Anda di halaman 1dari 3

Sabun mandi sebagai salah satu sediaan pembersih kulit, salah satu jenis sabun yang

memiliki penampilan menarik yaitu sabun transparan. Sabun mengandung senyawa natrium atau
kalium dengan asam lemak dari minyak nabati atau hewani, berbentuk padat, lunak atau cair,
berbusa, dengan atau tanpa penambahan lain seperti pewangi dan bahan lainnya yang tidak
membahayakan kesehatan serta tidak menimbulkan iritasi pada kulit. (Rita dkk., 2018).
Sabun transparan atau disebut juga sabun gliserin adalah jenis sabun mandi yang dapat
menghasilkan busa lebih lembut di kulit dan penampakannya berkilau jika dibandingkan dengan
jenis sabun yang lain. Sabun jenis ini mempunyai harga yang relatif mahal dan biasanya hanya
digunakan oleh kalangan menengah ke atas. Kandungan saponin dan lignin yang terdapat dalam
gel lidah buaya bersifat membersihkan kotoran dari kulit, melembutkan, melembabkan dan
menambah kehalusan kulit (Hambali, 2017). Faktor yang dapat mempengaruhi transparansi
sabun adalah kandungan alkohol, gula, dan gliserin dalam sabun. Ketika sabun akan dibuat jernih
dan bening, maka hal yang paling penting adalah kualitas gula, alkohol, dan gliserin. Kandungan
gliserin baik untuk kulit karena berfungsi sebagai pelembab pada kulit dan membentuk fasa gel
pada sabun (Widyasanti dkk., 2016).
Pembuatan sabun diawali dengan pengambilan gel lidah buaya, dilakukan dengan cara
mengupas daun lidah buaya yang telah dibersihkan, kemudian bagian gel-nya dihancurkan
dengan menggunakan blender. Setelah itu dilakukan pemisahan serat dengan cara menyaring gel
lidah buaya yang telah dihancurkan. Setelah disaring barulah diperoleh gel lidah buaya murni
(tanpa serat). Gel murni tersebut kemudian diblansir pada suhu 70-80 ºC selama 3-5 menit untuk
mematikan enzim dan untuk mencegah terjadinya reaksi browning. Blansir merupakan suatu cara
untuk menginaktivasi enzim dalam sayuran dan buah-buahan, sebelum diproses lebih lanjut
(Antu dkk., 2016). Browning adalah proses perubahan warna bahan menjadi berwarna
kecoklatan.
Pembuatan sabun transparan ini dilakukan dengan mereaksikan fase lemak (minyak
kelapa dan asam stearat) dengan larutan NaOH 30% untuk menghasilkan stok sabun. Stok sabun
ini kemudian ditambahkan bahan-bahan pembuat transparan seperti gliserin, sukrosa dan alkohol
serta bahan penunjang fungsi sabun lainnya (Cocoamide DEA, NaCl, air) dengan tetap menjaga
kondisi suhu pembuatan pada kisaran 70 - 80°C. Tujuan dari pemanasan adalah untuk
mempercepat reaksi saponifikasi yang terjadi (Sukawaty dkk., 2016). Setelah seluruh bahan
terlarut dan warna larutan telah menjadi transparan kemudian ditambahkan gel lidah buaya
setelah sebelumnya suhu larutan diturunkan terlebih dahulu pada kisaran 50 - 55°C. Gel lidah
buaya diaplikasikan sebagai bahan tambahan pada sabun transparan dengan Konsentrasi 2,5%.
Pengadukan terus dilakukan selama penambahan gel lidah buaya ini hingga larutan menjadi
homogen, setelah itu larutan dituang ke dalam cetakan, didinginkan beberapa saat lalu dikemas.
Widyasanti, A., Farddani, C.L., dan Rohdiana, D. 2016. Pembuatan Sabun Padat Transparan
Menggunakan Minyak Kelapa Sawit (Palm oil) dengan Penambahan Bahan Aktif Ekstrak
Teh Putih (Camelia sinensis). Jurnal Teknik Pertanian Lampung. 5(3): 125-136.
Antu, M. Y., Hasbullah, R., dan Ahmad, U. 2016. Dosis Blansir Untuk Memperpanjang Umur
Simpan Daging Buah Kelapa Kopyor. Jurnal Penelitian Pascapanen Pertanian. 13(2): 92-
99.
Sukawaty, Y., Warnida, H., dan Artha, A.V. 2016. Formulasi Sediaan Sabun Mandi Padat
Ekstrak Etanol Umbi Bawang Tiwai (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.). Media Farmasi.
13(1) 14-22.
Rita. W. S., , Ni Putu Eka Vinapriliani. N. P . E., Gunawan. G. W.I. 2018. Formulasi Sediaan
Sabun Padat Minyak Atsiri Serai Dapur (Cymbopogon Citratus Dc.) Sebagai Antibakteri
Terhadap Escherichia Coli Dan Staphylococcus Aureus. Cakra Kimia. 6 (2): 153
Hambalini, E., Ani S., Evinia I. U. 2017. Kajian Pengaruh Penambahan Lidah Buaya (Aloe vera)
Terhadap Mutu Sabun Transparan. Jurnal Tek. Ind. Pert. Vol.14(2): 74-79.

Anda mungkin juga menyukai