Demokrasi berasal dari bahasa Yunani Kuno yang diutarakan di Athena kuno pada abad ke5 SM.
Negara tersebut biasanya dianggap sebagai contoh awal dari sebuah sistem yang berhubungan
dengan hukum demokrasi modern. Namun, arti dari istilah ini telah berubah sejalan dengan
waktu, dan definisi modern telah berevolusi sejakabad ke 18, bersamaan dengan perkembangan
sistem "demokrasi" di banyak negara.
Kata demokrasi berasal dari dua kata, yaitu demos yang berarti rakyat, dan kratos yang berarti
pemerintahan, sehingga dapat diartikan sebagai pemerintahan rakyat, atau yang lebih kita kenal
sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.
Dan di tahun Tahun 1999 ini lah rakyat Indonesia baru merasakan adanya pemilihan yang
transparan dan bebas. Dimana Spanduk-spanduk yang terpancang di berbagai tempat umum dan
propaganda melalui media umum, sepert radio, televisi, pemerintah mempropagandakan janji-
janjinya yaitu: " Pemilihan parlemen musti dijalankan secara aman, langsung, umum,
bebas, rahasia, jujur dan adil".
Salah satu pilar demokrasi adalah prinsip trias politica yang membagi ketiga kekuasaan politik
negara (eksekutif, yudikatif dan legislatif) untuk diwujudkan dalam tiga jenis lembaga negara
yang saling lepas (independen) dan berada dalam peringkat yang sejajar satu sama lain. Satu hal
yang paling krusial dalam konteks penerapan demokrasi di Indonesia adalah, kehadiran Dewan
Perwakilan Daerah (DPD) sebagai sebuah lembaga legislasi baru yang diharapkan mampu
memberikan kontribusi positif bagi wajah demokrasi, khususnya keterwakilan rakyat yang
berada di daerah untuk sama-sama merasakan keadilan dan pemerataan dalam pembangunan.
Dalam konteks demokrasi, mekanisme pemilihan anggota DPD yang dipilih secara langsung
oleh masyarakat, tentunya menjadikan anggota DPD adalah orang-orang yang mendapat
legitimasi secara utuh dari masyarakat. Tetapipada realitasnya, anggota DPD ternyata berada
dalam ketidakberdayaan dikarenakan sistem dan perundang-undangan yang membatasi mereka
untuk memberikan kontribusi lebih bagi daerah. Mungkin ini adalah suatu bagian dari rekayasa
demokrasi yang tidak utuh. Karena proses demokrasi di Indonesia dalam kehidupan politik
masih sangat situasional, seperti dalam momentum pemilu nasional ataupun daerah, dimana
otoritas dan hak masyarakat didalam menyampaikan suara benar-benar diakui, da itupun jika
tidak ada manipulasi atau kecurangan dalam pemilu. Oleh karena itu proses pendewasaan
demokrasi di Indonesia sampai dengan saat ini masih sangat dipengaruhi oleh peranan
kelembagaan, baik dalam organisasi, partai politik hingga lembaga negara. Dalam situasi seperti
ini, maka yang harus menjadi perhatian adalah pembagian wewenang yang proporsional didalam
lembaga-lembaga tersebut. Perkembangan demokrasi di Indonesia juga membawa hal yang
negatif bagi Negara kita, yaitu melemahnya perekonomian di republik Indonesia.
KESIMPULAN
Saya bisa menarik kesimpulan dari pembahasan diatas bahwa demokrasi belum bisa berjalan
secara beriringan dengan keadaan perekonomian. Kita bisa liat di antara kedua Negara di atas.
Dengan sistem demokrasi yang berbeda menempatkan kedua Negara ini memiliki kelebihan dan
kelemahan seperti yang tertuang diatas. Apapun bentuk demokrasi yang
di jalankan masing-masing Negara, tetap hal utama yang harus di lihat agar demokrasi tersebut
berjalan dengan lancar adalah kerjasama dan hubungan masyarakat dengan pemerintah harus
sejalan.