5. Segera berwudhu atau mandi. Marah dari setan dan setan terbuat dari
api. Padamkan dengan air yang dingin. Dari Urwah As-Sa’di radhiyallahu
‘anhu, yang mengatakan, “Sesungguhnya marah itu dari setan, dan setan
diciptakan dari api, dan api bisa dipadamkan dengan air. Apabila kalian
marah, hendaknya dia berwudhu.” (HR. Ahmad dan Abu Daud)
6. Memaafkan
QS Ali Imran 133-134 menjelaskan bahwa menahan amarah hanya dapat
dilakukan apabila ada kesiapan hati untuk memaafkan. Demikian juga
sebaliknya, seseorang yang mudah memaafkan kesalahan orang lain, akan
menjadi penyebab dirinya tak mudah melampiaskan amarah.
7. Berdzikir
Di samping bersikap sabar, terdapat berapa hal yang bisa dilakukan untuk
meredakan marah. Di antaranya adalah berzikir mengingat Allah. Hal itu
bisa memberikan rasa takut kepada-Nya.
Rasa takut tadi membuat kita menjadi taat sehingga kembali kepada adab
yang diajarkan-Nya. Ketika itulah, amarah tersebut akan hilang. Allah
َ و ْاذ ُكر َّرب َّ َك َذا ن َ ِس َ “Ingatlah kepada Tuhanmu ketika engkau lupa.”
berfirman; يت
(QS: al-Kahfi: 24).
ِإ
8. Intropeksi Diri
Pahami hal yang membuat kita melakukan kesalahan dan hadapi masa
depan dengan lebih baik. Lakukan introspeksi diri agar masa lalu menjadi
sebuah pelajaran yang berharga.
Intropeksi diri juga bisa membuat kita melihat kehidupan dengan
perspektif baru. Cara tersebut berupa proses mental yang disadari dan
biasanya dengan maksud tertentu dengan berlandaskan pada pikiran dan
perasaannya.