Design yang akan dikerjakan adalah bagian atas produk utama dengan
dibantu menggunakan perangkat lunak softwere Inventor Ver. 2009. Pengambilan
geometri dilakukan seiring dengan kegiatan CAD yang akan dibangun seperti terlihat
pada gambar 2.3.
Gambar 2.3 Sketsa Plant XY
Sketsa diatas mengunakan jenis perintah line biasa dan curve dengan kita
sketsa pada plant XY. Kemudian gambar tersebut di Extrude kearah Z dengan
ketinggian 150mm (Gambar 2.4)
Gambar 3.10 Gambar core file IPT baru ditambah bidang pada bagian bawah
Dari sini dilakukan penambahan balok untuk posisi bawah yang mana karena
secara kebetulan parting line dari mould membentuk sebuah bidang maka dapat
langsung dilakukan metode seperti pada gambar 3.10
Gambar 3.11 Gambar core setelah face dihapus
Setelah semua selesai untuk didesain, maka akan dilakukan pengecekan final
terhadap kedua pasangan mould ( Core dan Cavity) apakah desain mould yang
telah kita buat match dengan tidak terjadi interfere ataupun ketebalan yang tidak
merata terhadap produk hasil. Hal ini dilakukan dengan melakukan assembly pada
kedua part tersebut.
BAB III PROSES MANUFAKTURING
Proses manufacturing dilakukan dengan bantuan software Unigraphic NX5
untuk membuat lintasan pahat. Dari file inventor file part di save as menjadi exstensi
STEP yang mana jenis file neutral. Setelah itu file tersebut dibuka di software UG
dan siap dilakukan proses pembuatan lintasan pahat.
geometry klik (Gambar 3.3) kemudian kita isikan MCS (Machine Coordinate
System). Kemudian pada specify klik segitiga kecil dan pilih 3point pick dan pilih
tiga titik ujung benda kerja dan sumbu X dan sumbu Y pada edge blok, yang
fungsinya untuk mendefinisikan Workpiece Reference Point.
Gambar 3.2 Perintah Insert Operational, Create Operation, dan Cavity Mill
Setelah parameter stepover dan cutting depth diisi kemudian clik generate
toolpath, maka sistem akan secara otomatis men-generate toolpath yang telah kita
buat. Untuk melakukan simulasi klik tombol verify toolpath , kemudian pada
toolpath verification pilih 2D-dynamic dan arahkan scroll bar ke bawah untuk
kemudian di klik play.
Gambar 4.14 Tool Path Generator Zlevel Proses Semi Finising Famale Cavity
Gambar 4.15 Simulasi Proses Zlevel Semi Finishing Female Cavity
Gambar 4.20 Simulasi Proses Finishing Cut Area pada Female Cavity
Gambar 4.21 Tool Path Generator Proses Flow Cut Multiple pada Female Cavity
Gambar 4.30 Simulasi Zlevel Profile untuk Proses Finishing Core Cavity
Gambar 4.31 Memilih Cut Area Countur Core Cavity
Gambar 4.32 Tool Path Generator untuk Proses Cut Area pada Core Cavity
Gambar 4.33 Simulasi untuk Proses Cut Area pada Male Cavity
Gambar 4.34 Tool Path Generator untuk Proses Flowcut Multiple pada Core Cavity
Gambar 4.35 Simulasi untuk Proses Flowcut Multiple pada Core Cavity
4. KESIMPULAN
Pada kegiatan reverse engineering, material yang dibuat harus bisa di
reproduksi ulang dengan akurasi yang masih memenuhi. Sebagai contoh yang
menggambarkan produk tidak sempurna di produksi ulang adalah ketika kita
membeli casing handphone yang bukan original. Ketika kita pasang ke body HP,
sering tidak sempurna dalam ikatannya. Hal ini dikarenakan karena kegiatan reverse
engineering yang kurang berhasil. Untuk kasus produk-produk plastik rumah tangga
juga sering kita jumpai beberapa cetakan yang sangat terlihat kekasaranya.
Hal-hal yang mempengaruhi hasil akhir yang paling utama adalah kualitas
material nya, kemudian saat proses injection molding yang kurang sempurna, yang
terakhir adalah saat pengambilan data geometri yang tidak sempurna.
Hasil kesimpulan dalam mendesain produk penutup tempat sendok kali ini,
pengambilan data kurang dapat dipertanggung jawabkan. Selain banyak bentuk
kountor yang sulit mengambil datanya secara benar. Rekomendasinya dapat
mengunakan CMM ( Coordinat Measurment Machine) atau dengan 3D Scan yang
sangat cocok dengan benda berbentuk countour. Bagian proses yang hanya bisa
dilakukan dengan EDM, tidak dikerjakan didalam pembuatan desain kali ini. Selain
memang sangat rumit untuk dimachining ( Dengan EDM), pengambilan data
geometri akan sangat sulit untuk diambil dengan akurat.
Untuk proses injection molding nya, juga tidak menutup kemungkinan untuk
mengalami kegagalan dalam proses, dalam kasus integrasi desain dan manuktur
kali ini, tidak membahas bagaimana aliran polypropylane cair masuk dengan
sempurna kedalam runner dan beberapa percabangan dengan sempurna. Hal ini
bisa dianalisa dengan perangkat lunak seperti softwere mold flow.