Anda di halaman 1dari 79

BAB I PENDAHULAN

A. RASIONAL
1. LATAR BELAKANG

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32
Tahun 2013 sebagai pengganti PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan mengamanatkan bahwa setiap satuan pendidikan pada
jenjang pendidikan dasar dan menengah harus menyusun kurikulum dengan
mengacu kepada Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan, serta berpedoman
pada panduan penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang diterbitkan
oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Dengan terbitnya beberapa
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional yang berkaitan dengan Standar Nasional
Pendidikan (SNP), maka pengembangan kurikulum harus pula mengacu pada 8
SNP yaitu Standar Isi (SI), Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Proses,
Standar Pengelolaan, Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Standar
Sarana dan Prasarana, Standar Pembiayaan, dan Standar Penilaian Pendidikan.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang
disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan, yang
berfungsi sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan
nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan
pendidikan dan peserta didik.
KTSP jenjang pendidikan dasar dan menengah dikembangkan oleh sekolah dan
komite sekolah. Dokumen KTSP terdiri atas dokumen I dan dokumen II. Dokumen
I meliputi komponen KTSP yaitu tujuan tingkat satuan pendidikan, struktur dan
muatan kurikulum, serta kalender pendidikan, dan dokumen II meliputi silabus
seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal, untuk semua tingkat kelas.
Sebelum mengembangkan KTSP, sekolah perlu melakukan analisis konteks yang
meliputi analisis SNP, analisis kondisi yang ada di satuan pendidikan, dan analisis
kondisi lingkungan eksternal satuan pendidikan.
SMK Berdikari Cijaku adalah satuan pendidikan yang melaksanakan fungsi dan

Kurikulum SMK Berdikari Cijaku


1
memberikan layanan pendidikan serta menyelenggarakan pendidikan jalur formal
jenjang Sekolah Kejuruan yang memerlukan adanya suatu program yang jelas dan
dipahami oleh semua pihak baik pihak internal maupun eksternal sekolah. Atas
dasar itulah SMK Berdikari Cijaku memandang perlu untuk mengembangkan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melalui KTSP ini sekolah dapat
melaksanakan program pendidikannya sesuai dengan karakteristik,  potensi, dan
kebutuhan peserta didik.

Dengan tersusunnya dokumen KTSP ini, SMK Berdikari Cijaku akan menjadi
sekolah yang memiliki kurikulum yang disesuaikan dengan karakter dan kondisi
lingkungan sekolah, sehingga terselenggara proses pendidikan yang berbasis
lingkungan sekolah dengan mengembangkan berbagai keunggulan-keunggulan
lokal.
Kondisi ideal yang diharapkan tercapai di SMK Berdikari Cijaku adalah
terpenuhinya 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan, sehingga
penyelenggaraan pendidikan yang bermutu dan hasil pendidikan yang bermutu
pula dapat tercapai. Namun demikian, kondisi nyata saat ini SMK Berdikari Cijaku
masih harus terus berbenah dan mengupayakan pemenuhan delapan standar
pendidikan. Secara rinci kondisi nyata SMK Berdikari Cijaku adalah sebagai
berikut:

a. Standar Isi
KONDISI IDEAL KONDISI NYATA
a. Pelaksanaan KTSP Seharusnya a. Pelaksanaan KTSP baru
10 (sepuluh) komponen yang terlaksana 7 (Tujuh) komponen
harus dilaksanakan, dari 10 (sepuluh) komponen
b. Pengembangan KTSP dilakukan yang harus dilaksanakan,
oleh guru, melibatkan berbagai b. Pengembangan KTSP baru
pihak, dilakukan oleh guru, belum
c. Pengembangan muatan lokal melibatkan berbagai pihak,
baru dilakukan oleh guru, belum c. Pengembangan muatan lokal
melibatkan unsur-unsur lain baru dilakukan oleh guru, belum
yang memiliki kompetensi melibatkan unsur-unsur lain

Kurikulum SMK Berdikari Cijaku


2
mengembangkan muatan lokal, yang memiliki kompetensi
d. Pengembangan diri mengembangkan muatan lokal,
dilaksanakan secara optimal d. Pengembangan diri belum
oleh sekolah, dan dilaksanakan secara optimal
e. semua guru memberikan oleh sekolah, dan
pembelajaran yang meliputi TM, e. Belum semua guru memberikan
KT dan KMTT. pembelajaran yang meliputi TM,
KT dan KMTT.

b. Standar Proses
KONDISI IDEAL KONDISI NYATA
a. Silabus dan RPP dikembangkan a. Belum semua silabus dan RPP (baru
Secara mandiri oleh guru, 75%) dikembangkan secara mandiri oleh guru,
b. Silabus dan RPP yang disusun gurub. Baru 75% silabus dan RPP
Memenuhi kaidah-kaidah / rambu – yang disusun guru memenuhi
rambu penyusunan silabus dan kaidah-kaidah /rambu- rambu
RPP, penyusunan silabus dan RPP,
c. melaksanakan proses c. Belum melaksanakan proses
pembelajaran dengan pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan menggunakan pendekatan
saintinfik, saintinfik,
d. Pelaksanaan supervisi kelas d. Pelaksanaan supervisi kelas
(class visit) belum berjalan secara (class visit) belum berjalan secara
optimal, dan optimal, dan
e. Pelaksanaan evaluasi PBM e. Pelaksanaan evaluasi PBM belum
secara baik dan benar terlaksana secara baik dan benar terlaksana

c. Standar Kompetensi Lulusan


KONDISI IDEAL KONDISI NYATA
1. Ketuntasan belajar (KKM) 1. Ketuntasan belajar (KKM) masih
Harusnya 75, di bawah 75,
2. Pengalaman siswa dalam diskusi, 2. Pengalaman siswa dalam diskusi,

Kurikulum SMK Berdikari Cijaku


3
pemecahan masalah dan pemecahan masalah dan
memanfaatkan sumber belajar, memanfaatkan sumber belajar
3. Pengalaman siswa dalam masih minim,
melakukan kunjungan-kunjungan 3. Pengalaman siswa dalam
dan penggunaan internet untuk melakukan kunjungan-kunjungan
mendapatkan informasi, dan penggunaan internet untuk
4. Pengalaman siswa dalam mendapatkan informasi berbagai
mengekpresikan diri dan hal masih minim,
karyanya melalui seni dan, 4. Pengalaman siswa dalam
5. Sekolah mendapatkan mengekpresikan diri dan
penghargaan dan medali dalam karyanya melalui seni dan
berbagai kejuaraan, dan budaya masih rendah,
6. Seharusnya lulusan melanjutkan 5. Sekolah masih kurang

ke perguruan tinggi Negri. mendapatkan penghargaan dan


medali dalam berbagai kejuaraan,
dan
6. Masih sedikit lulusan yang dapat
melanjutkan ke perguruan tinggi
negeri karena belum mampu
bersaing.

d. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan


KONDISI IDEAL KONDISI NYATA
1. Seharusnya guru memiliki 1. Baru 10% guru yang telah
pengalaman mengajar lebih dari memiliki pengalaman mengajar
10 tahun, lebih dari 10 tahun,
2. Sekolah mengantarkan 2. Sekolah belum mampu
lulusannya melanjutkan ke mengantarkan lulusannya
perguruan tinggi negeri, melanjutkan ke perguruan tinggi
3. Sekolah menggalang dana secara negeri,
mandiri untuk menyelenggarakan 3. Sekolah belum mampu
kegiatan ekstrakurikuler, dan menggalang dana secara mandiri

Kurikulum SMK Berdikari Cijaku


4
4. Sekolah pustakawan, laboran untuk menyelenggarakan
yang sesuai dengan latar kegiatan ekstrakurikuler, dan
belakang pendidikannya. 4. Sekolah belum memiliki
pustakawan, laboran yang sesuai
dengan latar belakang
pendidikannya.

e. Standar Sarana Prasarana


KONDISI IDEAL KONDISI NYATA
1. Luas lahan sesuai dengan 1. Luas lahan belum sesuai dengan
ketentuan yang ada dalam ketentuan yang ada dalam
standar, standar,
2. Sekolah memiliki ruang ruang 2. Sekolah belum memiliki ruang
praktek siswa dan ruang praktek ruang praktek siswa dan ruang
kerja produksi/bengkel yang praktek kerja produksi/bengkel
terpisah, yang terpisah,
3. Sekolah memiliki Laboratorium 3. Sekolah belum memiliki
Bahasa yang sesuai standar, Laboratorium Bahasa yang sesuai
4. Sekolah memiliki gudang dengan standar,

ukuran yang sesuai standar, 4. Sekolah belum memiliki gudang

5. Sekolah memiliki peralatan dengan ukuran yang sesuai

kesenian dan peralatan olah raga standar,

yang dibutuhkan untuk 5. Sekolah belum memiliki peralatan


pengembangan diri peserta didik, kesenian dan peralatan olah raga

6. Sekolah memiliki sarana internet, yang dibutuhkan untuk

dan pengembangan diri peserta didik,

7. Sekolah perlu menambah ruang 6. Sekolah belum memiliki sarana

kelas baru. internet, dan


7. Sekolah perlu menambah ruang
kelas baru.

Kurikulum SMK Berdikari Cijaku


5
f. Standar Pengelolaan
KONDISI IDEAL KONDISI NYATA
1. Harusnya Misi sepenuhnya 1. Misi belum sepenuhnya
mendukung tercapainya Visi mendukung tercapainya Visi
Sekolah, Sekolah,
2. Struktur organisasi belum 2. Struktur organisasi belum
dilengkapi dengan uraian tugas dilengkapi dengan uraian tugas
yang lengkap, dan Harusnya yang lengkap, dan Baru 60%
100% program sekolah program sekolah terlaksana.
terlaksana.

g. Standar Pembiayaan
KONDISI IDEAL KONDISI NYATA
1. Sekolah masih perlu mengadakan 1. Sekolah masih perlu mengadakan
sharing dengan masyarakat sharing dengan masyarakat
tentang dana sekolah, tentang dana sekolah,
2. Sekolah perlu melakukan 2. Sekolah perlu melakukan
transparansi dan akuntabilitas transparansi dan akuntabilitas
dalam pengelolaan keuangan, dalam pengelolaan keuangan,
3. Sekolah perlu menjalin kerjasama 3. Sekolah perlu menjalin kerjasama
dengan dunia usaha, dengan dunia usaha,
4. Sekolah perlu menjalin kerjasama 4. Sekolah perlu menjalin kerjasama
dengan alumni sekolah, dan dengan alumni sekolah, dan

5. Sekolah perlu melakukan subsidi 5. Sekolah perlu melakukan subsidi


terhadap siswa yg tidak mampu. terhadap siswa yg tidak mampu.

h. Standar Penilaian
KONDISI IDEAL KONDISI NYATA
1. Seharusnya 100% guru 1. Baru 70% guru mengembangkan
mengembangkan instrumen dan instrumen dan pedoman
pedoman penilaian, dan penilaian, dan
2. Seharusnya 100% menggunakan 2. Baru 50% menggunakan teknik
teknik penilaian yang beragam.

Kurikulum SMK Berdikari Cijaku


6
penilaian yang beragam.

2. Landasan Filosofis
Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan kualitas
peserta didik yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari kurikulum,
proses pembelajaran, posisi peserta didik, penilaian hasil belajar, hubungan
peserta didik dengan masyarakat dan lingkungan alam di sekitarnya. Kurikulum
2013 dikembangkan dengan landasan filosofis yang memberikan dasar bagi
pengembangan seluruh potensi peserta didik menjadi manusia Indonesia
berkualitas yang tercantum dalam tujuan pendidikan nasional. Pada dasarnya
tidak ada satupun filosofi pendidikan yang dapat digunakan secara spesifik
untuk pengembangan kurikulum yang dapat menghasilkan manusia yang
berkualitas. Berdasarkan hal tersebut, Kurikulum 2013 dikembangkan
menggunakan filosofi sebagai berikut:
a. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan
bangsa masa kini dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan
Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia
yang beragam, diarahkan untuk membangun kehidupan masa kini, dan
untuk membangun dasar bagi kehidupan bangsa yang lebih baik di masa
depan.
b. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut
pandangan filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan
dimasa lampau adalah sesuatu yang harus termuat dalam isi kurikulum
untuk dipelajari peserta didik.
c. Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan
kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu. Filosofi ini
menentukan bahwa isi kurikulum adalah disiplin ilmu dan pembelajaran
adalah pembelajaran disiplin ilmu (essentialism).
d. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang
lebih baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual,
kemampuan berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi
untuk membangun kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih
baik(experimentalism and social reconstructivism).

Kurikulum SMK Berdikari Cijaku


7
Dengan demikian, Kurikulum 2013 menggunakan filosofi sebagaimana
di atas dalam mengembangkan kehidupan individu peserta didik dalam
beragama, seni, kreativitas, berkomunikasi, nilai dan berbagai dimensi
inteligensi yang sesuai dengan diri seorang peserta didik dan diperlukan
masyarakat, bangsa dan umat manusia
3. Landasan Teoritis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan standar
(standard-based education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi
(competency-based curriculum).
4. Landasan Yuridis
Landasan yuridis Kurikulum 2013 adalah:
 Undang-undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional
 Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
 Permendikbud No. 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi
Lulusan
 Permendikbud No. 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses
 Permendikbud No. 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian
 Permendikbud No. 71 Tahun 2013 tentang Buku Teks dan Buku
Panduan Guru
 Permendikbud No. 60 Tahun 2014 tentang Struktur Kurikulum SMK
 Permendikbud No. 61 Tahun 2014 tentang Pengembangan KTSP K
13
 Permendikbud No. 62 Tahun 2014 tentang kegiatan Ekstrakurikuler
 Permendikbud No. 63 Tahun 2014 tentang Kepramukaan
 Permendikbud No. 64 Tahun 2014 tentang peminatan SMA dan SMK
 Permendikbud No. 103 Tahun 2014 tentang Proses Pembelajaran
 Permendikbud No. 104 Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar

Kurikulum SMK Berdikari Cijaku


8
B. LANDASAN HUKUM

1. UU No 20 th 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional


2. PP No 13 Tahun 2015 perbahan ke dua atas PP 19 tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan
3. Perturan Presiden Nomor 8 tahun2008 tentang KKNI
4. Permendiknas Nomor 70 Tahun 2009 tentang Pendidikan Inklusif
5. Permendikbud RI No. 62 tahun 2014, tentang Ekstra kurikuler
6. Permendikbud RI No. 63 tahun 2014, tentang Pendidikan Pramuka
7. Permendikbud RI No. 79 tahun 2014, tentang Mulok
8. Permendikbud RI No. 111 tahun 2014, tentang Bimbingan dan Konseling
9. Permendikbud RI No. 20 tahun 2016, tentang. Standar Kompetensi Lulusan
10. Permendikbud RI No. 34 tahun 2018 tentang Standar Nasional Pendidikan
SMK/MAK
11. Permendikbud RI No. 24 tahun 2016, tentang. Kompetensi Inti dan Kompetensi
Dasar
12. Kep. Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah No.
330/D.D5/KEP/KR/2017 tentang KI dan KD tambah 464
13. Peraturan Dirjen Dikdasmen Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan No.
06/D.D5/KK/2018 tentang Spektrum keahlian SMK
14. Permendikbud nomor 20 tahun 2018 tentang Penguatan Pendidikan karakter
pada satuan pendidikan formal
15. Peraturan Dirjen Dikdasmen Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan No.
07/D.D5/KK/2018 tentang Struktur Kurikulum SMK
16. Peraturan Gubernur no 15 tahun 2015 tentang muatan lokal prov Banten
17. Pedoman Penilaian SMK tahun 2017 Direktorat Pendidikan Dasar dan
Menengah DITSMK Tahun 2017
18. Peraturan Daerah yang relevan

Kurikulum SMK Berdikari Cijaku


9
C. TUJUAN PENYUSUNAN KTSP

Tujuan Penyusunan Kurikulum 2013


Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar
memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman,
produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu 'berkontribusi pada
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.

Tujuan Pengembangan KTSP 2006


Sebelum diuraikan tentang tujuan pengembangan kurikulum, terlebih dahulu
akan dipaparkan tentang kerangka dasar kurikulum. Peraturan Pemerintah (PP)
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Pasal 6 Ayat (1)
menyatakan bahwa kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan, dan
khusus pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas:
1.kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;
2.kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian;
3.kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi;
4.kelompok mata pelajaran estetika;
5.kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan.
Berdasarkan cakupan kelompok mata pelajaran tersebut diatas, dapat
dipaparkan tujuan pengembangan kurikulum adalah sebagai berikut:
1. Membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia
2. Meningkatkan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak, dan
kewajiban dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta
meningkatkan kualitas dirinya sebagai manusia
3. Mengenal, menyikapi, dan mengapresiasi ilmu pengetahuan dan teknologi serta
menanamkan kebiasaan berpikir dan berperilaku ilmiah yang kritis, kreatif, dan
mandiri
4. Meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengekspresikan, dan kemampuan
mengapresiasi keindahan dan harmoni
5. Meningkatkan potensi fisik serta menanamkan sportivitas dan kesadaran hidup
sehat.

Kurikulum SMK Berdikari Cijaku


10
D. Prinsip Penysunan KTSP
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMK/MAK dikembangkan sesuai
kebutuhan peserta didik dan kapasitas sekolah sebagai bentuk akuntabilitas
SMK/MAK dalam memberi layanan pendidikan kejuruan kepada masyarakat
dan pemerintah. KTSP SMK/MAK dibawah koordinasi Dinas Pendidikan
Provinsi dikembangkan oleh SMK/MAK secara cermat memperhatikan: visi-
misi-tujuan sekolah, Profil Lulusan, SKL, SI, SPr, SPn, KKNI dan
ketersediaan sarana prasarana pendidikan di SMK/MAK. KTSP SMK/MAK
dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip berikut.

1. Peningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia


Iman, takwa, dan akhlak mulia menjadi dasar pembentukan kepribadian
peserta didik secara utuh. KTSP SMK/MAK disusun agar semua mata
pelajarann apat menunjang peningkatan iman, takwa, dan akhlak mulia.
2. Pengembangan Kompetensi secara Komprehensif
Kompetensi peserta didik dikembangkan secara seimbang. Keseimbangan
antara pengembangan sikap spiritual, sosial, kerja, rasa ingin tahu,
kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik.
Sekolah merupakan bagian dari masyarakat dan dunia kerja yang
memberikan pengalaman belajar terencana, dimana peserta didik
menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan dunia kerja,
serta memanfaatkan masyarakat dan dunia kerja sebagai sumber belajar.
Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta
menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan di masyarakat.
Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Kompetensi dinyatakan dalam bentuk
kompetensi inti mata pelajaran yang dirinci lebih lanjut menjadi kompetensi
dasar. Kompetensi inti mata pelajaran menjadi unsur pengorganisasi
(organizing elements) kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar
dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang
dinyatakan dalam kompetensi inti.
3. Kebutuhan Kompetensi Masa Depan
Kemampuan peserta didik yang diperlukan yaitu antara lain kemampuan
berkomunikasi, berpikir kritis, berkolaborasi dan kreatif

Kurikulum SMK Berdikari Cijaku


11
denganmempertimbangkan nilai dan moral Pancasila agar menjadi warga
negara yang demokratis dan bertanggung-jawab, toleran dalam
keberagaman, mampu hidup dalam masyarakat global, memiliki minat luas
dalam kehidupan dan kesiapan untuk bekerja, kecerdasan sesuai dengan
bakatdan minatnya, serta peduli terhadap lingkungan. Kurikulum harus
mampu menjawab tantangan ini sehingga perlu mengembangkan
kemampuan-kemampuan ini dalam proses pembelajaran.
4. Peningkatan Potensi, Kecerdasan, dan Minat sesuai dengan
Tingkat
Perkembangan dan Kemampuan Peserta Didik Pendidikan merupakan
proses sistematik untuk meningkatkan martabat manusia secara holistik yang
memungkinkan potensi diri (afektif, kognitif, psikomotor) berkembang secara
optimal. Sejalan dengan itu, KTSP SMK/MAK disusun dengan
memperhatikan potensi, tingkat perkembangan, minat, kecerdasan
intelektual, emosional, sosial, spritual, dan kinestetik peserta didik.
5. Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah dan Lingkungan
Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan karakteristik
lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan pendidikan kejuruan yang
sesuai dengan potensi, karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-
hari. Oleh karena itu, KTSP SMK/MAK perlu memuat keragaman tersebut
untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan pengembangan
daerah.
6. Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional
Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salah satu media
pengikat dan pengembang keutuhan bangsa yang dapat mendorong
partisipasi masyarakat dengan tetap mengedepankan wawasan nasional.
Untuk itu, kurikulum perlu memperhatikan keseimbangan antara kepentingan
daerah dan nasional.
7. Tuntutan Dunia Kerja
Tuntutan dunia kerja merupakan variabel pokok pengembangan pendidikan
kejuruan. Pengembangan KTSP SMK/MAK berbasis tuntutan kompetensi
dunia kerja. Kegiatan pembelajaran di SMK/MAK harus dapat mendukung
tumbuh kembangnya:(1) keterampilan kebekerjaan (employability skills) yakni
kemampuan individu untuk menyesuaikan diri dengan iklim kerja di dunia

Kurikulum SMK Berdikari Cijaku


12
kerja;
(2) keterampilan teknis (technical skills) adalah kemampuan melakukan
pekerjaan sesuai dengan mekanisme, prosedur, cara, serta penerapan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sesuai bidang kerjanya; (3) bertindak
produktif, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif dalam melaksanakan tugas
dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta menyelesaikan masalah kompleks sesuai dengan bidang
kerja; (4) menampilkan kinerja mandiri dengan pengawasan tidak langsung
atasan dan atau secara mandiri berdasarkan kuantitas dan kualitas terukur
sesuai standar kompetensi kerja, serta bertanggung jawab atas hasil kerja
orang lain; (5) berjiwa wirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh
sebab itu, KTSP SMK/MAK perlu memuat kecakapan hidup untuk membekali
peserta didik memasuki dunia kerja.
8. Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat
berbasis pengetahuan di mana IPTEKS sangat berperan sebagai penggerak
utama perubahan. Pendidikan harus terus menerus melakukan adaptasi dan
penyesuaian perkembangan IPTEKS sehingga tetap relevan dan kontekstual
dengan perubahan. Pendekatan sains dan rekayasa penting dijadikan model
pendekatan pembelajaran kejuruan di SMK/MAK. Oleh karena itu, KTSP
SMK/MAK harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan
sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
9. Dinamika Perkembangan Global
KTSP SMK/MAK dikembangkan untuk menciptakan kemandirian, baik pada
individu maupun bangsa, yang sangat penting ketika dunia digerakkan oleh
pasar bebas. Pergaulan antarbangsa yang semakin dekat memerlukan
individuyang mandiri dan mampu bersaing serta mempunyai kemampuan
untuk hidup berdampingan dengan suku dan bangsa lain.
10. Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan
Kurikulum diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan
peserta didik yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara
persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI). Oleh karena itu, KTSP SMK/MAK K-13harus
menumbuhkembangkan wawasan dan sikap kebangsaan serta persatuan

Kurikulum SMK Berdikari Cijaku


13
nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI.
11. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat
KTSP SMK/MAK K-13dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik
social budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman
budaya. Penghayatan dan apresiasi pada budaya setempat ditumbuhkan
terlebih dahulu sebelum mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain.
12. Kesetaraan Jender
KTSP SMK/MAK K-13diarahkan kepada pengembangan sikap dan perilaku
yang berkeadilan dengan memperhatikan kesetaraan jender.
13. Karakteristik Satuan Pendidikan
KTSP SMK/MAK K-13dikembangkan sesuai dengan kondisi dan ciri khas
satuan pendidikan.

Kurikulum SMK Berdikari Cijaku


14
BAB II TUJUAN SMK BERDIKARI CIJAKU

1. Tujuan Sekolah Menengah Kejuruan

Tujuan Pendidikan Menengah Kejuruan adalah meningkatkan


kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan
untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan
kejuruannya. Kurikulum disusun sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan di SMK
Berdikari Cijaku. Tujuan pengembangan kurikulum di SMK Berdikari
Cijaku adalah tahapan atau langkah untuk mewujudkan visi sekolah
dalam jangka waktu tertentu dapat diukur, dan terjangkau. Kurikulum
2013 dikembangkan dengan tujuan sebagai berikut:

1. Mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap


spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama
dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik;
2. Sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan
pengalaman belajar terencana dimana peserta didik
menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan
memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar;
3. Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta
menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan
masyarakat;
4. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan
berbagai sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
5. Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti
kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar
mata pelajaran;
6. Kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing
elements) kompetensi dasar, dimana semua kompetensi
dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk
mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti;
kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif,

Kurikulum SMK Berdikari Cijaku


15
saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar mata
pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).
Adapun prinsip pengembangan Kurikulum SMK Berdikari Cijaku ini
dikembangkan mengacu pada Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar
(KD) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) serta berpedoman pada
panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh BSNP serta
memperhatikan pertimbangan Komite Sekolah.

2. Visi SMK Berdikari Cijaku

SMK Berdikari Cijaku mempunyai Visi terwujudnya ‘’INSAN YANG


CERDAS, BERMORAL AGAMIS DAN KOMPETITIF’’

3. Misi SMK Berdikari Cijaku

Untuk mewujudkan visi tersebut, SMK Berdikari Cijaku menetapkan misi


sebagai berikut :

1. Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh


pendidikan yang bermutu bagi seluruh generasi muda dilingkungan
Kec. Cijaku
2. Membantudam mempasilitasi pembanguanan anak bangsa secara
utuh sejak usia dini sampai akhir hayat dalam rangka wujudkan
masyarakat belajar
3. Meningkatkan kesiapan masukan dan kualitas proses pendidikan
untuk mengoptimalkan pembentukan keperibadian yang bermoral
4. Meningkatkan keprofesionalan dan aluntabilitas lembaga pendidikan
sebagai pusat pembudayaan ilmu pengetauhan, keterampilan, sikap
dan nilai berdasarkan standar nasional dan global: dan
5. Memberdayakan pranserta masyarakat dalam penyelenggaraan
pendidikan berdasarkan prinsip otonomi dalam kontek pendidikan.
4. Visi, Misi Program Keahlian Administrasi Perkantoran
Visi
Menghasilkan lulusan yang berakhlak memiliki wawasan ilmu
pengetahuan serta keterampilan khususnya dibidang Administrasi
Perkantoran

Kurikulum SMK Berdikari Cijaku


16
Misi
Membekali kemampuan dan keterampilan siswa dalam memaksimalkan
potensi siswa dengan fasilitas yang memadai, sehingga menghasilkan
tenaga kerja yang terampil.
Meningkatkan kemampuan dan keterampilan siswa dengan melibatkan
majelis sekolah, dunia usaha dan dunia industri untuk memenuhi
kebutuhan pasar kerja. Secara khusus tujuan program keahlian
Administrasi Perkantoran adalah membekali peserta didik dengan
pengetahuan, keterampilan dan sikap agar kompeten:
1. Menerapkan dan mengembangkan kemampuan berkomunikasi baik
lisan maupun tertulis dengan relasi dengan memperhatikan norma dan
lingkungan masyarakat.
2. Menerapkan dan mengembangkan kemampuan teknologi informasi
untuk melaksanakan tugas secara efektif dan efesien.
3. Menerapkan dan mengembangkan kemampuan untuk merencanakan,
melaksanakan, mengorganisasi, dan mengevaluasi tugas yang menjadi
tanggungjawab.
4. Menerapkan dan mengembangkan kemampuan dalam mengelola
surat/dokumen sesuai dengan standar operasional dan prosedur untuk
mendukung tugas pokok lembaga.
5. Menerapkan dan mengembangkan pelayanan terhadap relasi
sehingga diperoleh manfaat masing-masing pihak.
6. Menerapkan dan mengembangkan kemampuan mengelola
administrasi keuangan sehingga segala aspek keuangan dapat
dilaporkan dan dipertanggungjawabkan

5. Tujuan Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran


Tujuan Program Keahlian Administrasi Perkantoran secara umum
mengacu pada isi Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU
SPN) pasal 3 mengenai Tujuan Pendidikan Nasional dan penjelasan
pasal 15 yang menyebutkan bahwa pendidikan kejuruan merupakan
pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama
untuk bekerja dalam bidang tertentu. Secara khusus tujuan Program
Keahlian Administrasi Perkantoran adalah membekali peserta didik

Kurikulum SMK Berdikari Cijaku


17
dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap agar kompeten:
a. Menginstalasi software aplikasi spesifik.
b. Mengoperasikan software aplikasi spesifik.
c. Merawat software aplikasi spesifik.
d. Membangun software aplikasi spesifik
e. Mengelola usaha di bidang pembuatan software aplikasi.

Kurikulum SMK Berdikari Cijaku


18
BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
SMK BERDIKARI CIJAKU

1. Struktur Kurikulum
Struktur dan muatan KTSP SMK ditetapkan melalui Keputusan Dirjen
Dikdasmen Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan No. 07/D.D5/KK/2018
tentang Struktur Kurikulum SMK (Kurikulum 2013). Struktur Kurikulum
Pendidikan Menengah Kejuruan berisi Muatan Umum yang terdiri atas: (A)
Muatan Nasional dan

(B) Muatan Kewilayahan yang dikembangkan sesuai kebutuhan wilayah dan


(C) Muatan Peminatan Kejuruan yang terdiri atas Dasar Bidang Keahlian,
Dasar Program Keahlian, dan Kompetensi Keahlian.

Muatan Nasional terdiri atas enam Mata Pelajaran yaitu: (1)


Pendidikan Agama dan Budi Pekerti; (2) Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan; (3) Bahasa Indonesia; (4) Matematika; (5) Sejarah
Indonesia; (6) Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya. Muatan
Kewilayahan berisi dua Mata Pelajaran yaitu: (1) Seni Budaya dan (2)
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan. Muatan Peminatan
Kejuruan yang terdiri atas tiga subkelompok, yaitu: (1) Dasar Bidang
Keahlian; (2) Dasar Program Keahlian; (3) Kompetensi Keahlian.

Pada struktur kurikulum pendidikan dasar dan menengah berisi


sejumlah mata pelajaran yang harus disampaikan kepada peserta didik.
Mengingat perbedaan individu sudah barang tentu keluasan dan
kedalamannya akan berpengaruh terhadap peserta didik pada setiap
satuan pendidikan kurang lebih 46 jam pelajaran setiap minggu. Untuk
mencapai kompetensi keahlian, dimanfaatkan mata pelajaran lain yang
dianggap penting dan yang tidak terdapat di dalam struktur kurikulum yang
tercantum di dalam Standar Isi. Dengan adanya tambahan waktu, satuan
pendidikan diperkenankan mengadakan penyesuaian-penyesuaian.
Tambahan maksimum empat jam pelajaran dapat dioptimalkan untuk
membantu mengatasi kesulitan dalam proses pembelajaran .

Muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) meliputi

Kurikulum SMK Berdikari Cijaku


19
sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan kedalamannya merupakan
beban belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikan. Di samping itu
materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri termasuk ke dalam isi
kurikulum. Dalam struktur Kurikulum 2013 Revisi Kompetensi Keahlian
Teknik Komputer dan Jaringan yang diterapkan oleh SMK Berdikari Cijaku
adalah sebagai berikut:

STRUKTUR KURIKULUM 2013

BIDANG KEAHLIAN : BISNIS DAN MANAJEMEN


PROGRAM KEAHLIAN : ADMINISTRASI
ALOKASI WAKTU PER
MINGGU
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
A.  Muatan Nasional
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan 2 2 2 2 2 2
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia 4 4 3 3 3 3
4. Matematika 4 4 4 4 4 4
5. Sejarah Indonesia 3 3 - - - -
6. Bahasa Inggris dan Bahasa Asing 3 3 3 3 4 4
Lainnya
B.  Muatan Kewilayahan
1. Seni Budaya 3 3 - - - -
Pendidikan Jasmani, Olahraga &
2. Kesehatan 2 2 2 2 - -
Jumlah A & B 24 24 17 17 16 16
C.  Muatan Peminatan Kejuruan
C1. Dasar Bidang Keahlian
1. Simulasi dan Komunikasi Digital 3 3 - - - -
2. Ekonomi Bisnis 2 2 - - - -
3. Administrasi Umum 2 2 - - - -

Kurikulum SMK Berdikari Cijaku


20
4. IPA 2 2 - - - -
C2. Dasar Program Keahlian
1. Teknologi Perkantoran 4 4 - - - -
2. Korespondensi 5 5 - - - -
3. Kearsipan 4 4 - - - -
C3. Kompetensi Keahlian
1. Otomatisasi Tata Kelola Kepegawaian - - 6 6 7 7
2. Otomatisasi Tata Kelola Keuangan - - 6 6 6 6
3. Otomatisasi Tata Kelola Sarana & - - 6 6 6 6
Prasarana
Otomatisasi Tata Kelola Humas &
- - 6 6 6 6
4. Keprotokolan
5. Produk Kreatif dan Kewirausahaan - - 5 5 5 5
Jumlah C (C1, C2, dan C3) 22 22 29 29 30 30
Total 46 46 46 46 46 46

Adapun Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi


Dasar (KD) mata pelajaran sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor: 330/D.D5/KEP/KR/2017 tentang
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Muatan Nasional
(A), Muatan Kewilayahan (B), Dasar Bidang Keahlian (C), Dasar Program
Keahlian (C2) dan Kompetensi Keahlian (C3).

2. Pengaturan Alokasi Waktu Permata Pelajaran


Berdasarkan kompetensi inti disusun matapelajaran dan alokasi waktu yang
sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan. Susunan mata pelajaran
dan alokasi waktu untuk kelas X dan XI SMK Berdikari Cijaku sebagai
berikut:

Kurikulum SMK Berdikari Cijaku


21
ALOKASI 
MATA PELAJARAN
WAKTU
A.   Muatan Nasional
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 318
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 212
3. Bahasa Indonesia 354
4. Matematika 424
5. Sejarah Indonesia 108
6. Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya 352
B.  Muatan Kewilayahan
1. Seni Budaya 108
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 144
Jumlah A & B 2.020
C.  Muatan Peminatan Kejuruan
C1. Dasar Bidang Keahlian
1. Simulasi dan Komunikasi Digital 108
2. Ekonomi Bisnis 72
3. Administrasi Umum 72
4. IPA 72
C2. Dasar Program Keahlian
1. Teknologi Perkantoran 144
2. Korespondensi 180
3. Kearsipan 144
C3. Kompetensi Keahlian
1. Otomatisasi Tata Kelola Kepegawaian 454
2. Otomatisasi Tata Kelola Keuangan 420
3. Otomatisasi Tata Kelola Sarana & Prasarana 420
4. Otomatisasi Tata Kelola Humas & Keprotokolan 420
5. Produk Kreatif dan Kewirausahaan 350
Jumlah C (C1, C2, dan C3) 2.856
Total 4.876

Kurikulum SMK Berdikari Cijaku


22
3. Alokasi Waktu Pelaksanan Program PKL
Program PKL disusun bersama antara sekolah dan masyarakat (Institusi
Pasangan/Industri) dalam rangka memenuhi kebutuhan peserta didik,
sekaligus merupakan wahana berkontribusi bagi dunia kerja (DU/DI)
terhadap upaya pengembangan pendidikan di SMK.
Pelaksanaan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) SMK Berdikari
Cijaku dilaksanakan pada semester II (genap) yaitu dimulai pada bulan
Februari s/d bulan Aprli. Kegiatan PKL wajib diikuti oleh siswa SMK
Berdikari Cijaku dalam rangka bersinergi dengan DU/DI maupun dengan
masyarakat dan merupakan sarana penerapan IPTEK yang didapat baik
dari sekolah maupun diluar sekolah. PKL dilaksanakan selama tiga bulan
dengan jumlah minggu 12 dan jumlah hari 120 hari.
Prosedur PKL
Prosedur dalam program PKL adalah sebagai berikut:

Laporan PKL
Prosedur dalam Laporan PKL adalah sebagai berikut:

B. Program Muatan Lokal


Muatan lokal, sebagaimana dimaksud dalam Penjelasan Undang-Undang
Nomor 20Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, merupakan bahan
kajian yang di-maksudkan untuk membentuk pemahaman peserta didik
terhadap potensi di daerah tempattinggalnya. Selanjutnya sesuai dengan
Permendikbud Nomor 79 Tahun 2014 pasal 2 muatan lokal merupakan bahan
kajian atau mata pelajaran pada satuan pendidikan yang berisimuatan dan
proses pembelajaran tentang potensi dan keunikan lokal yangdimaksudkan
untuk membentuk pemahaman peserta didik terhadap potensi di daerahtempat
tinggalnya. Yang dimaksud dengan bahan kajian muatan lokal adalahmateri

Kurikulum SMK Berdikari Cijaku


23
yang bernuansa keunikan dan keunggulan lokal untuk diintegrasikan kedalam
mata pelajaran lain. Sedangkan yang dimaksud keunikan lokal adalah
potensilokal yang memiliki kelebihan tertentu dan menunjukkan jati diri daerah
tersebut. Muatan pembelajaran terkait muatan lokal sebagaimana dimaksud
pada pasal 4ayat (3) Permendikbud Nomor 79 Tahun 2014 dapat
(1) diintegrasikan dalam mata pelajaran Seni Budaya, Prakarya, Pendidikan
Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan;
(2) berdiri sendiri sebagai mata pelajaran muatan lokal; dan
(3) ekstrakurikuler. Contoh:
Kerajinan Batik dapat diintegrasikan pada mata pelajaran Seni Budaya atau
Prakarya, dapat pula sebagai mata pelajaran yang berdiri sendiri, atau sebagai
kegiatan ekstrakurikuler.Muatan lokal dapat berupa :
1. seni budaya (permainan tradisional, seni tari daerah, musik tradisional,
batik, dll.)
2. prakarya (makanan tradisional, kerajinan ukir, kerajinan kulit, kerajinan
tenun, dll.)
3. pendidikan jasmani, olah raga, dan kesehatan (pencak silat, sepak
takraw)d. bahasa (bahasa daerah, bahasa asing)e. teknologi (komputer,
perbengkelan).Muatan pembelajaran terkait muatan lokal berupa bahan
kajian terhadap keunggulan dankearifan daerah tempat tinggalnya.
Pembelajaran muatan lokal diharapkan membentuk pemahaman peserta
didik terhadap potensi di daerah tempat tinggalnya dan memberikan bekal
sikap, pengetahuan, dan keterampilan kepada peserta didik agar dapat:
1. mengenal dan mencintai lingkungan alam, bahasa, seni, sosial,
budaya, dan spiritualdi daerahnya;
2. melestarikan dan mengembangkan keunggulan dan kearifan
daerah yang berguna bagi diri dan lingkungannya dalam rangka
menunjang pembangunan nasional.

Kurikulum SMK Berdikari Cijaku


24
KI / KD Muatan Lokal

Kurikulum SMK Berdikari Cijaku


25
C. Program Ekstrakurikuler dan Bimbingan Konseling
1. Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegiatan Ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan oleh
peserta didik di luar jam belajar kurikulum standar sebagai perluasan dari
kegiatan kurikulum dan dilakukan di bawah bimbingan sekolah dengan tujuan
untuk mengembangkan kepribadian, bakat, minat, dan kemampuan peserta
didik yang lebih luas atau di luar minat yang dikembangkan oleh kurikulum.
Kegiatan ekstrakurikuler di SMK/MAK ditujukan untuk pengembangan kreativitas
peserta didik. Pengembangan kreativitas dimaksudkan untuk menumbuhkan
kemampuan untuk mencipta melalui berbagai kegiatan sesuai dengan
kebutuhan, potensi, bakat dan minat secara optimal, serta tumbuhnya
kemandirian dan kebahagiaan peserta didik yang berguna untuk diri sendiri,
keluarga dan masyarakat.
a. Bidang Pengembangan
1. Pengembangan kreativitas, yaitu bidang kegiatan yang membantu peserta
didik mengembangkan kemampuan daya cipta sesuai dengan potensi, bakat
dan minat untuk dapat berprestasi secara optimal.
2. Pengembangan keagamaan dan sosial, yaitu bidang kegiatan yang
membantu peserta didik mengembangkan kemampuan religius, disiplin,
kerjasama dan rasa tanggung jawab sosial lainnya.
3. Pengembangan rekreatif, yaitu bidang kegiatan yang membantu peserta didik
mengembangkan potensi dirinya dengan suasana rileks, mengembirakan dan
menyenangkan untuk pengembangan karir.
b. Prinsip Kegiatan
1. Individual, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan potensi,
bakat dan minat peserta didik masing-masing.
2. Pilihan, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan keinginan
dan diikuti secara sukarela peserta didik.
3. Keterlibatan aktif, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang menuntut
keikutsertaan peserta didik secara penuh.
4. Menyenangkan, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler dalam suasana yang
disukai dan mengembirakan peserta didik.

Kurikulum SMK Berdikari Cijaku


26
5. Etos kerja, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang membangun semangat
peserta didik untuk bekerja dengan baik dan berhasil.
6. Kemanfaatan sosial, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan
bermanfaat untuk kepentingan masyarakat.

c. Format Kegiatan
1. Individual, yaitu format kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti peserta didik
secara perseorangan.
2. Kelompok, yaitu format kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti oleh kelompok-
kelompok peserta didik.
3. Klasikal, yaitu format kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti peserta didik dalam
satu kelas.
4. Gabungan, yaitu format kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti peserta didik
antarkelas/antarsekolah/madrasah.
5. Lapangan, yaitu format kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti seorang atau
sejumlah peserta didik melalui kegiatan di luar kelas atau kegiatan lapangan.

d. Program
1. Jenis Program
a. Program Tahunan
b. Merupakan suatu bentuk rencana kegiatan yang dilaksanakan
dalam rentang waktu sekali dalam satu tahun, antara lain:
Latihan Dasar Kepemimpinan Peserta Didik (LDKS),
pelaksanaan lomba (Paskibra, PMR, dll).
c. Program Semester yaitu suatu bentuk rencana kegiatan yang
dilaksanakan dalam rentang waktu setengah tahun (6 bulan).
d. Program bulanan yaitu suatu bentuk rencana kegiatan yang
dilaksanakan dalam rentang waktu sekali dalam satu bulan.
e. Program mingguan yaitu suatu bentuk rencana kegiatan yang
dilaksanakan dalam rentang waktu sekali atau dua kali dalam
seminggu seperti kegiatan pramuka, PMR, Paskibra Olahraga
f. Program harian yaitu suatu bentuk rencana kegiatan yang
dilaksanakan setiap hari antara lain bersih bersih lingkungan.

Kurikulum SMK Berdikari Cijaku


27
Kegiatan Ekstrakurikuler yang dilaksanakan adalah :

No. Kelompok Jenis Tujuan


Ekstrakurikuler
1. Bela Negara a. Pramuka 1. Meningkatkan kesadaran dan
b. Paskibra wawasan peserta didik akan
status, hak, dan kewajibannya
dalam berbangsa dan
bernegara;
2. Meningkatkan kesadaran dan
wawasan kebangsaan, jiwa
patriotisme, dan bela negara.
2. Olahraga a. Futsal Meningkatkan potensi fisik serta
b. Volley ball membudayakan sikap sportif,
c. Pencak silat disiplin, kerja sama, dan hidup
sehat.
3. Seni, a. Seni Tari Menigkatkan sensitifitas,
Budaya, dan b. Marawis dan kemampuan mengekspresikan dan
Bahasa seni suara mengapresiasi keindahan harmoni
baik dalam
kehidupan individual maupun
kehidupan bermasyarakat
4. Keagamaan a. Bimbingan Meningkatkan nilai-nilai estetika,
dan dakwah/Muhador spritual, intelektual, dan kesadaran
Kerohanian oh sebagai makhluk Tuhan dan sosial
yang memiliki mental kuat yang
didasari
nilai-nilai agama

b. Bimbingan Konseling

Pelayanan Bimbingan Konseling adalah yang berkenaan dengan


masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pembentukan
karier peserta didik. Bimbingan Karir dan Konseling adalah pelayanan

Kurikulum SMK Berdikari Cijaku


28
bantuan untuk peserta didik, baik secara perorangan maupun kelompok,
agar mampu mandiri dan berkembang secara optimal, dalam
mengembangkan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kemampuan
belajar, terkait dengan pengembangan karir, melalui berbagai jenis
layanan dan kegiatan pendukung, berdasarkan norma-norma yang
berlaku.

Bimbingan Karir dan Konseling bagi peserta didik meliputi


kemampuan menentukan pilihan jenis karir, menerapkan nilai-nilai
hubungan industrial dalam lingkup dunia kerja atau ketenagakerjaan,
dan layanan belajar baik pribadi maupun kelompok. Tujuan Bimbingan
Karir dan Konseling adalah sebagai berikut:

1. Memiliki pemahaman diri (kemampuan, minat dan kepribadian) yang


terkait dengan pekerjaan.
2. Memiliki pengetahuan mengenai dunia kerja dan informasi karir yang
menunjang kematangan kompetensi kerja.
3. Memiliki sikap positif terhadap dunia kerja. Dalam arti mau bekerja
dalam bidang pekerjaan apapun, tanpa merasa rendah diri, asal
bermakna bagi dirinya, dan sesuai dengan norma agama.
4. Memahami relevansi kompetensi belajar (kemampuan menguasai
pelajaran) dengan persyaratan keahlian atau keterampilan bidang
pekerjaan yang menjadi cita- cita karirnya masa depan.
5. Memiliki kemampuan untuk membentuk identitas karir, dengan cara
mengenali ciri-ciri pekerjaan, kemampuan (persyaratan) yang
dituntut, lingkungan sosiopsikologis pekerjaan, prospek kerja, dan
kesejahteraan kerja.
6. Memiliki kemampuan merencanakan masa depan, yaitu merancang
kehidupan secara rasional untuk memperoleh peran-peran yang
sesuai dengan minat, kemampuan, dan kondisi kehidupan sosial
ekonomi.
7. Mengenal keterampilan, minat dan bakat. Keberhasilan atau
kenyamanan dalam suatu karir amat dipengaruhi oleh minat dan

Kurikulum SMK Berdikari Cijaku


29
bakat yang dimiliki. Oleh karena itu, maka setiaporang perlu
memahami kemampuan dan minatnya, dalam

Kurikulum SMK Berdikari Cijaku


30
bidangpekerjaan apa dia mampu, dan apakah dia berminat terhadap
pekerjaan tersebut.
8. Memiliki kemampuan atau kematangan untuk mengambil keputusan
karier.

9. Memiliki kemampuan untuk menciptakan suasana hubungan


industrial yang harmonis, dinamis, berkeadilan dan bermartabat.

D. Pengaturan Beban Belajar


Beban belajar yang diatur di SMK Berdikari Cijaku menggunakan
Sistem Paket yaitu sistem penyelenggaraan program pendidikan yang
peserta didiknya diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan
beban belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan
struktur kurikulum yang berlaku di SMK Berdikari Cijaku. Beban belajar
setiap mata pelajaran pada Sistem Paket dinyatakan dalam satuan jam
pembelajaran (jp). Satu jam pembelajaran berlangsung selama 40 menit,
dan satu minggu diatur menjadi 48 Jam Pelajaran. Waktu belajar dimulai
pada pukul 07.15 WIB dan diakhiri pada pukul 13.05 WIB.

Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang


dibutuhkan oleh peserta didik untuk mengikuti program pembelajaran
melalui sistem tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri
tidak terstruktur. Semua itu dimaksudkan untuk mencapai standar
kompetensi lulusan dengan memperhatikan tingkat perkembangan peserta
didik. Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa
proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik. Jumlah jam tatap
muka yang tercantum dalam struktur kurikulum SMK Berdikari Cijaku
adalah sebagai berikut:

NO Tingkat Jumlah jam per


minggu

1 X 48 jp/minggu

2 XI 48 jp/minggu

3 XII 48 jp/minggu

Kurikulum SMK Berdikari Cijaku


31
Waktu Pembelajaran

SMK Berdikari Cijaku memiliki alokasi waktu pembelajaran / Beban belajar SMK
meliputi kegiatan pembelajaran tatap muka, praktik di sekolah, dan kegiatan
kerja praktik di dunia usaha/industri dengan jumlah 36-40 jam pelajaran per
minggu @ 45 menit. Penyelenggaraan pendidikan SMK maksimum 38 minggu
efektif dalam satu tahun pelajaran.

Dalam satu tahun pelajaran dibagi menjadi semester gasal ( bulan Juli - Januari
) dan semester genap (bulan Januari – Juni).

Kegiatan pembelajaran teori praktek dilaksanakan selama 6 hari dengan


alokasi waktu sebagai berikut :
WAKTU BELAJAR
JAM KETERANGAN
TEORI / PRAKTEK
1-2 07.00 - 08.30
3-4 08.30 - 10.00
X 10.00 - 10.15 ISTIRAHAT
5-6 10.15 - 11.45
7-8 11.45 - 13.00

WAKTU BELAJAR
JAM KETERANGAN
PRAKTEK SIANG
9 - 10 13.00 - 14.30
11 - 12 14.30 - 16.00
13 - 14 16.00 - 17.30

Kurikulum SMK Berdikari Cijaku


32
Kegiatan Pembelajaran .
Berdasarkan Kalender Pendidikan Tahun 2019-2020 yang ditetapkan SMK
Berdikari Cijaku dan mengacu pada Kalender Pendidikan yang dikeluarkan
oleh Dinas Pendidikan Kota, bahwa kegiatan awal tahun pelajaran sebagai
berikut :
Kegiatan kelas X – XI dan XII
MINGG ALOKASI
NO KEGIATAN BULAN
U KE WAKTU
1 Penerimaan siswa baru Juli 1-2 10 hari
2 Masa Orientasi Siswa Baru Juli 3 3 hari
Pembelajaran efektif semester Juli -
3 127 hari
gasal Januari
4 Uji Kompetensi Awal Semester Agustus 3-4 10 hari
Uji Kompetensi Tengah
5 Oktober 3-4 10 hari
Semester
Desember 4
6 Uji Kompetensi Akhir semester 10 hari
– Januari 1
Penerimaan Rapor semester
7 Januari 3 1 hari
gasal
8 Libur semester Gasal Januari 4 6 hari
Pembelajaran efektif semester Januari -
9 122 hari
genab Juni
10 Uji Kompetensi Awal Semester Pebruari 3-4 10 hari
Uji Kompetensi Tengah
11 April 3-4 10 hari
Semester
12 Uji Kompetensi Akhir semester Juni 2-3 10 hari
Penerimaan Rapor semester
13 Juni 4 1 hari
genab kenaikan kelas X dan XI

Kegiatan Akhir Pendidikan khusus kelas XII semester 6


MINGG ALOKASI
NO KEGIATAN BULAN
U KE WAKTU
1 Ujian Kompetensi akhir semester Pebruari 4 8 hari

Kurikulum SMK Berdikari Cijaku


33
6
2 Uji Kompetensi Keahlian praktek Pebruari 3-4 10 hari
3 Uji Kompetensi Keahlian teori Pebruari 4 1 hari
4 Ujian Nasional tertulis Maret 2 3 hari
5 Ujian Sekolah (praktek) Maret 4 6 hari
6 Ujian Sekolah (tertulis) April 1 4 hari

E. Program Kerjasama dengan Lembaga Pemerintah dan DU/DI

Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 tahun 2007


tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah dijelaskan bahwa Pengelolaan kegiatan akademik melibatkan
semua warga sekolah yaitu: Kepala Sekolah, Guru, Karyawan, Komite
Sekolah dan Peserta Didik. Sedangkan pengelolaan kegiatan non akademis
dapat melibatkan warga masyarakat. Sementara itu yang berkaitan dengan
input, proses, output dan pemanfaatan lulusan, sekolah perlu menjalin
kemitraan dengan lembaga lain yang relevan baik lembaga pemerintah
maupun swasta. Sejalan dengan pemikiran diatas maka sudah sewajarnyalah
bila sekolah perlu menyusun kerjasama dengan lembaga pemerintah, swasta
dan masyarakat. Kerjasama di berbagai bidang antara lain:

2. Bidang Kurikulum

a. Kerjasama dengan PT. Radio Swara Angkasa 72 Megah dalam


menyelaraskan kurikulum sekolah dan Dunia Usaha/Dunia
Industri
b. Kerjasama dengan kepolisian setempat dalam melakukan
Gerakan Disiplin Sekolah dan Generasi Bebas Narkoba
3. Bidang Hubin (Praktek kerja Lapangan)

a. Kerjasama dengan Seluruh Desa di Kecamatan Cijaku

b. Kerjasama dengan Seluruh Desa di Kecamatan Malingping

c. Kerjasama dengan Bank Banten

d. Kerjasama dengan Bank BJB

e. Kerjasama dengan UPTD Pendidikan

Kurikulum SMK Berdikari Cijaku


34
4. Bidang Kesehatan

Kerjasama dengan Dinas kesehatan dan puskesmas


setempat dalam melakukan suntik vaksin untuk Peserta Didik/i SMK
Berdikari Cijaku
5. Bidang Seni

Kerjasama dengan Kecamatan Cijaku dan Pemerintah


Kabupaten untuk mengirimkan tim Paduan Suara upacara
Kemerdekaan, Kreasi Seni Tim Karnaval dll.

6. Sertifikat Keahlian / Pelatihan Kompetensi

Kerjasama dengan PT. Radio Swara Angkasa 72 Megah.

7. Bursa Kerja Khusus (BKK)

a. Latar Belakang

Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) sebagai suatu instansi


pemerintah yang melaksanakan kegiatan dalam menangani masalah
ketenagakerjaan. Untuk mengatasi hal tersebut maka diadakan
kerjasama antara Disnaker dengan Dinas Pendidikan yang didasari
oleh perjanjian kerjasama No. 070/U/1993 dan Keputusan No.
215/Men/ 1993 tentang pembentukan bursa kerja khusus ( BKK
) dan penyelenggaraan Bursa Kerja Khusus di satuan pendidikan
Menengah dan Pendidikan Tinggi. Langkah yang diambil oleh
pemerintah dalam hal ini Disnaker dan Dinas Pendidikan sebagai
upaya untuk menjembatani sekaligus sebagai tempat informasi
dalam hal kesempatan/ lowongan tenaga kerja khususnya tamatan
pada tingkat sekolah menengah kejuaruan (SMK)

b. Dasar
Bursa kerja khusus (BKK) dalam melaksanakan kegiatan
berdasarkan pada:

1. Undang-undang RI nomor : 20 tahun 2003 tentang Sistem

Kurikulum SMK Berdikari Cijaku


35
Pendidikan Nasional.
2. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI Nomor : Per. 02/Men/1994
tentang penempatan tenaga kerja di dalam dan di luar negeri.
3. KeputusanMenteri Tenaga Kerja RI Nomor : Kep.44/Men/1994
tentang Petunjuk pelaksanaan penempatan tenaga kerja di
dalam dan di luar negeri.

4. Perjanjian Kerjasama antara Menteri Tenaga Kerja dengan


Menteri Pendidikan Nasional C.Q. Direktorat Pendidikan
Menengah Kejuruan dan Pendidikan Tinggi.
5. Surat ijin pendirian dan operasi Bursa Kerja Khusus di SMK
Berdikari Cijaku

b. Visi BKK

Visi BKK adalah mewujudkan terserapnya lulusan SMK ke Dunia


Usaha dan Dunia Industri sesuai dengan kompetensi yang
dimiliki secara profesional, produktif, mandiri, berbudi pekerti
luhur yang mampu bersaing di pasar global.
c. Misi BKK

Misi BKK adalah Menyalurkan dan menempatkan lulusan SMK


ke Dunia Usaha/ Dunia Industri serta meningkatkan kerjasama
dengan pengguna lulusan.
d. Tujuan BKK

1. Mempertemukan tamatan SMK dengan dunia usaha/industri


yang membutuhkan tamatan SMK, agar terjadi proses
transformasi informasi.
2. Memberi peluang saling berinteraksi antaratamatan SMK
untuk menawarkan kompetensi yang dimiliki kepada dunia
usaha/industri yang membutuhkan tenaga kerja.
3. Meningkatkan hubungan kerjasama SMK dengan
duniausaha/industri, dengan adanya pendekatan personil

Kurikulum SMK Berdikari Cijaku


36
pengelola SMK dengan perwakilan industri.
4. Meningkatkan wawasan Tamatan SMK tentang peluang kerja
di dunia usaha/industri, sehingga tamatan dapat memilih
peluang kerja sesuai kompetensi yang dimiliki.
5. Terjadinya proses rekrutmen sesuai dengan formasi kerja dan
kompetensi yang dimiliki tamatan.
6. Terserapnya tamatan ke dunia kerja.

e. Program BKK

1. Mencari informasi tentang lowongan kerja di dunia usaha dan


dunia indutri baik lokal, nasional maupun internasional.
2. Menyiapkan dan menyediakan fasilitas/ sarana prasarana
untuk tes kerja di sekolah.
3. Menyusun program kerja dan konsultasi.

4. Menyiapkan sumber daya manusia( SDM ) dalam hal ini


menyiapkan peserta didik yang sedang dalam proses
pendidikan.
5. Mengadakan dan menyiapkan pengembangan Karir baik
Peserta Didik maupun alumni.
6. Mendata Peserta Didik maupun alumni.

7. Kunjungan ke Dunia Usaha/ Industri.

8. Pelayanan Penempatan dan Penyaluran.

9. Mengadakan kontak/ komunikasi dengan alumi dan


orang tua / wali Peserta Didik.
10. Mengadakan kerjasama dengan Dunia Usaha / Industri baik
mengenai kontrak Kerja sama maupun dalam penyaluran
tenaga kerja.
11. Mengadakan penelusuran tamatan.
12. Mengadakan evaluasi dan analisis hasil kegiatan.

f. Jasa Pelayanan BKK


Jasa Pelayanan ketenagakerjaanyang memungkinkan

Kurikulum SMK Berdikari Cijaku


37
untuk diberikan oleh bursa kerja khusus (BKK)
antara lain :
1. Memberikan informasi lowongan pekerjaan ataupun pelatihan
ketrampilan.

2. Memberikan pelayanan kepada pihak-pihak yang


bersedia memberi peluang kerja.
3. Menyalurkan alumni peminat melalui program Bursa Kerja
Khusus (BKK)

g. Pelatihan dan Seleksi


Bursa kerja khusus (BKK) SMK Berdikari Cijaku baik secara
sepihak maupun bersama-sama dengan Dunia Usaha dan Dunia
Industri bersedia bekerja sama dalam program pelatihan dan
seleksi dalam perekrutan tenaga kerja.

h. Pembiayaan BKK
Pembiayaan dalam kegiatan BKK ditanggung oleh SMK
Berdikari Cijaku dan Dunia Usaha/Dunia Industri beserta alumni
i. Tempat BKK

Tempat pelayanan bursa kerja khusus (BKK) SMK Berdikari


Cijaku beralamat di Jl. Malingping-Cijaku Km.04 Pos.42395 email:
berdikari_smk@yahoo.com

Kurikulum SMK Berdikari Cijaku


38
F. Kriteria Pelaksanaan Praktek Kerja Industri
Program PKL disusun bersama antara sekolah dan masyarakat
(Institusi Pasangan/Industri) dalam rangka memenuhi kebutuhan peserta
didik, sekaligus merupakan wahana berkontribusi bagi dunia kerja (DU/DI)
terhadap upaya pengembangan pendidikan di SMK.

Konsep di atas berdasarkan landasan hukum Permendikbud No 60


tahun 2014 lampiran 1 a. III. B (point i sampai dengan l).

• Praktik Kerja Lapangan dapat dilaksanakan menggunakan sistem


blok selama setengah semester (sekitar 3 bulan); dapat pula
dengan cara masuk 3 hari dalam seminggu, setiap hari 8 jam
selama 1 semester.

• Pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran kelompok A dan B


dapat dilakukan di satuan pendidikan dan/atau industri
(terintegrasi dengan Praktik Kerja Lapangan) dengan Portofolio
sebagai instrumen utama penilaian.
• SMK/MAK menyelenggarakan program Pendidikan Sistem Ganda
(PSG) bersama dengan institusi pasangan, yang memadukan
secara sistematis dan sistemik program pendidikan di sekolah
dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui
bekerja langsung di institusi pasangan, terarah untuk mencapai
suatu tingkat keahlian profesional tertentu.
• Khusus untuk Madrasah Aliyah Kejuruan struktur kurikulum dapat
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan yang diatur oleh
Kementerian Agama.
Pelaksanaan PKL di SMK Berdikari Cijaku Dilaksanakan dengan sistem
blok selama maksimal 3 bulan penuh Peserta Didik-Peserta Didik berada di
DU/DI.

Prosedur PKL
Prosedur dalam program PKL adalah sebagai berikut:

Pembimbing Pembimbing Pembimging


Peserta Didik
Peserta Didik Melakukan Peserta Didik Menjemput
dijadwalkan Mengantar
Peserta Didik Mulai PKL Monitoring Selesai PKL Peserta Didik
PKl (Kelas XI)
PKL PKL PKL

Kurikulum SMK Berdikari Cijaku


39
Laporan PKL
Prosedur dalam Laporan PKL adalah sebagai berikut:

Pembimbing
Pembimbing Peserta Didik
DU/DI DU/DI
Peserta Didik Peserta Didik PKL melakukan mendpat nilai
memeberikan memberikan
selesai PKL membuat pengecekan dan Sertifikat
penilaian hasil sertifikat PKL
laporan PKL laporan PKL PKL
PKL

G. Kriteria Ketuntasan Belajar


Prosedur Penetapan KKM

KKM merupakan kriteria ketuntasan belajar untuk setiap indikator dalam


suatu kompetensi dasar yang ditentukan oleh satuan pendidikan, berkisar
antara 0-100%. Kriteria ideal ketuntasan untuk masing-masing indikator
kompetensi normatif dan adaptif adalah 75%.

a. KKM Kompetensi Normatif dan Adaptif


KKM kompetensi normatif dan adaptif ditentukan dengan
mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik,
kompleksitas kompetensi dan kemampuan sumber daya pendukung dalam
penyelenggaraan pembelajaran dengan rincian sebagai berikut :
1) Tingkat Kemampuan rata-rata peserta didik
 Rata-rata nilai 80 – 100, diberi skor 3
 Rata-rata nilai 60 - 79, diberi skor 2
 Rata-rata nilai < 60 , diberi skor 1
2) Tingkat kompleksitas/kesulitan kompetensi
 Kompleksitas/kesulitan rendah, diberi skor 3
 Kompleksitas/kesulitan sedang, diberi skor 2
 Kompleksitas/kesulitan tinggi, diberi skor 1
3) Sumber daya pendukung pembelajaran (SDM, alat dan bahan)
 Dukungan tinggi, diberi skor 3
 Dukungan sedang, diberi skor 2
 Dukungan rendah, diberi skor 1

b. KKM Program Produktif


KKM program produktif mengacu kepada standar minimal penguasaan
kompetensi yang berlaku di dunia kerja yang bersangkutan. Kriteria ideal
ketuntasan untuk masing-masing indikator pada KD program produktif

Kurikulum SMK Berdikari Cijaku


40
pada dasarnya adalah lulus/tidak lulus atau kompeten/tidak kompeten.
Peserta didik yang mencapai kompetensi minimal diberi skor 70 atau 7,0.
Penentuan nilai ketuntasan belajar program produktif dapat dilakukan
melalui langkah-langkah sebagai berikut :
1) Tentukan proporsi pembobotan untuk pengetahuan, keterampilan dan
sikap sesuai dengan indikator/ kompetensi dasar/Kompetensi Inti
mengarah pada kebutuhan ranah taksonomi.
2) Tentukan batas kompeten untuk pengetahuan, keterampilan dan sikap.
Batas kompeten adalah cerminan penguasaan indikator yang
dipersyaratkan pada setiap SK/KD/indikator yang merupakan
kemampuan minimal. Peserta didik dinyatakan kompeten jika
memenuhi persyaratan minimal berikut :
- Pengetahuan : sesuai dengan kisi-kisi soal teori.
- Keterampilan dan sikap : sesuai dengan indikator yang dijabarkan
menjadi aspek penilaian pada lembar observasi (lihat lampiran RPP
Perangkat Penilaian).
3) Menghitung perolehan nilai untuk setiap ranah dan menggabungkannya
sesuai dengan bobot yang telah ditentukan.
Peserta didik yang telah mencapai standar minimal sesuai dengan indikator
dinyatakan kompeten dan memperoleh nilai konversi 75. Gradasi nilai
hanya diberikan kepada peserta didik yang telah dinyatakan kompeten,
yang berarti nilai 75 telah dimiliki peserta didik. Jika peserta didik memiliki
performansi/unjuk kerja melebihi standar minimal yang ditetapkan dalam
aspek penilaian seperti : Lebih cepat, lebih presisi, lebih indah, lebih kreatif,
lebih bersih, dan lebih teliti, maka peserta didik dapat memperoleh nilai
lebih dari 75.

Kurikulum SMK Berdikari Cijaku


41
Daftar Nilai KKM Per Mata Pelajaran
NO Mata Pelajaran KKM Keterangan
1 Normatif
1. PAI 70
2. Bahasa Indonesia 70
3. PKN 70
4. Seni Budaya 70
5. Penjaskes 70
2 ADAFTIP
1. Bahasa Inggris 70
2. Matematika 70
3. Kewirausahaan 70
4. KKPI 70
5. IPA 70
6. IPS 70

3 PRODUKTIF 75
Kompetensi Kejuruan Administrasi
Perkantoran

4 MULOK
Budi Pekerti 70

Prosedur penetapan ketuntasan belajar adalah sebagai berikut:

Guru
Guru
Peserta Didik Peserta Didik meyerahkan Wali Kelas
Peserta didik melakukan
mengikuti mengikuti nilai kepada menulis nilai
memperoleh remedial
kegiatan Ujian (Ulangan wali kelas di Laporan
hasil Ujian Apabila
pembelajaran Harian, Tugas, pada akhir hasil Belajar
dibawah KKM
dll) semester

Kurikulum SMK Berdikari Cijaku


42
H. Kenaikan Kelas

Kenaikan kelas adalah pernyataan yang menegaskan bahwa peserta


didik telah kompeten dan berhak melanjutkan ke jenjang kompetensi-
kompetensi tahun selanjutnya. Pernyataan kompeten atau yang berarti
dapat melanjutkan, ditetapkan berdasarkan pertimbangan kinerja peserta
didik yang meliputi aspek :

1. Akademik : sesuai dengan KKM

2. Non akademik :

a. Kehadiran ≥ 90%

b. Sikap/kepribadian minimal B

Kriteria Kenaikan Kelas bagi peserta didik di SMK Berdikari Cijaku apabila
memenuhi syarat:

1. Telah menyelesaikan semua program pembelajaran yang menjadi


bebannya

2. Nilai Pendidikan Agama dan PPKn harus telah mencapai KKM

3. Diperbolehkan ada 3 mata pelajaran yang belum KKM, tetapi


program pembelajaran lainnya telah mencapai KKM
4. Mempunyai nilai sikap minimal B pada penilaian akhir untuk mata
pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhak mulia,
kelompok kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok estetika
dan kelompok pendidikan jasmani dan olahraga
5. Dewan guru menyatakan bahwa Peserta Didik yang
bersangkutan memiliki kepribadian baik.

Hadir di kelas minimal 90 % dari total pembelajaran yang diberikan


oleh guru pada semester tersebut

2. Pelaksanaan Penilaian

Penilaian hasil belajar oleh pendidik yang dilakukan secara


berkesinambungan bertujuan untuk memantau proses dan kemajuan belajar
peserta didik serta untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran. Penilaian

Kurikulum SMK Berdikari Cijaku


43
hasil belajar oleh pendidik memperhatikan hal-hal sebagai berikut.

a. Proses penilaian diawali dengan mengkaji silabus sebagai acuan


dalammembuat rancangan dan kriteria penilaian pada awal
semester. Setelah menetapkan kriteria penilaian, pendidik memilih
teknik penilaian sesuai dengan indikator dan mengembangkan
instrumen serta pedoman penilaian sesuai dengan teknik penilaian
yang dipilih.
b. Pelaksanaan penilaian dalam proses pembelajaran diawali dengan
penelusuran dan diakhiri dengan tes dan/atau nontes. Penelusuran
dilakukan dengan menggunakan teknik bertanya untuk
mengeksplorasi pengalaman belajar sesuai dengan kondisi dan
tingkat kemampuan peserta didik.
c. Penilaian pada pembelajaran tematik-terpadu dilakukan dengan
mengacu pada indikator dari Kompetensi Dasar setiap mata
pelajaran yang diintegrasikan dalam tema tersebut.
d. Hasil penilaian oleh pendidik dianalisis lebih lanjut untuk mengetahui
kemajuan dan kesulitan belajar, dikembalikan kepada peserta didik
disertaibalikan (feedback) berupa komentar yang mendidik
(penguatan) yang dilaporkan kepada pihak terkait dan dimanfaatkan
untuk perbaikan pembelajaran.
e. Laporan hasil penilaian oleh pendidik berbentuk:

1) nilai dan/atau deskripsi pencapaian kompetensi, untuk hasil


penilaian kompetensi pengetahuan dan keterampilan termasuk
penilaian hasil pembelajaran tematik-terpadu.
2) deskripsi sikap, untuk hasil penilaian kompetensi sikap spiritual
dan sikap sosial.

f. Laporan hasil penilaian oleh pendidik disampaikan kepada kepala


sekolah/madrasah dan pihak lain yang terkait (misal: wali kelas, guru
Bimbingan dan Konseling, dan orang tua/wali) pada periode yang
ditentukan.
g. Penilaian kompetensi sikap spiritual dan sosial dilakukan oleh semua
pendidik selama satu semester, hasilnya diakumulasi dan dinyatakan
dalam bentuk deskripsi kompetensi oleh wali kelas/guru kelas.

Kurikulum SMK Berdikari Cijaku


44
3. Program Remedial dan Pengayaan

a. Remedial
1. Ketentuan Pelaksanaan Remedial

• Setiap peserta didik berhak mengikuti kegiatan remedial


untuk memperbaiki prestasi belajarnya sehingga mencapai
criteria ketuntasan belajar yang ditetapkan oleh sekolah,
• Pelaksanaan remidia hanya dilakukan terhadap peserta didik
yang dalam penilaian proses dan hasil belajar yang
diperolehnya, baik satu KD , SK maupun pada mata
pelajaran belum mencapai KKM yang telah ditetapkan,
• Hasil remedial peserta didik yang telah tuntas ditulis oleh
guru mata pelajaran pada blangko tanda mengikuti remedial
yang disiapkan oleh sekolah , diisi dan ditandatangani oleh
guru mata pelajaran bersangkutan , selanjutnya baru
kemudian diserahkan kepada bidang akademik dan wali
kelas.
• Bidang akademik / kurikulum dan wali kelas tidak berhak
merubah nilai siswa yang belum menyerahkan format tanda
telah mengikuti remedial
, sekalipun siswa yang bersangkutan telah mengikuti
remedial

2. Waktu pelaksanaan remedial

• Pelaksanaan remedial dapat dilakukan pada setiap akhir


ulangan harian , ulangan tengah semester , atau ulangan
akhir semester ,
• Peserta didik yang nilainya belum mencapai KKM diberi
kesempatan mengikuti remedial maksimal 3 ( tiga ) kali ,
• Batas waktu pelaksanaan remedial paling lambat sampai
dengan akhir tahun pelajaran ,

• Apabila sampai batas waktu yang telah ditentukan siswa


belum melaksanakan remedial , maka bidang akademik dan

Kurikulum SMK Berdikari Cijaku


45
wali kelas berhak menulis nilai siswa yang bersangkutan
dengan nilai sebelum remedial secara permanen pada Buku
Laporan Hasil Belajar Peserta Didik
3. Teknis pelaksanaan remedial

• Pelaksanaan remedial juga dapat dilakukan setelah peserta


didik mempelajari KD tertentu
• Mengingat indikator keberhasilan belajar peserta didik
adalah tingkat ketuntasan dalam mencapai SK yang terdiri
dari beberapa KD, maka pelaksanaanya remedial juga
dapat dilakukan setelah peserta didik menempuh tes SK
yang terdiri dari beberapa KD. Hal ini didasarkan atas
pertimbangan bahwa SK merupakan satu kebulatan
kemampuan yang terdiri dari beberapa KD. Peserta didik
yang belum mencapai penguasaan SK tertentu , maka perlu
mengikuti program remedial
• Bentuk pelaksanaan remedial dapat dilakukan peserta didik
dengan cara :
• Mengikuti pembelajaran ulang yang diberikan guru dengan
metode dan media yang berbeda
• Mengikuti bimbingan secara khusus yang diberikan guru ,
misalnya bimbingan perorangan
• Mengerjakan tugas – tugas latihan secara khusus yang
diberikan oleh guru
• Mengikuti kegiatan tutorial yang diberikan teman
sekelasnya yang memiliki kecepatan belajar yang lebih baik
sesuai dengan dengan arahan yang diberikan oleh guru
pada mata pelajaran yang bersangkutan
• Hasil belajar yang menunjukan tingkat pencapaian
kompetensi melalui penilaian diperoleh dari penilaian
proses dan penilaian hasil. Penilaian proses diperoleh
melalui postes , tes kinerja , observasi dan lain – lain .
sedangkan penilaian hasil diperoleh melalui ulangan
harian , ulangan tengah semester dan ulangan akhir

Kurikulum SMK Berdikari Cijaku


46
semester.
• Jika peserta didik tidak lulus karena hasil penilaian hasil ,
maka peserta didik yang besangkutan hanya mengulang tes
tersebut dengan pembelajaran ulang jika diperlukan .
Namun apabila ketidaklulusan peserta didik akibat penilaian
proses yang tidak diikuti ( misalnya praktik , diskusi /
presentasi kelompok ), maka sebaiknya peserta didik
mengulang semua proses yang harus diikuti.
• Nilai hasil remedial yang diperoleh peserta didik tidak
melebihi nilai KKM yang telah ditetapkan.

b. Pengayaan

1) Ketentuan pelaksanaan pengayaan


• Pembelajaran pengayaan merupakan kegiatan peserta didik
yang melampaui persyaratan minimal yang ditentukan oleh
kurikulum dan tidak dilakukan oleh semua peserta didik
• Pembelajaran pengayaan memberikan kesempatan bagi
peserta didik yang memiliki kelebihan sehingga mereka
dapat mengembangkan minat dan bakat serta
mengoptimalkan kecakapannya,
• Bentuk pengayaan dapat berupa belajar mandiri berupa
diskusi , tutor sebaya, membaca dan lain – lain yang
menekankan pada penguatan KD tertentu dan tidak ada
penilaian di dalamnya
2) Teknis pelaksanaan pengayaan

Pelaksanaan pengayaan dapat dilakukan dalam bentuk antara


lain

a. Belajar kelompok

Sekelompok peserta didik yang memiliki minat tertentu


diberikan pembelajaran bersama pada jam – jam pelajaran
sekolah biasa , sambil menunggu teman – temannya yang
mengikuti pembelajaran remedial karena belum mencapai

Kurikulum SMK Berdikari Cijaku


47
ketuntas

b. Belajar mandiri

Secara mandiri peserta didik belajar mengenai sesuatu


yang diminati

c. Pembelajaran Berbasis Tema

Memadukan kurikulum di bawah tema besar sehingga


peserta didik dapat mempelajari hubungan antara berbagai
disiplin ilmu

4. Prosedur Laporan Hasil Belajar

Guru Mata
Peserta Pelajaran Wali Kelas Wali Kelas Peserta
Didik melaporka mengisi menyerahk Wali Siswa
mengikuti Laporan Mengetahu ddik
n hasil an
Ulangan Nilai Sikap, hasil Laporan i hasil mengemba
harian,Peni Pengethua Belajar Hasil belajar li kan Buku
li an Akhir n dan dari Guru Belajar peserta Laporan
Semester Keterampil Mata kepada didik Hasil
a n Peserta Pelajaran Wali Siswa Belajar
Didik

5. Kriteria Kenaikan Kelas

Kriteria Kenaikan Kelas bagi peserta didik di SMK Berdikari Cijaku


apabila memenuhi syarat:

1. Telah menyelesaikan semua program pembelajaran yang menjadi


bebannya

2. Nilai Pendidikan Agama dan PPKn harus telah mencapai KKM

3. Nilai Mata Pelajaran yang diujian nasionalkan harus mencapai


KKM

4. Diperbolehkan ada 3 mata pelajaran yang belum KKM, tetapi

Kurikulum SMK Berdikari Cijaku


48
program pembelajaran lainnya telah mencapai KKM
5. Mempunyai nilai minimal B pada penilaian akhir untuk mata
pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhak mulia,
kelompok kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok estetika
dan kelompok pendidikan jasmani dan olahraga
6. Dewan guru menyatakan bahwa siswa yang bersangkutan
memiliki kepribadian baik.
7. Hadir di kelas minimal 90 % dari total pembelajaran yang
diberikan oleh guru pada semester tersebut

I. Kelulusan
Kelulusan peserta didik dari SMK Berdikari Cijaku menggunakan
ketentuan yang tercantum dalam PP nomor 32 tahun 2013 pasal 72 ayat 2
dan Permendikbud No.57 Tahun 2015 Tentang Penilain Hasil Belajar
ditentukan oleh sekolah berdasarkan rapat dewan guru dengan
menggunakan Kriteria sebagai berikut:

1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran

2) Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik

3) Lulus Ujian Sekolah.

4) Kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan formal ditentukan


oleh satuan pendidikan berdasarkan rapat Dewan Guru

1. Prosedur Uji Kompetensi Keahlian (UKK)

Peserta
Tim
Penguji UKK
Peserta Peserta Peserta
Internal Mendap Peserta
Didik didik Didik Peserta Didik
dan at Nilai
Kelas XII terdafta mendap didik Mendapat
Ekstern Pngetah Sertifikat
dan r a t Kartu mengiku
al uan, Uji
telah sebagai UKK dan t i UKK Kompetensi
Menilai Keteram
menyele peserta Jadwal
Hasi pilan
saikan Ujian di UKK
Pesertal dan
PKL DNT UKK SIkap
Kerja

Kurikulum SMK Berdikari Cijaku


49
2. Target Kelulusan
Target kelulusan yang harus dicapai dalam satu tahun pelajaran
2019/2020 adalah :

• Persentase kelulusan peserta didik 100%

• Nilai rata-rata mata pelajaran UN ( Bahasa Indonesia, Bahasa


Inggris, Matematika, dan Produktif ) yang didapat minimal diatas
50
• Nilai Hasil Uji Kompetensi Keahlian (UKK) minimal Kompeten

• Diterima bekerja sebelum lulus oleh DU/DI


3. Program Pasca Ujian

Keterserapan lulusan di dunia kerja tentu saja tidakan akan


terlepas dari apa yang telah dilakukan oleh sekolah terhadap peserta
didik ketika program pendidikan dan pelatihan berlangsung selama
peserta didik berada di sekolah . untuk itu diperlukan juga program
sekolah yang dapat mempertajam implementasi kinerja sekolah
menengah kejuruan sebagaimana prinsip – prinsip pendidikan kejuruan ,
diantaranya :

a) Pendidikan kejuruan akan efisien jika lingkungan dimana siswa


dilatih merupakan replika lingkungan dimana nanti ia akan
bekerja.
b) Pendidikan kejuruan yang efektif hanya dapat diberikan dimana
tugas – tugas latihan dilakukan dengan cara , alat dan mesin
yang sama seperti yang ditetapkan di tempat kerja
c) Pendidikan kejuruan akan efektif jika dia melatih seseorang
dalam kebiasaan berpikir dan bekerja seperti yang diperlukan
oleh pekerjaan itu sendiri
d) Pendidikan kejuruan dapat memperhatikan permintaan pasar .

e) Membentuk tim trauma centre yang terdiri dari : Wakil kepala


bidang kesiswaan, guru BK, Pembina OSIS, dan Wali kelas.
Tugasnya adalah menangani siswa yang belum lulus sehingga
tidak berputus asa dan mengarahkan untuk tetap bersemangat

Kurikulum SMK Berdikari Cijaku


50
untuk meraih kelulusannya baik melalui paket C maupun
mengulang ujian di tahun berikutnya sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.Mendorong siswa untuk bisa mengukur hasil belajar
di kelasXII sehingga peserta didik yang belum lulus tersebut
dapat mengikuti ujian pada tahun berikutnya.

Selain itu bagi yang telah lulus sekolah mengupayakan program


setelah lulus diantaranya:

1. Membuka seluas – luasnya jaringan kerja dengan pihak dunia


usaha dan industri.
2. Meningkatkan efektivitas pendidikan dan pelatihan yang dilakukan
di internal sekolah
3. Mempertajam kinerja bimbingan dan konseling terutama dalam
hal penelusuran tamatan.
4. Terus memberikan informasi lowongan kerja dan informasi
lainnya baik melalui forum alumni maupun pengumuman di
sekolah

J. Pendidikan Kecakapan Hidup


Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMK dapat memasukkan
pendidikan kecakapan hidup yaitu pendidikan yang memberikan kecakapan
personal, kecakapan

sosial, kecakapan intelektual dan kecakapan vokasional untuk bekerja atau


usaha mandiri (penjelasan Pasal 26 ayat (3) UU Nomor 20 Tahun 2003).

Pendidikan kecakapan hidup dapat merupakan bagian integral dari


pendidikan semua mata pelajaran dan/atau berupa paket/modul yang
direncanakan secara khusus. Pendidikan kecakapan hidup dapat diperoleh
peserta didik dari satuan pendidikan yang bersangkutan melalui kegiatan
kurikuler, kegiatan ekstrakurikuler, kegiatan organisasi Peserta Didik dan
atau dari satuan pendidikan formal lain dan/atau nonformal, seperti kegiatan
kepemudaan, pemberdayaan perempuan, kursus, dan lain-lain. Pendidikan
kecakapan hidup bertujuan memfungsikan pendidikan sesuai dengan

Kurikulum SMK Berdikari Cijaku


51
fitrahnya, yaitu mengembangkan potensi manusiawi peserta didik untuk
menghadapi perannya dimasa datang.

Secara khusus Pendidikan kecakapan hidup bertujuan untuk ;

8. Mengaktualisasikan potensi peserta didik sehingga dapat


digunakan untuk memecahkan problema yang dihadapi
9. Merancang pendidikan agar fungsional bagi kehidupan
peserta didik dalam menghadapi kehidupannya dimasa
yang akan dating
10. Memberikan kesempatan kepada sekolah untuk
mengembangkan pembelajaran yang lebih fleksibel
sesuai prinsip pendidikan berbasais luas.
11. Mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya yang ada
dimasyarakat, sesuai dengan prinsip manajemen
berbasis sekolah
Pendidikan kecakapan hidup mencakup kecakapan pribadi,
kecakapan sosial, kecakapan akademik dan/atau kecakapan
vokasional. Pendidikan kecakapan hidup diintegrasikan kedalam
semua mata pelajaran dan/atau berupa paket/modul yang
direncanakan secara khusus.

Jenis-jenis kecakapan Hidup adalah :

1. Kecakapan hidup yang dilatihkan :

- Kesadaran sebagai mahluk Tuhan

- Keasadaran akan eksistensi diri

- Keasadaran akan potensi diri

- Kecakapan menggali informasi

- Kecakapan mengambil keputusan

- Kecakapan memecahkan masalah

- Kecakapan komunikasi lisan

- Kecakapan komunikasi tulisan

- Kecakapan kerjasama

Kurikulum SMK Berdikari Cijaku


52
- Kecakapan identifikasi variabel

- Kecakapan merumuskan hipotesis

- Kecakapan melaksanakan penelitian

- Kecakapan kejuruan

2. Nilai Pribadi/Living Values

- Kedamaian/peace

- Kehormatan/respect

- Kerjasama/cooperation

- Kebebasan/freedom

- Kebahagiaan/happiness

- Kejujuran/honesty

- Kerendahan hati/humility

- Kecintaan/love

- Tanggungjawab/responsibility

- Kesederhanaan/simplicity

- Toleransi/tolerance

- Kesatuan/unity

3. Karakteristik Kompetensi Masyarakat Global

- Membaca

- Menulis

- Berhitung

- Belajar sepanjang hayat

- Mengelola informasi

- Mengelola sumber daya

- Mengelola hubungan sosial

Kurikulum SMK Berdikari Cijaku


53
- Mengelola diri

- Bersikap fleksibel

- Memecahkan masalah

- Mengambil keputusan

- Beradaptasi

- Berfikir kreatif

- Memotivasi diri

- Menyusun pertimbangan

- Berkomunikasi lintas budaya

- Bekerja dalam tim

- Melakukan negoisasi

- Memecahkan konflik

- Kesadaran perbedaan nilai

- Kesadaran perbedaan norma sosial

- Kemampuan berbahasa asing

4. Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter merupakan “pendidikan budi pekerti plus, yang


melibatkan aspek pengetahuan (cognitive), perasaan (feeling), dan tindakan
(action). Dalam prosesnya dilakukan melalui “proses knowing the good,
loving the good, acting the good yaitu proses melibatkan aspek kognitif,
emosi dan fisik sehingga akhlak mulia bisa terukir menjadi habit of the mind,
heart dan hands”. Adapun tujuan pendidikan karakter untuk mendidik siswa
agar dapat mengambil keputusan dengan bijak dan mempraktikkannya
dalam kehidupan sehari-hari sehingga mereka dapat memberikan kontribusi
positif terhadap lingkungannya (Megawangi, 2004: 17, 51, 95).

Tiga unsur utama dalam pendidikan pendidikan karakter, yakni :

1. Knowing the good, yakni siswa tidak hanya tahu


tentang hal-hal yang baik tetapi siswa harus

Kurikulum SMK Berdikari Cijaku


54
memahami mengapa melakukan hal itu.
2. Feeling the good, yakni membangkitkan rasa cinta
siswa untuk melakukan hal yang baik, siswa dilatih
untuk merasakan efek dari perbuatan yang baik
dilakukannya.

3. Acting the good, yakni siswa dilatih untuk berbuat


mulia, berbuat sesuatu yang baik itu harus melalui
pelatihan (Halking, 2010, hlm. 56).
Nilai-nilai karakter yang perlu di sekolah:

No Nila Deskri
. i psi
1. Religius Sikap dan perilaku yang patuh dalam
melaksansiswaan ajaran agama yang
dianutnya
2. Jujur Perilaku yang dilakssiswaan pada upaya
menjadikan dirinya sebagai orang yang
selalu dapat dipercaya dalam
perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
3. Toleran Sikap dan tindakan yang menghargai
perbedaan agama, suku, etnis, pendapat,
sikap, dan tindakan orang lain yang
berbeda dari dirinya. Toleran terhadap
pelaksanaan ibadah agama & keyakinan
lain, dan hidup rukun dengan
pemeluk agama & keyakinan lain.
4. Disiplin & Tindakan yang menujukkan perilaku
taat aturan tertib dan patuh pada berbagai
sosial ketentuan dan peraturan.
5. Kerja Keras Perilaku yang menunjukkan upaya
sungguh-sungguh dalam mengatasi
berbagai hambatan belajar dan tugas,
serta menyelesaikan tugas dengan

Kurikulum SMK Berdikari Cijaku


55
sebaik-baiknya.
6. Kreatif Berpikir dan melakukan sesuatu untuk
menghasilkan cara atau hasil baru dari
sesuatu yang telah dimiliki.
7. Mandiri Sikap dan perilaku yang tidak mudah
tergantung pada orang lain dalam
menyelesaikan tugas-tugas.
8. Demokratis Cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang
menilai sama hak dan kewajiban dirinya
dan orang lain.
9. Rasa Ingin Sikap dan tindakan yang selalu
Tahu berupaya untuk mengetahui lebih
(curriosity) mendalam dan meluas dari sesuatu
yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
10. Semangat Cara berpikir, bertindak, dan
Kebangsaan berwawasan yang menempatkan
kepentingan bangsa dan 22egara di atas
kepentingan diri dan kelompoknya.
11. Cinta Tanah Air Cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang
menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan
penghargaan yang tinggi terhadap
bahasa, lingkungan fisik, 22egara,
budaya,
ekonomi, dan politik bangsa.
12. Menghargai Sikap dan tindakan yang mendorong
Prestasi dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang
berguna bagi masyarakat, dan
mengakui, serta menghormati keberhasilan
orang lain.
13. Bersahab Tindakan yang memperhatikan rasa
at/ senang bericara, bergaul, dan bekerja
Komunik sama dengan orang lain.
atif

Kurikulum SMK Berdikari Cijaku


56
14. Cinta Damai Sikap, perkataan, dan tindakan yang
menyebabkan orang lain merasa senang
dan aman atas kehadiran dirinya.
15. Gemar Kebisaaan menyediakan waktu untuk
Membaca membaca berbagai bacaan yang
memberikan kebajikan bagi dirinya.
Peduli Sikap dan tindakan yang selalu
16. Lingkungan berupaya mencegah kerusakan pada
lingkungan alam di sekitarnya, dan
mengembangkan upaya-upaya untuk
memperbaiki
kerusakan alam yang sudah terjadi.
17. Peduli Sosial Sikap dan tindakan yang selalu ingin
memberi bantuan kepada orang lain dan
masyarakat yang membutuhkan.
18. Tanggung Jawab Sikap dan perilaku seseorang untuk
melakssiswaan tugas dan kewajibannya,
yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri
sendiri, masyarakat, lingkungan (alam,
negara dan budaya), negara dan Tuhan Yang
Maha Esa.
19. Percaya diri Percaya akan kekuatan dirinya sendiri, berani
melakukan tindakan yang sesuai dengan
kemampuan dirinya sendiri.
20. Memahami Menyadari kekurangan dirinya sendiri,
kekurangan terus mau belajar dan bekerja sama untuk
dan mengatasi kekurangannya, juga
kelebihan menyadari kelebihan dirinya untuk belajar
diri dan bekerja
secara lebih tepat.
21. Memiliki Menyadari kemampuan dan skill yang dimiliki
jiwa dan
wirausaha dikuasainya, memiliki program

Kurikulum SMK Berdikari Cijaku


57
berwirausaha walau diterima kerja di
Dunia Usaha yang menjanjikan.
Sumber: Kemdikbud (2010: 9) dan sumber lain.

5. Pendidikan dengan Keunggulan Lokal

Keunggulan lokal adalah segala sesuatu yang merupakan ciri khas


kedaerahan yang mencakup aspek ekonomi, budaya, teknologi informasi
dan komunikasi, ekologi, dan lain-lain. Sumber lain mengatakan bahwa
Keunggulan lokal adalah hasil bumi, kreasi seni, tradisi, budaya, pelayanan,
jasa, sumber daya alam, sumber daya manusia atau lainnya yang menjadi
keunggulan suatu daerah (Dedidwitagama,2007). Dari kedua pengertian
tersebut dapat disimpulkan bahwa Keunggulan Lokal (KL) adalah suatu
proses dan realisasi peningkatan nilai dari suatu potensi daerah sehingga
menjadi produk/jasa atau karya lain yang bernilai tinggi, bersifat unik dan
memiliki keunggulan komparatif.

Keunggulan lokal harus dikembangkan dari potensi daerah. Potensi


daerah adalah potensi sumber daya spesifik yang dimiliki suatu daerah.
Kualitas dari proses dan realisasi keunggulan lokal tersebut sangat
dipengaruhi oleh sumber daya yang tersedia, yang lebih dikenal dengan
istilah 7 M, yaitu Man, Money, Machine, Material, Methode, Marketing and
Management. Jika sumber daya yang diperlukan bisa dipenuhi, maka
proses dan realisasi tersebut akan memberikan hasil yang bagus, dan
demikian sebaliknya. Di samping dipengaruhi oleh sumber daya yang
tersedia, proses dan realisasi keunggulan lokal juga harus memperhatikan
kondisi pasar, para pesaing, substitusi (bahan pengganti) dan
perkembangan IPTEK, khususnya perkembangan teknologi. Proses dan
realisasi tersebut akan menghasilkan produk akhir sebagai keunggulan lokal
yang mungkin berbentuk produk (barang/jasa) dan atau budaya yang
bernilai tinggi, memiliki keunggulan komparatif, dan unik.

Konsep pengembangan keunggulan lokal diinspirasikan dari


berbagai potensi, yaitu potensi sumber daya alam (SDA), sumber daya
manusia (SDM), geografis, budaya dan historis. Uraian masing-masing
sebagai berikut:

Kurikulum SMK Berdikari Cijaku


58
Potensi Sumber Daya Alam

Sumber daya alam (SDA) adalah potensi yang terkandung dalam


bumi, air, dan dirgantara yang dapat didayagunakan untuk berbagai
kepentingan hidup. Contoh bidang pertanian: padi, jagung, buah-buahan,
sayur-sayuran dll.; bidang perkebunan: karet, tebu, tembakau, sawit, coklat
dll.; bidang peternakan: unggas, kambing, sapi dll.; bidang perikanan: ikan
laut, ikan air tawar, rumput laut, tambak, dll. Contoh lain misalnya di provinsi
Jawa Timur memiliki keunggulan komparatif dan keragaman komoditas
hortikultura buah-buahan yang spesifik, dengan jumlah lokasi ribuan hektar
yang hampir tersebar di seluruh di wilayah kabupaten/kota. Keunggulan
lokal ini akan lebih cepat berkembang, jika dikaitkan dengan konsep
pembangunan agropolitan (Teropong Edisi 21, Mei-Juni 2005, h. 24).
Agropolitan merupakan pendekatan pembangunan bottom-up untuk
mencapai kesejahteraan dan pemerataan pendapatan yang lebih cepat,
pada suatu wilayah atau daerah tertentu, dibanding strategi pusat
pertumbuhan (growth pole).

1. Potensi Sumber Daya Manusia


Sumber daya manusia (SDM) didefinisikan sebagai manusia dengan
segenap potensi yang dimilikinya yang dapat dimanfaatkan dan
dikembangkan untuk menjadi makhluk sosial yang adaptif dan transformatif
dan mampu mendayaguna- kan potensi alam di sekitarnya secara
seimbang dan berkesinambungan (Wikipedia, 2006). Pengertian adaptif
artinya mampu menyesuaikan diri terhadap tantangan alam, perubahan
IPTEK dan perubahan sosial budaya. Bangsa Jepang, karena biasa
diguncang gempa merupakan bangsa yang unggul dalam menghadapi
gempa, sehingga cara hidup, sistem arsitektur yang dipilihnya sudah
diadaptasikan bagi risiko menghadapi gempa. Kearifan lokal (indigenous
wisdom) semacam ini agaknya juga dimiliki oleh penduduk pulau Simeulue
di Aceh, saat tsunami datang yang ditandai dengan penurunan secara tajam
dan mendadak muka air laut, banyak ikan bergelimpangan menggelepar,
mereka tidak turun terlena mencari ikan, namun justru terbirit-birit lari ke
tempat yang lebih tinggi, sehingga selamat dari murka tsunami. Pengertian
transformatif artinya mampu memahami, menerjemahkan dan

Kurikulum SMK Berdikari Cijaku


59
mengembangkan seluruh pengalaman dari kontak sosialnya dan kontaknya
dengan fenomena alam, bagi kemaslahatan dirinya di masa depan,
sehingga yang bersangkutan merupakan makhluk sosial yang berkembang
berkesinambungan.

SDM merupakan penentu semua potensi keunggulan lokal. SDM


sebagai sumber daya, bisa bermakna positif dan negatif, tergantung kepada
paradigma, kultur dan etos kerja. Dengan kata lain tidak ada realisasi dan
implementasi konsep keunggulan lokal tanpa melibatkan dan memposisikan
manusia dalam proses pencapaian keunggulan. SDM dapat mempengaruhi
kualitas dan kuantitas SDA, mencirikan identitas budaya, mewarnai sebaran
geografis, dan dapat berpengaruh secara timbal balik kepada kondisi
geologi, hidrologi dan klimatologi setempat akibat pilihan aktivitasnya, serta
memiliki latar sejarah tertentu yang khas. Pada masa awal peradaban, saat
manusia masih amat tergantung kepada alam, ketergantungannya yang
besar terhadap air telah menyebabkan munculnya peradaban pertama di
sekitar aliran sungai besar yang subur.

2. Potensi Geografis
Objek geografi antara lain meliputi, objek formal dan objek material.
Objek formal geografi adalah fenomena geosfer yang terdiri dari, atmosfer
bumi, cuaca dan iklim, litosfer, hidrosfer, biosfer (lapisan kehidupan fauna
dan flora), dan antroposfer (lapisan manusia yang merupakan tema sentral).
Sidney dan Mulkerne (Tim Geografi Jakarta, 2004) mengemukakan bahwa
geografi adalah ilmu tentang bumi dan kehidupan yang ada di atasnya.
Pendekatan studi geografi bersifat khas. Pengkajian keunggulan lokal dari
aspek geografi dengan demikian perlu memperhatikan pendekatan studi
geografi. Pendekatan itu meliputi; (1) pendekatan keruangan (spatial
approach), (2) pendekatan lingkungan (ecological approach) dan (3)
pendekatan kompleks wilayah (integrated approach). Pendekatan
keruangan mencoba mengkaji adanya perbedaan tempat melalui
penggambaran letak distribusi, relasi dan inter-relasinya. Pendekatan
lingkungan berdasarkan interaksi organisme dengan lingkungannya,
sedangkan pendekatan kompleks wilayah memadukan kedua pendekatan

Kurikulum SMK Berdikari Cijaku


60
tersebut.

6. Pendidikan Berwawasan Global


Pendidikan memiliki keterkaitan erat dengan globalisasi. Dalam menuju
era globalisasi, Indonesia harus melakukan reformasi dalam proses
pendidikan, yaitu dengan tekanan menciptakan sistem pendidikan yang
lebih komprehensif dan fleksibel, sehingga para lulusan dapat berfungsi
secara efektif dalam kehidupan masyarakat global demokratis. Oleh karena
itu, pendidikan harus dirancang sedemikian rupa agar memungkinkan para
anak didik dapat mengembangkan potensi yang dimiliki secara alami dan
kreatif dalam suasana penuh kebebasasn, kebersamaan dan tanggung
jawab. Selain itu, pendidikan harus dapat menghasilkan lulusan yang bisa
memahami, masyarakatnya dengan segala faktor yang dapat mendukung
mencapai sukses ataupun penghalang yang menyebabkan kegagalan di
dalam kehidupan bermasyarakat. Salah satu alternatif yang dapat dilakukan
yaitu mengembangkan pendidikan yang berwawasan global.

A. Perfektif Reformasi

Pendidikan berwawasan global merupakan suatu proses pendidikan


yang dirancang untuk mempersdiapkan anak didik dengan kemampuan
dasar intelektual dan tanggung jawab guna memasuki kehidupan yang
bersifat kompetitif dan dengan derajat saling menggantungkan antar bangsa
yang sangat tinggi. Pendidikan harus mengkhaitkan proses pendidikan yang
berlangsung di sekolah dengan nilai-nilai yang selalu berubah di
masyarakat global. Dengan demikian, sekolah harus memiliki orientasi nilai,
di mana masyarakat tersebut harus selalu dikaji dalam kaitannya dengan
masyarakat dunia.

Implikasi dari pendidikan berwawasan global menurut perfektif


reformasi tidak hanya bersifat perombakan kurikulum, tetapi juga
merombaksistem, struktur dan proses pendidikan. Pendidikan dengan
kebijakan dasar sebagai kebijakan sosial tidak lagi cocok bagi pendidikan
berwawasan global.

Pendidikan berwawasan global harus merupakan kombinasi antara


kebijakan yang mendasarkan pada mekanisme pasar. Maka dari itu, sistem

Kurikulum SMK Berdikari Cijaku


61
dan struktur pendidikan harus bersifat terbuka, sebagaimana layaknya
kegiatan yang memiliki fungsi ekonomis.

Kebijakan pendidikan yang berada di antara kebijakan sosial dan


mekanisme pasar, memiliki arti bahwa pendidikan tidak semata-mata di tata
dan diatur dengan menggunakan perangkat aturan sebagaimana yang
berlaku sekarang ini, serba seragam, rinci dan instruktif. Tetapi pendidikan
juga di atur layaknya suatu Mall, adanya kebebasan pemilik toko untuk
menentukan barang apa yang akan dijual, bagaimana akan dijual dan
dengan harga berapa barang akan dijual. Pemerintah tidak perlu mengatur
segala sesuatu dengan rinci.

Selain itu, pendidikan berwawasan global bersifat sistematik organik,


dengan ciri-ciri fleksibel-adaptif dan kreatif demokratis. Bersifat sistemik-
organik artinya bahwa sekolah merupakan sekumpulan proses yang bersifat
interaktif yang tidak bisa dilihat sebagai-hitam putih, tetapi setiap interaksi
harus dilihat sebagai satu bagian dari keseluruhan interaksi yang ada.

Fleksibel-adaptif, artinya bahwa pendidikan lebih ditekankan sebagai


suatu proses learning daripada teaching. Anak didik dirangsang untuk
memiliki motivasi untuk mempelajari sesuatu yang harus dipelajari dan
continues learning. Tetapi, anak didik tidak akan dipaksa untuk dipelajari.
Sedangkan materi yang dipelajari bersifat integrated, materi satu dengan
yang lain dikaitkan secara padu dan dalam open-sistem environment. Pada
pendidikan tersebut karakteristik individu mendapat tempat yang layak.

Kreatif demokratis, berarti pendidikan senantiasa menekankan pada


suatu sikap mental untuk senantiasa menghadirkan suatu yang baru dan
orisinil. Secara paedagogis, kreativitas dan demokrasi merupakan dua sisi
dari mata uang. Tanpa demokrasi tidak akan ada proses kreatif, sebaliknya
tanpa proses kreatif demokrasi tidak akan memiliki makna.

Untuk memasuki era globalisasi pendidikan harus bergeser kearah


pendidikan yang berwawasan global. Dari perspektif kurikuler pendidikan
berwawasan global berarti menyajikan kurikulum yang bersifat
interdisipliner, multidisipliner, dan transdisipliner. Berdasarkan perspektif

Kurikulum SMK Berdikari Cijaku


62
reformasi, pendidikan berwawasan global berarti menuntut kebijakan
pendidikan tidak semata-mata sebagai kebijakan sosial, melainkan suatu
kebijakan yang berada di antara kebijakan sosial dan kebijakan yang
mendasarkan pada mekanisme pasar. Maka dari itu, pendidikan harus
memiliki kebebasan dan bersifat demokratis, fleksibel dan adaptif.

B. Perspektif Kurikuler

Pendidikan berwawasan global dapat dikaji berdasarkan pada dua


perspektif yaitu perspektif reformasi dan perspektif kurikuler. Berdasarkan
persperktif kurikuler, pendidikan berwawasan global merupakan suatu
proses pendidikan yang bertujuan untuk mempersiapkan tenaga terdidik
kelas menengah dan professional dengan meningkatkan kemampuan
individu dalam memahami masyarakatnya dalam kaitannya dengan
kehidupan masyarakat dunia, dengan ciri-ciri sebagai berikut :

 Mempelajari budaya, sosial, politik dan ekonomi bangsa


lain dengan titik berat memahami adanya saling
ketergantungan
 Mempelajari barbagai cabang ilmu pengetahuan untuk
dipergunakan sesuai dengan kebutuhan lingkungan
setempat,dan
 Mengembangkan berbagai kemungkinan berbagai
kemampuan dan keterampilan untuk bekerjasama guna
mewujudkan kehidupan masyarakat dunia yang lebih
baik.
Oleh karena itu, pendidikan berwawasan global akan menekankan
pada pembahasan materi yang meliputi:

 Adanya saling ketergantungan di antara masyarakat dunia

 Adanya perubahan yang akan terus berlangsung dari waktu ke waktu

 Adanya perbedaan kultur di antara masyarakat atau kelompok-


kelompok dalam masyarakat
 Adanya kenyataan bahwa kehidupan dunia itu memiliki berbagai
keterbatasan antara lain dalam wujud ketersediaan barang-barang

Kurikulum SMK Berdikari Cijaku


63
kebutuhan yang jarang. Untuk dapat memenuhi kebutuhan yang
jarang tersebut tidak mustahil dapat menimbulkan konflik-konflik.
Maka dari itu, perlu adanya upaya untuk saling memahami budaya yang
lain. Berdasarkan perspektif kurikuler ini, pengembangan pendidikan
berwawasan global memiliki implikasi kearah perombakan kurikulum
pendidikan. Mata pelajaran dan mata kuliah yang dikembangkan tidak lagi
bersifat monolitik melainkan lebih banyak yang bersifat integratif. Dalam arti
mata kuliah lebih ditekankan pada kajian yang bersifat multidisipliner,
interdisipliner dan transdisipliner.

7. Penerapan Pendidikan Kewirausahaan

Prasetyo (2009) mengemukakan bahwa kewirausahaan pada


hakekatnya adalah sifat, ciri dan watak seseorang yang memiliki kemauan
dalam mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia nyata secara kreatif.
Istilah kewirausahaan berasal dari terjemahan “Entrepreneurship”, dapat
diartikan sebagai “the backbone of economy”, yang adalah syaraf pusat
perekonomian atau pengendali perekonomian suatu bangsa. Secara
epistimologi, kewirausahaan merupakan suatu nilai yang diperlukan untuk
memulai suatu usaha atau suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang
baru dan berbeda. Kewirausahaan merupakan penerapan kreativitas dan
keinovasian untuk memecahkan permasalahan dan upaya untuk
memanfaatkan peluang yang dihadapi sehari-hari. Kewirausahaan
merupakan gabungan dari kreativitas, keinovasian dan keberanian
menghadapi resiko yang dilakukan dengan cara kerja keras untuk
membentuk dan memelihara usaha baru.

Menurut Sudrajat (2011), sampai saat ini konsep kewirausahaan


masih terus berkembang. Kewirausahan adalah suatu sikap, jiwa dan
kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru yang sangat bernilai
dan berguna bagi dirinya dan orang lain. Kewirausahaan merupakan sikap
mental dan jiwa yang selalu aktif atau kreatif berdaya, bercipta, berkarya
dan bersahaja dan berusaha dalam rangka meningkatkan pendapatan
dalam kegiatan usahanya. Pakar kewirausahaan Peter F. Drucker (dikutip
dalam Jayadi, 2010), mengartikan kewirausahaan sebagai kemampuan
dalam menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Dalam pengertian ini,

Kurikulum SMK Berdikari Cijaku


64
kewirausahaan terkait erat dengan kemampuan kreasi dan inovasi.
Kemampuan wirausahawan adalah menciptakan sesuatu yang baru atau
berbeda dari yang lain, atau mampu menciptakan sesuatu yang berbeda
dengan yang sudah ada sebelumnya.

Selanjutnya Sudrajat (2011) menjelaskan bahwa seseorang yang


memiliki karakter wirausaha selalu tidak puas dengan apa yang telah
dicapainya. Wirausaha adalah orang yang terampil memanfaatkan peluang
dalam mengembangkan usahanya dengan tujuan untuk meningkatkan
kehidupannya. Norman M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer (dikutip
dalam Sudrajat, 2011) mengatakan “An entrepreneur is one who creates a
new business in the face of risk and uncertainty for the purpose of achieving
profit and growth by identifying opportunities and assembling the necessary
resources to capitalize on those opportunities”. Wirausahawan adalah
orang-orang yang memiliki kemampuan melihat dan menilai kesempatan-
kesempatan bisnis; mengumpulkan sumber daya-sumber daya yang
dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat, mengambil keuntungan
serta memiliki sifat, watak dan kemauan untuk mewujudkan gagasan
inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif dalam rangka meraih
sukses/meningkatkan pendapatan. Intinya, seorang wirausaha adalah
orang-orang yang memiliki karakter wirausaha dan mengaplikasikan hakikat
kewirausahaan dalam hidupnya. Dengan kata lain, wirausaha adalah orang-
orang yang memiliki jiwa kreativitas dan inovatif yang tinggi dalam hidupnya.

Dari beberapa konsep di atas menunjukkan seolah-olah


kewirausahaan identik dengan kemampuan para wirausaha dalam dunia
usaha (business). Padahal menurut Soeparman Soemahamidjaja (dikutip
dalam Sudrajat, 2011), dalam kenyataannya kewirausahaan tidak selalu
identik dengan karakter wirausaha semata, karena karakter wirausaha
kemungkinan juga dimiliki oleh seorang yang bukan wirausaha. Wirausaha
mencakup semua aspek pekerjaan, baik karyawan swasta maupun
pemerintahan. Wirausaha adalah mereka yang melakukan upaya-upaya
kreatif dan inovatif dengan jalan mengembangkan ide, dan meramu sumber
daya untuk menemukan peluang (opportunity) dan perbaikan (preparation)
hidup.

Kurikulum SMK Berdikari Cijaku


65
Kewirausahaan (entrepreneurship) muncul apabila seseorang
individu berani mengembangkan usaha-usaha dan ide-ide barunya. Proses
kewirausahaan meliputi semua fungsi, aktivitas dan tindakan yang
berhubungan dengan perolehan peluang dan penciptaan organisasi usaha.
Esensi dari kewirausahaan adalah menciptakan nilai tambah di pasar
melalui proses pengkombinasian sumber daya dengan cara-cara baru dan
berbeda agar dapat bersaing (Sudrajat, 2011). Nilai tambah tersebut dapat
diciptakan melalui cara-cara sebagai berikut:

a. Pengembangan teknologi baru (developing new technology)

Contoh dari pengembangan teknologi baru yang mencolok salah


satuny ialah teknologi Handphone. Dulu awal terciptanya
handphone, alat komunikasi tersebut hanya dapat digunakan untuk
melakukan panggilan dan komunikasi lewat pesan singkat atau
SMS. Namun kemudian teknologi pada handphone dikembangkan
lagi, sehingga dapat digunakan pula sebagai kamera. Kamera
pada handphone pun juga mengalami perkembangan, awalnya
hanya beresolusi VGA, kemudia 1 Megapixel, 3.2 Megapixel,
sampai akhirnya sekarang terdapat handphone dengan resolusi
kamera 8 Megapixel. Teknologi handphone pun semakin
berkembang seiring dengan berkembangnya zaman, dapat
digunakan sebagai audio player, video player, browsing internet,
dsb.

b. Penemuan pengetahuan baru (discovering new knowledge)

Salah satu contoh dari penemuan pengetahuan baru ialah


dalam bidang kesehatan dan kecantikan. Dulu satu-satunya hal
yang berkaitan dengan kesehatan ialah dokter dan tanaman obat-
obatan keluarga atau disebut juga dengan Toga. Namun sekarang
seiring dengan ditemukannya pengetahuan baru di bidang
kesehatan, banyak pihak-pihak yang membuka usaha di bidang
kesehatan, seperti misalnya Terapi Reflexiology, Terapi Akupuntur,
dll. Begitu juga di bidang kecantikan, sekarang semakin banyak
tersedia klinik- klinik kecantikan yang menyajikan perawatan

Kurikulum SMK Berdikari Cijaku


66
kecantikan sekaligus produk- produk kecantikan. Hal tersebut
merupakan pemanfaatan dari penemuan pengetahuan baru yang
berhasil dipraktekan di dunia usaha.

c. Perbaikan produk (barang dan jasa) yang sudah ada (improving


existing products)
Salah satu contoh dari perbaikan produk misalnya adalah
produk sampo. Dulu sampo hanya sebatas membersihkan rambut
saja, namun lambat laun sampo memiliki manfaat lain seperti
misalnya membersihkan ketombe, melembutkan rambut,
mengatasi kerontokan, menjaga warna rambut, dsb. Selain itu
perbaikan produk dalam bentuk jasa dapat dilihat dari bisnis
karaoke keluarga. Dulu untuk memilih lagu, konsumen harus
mencari kode lagu di buku lagu, dimana terdapat daftar ribuan lagi
yang tertera di buku tersebut. Namun sekarang sistemnya sudah
terkomputerisasi, sehingga konsumen hanya perlu memasukan
judul lagu atau penyanyi di komputer, kemudian langsung dapat
memilih lagu yang diinginkan. Kedua contoh tersebut merupakan
praktek dari perbaikan produk yang sudah ada.

d. Penemuan cara-cara yang berbeda untuk menghasilkan barang


dan jasa yang lebih banyak dengan sumber daya yang lebih sedikit
(finding different ways of providing more goods and services with
fewer resources)
Untuk contoh yang terakhir ini lebih banyak terdapat pada
industry manufaktur. Seperti misalnya dengan menciptakan mesin
pembuat rokok, yang dulu hanya menggunakan tenaga manusia,
sekarang mesin rokok dapat menghasilkan rokok lebih banyak
dengan waktu yang lebih singkat. Meskipun sekarang masih
terdapat beberapa perusahaan rokok yang menggunakan tenaga
manusia untuk membuat rokok.

Di SMK Berdikari Cijaku, memiliki Kompetensi Keahlian Administrasi


Perkantoran. SMK Berdikari Cijaku ini merupakan Sekolah Menengah
Kejuruan yang masih merintis dan bertekad untuk turut serta dalam usaha
memajukan pendidikan di Indonesia dengan bertujuan menghasilkan para

Kurikulum SMK Berdikari Cijaku


67
pekerja dan wirausaha yang mandiri sesuai kebutuhan di era industri
globalisasi.

Adapun mata pelajaran Pendidikan Kewirausahaan yang diterapkan


di sekolah tersebut. Untuk pengampu mata pelajaran Pendidikan
Kewirausahaan. Karena guru yang ditunjuk untuk mengajar mata pelajaran
ini haruslah guru yang sudah mengerti wirausaha dan mereka juga harus
sudah mempunyai usaha atau bisa disebut juga mereka adalah seorang
wirausaha. Sehingga diharapkan dengan adanya guru yang kompeten dan
sudah mengaplikasi ilmu kewirausahaan yang meraka miliki dengan
mendirikan

Kurikulum SMK Berdikari Cijaku


68
usaha yang dikelola sendiri, diharapkan nantinya peserta didik bisa belajar
dengan orang yang benar-benar ahli dibidangnya.

Selain itu, pertimbangan tersebut dilakukan karena untuk guru yang


sudah memiliki usaha sendiri diharapkan bisa memberikan contoh-contoh
konkret kepada siswa tentang bagaimana konsep dan prosedur
kewirausahaan itu serta bagaimana mengiplementasikannya dalam
kehidupan sehari-hari. Pada tahap awal pendidikan kewirausahaan ini
disampaikan mengenai konsepnya seperti apa, biasanya konsep
kewirausahaan itu diajarkan oleh guru pada saat kelas X (sepuluh) dan XI
(sebelas) dalam mata pelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan. Dimana
siswa masih dalam tahap pengenalan, pada tahap ini guru menanamkan
sikap-sikap kewirausahaan kepada peserta didik. Agar nantinya mereka
memiliki sikap-sikap wirausaha, seperti : mandiri, jujur, kerja keras, kreatif,
inovatif, berani mengambil resiko, mampu membaca peluang dan masih
banyak lagi.

Setelah berlanjut ke kelas XII (dua belas) mereka diajarkan


bagaimana membuat proposal usaha atau bisa juga disebut dengan
business plan (rencana usaha) yang nantinya diharapkan dari rencana
usaha yang dibuat oleh peserta didik nantinya rencana itu bisa dijadikan
pedoman dan direalisasikan oleh masing-masing peserta didik. Kemudian
mereka diterjunkan ke lapangan untuk melakukan praktek kewirausahaan
dengan cara peserta didik diberikan suatu produk yang kemudian nantinya
mereka ditugasnya untuk menjual produk tersebut. Adapun praktik
kewirausahaan untuk masing-masing Kompetensi Keahlian, akan dijelaskan
satu per satu sebagai berikut :

1. Kompetensi Administrasi Perkantoran

Pada kompetensi keahlian Administrasi Perkantoran pedidikan


kewirausahaanya adalah berupa penanaman nilai-nilai dan karakter
bagaimana untuk menjadi seorang wirausaha. Dari penuturan guru
kewirausahaan di Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran,
mengatakan bahwa pada Kompetensi Keahlian Akuntansi untuk aplikasi
pendidikan kewirausahaan hanya sampai pada pembuatan proposal usaha.

Kurikulum SMK Berdikari Cijaku


69
Sehingga untuk pendidikan kewirausahaanya diwujudkan dengan berlatih
membuat bisnis plan dan penyampaian teori-teori bagaimana menjadi
seorang wirausaha, strateginya seperti apa, serta sikap yang harus dimiliki
apa saja dan masih banyak lagi.

Gerakan Literasi

Gerakan Literasi merupakan gerakan pembiasaan sehingga


menjadi sebuah budaya. Gerakan literasi sekolah adalah sebuah
gerakan dalam upaya menumbukan budi pekerti siswa yang
bertujuan agar siswa memiliki budaya membaca dan menulis
sehingga tercipta pembelajaran sepanjang hayat. Gerakan literasi
ini diantaranya Literasi Baca Tulis, Literasi Numerasi, Literasi
Sains, LIterasi Finansial, Literasi Digital dan Literasi Budaya dan
Kewargaan.

Gerakan Literasi di SMK Berdikari Cijaku diantaranya:

a. Membaca Juz Amma Sebelum Masuk

b. Membaca Sebelum Keluar

c. Jumat Bersih

d. Membaca Senyap 15 menit sebelum mulai Belajar

e. Lomba Kelas Bersih

Kurikulum SMK Berdikari Cijaku


70
BAB IV KALENDER PENDIDIKAN
SMK BERDIKARI CIJAKU
Kalender Pendidikan SMK Berdikari Cijaku Tahun Pelajaran 2019/2020
disusun dengan berpedoman Keputusan Kepala Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Provinsi Banten tentang Pedoman Penyusunan Kalender
Pendidikan Madrasah di Provinsi Banten Tahun Pelajaran 2019/2020.
Kalender pendidikan merupakan pengaturan waktu untuk kegiatan
pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup
permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif,
dan hari libur.

A. Permulaan Tahun Pembelajaran 2019/2020


Sesuai dengan kalender Pendidikan Provinsi Banten tahun pelajaran 2019 /
2020 kegiatan Belajar dimulai pada tanggal 15 Juli 2019.Hari-hari pertama
masuk sekolah tanggal 15 s/d 17 Juli 2019 diisi dengan kegiatan-kegiatan :

1. Pertemuan antara orang tua peserta didik dengan sekolah untuk


sosialisasi program sekolah dan membuat kesepakatan-
kesepakatan dalam rangka pelaksanaan Proses Pembelajaran.
2. Peserta didik baru Kelas X kegiatan Masa Bimbingan Studi
Peserta Didik yang diantaranya berisi :
a. Wawasan Wiyata Mandala

b. Tata Krama peserta didik

c. Program dan Cara Belajar

d. Pengenalan Lingkungan Sekolah

e. Tata tertib Sekolah

f. Pengenalan Kegiatan Ekstra Kurikuler.

g. Perkenalan dengan teman sesama peserta didik, dengan Guru, Tata


Usaha,

Komite Sekolah dan Pelaksana Sekolah

h. Kegiatan Olah Raga

Kurikulum SMK Berdikari Cijaku


71
i. Kegiatan Pramuka

3. Untuk peserta didik kelas XI dan XII melaksanakan kegiatan :

a. Pembenahan 5 K

b. Bakti Sosial

c. Penyegaran Mata Pelajaran

d. Diskusi Kelompok

e. Pemantapan Disiplin Sekolah

f. Kegiatan Ramadhan

Kurikulum SMK Berdikari Cijaku


72
Kurikulum SMK Berdikari Cijaku
73
PERINCIAN JUMLAH MINGGU DAN HARI EFEKTIF
TAHUN PELAJARAN 2019/2020

Jumlah
Hari Libur Jumlah Jumlah
Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Hari Jumlah Hari Jumlah
Jumlah Hari Awal Hari Awal Hari PTS,
No BULAN Minggu Hari Hari Libur Libur Pembagian Hari
Kalender Puasa Masuk PAT dan
Efektif Minggu Resmi Semester Raport Efektif
dan Idul Sekolah Ujian
Fitri

1 JULI 2019 31 2 4     3 12     12
2 AGUSTUS 2019 31 4 4 1           26
3 SEPTEMBER 2019 30 4 5             25
4 OKTOBER 2019 31 5 4         6   21
5 NOPEMBER 2019 30 4 4 1           25
6 DESEMBER 2019 31 0 5 2     7 6 1 10
7 JANUARI 2020 31 4 5 1     3     22
8 FEBRUARI 2020 29 4 4 1           24
9 MARET 2020 31 3 4 2       6   19
10 APRIL 2020 30 2 4 1 2         23
11 MEI 2020 31 2 4 2 3     6   16
12 JUNI 2020 30 0 5 3 6   7   1 8
    366 34 52 14 11   29 24 2 231
Agenda Kegiatan Sekolah Selama Satu Tahun

No Tanggal, Bulan, Uraian Kalender Pendidikan


Tahun

Penerimaan Peserta Didik Baru, Tahun


1 1 – 6 Juli 2019 Pelajaran 2019/2020

Awal masuk sekolah dan masa pengenalan


2 15 – 17 Juli 2019 lingkungan sekolah

3 18 Juli 2019 Kegiatan belajar awal semester 1 (Ganjil)

4 12 Agustus 2019 Libur Nasional Hari Raya Idul Adha 1440 H

Libur Nasional Hari Kemerdekaan Republik


5 17 Agustus 2019 Indonesia ke-74

Libur Nasional Hari Tahun Baru Islam 1


6 1 September 2019 Muharram 1441 H

Libur Nasional Peringatan Maulid Nabi


7 10 November 2019 Muhammad SAW 1441 H

8 2 – 12 Desember 2019 Penilaian Akhir Semester Ganjil

9 14 Desember 2019 Pembagian Raport Akhir Semester 1 (Ganjil)

10 16-31 Desember 2019 Libur sekolah akhir semester 1

11 1 Januari 2020 Libur Nasional Hari Tahun Baru Masehi

12 25 Januari 2020 Libur Nasional Tahun Baru Imlek

13 22 Maret 2020 Libur Nasional Hari Peringatan Isra Mi’raj 1441 H

14 25 Maret 2020 Libur Nasional Hari Raya Nyepi

USBN (Ujian Akhir Sekolah Berstandar


15 16-24 Maret 2020 Nasional) Tingkat SMA

16 6-8 April 2020 Ujian Nasional SMK

17 13-15 April 2020 Ujian Nasional SMA

18 20-22 April 2020 Ujian Nasional SMP

19 19 April 2020 Libur Nasional Hari Peringatan Wafat Isa Almasih

20 1 Mei 2020 Libur Nasional Hari Buruh Internasional

Kurikulum SMK Berdikari Cijaku


75
21 7 Mei 2020 Libur Nasional Hari Waisak

22 16 Mei 2020 Pengumuman Kelulusan

23 21 Mei 2020 Libur Nasional Hari Peringatan Kenaikan Isa


Almasih

24 24 Mei 2020 Hari Raya Idul Fitri 1441 H

25 25 Mei 2020 Cuti Bersama Hari Raya Idul Fitri 1441 H

26 1 Juni 2020 Libur Hari Lahir Pancasila

27 8-18 Juni 2020 Penilaian Akhir Semeser Genap

28 27 Juni 2020 Pembagian Raport Semester Genap

29 29 Juni-11 Juli 2020 Libur semester 2 (Genap)

Penerimaan Peserta Didik Baru Tahun


30 6-11 Juli 2020 Pelajaran 2020/2021

31 13 Juli 2020 Permulaan Tahun Pelajaran 2020/2021

A. Jadwal Waktu Libur

Sesuai dengan edaran Kalender Pendidikan Provinsi Banten,


secara detail Jadwal waktu libur (jeda tengah semester, antar
semester, libur akhir tahun pelajaran, libur keagamaan, hari
libur nasional dan hari libur khusus) SMK Berdikari Cijaku tahun
pelajaran 2019/2020 ampak seperti bagan berikut :

No Kegiatan Alokasi Waktu Keteranga


n

Minimum 34 minggu Digunakan untuk kegiatan


1. Minggu dan maksimum pembelajaran efektif pada
efektif belajar 37 minggu setiap satuan pendidikan

Jeda
2. Maksimum 2 minggu Satu minggu setiap semester
tengah
semester

Kurikulum SMK Berdikari Cijaku


76
3. Jeda Maksimum 2 minggu Antara semester I dan II
antar
semester

Digunakan untuk penyiapan


4. Libur akhir Maksimum 3 minggu
kegiatan dan administrasi akhir
tahun
dan awal tahun pelajaran
pelajaran

Daerah khusus yang


memerlukan libur keagamaan
5. Hari libur 2 – 4 minggu lebih panjang dapat
keagama mengaturnya sendiri tanpa
an mengurangi jumlah minggu
efektif belajar dan waktu
pembelajaran efektif
6 Hari libur Disesuaikan dengan
umum/nasion Maksimum 2 minggu Peraturan Pemerintah
al

Untuk satuan pendidikan


7 Hari libur Maksimum 1 minggu sesuai dengan ciri
khusus kekhususan masing- masing

Digunakan untuk kegiatan yang


Kegiatan dikelompokkan secara khusus
8 khusus Maksimum 3 minggu oleh sekolah tanpa mengurangi
sekolah/mad jumlah minggu efektif belajar
ra sah dan waktu pembelajaran efektif

Catatan:

a) Jumlah jam tatap muka disesuaikan dengan jumlah


jam masing-masing Mata Pelajaran/kompetensi yang
tertera pada jadwal tatap muka, tiap semester jumlah
jam tatap muka satu mata pelajaran/kompetensi
kemungkinan berbeda.

Kurikulum SMK Berdikari Cijaku


77
b) Untuk menentukan jumlah jam dari masing-masing
mata pelajaran/kompetensi berdasarkan
analisis/pemetaan kurikulum implementatif yang
telah divalidasi.

Kurikulum SMK Berdikari Cijaku


78
Lampiran - Lampiran

Kurikulum SMK Berdikari Cijaku


79

Anda mungkin juga menyukai