Metode Pengumpulan Harga Pokok Produksi Menurut Mulyadi (2005) full costing yaitu metode yang menentukan harga pokok produksi yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam harga pokok produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik, baik yang berperilaku variabel maupun tetap. Dengan demikian harga pokok produksi menurut full costing terdiri dari unsur biaya produksi, yaitu : Biaya bahan baku langsung xxx Biaya tenaga kerja langsung xxx Biaya overhead pabrik variabel xxx Biaya overhead pabrik tetap xxx --------- + Harga pokok produksi xxx
Metode Harga Pokok Produksi
Menurut Mulyadi (2010:86), di dalam perhitungan harga pokok produksi terdapat dua metode yaitu: 1. Metode harga pokok produk pesanan (Job Order Costing) Yaitu biaya-biaya yang dikumpulkan untuk pesanan tertentu dan harga pokok persatuan hasilkan untuk memenuhi pesanan tersebut dihitung dengan cara membagi total biaya produksi untuk pesanan tersebut dengan jumlah satuan produk dalam pesanan yang bersangkutan. 2. Metode harga pokok proses (Process Cost Method) Yaitu biaya-biaya produksi dikumpulkan untuk periode tertentu dan harga pokok produksi persatuan produk yang dihasilkan dalam periode tersebut dihitung dengan cara membagi total biaya produksi untuk periode tersebut dengan jumlah satuan produk yang dihasilkan dalam periode yang bersangkutan. Sumber : http://eprints.polsri.ac.id/2494/3/BAB%20II.pdf Anggaran Pembelian Pembelian untuk 150 pasang sandal 1. Alas 1 meter Rp 30.000 untuk 30 pasang 150 Pasang 1 hari : x Rp 30 000 = Rp 150.000 30 Pasang 2. Atasan 1 meter Rp 20.000 untuk 40 pasang 1 hari = Rp 75.000 3. Karet 1 lembar Rp 20.000 untuk 14 pasang 1 hari = Rp 214.286 4. Spon 1 lembar Rp 50.000 untuk 60 pasang 1 hari = Rp 100.000 TOTAL PEMBELIAN Rp 539.286
Anggaran Biaya Overhead Pabrik
1. Depresiasi a. Depresiasi Mesin Jeglog Harga Beli Rp 2.500.000, umur ekonomis 15 tahun Rp 2.500 .000 Depresiasi = 15tahun = Rp 166.700 / tahun = Rp 13.900 / bulan = Rp 470 / hari b. Depresiasi Mesin Jahit Harga Beli Rp 2.000.000, umur ekonomis 10 tahun Rp 2.000 .000 Depresiasi = 15 = Rp 133.400 / tahun = Rp 11.120 / bulan = Rp 370 / hari 2. Lem Lem sebanyak 2 blek digunakan untuk 1 minggu 1 blek = 30 kodi = 600 pasang = Rp 30.000 Jika per hari memproduksi 120 pasang maka dibutuhkan biaya sebesar Rp 6.000 3. Listrik Listrik = Rp 150.000 / bulan = Rp 5000 / hari 4. Benang Benang = Rp 20.000 untuk 200 pasang = Rp 12.000 untuk 120 pasang TOTAL BOP Lem = Rp 6.000 Benang = Rp 12.000 Listrik = Rp 5.000 Depresiasi = Rp 840 Total BOP Rp 23.840
Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung
1. Tukang Jahit : 120 pasang x Rp 300 = Rp 36.000 2. Tukang Potong : 120 pasang x Rp 500 = Rp 60.000 3. Tukang Rakit : 120 pasang x Rp 875 = Rp 105.000 TOTAL BTKL Rp 105.000
Biaya Bahan Baku (Bahan Baku Digunakan)
Bahan Baku Awal = 6 kodi = 120 pasang 120 pasang 1. Atasan = x Rp 20.000 = Rp 60.000 40 120 pasang 2. Atas = x Rp 30.000 = Rp 120.000 30 120 pasang 3. Karet = x Rp 20.000 = Rp 171.000 14 120 pasang 4. Spon = x Rp 40.000 = Rp 80.000 60 TOTAL BBB Rp 431.000 Harga Pokok Produksi
Keterangan Jumlah Bahan Baku Awal Rp 0 Pembelian Rp 539.286 Bahan Baku Akhir (Rp 108.286)