Anda di halaman 1dari 7

COMPETITOR: Jurnal Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Volume 11 Nomor 1, Februari 2019


e-ISSN: 2657-0703 dan p-ISSN: 2085-5389
This work is licensed under a Creative Commons Attribution
4.0 International License

HUBUNGAN KEKUATAN TUNGKAI DAN KOORDINASI MATA


KAKI DENGAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA DALAM
PERMAINAN SEPAKBOLA PADA MAHASISWA PENDIDIKAN
KEPELATIHAN OLAHRAGA FIP UBHARA JAYA

Ahmad Muchlisin Natas Pasaribu1, Febi Kurniawan2

Keywords : ABSTRAK
Kekuatan Tungkai; Koordinasi Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan
Mata Kaki; Menggiring Bola. kekuatan tungkai dan koordinasi mata kaki dengan
kemampuan menggiring bola dalam permainan sepakbola
pada mahasiswa Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIP
Corespondensi Author UBHARA JAYA. Populasi pada penelitian ini adalah
1
Universitas Bhayangkara Jakarta seluruh mahasiswa Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIP
Raya, UBHARA JAYA dengan jumlah sampel penelitian 30 orang
ahmad.muclisin@dsn.ubharajaya.com Mahasiswa yang dipilih secara random sampling. Teknik
2
Universitas Singaperbangsa analisis data yang digunakan adalah teknik analisis korelasi
Karawang, dan regresi dengan menggunakan sistem SPSS Versi 22 pada
febi.kurniawan@fkip.unsika.ac.id taraf signifikan 95% atau α 0,05. Bertolak dari hasil analisis
data, maka penelitian ini menyimpulkan bahwa: (1)
hubungan kekuatan tungkai dengan kemampuan menggiring
Received: Desember 2019; bola dalam permainan sepakbola, terbukti r0 = 0,647 (P < α
Reviewed: Januari 2020; 0,05), (2) hubungan koordinasi mata kaki dengan
Accepted: Februari 2020; kemampuan menggiring boladalam permainan sepakbola.,
Published: Februari 2020; terbukti r0 = 0,633 (P < α0,05), (3) hubungan kekuatan
tungkai, koordinasi mata kaki dan keseimbangan dengan
kemampuan menggiring boladalam permainan sepakbola.,
terbukti R0 = 0,827 (P < α 0,05).

PENDAHULUAN Berdasarkan hasil pengamatan selama ini


Teknik dasar dalam permainan sepakbola sepakbola merupakan salah satu olahraga
meliputi beberapa hal. Teknik dasar yang yang paling diminati oleh mahasiswa. Tetapi
harus dikuasai dalam bermain sepakbola tidak semua mahasiswa memiliki kemampuan
adalah mengumpan, menahan bola, keterampilan dasar yang mumpuni, terutama
mengumpan lambung, menggiring bola, dan teknik menggiring bola. Permasalahan yang
menembak bola. Secara khusus teknik terlihat, ada beberapa faktor yang
menggiring bola memiliki peranan penting mempengaruhi keterampilan menggiring bola
terhadap permainan sepakbola. Teknik pada mahasiswa Pendidikan Kepelatihan
dribbling merupakan keterampilan penting Olahraga FIP UBHARA JAYA salah satunya
dan mutlak harus dikuasai oleh setiap pemain adalah koordinasi mata kaki, kemampuan
sepakbola. Dribbling merupakan kemampuan mengkoordinasi mata kaki ketika menggiring
yang dimiliki setiap pemain dalam menguasai bola masih selalu melihat boladan belum
bola sebelum diberikan kepada teman untuk dapat mengalihkan perhatiannya dari arah
menciptakan peluangdalam mencetak gol. bola. Koordinasi adalah kemampuan untuk

1
e-ISSN: 2657-0703 dan p-ISSN: 2085-5389

melakukan gerakan dengan berbagai tingkat yaitu menghentikan bola dan mengontrol
kesukarandengan cepat dan efisien dan penuh bola. Menggiring bola, menyundul bola,
ketepatan (Rusli Lutan, 2000:77). melempar bola, gerak tipu dengan bola,
Faktor yang kedua adalah kekuatan otot merampas atau merebut bola, dan teknik-
tungkai. Kekuatan otot tungkai merupakan teknik khusus penjaga gawang. 2) teknik tanpa
salah satu komponen fisik yang penting dan bola (lari cepat dan mengubah arah, melompat
sangat berguna untuk meningkatkan kondisi dan meloncat, gerak tipu tanpa bola, gerakan-
fisik secara keseluruhan. Menuru Moehamad gerakan khusus penjaga gawang) (Sukatamsi,
Sajoto (1988 : 58) kekuatan adalah komponen 2000:16). Untuk bermain bola dengan baik
fisik yang menyangkut masalah seorang atlet pemain dibekali dengan teknik dasar yang
pada saat mempergunakan otot-ototnya, baik. Penguasaan teknik dasar merupakan
menerima beban dalam waktu kerja tertentu. suatu syarat yang harus dimiliki oleh pemain.
Faktor lain keseimbangan dibutuhkan hampir Keberhasilan suatu tim dalam setiap
seluruh cabang olahraga yang mana setiap pertandingan ditentukan oleh penguasaan
olahraga menerapkannya dengan cara yang teknik dasar, karena dengan penguasaan
berbeda. Di suatu saat ada kalanya seorang teknik dasar yang baik akan tercipta
atlet harus berada pada tingkat keseimbangan permainan yang bermutu atau baik. Adapun
yang tinggi dan ada kalanya seorang atlet tujuan permainan sepakbola adalah pemain
harus berada pada tingkat keseimbangan yang berusaha memasukkan bola sebanyak-
rendah. banykanya ke gawang lawan dan berusaha
Sepakbola adalah suatu permainan yang menjaga gawangnya agar tidak kemasukan
dilakukan dengan jalan menyepak bola kian bola. Suatu regu dinyatakan menang apabila
kemari untuk diperebutkan di antara pemain- dapat memasukkan bola terbanyak ke gawang
pemain yang mempunyai tujuan untuk lawannya tetapi apabila sama (misalnya 0-0
memasukkan bola ke gawang lawan dan atau 1-1 dan seterusnya), maka permainan
mempertahankan gawang sendiri agar tidak dinyatakan seri atau draw. (Agus Mukholid :
kemasukan bola. Di dalam permainan 2007). Menurut Koger, Robert (2007 : 19),
sepakbola, setiap pemain diperbolehkan bahwa teknik dasar permainan sepakbola
menggunakan seluruh anggota badan kecuali adalah mengoper (passing), menghentikan dan
tangan dan lengan. Karena itu berhati-hatilah menerima bola (stoping), menyundul
di sepanjang pertandingan untuk menjaga (heading), menggiring bola (dribbling),
tangan agar tidak menyentuh bola. Pemain lemparan kedalam (throwing). Kemampuan
yang diperbolehkan untuk menggunakan teknik menendang bola besar peranannya
tangan hanya pemain yang berposisi sebagai dalam permainan sepakbola, sebab sebagian
penjaga gawang atau kipper. Itupun terbatas besar permainan sepakbola dilakukan dengan
pada daerah persegi yang ada di sekitar menendang bola. Kemampuan tendangan
gawang (kotak pinalti) yang dijaganya. diperlukan untuk memasukkan bola ke
Tindakan pemain pemain yang menggunakan gawang maupun untuk mengoperkan bola
tangan untuk menyentuh bola ini disebut kearah teman dalam permainan sepakbola.
handsball. Sepakbola merupakan permainan Kekuatan termasuk unsur yang sangat
beregu yang masing-masing regu terdiri atas penting dalam aktivitas olahraga karena
sebelas pemain. permainan sepakbola kekuatan merupakan daya penggerak, dan
dimainkan dalam dua babak (2x45 menit) pencegah cidera. Selain itu kekuatan
dengan waktu istirahat (10 menit) diantara memainkan peranan penting dalam
dua babak tersebut (Nugraha, 2012:23). komponen-komponen kemampuan fisik yang
Permainan sepakbola merupakan cabang lain misalnya power, kelincahan, dan
beregu antar tim. Suatu tim akan dapat kecepatan. Dengan demikian kekuatan
mengerjakan permainan yang menarik apabila merupakan faktor utama untuk menciptakan
dikerjakan dengan kerja sama atau team work prestasi yang optimal. Menurut Ismaryati
antar pemain dengan teknik-teknik yang bagus (2006:111) ada beberapa macam tipe
pula. Adapun teknik dasar yang harus kekuatan, yaitu: (1) Kekuatan umum adalah
dikuasai oleh seorang pemain sepakbola ada kekuatan sistem otot secara keseluruhan, (2)
dua yaitu: 1) teknik dengan bola yang meliputi Kekuatan khusus, merupakan kekuatan otot
mengenal bola, menendang bola, menerima tertentu yang berkaitan dengan gerakan
bola. Menerima bola terdiri dari dua macam tertentu pada cabang olahraga, (3) Kekuatan
2
Volume 11 Nomor 1, Februari 2019

maksimum adalah daya tertinggi yang dapat Kekuatan otot adalah kemampuan
ditampilkan oleh sistem syaraf otot selama sekelompok otot yang secara maksimal dalam
kontraksi volunteer yang maksimal, (4) Daya sekali angkat, atau sekali dorong melawan
tahan kekuatan ditampilkan dalam beban yang berat. Semakin kuat seseorang,
serangkaian gerak yang berkesinambungan maka semakin besar pula beban yang dapat
mulai dari bentuk menggerakkan beban ringan diangkat atau didorong, (Yunusul, 2004 :
berulang-ulang, dan (5) Kekuatan relative, 1.22). Menurut Sudarminto (1992 : 60-61),
adalah kekuatan yang ditujukan dengan tungkai terdiri dari tungkai atas yaitu pangkal
perbandingan antara kekuatan absolute paha sampai lutut dan tungkai bawah yaitu
dengan 28 berat badan. Seperti halnya lutut sampai kaki. Otot-otot tungkai atas (otot
keterangan diatas, Menurut Suharno HP yang paha) mempunyai selaput pembungkus yang
dikutip oleh Samsul Munawar (2003:8) sangat kuat dan disebut fasia lata yang di bagi
kekuatan adalah kemampuan dari otot untuk atas 3 golongan yaitu: (1) Otot abductor terdiri
dapat mengatasi tahanan atau beban dalam dari: Muskulus abductor maldanus sebelah
menjalankan aktivitas. Menurut Santoso dalam, Muskulus abductor brevis sebelah tengah,
Giriwijoyo (2005:72-73), latihan kekuatan otot dan Muskulus abductor longus sebelah luar.
di tinjau dari tipe kontraksi otot latihan Ketiga otot ini menjadi satu yang disebut
tahanan terbagi atas tiga kategori yaitu (1) Muskulus abductor femoralis. Fungsinya
kontraksi isometrik, (2) kontraksi isotonik, menggerakkan gerakan abduksi dari femur; (2)
(3)kontraksi isokenetik. Dari beberapa Muskulus ekstensor (qudriseps femoris) otot
penjelasan diatas kekuatan otot tungkai adalah berkepala. 4 otot ini merupakan otot yang
kemampuan sekelompok otot dalam terbesar terdiri dari: muskulus rektus femoris,
melakukan suatu usaha gerak maupun muskulus vastus lateralis eksternal, muskulus vastus
mengatasi beban. Dalam permainan sepakbola medialis internal, dan muskulus vastus intermedial,
didominasi dengan gerakan lari, menggiring (3) Otot fleksor femoris, yang terdapat
bola dan menendang bola. Peranan tungkai dibagian belakang paha terdiri dari: Bisep
dalam gerakan lari, menggiring bola, dan femoris, otot berkepala 2 Fungsinya mem-
menendang bola sangat besar. Untuk itu bengkokkan paha dan meluruskan tungkai
kelompok otot tungkai merupakan faktor bawah, Muskulus semi membranosus, otot seperti
pendukung utama untuk keberhasilan selaput. Fungsinya membengkokkan urat
menggiring bola yang baik. Dengan demikian bawah, Muskulus semi tendinosis, otot seperti
diperkirakan ada hubungan antara kekuatan urat. Fungsinya mem-bengkokkan urat bawah
otot tungkai dengan keberhasilan menggiring serta memutarkan ke dalam, dan Muskulus
bola dalam permainan sepakbola. Sartorius, otot penjahit. Bentuknya panjang
Kekuatan adalah enegri untuk melawan seperti pita, terdapat dibagian paha. Fungsinya
suatu tahanan, atau kemampuan untuk eksorotasi femur, memutar keluar pada waktu
membangkitkan tegangan (tension) terhadap lutut mengetul, serta membantu gerakan fleksi
suatu tahanan (resistance), (Harsono, 1988 : femur dan membengkokkan keluar. Otot
47). Kekuatan otot adalah unsur kemampuan tungkai bawah, terdiri dari: (1) Otot tulang
fisik yang menjadikan seseorang mampu kering depan muskulus tibialis anterior.
menahan beban atau tahanan dengan Fungsinya mengangkat pinggir kaki sebelah
menggunakan kontraksi otot, (Sugianto, tengah dan membengkokkan kaki, (2)
1993:226). Tungkai adalah kaki atau seluruh Muskulus ekstensor talangus longus. Fungsinya
kakinya dari pangkal paha ke bawah meluruskan jari telunjuk ke tengah jari, jari
(Depdiknas, 2001:895). Tungkai dalam manis dan jari kelingking kaki, (3) Otot
Kamus Bahasa Indonesia diartikan sebagai kedang jempol, fungsinya dapat meluruskan
“kaki” atau seluruh kaki dari pangkal paha ke ibu jari kaki. Urat-urat tersebut dipaut oleh
bawah (poewodarminto, 2003:1226). ikat melintang dan ikat silang sehingga otot itu
Kekuatan otot tungkai yang di maksud di sini bisa membengkokkan kaki keatas. Otot-otot
adalah kemampuan otot untuk menerima yang terdapat dibelakang mata kaki keatas.
beban dalam waktu tertentu dimana Otot-otot yang terdapat di belakang mata kaki
kemampuan itu dihasilkan oleh kontraksi otot luar dipaut oleh ikat silang dan ikat melintang.
yang terdapat pada tungkai dan kontraksi ini Fungsinya dapat mengangkat kaki sebelah
timbul untuk melakukan gerakan atau tahanan luar, (4) Urat Akiles (tendos Achilles). Fungsi-
pada saat melakukan teknik sepakbola.
3
e-ISSN: 2657-0703 dan p-ISSN: 2085-5389

nya meluruskan kaki di sendi tumit dan lapangan pertandingan, peralatan, cuaca,
membengkokkan tungkai bawah lutut lampu penerangan, dan lawan yang dihadapi.
(muskulus popliteus). Otot-otot tersebut terletak Koordinasi adalah kemampuan melakukan
dengan berpangkal pada kondilus tulang gerak pada berbagai tingkat kesukaran dengan
kering, melintang dan melekat di kondilus dengan cepat dan efisien, Djoko Pekik (2002:
lateralis tulang paha. Fungsinya memutar tibia 77) koordinasi adalah kemampuan melakukan
kedalam endorotasi. Otot ketul jari (muskulus gerak pada berbagai tingkat kesukaran dengan
fleksor falangus longus). Berpangkal pada tulang cepat dan tepat secara efisien. Tingkatan baik
kering dan uratnya menuju telapak kaki dan atau tidaknya koordinasi gerak seseorang
melekat pada ruas jari kaki. Fungsinya tercermin dalam kemampuannya untuk
membengkokkan jari dan menggerakkan kaki melakukan suatu gerakan dengan terampil.
ke dalam, (5) Otot ketul empu kaki panjang Seorang atlet dengan koordinasi yang baik
(muskulus falangus longus). Berpangkal pada bukan hanya mampu melakukan suatu
betis, uratnya melewati tulangjari dan melekat keterampilan secara sempurna, akan tetapi
pada ruas empu jari. Fungsinya membengkok- juga mudah dan cepat dalam melakukan
kan empu kaki, (6) Otot tulang betis belakang keterampilan yang masih baru baginya.
(muskulus tibialis posterior) berpangkal pada Koordinasi yang baik dapat mengubah dan
selaput antara tulang dan melekat pada berpindah secara cepat dari pola gerak satu ke
pangkal tulang kaki. Fungsinya dapat pola gerak yang lain sehingga gerakannya
membengkokkan kaki di sendi tumit dan menjadi efektif. Berbagai pendapat di atas
telapak kaki disebelah kedalam, dan (7) Otot dapat disimpulkan bahwa koordinasi adalah
kedang jari bersama. Letaknya di punggung suatu kemampuan yang dimiliki seseorang
kak. Fungsinya dapat meluruskan jari kaki (atlet) dalam memadukan berbagai macam
(muskulus ekstensor falangus 1-5). Jadi yang gerak yang berbeda-beda, dengan kesulitan
dimaksud kekuatan otot tungkai adalah yang berbeda, tetapi dilakukan secara cepat
komponen kondisi fisik tulang kemampuan- dan tepat. Fungsi koordinasi dalah
nya dalam mempergunakan otot tungkai menghasilkan satu pola gerakan yang serasi,
untuk menahan beban sewaktu melakukan berirama dan kompleks maka dari itu fungsi
aktifitas kerja. Kekuatan otot tungkai memiliki latihan koordinasi sangat penting untuk
peranan yang sangat penting untuk meningkatkan kemampuan tersebut. Sedang-
keberhasilan pemain sepakbola dalam kan koordinasi mata kaki yaitu kemampuan
melakukan teknik-teknik sepakbola khususnya seseorang dalam mengintegrasikan antara
pada waktu menggiring bola. pandangan mata yaitu mata sebagai pemegang
Dalam setiap cabang olahraga pasti fungsi utama untuk melihat objek (bola) dan
memerlukan sebuah koordinasi, tidak beda sasaran, kemudian kaki sebagai gerak untuk
dengan permainan sepakbola itu sendiri. Yang melakukan gerakan sesuai yang diinginkan
diperlukan dalam permainan sepakbola lebih yaitu menggiring bola dalam permainan
dominan pada koordinasi mata kaki, karena sepakbola.
dalam permainan ini yang banyak berperan
adalah pandangan mata dan kelincahan kaki METODE
dalam mengolah bola. Menurut Rusli Lutan, Metode penelitian yang digunakan dalam
dkk (2000:77), koordinasi adalah kemampuan penelitian ini adalah motode deskriptif
untuk melakukan gerakan dengan berbagai korelasional. Jenis penelitian yang digunakan
tingkat kesukaran dengan cepat dan efisien dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
dan penuh ketepatan. Sedangkan koordinasi korelasi yang artinya mencari besarnya
menurut Ismaryati (2006:53) koordinasi hubungan antara dua variabel bebas (X) atau
didefinidikan sebagai hubungan yang lebih dengan variabel terikat (Y) untuk
harmonis dari hubungan yang saling pengaruh mengetahui seberapa erat hubungan dan
diantara kelompok-kelompok otot selama berarti atau tidaknya hubungan tersebut.
melakukan kerja, yang ditunjukkan dengan Populasi pada penelitian ini adalah seluruh
berbagai tingkat keterampilan. Koordinasi di mahasiswa Pendidikan Kepelatihan Olahraga
perlukan hampir disemua cabang olahraga FIP UBHARA JAYA dengan jumlah sampel
yang melibatkan kondisi fisik. Koordinasi juga penelitian 30 orang Mahasiswa yang dipilih
penting bila berada dalam situasi dan secara random sampling. Teknik analisis data
lingkungan yang asing, misalnya perubahan
4
Volume 11 Nomor 1, Februari 2019

yang digunakan adalah teknik analisis korelasi Hasil deskriptif dilakukan untuk data
dan regresi dengan menggunakan sistem SPSS kekuatan tungkai, data koordinasi mata kaki,
Versi 22 pada taraf signifikan 95% atau α 0,05. dan data kemampuan menggiring bola dalam
permainan sepakbola pada permainan
sepakbola. Rangkuman hasil analisisnya
HASIL DAN PEMBAHASAN tercantum dalam tabel 1 sebagai berikut :
Hasil

Tabel 1.
Rangkuman hasil analisis deskriptif data tiap variabel.

Nilai Statistik
Variabel
N Mean Sd. Min. Max. Range
Kekuatan tungkai 30 68,3200 12,64498 45,40 85,50 40,10
Koordinasi mata kaki 30 15,4667 3,94561 11 22 11
Menggiring bola 30 10,9113 1,90194 9 15 6

Dari tabel di atas, maka dapat dikemukakan kemampuan menggiring bola dalam
gambaran data tiap variabel sebagai berikut : permainan sepakbola pada mahasiswa
a. Untuk data kekuatan tungkai, diperoleh Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIP
nilai rata-rata 68,3200, standar deviasi UBHARA JAYA. Dengan r hitung sebesar
12,64498, nilai minimum 45,40, nilai (0.647). Hasil penelitian tersebut
maksimum 85,50, dan range 40,10. menunjukkan bahwa kekuatan tungkai
b. Untuk data koordinasi mata kaki, mempengaruhi kemampuan menggiring
diperoleh nilai rata-rata 15,4667, standar bola dalam permainan sepakbola. Semakin
deviasi 3,94561, nilai minimum 11, nilai besar kekuatan tungkai seseorang, maka
maksimum 50, dan range 20. kemampuan menggiring bola akan
c. Untuk data kemampuan menggiring bola, semakin cepat. Kekuatan merupakan
diperoleh nilai rata-rata 10,9113, standar komponen yang sangat penting untuk
deviasi 10,9113, nilai minimum 9, nilai meningkatkan kondisi fisik secara
maksimum 15, dan range 6. keseluruhan karena kekuatan merupakan
daya pengerak setiap aktivitas fisik.
Pembahasan Disamping itu kekuatan memegang
Penelitian ini bertujuan untuk peranan penting melindungi atlet dari
mengetahui adakah hubungan antara kemungkinan cedera. Dalam melakukan
kekuatan tungkai, dan koordinasi mata kaki, tendangan, kekuatan otot tungkai
dengan kemampuan menggiring bola dalam mempunyai peranan yang sangat penting
permainan sepakbola pada mahasiswa terhadap keberhasilan tumpuan. Maka dari
Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIP penjelasan diatas dapat di jelaskan bahwa
UBHARA JAYA. Analisis data penelitian kekuatan otot tungkai berhubungan
yang digunakan untuk menguji hipotesis dengan hasil menggiring bola dalam
terdiri atas analisis korelasi sederhana dan permainan sepakbola dikarenakan tekanan
korelasi ganda. Untuk memperjelas hubungan yang dihasilkan oleh tungkai yang kuat
antara variabel bebas dan terikat maka akan menghasilkan hasil yang maksimal.
dilakukan analisis regresi.
1. Hubungan kekuatan tungkai terhadap 2. Hubungan koordinasi mata kaki terhadap
kemampuan menggiring bola dalam kemampuan menggiring bola dalam
permainan sepakbola pada mahasiswa permainan sepakbola pada mahasiswa
Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIP Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIP
UBHARA JAYA. UBHARA JAYA.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan Hasil data dan pengujian hipotesis,
bahwa ada hubungan yang signifikan penelitian ini membuktikan bahwa ada
antara kekuatan tungkai dengan hubungan yang signifikan antara
5
e-ISSN: 2657-0703 dan p-ISSN: 2085-5389

koordinasi mata kaki terhadap Tahapan-tahapan gerakan menggiring bola


kemampuan menggiring bola dalam merupakan satu kesatuan gerak yang
permainan sepakbola pada mahasiswa dinamis dan tidak terputus-putus.
Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIP Tingkatan baik atau tidaknya koordinasi
UBHARA JAYA. Dengan r hitung sebesar gerak seseorang tercermin dalam
(0.633). Hasil penelitian tersebut kemampuannya untuk melakukan suatu
menunjukkan bahwa koordinasi mata kaki gerakan dengan terampil. Seorang atlet
mempengaruhi kemampuan menggiring dengan koordinasi yang baik bukan hanya
bola dalam permainan sepakbola, Semakin mampu melakukan suatu keterampilan
baik koordinasi mata kaki seseorang, maka secara sempurna, akan tetapi juga mudah
semakin baik pula kemampuan menggiring dan cepat dalam melakukan keterampilan
bola akan semakin pada mahasiswa yang masih baru baginya. Koordinasi yang
Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIP baik dapat mengubah dan berpindah
UBHARA JAYA, dan sebaliknya semakin secara cepat dari pola gerak satu ke pola
kurang baik koordinasi mata kaki, semakin gerak yang lain sehingga gerakannya
kurang baik pula kemampuan menggiring menjadi efektif. Berbagai pendapat di atas
bola pada mahasiswa Pendidikan dapat disimpulkan bahwa koordinasi
Kepelatihan Olahraga FIP UBHARA adalah suatu kemampuan yang dimiliki
JAYA. seseorang (atlet) dalam memadukan
berbagai macam gerak yang berbeda-beda,
3. Hubungan kekuatan tungkai dan dengan kesulitan yang berbeda, tetapi
koordinasi mata kaki terhadap dilakukan secara cepat dan tepat. Fungsi
kemampuan menggiring bola dalam koordinasi adalah menghasilkan satu pola
permainan sepakbola pada mahasiswa gerakan yang serasi, berirama dan
Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIP kompleks maka dari itu fungsi latihan
UBHARA JAYA. koordinasi sangat penting untuk
Hasil data dan pengujian hipotesis, meningkatkan kemampuan tersebut.
penelitian ini membuktikan bahwa ada Sedangkan koordinasi mata kaki yaitu
hubungan yang signifikan antara kekuatan kemampuan seseorang dalam menginteg-
tungkai dan koordinasi mata kaki dengan rasikan antara pandangan mata yaitu mata
kemampuan menggiring bola dalam sebagai pemegang fungsi utama untuk
permainan sepakbola pada mahasiswa melihat objek (bola) dan sasaran,
Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIP kemudian kaki sebagai gerak untuk
UBHARA JAYA. Dengn r hitung sebesar melakukan gerakan sesuai yang diinginkan
(0.827). Kekuatan tungkai diperlukan yaitu menggiring bola dalam permainan
untuk menghasilkan tenaga yang maksimal sepakbola
dalam melakukan menggiring bola. Untuk
menghasilkan keterampilan menggiring SIMPULAN DAN SARAN
bola yang baik di tuntut untuk memiliki Berdasarkan analisis data dengan
kekuatan otot tungkai yang baik. Kekuatan perhitungan statistik dan hasil pengujian
otot tungkai pada mahasiswa Pendidikan hipotesis serta dari pembahasan, maka hasil
Kepelatihan Olahraga FIP UBHARA penelitian ini disimpulkan sebagai berikut :
JAYA akan menghasilkan keterampilan 1. Kekuatan tungkai memberi hubungan
menggiring bola dengan baik. Hal ini terhadap kemampuan menggiring bola
sejalan dengan hasil penelitian yang pada Mahasiswa Pendidikan Kepelatihan
membuktikan bahwa kekuatan otot Olahraga FIP UBHARA JAYA.
tungkai berhubungan signifikan dengan 2. Koordinasi mata kaki memberi hubungan
kemampuan menggiring bola dalam terhadap kemampuan menggiring bola
permainan sepak bola. Kekuatan otot pada Mahasiswa Pendidikan Kepelatihan
tungkai diperlukan dalam melakukan Olahraga FIP UBHARA JAYA.
rangkaian gerakan pada saat menggiring 3. Keseimbangan memberi hubungan
bola. Selain untuk tumpuan, tungkai terhadap kemampuan menggiring bola
digunakan sebagai ayunan dalam pada Mahasiswa Pendidikan Kepelatihan
melakukan rangkaiam gerakan menggiring Olahraga FIP UBHARA JAYA.
bola, yaitu dari gerakan awal sampai akhir.
6
Volume 11 Nomor 1, Februari 2019

4. Kekuatan tungkai, koordinasi mata kaki


dan keseimbangan memberi hubungan
terhadap kemampuan menggiring bola
pada Mahasiswa Pendidikan Kepelatihan
Olahraga FIP UBHARA JAYA.
Berdasarkan hasil penelitian yang
disimpulkan tersebut di atas, maka disarankan
kepada :
1. Bagi Pelatih dan Pembina olahraga, agar
di dalam memilih atlet sepakbola yang
ingin dikembangkan harus memperhatikan
unsur kekuatan tungkai, koordinasi mata
kaki dan keseimbangan sebagai penunjang
dalam melakukan permainan sepakbola.
2. Bagi atlet, untuk meraih prestasi yang baik
dalam permainan sepakbola memerlukan
kerja keras dan latihan yang kontinyu dan
berkaitan dengan teknik dasar permainan
sepakbola.
3. Fakultas Ilmu Keolahragaan merupakan
suatu wadah untuk memperoleh ilmu yang
berhubungan dengan olahraga, sehingga
hasil penelitian ini dapat dijadikan ilmu
yang berguna sebagai bahan masukan.

DAFTAR RUJUKAN
Rusli Lutan. (2000). Dasar-Dasar kepelatihan.
Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah.
Jakarta : Depdikbud.
Sajoto, M. 1995. Peningkatan dan
pembimbingan kekuatan kondisi fisik .
semarang : Dahara Prize
Sukatamsi . 2000. Teori dan Praktek Sepakbola
I. Surakarta. UNS Press.
Salim, Agus, 2008. Buku Pintar Sepakbola.
Bandung : NUANSA
Mukholid, Agus. 2007. Pendidikan Jasmani
Olahraga dan Kesehatan. Surakarta:
PT Ghalia Indonesia Printing.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan.
Bandung: Penerbit ALFABET
Koger, Robert. 2007. Latihan Dasar Andal
Sepakbola Remaja. Klaten. PT. Saka Mitra
Kompetensi.
Nugraha, Andi Cipta. 2012. Mahir Sepakbola.
Bandung. Nuansa Cendekia.
Riduwan, 2005. Prosedur penelitian. Jakarta.
PT. Rineka Cipta.
Ismaryati. (2006). Tes dan Pengukuran
Olahraga. Surakarta : Lembaga
Pengembangan Pendidikan dan UPT
UNS Press.
Nurhasan. (2001). Tes dan Pengukuran Dalam
Pendidikan Jasmani. Jakarta : Depdikbud

Anda mungkin juga menyukai