Anda di halaman 1dari 14

BAHAN AJAR - 10

MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN BIDANG KETEKNIKAN

EVALUASI TEKNO EKONOMI

A. TUJUAN

Agar Mahasiswa dapat memahami dan memiliki kemampuan mengidentifikasi masalah,


kemampuan menerapkan kaidah ekonomi, kemampuan membuat simulasi dan mengoptimasi
suatu rancangan bisnis melalui kajian ekonomi. Menerapkan kaidah suku bunga, depresiasi,
nilai uang sekarang dalam suatu kajian kelayakan suatu bisnis.
Dalam bahan ajar ini dibahas antara lain; prosedur optimasi, berbagai jenis suku
bunga, present worth factor, gradient pwf, nilai waktu atas suatu proyek, perubahan desain,
depresiasi dan pengaruh pajak pemasukan pada suatu nilai analisis ekonomi.

B. KAJIAN PUSTAKA
1. Pendahuluan
Sebelum melakukan optimasi sistem, yang terdiri dari beberapa komponen adalah perlu
untuk mempelajari untuk kerja/prestasi (performance) dari sistem yang bekerja pada
berbagai variasi kondisi operasi. Setiap komponen persamaan dikembangkan untuk
menjabarkan unjuk kerja, dan di dikenal sebagai metematik model. Proses suatu optimasi
memerlukan seleksi kriteria, yang dalam pelaksanaan praktis, enjinering seringkali kita
kenal sebagai keuntungan ekonomis. Perhatikan urutan dibawah ini, sebelum dilakukan
diskusi prosedur optimasi :
• Ekonomi
• Model matematik
• Simulasi sistem
• Optimasi
Dari pernyataan sebelumnya, hampir semua pengambilan keputusan enjinering
didasarkan pada faktor ekonomi. Untuk merancang suatu sistem atau komponen yang
akan menampilkan fungsi efisiensi adalah merupakan salah satu tugas dalam suatu
rancangan enjinering. Sitem atau komponen harus menghasilkan suatu pengambilan
model yang seimbang. Salah satu elemen kunci dalam rancangan sistem kalor adalah
optimasi, dan fungsi dari hal tersebut adalah mengoptimasikan pengambilan modal.
Analisis ekonomi, ditampilkan atas dasar beberapa gambaran dari keungulan seperti di
bawah ini :
• sistim biaya pertahun (annualized system cost)
• penghematan biaya daur hidup (net life cycle saving)
• periode pengembalian (payback period)
• laju pengembalian internal (internal rate of return)
• dan lain-lain
Empat metode di atas secara umum dapat dikelompokkan ,
• Sistem biaya tahunan mendorong ke suatu kondisi penghematan biaya selama daur
hidup optimum yang sama
1 of 14
• Periode pengembalian mendorong ke suatu kondisi tingkat pengembalian optimum
yang sama
Dalam analisis eknomi dari suatu sistem beberapa komponen biaya seperti di bawah ini
yang akan dimasukkan dalam perhitungan :
• Biaya peralatan
• Biaya pengambilan data
• Biaya operasi, termasuk biaya bahan bakar dan sebagainya
• Pembayaran bunga, jika modal dipinjam dari Bank
• Pemeliharaan, asuransi dan berbagai biaya lain
• Pajak
• Pengeluaran sesaat (reccuring of one time expenses associated with the sistim)
• Nilai sisa (salvage value)
Dalam beberapa analisis ekonomi, pengeluaran dan keuntungan dinyatakan dalam nilai
dollar, yang memerlukan asumsi untuk pemotongan harga dimasa mendatang dan inflasi,
sebelum memulai hal yang lebih rinci, perlu didiskusikan beberapa terminologi, yang
akan sering digunakan dalam analisis ekonomi.

2. Suku Bunga
Biaya pinjaman pemakain uang. Ini mungkin berupa bunga biasa (simple interest) atau
bunga berbunga (interest compounded annually) atau bungan berbunga lebih dari periode
tahunan (interest compounded more often than annually)
1) Simple S = P + (P) (i) (n)
P = Jumlah pinjaman awal (principle sum)
i = Bunga tahunan (annual interest)
n = Lama pengembalian dalam tahun (number of years)
S= Jumlah nilai uang pada akhir tahun pengembalian (sum of the money at the
end of n years)
Contoh :
Seseorang meminjam uang untuk membangun rumah sebesar Rp. 50.000.000,- selama 15
tahun. Bunga yang berlaku adalah 20% tahun. Berapa rupiah perbulannya orang tersebut
harus mengembalikan ke Bank, jika dianggap pengembaliannya flat ?
Jawab : S = (50.000.000) + (50.000.000) (0.20) (15) = Rp. 200.000.000
Pengembalian setiap bulan (flat)
R = S/ (n x 12 bulan) = 200.000.000/ (15 x 12) = Rp. 1.111.111,-/bulan
Bandingkan jika peminjaman dilakukan selama 10 atau 5 tahun,
10 tahun
(50.000.000) + (50.000.000) (0.20) (10) = Rp. 150.000.000/(10 x 12) = Rp. 1.250.000,-
/bulan
5 tahun
(50.000.000) + (50.000.000) (0.20) (5) = Rp. 100.000.000/(5 x 12) = Rp. 1.666.666,-/bulan

2) Bunga berbunga periode tahunan (interest coumpounded annually)


S = P (1 + i)n
Contoh :
2 of 14
Seperti kondisi diatas, pinjaman Rp. 50.000.000,- selama 15 tahun
S = 50.000.000 (1 + 0.20)15 = Rp. 770. 351.079,-
R = 770.351.079,-/(15 x 12) = Rp. 4.279.728,-/bulan

3). Bunga berbunga lebih dari periode tahunan (interest coumpounded more often than
annually)
S = P (1 + i/m)n(m)
m = number of coumpounding periods per years
i = Dalam hal ini i adalah nominal annual interest rate

Contoh 1.
Seperti kondisi diatas, pinjaman Rp. 50.000.000,- selama 15 tahun dengan suku bunga
20% per tahun. Jika beban bunganya dikenakan setiap bulan, maka m = 12, jika beban
bunganya setiap tiga bulan maka m = 4, untuk setiap enam bulan m = 2
Jawab
m = 12
S = 50.000.000 (1 + 0.2/12)15(12) = Rp. 979.749.920,-
R = Rp. 979.749.920,-/(15 x 12) = Rp. 5.443.055,-/bulan
m=4
S = 50.000.000 (1 + 0.2/4)15(4) = Rp. 933.959.295,-
R = Rp. 933.959.295,-/(15 x 12) = Rp. 5.188.662,-/bulan
m=2
S = 50.000.000 (1 + 0.2/2)15(2) = Rp. 872.470.113,-
R = Rp. 872.470.113,-/(15 x 12) = Rp. 4.847.056,-/bulan

Contoh 2.
Seseorang menanam modal pada sebuah perusahaan sebesar Rp. 50.000.000 dengan
sistim bunga berbunga setiap ¼ tahun, bunga 5%/thn. Berapa uangnya setelah 5 tahun
Jawab
n = 5, m = 4 i = 5% = 0.05

S =50 x 1061 +0.05/4 5x4

F” = Rp. 262.736.334
Future amount = present amount (factor, interest, periode)

Contoh 3.
Seorang ayah ingin menyiapkan beasiswa untuk anaknya yang masih berumur 3 tahun.
Ia akan memberikan beasiswa sebesar Rp. 30.000.000,- jika anaknya telah berumur 18
tahun melalui sebuah peusahaan asuransi. Bunga yang ditawarkan adalah 4%/tahun
dengan sistim bunga berbunga setiap ½ tahun. Berapa nilainya saat ini (present amount)
Jawab.
- mn
æ i ö
Present amount = future amount ç1 + ÷
è mø
3 of 14
n = (18 – 3) = 15 tahun, m = 2
1
= 30.000.000 2 x15
æ 0,04 ö
ç1 + ÷
è 2 ø
= Rp. 16.562.127

4). Compound Amount factor (CAF atau f/p) dan Present Worth Factors (PWF atau p/f)
Faktor ini menterjemahkan nilai dari pembayaran (lumpsums) saat ini (present worth)
dibandingkan dengan nilai akhir periode (future worth)
Future worth = (present worth) x (f/p)
Present worth = (future worth) x (p/f)
Kedua nilai ini berkebalikan satu sama lain :
f/p = (1 + i/m)mn dan p/f = (1 + i/m)-mn
Nilai saat ini dari pembayaran dimasa mendatang adalah nilai uang pada masa
mendatang dengan memasukkan nilai waktu dalam perhitungan.

5). Future Worth (f/a) dari suatu Uniform Series of Amount

Time

0 1 2 3 4 5 6 7 8

Gambar 3.1 Future Worth

Faktor ini menterjemahkan nilai berurutan yang sama besarnya (uniform series of amounts)
ke nilai pada suatu saat dimasa mendatang/akhir periode (the future worth) S dari suatu nilai
berurutan yang sama besarnya R, dengan bunga i, yang terkena bunga berbunga pada nilai
yang sama, R adalah,
S = R [ (1 + i)n-1 + (1 + i)n-2 + …… + (1 + i) + 1 ]
Dimana, f/a = (1 + i)n-1 + ……… + (1 + i) + 1 (1)
= Series Compound Amount Factor (SCAF)
Kalikan persamaan (1) dengan (1 + i) dan kurangilah persamaan (1) dari hasil tersebut, hasil
yang didapat mendekati bentuk SCAF :
f/a = [ (1 + i)n – 1 ]/i (2)
n
atau a/f = i/[ (1 + i) - 1] (3)
= Sinking Fund Factor (SFF)
Nilai setiap periode dari suatu nilai berurutan yang sama (regular amount)
R = (future amount) x (SFF) = (future worth) x (a/f)
Pada analisis ini, R adalah nilai yang ditunjukkan pada akhir periode pertama

Contoh 1.

4 of 14
Seorang ayah menyiapkan beasiswa untuk anaknya 15 tahun ® sebesar Rp. 30.000.000,-
bunga 4% setiap ½ tahun. Berapa ia harus menyetor ke perusahaan asuransi setiap ½ tahun.

S = R x f/a
\ R = S x a/f
a/f = sinking fund factor (SFF)
1 i
=
[ ] =
(1 + i )n - 1 / i (1 + i )n - 1
0,04
\ R = Rp. 30.000.000,- x
(1 + 0.04)30 - 1
= Rp. 534.903,-

Contoh 2.
Sebuah mesin baru saja dipasang disebuah pabrik plastik. Direktur pabrik menyiapkan
pembelian mesin baru 10 tahun mendatang. Ia merencanakan melakukan pembayaran 1
tahun dimulai dari saat ini dengan nilai tetap/tahun, sehingga pada 10 tahun mendatang ia
dapat mengumpulkan dana Rp. 160.000.000,- untuk menggantikan mesin lama. Bunga yang
diberikan Bank 18% per tahun. Berapa ia harus menyetor uang ke Bank per tahun.
Jawab
F (s) = A (R) x f/a
F = A (f/a,i,n)
A = F (a/f,i,n)
i
= Rp. 160.000.000 x
(1 + i )n - 1
0,18
= Rp. 160.000.000 x
(1 + 0,18)10 - 1
= Rp. 6.802.343

3. Present Worth (p/a) dari suatu Uniform Series of Amounts


Nilai dari suatu series of uniform amounts R dirubah ke present worth dengan menggunakan
series present worth factor (SPWF atau p/a)
R R

Time

1 2 3 4 5 6 7

Present Worth
Gambar 3.2

Present worth = R /(1 + i)1 + R/(1 + i)2 + ………. + R/(1 + i)n


Kalikan kedua sisi persamaan (4) dengan /(1 + i)n, persamaan (4) menjadi
5 of 14
(Present Worth) x /(1 + i)n = R [ (1 + i)n-1 + (1 + i)n-2 + …….. + (1 + i) + 1 ]
= R [f/a]
Present Worth =R [{(1 + i ) - 1}/ i(1 + i ) ]
n n

Sehingga, series present worth factor (PWF)


p/a [ ][
= (1 + i ) - 1 / i (1 + i )
n n
]
= (f/a) (p/f)
kebalikan dari p/a disebut “capital recovery factor”

Contoh 1.
Seorang pengusaha ingin meminjam uang sebesar 2x109 Rp dari sebuah Bank yang
mengenakan bunga sebesar 15% / tahun. Pengusaha akan mencicil pengembaliannya sebesar
Rp. 50 106 /bulan. Berapa bulan pinjaman tersebut akan dilunasi ?
Jawab
Bunga perbulan = 15/12 = 1,25 %

P = R x p/a = R
[(1 + i ) - 1]
n

i (1 + i )
n

[(1 + 0,0125) - 1] n

[0,0125(1 + 0,0125) ]
9 6
2 x10 = 50x10 n

(1,0125)n = 2
n = ± 56 bulan

Contoh 2.
Seorang pengusaha ingin membeli mobil seharga Rp. 160.000.000,- akan diangsur selama 2
tahun dengan pembayaran setiap bulan. Tingkat suku bunga 24 % / tahun. Berapa besar
pengusaha tersebut harus menyetorkan uangnya perbulan ?

Jawab
P = 160.000.000,-n = 24, i = 2%
P = A (p/a, i, n)
A = P (a/p, 2%,24)
i (1 + i )
n
= Rp. 160.000.000,- x
(1 + i )n - 1
0,02(1 + 0,02 )
24

= Rp. 160.000.000,- x
(1 + 0,02)24 - 1
0,02(1,6084 )
= Rp. 160.000.000,- x
1,6084 - 1
= Rp. 8.459.697,-

4. Gradient Present Worth Factor :


Factor p/a dan f/a dipakai pada situasi dimana besar (amounts) nilai yang berurutan sama.
Pada kasus dimana nilai yang berurutan besarnya berubahnaik (increasing amount in the

6 of 14
series), dapat digunakan “gradient present worth factor”. Hal ini dapat terjadi dibeberapa
kasus seperti pada, biaya perawatan dari biaya bahan bakar. Nilai saat ini (presentworth) dari
suatu nilai yang berurutan yang besarnya berubah naik adalah jumlah dari setiap present
worth (individual present worth).

Present worth = G/(1 + i)2 + 2G (1 + i)3 + ………. + (n – 1) G/(1 + i)n


= G (GPWF) = G [{(1 + i ) - 1}/{i (1 + i ) }- n /{i(1 + i ) }]
n 2 n n

Dollars

(n-1)G

0 1 2 3 4 5 N Years

Gambar 3.3

Ringkasan factor-faktor bunga (Sumary of ineterst factors)


Factor-factor Rumus
Present worth factor p/f (1 + i/m)-mn
Compound amount factor f/p atau CAF (1 + i/m)mn
Series coumpound factor f/a [
(1 + i )n - 1 / i ]
Sinking fund factor a/f i/ (1 + i ) - 1
n
[ ]
Series present worth factor p/a [(1 + i ) - 1]/[i(1 + i ) ]
n n

Capital recovery factor a/p i (1 + i ) / [(1 + i ) - 1]


n n

Gradient Present worth factor GPWF (1 / i )[{(1 + i ) - 1}/ i(1 + i ) - n / (1 + i ) ]


n n n

Pengaruh inflasi pada nilai dimasa dating dari suatu investasi adalah sebagai berikut :
Future Worth = (Present worth) [(1 + i ) / 1 + j ] n
Dimana j adalah besarnya inflasi tahunan. Konsep present worth factor dapat dimodifikasi
untuk menghitung inflasi dengan mengganti besarnya bunga, i, dengan bunga efektif
(effective interest i’),
Dimana i’ = (i - j ) / (1 + j ) = {(1 + i ) / (1 + j )} - 1

Contoh 1.

7 of 14
Seorang pengusaha taksi ingin menyimpan uangnya di Bank selama 3 tahun (36 bulan)
untuk biaya perawatan taksinya. Ia memperkirakan perawatan pada awal bulan (bulan
pertama) adalah Rp. 100.000,- kemudian akan meningkat Rp. 25.000,- setiap bulannya.
Berapa ia harus menyimpan uangnya di Bank saat ini ? (i = 18% / tahun) = 1,5% /bulan
Jawab

RP.
100.000

RP. 25.000
P1 P2

P = P1 + P 2 P1 = A (p/a, i, n)
P2 = G (P/G, i, n)

é (1 + i )n - 1ù é1 ì (1 + i )n - 1 n üù
P=A ê n ú
+ G ê í - ýú
ë i (1 + i ) û êë i î i (1 + i ) (1 + i )n þúû
n

é (1 + 0,015)36 - 1 ù é 1 ì (1 + 0,015)36 - 1 36 üù
= 100.000 ê ú + 25.000 ê í - ýú
ë 0,015(1 + 0,015) û êë 0,015 î 0,015(1 + 0,015) (1 + 0,015)36 þúû
36 36

= Rp. 13.761.824

Contoh 2.
Biaya pengadaan energi di suatu pabrik pada tahun pertama (akhir) adalah Rp. 10.000.000,-
biaya tersebut naik sebesar 10% setiap tahun. Berapa nilainya saat ini (present worth) dari
biaya energi tersebut selama 12 tahun jika bunga (bunga-berbunga)

Kenaiakan di
Tahun kedua
21.000.000
20.000.000
11.000.000
Gradient series

10.000.000 G = 1.000.000

uniform series

tahun
0 1 2 11

Yang dikenakan adalah sebesar 9% / tahun.


Untuk soal ini, dapat merupakan kombinasi dari uniform series dan gradient series.

8 of 14
é (1 + i )n - 1ù é1 ì (1 + i )n - 1 n üù
P=R ê n ú
+ G ê í - ýú
ë i (1 + i ) û ëê i î i (1 + i ) (1 + i )n þûú
n

é (1 + 0,09 )12 - 1 ù é 1 ì (1 + 0,09 )12 - 1 12 üù


= 10.000.000 ê 12 ú
+ 1.000.000 ê í - 12 ýú
ë 0,09(1 + 0,09 ) û ëê 0,09 î 0,09(1 + 0,09 ) (1 + 0,09) þûú
12

= 71.607.261,-+32.159.179,-
= 103.766.440

5. Perubahan waktu dari suatu nilai yang berurutan (shift in time of a series) :
Gambar 3.1 dan 3.2 future worth dan present worth,masing-masing memperlihatkan bahwa
suatu nilai berurutan yang sama (reguler) amount) yang pertama ditunjukkan pada keadaan
akhir dari periode pertamanya. Dalam praktek, nilai pertamanya akan muncul pada awal
sedang pada akhir tidaka ada nilai yang muncul, seperti ditunjukkan pada gambar 3.4. Nilai
pada masa yang akan dating dari suatu nilai yang berurutan dapat dicari dengan mengalikan
persamaan (2) dengan (1 + i), sehingga,
(f/a)shift = (1 + i) [ (1 + i)n – 1 ] / I

Time
0 1 2 3
Gambar 3.4

6. Perubahan suatu rancangan (changes in plan)


Secara normal, suatu skedul pembayaran di tetapkan atas dasar dari reguler amount tertentu
dan perkiraan besar bunga. Besarnya bunga mungkin akan berubah atau kemampuan untuk
melakukan pembayaran mungkin juga berubah selama rancangan tersebut dijalankan
sehingga mungkin diperlukan suatu penyesuaian/pengaturan baru dalam rancangan.
Persoalan dari msalah ini mungkin dapat diselesaikan dengan mengevaluasi nilai pada waktu
perubahan dan membuat suatu perhitungan untuk masa yang tersisa (remaining term).

7. Depresiasi (Depreciation)
Depresiasi diperhitungkan sebagai biaya pengeluaran tahunan pada perhitungan pajak untuk
mendapatkan suatu penggantianfasilitas pada akhir masa dari rancangan tersebut. Internal
Revenue Department (IRD) mengijinkan/memperbolehkan beberapa cara perhitungan
seperti apa yang disebut “straight line dan sum of the year’s digit.
Metode straight line dapat digunakan untuk menghitung depresiasi yakni dengan membagi
perbedaan antara biaya pertama (first cost) dan nilai sisa (salvage value) dengan tahun masa
kena pajak (tax life). Tax life yang digunakan pada IRD mungkin berbeda dengan yang
digunakan untuk sum – of – the – year’s – digit (SYD), depresiasi untuk suatu tahun tertentu
dapat dievaluasi dengan rumus sebagi berikut :
Depresiasi, dollars = 2 [ (N – t + 1) / N (N + 1) ] (P – S)
9 of 14
Dimana, N = tahun masa kena pajak (tax life, years)
t = tahun pajak yang telah dilalui (year in equestion)
p = Biaya awal / pertama (first cost), dollar
S = Nilai sisa (salvage cost)

8. Pengaruh pajak pemasukan pada analisis ekonomi (Effects of income tax on economic
analysis)
Contoh suatu investasi alternative dibawah ini dipergunakan untuk menentukan pengaruh
depresiasi dan pajak pemasukan

Alternative investment
Alternative X Alternative Y
First cost ($) 200,000 270,000
Life (years) 20 30
Salvage value ($) 0 0
Annual income ($) 60,000 60,000
Annual operating expense ($) 14,000 62,000
Real estate tax & insurace (5% of first cost) 10,000 13,500
Interest 9% 9%

Annual costs of the alternatives without income tax :


Alternative X :
First cost on annual basis (200,000 (a/p, 9%, 20) $ 21,910
Annual operating expense 14,000
Real estate tax and insurance 10,000
Total $ 45,000
Alternative Y :
First cost on annual basis (270,000 (a/p, 9%, 30) $ 26,280
Annual operating expense 6,200
Real estate tax and insurance 13,500
Total $45,980

Biaya pengeluaran tahunan dari kedua alternatif diatas mendekati sama

Income tax on two alternative :


First X Y
Depreciation ($) 10,000 9,000
Interest, 9% of unpaid balance ($) 18,000 24,000
Operating expense, tax and ins ($) 24,000 19,700
Total expense ($) 52,000 53,000
Profit = income – expenses ($) 8,000 7,000
Income tax (50% of profits) 4,000 3,500

Contoh 1 :
Dua sistim a dan B. Sistem A memberikan suatu keuntungan masing-masing sebesar $ 100,
150 dan 200 pada akhir tahun ke 1, 2 dan 3. Sistem B mendapatkan keuntungan sebesar $
10 of 14
225 pad tahun ke 2 dan $225 pada tahun ke 3. Sehingga selama 3 tahun, baik sistim A
maupun B mempunyai kesempatan untuk mendapat keuntungan masing-masing sebesar $
450. Namun demikian, masing-masing sistim mempunyai beda waktu dalam mendapatkan
keuntungannya. Dengan menggunakan teknik present worth, carilah sistim yang mana yang
lebih banyak menarik untung dalam nilai dollar saat ini.
Penyelesaian :
Diperkirakan besarnya bunga adalah 12% sehingga,
p/f = 1 (1 + 0.12)1 = 0.8928 pada tahun 1
= 1 (1 + 0.12)2 = 0.7972 pada tahun 2
= 1 (1 + 0.12)3 = 0.7118 pada tahun 3

evaluasi nilai saat ini (present worth) dari pendapatan keuntungan tahunan dengan
mengalikan besarnya keuntungantahunan dengan p/f

Year Present Annual benefit Present worth


worth factor ($)
A B A B
1 0.8928 100 0 89.28 0
2 0.7972 150 225 119.58 179.37
3 0.7119 200 225 142.36 160.16
Total 450 450 351.22 339.53

Dari table diatas terlihat bahwa sistim A lebih menguntungkan dibandingkan dengan sistim
B, karena sistim A mendapatkan total keuntungan dalam nilai dollar saat ini (351.22) lebih
besar dari sistim B.

Contoh 2 :
Pemilik sebuah komplek emukiman berkeinginan untuk meremajakan instalasi solar water
heater-nya. Dari kondisi cuaca yang ada, diharapkan bahwa sistim energi matahari dapat
memasok energi sebesar 87.5 Gj/yr sehingga diperkirakan dapat menghemat 5000 liter
bahan bakar minyak (dengannilai panas efektif 15.8 MJ/liter dan efisiensi pada instalasi
pemanas 45%). Dalam nilai dollar saat ini, penghematan bahan bakar dapat disertakan
dengan jumlah uang sebesar $ 500/tahun. Untuk peremajaan sistim energi matahari tersebut,
pemilik dapat memperoleh pinjaman uang dari Bank dengan tingkat bunga 10% per tahun.
Jika pemilik ingin mengembalikannya dalam waktu 10 tahun, berapa besarnya investasi
untuk peremajaan instalasi sistim energi matahari tersebut ?
Penyelesaian :
Diketahui penghematan pertahun, R = $ 500/-
Bunga = 10%
Pengembalian pinjaman = 10 tahun
Dimisalkan, kenaikan harga bahan bakar, j= 12% / tahun
Effective interest rate i’ = (i - j ) / (1 + j ) = (0.10 - 0.12 ) / (1 + 0.12 ) = -0.00179
[( )n
][ (
Series present worth factor, p/a = 1 + i , - 1 / i ' 1 + i ' )]
n

11 of 14
[ ][
= (1 - 0.00179 ) - 1 / (- 0.00179 )(1 - 0.00179 )(1 - 0.00179 )
10 10
]
= 10.056
Present wort, S. = R x p/a
= 500 x 10.56 = $ 5028
Untuk peremajaan instalasitersebut pemilik komplek dapat membayar $ 5028 atau kurang.
Jika dimisalkan pihak pemerintah memberikan dukungan adalam proyek tersebut, yakni
dengan memperpanjang waktu peminjaman selam 15 tahun dan menurunkan tingkat bunga
menjadi 5% hitunglah kembali dan pelajarilah pengaruh dari tingkat bunga yang berlaku.

Contoh 3.
Sebuah perusahaan mendapatkan pinjaman sebesar $ 50,000, bunga 8%, bunga berbunga
setiap tahunnya, harus dilunasi selama 25 tahun, dengan pembayaran yang sama besar
disetiap akhir tahun ke 8 dan tidak dapat dilaksanakan. Perusahaan melakukan negosiasi
dengan pihak Bank untuk menaikan besarnya besarnya pengembalian pada 17 kali sisa
pembayaran dengan tingkat bunga yang sama 8%.
Hitunglah besarnya pembayaran sebelum dan setelah terjadi penunggakan dalam
pembayaran yang ber-urutan tersebut.
Penyelesaian :
Payment missed

1 7 8 9 1
0
Original Increased
Pembayaran orsinil (original payment) = (50,000 (a/p, 8%, 25) = (50,000 (0.094)
= $ 4683.94
Tunggakan pada tahun ke 7, pembayaran selanjutnya menjadi
S = [ 50,000 – present worth dari $ 4683.94 series ] (f/p, 8%, 7yr)
Tungakan pada tahun ke 8
= [ 50,000 – (4683.94 (p/a, 8%, 7) ] (f/p, 8%, 8)
= (50,000 – 24,,386.32) (1.08)8
= 47,409
Pembayaran terakhir = (47,409.13) (a/p, 8%, 17yr)
= $ 5197.44

9. Studi Kasus : Perhitungan Tekno Ekonomi


Perbedaan Biaya Operasi. Perhitungan tekno ekonomi dimaksudkan untuk
membandingkan biaya investasi dan operasi antara pusat listrik yang menggunakan bahan bakar
minyak solar dengan yang menggunakan bahan bakar campuran gas-minyak solar. Dalam
evaluasi ini menggunakan cara NPV dengan tingkat potongan (discount rate) 12% per tahun.
Umur ekonomis diperhitungkan untuk 5 tahun yang dioperasikan selama 6000 jam per tahun,
dengan pola operasi: 1000 jam pada beban penuh (100%), 4000 jam pada beban nominal (75%)
dan 1000 jam pada beban 50 %.

12 of 14
Suku cadang untuk operasi selama lima tahun dianggap nilainya sama, karena dengan
menggunakan atau tanpa gasifier, masing-masing akan mengalami satu kali major overhaul,
sehingga biaya suku cadang relatif sama. Harga bahan bakar solar diasumsikan Rp8 000 per liter
dan harga kayu bekas Rp250 per kg.
Evaluasi investasi dilakukan dengan menggunakan metoda NPV, IRR, dan payback period
yang meliputi data dan perhitungan sebagai berikut : total biaya investasi, biaya operasi per
bulan, pendapatan dari penjualan energi listrik per bulan, angsuran pengembalian pinjaman,
penyusutan, biaya bunga bank, angsuran pokok, keuntungan sebelum pajak, keuntungan sesudah
dipotong pajak, biaya modal rata-rata terimbang, proceed, arus kas keluar, faktor diskonto dan
periode pengembalian. Perhitungan arus kas keluar merupakan biaya investasi yang meliputi
antara lain : diesel gensets, panel listrik, alat penukar kalor, gasifier dan peralatan bantunya,
transportasi, pemasangan, dan komisioning. Perhitungan arus kas masuk merupakan arus kas
masuk diperoleh dari hasil penjualan energi listrik per bulan berdasarkan tarif dasar listrik Rp1
000/kW-jam.
Analisis Investasi. Pemikiran kriteria biaya investasi dan operasi dapat dikembangkan
sedemikian rupa sehingga mampu digunakan sebagai parameter yang menyeluruh sebagai dasar
pertimbangan penerimaan atau penolakan maupun pengurutan suatu kegiatan proyek. Kriteria
biaya investasi dan operasi yang dikembangkan dalam analisis ini adalah: net present value
(NVP) dari arus manfaat, internal rate of return (IRR), dan pay back period (PP)
Setiap kriteria tersebut menggunakan perhitungan nilai sekarang atas arus manfaat dan
biaya selama umur instalasi. Metoda tradisional dalam mengevaluasi ekonomi biasa digunakan
nilai waktu uang, mengingat pada kenyataannya nilai rupiah kemarin lebih besar dari hari ini dan
nilai rupiah besok lebih rendah dari hari ini. Untuk memberikan fee (bayaran) terhadap sejumlah
nilai uang yang digunakan dalam suatu investasi disebut tingkat suku bunga (interest rates).
Walaupun terdapat perbedaan yang unik bahwa uang yang digunakan investasi, sehingga
mendapatkan tambahan dibanding dengan nilai asalnya. Jika nilai rupiah hari ini lebih jelek
dibanding besok karena mendapatkan pembayaran bunga, dalam perhitungan ini, jumlah uang
aktual pada masa yang akan datang akan dikurangi dengan nilai suku bunga aktual.
NPV adalah nilai hari ini dan didefinisikan sebagai present value nilai bersih aliran dana
setelah pajak, dengan menggunakan faktor diskonto standar. Faktor diskonto yang diterapkan
dalam perhitungan ini adalah 12%, umumnya digunakan oleh Bank. NPV secara esensial
memberikan informasi tentang pengembalian menyeluruh untuk periode waktu tertentu (t), yang
menempatkan biaya modal awal sebagai bilangan negatif. NPV menghubungkan biaya modal
awal, belanja hari ini, untuk pendapatan, mencapai beberapa tahun yang akan datang, setiap
besaran yang dihitung mempunyai nilai yang lebih kecil karena penerapan faktor diskonto.
Suatu investasi dapat dinyatakan layak apabila NPV bernilai positif atau sama dengan nol.
NPV dapat dinyatakan dalam bentuk rumus matematika sebagai berikut (Suad Husnan 1987) :

NPV = Ao +
å At
(1 + r )t
IRR didefinisikan sebagai faktor diskonto yang diterapkan pada aliran dana, memberikan
NPV sama dengan nol. Karenanya secara kasar IRR analog dengan ROI, namun memerlukan
nilai waktu uang dalam penjumlahannya. IRR biasanya dipilih untuk ROI dalam perhitungan
yang nilai prosentasi pengembalian. Perlu diperhitungkan dalam menerapkan IRR dengan aliran
dana yang bergerak secara cepat sebagai lebih dari satu solusi positif untuk fungsi yang ada,
yang membuat tidak berarti dalam keadaan begitu. Jika aliran dana proyek ini tidak bergerak
secara cepat, maka IRR diterapkan bersama-sama NPV dalam penelaahan dan skenario
perbedaan klasifikasi.
IRR merupakan tingkat suku bunga (r) yang menyamakan nilai sekarang (present value,
PV) dari aliran kas keluar yang diharapkan (expected cash outflow) dengan nilai sekarang dari
aliran kas masuk yang diharapkan (expected cash inflow). Apabila IRR lebih besar dari tingkat
13 of 14
pengembalian yang ditentukan atau WACC (weighted average cash of capital) , maka investasi
dinilai layak untuk diimplementasikan dan IRR dapat dinyatakan dengan rumus:
NPV
IRR = ´ (r - r )
(PV1 - PV2 ) 2 1
Untuk mengukur jangka waktu pengembalian dana investasi dan operasi pusat listrik
tenaga gasifikasi ini, maka digunakan metode PP untuk menganalisisnya. Parameter ini diukur
dengan rasio antara nilai investasi awal (Io) dengan net cashflow. Metoda ini mempunyai
kelemahan karena tidak memperhitungkan pengaruh waktu terhadap nilai uang dan aliran kas
masuk (NCF) setelah periode pengembalian tersebut. Metoda periode pengembalian investasi ini
I
dapat dinyatakan dalam rumus : PP = o ´ 1tahun
NCF
Dari hasil perhitungan biaya investasi Rp66 339 000.00 (Lampiran 25) dan operasi untuk
gasifikasi biomasa dimana gas buangnya dimanfaatkan untuk pemasok panas mesin pendingin
adsorpsi, mampu menghasilkan daya nominal pada terminal generator sebesar 8 kW, cara
pengoperasian 6000 jam per tahun, bahan bakar campuran kayu dan minyak solar dengan fraksi
40:60, bila dioperasikan dapat dinyatakan layak karena NPV positif (Rp 2 527 240.59), IRR
lebih besar dari suku bunga diskonto (21.22%) dan pengembalian investasi kurang dari 4 tahun
(37.94 bulan), Lampiran 26-33.

C. TUGAS
Tugas bacaan :
1. Bab III. DTS (Stoecker)
2. Bab V. DATS (Boehm)
Tugas :

D. DAFTAR PUSTAKA
1. Adrian Bejan, George Tsatsaronis and Michel Moran. 1994. Thermal Design and
Optimazation. New York. John Willey & Son, Inc.
2. Stocker WF.1989. Design of Thermal Sistim. New York. McGraw-Hill, Inc.
3. Boehm, R.F. “Design of Analysis of Thermal Sistim” John Wiley & Sons, 1987.

14 of 14

Anda mungkin juga menyukai