Anda di halaman 1dari 7

Makalah AGAMA

Sejarah Kota Mekah

Nama Kelompok :
• Anggi Mufita
• Choirina Apra
• Serly Monica
• Sheila Sartika

SMK N 01 Banjar Margo


Tulang Bawang , Lampung
Sejarah Kota Mekkah
Kota Makkah

Di Dalam Al Qur’an Disebut Bakkah Atau Umm


Al Qura. Kota Ini Adalah Lembah Kering Yang
Dikelilingi Gunung-Gunung Batu Yang
Tandus. Sebelah Timur Berdiri Gunung Abu
Qubais, Di Selatan Gunung Abi Hadidah Dan
Gunung Khundamah, Di Utara Gunung Al-Fajl,
Gunung Qaiqaan, Gunung Hindi, Gunung Lu’lu’
Dan Gunung Kada Yang Merupakan Gunung
Tertinggi. Letak Makkah Kira-Kira 330 Meter Di
Atas Permukaan Laut.Menurut Sejarah,
Makkah Sejak Dulu Menjadi Kota
Persinggahan Para Kafilah Yang Mengadakan
Perjalanan Dari Yaman Di Selatan Dan
Syam/Palestina Di Utara. Karena Posisinya Itu Makkah Menjadi Kota Yang Penting, Namun Tidak
Pernah Dijadikan Ibukota. Ketika Zaman Nabi Pun, Pusat Pemerintahan Berada Di Kota Madinah.Selain
Di Madinah, Ayat-Ayat Al Qur’an Diturunkan Allah Di Makkah.

Masjidil Haram

Artinya Masjid Yang Dihormati Atau Dimuliakan. Masjid Ini Terletak Di Tengah Kota Makkah Dan
Merupakan Masjid Tertua Di Dunia. Di Masjid Ini Ada Kubah-Kubah Kecil Sebanyak 152 Buah Dengan
Tiang Masjid 589 Buah. Tinggi Tiang 20 Kaki, Diameter 1,5 Kaki. Tiang-Tiang Tersebut Ada Yang Terbuat
Dari Marmer Putih, Batu Granit Biasa/Berwarna Yang Diambil Dari Pegunungan Sekitar Makkah. Setiap
Tiga Tiang Diselingi Satu Tiang Besar Dengan Ketebalan 4 Kaki. Di Sekeliling Masjid Ada 7 Menara Yang
Masing-Masing Memiliki Nama, Yaitu Bab Al Umrah, Bab Al Hazurah, Bab Al Salam, Bal Al Ziadah, Bab
Al Ali, Sulaimaniah, Dan Kait Bai. Pada Zaman Nabi Dan Khalifah Abu Bakar, Masjid Ini Belum Sebesar
Sekarang. Pada Masa Khalifah Umar Dan Utsman, Masjid Diperluas Dan Diberi Dinding. Di Masa
Dinasti Abbasiyah Pengembangan Masjid Dilakukan Secara Besar-Besaran. Masjidil Haram Pernah
Terbakar Dan Disambar Petir. Kini Masjid Mulia Yang Menjadi Kiblat Umat Islam Di Seluruh Dunia
Diurus Dan Menjadi Tanggung Jawab Raja Arab Saudia : Raja Fahd.

Mata Air Zamzam

Sumur Zamzam Terletak Di Sebelah


Tenggara Ka’bah, Bertentangan Dengan
Hajar Aswad. Di Dalam Hadist Nabi, Sumur
Ini Disebut Juga Sumur Ismail, Karena
Ditemukan Kembali Pada Masa Kecil
Ismail. Diceritakan Bahwa Nabi Ibrahim
Membawa Istrinya Siti Hajar Dan Bayi
Mereka Ismail Ke Sebuah Lokasi Tandus Di
Dekat Ka’bah. Dengan Meninggalkan
Sedikit Makanan Dan Air, Nabi Ibrahim A.S. Meninggalkan Istri Dan Anaknya.Mulanya Siti Hajar Protes,
Tetapi Setelah Tahu Apa Yang Dilakukan Suaminya Itu Semata-Mata Atas Perintah Allah, Maka Dia
Bersedia Ditinggal Dengan Bekal Yang Tidak Memadai. Dia Yakin, Karena Itu Perintah Allah, Maka Allah
Akan Melindungi Mereka. Tapi Suatu Saat Minuman Dan Makanannya Habis, Sehingga Air Susunya
Pun Kering. Dan Ismail Yang Kehausan Pun Menangis. Hajar Bingung Mencari Air, Berlari Kian Kemari
Sampai Akhirnya Dia Melihat Malaikat Jibril Berada Di Dekat Putranya. Jibril Menggali Tanah Sampai
Memancar Air: Air Zamzam.Aa

Shafa Dan Marwa

Adalah Nama Dua Buah Bukit Yang Letaknya Berhadapan. Kini Kedua Bukit Tersebut Sudah Berada Di
Dalam Bangunan Masjidil Haram, Menjadi Mas’a Tempat Orang Melakukan Sa’i. Dulu, Ketika Siti Hajar
Kebingungan Mencari Air Untuk Minuman Ismail, Istri Nabi Ibrahim A.S. Itu Berlari-Lari Di Antara
Kedua Bukit Safa Dan Marwah. Sekarang, Orang Melakukan Sa’i Di Sana Pun Sebagai Napak Tilas
Mengikuti Jejak Siti Hajar. Karena Itu Mereka Yang Sa’i Dituntut Untuk Menghayati Derita Siti Hajar
Saat Itu.

Ka’bah

Menurut Artinya Kata Ka’bah Adalah Kubus. Bangunan Suci


Persegi Empat Itu Disebut Juga Baitullah (Rumah Allah),
Baitulharam (Rumah Suci) Dan Baitulatiq (Rumah
Kuno). Baik Dalam Al Qur’an Maupun Hadist Nabi,
Sebenarnya Tidak Ada Petunjuk Yang Menyebutkan Kapan
Ka’bah Dibangun Dan Siapa Pendirinya. Qur’an Cuma
Menyebutkan Ka’bah Diperbaiki Oleh Nabi Ibrahim A.S. Dan
Nabi Ismail A.S. Ka’bah Terbuat Dari Batu Biru. Panjang
Dinding Bagian Muka (Yang Terdapat Pintu) Dan Dinding
Belakang Masing-Masing 12 Meter. Sedangkan Kedua
Sisinya Masing-Masing 10,1 Meter. Tingginya 16 Meter. Pintu Ka’bah Tidak Tepat Di Tengah, Tetapi
Cuma Sekitar 2 Meter Dari Sudut Timur Laut. Dalam Setahun Pintu Itu Cuma Dibuka Paling Banyak 15
Kali. Untuk Masuk Ke Dalam Diperlukan Tangga. Sudut-Sudut Ka’bah Disebut Orang Arab
Rukun. Sudut Tersebut Diberi Nama Sesuai Dengan Arahnya, Seperti Rukun Iraqi, Yaitu Sudut Yang
Mengarah Ke Irak (Utara). Sudut Selatan Mengarah Ke Yaman, Disebut Rukun Yamani. Sebelah Barat
Mengarah Ke Syam/Syuriah Disebut Rukun Syami. Sedangkan Sudut Sebelah Timur Disebut Rukun
Aswad, Mengarah Ke Hajar Aswad.

Mizab

Sesungguhnya Adalah Saluran Air. Dia Terdapat Di Pertengahan


Dinding Sebelah Barat Bagian Atas Ka’bah. Orang Lazim
Menyebutnya Mizab Rahmah. Saluran Air Itu Dibuat Oleh Hajjaj
Bin Yusuf Al Saqafi Yang Wafat Pada Tahun 714H. Dia Adalah
Gubernur Arabia Pada Masa Pemerintahan Bani Umayyah.
Mizab Dibangun Semata-Mata Agar Air Tidak Menggenang Di
Atas Ka’bah. Pada Tahun 959H Sultan Sulaiman I Dari Kerajaan
Usmani Mengganti Mizab Itu Dengan Perak. Pada Tahun 1021H Sultah Ahmad I Mengganti Lagi
Dengan Perak Yang Dilukis Dengan Tinta Biru Berselang-Seling Emas. Pada Tahun 1273H Sultan Abdul
Majid Mengirim Saluran Air Yang Terbuat Seluruhnya Dari Emas. Mizab Atau Saluran Air Itulah Yang
Ada Sampai Sekarang. Itu Pula Sebabnya Sebagian Orang Sekarang Menyebutnya Dengan Nama
“Pancuran Emas’.

Hajar Aswad
Artinya Batu Yang Hitam. Namun Hajar Aswad Yang Ada Di Ka’bah Itu
Warnanya Tidaklah Hitam Pekat, Melainkan Hitam Kemerah-
Merahan. Bentuknya Seperti Telur, Dan Terdapat Bintik-Bintik Merah
Dan Kuning Bekas Pecahan. Lingkarannya Sekitar 30 Cm Yang Kini Diikat
Dengan Pita Perak. Garis Tengah Hajar Aswad Sekitar 10 Cm. Batu Ini
Dipercaya Berasal Dari Surga Dan Sudah Dimuliakan Sejak Zaman
Jahiliah. Sebelum Muhammad Diangkat Menjadi Rasul, Ketika Ka’bah
Diperbaiki Dan Hajar Aswad Diturunkan Dari Tempatnya, Para Pemuka
Masyarakat Arab Makkah Berebutan Ingin Mengembalikan Hajar Aswad
Ke Tempat Semula. Satu Pun Tak Ada Yang Mau Mengalah. Akhirnya
Mereka Meminta Saran Muhammad Yang Kemudian Mengambil Serban
Dan Meletakkannya Di Tengah-Tengah. Lalu Keempat Pemuka Makkah
Itu Masing-Masing Disuruh Memegang Salah Satu Serban Untuk Bersama-Sama Mengangkat Hajar
Aswad Yang Ada Di Tengahnya. Muhammad Lah Yang Kemudian Meletakkan Batu Hitam Suci Itu Ke
Tempatnya Semula. Para Pemuka Masyarakat Makkah Itu Puas Terhadap Cara Yang Ditempuh
Muhammad. Beliau Kemudian Diberi Gelar “Al Amin” : Orang Yang Dipercaya.

Multazam

Artinya Yang Diminta Pertanggungjawaban. Dia Adalah Nama Sebuah Tempat Yang Terletak Sebuah
Tempat Yang Terletak Antara Hajar Aswad Dan Pintu Ka’bah. Multazam Adalah Salah Satu Tempat
Yang Makbul Untuk Berdoa. Dalam Hadist Nabi Yang Disampaikan Baihaqi Dari Ibnu Abbas, Dikatakan
“Antara Rukun Aswad (Sudut Tempat Hajar Aswad) Dan Pintu Ka’bah Disebut Multazam. Tidak Ada
Orang Yang Minta Sesuatu Di Multazam, Melainkan Allah Mengabulkan Permintaan Itu”.

Hijir Ismail

Di Depan Mizab Rahmah Atau Pancuran Emas Itu Ada Sebuah Bangunan Melengkung Yang Kedua
Ujungnya Mengarah Kepada Sudut Ka’bah Sebelah Timur Dan Barat. Bangunan Tersebut Namanya Al-
Hatim. Jarak Antara Kedua Ujungnya Dan Sudut Timur Dan Barat Ka’bah Kira-Kira 2,3 Meter. Tingginya
Sekitar 1 Meter, Dan Tebalnya 1,5 Meter. Sedangkan Jarak Antara Lengkungan Sebelah Dalam Alhatim
Dengan Ka’bah Adalah 8,44 Meter. Halaman Yang Terhampar Antara Al-Hatim Dan Bangunan Ka’bah
Itu Dinamakan Al-Hijir, Atau Hijir Ismail. Ada Pendapat Yang Menyebutkan Bahwa Makam Nabi Ismail
A.S. Dan Siti Hajar Terletak Di Al-Hijir Tersebut. Namun Itu Bukanlah Pendapat Yang Didukung Oleh
Semua Ulama.

Rukun Yamani

Atau Disebut Sudut Arah Yaman. Sudut Ini Penting Artinya Bagi Keistimewaan Ka’bah. Di Sudut Ini
Setiap Jamaah Yang Thawaf Disunnahkan Untuk Menyalami/Mengusap Dengan Tangan Kanan Atau
Cukup Dengan Melambaikan Tangan Ke Arah Sudut Ini Dengan Mengucap “Bismillah Wallahu
Akbar”. Dari Sudut Ini Menuju Sudut Hajar Aswad Disunnahkan Membaca “Robbanaa Aatina
Fiddunyaa Hasanah, Wafil Aakhirati Hasanah, Waqinaa Adzaaban Naar”. Dalam Satu Riwayat, Nabi
Pernah Bersabda Bahwa Setiap Beliau Meliwati Sudut Ini Tampak Ada Malaikat Yang Mengucapkan
Aamin . . . Sebagai Jawaban Dari Do’a Beliau.Rukun Yamani Ini Juga Dipercayai Sebagai Salah Satu
Tempat Yang Sangat Baik Untuk Berdo’a, Dengan Cara Meletakkan Tangan Kanan Lalu Meminta
Kepada Allah SWT Apa Yang Kita Inginkan.
Maqam Ibrahim

Kata Maqam Memang Memiliki Beberapa Arti, Namun Yang


Dimaksudkan Di Sini Adalah Maqam Yang Berarti Tempat
Pijakan Orang Berdiri. Adapun Maqam Ibrahim Adalah Batu
Yang Digunakan Oleh Nabi Ibrahim Berpijak Pada Waktu Beliau
Membangun Ka’bah. Di Batu Ini Ada Bekas Telapak Kaki Nabi
Ibrahim, Karena Ketika Nabi Ibrahim Menginjaknya Ia Menjadi
Empuk Sehingga Kedua Kaki Beliau Masuk Sedalam 9 Cm Dan
Anehnya, Batu Ini Dapat Naik Ke Atas Dan Turun Sendiri Sesuai Keperluan Nabi Ibrahim Ketika
Membangun Tembok Ka’bah. Dalam Kitab “Akhbaar Makkah” Diterangkan Bahwa Setelah Nabi
Ibrahim Menyelesaikan Pembangunan Ka’bah, Beliau Diperintahkan Memanggil Semua Umat Manusia
Untuk Berhaji Di Baitillah Al-Haram (Makkah). Lantas Nabi Ibrahim Naik Batu Yang Dinaiki Ketika
Membangun Ka’bah Dan Batu Itupun Langsung Naik Ke Atas Sampai Lebih Tinggi Dari Pada Gunung-
Gunung Yang Ada Di Makkah. Dengan Kehendak Allah Suara Nabi Ibrahim Dapat Didengar Oleh Semua
Manusia Yang Ada Dan Yang Akan Ada Sehingga Mereka Menjawab “Ya…Ya… Aku Penuhi
Panggilanmu”

Mina

Sebuah Kawasan Yang Panjangnya Sekitar 3,2 Km. Terletak Di Daerah Perbukitan Antara Makkah Dan
Muzdalifah. Pembangunan Telah Menyebabkan Kota Kecil Ini Nyaris Menyatu Dengan
Makkah. Letaknya Di Sebelah Timur Makkah, Pada Jalur Ke Arafah. Di Mina Terdapat Tiga Jumrah
Berbentuk Tugu Yang Wajib Dilempar Oleh Orang Yang Melakukan Ibadah Haji. Ketiga Jumrah Itu
Adalah Jumrah Ula (Pertama), Jumrah Wusta (Tengah) Dan Jumrah Aqabah (Akhir) Yang Juga Disebut
Jumrah Kubra (Besar). Selain Dijadikan Tempat Jumrah (Melontar), Mina Juga Dijadikan Tempat
Penyembelihan Hewan Kurban. Semua Itu Dilakukan Orang Berdasarkan Riwayat Nabi Ibrahim A.S.
Yang Hendak Menyembelih Putranya Ismail Di Sana. Seperti Tercatat Dalam Sejarah, Pada Detik-Detik
Terakhir Allah Mengganti Ismail Dengan Seekor Kambing. Sedangkan Jumrah Adalah Kias Bagaimana
Siti Hajar Melontar Iblis Yang Menggota Imannya Agar Melarang Nabi Ibrahim Mengorbankan Ismail.

Arafah

Suatu Tempat Yang Letaknya 25 Km Dari Makkah. Disinilah Tempat Yang Menjadikan Puncak Ibadah
Haji. Dalam Salah Satu Hadistnya, Nabi Muhammad SAW Menyatakan ‘Al Hajju Arafah” Yang Artinya
“Haji Itu Arafah”. Karena Tanpa Wukuf Di Arafah Ibadah Haji Sama Sekali Tidak Sah. Dan Di Sini Pula
Rasulullah Menyampaikan Khotbah Terakhirnya Yang Amat Terkenal. Di Arafah Ada Bukit Kecil Yang
Amat Terkenal, Namanya Jabal Rahmah Atau Gunung Rahmat. Menurut Kisah, Di Bukit Inilah Nabi
Adam A.S. Bertemu Kembali Dengan Siti Hawa Setelah Terusir Dari Surga Dan Terpisah.

Muzdalifah

Terletak Antara Mina Dengan Arafah. Dalam Kaitan Ibadah Haji, Muzdalifah Mempunyai Arti Penting.
Disinilah Tempat Yang Ditentukan Bagi Jamaah Haji Untuk Mengambil Kerikil-Kerikil Yang Akan
Digunakan Untuk Melontar Jamarat Di Mina. Muzdalifah Juga Menjadi Tempat Jamaah Haji Harus
‘Mabit’, Yakni Bermalam Atau Sekedar Melewati Tengah Malam Untuk Memenuhi Persyaratan
Berhaji.

Kota Jeddah

Atau Jeddah Adalah Sebuah Kota Pelabuhan Dagang Penting Di Saudi Arabia. Disebut Juga Qarnul
Manazil Sebagai Salah Satu ‘Miqat Makani’ Bagi Jamaah Haji Dan Umrah Yang Akan Memasuki Kota
Makkah. Letaknya Di Pantai Timur Laut Merah. 75 Km Dari Kota Suci Makkah. Dulu Penghasilan Jeddah
Hanyalah Dari Penyelenggara Haji Dan Penangkapan Ikan, Tetapi Setelah Dibangun Dan Diperluas, Kini
Jeddah Memiliki Industri Haji Dan Bagi Jamaah Umrah Jeddah Adalah Surga Untuk Belanja. Segala Jenis
Barang Mudah Didapat Di Sini Dengan Harga Yang Relatif Murah.

Kota Madinah

Sesungguhnya Berarti Kota Atau Bisa Juga


Kebudayaan. Ada Pendapat Yang Menyatakan
Karena Di Sana Nabi Muhammad SAW
Membangun Kebudayaan Islam Sebagai Suatu
Kebudayaan Baru, Maka Kota Yang Semula
Bernama Yatsrib Itu Pun Diganti Menjadi
Madinah Atau Medina. Barangkali Tak Banyak
Kota Yang Punya Banyak Nama Seperti
Madinah. Kota Ini Dikenal Juga Sebagai
“Madina Al Nabi” (Kota Nabi). Madinah Al
Rasul, Thaba, Tayyibah, Qaryah Al Anshar, Al
‘Ashimah, Al Mubarakah, Al Mukhtarah, Bait
Rasul Allah, Sayyidah Al-Buldan, Dar Al-Iman,
Dar Al-Abrar, Dar Al-Akhyar, Dar Al-Sunnah, Dar Al- Salam Dan Dar Al-Haram.Madinah Terletak Di
Daerah Hejaz, Bagian Dari Semenanjung Arab Yang Terletak Di Antara Dataran Tinggi Najd Dan Daerah
Pantai Tihamah. Madinah Adalah Daerah Subur. Bila Hujan Turun, Madinah Menjadi Tempat
Pertemuan Aliran-Aliran Air Yang Berasal Dari Selatan Dan Timur. Di Kota Inilah Terletak Masjid
Nabawi, Salah Satu Masjid Mulia Yang Dibangun Oleh Rasulullah. Makam Rasul Pun Terdapat Di Dalam
Masjid Tersebut.Menurut Nabi Dalam Salah Satu Hadistnya, Shalat Di Masjid Ini Pahalanya Sama
Dengan Seribu Kali Shalat Di Masjid Lain, Kecuali Shalat Di Masjidil Haram Dan Masjid Al Aqsha.

Masjid Nabawi

Masjid Yang Pertama Didirikan Oleh Rasulullah SAW Ketika Beliau Telah Menetap Di Madinah. Masjid
Itu Didirikan Pada Tahun Pertama Hijriah, Atau Tahun 622 Masehi. Di Dalam Masjid Rasulullah SAW
Kemudian Dimakamkan Bersebelahan Dengan Sayyidini Abu Bakar Dan Sayyidini Umar. Selain Ada
Mimbar Nabi Yang Bersejarah, Di Dalam Masjid Ini Ada Pula Satu Tempat Yang Mulia Yang Diberi Nama
Raudhah. Seperti Juga Dengan Masjidil Haram, Masjid Nabawi Pun Dari Masa Ke Masa Dibangun Dan
Diperluas Terus. Cuma Berbeda Dengan Masjidil Haram, Dimana Kaum Wanita Bisa Shalat Dengan
Kaum Pria. Di Masjid Nabawi Tempat Shalat Untuk Kaum Wanita Dan Pria Dipisahkan. Demikian Pula
Dalam Menentukan Waktu-Waktu Berziarah Ke Makam Rasulullah SAW, Pria Dan Wanita Tidak Bisa
Ziarah Dalam Waktu Yang Bersamaan. Perawatan Masjid Nabawi Dibawah Tanggung Jawab Kerajaan
Saudi Arabia.

Raudhah

Secara Kebahasaan Berarti Taman. Tapi Yang Dimaksukd Dengan Raudhah Yang Ada Di Dalam Masjid
Nabawi Adalah Salah Satu Bagian Atau Areal Kecil Yang Letaknya Di Dekat Mimbar Nabi. Menurut
Salah Satu Hadist, Rasulullah SAW Pernah Menyatakan Bahwa Raudhah Yang Ada Di Masjid Beliau Itu
Adalah Semacam Maket Dari Sebagian Taman Yang Ada Di Surga. Raudhah Yang Menjadi Salah Satu
Tempat Berdo’a Yang ‘Ijabah’ (Makbul) Oleh Pengurus Masjid Nabawi Telah Diberi Tanda-Tanda
Batasnya Dengan Tiang Dan Lampu-Lampu Berwarna Hijau, Sehingga Orang Tidak Sukar
Menemukannya. Namun Setiap Saat Tempat Ini Dipenuhi Oleh Orang-Orang Yang Shalat Sunnah Dan
Berdo’a.

Mimbar Nabi

Sebuah Mimbar Atau Podium Yang Berada Di Dalam Masjid Nabawi Di Madinah. Semula Tempat Itu
Adalah Tempat Duduk Yang Ditinggikan. Dari Tempat Itulah Rasulullah SAW Berkhotbah Kepada Kaum
Muslimin Yang Duduk Bersaf-Saf. Kemudian Tamin Al-Dar, Salah Seorang Sahabat Perawi Hadist,
Mengusulkan Membangun Tempat Duduk Yang Ditinggikan Itu Menjadi Mimbar. Tamim Mengusulkan
Itu Setelah Melihat Orang Memakai Mimbar Di Damaskus. Mimbar Itu Mempunyai Dua Anak Tangga
Dan Dibangun Oleh Kilab, Hamba Sahaya Abbas Bin Abdul Muttahalib.

Makam Sayyidina Abu Bakar Dan Sayyidina Umar

Sayyidina Abu Bakar Dan Sayyidina Umar Adalah Dua Sahabat Rasulullah SAW Yang Memiliki Posisi
Tersendiri Dalam Sejarah. Abu Bakar Berwajah Tampan Dan Nasab Keturunnannya Tidak Tercela Sama
Sekali. Nabi Pernah Menyatakan Bahwa Abu Bakar Adalah Orang Yang Dibebaskan Allah Dari Sentuhan
Api Neraka.Setelah Rasul Mangkat Abu Bakarlah Yang Ditunjuk Menjadi Khalifah Pertama. Ketika
Beliau Mangkat, Abu Bakar Tidak Menunjuk Keluarganya Sebagai Pengganti, Melainkan Beliau
Menunjuk Sayyidina Umar Sebagai Khalifah Kedua. Bila Abu Bakar Sudah Masuk Islam Pada Saat-Saat
Pertama Agama Itu Disebarkan Oleh Rasul, Umar Adalah Pengikut Yang Kemudian. Namun Dalam
Mengabdi Kepada Islam, Keduanya Bagai Berlomba-Lomba Dalam Kebaikan. Kedua Sahabat Nabi Ini
Dimakamkan Di Sisi Makam Rasulullah SAW Di Dalam Masjid Nabawi. Kapan Saja Masjid Nabawi
Dibuka, Ketiga Serangkai Makam Itu Senantiasa Dipenuhi Peziarah.

Anda mungkin juga menyukai