Anda di halaman 1dari 4

Template dan Petunjuk Penulisan Paper Teknofisika

Ivan Rachmawan1, Mufti Syawaludin 2


Jurusan Teknik Fisika FT UGM
1,3

Jln. Grafika 2 Yogyakarta 55281 INDONESIA


penulis1@ugm.ac.id
1

3*
penulis3@ugm.ac.id (penulis korespondensi)

2
Institusi non TF UGM
Alamat termasuk nama Negara
2
penulis2@instansi.or.id

I. LATAR BELAKANG penderita TB anak dari tahun ketahun. Adapun factor


Saat ini Tuberculosis menjadi salah satu ancaman global. ketidakpatuhan anak penderita TB dikarekan karakter anak
Menurut data WHO GLOBAL TB REPORT 2016 yang kurang mampu mengutarakan gejala dan penyakit yang
tuberculosis (TB) merupakan salah satu dari 10 penyebab dideritanya, kerap juga factor obat yang memiliki efek
kematian terbesar di dunia pada tahun 2015 dengan total samping dari tidak nafsu makan, sakit perut, mual, nyeri
penderita 10,4 Juta. Sekitar 5,9 juta penderita TB dengan sendi, neuropati perifer, kesemutan, perubahan warna air seni,
jenis kelamin laki-laki, 3,5 juta penderita dengan jenis air mata, air liur yang menjadi penyebab dasarnya adalah
kelamin perempuan dan sekitar 1 juta penderita anak-anak. Rifampisin, Pirasinamid, Isoniazid dan Rifampisin. yang
Sekitar 1,8 juta penderita meninggal karena kasus TB, mana hal ini akan memerlukan terapi bisa disebut regimen
400.000 diantaranya positif HIV. Sekitar 60 % kasus TB di terapi TB yang terdiri dari tahap intensif selama 2-3 bulan dan
seluruh dunia terjadi hanya dalam 6 negara yaitu China, terapi lanjutan selama 4 bulan dengan setiap tahapan diberikan
India, Indonesia, Nigeria, Pakistan, dan Afrika Selatan. Angka setiap hari hal ini juga menjadi faktor ketidakpatuhan karena
kasus TB di Indonesia relatif menurun dibanding tahun-tahun lamanya terapi dan regimen yang kompleks (Mulyani, Ully
sebelumnya, namun kondisi tersebut masih lebih tinggi Adhie. 2006)
dibandingkan negara lain dimana Indonesia berada di Sejalan dengan peningkatan jumlah kasus TB, sejak tahun
peringkat ke tiga setelah China dan India. (WHO,2016) 1990 an WHO bersama IUALT (International Union Against
Menurut Data dan Informasi Kesehatan Profil Kesehatan Tuberculosis and Lung Disease) mengembangkan strategi
Indonesia 2016 jumlah kasus baru Tuberkulosis Paru BTA pengendalian TB yang dikenal dengan strategi DOTS
Positif menurut jenis kelamin di 34 Provinsi di Indonesia (Directly Observed Treatment Short-course) yaitu program
terdapat 156.723 kasus dimana 61% penderita dengan jenis pengawasan langsung jangka pendek untuk memastikan dan
kelamin laki-laki dan 39% penderita dengan jenis kelamin menjamin pasien menelan obat dalam manajemen penderita
perempuan. Sekitar 74,96% penderita Tuberkulosis di TB.
Indonesia merupakan kelompok usia produktif ( 15 – 54 Dari permasalahan diatas dibutuhkannya sebuah sistem
tahun) . pengingat untuk mengingatkan jadwal minum obat pasien
Jumlah kasus TB di Indonesia menurut Laporan WHO penderita untuk anak penderita TB. Teknologi informasi
tahun 2016, diperkirakan Angka Notifikasi Kasus (Case berperan penting sebagai sistem reminder untuk meningkatkan
Notification Rate/CNR) dari semua kasus sebanyak 298.128 pengawasan terhadap pasien yang sedang dalam masa terapi
kasus dengan total CNR 115 dan BTA Positif 156.723 dengan agar keteraturan berobat pasien lebih terkontrol
total CNR 61. Sehingga hasil yang didapat dari cakupan (Zulfian.2009). Berkembangnya teknologi berupa telepon
penemuan kasus penyakit Tuberkulosis berdasarkan Provinsi seluler memberikan peluang baru untuk menjangkau dan
sebesar 60.59%. melakukan perawatan pada populasi beresiko rendah,
Dari banyaknya penderita TB, usia anak-anak merupakan termasuk orang-orang penderita TB atau HIV/AIDS. yang
usia yang rentan terhadap penularan TB serta bahaya identik memerlukan observasi perawatan jarak jauh.sehingga
penularan terdapat pada golongan umur 0-6 dan golongan mengurangi beban pasien dan petugas kesehatan (J.A.
umur 7-14 tahun (Nurhidayah,dkk. 2007). Data TB anak di Hoffman, dkk. 2010).
Indonesia menunjukkan proporsi kasus TB anak pada tahun Pada penelitian ini dibahas mengenai pengembangan game
2010 adalah 9,4%, kemudian menjadi 8,5% pada tahun 2011 edukasi sebagai media pengingat, edukasi, sekaligus
dan 8,2% pada tahun 2012. Apabila dilihat dari data per memberikan motivasi kepada penderita TB dalam
Provinsi menunjukkan variasi proporsi antara 1,8% sampai mengkonsumsi obat khususnya anak penderita TB yang
15,9%. (Kemenkes, 2013). Data ini menunjukan menurunnya sedang dalam masa terapi. Game ini menampilkan sebuah
karakter hewan peliharaan yang bisa dijadikan teman. sederhana tanpa harus menggunakan konsentrasi
Karakter hewan peliharaan yang dipilih akan mengingatkan berfikir tinggi. Konsep pengembangannya
anak penderita TB ketika waktu jadwal minum obat sekaligus
memberikan motivasi dan edukasi akan pentingnya
dirancang dengan memperhatikan aspek
mengkonsumsi obat. Aplikasi game ini dikembangkan untuk kemudahan dalam pengoperasian dan aspek point
pasien anak dan untuk petugas minum obat (PMO) sebagai sebagai bonus reward apabila pasien anak penderita
kontrol jadwal terapi. Karakter akan merasa sedih dan lama TB melaksanakan terapi OAT secara konsisten.
kelamaan akan merasa sakit apabila pasien tidak segera Desain game edukasi ini dikembangkan secara
meminum obat. Notifikasi jadwal obat akan masuk juga ke
dalam smartphone Pengawas minum Obat (PMO) dan PMO
menarik dan sederhana dimana ada opsi aktivitas
akan memberikan konfirmasi apabila pasien anak penderita dan gerakan karakter serta tampilan informasi
TB telah minum obat anti tuberkulosis (OAT) sehingga sebagai edukasi apabila pengguna memilih aktivitas
karakter akan berubah menunjukkan ekspresi bahagia apabila melalui menu pilihan aktivitas berupa pilihan ikon
sudah dikonfirmasi oleh PMO. Diharapkan dengan adanya aktifitas. Game kesukaan untuk usia anak-anak
game ini pasien anak penderia TB dapat termotivasi dan lebih
disiplin dalam mengkonsumsi obat. PMO dapat memonitor
indentik dengan game yang lucu dan menarik serta
dan memberikan obat sesuai jadwal terapinya sehingga tidak terlalu banyak menuntut konsentrasi berfikir
diharapkan dapat memperkecil jumlah kegagalan (drop out) tinggi . Mereka lebih senang mendapatkan reward
terapi obat penderita TB khususnya usia anak. berupa poin sehingga dapat dipakai untuk membeli
II. GAGASAN TELEMEDICINE
atribut perlengkapan karakter supaya anak tidak
bosan dalam memainkan permainan. Hal ini
Berdasarkan uraian diatas, Penulis memiliki ide / dikarenakan anak-anak indentik tidak suka terlalu banyak
gagasan pengembangan telemedicine melalui media berfikir dan mereka lebih cenderung menyukai game yang
aplikasi game edukasi berbasis android sebagai ringan dan tidak terlalu banyak berfikir . Mereka juga lebih
drug reminder assistance, sekaligus berfungsi senang mendapatkan poin yang banyak dan selalu menang
sebagai kontrol jadwal minum obat bagi PMO dalam setiap kesempatan ketika memainkan permainan.
untuk memastikan pasien anak penderita TB telah (Suryono dkk. 2012)
meminum OAT secara teratur dan konsisten selama Keistimewaan dari game ini untuk anak
proses terapi pengobatan berlangsung. Aplikasi inipenderita TB yaitu terletak pada jadwal
dikembangkan dengan mengintegrasikan program mengonsumsi obat yang telah di tentukan. Yang
pengawasan / monitoring melalui media game mana akan memunculkan peringatan berupa
sebagai aplikasi reminder yang akan mengingatkan notifikasi alarm apabila telah tiba waktu konsumsi
pasien anak penderita TB dan PMO pada saat harus obat. Dan karakter akan memunculkan ekspresi
mengkonsumsi obat sesuai jadwal yang telah lemah dan bisa mengakibatkan kematian sikarakter
ditentukan . tersebut dikarenakan sakit apabila tidak segera
dijalankan. Pada situasi seperti ini permainan dalam
Gambaran Umum posisi terkunci dan hanya bisa di aktifkan oleh
Pada desain game edukasi ini terdapat beberapa PMO (Pengawas Menelan Obat) setelah pasien
karakter hewan yang bisa dipilih berupa animasi anak dipastikan telah mengkonsumsi obat. Adapun
binatang peliharaan. Dari banyaknya binatang beberapa orang yang dapat menjadi PMO
peliharaan yang kita ketahui hanya ada 3 yang diantaranya:
disajikan pada game edukasi ini. Adapun karakter  Petugas Kesehatan
yang menjadi pilihan diantaranya kucing, panda,  Orang lain (Kader, Tokoh Masyarakat,
dan kelinci. Karakter yang terpilih akan dll)
memberikan edukasi pada yang diintegrasikan  Saudara atau Orang Tua
dengan pola hidup sehat, mampu diajak bermain, Dengan demikian diharapkan anak penderita TB
dan pastinya adanya jadwal konsumsi obat yang akan rutin mengkonsumsi obat tepat waktu dengan
dapat diatur dan dimonitor oleh PMO. sendirinya tanpa harus dipaksa dan dalam
Disamping itu game edukasi ini didesain pengawasan PMO.
menyesuaikan tahapan usia anak sehingga game Metode yang dapat dilakukan dalam
yang akan dikembangkan disajikan cukup pengembangan game edukasi pengingat minum
obat penderita TB pada anak dengan menggunakan pesan singkat (SMS) pengingat untuk mengingatkan pasien
metode Sistem Developmen Life Cyde (SDLC), TB dalam mengkonsumsi obat anti Tuberculosis (OAT) dalam
rangka meningkatkan tingkat kesembuhan di negara
yaitu dimulai dari proses analisis kebutuhan berkembang dilakukan oleh (..),(..),(..) serta dilakukan oleh
kemudian desain, implementasi dan testing. ketika (..).Selanjutnya penelitian lainnya mengembangkan ide sebuah
testing di lakukan maka akan memperoleh feedback inovasi adanya suatu alat pengingat yang 24 jam dapat
sehingga akan di ketahui masalah baru. Dengan bersama pasien menggunakan gelang pengingat yang terbuat
demikian dapat dilakukan analisi kebutuhan baru dari stainless stell sehingga aman digunakan oleh pasien TB
dalam waktu yang lama. Gelang tersebut berfungsi sebagai
tahap selanjutnya melakukan desain solusi alarm pengingat yang akan berbunyi pada saat jadwal minum
kemudian implementasi dan yang terakhir testing. obat dan tidak akan berhenti berbunyi sebelum pasien
hal ini dilakukan berulang-ulang sihingga dirasa mematikannya. Penelitian ini dilakukan oleh (....) yang
program telah memenuhi kebutuhan dan tujuan diharapkan dapat membantu meningkatkan kepatuhan minum
awal pengembangan.(Sunyoto, dkk. 2012) obat pada penderita TB.
Pada penelitian ini dikembangkan sebuah game berbasis
Alat yang digunakan dalam pengembangan game android untuk penderita TB khususnya anak-anak yang dapat
ini menggunakan perangkat lunak Unity Game digunakan sebagai reminder atau pengingat untuk minum
Engine. Dikarenakan software ini dipilih agar game obat ketika jadwalnya, sebagai media pembelajaran tentang
yang akan dikembangkan dapat diimplementasikan penyakit TB , dan motivasi pasien anak penderita TB agar
pada banyak platform seperti: Windows, Mac, supaya disiplin dalam meminum obat OAT.
Linux, Android dan iOS. (Rahardian K, dkk. 2017)
Strategi penerapan pada masyarakat khususnya
anak-anak penderita TB agar sesuai dengan sasaran IV. ANALISIS MASALAH DAN DESAIN DAMPAK
yaitu dengan melakukan demo kemudian percobaan Dalam penelitian ini dibutuhkan beberapa tahapan analisis
penggunaan aplikasi tersebut oleh anak penderita kebutuhan yaitu:
TB. Setelah dilakukanya percobaan terhadap 1. Observasi dan wawancara langsung pada anak-anak
aplikasi maka dilakukan survei berupa wawancara agar desain game yang akan dikembangkan disukai
oleh anak-anak.
atau pengisian kuesioner. Hasil dari survei ini 2. Saran dan masukan dari para pakar pendidikan, dokter
menjadi evaluasi dalam penyelesaian aplikasi spesialis anak, dan psikolog agar desain sesuai dengan
secara keseluruhan. pembelajaran anak yang efektif.
Dalam proses observasi dan wawancara kemungkinan
kendala yang dihadapi adalah kesulitan menyimpulkan
penjelasan-penjelasan dan interpretasi data hasil observasi dan
wawancara pada anak-anak.
Adapun rencana solusi untuk menghindari kesulitan dalam
pengambilan kesimpulan adalah memperjelas penjelasan dan
pertanyaan tentang batasan-batasan yang harus diperhatikan
III. POSISI GAGASAN saat melakukan observasi dan wawancara dengan tidak
memasukkan pandangan pribadi dalam interpretasi.
Dari studi literature yang penulis lakukan, ada beberapa Pada implementasinya dimungkinkan desain game yang
penelitian yang telah dilakukan sebelumnya tentang aplikasi dibuat kurang menarik dan sulit untuk dimainkan sehingga
pengingat minum obat TB telah dilakukan oleh (..) yang dibutuhkan pengujian untuk mengevaluasi kualitas game.
mengembangkan aplikasi Drugs Consumption Calender Pengujian ini meliputi pengujian desain game dan
berbasis android untuk pasien TB kategori 1 dalam fungsionalitas sistem kendali game. Pada tahap pengujian
mengingatkan minum Obat Anti Tuberculosis (OAT) dan selanjutnya adalah pengujian konten pembelajaran.
membantu memberikan motivasi agar supaya disiplin dalam Dimungkinkan konten pembelajaran sulit untuk dipahami
mengkonsumsi OAT. Aplikasi ini menyediakan kalender anak sehingga desain konten juga harus mempertimbangkan
pengingat minum obat yang dapat digunakan pasien dengan bahasa yang mudah dipahami usia anak. Pada uji
mudah. Selain itu dalam aplikasi ini tersedia pula informasi implementasi sistem dilakukan dengan menggunakan metode
dosis minum obat sesuai dengan berat badan pasien, observasi komunikasi analisis, yaitu pengujian yang
mengingat kesesuaian berat badan dan dosis obat sangat dilakukan dengan melakukan pengamatan respon pengguna
berpengaruh dalam proses penyembuhan. Terdapat juga terhadap game ini. Selama sesi pengujian, pengguna direkam,
fasilitas halaman motivasi yang akan berganti secara acak dan diukur secara stastistik terhadap beberapa indikator
disetiap tanggal kalender ketika pasien melaporkan telah (diadopsi dari penelitian [.10..] dan [6..], selama 15..20 menit
meminum obat. Penelitian lainnya menggunakan layanan sesi pengujian. Referensi punya dimas
Penelitian ini diharapkan dapat menarik dan memotivasi
anak penderita TB untuk memainkan game edukasi ini agar
supaya berdampak dalam mengingatkan jadwal minum obat,
memotivasi anak supaya mengkonsumsi obat, dan menambah
wawasan tentang pentingnya mengkonsumsi obat anti
tuberkulosis (OAT) sehingga terapi obat dapat berjalan sesuai
dengan jadwal dan meningkatkan rasio kesembuhan penyakit
TB khususnya pada anak.

REFERENSI
[1] Bediang, G.Stoll, B.Elia, N. Abena, J.L. Nolna, D, Chastonay, P &
Geissbuhler, A.,(2013).”SMS reminder to improve the tuberculosis
cure rate in developing countries (TB-SMS Cameroon): a protocol of a
randomized control study”. Trials 2014 15:34 doi:10.1186/1745- 6215
—35. http://www.trialsjournal.com/content/15/1/35
[2] E.Intan Sari, Yuni M. Lestari Sianipar, Syafarina Nur W, A.Pujianto
(2015). “Bracelet as Friend Reminder for Tuberculosis sebagai upaya
Peningkatan Kepatuhan Minum Obat pada Penderita Tuberculosis”.
Proceeding Seminar Ilmiah Nasional Keperawatan 2015.Magister
Keperawatan Dewasa, Fakutas Kedokteran, Universitas Diponegoro.
ISBN. 978-602-72795-0-8, p. 397-405
[3] E.Gal et al., “ Enhancing Social Communication of Children with
High- Functioning Autism through a Co-Located Interface, “ AI Soc.,
vol.24, no.1 , p. 75-84, 2009
[4] Fitri Amelia, S. Nuralita N, D Anggraheni P, F. Suryani (2015)
Aplikasi Kalender Minum Obat TBC berbasis Android. Seminar
Nasional Informatika Medis (SNIMed) V 2014. Magister Teknik
Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia
[5] Mulyani, Ully Adhie. 2006.Peran Serta Profesi Farmasi Dalam
Permasalahan Yang Terkait engan Terapi Obat Tuberkulosis Pada
Anak.Buletin Penelitian Sistem Kesehatan Vol. 9 No.2
[6] Rahardian Kurniawan, Yusuf Helmi G.H, Dimas Panji Eka J, Restu
Rakhmawati. (2017). "FarmBit: Prototipe Pembelajaran Interaksi
Sosial untuk Anak Autis Berbasis Game Multiplayer".
[7] Nurhidayah, Ikeu, 2007. Hubungan Antara Karakteristik Lingkungan
Rumah Dengan Kejadian Tuberkulosis (TB) Pada Anak Di Kecamatan
Paseh Kabupaten Sumedang. Universitas Padjadjaran, Bandung.
[8] Zulfian. Strategi pengembangan pengingat berbasis SMS untuk
mencegah drop out pengobatan tuberculosis di Balai Pengobatan
Penyakit Paru-Paru (BP4) Banda Aceh Dinas Kesehatan Provinsi
Naanggroe Aceh Darussalam. 2009.
[9] Bediang, G. Stoll, B. Elia, N. Abena, J.L. Nolna, D, Chastonay, P &
Geissbuhler, A.,(2013). SMS reminders to improve the tuberculosis
cure rate in developing countries (TB-SMS): a protocol of a randomise
control study. Trials 2014, 15:35 doi:10.1186/1745-6215-15-35.
http://www.trialsjournal.com/content/15/1/35
[10] Mohammed, S. Siddiqi, O. Ali, O. Hbib, A. Haqqi, F. Kausar, M &
Khan, A.j.,(2012). User engagement with and attitudes towards an
interaktive SMS reminder system for patients with tuberculosis. Jurnal
of Telemedicine and Telecare 2012; 18:404-408
[11] J.A. Hoffman, J.R. Cunningham, A.J. Suleh, A. Sundsmo, D.Dekker,
F. Vago, K. Munly, E.K. Igonya, J. Hunt-Glassman,Mobile direct
observation treatment for tuberculosispatients: a technical feasibility
pilot using mobile phonesin Nairobi, Kenya, Am. J. Prev. Med. 39
(2010) 78–80.
[12] Ismail. K. L, Agus. H, F. Sari T.D,"Desain Sistem Pengingat Berbasis
SMS untuk Meningkatkan Kepatuhan Pengobatan Pasien Diabetes
Melitus," Journal of Information Systems for Public Health, Vol. 1,
No. 1, April 2016
[13] Fitri A, Sari N. N, Dian A. P, Fajar S."Aplikasi Kalender Minum Obat
TBC Berbasis Adroid," Seminar Nasional Informatika Medis
(SNIMed) V 2014
[14] Sunyoto, Feddy Setio Pribadi, Lulut Indrianingrum.
(2012)."PENGEMBANGAN SOFTWARE APLIKASI GAME
EDUKASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN UNTUK
PEMBELAJARAN SISWA DASAR DAN MENENGAH". Riptek
Vol. 6, No.2, Tahun 2012, Hal.: 51–57

Anda mungkin juga menyukai