Contoh PEDOMAN PMKP
Contoh PEDOMAN PMKP
BAB I
PENDAHULUAN
Rs....................... Group 1
Pedoman Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
pencemaran lingkungan dan keselamatan “bisnis” rumah sakit yang terkait dengan
kelangsungan hidup rumah sakit. Namun harus diakui kegiatan institusi rumah sakit
dapat berjalan apabila ada pasien. Karena itu keselamatan pasien merupakan
prioritas utama untuk dilaksanakan dan hal itu terkait dengan isu mutu dan citra
perumahsakitan.
Berdasarkan kedua hal di atas, maka agar upaya peningkatan mutu dan
keselamatan rumah sakit dapat seperti yang diharapkan maka dirasa perlu disusun
buku pedoman upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien rumah sakit di
Rs....................... pedoman yang merupakan konsep dan prinsip serta gambaran
umum mengenai program peningkatan mutu dan keselamatan pasien rumah sakit
ini, diharapkan dapat sebagai acuan bagi para pengelola rumah sakit dalam
melaksanakan upaya upaya tersebut.
1.2. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Sebagai dasar dari seluruh program dan sebagai acuan dari berbagai
kebijakan dan prosedur terkait dengan manajemen mutu, resiko dan
keselamatan pasien di Rs........................
2. Tujuan Khusus
a. Tercapainya satu pengertian tentang upaya peningkatan mutu dan
keselamatan pasien di Rs.......................
b. Mengetahui konsep dasar dan upaya peningkatan mutu dan keselamatan
pasien di Rs.......................
c. Mengetahui cara-cara atau langkah-langkah dalam melaksanakan upaya
peningkatan mutu dan keselamatan pasien di Rs.......................
1.3 PENGERTIAN
Manajemen mutu adalah suatu upaya yang dilaksanakan secara
berkesinambungan, sistematis, objektif, dan terpadu dalam identifikasi
dan menetapkan masalah dan penyebab masalah mutu pelayanan
berdasarkan standar yang telah ditetapkan, menetapkan dan
melaksanakan cara penyelesaian masalah sesuai dengan kemampuan
Rs....................... Group 2
Pedoman Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
yang tersedia, serta menilai hasil yang dicapai dan menyusun saran
tindak lanjut untuk lebih meningkatkan mutu pelayanan.
Mutu Pelayanan adalah kinerja yang menunjukan pada tingkat
kesempurnaan pelayanan kesehatan yang dapat menimbulkan kepuasan
pada pasien atau konsumen
Manajemen resiko adalah pendekatan proaktif untuk mengidentifikasikan,
mengevaluasi dan memprioritaskan resiko untuk mengurangi resiko
cedera dan kerugian pada pasien, karyawan rumah sakit, pengunjung dan
organisasi sendiri.
Keselamatan Pasien adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat
asuhan pasien lebih aman untuk mencegah cedera yang disebabkan oleh
kesalahan akibat menjalankan suatu tindakan atau tidak mengambil
tindakan yang seharusnya diambil.
Rs....................... Group 3
Pedoman Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
BAB II
PENGORGANISASIAN
Sekretaris
Bidang Bidang
Peningkatan Pelaporan
Mutu Unit
Kerja
Bidang
Investigasi
Bidang
Peningkatan Bidang
Mutu Area Kajian
Klinis & Keselamatan
Manajerial Pasien
Bidang
Pendidikan &
Pelatihan
Rs....................... Group 4
Pedoman Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
Rs....................... Group 5
Pedoman Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
Rs....................... Group 6
Pedoman Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
Uraian tugas :
Menyusun indikator mutu area klinis dan manajerial.
Menyusun format pengumpulan indikator mutu area klinis dan
manajerial.
Menganalisa hasil pencapaian indikator mutu area klinis dan
manajerial.
Membuat laporan periodik hasil pemantauan indikator mutu area
klinis dan manajerial.
Menyelenggarakan dan menyiapkan kegiatan sosialisasi internal
RS tentang pencapaian indikator mutu area klinis dan manajerial.
Menyusun rekomendasi terhadap hasil pemantauan indikator mutu
area klinis dan manajerial.
Membantu berkoordinasi dalam kegiatan internal dan eksternal
program PMKP.
Rs....................... Group 7
Pedoman Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
8. Bidang Investigasi
Uraian tugas :
Melakukan investigasi terhadap insiden keselamatan pasien.
Melakukan analisis untuk mencari akar masalah dari insiden
keselamatan pasien.
Mengusulkan tindak lanjut dari hasil analisis insiden keselamatan
pasien.
Melaporkan hasil investigasi dan analisis kepada Ketua Komite
PMKP.
Rs....................... Group 8
Pedoman Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
Rs....................... Group 9
Pedoman Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
BAB III
MANAJEMEN MUTU
3.1 PENGERTIAN
Mutu adalah tingkat kesempurnaan penampilan dari sesuatu yang diamati
atau derajat kepatuhan terhadap standar yang ditentukan terlebih dahulu.
Manajemen mutu adalah suatu upaya yang dilaksanakan secara
berkesinambungan, sistematis, objektif dan terpadu dalam identifikasi dan
menetapkan masalah dan penyebab masalah mutu pelayanan berdasarkan
standar yang telah ditetapkan, menetapkan dan melaksanakan cara
penyelesaian masalah sesuai dengan kemampuan yang tersedia, serta menilai
hasil yang dicapai dan menyusun saran tindak lanjut untuk lebih meningkatkan
mutu pelayanan
3.2 TUJUAN
Tujuan program manajemen mutu mencakup dua hal yang bersifat
pokok, yaitu sebagai berikut :
Diketahuinya mutu pelayanan melalui aktivitas kendali mutu
(quality control) dan manajemen mutu (quality asurance).
Meningkatnya mutu pelayanan (quality improvement).
3.3 MANFAAT
Dapat lebih meningkatkan efektifitas pelayanan kesehatan.
Peningkatan efektifitas yang dimaksud erat hubungannya dengan dapat
diselesaikannya masalah yang tepat dengan cara penyelesaian
masalah yang benar. Karena dengan diselenggarakannya manajemen
mutu (quality assurance), dapat diharapkan pemilihan masalah telah
dilakukan secara tepat serta pemilihan dan pelaksanaan cara
penyelesaian masalah telah dilakukan secara benar.
Dapat lebih meningkatkan efesiensi pelayanan kesehatan.
Rs....................... Group 10
Pedoman Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
Rs....................... Group 11
Pedoman Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
ENVIRONTMENT / LINGKUNGAN
Prospective QM
Concurent QM
Retrospective QM
Rs....................... Group 12
Pedoman Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
Rs....................... Group 13
Pedoman Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
Rs....................... Group 14
Pedoman Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
Rs....................... Group 15
Pedoman Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
BAB IV
INDIKATOR MUTU
4
4.1 PENGERTIAN
Indikator mutu adalah parameter yang dapat diukur, yang mewakili input,
proses maupun hasil akhir dari suatu pelayanan dan proses manajerial yang
digunakan untuk mengukur mutu dari pelayanan dan proses manajerial tersebut.
4.2 TUJUAN
Untuk mengukur mutu dari pelayanan kesehatan dan proses manajerial di
Rs........................
Rs....................... Group 16
Pedoman Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
Atau
D
ApakahTidak
indikator telah Apakah hal tsb
Apakah I
penting?
divalidasi atau dipakai indikator
Contohnya:
di Indonesia ? Apakah akan bisa P
Berkontribusi Ya Ya Ya
Ya indikator diukur I
kepada
bisa dengan
morbidity dan L
dikendalik upaya
mortality? I
an oleh yang
Berhubungan
petugas cukup?
dengan H
rumah
utilisasi yang
sakit?
ApakahTidak
indikator ini tinggi?
Membutuhkan
aplikasi dari prinsip-
biaya tinggi?
prinsip mutu?
Ya
Tidak T I Tidak
DAK DIPILIH Tidak Tidak
Rs....................... Group 17
Pedoman Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
Rs....................... Group 18
Pedoman Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
BAB V
MANAJEMEN RESIKO
5
5.1 PENGERTIAN
Resiko adalah potensi terjadinya kerugian yang dapat timbul dari proses
kegiatan saat sekarang atau kejadian di masa datang.
Manajemen resiko adalah pendekatan proaktif untuk mengidentifikasikan,
mengevaluasi dan memprioritaskan resiko untuk mengurangi resiko cedera
dan kerugian pada pasien, karyawan rumah sakit, pengunjung dan organisasi
sendiri
5.2 TUJUAN
5.2.1 Meminimalkan kemungkinan terjadinya cedera pada pasien, pengunjung
dan karyawan Rs.......................
5.2.2 Menciptakan lingkungan yang aman bagi karyawan dan pengunjung
Rs....................... .
5.2.3 Memberikan pelayanan yang efektif dan efisien.
5.2.4 Mempertahankan reputasi Rs.......................
5.3 MANFAAT
1. Dapat lebih meningkatkan efektifitas pelayanan kesehatan
Peningkatan efektifitas yang dimaksud adalah pelayanan dapat
diselenggarakan dengan cara yang baik dan benar.
2. Dapat lebih meningkatkan efesiensi pelayanan kesehatan
Peningkatan efesiensi yang dimaksud erat hubungannya dengan dapat
dicegahnya penyelenggaraan pelayanan yang membahayakan pasien,
sehingga tidak ada biaya tambahan akibat tindakan yang merugikan
pasien
Rs....................... Group 19
Pedoman Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
Rs....................... Group 20
Pedoman Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
Survey
Self Assesment
Brainstorming
Ronde dll
b. Analisa Resiko
Dalam tahapan ini, dilakukan pembahasan secara rinci dan pencatatan
selengkap mungkin segala sesuatu tentang semua resiko yang teridentifikasi,
meliputi bagaimana hal itu bisa terjadi, akibat yang ditimbulkan, tingkat
keparahan, frequensi kejadian, cara pencegahannya atau rencana tindakan
untuk mengatasi resiko tersebut.
Salah satu tools yang digunakan di Rs Metro Hospitals ‘untuk menganalisa
suatu resiko adalah Analisa Modus Dampak dan Kegagalan ( Failure Mode
Effect Analysis ). AMDK adalah metode perbaikan kinerja dengan
mengidentifikasi dan mencegah potensi kegagalan sebelum hal tersebut
terjadi
c. Evaluasi Resiko
Dalam tahapan ini dilakukan prediksi tingkat resiko dan menentukan prioritas
resiko dengan menggunakan penilaian matriks resiko.
Penilaian Matriks Resiko adalah suatu metoda analisa kualitatif untuk
menentukan derajat resiko suatu insiden berdasarkan DAMPAK dan
PROBABILITAS.
d. Pengelolan Resiko
Setelah dilakukan penilaian resiko langkah selanjutnya adalah menentukan
tindakan pengelolaan resiko sebagai berikut :
Risk Retention : dilakukan pada resiko yang tingkatnya rendah
(probabillity dan dampak yang rendah), misalnya kerusakan pada
peralatan yang tidak membahayakan. Resiko dalam hal ini
umumnya dapat dikelola atau diatasi oleh rumah sakit
Risk Transfer : dilakukan pada resiko yang jarang terjadi tapi bisa
berakibat serius (probability rendah, dampaknya tinggi). Dalam
Rs....................... Group 21
Pedoman Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
keadaan seperti ini dilakukan pengalihan resiko agar pihak lain ikut
menanggung melalui kontrak, kerjasama, joint venture dan asuransi.
Risk Reduction : dilakukan pada resiko yang sering terjadi, tetapi
akibatnya tidak membahayakan ( probability tinggi, dampaknya
rendah ), misalnya kecelakaan kerja yang berakibat cidera ringan.
Dalam keadaan ini dilakukan upaya-upaya untuk mengurangi resiko
dengan penerapan teknologi pengendalian.
Risk Avoidance : dilakukan pada resiko yang sering terjadi dan
berdampak tinggi (probability & dampak tinggi) misalnya kecelakaan
yang sering terjadi dan berakibat fatal. Dalam keadaan ini kegiatan
yang menimbulkan resiko tersebut sebisa mungkin dihindari atau
tidak dilaksanakan.
Dalam melaksanakan tindakan pengelolaan resiko, dilakukan Langkah
langkah sebagai berikut :
a. Perencanaan (Planning)
b. Pelaksanaan (Action)
c. Pemantauan (Monitoring)
d. Evaluasi (Evaluation)
e. Perbaikan Berkelanjutan (Continuous Improvement)
Metode di atas merupakan modifikasi dari langkah manajemen resiko yang
sudah dikenal yaitu:
a. Perencanaan (Plan)
b. Pelaksanaan (Do)
c. Pemeriksaan berkala (Check)
d. Perbaikan & tindakan (Action)
Salah satu pertimbangannya adalah untuk mencegah kebingungan antara
langkah Do (Pelaksanaan) dan Action (Perbaikan dan Tindakan),
sehingga dalam metode yang dipakai di RS....................... kedua langkah
tersebut dibedakan penamaannya menjadi Action untuk Pelaksanaan dan
Contiuous Improvement untuk Tindakan Perbaikan Berkelanjutan.
e. Monitoring & Review
Rs....................... Group 22
Pedoman Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN / PATIENT SAFETY
g.
6.1 PENGERTIAN
Keselamatan pasien adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat
asuhan pasien lebih aman untuk mencegah cedera yang disebabkan oleh
kesalahan akibat menjalankan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan
yang seharusnya diambil.
6.2 TUJUAN
Terciptanya budaya keselamatan pasien di Rs.......................
Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan
masyarakat.
Menurunnya kejadian tidak diharapkan (KTD) di Rs.......................
Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi
pengulangan kejadian tidak diharapkan.
Menciptakan lingkungan yang aman bagi karyawan dan pengunjung
Rs.......................
Mempertahankan reputasi Rs........................
Memberikan pelayanan yang efektif dan efisien.
Tercapainya International Patient Safety Goals di Rs.......................
Rs....................... Group 23
Pedoman Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
6.3 MANFAAT
6.3.1 Budaya safety meningkat & berkembang.
6.3.2 Komunikasi dengan pasien berkembang.
6.3.3 Kejadian tidak diharapkan (KTD) menurun.
6.3.4 Resiko klinis menurun.
6.3.5 Keluhan berkurang
6.3.6 Mutu pelayanan rumah sakit meningkat
6.3.7 Citra rumah sakit dan kepercayaan masyarakat meningkat, diikuti
dengan kepercayaan diri yang meningkat
Rs....................... Group 24
Pedoman Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
6.5.2 Memimpin & mendukung staf untuk memiliki komitmen & fokus pada
keselamatan pasien di rumah sakit.
Bagi Rumah Sakit:
Rumah sakit memastikan ada anggota Direksi yang
bertanggung jawab atas keselamatan pasien.
Rumah sakit mengidentifikasikan orang-orang yang dapat
diandalkan menjadi “penggerak” dalam gerakan keselamatan
pasien.
Rumah sakit memprioritaskan keselamatan pasien dalam
agenda rapat Direksi.
Rumah sakit memasukan tema keselamatan pasien dalam
semua program latihan staf rumah sakit dan memastikan
pelatihan ini diikuti dan diukur efektivitasnya.
Bagi Unit/Tim:
Menominasikan penggerak dalam tim untuk memimpin
gerakan keselamatan pasien.
Menjelaskan kepada tim relevansi dan pentingnya gerakan
keselamatan pasien.
Menumbuhkan sikap yang menghargai pelaporan insiden.
Rs....................... Group 25
Pedoman Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
Rs....................... Group 26
Pedoman Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
Rs....................... Group 27
Pedoman Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
Bagi Unit/Tim:
Mendiskusikan dalam tim pengalaman dari hasil analisis
insiden.
Mengidentifikasi unit atau bagian lain yang mungkin terkena
dampak dimasa depan dan membagi pengalaman tersebut
secara lebih luas.
Rs....................... Group 28
Pedoman Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
Rs....................... Group 29
Pedoman Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
Rs....................... Group 30
Pedoman Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
Rs....................... Group 31
Pedoman Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
Rs....................... Group 32
Pedoman Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
Rs....................... Group 33
Pedoman Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
Rs....................... Group 34
Pedoman Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
BAB VII
ANALISA & CONTINUOUS IMPROVEMENT
7
7.1 ANALISA
Data yang diperoleh dari hasil monitoring indikator mutu, serta dari survey,
observasi, audit dan review dikumpulkan oleh tim mutu Rs.......................,
bersama dengan berbagai laporan lain terkait dengan isu safety dan
pencegahan & pengendalian infeksi.
Data-data tersebut disajikan dalam bentuk rate dan trends serta dianalisa
sesuai periode analisa. Setiap penyimpangan dari standar yang ditetapkan
dilaporkan ke manajemen senior rumah sakit. Laporan tersebut dapat dibuat
secara terpisah (per anomali) maupun secara keseluruhan.
Tim mutu juga memimpin suatu pertemuan dengan manajemen senior maupun
unit/departemen/komite terkait dengan indikator mutu atau hasil survey,
observasi, review dan audit di mana ditemukan penyimpangan dari suatu
standar yang ditetapkan sebelumnya, guna menyusun suatu Strategic
Improvement Plan
Rs....................... Group 35
Pedoman Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
Rs....................... Group 36
Pedoman Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Rs....................... Group 37
Pedoman Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
1 2 3 4 5
Insignifican Minor Moderate Major Catastropik
t
Rs....................... Group 38
Pedoman Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
Rs....................... Group 39
Pedoman Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
TINGKAT DESKRIPTIF
RES
IKO
1 Sangat Jarang (>5th/kali)
2 Jarang (>2-5 th/kali)
3 Mungkin (1-2 th/kali)
4 Sering (Beberapa kali/th)
5 Sangat Sering (tiap minggu/bulan)
Rs....................... Group 40
Pedoman Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
Rs....................... Group 41
Pedoman Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
(Koordinator/Supervisor)
Analisa Laporan/
Simple
Insiden Incident Investigation dan
Report Regrading
Tangani
1x24 JAM
Cidera ke UGD
Kerusakan Alat
Medik ke
Mentenance
Atasan RCA RCA
Medik langsung (Senior (Direksi)
Kerusakan Manager)
sistem utilitas
(Air & Listrik) ke 1x24 JAM
Mentenance
Building
Masalah Grading
keamanan ke
Dept. GA
LAPORAN
Masalah B3 ke Rekomendasi
Sanitasi
Investigasi Investigasi
sederhana sederhana
(Supervisor/ (Manajer)
Koordinator)
1 minggu
1 MINGGU 2 MINGGU
REKOMENDASI
Feed
back ke
unit
Rs....................... Group 42
Pedoman Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
INDIKATOR MUTU
RS.......................
Rs....................... Group 43
Pedoman Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
Rs....................... Group 44
Pedoman Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
Rs....................... Group 45
Pedoman Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
Jawab/Pengumpul
Data
KEPERAWATAN
a. Angka Kejadian Decubitus
Rs....................... Group 46
Pedoman Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
Rs....................... Group 47
Pedoman Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
vaskuler
f. Inkontinen urin dan feses, yang dapat
menyebabkan iritasi kulit akibat kulit yang
lembab
Sumber Data Survei
Standar Data 0%
Penanggung Kepala Unit Keperawatan
Jawab/Pengumpul
Data
Rs....................... Group 48
Pedoman Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
Rs....................... Group 49
Pedoman Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
Pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap bulan
Data
Numerator Jumlah pasien jatuh adalah total/jumlah pasien jatuh
yang dirawat di unit perawatan selama waktu
tertentu setiap bulan
Denominator Jumlah pasien yang berisiko jatuh dirawat adalah
total/jumlah pasien yang berisiko jatuh (faktor
intrinsik dan ekstrinsik) yang dirawat di unit
perawatan selama periode waktu tertentu setiap
bulan
Sumber Data Survei
Standar Data 0%
Penanggung Kepala Unit Keperawatan
Jawab/Pengumpul
Data
Rs....................... Group 50
Pedoman Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
pelayanan keperawatan
Elemen indikator adalah kriteria yang
memperlihatkan tingkatan kepuasan pasien.
Elemen indikator pada survei terdiri atas:
a. Kelengkapan dan ketepatan informasi
b. Penurunan kecemasan
c. Perawat trampil profesional
d. Pasien merasa nyaman
e. Terhindar dari bahaya
f. Perawat ramah dan empati
Formula Jumlah pasien yang menyatakan puas terhadap
yankes x 100%
Jumlah pasien yang dilakukan survei pada
periode tertentu
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa Tiga bulan sekali
Numerator Jumlah pasien pulang yang menyatakan puas
terhadap pelayanan keperawatan yang diberikan
Denominator Jumlah pasien yang dilakukan survei pada periode
tertentu. Kriteria pasien yang dilakukan survei adalah
setiap pasien baru yang telah dirawat:
Selama 3 hari
Tidak pulang paksa
Pulang hidup
Sumber Data Survei
Standar ≥ 90 %
Penanggung Kepala Unit Keperawatan/Tim Mutu
Jawab/Pengumpul
Data
Rs....................... Group 51
Pedoman Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
Rs....................... Group 52
Pedoman Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
Rs....................... Group 53
Pedoman Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
Rs....................... Group 54
Pedoman Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
Rs....................... Group 55
Pedoman Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
Rs....................... Group 56
Pedoman Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
f. Tidak adanya kejadian tertinggalnya benda asing pada tubuh pasien setelah
operasi
Judul Tidak adanya kejadian tertinggalnya benda asing
pada tubuh pasien setelah operasi
Dimensi Mutu Keselamatan Pasien
Tujuan Tergambarnya ketelitian dan kecermatan dokter
bedah dalam melaksanakan tindakan operasi
Definisi Kejadian tertinggalnya benda asing adalah kejadian
Operasional dimana benda asing seperti kapas, gunting, peralatan
operasi dalam tubuh pasien akibat suatu tindakan
pembedahan
Frekuensi Satu bulan dan Sentinel Event
Pengumpulan Data
Periode Analisa Satu bulan dan Sentinel Event
Numerator Jumlah pasien yang dioperasi dalam satu bulan
dikurangi jumlah pasien yang mengalami
tertinggalnya benda asing dalam tubuh akibat
operasi dalam satu bulan
Denominator Jumlah pasien yang dioperasi dalam satu bulan
Sumber Data Rekam Medis, laporan keselamatan pasien
Standar 100 %
Penanggung PJ Kamar Operasi
Jawab/Pengumpul
Data
Rs....................... Group 57
Pedoman Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
Rs....................... Group 58
Pedoman Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
Rs....................... Group 59
Pedoman Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
b. Kepuasan Pelanggan
Judul Kepuasan Pelanggan Laboratorium
Dimensi Mutu Kenyamanan
Tujuan Tergambarnya persepsi pelanggan terhadap mutu
pelayanan laboratorium
Definisi Kepuasan pelanggan adalah pernyataan puas oleh
Operasional pelanggan terhadap pelayanan laboratorium
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
Rs....................... Group 60
Pedoman Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
Data
Periode Analisa Tiga bulan sekali
Numerator Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan dari
pasien yang disurvei (dalam prosen)
Denominator Jumlah total pasien yang disurvei (minimal n=50)
Sumber Data Survei
Standar ≥ 80 %
Penanggung Kepala Instalasi Laboratorium
Jawab
d.
Judul Tidak Adanya Kesalahan Penyerahan Hasil
Pemeriksaan Laboratorium
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Tergambarnya ketelitian pelayanan laboratorium
Definisi Kesalahan penyerahan hasil laboratorium adalah
Operasional penyerahan hasil laboratorium pada salah orang
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan
Data
Periode Analisa 3 bulan
Numerator Jumlah seluruh pasien yang diperiksa laboratorium
Rs....................... Group 61
Pedoman Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
RADIOLOGI
b. Kepuasan Pelanggan
Judul Kepuasan Pelanggan Radiologi
Dimensi Mutu Kenyamanan
Tujuan Tergambarnya persepsi pelanggan terhadap mutu
pelayanan radiologi
Definisi Kepuasan pelanggan adalah pernyataan puas oleh
Operasional pelanggan terhadap pelayanan radiologi
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa Tiga bulan sekali
Numerator Jumlah pasien yang disurvei yang menyatakan puas
Denominator Jumlah total pasien yang disurvei (minimal n=50)
Rs....................... Group 62
Pedoman Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
Rs....................... Group 63
Pedoman Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
satu bulan
Denominator Jumlah seluruh pemeriksaan foto dalam 1 bulan
Sumber Data Register radiologi
Standar ≤2%
Penanggung Kepala Instalasi Radiologi
Jawab/Pengumpul
Data
GIZI
a. Ketepatan waktu pemberian makanan kepada pasien
Judul Ketepatan waktu pemberian makanan kepada
pasien
Dimensi Mutu Efektivitas, akses, kenyamanan
Tujuan Tergambarnya efektivitas pelayanan instalasi gizi
Definisi Ketepatan waktu pemberian makanan kepada
Operasional pasien adalah ketepatan penyediaan makanan pada
pasien sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa 3 bulan
Numerator Jumlah pasien rawat inap yang disurvei yang
mendapat makanan tepat waktu dalam satu bulan
Denominator Jumlah seluruh pasien rawat inap yang disurvei
Sumber Data Survei
Standar ≥90%
Penanggung Kepala Instalasi Gizi
Jawab/Pengumpul
Data
Rs....................... Group 64
Pedoman Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
instalasi gizi
Definisi Sisa makanan adalah porsi makanan yang tersisa
Operasional yang tidak dimakan oleh pasien(sesuai dengan
pedoman asuhan gizi rumah sakit)
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa 3 bulan
Numerator Jumlah kumulatif porsi sisa makanan dari pasien
yang disurvei dalam satu bulan
Denominator Jumlah pasien yang disurvei dalam satu bulan
Sumber Data Survei
Standar ≤20 %
Penanggung Kepala Instalasi Gizi
Jawab/Pengumpul
Data
FARMASI
a. Waktu tunggu pelayanan obat jadi
Judul Waktu Tunggu Pelayanan Obat Jadi
Dimensi Mutu Efektivitas, kesinambungan pelayanan, efisiensi
Tujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan farmasi
Definisi Waktu tunggu pelayanan obat jadi adalah tenggang
Operasional waktu mulai pasien menyerahkan resep sampai
dengan menerima obat jadi
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan Data
Rs....................... Group 65
Pedoman Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
Rs....................... Group 66
Pedoman Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
Standar 100 %
Penanggung Kepala Instalasi Farmasi
Jawab
d. Kepuasan Pelanggan
Judul Kepuasan Pelanggan
Dimensi Mutu Kenyamanan
Tujuan Tergambarnya persepsi pelanggan terhadap
pelayanan farmasi
Definisi Kepuasan pelanggan adalah pernyataan puas oleh
Operasional pelanggan terhadap pelayanan farmasi
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa 3 bulan
Numerator Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan dari
pasien yang disurvei( dalam persen)
Denominator Jumlah seluruh pasien yang disurvei(n minimal 50)
Sumber Data Survei
Standar ≥80 %
Rs....................... Group 67
Pedoman Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
REKAM MEDIK
a. Kelengkapan pengisian rekam medik 24 jam setelah selesai pelayanan
Judul Kelengkapan pengisian rekam medik 24 jam setelah
selesai pelayanan
Dimensi Mutu Kesinambungan pelayanan dan keselamatan
Tujuan Tergambarnya tanggung jawab dokter dalam
kelengkapan informasi rekam medik
Definisi Rekam medik yang lengkap adalah rekam medik
Operasional yang telah diisi lengkap oleh dokter dalam waktu ≤ 24
jam setelah selesai pelayanan rawat jalan atau
setelah pasien rawat inap diputuskan untuk pulang,
yang meliputi identitas pasien, anamnesis, rencana
asuhan, pelaksanaan asuhan, tindak lanjut dan
resume
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa 3 bulan
Numerator Jumlah rekam medik yang disurvei dalam 1 bulan
yang diisi lengkap
Denominator Jumlah rekam medik yang disurvei dalam 1 bulan
Sumber Data Survei
Standar 100 %
Penanggung Kepala Instalasi Rekam Medik
Jawab
Rs....................... Group 68
Pedoman Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
Rs....................... Group 69
Pedoman Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
pasien
Frekuensi tiap bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa Tiap 3 bulan
Numerator Jumlah kumulatif waktu penyediaan rekam medis
rawat inap yang diamati
Denominator Total penyediaan rekam medis rawat inap yang
diamati
Sumber Data Hasil survei pengamatan di ruang pendaftaran rawat
inap
Standar rerata≤ 15 menit
Penanggung Kepala Instalasi Rekam Medik
Jawab
REKAM MEDIK
a. Kelengkapan pengisian rekam medik 24 jam setelah selesai pelayanan
Rs....................... Group 70
Pedoman Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
Rs....................... Group 71
Pedoman Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
ADMINISTRASI MANAJEMEN
Rs....................... Group 72
Pedoman Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa 3 bulan
Numerator Hasil keputusan pertemuan direksi yang
ditindaklanjuti dalam satu bulan
Denominator Total hasil keputusan yang harus ditindaklanjuti
dalam satu bulan
Sumber Data Notulen rapat
Standar 100%
Penanggung Direktur RS
Jawab
Rs....................... Group 73
Pedoman Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
d. Cost Recovery
Judul Cost Recovery
Dimensi Mutu Efisiensi, efektivitas
Tujuan Tergambarnya tingkat kesehatan keuangan RS
Definisi Cost recovery adalah jumlah pendapatan fungsional
Operasional dalam periode waktu tertentu dengan jumlah
pembelanjaan operasional dalam periode waktu
tertentu
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa 3 bulan
Numerator Jumlah pendapatan fungsional dalam satu bulan
Denominator Jumlah pembelanjaan operasional dalam satu bulan
Sumber Data Bagian Keuangan
Standar ≥40 %
Penanggung Kepala Bagian Keuangan
Jawab
Rs....................... Group 74
Pedoman Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
Rs....................... Group 75
Pedoman Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
c. Peralatan Laboratorium (dan alat ukur yang lain) yang terkalibrasi tepat
waktu sesuai dengan ketentuan kalibrasi
Rs....................... Group 76
Pedoman Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
PELAYANAN LAUNDRY
a. Tidak adanya kejadian linen yang hilang
Judul Tidak adanya kejadian linen yang hilang
Dimensi Mutu Efisiensi dan efektivitas
Tujuan Tergambarnya pengendalian dan mutu pelayanan
laundry
Definisi Tidak ada
Operasional
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa 1 bulan
Numerator Jumlah linen yang dihitung dalam 4 hari sampling
dalam satu bulan
Denominator Jumlah linen yang seharusnya ada pada hari
sampling tersebut
Sumber Data Survei
Standar 100 %
Penanggung Kepala Instalasi Laundry
Jawab
Rs....................... Group 77
Pedoman Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
laundry
Definisi Ketepatan waktu penyediaan linen adalah ketepatan
Operasional penyediaan linen sesuai dengan ketentuan waktu
yang ditetapkan
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa 1 bulan
Numerator Jumlah hari dalam satu bulan dengan penyediaan
linen tepat waktu
Denominator Jumlah hari dalam satu bulan
Sumber Data Survei
Standar 100 %
Penanggung Kepala Instalasi Laundry
Jawab
Rs....................... Group 78
Pedoman Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
Rs....................... Group 79