Anda di halaman 1dari 6

Nama : Dini Andani Hasanah

NIM : 2111102411003

Tugas 2
Farmakokinetika (pasien Dewasa dan anak) dari :

1. Albumin
Albumin merupakan komponen normal dari plasma. Albumin eksogen sering digunakan
sebagai plasma expander yang mampu meningkatkan tekanan onkotik intravaskular.
 Absorpsi
Pemberian albumin dilakukan dengan sedian intravena sehingga sediaan obat langsung masuk
ke peredaran darah.
 Distribusi
Albumin didistribusikan ke kompartemen plasma sebesar 30-40% dan kompartemen
ekstravaskular sebesar 67%. Waktu paruh albumin adalah 16 jam. Kadar albumin pada laki
laki dengan berat 70 kg diestimasikan mencapai 350 g.
 Metabolisme
Metabolisme albumin dilakukan di hepar dan dikeluarkan segera ke aliran darah dengan
kecepatan 10-15 mg/hari. Albumin umumnya tidak disimpan atau hanya disimpan dalam
jumlah sedikit di hepar.
 Eliminasi
Waktu paruh eliminasi albumin adalah 15-20 hari. Ekskresi terjadi melalui mukosa intestinal
dengan perkiraan 15 g/hari.
2. Dopamin
Farmakokinetik dopamin memiliki onset dan durasi aksi yang cepat, didistribusikan secara luas di
tubuh, dimetabolisme di ginjal, plasma, hati oleh perantara monoamine oksidase inhibitor dan
diekskresikan di urine sebagai metabolit inaktif.
 Absorpsi
Dopamin bersifat tidak aktif jika diberikan secara oral oleh karena itu cara pemberian dopamin
dilakukan secara intravena. Cara pemberian ini memungkinkan dopamin diabsorpsi dengan
cepat di dalam tubuh sehingga onset yang dibutuhkan untuk dopamin bekerja juga tergolong
cepat yaitu lima menit setelah pemberian intravena dengan waktu paruh plasma sekitar 2 menit
dan durasi aksi selama 10 menit. Jika pasien mengonsumsi monoamine
oxidase (MAO) inhibitor, dopamin akan bekerja lebih lama hingga durasi aksi dapat
mencapai 1 jam.
 Distribusi
Dopamin didistribusikan di dalam tubuh secara luas namun tidak dapat secara signifikan
menembus batas sawar darah.
 Metabolisme
Dopamin dimetabolisme menjadi bentuk tidak aktif oleh monoamine oxidase (MAO) dan
catechol O methyl transferase (COMT) di dalam hati, ginjal, dan juga plasma. Bentuk
metabolit dari dopamin berupa asam homovanilik (HVA) dan 3,4-asam
dihidroksiphenilasetat. Sebagian kecil dari dopamin, yaitu sekitar 25%, digunakan pada ujung
saraf simpatis untuk dihidroksilasi menjadi norepinephrine.
 Eliminasi
Dalam 24 jam, diperkirakan 80% obat diekskresikan di urine dalam bentuk metabolitnya.
3. Dobutamin
Farmakokinetik dobutamin secara intravena memiliki onset kerja yang cepat. Apabila diberikan
per oral, dobutamin akan terinaktivasi.

 Absorpsi
Onset kerja dobutamin cukup cepat, yaitu berkisar 1-10 menit. Durasi kerja dobutamin adalah
10 menit, dengan kadar puncak plasma didapatkan dalam 15 menit.
 Distribusi
Obat ini didistribusikan merata ke seluruh tubuh dengan volume distribusi yaitu 0,2 L/kg.
 Metabolisme
Dobutamin dimetabolisme di hati dan dikonjugasikan dengan asam glukoronat oleh catechol-
O-methyltransferase menjadi 3-O-methyldobutamin.
 Eliminasi
Dobutamin utamanya diekskresikan melalui urin dengan klirens 90 mL/kg/menit, waktu paruh
2 menit.
4. Epinephrine
Epinefrin memiliki onset yang cepat dan durasi kerja yang singkat ketika diberikan secara
parenteral atau intraokular. Waktu paruh efektif epinefrin ketika diberikan lewat jalur parenteral
adalah kurang dari 5 menit.

 Absorbsi
Epinefrin akan dimetabolisme dengan cepat di saluran gastrointestinal, sehingga obat ini tidak
bisa mencapai konsentrasi yang efektif secara farmakologis bila diberikan secara peroral.
Absorbsi dapat berlangsung baik lewat pemberian intramuskular dan subkutan, terutama bila
difasilitasi dengan pemijatan area injeksi. Obat ini memiliki onset yang cepat, di mana waktu
paruh efektifnya kurang dari 5 menit bila diberikan secara parenteral.[6]
 Distribusi
Epinefrin diketahui dapat menembus sawar plasenta, tetapi tidak dapat menembus sawar darah
otak. Obat ini juga diperkirakan dapat diekskresikan ke dalam ASI, tetapi data yang tersedia
masih inkonklusif.[3,6]
 Metabolisme
Efek farmakologis biasanya terhenti karena obat diambil dan dimetabolisme di nerve
ending simpatis. Sebagian besar epinefrin akan dimetabolisme dan hanya sedikit yang akan
diekskresikan dalam bentuk tidak berubah. Epinefrin dimetabolisme menjadi metabolit inaktif,
yaitu vanillylmandelic acid oleh monoamine oxidase (MAO) dan oleh catechol-O-methyl
transferase (COMT) di liver dan jaringan lain.[3,6]
 Eliminasi
Sekitar 40% epinefrin akan diekskresikan lewat urine dan sebagian besar diekskresikan dalam
bentuk metabolit inaktif.
5. Noradrenalin
Farmakokinetik norepinephrine melalui jalur intravena memiliki onset yang cepat dengan durasi
kerja yang singkat, dan efek vasopresor berhenti dalam 1-2 menit setelah infus dihentikan.
Farmakokinetik norepinephrine terdiri dari aspek absorpsi, distribusi, metabolisme dan eliminasi
obat.
 Absorbsi
Norepinephrine serupa dengan epinefrin, tidak efektif bila diberikan secara oral karena
diketahui dengan cepat dinonaktifkan pada saluran pencernaan setelah pemberian oral serta
diserap dengan buruk melalui pemberian secara injeksi subkutan. Sedangkan, pada
pemberian norepinephrine secara intravena diketahui memiliki respon vasopresor yang
cepat dengan onset dan durasi kerja berkisar 1-2 menit serta mencapai keadaan stabil dalam
plasma dalam 5 menit.
 Distribusi
Distribusi dari norepinephrine terutama terlokalisasi pada jaringan saraf simpatik,
melewati plasenta, namun tidak melewati sawar darah otak. Pengikatan protein plasma dari
norepinephrine sekitar 25%, terutama terikat pada albumin plasma dan tingkat yang lebih
kecil pada prealbumin dan alfa 1-asam glikoprotein dengan volume distribusi sebesar 8,8
L.[2,4]
 Metabolisme
Norepinephrine dimetabolisme di hati dan jaringan lainnya melalui metilasi oleh enzim
catechol-O-methyl transferase (COMT) dan deaminasi oleh monoamine oxidase (MAO)
menghasilkan metabolit utama inaktif, yakni normetanephrine dan 3-methoxy-4-hydroxy
mandelic acid (vanillylmandelic acid, VMA). Metabolit inaktif lainnya termasuk 3-
metoksi-4-hidroksifenilglikol, asam 3,4-dihidroksimandelat, dan 3,4-
dihidroksifenilglikol.[3,4,6,8]
 Eliminasi
Norepinephrine diekskresikan terutama dalam urin (84-96%) dengan waktu paruh rata-rata
sekitar 2,4 menit dan rata-rata metabolic clearance sebesar 3,1 L/ menit sebagai metabolit
inaktif (normetanephrine, vanillylmandelic acid). Hanya sejumlah kecil norepinephrine (4-
16%) yang diekskresikan tidak berubah dalam urin
DAFTAR PUSTAKA

Ranatan, d. C. (2019, Februari 20). Farmakologi Dobutamin. Retrieved from Alomedika.com:


https://www.alomedika.com/obat/obat-kardiovaskuler/obat-syok-kardiogenik-dan-
sepsis/dobutamin/farmakologi
Media:, d. L. (2021, November 22). Farmakologi Albumin. Retrieved from Alomedika.com:
https://www.alomedika.com/obat/larutan-elektrolit-dan-
nutrisi/parenteral/albumin/indikasi-dan-dosis
Ariyani, d. Q. (2019, Februari 27). Farmakologi Dopamin. Retrieved from Alomedika.com:
https://www.alomedika.com/obat/obat-kardiovaskuler/obat-syok-kardiogenik-dan-
sepsis/dopamin
Tarigan, d. J. (2020, Oktober 9). Farmakologi Epinefrin. Retrieved from Alomedika.com:
https://www.alomedika.com/obat/antialergi-dan-obat-untuk-anafilaksis/obat-untuk-
anafilaksis/epinefrin/farmakologi
Sutanto, d. K. (2021, November 8). Farmakologi Norepinephrine. Retrieved from
Alomedika.com: https://www.alomedika.com/obat/obat-kardiovaskuler/obat-syok-
kardiogenik-dan-sepsis/norepinephrine/farmakologi

Anda mungkin juga menyukai