Anda di halaman 1dari 14

RANGKUMAN KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

SEMESTER 1 TAHUN 2021

Dosen Pengampu : Dr. Toto Mustafa

Nama : M. Ilham Mardiansyah


NIM : 1212020163
Kelas : PAI 1E

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUNAN GUNUNG DJATI
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt. Karena berkat rahmat nya kita
bisa menyelesaikan makalah ini sampai selesai. Tidak lupa juga kami ucapkan terima
kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materinya dan juga kami ucapkan terima kasih kepada
Dr. Toto M Ahmad dan selaku dosen mata kuliah Pendidikan Pancasila.
Semoga dengan membaca resume materi ini para pembaca bisa menambah
wawasan dan pengalaman terutama mengenai beberapa materi perkuliahan Pendidikan
Pancasila.
Bagi kami para penyusun merasa masih banyak kekurangan dalam menyusun
makalah ini dikarenakan kurangnya atau keterbatasan pengetahuan kami. Maka dari itu,
penyusun mengharapkan kritik dan saran yang positif dari para pembaca demi
kesempurnaan resume materi ini.

Bandung,14 Desember 2021

Penyusun
1. Pertemuan 1
Judul : Piknik Rohani
Resumenya :
Setiap orang harus sering melakukan piknik rohani, apa itu piknik rohani,
Piknik rohani merupakan kegiatan berbincang atau berkumpul bersama dengan orang
yang memiliki sejumlah keilmuan atau pendapat-pendapat yang bisa menambah
wawasan bagi kita. Atau kurang lebih disebut pertukaran pikiran. Piknik rohani pun
bukan hanya bisa dilakukan oleh sekumpulann orang, bahkan oleh diri sendiri pun bisa.
Yaitu dengan cara membaca buku yang dapat menambah wawasan untuk diri kita. Dan
pondok pesantren pun bukan alasan bagi kita untuk tidak bisa piknik rohani,karena
masih banyak kitab atau buku pengerang ulama terdahulu yang ,asih bisa kita baca
sampai sekarang.
Adapun dalam sebuah perkuliahan, setiap mahasiswa sangat di sarankan
mencatat ulang atau merangkum apa yang dari dosen pengajar sampaikan agar ilmu
yang diberikan tidak lepas begitu saja dan dapat dipelajari dikemudian hari. Maka dari
itu, setiap mahasiswa harus bisa merubah pola pikir yang tadinya anak Sekolah
Menengah Atas atau Madarash Aliyah sekarang menjadi Mahasiswa.Yang dimana
harus bisa lebih mandiri lagi dan bijak dalam berpikir atau melakukan sesusatu.
2. Pertemuan 2
Judul : Tonggak Sejarah Menuju Indonesia Merdeka
Resumenya:
Indonesia Raya memiliki makna semangat arti perjuangan para pahlawan dalam
memerdekakan bangsa Indonesia, dan juga dapat menambah rasa cinta terhadap tanah
air seperti yang tertulis dalam lirik lagu “Indonesia Raya” tersebut. Indonesia juga
disebut sebagai negeri yang kaya, terutama dalam hal sumber daya alamnya yang sangat
berlimpah.
Contohnya seperti batubara di Papua, rempah-rempah di dataran tinggi nya,
serta masih banyak lagi SDA yang bisa diekspos oleh rakyat Indonesia itu sendiri.
Tetapi apakah benar terkaya, ternyata masih sangat banyak beberapa SDA yang justru
dikuasai oleh bangsa asing. Contohnya adalah batubara milik PT. Freeport di Papua
dan sumber mata air minum yang dikuasai oleh PT. Danone diIndonesia.Ini merupakan
suatu pekerjaan rumah bagi bangsa Indonesia agar bisa menguasai sepenuhnya SDA
yang ada diIndonesia.
Mulai dari pemerataan dan peningkatan kecerdasan serta wawasan oleh sumber
daya manusia kita sendiri. Karena bangsa lain sudah sangat maju dalam melakukan
peningkatan SDA nya masing-masing.
Dalam kata lain juga ini disebut “Proxy War”, yaitu sebuah perang yang tidak
dilakukan secara langsung atau menggunakan pihak ke-3. Contohnya seperti menguasai
SDA negara lain secara halus. Maka dari itu, kita sebagai negara yang sangat kaya harus
bisa lebih maju lagi dan bersaing oleh negara lain agar bisa memanfaatkan SDA yang
kita punya. Apalagi dalam 20 tahun kedepan kita bangsa Indonesia akan menuju masa
Indonesia Emas, yaitu masa dimana sebuah negara bisa mencapai 100 tahun
kemerdekaannya dengan menjadi bangsa yang maju dan hebat.
3. Pertemuan 3
Judul : Pancasila Dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
Resumenya :
Pancasila sudah ada sejak masa sebelum kemerdekaan.Rumusan Pancasila
dibentuk karena pada saat itu Jepang telah menjanjikan kemerdekaan pada bangsa
Indonesia,yang dimana jika sebuah negara ingin merdeka,maka harus ada dasar
negara.Maka dari itulah para petinggi bangsa menyiapkan kemerdekaan bangsa dengan
membentuk BPUPKI yang diketuai oleh Dr.Radjiman Wedyodiningrat.Yang dimana
pada ada tanggal 29 Mei 1945, meminta kepada sidang untuk mengemukakan dasar
(negara) indonesia merdeka.
Dan dasar negara itu dikemukakan oleh Ir.Soekarno, Prof.Dr. soepomo dan Mr.
Muhammad yamin. Sesudah itu dibentuk panitia kecil ( 9 Orang ) untuk merumuskan
gagasangagasan tentang dasar-dasar negara yang dilontarkan oleh 3 pembicara pada
persidangan pertama. Pada tanggal 18 Agustus 1945 Piagam Jakarta mengesahkan pada
sidang PPKI dalam pembentukkan UUD 1945.
Kemudian pada saat Orde lama berlangsung dari tahun 1959-1966. Pada masa
itu berlaku demokrasi terpimpin yang dipimpin oleh Ir.Soekarno . Diera Orde Baru,
yakni stabilitas dan pembangunan, serta merta tidak lepas dari keberadaan Pancasila.
Pancasila menjadi alat bagi pemerintah untuk semakin menancapkan kekuasaan di
Indonesia
4. Pertemuan 4
Judul : Pancasila Sebagai Dasar Negara
Resumenya :
Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi bangsa merupakan sumber dari
berbagai produk hukum termasuk UUD 1945. Suasana kebatinan UUD 1945 dan cita
cita hukum UUD 1945 bersumber pada dasar falsafah negara yaitu pancasila.Pancasila
itu sendiri memancarkan nilai-nilai lihur yang telah mampu memberikan semangat
kepada dan terpancang dengan khitmat dalam perangkat UUD1945.
Maka makna pancasila sebagai dasar negara bisa didefinisikan sebagai kaidah
negara yang fundamental, yang artinya sebagai hukum dasar, baik itu yang tertulis atau
pun yang tidak tertulis dan semua peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam
Negara Indonesia sudah seharusnya bersumber dan ada di bawah pokok kaidah negara
yang fundamental.
Dan alasan Pancasila menjadi sebuah dasar ideologi negara adalah karena
Indonesia berasal dari suku-suku, budaya yang beragam serta rakyatnya yang religius.
Maka dari itu,Pancasila sangat cocok diterapkan di negara kita. Kemajuan bangsa pun
bukan dipermasalahkan oleh dasar negara tersebut, melainkan bagaimana kita
menyikapi dan menjalankan dasar negara tersebut dengan baik. Maka dari itu,kita
sebagai bangsa yang menerapkan ideologi Pancasila harus bisa menjalankannya dengan
baik agar tercipta nya rasa kesatuan tanpa adanya perpecahan antar golongan.
5. Pertemuan 5
Judul : Implementasi Pancasila Dalam Bidang Politik dan Ekonomi
Resumenya :
Pancasila dijadikan ideologi negara karena nilai-nilai yang terkandung di
dalamnya hidup dan disepakati bersama oleh masyarakat Indonesia.Kenapa bukan
ieologi lain?karena Pancasila sesuai dengan hakikat bangsa Indonesia yang terdiri dari
berbagai macam suku,adat istiadat,budaya dan bermacam agama.Oleh karena
itu,dijadikanlah Pancasila sebagai dasar negara agar semua elemen rakyat bisa bersatu
tanpa adanya perbedaan.
Penerapan Pancasila dalam kehidupan juga bukan hanya dalam kehidupan
bermasyarakat saja, namun juga dalam hal lainnya, contohnya dalam hal politik.
Perkembangan politik negara pada proses reformasi harus mendasar kepada moralitas
seperti hal nya nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila pancasila dalam esensinya
sehingga beberapa bidang politik yang selalu menghalalkan segala cara demi
mendapatkan hasil harus segara diakhiri. Dalam rangka mewujudkan politik sehat,
maka nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila perlu diinternalisasikan dalam setiap
kegiatan politik. Baik politik yang dilakukan oleh pemerintahan negara, maupun politik
yang dilakukan oleh organisasi, lembaga, bahkan perorangan. Selain dalam hal politik,
penarapan Pancasila juga sangat bisa digunakan dalam bidang ekonomi.
Keberhasilan dari suatu bangsa dapat dilihat dari sumber daya ekonomi
masyarakatnya, perkembangan ekonomi demi kemanusiaan dan kesejahteraan seluruh
masyarakat Indonesia sehingga sistem ekonomi Indonesia mendasar kepada
kekeluargaan seluruh bangsa Indonesia. Pada bidang Ekonomi pancasila dapat
diimplementasikan dengan cara-cara yang sederhana pada kehidupan sehari-hari seperti
aktif dalam koperasi, selalu membeli dan menggunakan produk lokal (dalam negeri),
melakukan kerjasama ekspor impor. Lalu, implementasi Pancasila juga dalam
pembuatan kebijakan negara dalam bidang politik dituangkan dalam pasal 27 ayat (2),
pasal 33 dan pasal 34. Pasal-pasal tersebut adalah penjabaran dari pokok-pokok pikiran
kedaulatan rakyat dan keadilan sosial yang masing-masing merupakan pancaran dari
sila ke 4 dan sila ke-5 Pancasila. Kedua pokok pikiran ini adalah landasan bagi
pembangunan sistem ekonomi pancasila dan kehidupan ekonomi nasional.
6. Pertemuan 6
Judul : Pancasila Sebagai Sistem Filsafat
Resumenya :
Filsafat Pancasila merupakan penggunaan nilai-nilai pancasila sebagai dasar
negara dan pandangan hidup bernegara. Pancasila sebagai filsafat juga bahwa pancasila
mengandung pandangan, nilai, dan pemikiran yang dapat menjadi substansi dan isi
pembentukan ideologi Pancasila. Notonagoro mengatakan bahwa filsafat Pancasila
memberikan pengetahuan dan pengertian ilmiah mengenai hakikat Pancasila.
Menurutnya, secara ontologi, kajian Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan untuk
mengetahui hakikat dasar sila-sila yang terkandung di dalam Pancasila. Pancasila
sebagai sistem filsafat memenuhi tiga aspek: ontologis, epistemologis, dan aksiologis.
Ontologi adalah ilmu yang terkait dengan “ada”-nya Pancasila atau hakikat
keberadaannya. Epistemologi adalah ilmu tentang “cara berada”, terkait dengan
bagaimana cara Pancasila berada. Aksiologi adalah ilmu tentang penerapan, aplikasi,
manfaat atau kegunaan, terkait dengan penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Sebagai ideologi, Pancasila berhakikat (berperanan utama)
sebagai pandangan hidup bangsa, dasar negara, dan tujuan nasional (negara). Hakikat
nilai-nilai sila pancasila sebagai sistem filsafat adalah sebagai berikut:
1. Sila pertama: Keyakinan bahwa mempercayai adanya Tuhan sebagai
prisip utama yang menjadi landasan adanya tanggung jawab
2. Sila kedua: Menjunjung tinggi asas kemanusiaan dan tata karma sesuai
kepribadian bangsa Indonesia.
3. Sila ketiga: Semangat kebangsaan, rasa cinta tanah air yang tertanam di
hati masyarakat Indonesia demi menjaga persatuan bangsa Indonesia.
4. Sila keempat: Keputusan yang diambil ketika menemui suatu
permasalahan melalui musyawarah mufakat yang disepakati dan
dijalankan semua anggota.
5. Sila kelima: Menjung tinggi keadilan dalam berbagai aspek demi
menegakkan hukum tanpa memandang bulu.
7. Pertemuan 7
Judul : Pancasila Sebagai Sistem Etika
Resumenya :
Pancasila secara normative dapat di jadikan sebagai suatu acuan atas tindakan
baik, dan secara filosofis dapat di jadikan perspektif kajian atas nilai dan norma yang
berkembang dalam masyarakat. Etika Pancasila adalah cabang filsafat yang dijabarkan
dari sila-sila Pancasila untuk mengatur perilaku kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara di Indonesia. Oleh karena itu, dalam etika Pancasila terkandung nilai-
nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Kelima nilai
tersebut membentuk perilaku manusia Indonesia dalam semua aspek kehidupannya.
Sila ketuhanan mengandung dimensi moral berupa nilai spiritualitas yang mendekatkan
diri manusia kepada Sang Pencipta, ketaatan kepada nilai agama yang dianutnya.
Sila kemanusiaan mengandung dimensi humanus atau kemausiaan, artinya
menjadikan manusia lebih manusiawi, yaitu upaya meningkatkan kualitas kemanusiaan
dalam pergaulan antar sesama. Sila persatuan mengandung dimensi nilai solidaritas,
rasa kebersamaan (mitsein), cinta tanah air. Sila kerakyatan mengandung dimensi nilai
berupa sikap menghargai orang lain, mau mendengar pendapat orang lain, tidak
memaksakan kehendak kepada orang lain. Sila keadilan mengandung dimensi nilai mau
peduli atas nasib orang lain, kesediaan membantu kesulitan orang lain.
Pancasila merupakan dasar negara dan sekaligus ideologi bahasa, oleh sebab itu
nilai-nilai yang tersurat maupun yang tersirat harus dijadikan landasan dan tujuan
mengelola kehidupan negara, bangsa, masyarakat. Dengan kata lain nilai-nilai
pancasila wajib dijadikan norma moral dalam menyelenggarakan negara menuju cita-
cita seperti tercantum dalam pembukaan UUD 1945. Politik disatu sisi berarti
kekuasaan dan disisi lain berarti kebijaksanaan. Kebijakan yang dibuat oleh pemerintah
harus mengacu pada dasar dan ideologi negara, oleh sebab itu politik pemerintah
indonesia wajib hukumnya untuk selalu mendasarkan dirinya pada nilai-nilai atau
norma pancasila.
8. Pertemuan 10
Judul : Pengimplementasian Pancasila
Resumenya :
Contoh penerapan Pancasila diantaranya dalam pembuatan kebijakan negara
dibidang politik, pertahanan kemanan, sosial budaya dll. Implementasi dalam bidang
politik, pengembangan politik negara harus mendasar pada moralitas sebagaimana
tertuang dalam sila-sila Pancasila dan esensinya, sehingga praktik politik yang
menghalalkan segala cara harus segera bisa diakhiri. Seperti praktik suap menyuap,
menitipkan kursi jabatan ataupun hal lainnya yang dianggap tidak adil dalam bidang
politik. Namun menurut pengamatan saya mengenai praktik politik di Indonesia, masih
banyak yang curang dan tidak sesuai nilai Pancasila serta UUD 1945. Pembuatan
kebijakan negara di bidang politik dituangkan dalam pasal 26(1) dan (2), pasal 27(1),
dan pasal 28.
Pasal-pasal tersebut adalah penjabaran dari pokok pikiran kedaulatan rakyat dan
kemanusiaan yang adil dan beradab yang masing-masing merupakan pancaran dari sila
ke-2 dan ke-4. Kedua pokok pikiran ini adalah landasan bagi pembangunan sistem
ekonomi pancasila dan kehidupan ekonomi nasional. Implementasi Pancasila dalam
bidang pertahanan dan ketahanan, walaupun semua elemen masyarakat bukan TNI dan
Polri, namun tetap saja kita harus bisa menjaga keutuhan negara kita. Karena sesuai
dengan sila pancasila ke-3 yaitu “Persatuan Indonesia”. Dan juga telah tertuang dalam
UUD Tahun 1945, Pasal 27 ayat (3) mengamanatkan bahwa “Setiap warga negara
berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara”.
Adapun sebagai mahasiswa kita dapat melakukan upaya bela negara dengan
cara belajar yang giat, peduli terhadap pemerintahan, tidak menebar hoax serta dapat
mengharumkan nama bangsa. Karena kia sebagai pemuda harus bisa menjadi
pemimpin dimasa depan. Implementasi pancasila dalam pembuatan kebijakan negara
di bidang sosial budaya, mengandung pengertian bahwa nilai-nilai yang tumbuh dan
berkembang dalam masyarakat indonesia harus diwujudkan dalam proses
pembangunan masyarakat dan kebudayaan di indonesia. Dengan demikian, pancasila
sebagai sumber nilai dapat menjadi arah bagi kebijakan negara dalam mengembangkan
kehidupan sosial budaya indonesia yang beradab.
9. Pertemuan 11
Judul : Universalitas Nilai Islam Dalam Pancasila
Resumenya :
Dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, terdapat suatu pengakuaan
bahwa kemerdekaan Indonesia bisa dicapai “Atas berkat rahmat Allah yang Maha
Kuasa”. Dengan pengakuan ini, pemenuhan cita-cita Kemerdekaan Indonesia untuk
mewujudkan suatu kehidupan kebangsaan yang merdeka, Bersatu, berdaulat, adil dan
Makmur mengandung kewajiban moral.
Kalimat itu sesuai dengan nilai pertama dalam sila Pancasila mengenai
ketuhanan. Apabila nilai universal dilihat dari segi kemanusiaan, manusia dibekali akal
dan pikiran untuk melakukan segala kegiatan. Oleh karena itulah manusia menjadi
makhluk yang paling sempurna dari semua makhluk ciptaan-Nya. Memiliki harkat dan
martabat yang sama sebagai makhluk Tuhan yang Maha Esa, mempunyai persamaan
derajat, persamaan hak dan kewajiban.
Nilai ini sesuai dan jelas dijelaskan dalam sila ke-2 Pancasila yaitu kemanusiaan
yang adil dan beradab. Kemudian dilihat dari segi pertahanan dan kemanan,
menjelasakan bahwa harus tetap ada atau terciptanya persatuan walaupun berbeda atau
beragam rakyatnya agar sesuai dengan semboyan Indonesia yaitu Bhinneka Tunggal
Ika, yang artinya berbeda-beda tapi tetap satu. Tidak boleh ada perpecahan antar suku,
golongan ataupun yang lainnya karena tidak sesuai dalam sila ke-3 Pancasila. Dan
karena perbedaan itulah menghasilkan rahmat dan kita bisa mengenal satu sama lain.
Konsep demokrasi permusyawaratan pada hakekatnya merupakan esensi dari sila IV
Pancasila.
Sila ke-4 Pancasila menyebutkan “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan”. Memiliki arti bahwa prinsip
demokrasi atau permusyawaratan dikedepankan untuk mencapai musakat. Lalu apabila
dilihat dari segi keadilan sosial yang dimana keadilan sosial merupakan hak bagi setiap
warga negara indonesia yang hidup bersama dalam negara ini. Memiliki arti bahwa
setiap rakyat berhak memiliki nilai kedudukan yang sama sebagai rakyat Indonesia.
Serta rakyat berhak mendapatkan pekerjaan yang layak sesuai dengan skill mereka
masing-masing dan disediakan lapangan pekerjaan yang baik.
10. Pertemuan 12
Judul : Pancasila dan Demokrasi
Resumenya :
Demokrasi Pancasila merupakan perpaduan dari kata “Demokrasi” dan
“Pancasila” yang masing-masing memiliki definisi berbedada. “Demokrasi” yang
memiliki arti merupakan keadaan negara yang dalam sistem pemerintahannya
diselenggarakan oleh rakyat, dari rakyat, dan untuk rakyat. Landasan demokrasinya
adalah pancasila, UUD 1945, dan Ketetapan MPRS. Sedangkan “Pancasila” merupakan
sebuah dasar ideologi bangsa Indonesia yang sudah mengakar dan sesuai dengan
kepribadian bangsa Indonesia yang terdiri dari banyaknya suku bangsa, bahasa, adat
istiadat serta agama di Indonesia.
Demokrasi Pancasila sendiri merupakan perpaduan antara makna “Demokrasi”
dan “Pancasila” yang disatukan sehingga memiliki arti usaha untuk meluruskan
penyelewengan terhadap Undang–Undang Dasar pada demokrasi termimpin, watak
Demokrasi Pancasila tidak berbeda dengan demokrasi lainnya karena pancasila
memandang kedaulatan rakyat sebagai inti dari sistem demokrasi. Namun, yang sedikit
membedakan ialah penerapannya itu sendiri, karena ini merupakan Demokrasi
Pancasila, sehingga penerapan dan pelaksanaannya pun harus menganut nilai-nilai yang
terdapat di dalam Pancasila itu sendiri.
Dan Demokrasi Pancasila sendiri sangat cocok diterapkan dan dijalankan di
Indonesia, karena menganut nilai demokrasi dan nilai Pancasila yang sesuai dengan
kepribadian bangsa Indonesia. Konsep dasar demokrasi pancasila di gali dan dinilai
masyarakat indonesia dengan nilai-nilai yang melekat seperti desa demokrasi,
musyawarah, mufakat, tolong menolong.
Tujuannya untuk memberikan pendasaran empiris sosiologis tentang konsep
demokrasi sesuai dengan sifat kehidupan masyarakat. Dan diprediksi juga, sistem
demokrasi ini sangat kuat sehingga bisa menghadapi perkembangan zaman seperti pada
saat ini, dengan melakukan pemahaman mengenai nilai Pancasila, dan penerapan
Demokrasi Pancasila dikehidupan sehari-hari.
11. Pertemuan 13
Judul : Pancasila dan hak asasi manusia
Resumenya :
Pada hakikatnya, HAM sangat penting untuk mengatur kehidupan manusia.
HAM mengatur pemenuhan kebutuhan dasar kita semua, seperti mengatur tentang
pendidikan, makanan, dan tempat tinggal yang layak. HAM juga mendorong
perlindungan agar manusia terbebas dari kekerasan, mendorong kebebasan berpikir,
beragama, dan kepercayaan dan banyak lagi.
Kebebasan setiap orang dibatasi oleh hak asasi orang lain. Ini berarti bahwa
setiap orang mengemban kewajiban mengakui dan menghormati hak asasi oranglain.
Komitmen negara Republik Indonesia dalam rangka penghormatan, pemenuhan,
perlindungan, penegakan dan pemajuan hak asasi manusia bersumber pada pancasila,
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945.
Ada tiga nilai HAM yang terkandung dalam Pancasila, yaitu:
1. Nilai ideal, merupakan nilai yang berhubungan dengan kelima sila dalam
pancasila. Nilai ideal bersifat universal sehingga didalamnya terkandung cita-cita,
tujuan, dan nilai-nilai yang baik dan benar.
2. Nilai instrumental, merupakan penjabaran dari nilai-nilai ideal pancasila atau
pedoman pelaksanaan kelima sila pancasila.
3. Nilai praltikal, merupakan realisasi dari nilai instrumental dalam kehidupan
sehari-hari masyarakat
Pancasila memiliki nilai-nilai dasar yang memiliki semangat untuk penegakan
HAM. Dengan mengamalkan nilai-nilai pabcasila secara konsisten, secara langsung
tidak kita telah menegakkan pelaksanaan HAM.
12. Pertemuan 14
Judul : Pancasila di Era Global
Resumenya :
Karakteristik masyarakat Indonesia yang dikenal sebagai masyarakat yang
ramah dan sopan santun kini mulai pudar sejak masuknya budaya asing ke Indonesia
yang tidak bisa diseleksi dengan baik oleh masyarakat Indonesia. Maka, dalam hal ini
pemerintah memiliki peranan penting untuk mempertahankan nilai-nilai kebudayaan
Indonesia dalam kehidupan masyarakatnya. Era Global atau yang sekarang turunannya
dikenal dengan era Industri 4.0 ternyata membawa dampak luar biasa bagi tatanan
kehidupan berpolitik, berbangsa dan bernegara.
Usaha untuk memurnikan nilai Pancasila agar searah dengan akar budaya
bangsa kita harus dilakukan, dan ternyata tidaklah mudah, dan tidak cukup hanya
menggunakan kacamata hukum sebagai alat. Masa depan bangsa tergantung dari para
generasi muda dalam bersikap dan bertindak.
Menjunjung nilai-nilai moral yang baik berdasarkan nilainilai Pancasila dan
melaksanakan dalam kehidupan sehari-hari sangat penting dilakukan. Rasa
nasionalisme yang harus ditumbuhkan di kalangan generasi muda bukan nasionalisme
yang sempit, akan tetapi nasionalisme yang menjunjung tinggi bangsa dan negara
sendiri akan tetapi masih menghargai bangsa lain, Pancasila berperan besar dalam
menumbuhkan rasa nasionalisme dan patriotism di kalangan generasi muda. Seperti
yang terdapat pada semua nilai-nilai Pancasila, bahwa rumusan atau ideologi Pancasila
sudah sangat sesuai dan pas untuk mengarungi perkembangan zaman yang tidak bisa
dihentikan khususnya di Indonesia.
Dengan menggunakan dan menerapkan prinsip-prinsip yang ada dalam
Pancasila, generasi muda diharapkan bisa mengendalikan era globalisasi yang terjadi
pada saat ini dan tahun-tahun berikutnya. Banyak cara agar setiap masyarakat dapat
menyaring budaya barat yang masuk ke Indonesia diantaranya adalah:

• Menyeleksi dan menyaring nilai-nilai budaya asing

• Memelihara dan mengembangkan kebudayaan nasional

• Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

• Menyesuaikan Dengan Norma Indonesia

• Menanamkan dan Mengamalkan Nilai Pancasila

Anda mungkin juga menyukai