Nama Kelompok :
• Anggi Mufita
• Choirina Apra
• Serly Monica
• Sheila Sartika
Masjidil Haram
Artinya Masjid Yang Dihormati Atau Dimuliakan. Masjid Ini Terletak Di Tengah Kota Makkah Dan
Merupakan Masjid Tertua Di Dunia. Di Masjid Ini Ada Kubah-Kubah Kecil Sebanyak 152 Buah Dengan
Tiang Masjid 589 Buah. Tinggi Tiang 20 Kaki, Diameter 1,5 Kaki. Tiang-Tiang Tersebut Ada Yang Terbuat
Dari Marmer Putih, Batu Granit Biasa/Berwarna Yang Diambil Dari Pegunungan Sekitar Makkah. Setiap
Tiga Tiang Diselingi Satu Tiang Besar Dengan Ketebalan 4 Kaki. Di Sekeliling Masjid Ada 7 Menara Yang
Masing-Masing Memiliki Nama, Yaitu Bab Al Umrah, Bab Al Hazurah, Bab Al Salam, Bal Al Ziadah, Bab
Al Ali, Sulaimaniah, Dan Kait Bai. Pada Zaman Nabi Dan Khalifah Abu Bakar, Masjid Ini Belum Sebesar
Sekarang. Pada Masa Khalifah Umar Dan Utsman, Masjid Diperluas Dan Diberi Dinding. Di Masa
Dinasti Abbasiyah Pengembangan Masjid Dilakukan Secara Besar-Besaran. Masjidil Haram Pernah
Terbakar Dan Disambar Petir. Kini Masjid Mulia Yang Menjadi Kiblat Umat Islam Di Seluruh Dunia
Diurus Dan Menjadi Tanggung Jawab Raja Arab Saudia : Raja Fahd.
Adalah Nama Dua Buah Bukit Yang Letaknya Berhadapan. Kini Kedua Bukit Tersebut Sudah Berada Di
Dalam Bangunan Masjidil Haram, Menjadi Mas’a Tempat Orang Melakukan Sa’i. Dulu, Ketika Siti Hajar
Kebingungan Mencari Air Untuk Minuman Ismail, Istri Nabi Ibrahim A.S. Itu Berlari-Lari Di Antara
Kedua Bukit Safa Dan Marwah. Sekarang, Orang Melakukan Sa’i Di Sana Pun Sebagai Napak Tilas
Mengikuti Jejak Siti Hajar. Karena Itu Mereka Yang Sa’i Dituntut Untuk Menghayati Derita Siti Hajar
Saat Itu.
Ka’bah
Mizab
Hajar Aswad
Artinya Batu Yang Hitam. Namun Hajar Aswad Yang Ada Di Ka’bah Itu
Warnanya Tidaklah Hitam Pekat, Melainkan Hitam Kemerah-
Merahan. Bentuknya Seperti Telur, Dan Terdapat Bintik-Bintik Merah
Dan Kuning Bekas Pecahan. Lingkarannya Sekitar 30 Cm Yang Kini Diikat
Dengan Pita Perak. Garis Tengah Hajar Aswad Sekitar 10 Cm. Batu Ini
Dipercaya Berasal Dari Surga Dan Sudah Dimuliakan Sejak Zaman
Jahiliah. Sebelum Muhammad Diangkat Menjadi Rasul, Ketika Ka’bah
Diperbaiki Dan Hajar Aswad Diturunkan Dari Tempatnya, Para Pemuka
Masyarakat Arab Makkah Berebutan Ingin Mengembalikan Hajar Aswad
Ke Tempat Semula. Satu Pun Tak Ada Yang Mau Mengalah. Akhirnya
Mereka Meminta Saran Muhammad Yang Kemudian Mengambil Serban
Dan Meletakkannya Di Tengah-Tengah. Lalu Keempat Pemuka Makkah
Itu Masing-Masing Disuruh Memegang Salah Satu Serban Untuk Bersama-Sama Mengangkat Hajar
Aswad Yang Ada Di Tengahnya. Muhammad Lah Yang Kemudian Meletakkan Batu Hitam Suci Itu Ke
Tempatnya Semula. Para Pemuka Masyarakat Makkah Itu Puas Terhadap Cara Yang Ditempuh
Muhammad. Beliau Kemudian Diberi Gelar “Al Amin” : Orang Yang Dipercaya.
Multazam
Artinya Yang Diminta Pertanggungjawaban. Dia Adalah Nama Sebuah Tempat Yang Terletak Sebuah
Tempat Yang Terletak Antara Hajar Aswad Dan Pintu Ka’bah. Multazam Adalah Salah Satu Tempat
Yang Makbul Untuk Berdoa. Dalam Hadist Nabi Yang Disampaikan Baihaqi Dari Ibnu Abbas, Dikatakan
“Antara Rukun Aswad (Sudut Tempat Hajar Aswad) Dan Pintu Ka’bah Disebut Multazam. Tidak Ada
Orang Yang Minta Sesuatu Di Multazam, Melainkan Allah Mengabulkan Permintaan Itu”.
Hijir Ismail
Di Depan Mizab Rahmah Atau Pancuran Emas Itu Ada Sebuah Bangunan Melengkung Yang Kedua
Ujungnya Mengarah Kepada Sudut Ka’bah Sebelah Timur Dan Barat. Bangunan Tersebut Namanya Al-
Hatim. Jarak Antara Kedua Ujungnya Dan Sudut Timur Dan Barat Ka’bah Kira-Kira 2,3 Meter. Tingginya
Sekitar 1 Meter, Dan Tebalnya 1,5 Meter. Sedangkan Jarak Antara Lengkungan Sebelah Dalam Alhatim
Dengan Ka’bah Adalah 8,44 Meter. Halaman Yang Terhampar Antara Al-Hatim Dan Bangunan Ka’bah
Itu Dinamakan Al-Hijir, Atau Hijir Ismail. Ada Pendapat Yang Menyebutkan Bahwa Makam Nabi Ismail
A.S. Dan Siti Hajar Terletak Di Al-Hijir Tersebut. Namun Itu Bukanlah Pendapat Yang Didukung Oleh
Semua Ulama.
Rukun Yamani
Atau Disebut Sudut Arah Yaman. Sudut Ini Penting Artinya Bagi Keistimewaan Ka’bah. Di Sudut Ini
Setiap Jamaah Yang Thawaf Disunnahkan Untuk Menyalami/Mengusap Dengan Tangan Kanan Atau
Cukup Dengan Melambaikan Tangan Ke Arah Sudut Ini Dengan Mengucap “Bismillah Wallahu
Akbar”. Dari Sudut Ini Menuju Sudut Hajar Aswad Disunnahkan Membaca “Robbanaa Aatina
Fiddunyaa Hasanah, Wafil Aakhirati Hasanah, Waqinaa Adzaaban Naar”. Dalam Satu Riwayat, Nabi
Pernah Bersabda Bahwa Setiap Beliau Meliwati Sudut Ini Tampak Ada Malaikat Yang Mengucapkan
Aamin . . . Sebagai Jawaban Dari Do’a Beliau.Rukun Yamani Ini Juga Dipercayai Sebagai Salah Satu
Tempat Yang Sangat Baik Untuk Berdo’a, Dengan Cara Meletakkan Tangan Kanan Lalu Meminta
Kepada Allah SWT Apa Yang Kita Inginkan.
Maqam Ibrahim
Mina
Sebuah Kawasan Yang Panjangnya Sekitar 3,2 Km. Terletak Di Daerah Perbukitan Antara Makkah Dan
Muzdalifah. Pembangunan Telah Menyebabkan Kota Kecil Ini Nyaris Menyatu Dengan
Makkah. Letaknya Di Sebelah Timur Makkah, Pada Jalur Ke Arafah. Di Mina Terdapat Tiga Jumrah
Berbentuk Tugu Yang Wajib Dilempar Oleh Orang Yang Melakukan Ibadah Haji. Ketiga Jumrah Itu
Adalah Jumrah Ula (Pertama), Jumrah Wusta (Tengah) Dan Jumrah Aqabah (Akhir) Yang Juga Disebut
Jumrah Kubra (Besar). Selain Dijadikan Tempat Jumrah (Melontar), Mina Juga Dijadikan Tempat
Penyembelihan Hewan Kurban. Semua Itu Dilakukan Orang Berdasarkan Riwayat Nabi Ibrahim A.S.
Yang Hendak Menyembelih Putranya Ismail Di Sana. Seperti Tercatat Dalam Sejarah, Pada Detik-Detik
Terakhir Allah Mengganti Ismail Dengan Seekor Kambing. Sedangkan Jumrah Adalah Kias Bagaimana
Siti Hajar Melontar Iblis Yang Menggota Imannya Agar Melarang Nabi Ibrahim Mengorbankan Ismail.
Arafah
Suatu Tempat Yang Letaknya 25 Km Dari Makkah. Disinilah Tempat Yang Menjadikan Puncak Ibadah
Haji. Dalam Salah Satu Hadistnya, Nabi Muhammad SAW Menyatakan ‘Al Hajju Arafah” Yang Artinya
“Haji Itu Arafah”. Karena Tanpa Wukuf Di Arafah Ibadah Haji Sama Sekali Tidak Sah. Dan Di Sini Pula
Rasulullah Menyampaikan Khotbah Terakhirnya Yang Amat Terkenal. Di Arafah Ada Bukit Kecil Yang
Amat Terkenal, Namanya Jabal Rahmah Atau Gunung Rahmat. Menurut Kisah, Di Bukit Inilah Nabi
Adam A.S. Bertemu Kembali Dengan Siti Hawa Setelah Terusir Dari Surga Dan Terpisah.
Muzdalifah
Terletak Antara Mina Dengan Arafah. Dalam Kaitan Ibadah Haji, Muzdalifah Mempunyai Arti Penting.
Disinilah Tempat Yang Ditentukan Bagi Jamaah Haji Untuk Mengambil Kerikil-Kerikil Yang Akan
Digunakan Untuk Melontar Jamarat Di Mina. Muzdalifah Juga Menjadi Tempat Jamaah Haji Harus
‘Mabit’, Yakni Bermalam Atau Sekedar Melewati Tengah Malam Untuk Memenuhi Persyaratan
Berhaji.
Kota Jeddah
Atau Jeddah Adalah Sebuah Kota Pelabuhan Dagang Penting Di Saudi Arabia. Disebut Juga Qarnul
Manazil Sebagai Salah Satu ‘Miqat Makani’ Bagi Jamaah Haji Dan Umrah Yang Akan Memasuki Kota
Makkah. Letaknya Di Pantai Timur Laut Merah. 75 Km Dari Kota Suci Makkah. Dulu Penghasilan Jeddah
Hanyalah Dari Penyelenggara Haji Dan Penangkapan Ikan, Tetapi Setelah Dibangun Dan Diperluas, Kini
Jeddah Memiliki Industri Haji Dan Bagi Jamaah Umrah Jeddah Adalah Surga Untuk Belanja. Segala Jenis
Barang Mudah Didapat Di Sini Dengan Harga Yang Relatif Murah.
Kota Madinah
Masjid Nabawi
Masjid Yang Pertama Didirikan Oleh Rasulullah SAW Ketika Beliau Telah Menetap Di Madinah. Masjid
Itu Didirikan Pada Tahun Pertama Hijriah, Atau Tahun 622 Masehi. Di Dalam Masjid Rasulullah SAW
Kemudian Dimakamkan Bersebelahan Dengan Sayyidini Abu Bakar Dan Sayyidini Umar. Selain Ada
Mimbar Nabi Yang Bersejarah, Di Dalam Masjid Ini Ada Pula Satu Tempat Yang Mulia Yang Diberi Nama
Raudhah. Seperti Juga Dengan Masjidil Haram, Masjid Nabawi Pun Dari Masa Ke Masa Dibangun Dan
Diperluas Terus. Cuma Berbeda Dengan Masjidil Haram, Dimana Kaum Wanita Bisa Shalat Dengan
Kaum Pria. Di Masjid Nabawi Tempat Shalat Untuk Kaum Wanita Dan Pria Dipisahkan. Demikian Pula
Dalam Menentukan Waktu-Waktu Berziarah Ke Makam Rasulullah SAW, Pria Dan Wanita Tidak Bisa
Ziarah Dalam Waktu Yang Bersamaan. Perawatan Masjid Nabawi Dibawah Tanggung Jawab Kerajaan
Saudi Arabia.
Raudhah
Secara Kebahasaan Berarti Taman. Tapi Yang Dimaksukd Dengan Raudhah Yang Ada Di Dalam Masjid
Nabawi Adalah Salah Satu Bagian Atau Areal Kecil Yang Letaknya Di Dekat Mimbar Nabi. Menurut
Salah Satu Hadist, Rasulullah SAW Pernah Menyatakan Bahwa Raudhah Yang Ada Di Masjid Beliau Itu
Adalah Semacam Maket Dari Sebagian Taman Yang Ada Di Surga. Raudhah Yang Menjadi Salah Satu
Tempat Berdo’a Yang ‘Ijabah’ (Makbul) Oleh Pengurus Masjid Nabawi Telah Diberi Tanda-Tanda
Batasnya Dengan Tiang Dan Lampu-Lampu Berwarna Hijau, Sehingga Orang Tidak Sukar
Menemukannya. Namun Setiap Saat Tempat Ini Dipenuhi Oleh Orang-Orang Yang Shalat Sunnah Dan
Berdo’a.
Mimbar Nabi
Sebuah Mimbar Atau Podium Yang Berada Di Dalam Masjid Nabawi Di Madinah. Semula Tempat Itu
Adalah Tempat Duduk Yang Ditinggikan. Dari Tempat Itulah Rasulullah SAW Berkhotbah Kepada Kaum
Muslimin Yang Duduk Bersaf-Saf. Kemudian Tamin Al-Dar, Salah Seorang Sahabat Perawi Hadist,
Mengusulkan Membangun Tempat Duduk Yang Ditinggikan Itu Menjadi Mimbar. Tamim Mengusulkan
Itu Setelah Melihat Orang Memakai Mimbar Di Damaskus. Mimbar Itu Mempunyai Dua Anak Tangga
Dan Dibangun Oleh Kilab, Hamba Sahaya Abbas Bin Abdul Muttahalib.
Sayyidina Abu Bakar Dan Sayyidina Umar Adalah Dua Sahabat Rasulullah SAW Yang Memiliki Posisi
Tersendiri Dalam Sejarah. Abu Bakar Berwajah Tampan Dan Nasab Keturunnannya Tidak Tercela Sama
Sekali. Nabi Pernah Menyatakan Bahwa Abu Bakar Adalah Orang Yang Dibebaskan Allah Dari Sentuhan
Api Neraka.Setelah Rasul Mangkat Abu Bakarlah Yang Ditunjuk Menjadi Khalifah Pertama. Ketika
Beliau Mangkat, Abu Bakar Tidak Menunjuk Keluarganya Sebagai Pengganti, Melainkan Beliau
Menunjuk Sayyidina Umar Sebagai Khalifah Kedua. Bila Abu Bakar Sudah Masuk Islam Pada Saat-Saat
Pertama Agama Itu Disebarkan Oleh Rasul, Umar Adalah Pengikut Yang Kemudian. Namun Dalam
Mengabdi Kepada Islam, Keduanya Bagai Berlomba-Lomba Dalam Kebaikan. Kedua Sahabat Nabi Ini
Dimakamkan Di Sisi Makam Rasulullah SAW Di Dalam Masjid Nabawi. Kapan Saja Masjid Nabawi
Dibuka, Ketiga Serangkai Makam Itu Senantiasa Dipenuhi Peziarah.