaum
musyrikin kepada kebenaran wahyu yang dibawa nabi Muhammad Saw, tetapi
ia juga ditujukan kepada seluruh umat manusia.
Kemukjizatan al-Qur’an pada dasarnya berpusat pada dua segi: pertama,
segi isi atau kandungan al-Qur’an. dan kedua, segi bahasa al-Qur’an.
Berkenaan dengan isi al-Qur’an telah dikemukakan bahwa al-Qur’an yang
diwahyukan oleh Tuhan kepada Nabi Muhammad Saw, 14 abad yang telah
lalu itu, banyak membawa ayat-ayat ilmiah yang kemudian diakui
kebenarannya oleh ilmu pengetahuan modern dewasa ini.7
Al-Qur’an sebagai mukjizat terbesar Nabi Muhammad Saw, isinya tidak
bertentangan dengan teknologi modern, bahkan mengungkapkan kebenaran al-
Qur’an. Di antara ayat-ayat al-Qur’an yang mengungkapkan tentang masalah
teknologi modern adalah:
1. Angin disebut al-Qur’an, mengawinkan tumbuh-tumbuhan dan lain-
lain dalam QS. al-Hijr (15): 22.
2. Segala sesuatu dijadikan Allah Swt berpasangan. Tumbuh-
tumbuhan, hewan dan manusia berpasangan dalam QS. Yasin (36): 36.
Dari segi kandungan isi, mukjizat al-Qur’an dapat dilihat dari tiga aspek:
1. Merupakan isyarat ilmiah. Al-Qur’an banyak berisi informasi ilmu
pengetahuan walaupun hanya dalam bentuk isyarat ilmiah, seperti
informasi mengenai ilmu pengetahuan alam. Antara lain dikatakan
bahwa bumi dan langit sebenarnya merupakan suatu yang padu dan

6
Jalaluddin As-Suyuthi, Al-Itqan fi Ulumul Qur’an, penrj. Tim Editor Indiva, Ulumul
Qur’an, Studi Al-Qur’an Komprehensif, (Solo: Indiva Media Kreasi, 2009), Jilid. II, hal.662
7
Said Agil Husin Al-Munawwar, Al-Qur’an Membangun Tradisi Kesalehan Hakiki, 38.

7
setelah terpisah dijadikan segala sesuatu yang hidup dalam QS. al-
Anbiya’ (21): 30.
2. Merupakan sumber hukum. Al-Qur’an telah memberikan andil yang
kuat dalam pertumbuhan hukum, bahkan alQur’an tetap merupakan
produk hukum yang ideal hingga masa kini.
3. Menerangkan suatu ibrah dan teladan serta kabar gaib, baik yang
terjadi pada masa lalu, sekarang maupun yang akan datang. Al-Qur’an
banyak mengandung berita-berita tentang hal-hal yang gaib, seperti
“surga”, neraka hari kiamat, dan hari perhitungan. Selain itu, al-Qur’an
juga banyak mengungkapkan kisah-kisah para nabi dan umat masa
lampau, seperti kisah Fir’aun, kisah kaum Ad dan Samud, kisah Nabi
Yusuf As, dan Nabi Ibrahim As. AlQur’an banyak pula menyinggung
masalah-masalah yang belum terjadi di masanya, seperti kemenangan
bangsa Romawi dalam QS. al-Rum (30): 1-3.
Salah satu segi kemukjizatan al-Qur’an adalah adanya undang-undang
Ilahi yang sempurna yang melebihi semua Undang-Undang buatan manusia.
Al-Qur’anul Karim adalah menjelaskan pokok-pokok akidah, hukum-hukum
ibadah, norma-norma keutamaan dan sopan santun, undang-undang hukum
ekonomi, politik, sosial dan kemasyarakatan. AlQur’anlah yang mengatur
kehidupan keluarga dan masyarakat, dan al-Qur’anlah yang meletakkan dasar-
dasar kemanusiaan yang mulia lagi adil yang didengung-dengungkan oleh
para tokoh reformis pada abad kedua puluh satu ini.
Dari segi bahasa al-Qur’an merupakan bahasa bangsa Arab Quraisy yang
mengandung sastra Arab yang sangat tinggi mutunya. Ketinggian mutu sastra
al-Qur’an ini meliputi segala segi. Kaya akan perbendaharaan kata-kata, padat
akan makna yang terkandung, sangat indah dan sangat bijaksana dalam
menyuguhkan isinya sehingga sesuai dengan orang yang tinggi maupun
rendah daya intelektualnya.
Muhammad Ali al-Sabuni, menyatakan bahwa kemukjizatan al-Qur'an
dapat dilihat dari sepuluh aspek pokok, yaitu:

8
1. Susunannya yang indah yang berbeda dengan susunan yang ada di
dalam bahasa Arab.
2. Gaya bahasanya yang menarik yang berbeda dengan gaya bahasa yang
ada.
3. Kepadatan isinya yang tidak mungkin dapat dibuat yang lain yang
sama dengannya.
4. Penetapan hukum yang mendalam dan lengkap yang tidak dapat
dicapai oleh penetapan hukum yang dibuat oleh manusia.
5. Pemberitaannya tentang hal-hal yang gaib yang kesemuanya tidak
diketahui kecuali melalui al-Qur'an.
6. Tidak bertentangan dengan ilmu-ilmu pengetahuan kealaman yang
ada.
7. Pelaksanaan terhadap janji dan ancaman yang diberitakan al-Qur'an.
8. Pengetahuan-pengetahuan yang dikandungnya mencakup
pengetahuan-pengetahuan hukum dan kauniyah.
9. Memenuhi kebutuhan manusia.
10. Menimbulkan pengaruh di dalam hati manusia, baik pengikut maupun
musuhnya.8
Al-Qur’an adalah mukjizat terbesar dari semua mukjizat Nabi-Nabi
terdahulu, dan ia pun terbesar dari sejumlah mukjizat Muhammad sendiri
yang bersifat hissi (nyata). Itulah wahyu samawi yang disampaikan kepada
Nabi-Nya al-Amin agar menjadi cahaya dan rahmat bagi alam semesta. Dia
merupakan mukjizat Islam yang abadi sebagai saksi kebenaran Rasul, yang
sekaligus membuktikan keagungan Islam dan kelanggengannya.
C. Hikmah Dibalik Mukjizat Materi Dan Aqli (Al-Qur’an)
Al-Qur’an mempunyai fungsi dan kedudukan yang sungguh mulia, serta
mendapatkan tempat yang agung di hati sanubari kaum muslimin, karena
kejadian-kejadian yang beruntun dengan turunnya kitab suci tersebut,
membuatnya bersanding pada kedudukan yang paling mulia dan teratas,
dibanding kitab-kitab samawi lainnya.

8
Al-Sabuny, Studi Ilmu Al-Qur’an., 137-138.

9
Al-Qur'an mencakup seluruh wahyu yang disampaikan kepada para Nabi
dan Rasul yang terdahulu, baik berupa petunjuk, perbaikan, pendidikan,
pengajaran peluruhan budi pekerti dan undang-undang.
Al-Qur’an sebagai kitab suci Allah Swt yang terakhir, ia merupakan kitab
Allah Swt yang telah lengkap sempurna, di mana pokok-pokok atau prinsip-
prinsip ajaran dari kitab-kitab suci Allah Swt yang terdahulu yaitu Taurat,
Zabur dan Injil telah dibawa juga oleh al-Qur'an, bahkan dibawakan dalam
bentuknya yang sempurna. Ini adalah sesuai dengan kenyataan, bahwa agama
Islam yang dibawa oleh Nabi terakhir yaitu Nabi Muhammad Saw merupakan
puncak kesempurnaan dari agama Allah yang telah diwahyukan kepada para
Nabi-Nya sejak yang pertama.
Berikut hikmah dibalik kemukjizatan Al-Qur’an:
1. Pentingnya membaca (ilmu). Hikmah Pertama adalah pentingnya bagi
umat manusia untuk membaca, sesuai arti Ayat pertama surat al-Alaq:
Iqra’ (bacalah). Membaca dalam arti ini, menunjukkan pentingnya
mendapatkan ilmu dan wawasan dari kemampuan kita membaca
sesuatu hal.
2. Bacaan dalam Salat. Dalam hadis nomor 931, 732, 733, dan 734 kitab
Shahih Bukhari, dijelaskan bahwa Rasulullah SAW membacakan
bacaan Alquran dalam salat. Hal ini menunjukkan bahwa Alquran
tidak lepas dari ibadah wajib umat Islam, yaitu menunaikan salat.
Dengan begitu salat dan Alquran adalah hal yang tidak bisa dipisahkan
sebagai ibadah kita pada Allah SWT (‘ubudiyyah).
3. Sifatnya, penuh keistimewaan. Alquran bukan hanya memiliki
keutamaan atas hikmah dari diturunkannya secara berangsur-angsur,
yaitu selama 22 tahun, 2 bulan, 22 hari; melainkan juga menjadi
pengikat dua kota suci, Makkah dan Madinah. Di antara keistimewaan
lainnya adalah, bahwa setiap surat memiliki keutamaan dan makna
kandungan yang khusus.
4. mengajarkan metodologi pengumpulan data untuk pertama kalinya.
Alquran yang semula diturunkan dalam bentuk ayat-ayatnya dalam

10
kurun waktu hampir 23 tahun, atas kuasa Allah SWT, ternyata dapat
terkumpul secara rapi dalam 114 surat. Hal ini menjadi bukti
bagaimana kemudian sebuah pengumpulan data, dokumen, dan
kesaksian serta ingatan para sahabat Rasulullah SAW, terkumpul
menjadi satu.
5. mengajarkan metodologi pengumpulan data untuk pertama kalinya.
Alquran yang semula diturunkan dalam bentuk ayat-ayatnya dalam
kurun waktu hampir 23 tahun, atas kuasa Allah SWT, ternyata dapat
terkumpul secara rapi dalam 114 surat. Hal ini menjadi bukti
bagaimana kemudian sebuah pengumpulan data, dokumen, dan
kesaksian serta ingatan para sahabat Rasulullah SAW, terkumpul
menjadi satu.
6. penunjuk bahwa Islam agama yang Rukhshah (memberikan
keringanan). Dalam hadis nomor 4804 Shahih Bukhari, dijelaskan
bahwa Rasulullah Saw bersabda: “Barangsiapa yang membaca dua
ayat dari akhir surat Al-Baqarah pada suatu malam, tentulah dua ayat
itu cukup baginya.”.
7. wasiat Rasulullah SAW untuk menjadi solusi permasalahan sesama
umat. “Kemarilah, tulislah untuk kalian sebuah kitab (catatan) di mana
kalian tidak bakal tersesat sesudahnya”. Begitu sabda Rasulullah SAW
menjelang ajalnya di usia 63 tahun. Salah satu ahlul bait (keluarga
Rasulullah SAW) mempertajam maksud Rasulullah, yaitu bahwa
pentingnya menulis kitab (sesuai apa yang telah disampaikan
Rasulullah SAW) merupakan sumber penyelesai atas perbedaan
pendapat dan keributan. (Shahih Bukhari, hadis nomor 4215).
D. Terjadinya Bantahan Terhadap Kemukjizatan Rasulullah Yaitu Al-
Qur’an
Al-Qur’an oleh Sebagian orang dinilai sangat kacau dalam sitematiknya,
Misalnya surat Al Baqarah, keharaman makanan tertentu seperti babi, ancaman
terhadap yang enggan menyebarluaskan pengetahuan, anjuran bersedekah,
kewajiban menegakan hukum, wasiat sebelum mati, kewajiban puasa, dan

11
hubungan suami istri dikemukakan Al Quran secara berurut dalam belasan ayat
surah al Baqarah.” (Al Khaththabi, Bayan I’jaz Al-Qur’an). Disamping itu,
lanjut para pengkritik Al Quran, tidak sedikit uraian yang berulang, bahkan
tidak jarang menurut mereka terjadi kontradiksi dalam uraian-uraiannya. Selain
sistematika penulisannya, terdapat pula orang yang mengkitik Bahasa Al
Quran, ada saja orang yang menolak hakikat yang menyatakan bahwa redaksi
ayat-ayat Al Quran sangat indah dan tepat. Mereka memberi beberapa contoh
kritik misalnya:
 Pada surat Yusuf ayat 17 yang menyatakan fa akalahu adzdzibu ( maka dia
Yusuf dimakan oleh serigala), kata fa akalahu yang diterjemahkan maka
dia dimakan menurut mereka seharusnya faftarasahu yakni dia diterkam
karena kata ini digunakan untuk binatang buas semacam serigala,
sedangkan kata akala (makan) merujuk ke pengertian umum.
 Pada surat Al „Adiyat ayat 8 yang menyatakan wa innahu li hubbil khoiri
lasyadid, yang secara harfiah diterjemahkan sesungguhnya dia untuk cinta
harta sangat keras. Bahasa Arab menurut mereka tidak menggunakan gaya
susunan redaksi semacam itu, tetapi seharusnya berbunyi wa innahu
kasyadidul hubbi lilkhoir, yang dapat diterjemahkan dengan sesungguhnya
dia amat keras kecintaannya kepada harta.
 Pada surat Maryam ayat 96 yang berbunyi innalladzina amanu wa
‘amilush shalihati sayaj’alu lahumurrahmanu wudda (sesungguhnya
orang-orang yang beriman dan beramal shaleh akan dijadikan bagi mereka
oleh Alloh yang maha pengasih cinta). Kalimat dijadikan bagi mereka oleh
Alloh yang maha pengasih cinta, menurut mereka sanagat kaku dan tidak
lurus. Seharusnya berbunyi sayuhibbuhumurrahman (mereka akan dicintai
oleh Allah yang maha pengasih).
Selain dengan mengkritik Al Quran, terdapat pula orang-orang yang
berusaha membuat yang semisal dengan ayat Al Quran, hal tersebut akan terus
ada karena memang Alloh sendiri yang menantang manusia, jika ada yang
meragukan Al Quran maka dipersilahkan untuk membuat yang semisal dengan

12
Al Quran, dan hal tersebut tidak akan pernah berhasil walaupun sudah ada
beberapa orang yang mencobanya.

13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ada dua hal pokok yang membedakan mukjizat Rasulullah dengan para
nabi sebelumnya:
1. Para Nabi sebelum Nabi Muhammad Saw., ditugaskan untuk
masyarakat dan masa tertentu. Karena itu, mukjizat mereka hanya
berlaku untuk masa dan masyarakat tertentu, tidak untuk sesudah
mereka. Ini berbeda dengan mukjizat Nabi Muhammad yang diutus
seluruh umat manusia sampai akhir zaman sehingga bukti ajarannya
harus selalu ada dimana dan kapanpun berada.
2. Manusia mengalami perkembangan dalam pemikirannya. Umat para
Nabi khususnya sebelum Nabi Muhammad membutuhkan bukti
kebenaran yang sesuai dengan tingkat pemikiran mereka. Bukti
tersebut harus demikian jelas dan langsung terjangkau oleh indra
mereka. Akan tetapi, setelah manusia mulai menanjak ke tahap
kedewasaan berpikir, bukti yang bersifat indrawi tidak dibutuhkan lagi.
Al-Qur’an adalah mukjizat terbesar dari semua mukjizat Nabi-Nabi
terdahulu, dan ia pun terbesar dari sejumlah mukjizat Muhammad sendiri
yang bersifat hissi (nyata). Itulah wahyu samawi yang disampaikan kepada
Nabi-Nya al-Amin agar menjadi cahaya dan rahmat bagi alam semesta. Dia
merupakan mukjizat Islam yang abadi sebagai saksi kebenaran Rasul, yang
sekaligus membuktikan keagungan Islam dan kelanggengannya.
Al-Qur’an mempunyai fungsi dan kedudukan yang sungguh mulia, serta
mendapatkan tempat yang agung di hati sanubari kaum muslimin, karena
kejadian-kejadian yang beruntun dengan turunnya kitab suci tersebut,
membuatnya bersanding pada kedudukan yang paling mulia dan teratas,
dibanding kitab-kitab samawi lainnya.
Selain dengan mengkritik Al Quran, terdapat pula orang-orang yang
berusaha membuat yang semisal dengan ayat Al Quran, hal tersebut akan terus
ada karena memang Alloh sendiri yang menantang manusia, jika ada yang

14
meragukan Al Quran maka dipersilahkan untuk membuat yang semisal dengan
Al Quran, dan hal tersebut tidak akan pernah berhasil walaupun sudah ada
beberapa orang yang mencobanya.
B. Saran
Pembahasan mengenai mukjizat para Nabi sangat dirasa kurang dalam
makalah ini, tentunya pembaca juga harus mencari sumber yang lain sebagai
rujukan materi tersebut.
Dalam penulisan makalah ini tentunya penulis masih belum bisa
memaksimalkan materi yang disampaikan. Tentunya membutuhkan banyak
masukan dari para pembaca umumnya dan dari dosen pengampu khususnya.

15
DAFTAR PUSTAKA
Al-Munawwar, Said Agil Husin. Al-Qur’an Membangun Tradisi
Kesalehan Hakiki, Jakarta: Ciputat Press, 2002), 31.
Al-Qur’anul Karim.
Al-Sabuny, Studi Ilmu Al-Qur’an., 137-138.
As-Suyuthi, Jalaluddin. Al-Itqan fi Ulumul Qur’an, penrj. Tim Editor
Indiva, Ulumul Qur’an, Studi Al-Qur’an Komprehensif, (Solo: Indiva Media
Kreasi, 2009), Jilid. II, hal.662.
Shihab, M. Quraish. Mukjizat…. hal.36.

16

Anda mungkin juga menyukai