Anda di halaman 1dari 6

D

I
S
U
S
U
N
OLEH :

DANIEL SARAGIH

X IPA – 2
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :

TIMBUL DAMANIK

X IPA – 2
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :

ABRAHAM PURBA

X IPA – 2
SMA SWASTA GKPS 1 PAMATANG RAYA
KABUPATEN SIMALUNGUN
2022
Proses Islamisasi Di Indonesia

1. Melalui Perdagangan

Islam Disebarkan Melalui Perdagangan


Mengutip dari buku Arkeologi Islam Nusantara karya Tjandrasasmita, pembawa
agama Islam pada masa-masa permulaan adalah golongan pedagang. Jadi mereka
sebenarnya menjadikan faktor ekonomi sebagai pendorong utama untuk berkunjung
ke Indonesia.

Momen ini diperkirakan terjadi sebelum abad ke-13 M. Sekitar abad 7-16 M,
kepulauan Nusantara merupakan kawasan perdagangan Internasional yang ramai
dikunjungi pedagang dari berbagai bangsa, termasuk Arab, Persia dan Gujarat.

Pendapat serupa dikemukakan oleh Hasan Mu’arif Ambary yang membagi fase
Islamisasi Indonesia menjadi tiga, yaitu fase kehadiran para pedagang Muslim, fase
terbentuknya kerajaan Islam, dan fase pelembagaan Islam.

2. Melalui Perkawinan

Saluran Islamisasi melalui perkawinan terjadi antara pedagang atau saudagar Islam
dengan wanita pribumi. Melalui perkawinan inilah terlahir seorang Muslim. Alhasil,
komunitas Islam makin luas.

Mengutip dari jurnal Kajian Proses Islamisasi di Indonesia tulisan Latifa Dalimunthe,
jalur perkawinan lebih menguntungkan apabila terjadi antara saudagar muslim
dengan anak bangsawan atau anak raja karena mereka kemudian turut
mempercepat proses Islamisasi.

Contohnya adalah perkawinan Raja Brawijaya dengan puteri Campa yang


melahirkan Raden Patah (Raja pertama Demak).
3. Melalui Pendidikan

Islamisasi juga dilakukan melalui pendidikan. Ini tidak dapat dilepaskan dari peran
para pengembara sufi dan tokoh agama. Penyebaran Islam melalui pendidikan
awalnya terjadi di lingkungan keluarga, kemudian berkembang di surau, masjid,
pesantren, dan akhirnya masuk di rumah para bangsawan.
Di Pulau Jawa, penyebaran Islam melalui pendidikan dilakukan oleh Wali Songo.
Mereka mendirikan pesantren untuk mendidik santri tentang agama Islam.
Diharapkan, setelah selesai menuntut ilmu para santri dapat pulang ke kampung
halaman untuk berdakwah menyebarkan Islam

4. Melalui Tasawuf

Tasawuf merupakan ajaran ketuhanan yang berfokus pada pembersihan diri.


Para ahli tasawuf juga memiliki ilmu menyembuhkan penyakit dan
pengetahuan soal magis.

Menurut Tjandrasasmita, ahli tasawuf hidup dalam kesederhanaan, selalu


berusaha menghayati kehidupan masyarakat, dan hidup bersama di tengah-
tengah masyarakat.

Dengan tasawuf, bentuk Islam yang diajarkan ke penduduk pribumi


mempunyai kesamaan dengan kepercayaan mereka yang sebelumnya
menganut agama Hindu. Dengan demikian agama baru ini mudah dimengerti
dan diterima.
5. Melalui Kesenian

Kesenian juga menjadi media dakwah Islam. Para penyebar


agama Islam tidak mengubah kebudayaan yang telah ada, namun
memanfaatkan kebudayaan tersebut sebagai sarana untuk
menyebarkan agama.

Sunan Bonang merupakan sosok di balik tembang "Tombo Ati”.


Selain itu, Sunan Bonang juga seorang dalang. Beliau
menggubah lakon dan memasukkan tafsir-tafsir khas Islam dalam
cerita.

Sunan Kalijaga menggunakan seni ukir, wayang, gamelan, serta


seni suara suluk sebagai media dakwah. Beliau juga merupakan
tokoh pencipta baju takwa, perayaan sekatenan, layang
kalimasada, dan lakon wayang Petruk Jadi Raja.

Seni tersebut membuat banyak orang tertarik, bahkan berhasil


membuat sebagian adipati di Jawa memeluk Islam melalui Sunan
Kalijaga.

Anda mungkin juga menyukai