NIM: 2015061019
Prodi: S1 Pendidikan Teknik Elektro
Matkul: PKN
Dosen: Prof. Dr. Sukadi, M.Pd., M.Ed.
Rombel: 8
5 PILAR TAMBAHAN
A. demokrasi dengan memajukan kesejahteraan dan kemakmuran
Setelah 20 tahun reformasi bergulir, demokrasi di Indonesia belum memberikan
dampak yang signifikan terhadap kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Demokrasi
masih dinikmati segelintir elite dan belum secara sistemik menyentuh jantung persoalan
rakyat, terutama dalam upaya mengentaskan kemiskinan dan ketimpangan. Meski
menurun, jumlah penduduk miskin masih di kisaran 10 persen dari jumlah penduduk.
Ketimpangan pun belum beranjak jauh dengan rasio gini masih di kisaran 0,39.
Ada dua hal utama agar demokrasi dapat berjalan dengan baik dan memberi
dampak bagi kesejahteraan, yakni kebebasan dan penegakan hukum. Dua hal ini harus
berjalan beriringan, di mana kebebasan harus dipayungi oleh supremasi hukum.
Penegakan hukum harus menjadi panglima dan jangan pernah pandang bulu.
Pada era ini untuk pertama kali Indonesia melakukan pemilihan umum yang
diikuti lebih dari 29 partai. Namun, partai-partai tersebut masih mencari bentuk dan
sekadar ingin meraih kekuasaan. Kesejahteraan rakyat sebagai tujuan dari demokrasi
belum bisa diwujudkan.
Seiring berakhirnya kekuasaan Orde Baru pada 1998, era Demokrasi Pancasila
pun meredup dan Indonesia memasuki era reformasi. Rakyat yang selama ini sulit untuk
mengemukakan pendapat dan berkumpul semakin berani mengekspresikan perasaan
mereka. Partai politik, yang pada era Orde Baru hanya dua ditambah satu golongan, pun
kembali bermunculan. Namun, keruntuhan Orde Baru hanya melahirkan euforia
kebebasan (freedom), tanpa ada konsep yang jelas ke arah mana demokrasi akan dibawa
dalam rangka mewujudkan kesejahteraan dan keadilan sosial.
Berbagai model demokrasi yang pernah dijalani Indonesia gagal karena hukum
belum menjadi panglima. Kuncinya adalah penegakan hukum sebagai penyeimbang dari
kebebasan dan kekuasaan. Jangan biarkan hukum semakin pandai memilih bulu, yang
hanya tajam ke bawah namun tumpul ke atas, atau cenderung berpihak kepada kelompok
dan golongan tertentu. Hukum harus benar-benar menjadi panglima yang bisa
menciptakan keadilan. Pembenahan perangkat hukum, mulai dari undang-undang,
institusi, hingga aparat penegak hukum, menjadi kunci dalam mewujudkan negara
hukum.
Sikap mengayomi dan tolong menolong harus menjadi nomor satu dalam
kehidupan sehari-hari. Karena bagaimanapun kita tidak bisa hidup sendiri tanpa interaksi
dan bantuan orang lain. Serta nilai kemanusiaan yang termanifestasi dari cinta damai,
kerja sama dan persaudaraan harus menjadi dasar dalam bersikap dan bertindak.
C. demokrasi yang menempatkan diatas kepentingan pribadi dan dan golongan
Wawasan kebangsaan merupakan pandangan yang menyatakan negara Indonesia
merupakan satu kesatuan dipandang dari semua aspek sebagai pandangan hidup bangsa
Indonesia dalam mendayagunakan konstelasi Indonesia, sejarah dan kondisi sosial
budaya untuk mengejawantahan semua dorongan dan rangsangan dalam usaha mencapai
perwujudan aspirasi bangsa dan tujuan nasional yang mencakup kesatuan politik,
kesatuan sosial budaya, kesatuan ekonomi, kesatuan pertahanan keamanan.
Makna wawasan kebangsaan indonesia adalah mengamanatkan kepada seluruh
bangsa agar menempatkan persatuan dan kesatuan serta kepentingan dan keselamatan
bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan.