Salah satu indra vital manusia adalah indra pendengaran. Jika pendengaran tidak berfungsi
dengan baik maka akan terjadi risiko gangguan bicara terutama apabila terjadi pada usia dini.
Ditemukan secara dini gangguan pendengaran pada bayi, kesempatan untuk memperoleh
perkembangan komunikasi dapat lebih optimal.
Secara umum, tes untuk mendeteksi gangguan pendengaran terbagi atas dua jenis, yaitu subjektif
dan objektif. Salah satu tes objektif pendengaran yang marak digunakan adalah Otoacoustic
emission (OAE).
OAE adalah skrining pendengaran untuk menilai sel rambut yang terdapat di rumah siput
(koklea). Tes yang menggunakan alat berbentuk headset ini dapat mengukur getaran suara dalam
liang telinga.
Pemeriksaan dini (skrining) pendengaran bayi dimulai pada usia 2 hari dan sebaiknya harus
dilakukan selambat-lambatnya pada usia 1 bulan.