Anda di halaman 1dari 9

Equilibrium Volume 10. No. 2.

Tahun 2021 eISSN 2684-9313


Hal 86 - 94 pISSN 2088-7485

PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN KONFLIK


KEPENTINGAN TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI
DENGAN RISIKO LITIGASI SEBAGAI PEMODERASI
Agcristina Collia Agata1, Dwi Suhartini2, Astrini Aning Widoretno3
1,2,3
Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur
colliaagata@gmail.com

Abstrak

Penelitian memiliki tujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh Corporate Social Responsibility dan konflik
kepentingan terhadap konservatisme akuntansi. Penelitian ini juga bertujuan untuk menguji dan menganalisis
risiko litigasi memoderasi pengaruh Corporate Social Responsibility dan konflik kepentingan terhadap
konservatisme akuntansi. Penelitian-penelitian terdahulu menunjukkan hasil yang tidak konsisten sehingga
peneliti tertarik untuk meneliti kembali dua faktor yang mempengaruhi konservatisme akuntansi yaitu CSR dan
konflik kepentingan dengan menambahkan variabel moderasi. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan data
sekunder. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi primer yang
terdaftar di BEI periode 2015-2019 yaitu sebanyak 88 perusahaan. Teknik pengambilan sampel menggunakan
purposive sampling sehingga terpilih 50 observasi. Teknik pengumpulan data menggunakan studi dokumentasi
dan analisis data yang digunakan yaitu SmartPLS 3.0. Hasil penelitian ini menunjukkan CSR berpengaruh positif
terhadap konservatisme akuntansi, konflik kepentingan tidak berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi,
risiko Litigasi tidak mempu memoderasi CSR terhadap konservatisme akuntansi, dan risiko litigasi mampu
memoderasi lebih tepatnya memperlemah konflik kepentingan terdahap konservatisme akuntansi.

Kata Kunci: Corporate Social Responsibility, Konflik Kepentingan, Konservatisme Akuntansi, Risiko Litigasi

Abstract

The purpose of this research is to test and analyse the Corporate Social Responsibility's influence and the conflict
interest towards accounting conservatism. Apart from that, the other purpose is to test and analyse the moderation
litigation risk of Corporate Social Responsibility's influence and the conflict interest towards accounting
conservatism. Previous studies have shown inconsistent results so that researchers are interested in re-examining
two factors that influence accounting conservatism, namely CSR and conflict of interest by adding moderating
variables. This is a quantitative research using secondary data. The research population are 88 manufacturing
companies for primary needs goods, which are listed in BEI for period 2015 until 2019. The sample collection
technique uses purposive sampling until narrowed to 50 analysis units. The data collection technique uses
SmartPLS 3.0 for documentation study and data analysis. The result of this research shows the positive influence
of CSR on the accounting conservatism, conflict interest which is not affecting the accounting conservatism,
litigation risk cannot be able to do the CSR moderation on accounting conservatism, and the litigation risk can be
able to do the moderation which exactly weakening the conflict interest on the accounting conservatism

Keyword: Corporate social responsibility, Conflict of interest, accounting conservatism, and litigation risk.

86
Equilibrium Volume 10. No. 2. Tahun 2021 eISSN 2684-9313
Hal 86 - 94 pISSN 2088-7485

PENDAHULUAN sekitar sebagai pengelolaan perusahaan yang baik.


Perusahaan yang berorientasi pada CSR secara
Setiap perusahaan wajib menerbitkan laporan konsisten dengan manajerial untuk terlibat dalam
keuangan untuk menunjukkan kinerja perusahaan. praktik yang bermanfaat bagi sejumlah kelompok
Tujuan pelaporan keuangan adalah memberikan pemangku kepentingan yang berbeda. Kegiatan CSR
informasi untuk pihak internal dan pihak eksternal yang telah dilakukan dan diungkapkan dalam
seperti investor, kreditor, pemerintah, dan laporan keuangan tahunan perusahaan dapat
masyarakat. Informasi yang diberikan oleh menciptakan nilai ekonomi dan perusahaan yang
perusahaan bersumber dari semua kegiatan memiliki tingkat CSR yang tinggi akan menarik
operasional perusahaan dan harus sesuai dengan perhatian investor. Pengungkapan CSR memberikan
standar pelaporan keuangan. Standar Akuntansi peluang perusahaan di masa depan yang baik ketika
Keuangan memberikan fleksibilitas kepada memberikan kepeduliannya terhadap dampak yang
manajemen untuk menentukan metode yang ditimbulkan dari aktivitas perusahaan tersebut.
digunakan dalam menyusun laporan keuangan. Perusahaan yang memiliki reputasi baik tentunya
Akibat kebebasan dalam memilih metode akuntansi tidak terlepas dari dukungan dan penilaian
adalah angka-angka yang tersaji dalam laporan stakelohders terhadap kualitas annual reports yang
keuangan berbeda-beda (Iskandar & Sparta, 2019). disajikan perusahaan.
Konservatisme akuntansi didefinisikan Konflik kepentingan adalah salah satu faktor
sebagai tindakan mempercepat mengakui beban dan yang mempengaruhi konservatisme akuntansi.
memperlambat mengakui pendapatan sehingga laba Investor dan kreditor memiliki kepentingan yang
yang dihasilkan tidak overstatement, hal ini berbeda, investor berkepentingan terhadap laba
mencerminkan bahwa perusahaan menerapkan melalui pembayaran deviden yang berlebihan,
konservatisme akuntansi dalam menyajikan angka- sedangkan kreditor berkepentingan terhadap
angka laporan keuangan. Konservatisme akuntansi keuntungan di masa depan sehingga kreditor harus
dalam penyusunan laporan keuangan digunakan memastikan bahwa ketersediaan dana perusahaan
untuk menghadapi ketidakpastian kondisi ekonomi aman (Paramita & Cahyati, 2013). Perusahaan yang
di masa mendatang. Menurut Suwardjono berada dalam konflik kepentingan antara investor
(2014:245) konservatisme merupakan sikap dalam dan kreditor akan menerapkan akuntansi yang lebih
mengambil keputusan dan menghadapi konservatif.
ketidakpastian di masa mendatang. Penerapan Risiko litigasi adalah faktor lain yang dapat
konservatisme dapat menjadi kendala dalam mempengaruhi konservatisme akuntansi. Risiko
pelaporan keuangan, akan tetapi konservatisme litigasi didasarkan pada pandangan bahwa
akutansi bermanfaat untuk menghindari adanya mendapatkan perlindungan secara hukum adalah hak
kecurangan (Watts, 2003). Manipulasi laporan investor dan kreditor. Risiko litigasi dapat timbul
keuangan merupakan tindakan manajer dalam dari kreditor ketika perusahaan tidak memenuhi
mengambil kesempatan yang umumnya dilakukan kewajibannya sesuai perjanjian yang telah
dengan menyajikan laba yang terlalu tinggi dan disepakati. Risiko litigasi dapat menjadikan
dapat membahayakan keberlangsungan hidup perusahaan lebih berhati-hati dalam melaporkan
perusahaan. Lafond & Watts (2007) berpendapat keuangannya ketika berada dalam kondisi keuangan
bahwa konservatisme akuntansi yang diterapkan yang tidak stabil (Wisuandari & Putra, 2018).
dalam penyusunan laporan keuangan dapat Pelaporan laba yang cenderung tinggi dapat memicu
meminimalisir asimetri informasi. Dalam timbulnya risiko litigasi. Perusahaan melakukan
mempertahankan eksistensi perusahaan tidak hanya pelaporan keuangan dengan konservatisme
menyajikan laporan keuangan yang baik dengan akuntansi untuk menghindari kerugian akibat litigasi
penerapan konservatisme akuntansi, tetapi tersebut, karena potensi risiko litigasi lebih tinggi
perusahaan juga wajib menyajikan laporan non- ketika laba yang dilaporkan terlalu tinggi
keuangan. (Suryandari & Priyanto, 2012). Pelaporan laba yang
Penyajian laporan keuangan sebagai terlalu tinggi dengan akuntansi konservatif dapat
pertanggungjawaban kepada stakeholder dapat membahayakan kreditor karena kreditor tidak dapat
mengakibatkan perusahaan tidak memperhatikan menilai kemampuan perusahaan dalam membayar
tanggung jawab sosial karena hanya fokus pada hutangnya.
tanggung jawab finansialnya. Tanggung jawab Beberapa penelitian yang menguji pengaruh
sosialnya dapat dikomunikasikan melalui CSR dan konflik kepentingan terhadap
pengungkapan Corporate Social Responsibility konservatisme akuntansi memiliki hasil yang
(CSR), oleh karena itu pemerintah mewajibkan berbeda-beda, hasil penelitian Anagnostopoulou
perusahaan untuk menjalankan tanggung jawab dkk. (2020) menunjukkan bahwa CSR tidak
sosialnya. Dengan adanya kewajiban untuk memiliki pengaruh terhadap tingkat konservatisme
menjalankan CSR diharapkan dapat memberikan akuntansi. Hasil berbeda ditunjukkan oleh Shen dkk.
imbal balik kepada masyarakat dan lingkungan (2020) bahwa tingkat CSR tinggi memiliki tingkat

87
Equilibrium Volume 10. No. 2. Tahun 2021 eISSN 2684-9313
Hal 86 - 94 pISSN 2088-7485

konservatisme akuntansi yang tinggi. Hasil keuntungan atau bersifat oportunistik (Mulyani &
penelitian Paramita & Cahyati (2013) menyatakan Juvenrio, 2017).
bahwa konflik kepentingan berpengaruh terhadap
konservatisme akuntansi. Namun berbeda dengan Teori Stakeholder (Stakeholder Theory)
hasil penelitian Wisuandari & Putra (2018) yang Stakeholder yaitu pihak yang memiliki
menyatakan bahwa konflik kepentingan tidak hubungan baik dengan perusahaan secara langsung
memiliki pengaruh pada konservatisme akuntansi. atau tidak langsung dan bersifat mempengaruhi atau
Beberapa penelitian yang menggunakan risiko dipengaruhi. Pihak-pihak yang dimaksud adalah
litigasi sebagai variabel moderasi juga menunjukkan pemerintah, masyarakat sekitar, lembaga pengamat
hasil yang berbeda. Menurut Paramita & Cahyati lingkungan sosial, karyawan, konsumen, dan
(2013) risiko litigasi memoderasi (menguatkan) perusahaan lainnya yang keberadaannya bersifat
hubungan konflik kepentingan pada konservatisme mempengaruhi dan dipengaruhi oleh perusahaan
akuntansi, sedangkan hasil penelitian Suryandari & (Sari & Priyadi, 2020).
Priyanto (2012) menunjukkan tingginya risiko Konsep stakeholder theory mulai dikenal
litigasi akan mdmperlemah konflik kepentingan pada tahun 1970an. Dalam mencapai tujuan
terhadap konservatisme akuntansi. perusahaan dan mempertahankan kelangsungan
Berdasarkan permasalahan diatas, peneliti hidupnya dibutuhkan dukungan dari stakeholder,
tertarik untuk menguji kembali pengaruh CSR dan perusahaan harus mempertimbangkan manfaat dari
konflik kepentingan terhadap konservatisme keberadaan perusahaan tersebut dan
akuntansi dengan risiko litigasi sebagai pemoderasi. mempertimbangkan kepentingan stakeholders
lainnya, karena perusahaan yang menjalankan
TINJAUAN PUSTAKA bisnisnya sesuai dengan etika bisnis akan dinilai
positif oleh pihak eksternal. Implikasi stakeholder
Teori Keagenan (Agency Theory) theory dalam penelitian ini adalah untuk
Jensen & Meckling (1976) mendefinisikan memperoleh dukungan dari stakeholders.
agency theory sebagai perjanjian antara principal Transaparansi laporan keuangan adalah salah satu
dengan agen, dimana principal mempercayakan hal yang diharapkan oleh stakeholders, oleh karena
agen untuk melakukan kegiatan operasional itu penyajian laporan keuangan dapat dilakukan
perusahaan dengan sumber daya yang telah dengan menerapkan prinsip konservatisme.
disediakan, dan tentu saja agen memiliki wewenang Penerapan konservatisme akuntansi dalam
untuk mengambil alih keputusan dalam mengelola pelaporan keuangan juga dapat mencegah adanya
perusahaan. Perbedaan kepentingan antara principal manipulasi laporan keuangan dan mengurangi biaya
dan agen dapat berpengaruh pada kualitas laba yang litigasi (Cheng & Kung, 2016). Risiko litigasi dapat
dihasilkan. Agen sebagai pemilik informasi yang merugikan perusahaan, oleh karena itu perusahaan
lebih banyak jika dibandingkan dengan principal, harus menerapkan metode akuntansi yang tepat
sehingga mereka dapat memaksimalkan untuk menghindari risiko litigasi. Perusahaan dapat
kepentingannya dengan menyajikan laba dengan menggunakan pengungkapan CSR dalam menjaga
overstatement. Penerapan prinsip konservatisme kepercayaan stakeholder, untuk mempertahankan
akuntansi dapat mencegah terjadinya hal tersebut kepercayaan yang telah diberikan maka perusahaan
dengan menyajikan laba yang tidak terlalu tinggi akan lebih konservatif dalam menyajikan laporan
sehingga informasi yang disajikan berkualitas untuk keuangan.
dijadikan dasar pengambilan keputusan.
Corporate Social Responsibility (CSR)
Teori Akuntansi Positif CSR adalah tanggung jawab sosial yang
Teori akuntansi positif digunakan dalam dilakukan oleh perusahaan sesuai dengan peraturan
menganalisis kondisi di masa yang akan datang yang berlaku. Tanggung jawab sosial ini bersifat
dengan menggunakan pengetahuan akuntansi, wajib bagi perusahaan yang menjalankan kegiatan
kemampuan, dan kebijakan akuntansi. Watts & bisnisnya dibidang dan/atau berkaitan dengan
Zimmerman (1990) mendefinisikan teori akuntansi sumber daya alam. Sari & Priyadi (2020)
positif sebagai teori yang bersifat meramalkan dan mendefinisikan CSR sebagai komitmen perusahaan
digunakan manajer dalam membuat keputusan ketika menjalankan aktivitas bisnisnya dengan
mengenai kebijakan akuntansi, dimana prediksi memperhatikan tanggung jawab sosial bagi
tersebut didasarkan pada hubungan keagenan antara lingkungan sekitar dan berperan aktif dalam
manajer dan pihak principal. Akuntansi positif pengembangan ekonomis secara berkelanjutan.
memberikan kebebasan kepada setiap perusahaan Avesani (2020) menyatakan bahwa CSR merupakan
untuk memilih kebijakan akuntansi yang tersedia, alat yang diadopsi oleh perusahaan untuk
sehingga manajemen dapat bebas dalam memilih bertanggung jawab atas dampak sosial yang
kebijakan akuntansi yang dapat memaksimalkan terdeteksi, perusahaan harus memberikan manfaat
sosial yang lebih tinggi dibandingkan dampak

88
Equilibrium Volume 10. No. 2. Tahun 2021 eISSN 2684-9313
Hal 86 - 94 pISSN 2088-7485

sosialnya. Definisi tersebut menunjukkan bahwa Ketidakpastian ekonomi dapat dihadapi


pengungkapan informasi kegiatan tanggung jawab dengan penerapan akuntasi yang konservatif dalam
sosial adalah bentuk tindakan sesuai etika bisnis penyajian laporan keuangan. Konservatisme adalah
yang berorientasi meningkatkan ekonomi dan upaya dalam menentukan metode akuntansi untuk
kualitas hidup masyarakat setempat serta karyawan mengakui pendapatan lebih lambat serta mengakui
(Sari & Priyadi, 2020). biaya lebih cepat. Sesuai dengan SAK, perusahaan
diberikan kebebasan dalam menentukan metode
Konflik Kepentingan akuntansi yang akan diterapkan. Pilihan-pilihan
Berdasarkan teori keagenan (agency theory) metode akuntansi mempengaruhi angka yang dimuat
setiap perusahaan memiliki kontrak antara principal dalam laporan keuangan, dengan menerapkan
dengan agen, yang masing-masing pihak memiliki konservatisne akuntansi akan memperlihatkan laba
perbedaan kepentingan. Konflik keagenan dapat yang fluktuatif sehingga bisa membuat
terjadi antara pemegang saham dengan manajer, berkurangnya kemampuan memprediksi laba untuk
kreditor dengan manajer, dan pemegang saham memprediksi aliran kas perusahaan tersebut pada
dengan kreditor. Masalah yang menimbulkan masa depan (Andini dkk., 2020).
konflik pemegang saham dengan kreditor salah
satunya mengenai kebijakan deviden. Masalah METODE
timbul ketika pembayaran deviden kas yang besar Penelitian ini adalah penelitian metode
kepada shareholders akan mengurangi aset untuk kuantitatif. Menurut Sugiyono (2017:8) metode
bondholders, sedangkan bondholders menginginkan penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang
perusahaan memiliki aset yang cukup untuk digunakan untuk meneliti populasi atau sampel
memastikan perusahaan dapat melunasi hutangnya tertentu. Populasi dalam penelitian ini adalah
(Suryandari & Priyanto, 2012). Untuk mengatasi perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi
masalah tersebut, kreditor menuntut manajemen primer (consumer non-cyclicals) yang terdaftar di
menerapkan konservatisme akuntansi agar deviden BEI tahun 2015-2019 terdapat 88 perusahaan.
yang dibayarkan kepada shareholders tidak terlalu Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini
tinggi dengan tidak menyajikan laba yang terlalu dengan metode purposive sampling. Berdasarkan
tinggi (Wisuandari & Putra, 2018). kriteria yang ditetapkan, terdapat 10 perusahaan
yang memenuhi kriteria untuk dijadikan sampel
Risiko Litigasi penelitian selama periode penelitian 5 tahun
Risiko litigasi adalah risiko perusahaan yang sehingga diperoleh 50 total observasi. Peneliti
berkaitan dengan hukum oleh pihak-pihak yang mengambil populasi pada perusahaan sektor barang
perkepentingan. Penyebab umum risiko litigasi konsumsi primer atas pertimbangan bahwa
adalah kerugian investor akibat penyajian laba yang perusahaan tersebut sebagai salah satu penggerak
tinggi pada perusahaan dan tidak dapat ekonomi nasional.
dipertanggung jawabkan (Sinambela & Almilia, Instrumen pengukuran CSR Indeks yang
2018). Untuk menghindari risiko litigasi yang dapat digunakan pada penelitian ini mengacu pada
menyebabkan kerugian perusahaan, manajer dapat penelitian Warislan dkk. (2018) yaitu item
menyajikan laporan keuangan dengan lebih pengungkapan CSR dalam penelitian diberi skor 1
konservatif, karena tingkat risiko litigasi yang tinggi jika indikator yang diungkapkan ada dalam annual
disebabkan oleh laba yang overstatement. reports, dan diberi skor 0 jika indikator tidak
diungkapkan di dalam annual reports dan kemudian
Konservatisme Akuntansi dibagi dengan total item pengungkapan. Konflik
Givoly & Hayn (2000) menyampaikan bahwa kepentingan diukur berdasarkan kebijakan deviden.
konservatisme dalam Glosarium Pernyataan Konsep Konservatisme akuntansi diukur dengan nilai akrual.
No. 2 FASB didefinisikan sebagai prudent reaction Dan risiko litigasi diukur dengan Debt to Equity
dalam menghadapi ketidakpastian pada perusahaan Ratio (DER).
agar ketidakpastian tersebut dapat dikendalikan Data dapat diperoleh dari situs resmi BEI
dengan baik dengan risiko yang telah sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan
dipertimbangkan. Suwardjono (2014:245) dengan dokumentasi. Analisis data dalam penelitian
mendefinisikan konservatisme sebagai sikap untuk ini menggunakan pendekatan Partial Least Square
mengantisipasi dan mengambil keputusan atas (PLS) dengan software SmartPLS 3.0.
ketidakpastian yang terjadi di masa yang akan
datang. Watts (2003) juga menjelaskan tentang
konservatisme akuntansi perusahaan, dimana
konservatisme adalah upaya yang berkaitan dengan
penjelasan kontrak (contracting explanation),
litigasi (litigation), pajak (taxation), dan regulator
agar laporan keuangan disusun dengan konservatif.

89
Equilibrium Volume 10. No. 2. Tahun 2021 eISSN 2684-9313
Hal 86 - 94 pISSN 2088-7485

HASIL DAN PEMBAHASAN berbeda dengan variabel lainnya yang ditunjukkan


dari nilai cross loading dan akar kuadrat dari AVE.
Hasil Statistik Deskriptif
Tabel 3 Discriminant Validity
Tabel 1 Hasil Statistik Deskriptif

Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa CSR,


konservatisme akuntansi, dan risiko litigasi memiliki Berdasarkan tabel 3 diatas diketahui bahwa
nilai standar deviasi < nilai rata-rata, hal ini nilai cross loading adalah nilai yang dicetak tebal,
mencerminkan bahwa data dalam penelitian adalah semua variabel memiliki nilai 1,00 yang artinya
data homogen. Sedangkan konflik kepentingan memiliki nilai paling besar untuk variabel yang
memiliki nilai standar deviasi > nilai rata-rata dibentuk dan tidak pada variabel lain. Sehingga
mengindikasikan bahwa konflik kepentingan relatif dalam penelitian ini memiliki validitas diskriminan
berbeda dalam setiap perusahaan. yang baik.

Menilai Outer Model Composite Reliability


Composite reliability menunjukan reliabilitas
Penilaian Convergent Validity data dalam penelitian ini. Nilai komposit reliabilitas
Convergent validity adalah nilai loading yang baik apabila nilai tersebut > 0,7. Hasil uji dapat
factor untuk mengetahui seberapa valid model diketahui sebagai berikut:
pengukuran yang dinilai berdasarkan hubungan
antara variabel yang diukur dengan software PLS. Tabel 4 Composite Reliability
Jika nilai convergent validity lebih dari 0,7 dengan
konstruk yang diukur maka indikator tersebut dapat
dinyatakan valid.
Berikut adalah hasil pengujian kualitas data
dengan convergent validity yang dilihat dari nilai
loading factor.

Tabel 2 Outer Loading

Berdasarkan tabel 4 menunjukkan bahwa


variabel dalam penelitian ini memiliki nilai
composite reliability > 0,7 sehingga dapat
dinyatakan bahwa keseluruhan outer model telah
memenuhi syarat.
Berdasarkan hasil pengujian tabel 2
menunjukkan bahwa semua variabel memenuhi R-Square
kriteria valid dalam penelitian ini karena nilai Nilai R-square digunakan untuk mengetahui
loading factor lebih dari 0,7. pengaruh variabel independen tertentu terhadap
variabel dependen. R-square menjelaskan
Discriminant Validity keragaman konstruk endogen yang mampu
Discriminant validity digunakan untuk dijelaskan oleh konstruk-konstruk eksogen secara
mengetahui setiap konsep dari semua variabel serentak (Ghozali & Latan, 2015:78). Hasil
perhitungan R2 tergolong lemah karena nilai < 0,25.

90
Equilibrium Volume 10. No. 2. Tahun 2021 eISSN 2684-9313
Hal 86 - 94 pISSN 2088-7485

Tabel 5 Nilai R-Square Berdasarkan tabel 7 dapat dijelaskan hasil


pengujian dilihat dari P Values dengan tingkat
signifikan yang digunakan sebesar 5% sehingga
menghasilkan t-table sebesar 1,96. Syarat diterima
hipotesis yaitu T-Statistic > 1,96 dengan nilai P-
Values < 0,05:
1. Pengaruh CSR terhadap konservatisme
Tabel 5 menunjukkan bahwa konservatisme akuntansi jika dilihat dari parameter
akuntansi dapat dijelaskan oleh variabel CSR, original sample memiliki nilai 0,25 dan
konflik kepentingan, dan risiko litigasi sebagai nilai T-Statistic 2,35 > 1,96 sedangkan P-
variabel moderasi sebesar 15%. Sedangkan sisanya Values sebesar 0,02 < 0,05.
85% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak 2. Pengaruh positif konflik kepentingan
diteliti dalam penelitian ini. terhadap konservatisme akuntansi jika
dilihat dari parameter original sample
F-Square memiliki nilai -0,01 dan nilai T-Statistic
F-square digunakan untuk mengetahui 0,08 < 1,96 sedangkan P-Values 0,94 >
seberapa baik model dalam penelitian ini. Nilai f- 0,05.
square menunjukkan lebih dari 0,02 dan kurang dari 3. Pengaruh risiko litigasi yang memoderasi
0,15 yang artinya memiliki pengaruh yang kecil pada Corporate Social Responsibility terhadap
inner model. konservatisme akuntansi jika dilihat dari
parameter original sample memiliki nilai
Tabel 6 Nilai F-Square 0,08 dan nilai T-Statistic 0,40 < 1,96
sedangkan P-Values 0,69 > 0,05.
4. Pengaruh risiko litigasi yang memoderasi
konflik kepentingan terhadap
konservatisme akuntansi jika dilihat dari
parameter original sample memiliki nilai
-0,44 dan nilai T-Statistic 2,23 > 1,96
sedangan P-Values 0,03 < 0,05.

Pengaruh Corporate Social Responsibility


Terhadap Konservatisme Akuntansi
Berdasarkan analisis menunjukkan bahwa
CSR berpengaruh terhadap konservatisme
akuntansi. Hal tersebut mencerminkan bahwa
perusahaan yang melaksanakan CSR memiliki
Pengujian Path Coefficients kontrol yang lebih baik terhadap penyajian laporan
Pengujian ini digunakan untuk mengetahui keuangan karena dianggap menjalankan aktivitas
efek moderasi penelitian dengan Partial Least bisnis sesuai dengan etika.
Square dibantu software SmartPLS 3.0 Dalam stakeholder theory perusahaan
memerlukan dukungan dari stakeholders melalui
Tabel 7 Hasil Path Coefficients adanya pengungkapan CSR. Stakeholders
mendukung keberlangsungan hidup perusahaan jika
pengungkapan yang disajikan mencakup aktivitas
finansial dan non-finansial yang diharapkan.
Pengungkapan ini dapat berpengaruh terhadap
penilaian investor dalam menciptakan nilai
perusahaan. Dalam penelitian ini perusahaan secara
konsisten melakukan pengungkapan CSR, dan
perusahaan dengan tingkat CSR tinggi lebih
konservatif dalam menyajikan laporan keuangan
tahunan.
Hasil ini sejalan dengan penelitian Shen dkk.
(2020) dan Cheng & Kung (2016) yang
menunjukkan tingginya pengungkapan CSR
berpengaruh positif terhadap konservatisme
akuntansi. Dan hasil tidak sejalan dengan penelitian
Anagnostopoulou dkk. (2020) yang menunjukkan

91
Equilibrium Volume 10. No. 2. Tahun 2021 eISSN 2684-9313
Hal 86 - 94 pISSN 2088-7485

tingkat CSR tidak berpengaruh terhadap Watts (2003) yang menunjukkan hasil penerapan
konservatisme akuntansi. konservatisme akuntansi dapat mengurangi ancaman
litigasi.
Pengaruh Konflik Kepentingan Terhadap
Konservatisme Akuntansi Pengaruh Konflik Kepentingan yang Dimoderasi
Berdasarkan analisis, konflik kepentingan oleh Risiko Litigasi Terhadap Konservatisme
tidak berpengaruh terhadap konservatisme Akuntansi
akuntansi. Konflik kepentingan dalam agency theory Berdasarkan analisis menunjukkan risiko
dinilai dari kebijakan deviden atau pendanaan. litigasi mampu memoderasi pengaruh konflik
Kebijakan deviden berkaitan dengan kebijakan kepentingan terhadap konservatisme akuntansi.
besarnya laba perusahaan yang dibagikan kepada Hasil penelitian menunjukkan bahwa risiko litigasi
shareholder. Pembagian return yang tinggi dapat bersifat memperlemah pengaruh konflik
menjadi daya tarik investor, maka tingkat kepentingan terhadap konservatisme akuntansi. Hal
konservatisme akuntansi juga semakin tinggi. ini menunjukkan bahwa tingkat risiko litigasi yang
Hasil dalam penelitian ini mencerminkan tinggi memperlemah pengaruh konflik kepentingan
bahwa konflik kepentingan bertolak belakang terhadap konservatisme akuntansi. Perusahaan yang
dengan agency theory. Dalam hal ini yang dijadikan memiliki konflik kepentingan apabila
dasar konflik kepentingan adalah kebijakan deviden, mempertimbangkan risiko litigasi akan tidak
dan tidak ada pembayaran deviden yang berlebih berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi, hal
pada investor sehingga tidak terdapat kekhawatiran ini dimungkinkan perusahaan sudah melakukan
dari pihak kreditor terkait pembayaran yang tinggi antisipasi adanya konflik kepentingan mengenai
kepada investor, sehingga konflik kepentingan tidak kebijakan deviden.
berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi. Hasil ini didukung oleh penelitian Suryandari
Besar atau kecil konflik kepentingan terkait & Priyanto (2012) yang menunjukkan adanya risiko
kebijakan deviden tidak mempengaruhi penerapan litigasi mampu memoderasi (melemahkan)
konservatisme akuntansi. hubungan konflik kepentingan dengan
Hasil ini didukung oleh penelitian konservatisme akuntansi. Dan tidak didukung
Wisuandari & Putra (2018) dan Andini dkk. (2020) dengan penelitian Paramita & Cahyati (2013) bahwa
yang menunjukkan konflik kepentingan tidak adanya risiko litigasi dapat menguatkan konflik
memiliki pengaruh terhadap konservatisme kepentingan pada konservatisme akuntansi.
akuntansi. Dan tidak didukung penelitian Paramita
& Cahyati (2013) dan Suryandari & Priyanto (2012) PENUTUP
yang menunjukkan konflik kepentingan memiliki
pengaruh positif pada konservatisme akuntansi. Simpulan
Berdasarkan analisis dan pengujian yang
Pengaruh Corporate Social Responsibility yang telah dibahas dalam bab sebelumnya, dapat
Dimoderasi oleh Risiko Litigasi Terhadap disimpulkan bahwa:
Konservatisme Akuntansi 1. CSR berpengaruh positif terhadap
Berdasarkan analisis menunjukkan bahwa konservatisme akuntansi. Perusahaan yang
risiko litigasi tidak mampu memoderasi pengaruh melakukan pemenuhan pengungkapan CSR
CSR terhadap konservatisme akuntansi. Dalam akan menerapkan prinsip konservatisme
stakeholder theory untuk mendapatkan dukungan akuntansi sehingga informasi yang
dari stakeholder maka perusahaan harus disajikan berkualitas, dan konservatisme
menjalankan aktivitasnya sesuai dengan etika bisnis akuntansi dapat mempertahankan
dan lebih konservatif dalam menyajikan laporan kepercayaan stakeholder terhadap
keuangan. Sehingga perusahaan yang memiliki CSR perusahaan.
tinggi akan lebih konservatif dalam pelaporan 2. Konflik kepentingan tidak berpengaruh
annual reports. Dengan menerapkan konservatisme terhadap konservatisme akuntansi. Tidak
akuntansi dapat mencegah adanya risiko litigasi, terjadi konflik kepentingan karena tidak
karena risiko litigasi dapat merusak citra perusahaan, ada pembayaran deviden yang berlebih
dan tentunya citra yang tidak baik akan bertolak pada investor dan tidak ada kekhawatiran
belakang dengan harapan stakeholder. dari kreditor atas pembayaran deviden yang
Penelitian ini menunjukkan bahwa besar berlebih. Jadi besar atau kecil konflik
kecilnya tingkat risiko litigasi tidak dapat kepentingan yang terjadi seputar kebijakan
mempengaruhi CSR terhadap konservatisme deviden tidak mempengaruhi
akuntansi. Hasil ini diperkuat oleh penelitian Ball, konservatisme akuntansi.
dkk. (2000) bahwa tingkat konservatisme akuntansi 3. Risiko litigasi tidak mampu memoderasi
cenderung lebih rendah apabila dikaitkan dengan CSR terhadap konservatisme akuntansi.
hukum yang berlaku. Dan tidak didukung penelitian

92
Equilibrium Volume 10. No. 2. Tahun 2021 eISSN 2684-9313
Hal 86 - 94 pISSN 2088-7485

Tingginya tingkat risiko litigasi tidak https://doi.org/10.1108/RAF-12-2014-0135


menjamin dapat mengontrol konservatisme
Ghozali, I., & Latan, H. (2015). Partial Least
akuntansi.
Squares: Konsep, Teknik, dan Aplikasi
4. Risiko litigasi memoderasi (memperlemah)
Menggunakan Program SmartPLS 3.0 untuk
konflik kepentingan terhadap
Penelitian Empiris (Edisi 2). Semarang: Badan
konservatisme akuntansi. Tingginya
Penerbit Universitas Diponegoro.
tingkat risiko litigasi dapat menjadi
rintangan adanya konflik kepentingan Givoly, D., & Hayn, C. (2000). The Changing Time-
terhadap konservatisme akuntansi. Series Properties of Earnings, Cash Flows and
Accruals. Journal of Accounting and
Saran Economics, 29, 287–320.

1. Penelitian selanjutnya harap menggunakan Iskandar, O. R., & Sparta, S. (2019). Pengaruh Debt
jenis perusahaan lainnya seperti perusahaan Covenant, dan Political Cost Terhadap
Konservatisme Akuntansi. Equity, 22(1), 47.
sektor kesehatan, properti & real estate,
https://doi.org/10.34209/equ.v22i1.896
teknologi, dan infrastruktur.
2. Penelitian selanjutnya dapat menambahkan Jensen, M. C., & Meckling, W. H. (1976). Theory Of
variabel lain seperti kepemilikan The Firm: Managerial Behavior, Agency
manajerial, leverage, dan ukuran Costs And Ownership Structure. Journal of
perusahaan. Financial Economics, Vol. 3 (4), 305–360.
3. Untuk penelitian selanjutnya dapat
menambahkan pengukuran conservatism LaFond, R., & Watts, R. L. (2007). The Information
misalnya dengan market to book ratio. Dan Role of Conservatism. The Accounting
jika meneliti konflik kepentingan Review, Vol. 83.
disarankan dari konflik kebijakan hutang https://doi.org/https://doi.org/10.2139/ssrn.92
dan kebijakan investasi. 1619
Mulyani, M., & Juvenrio. (2017). Konservatisme
Akuntansi dan Faktor yang Mempengaruhi
DAFTAR PUSTAKA (Suatu Analisis terhadap Biaya Litigasi,
Anagnostopoulou, S. C., Tsekrekos, A. E., & Leverage, dan Growth Opportunities). Jurnal
Analisa Akuntansi dan Perpajakan, 1(2).
Voulgaris, G. (2020). Accounting
conservatism and corporate social Paramita, F., & Cahyati, A. (2013). Pengaruh
responsibility. British Accounting Review, Konflik Kepentingan Terhadap
xxxx, 100942. Konservatisme Akuntansi Dengan Risiko
Litigasi Dan Tipe Strategi Sebagai Variabel
https://doi.org/10.1016/j.bar.2020.100942
Pemoderasi. JRAK: Jurnal Riset Akuntansi &
Andini, N., Romus, M., & Yanti. (2020). Analisis Komputerisasi Akuntansi, 4(02).
Faktor Yang Berpengaruh Terhadap https://doi.org/10.33558/jrak.v4i2.1336
Konservatisme Akuntansi Pada Perusahaan Sari, Y. A., & Priyadi, M. (2020). Faktor-Faktor
Yang Terdaftar Di Jakarta Islamic Index (JII) Yang Mempengaruhi Pengungkapan
Periode Desember 2015 – November 2018. Corporate Social Responsibility Pada
Jurnal Al Iqtishad, 2, 73–99. Perusahaan Manufaktur. Jurnal Ilmu Dan
Avesani, M. (2020). Sustainability, sustainable Riset Akuntansi (JIRA), 9 (4)(1).
development, and business sustainability. In Shen, X., Ho, K. C., Yang, L., & Wang, L. F. S.
Life Cycle Sustainability Assessment for (2020). Corporate social responsibility, market
Decision-Making: Methodologies and Case reaction and accounting conservatism.
Studies. Elsevier Inc. Kybernetes, 71903199.
https://doi.org/10.1016/B978-0-12-818355- https://doi.org/10.1108/K-01-2020-0043
7.00002-6.
Sinambela, M. O. E., & Almilia, L. S. (2018).
Ball, Ray, and Lakshmanan, Shivakumar, (2002). Faktor-faktor yang mempengaruhi
Earnings Quality in U.K. 12 Private Firms, konservatisme akuntansi. Jurnal Ekonomi
Working Paper, London Business School. Dan Bisnis, 21(2), 289–312.
Cheng, C. L., & Kung, F. H. (2016). The effects of https://doi.org/10.24914/jeb.v21i2.1788
mandatory corporate social responsibility Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif,
policy on accounting conservatism. Review of Kualitatif, dan R&D. Penerbit Alfabeta.
Accounting and Finance, 15(1), 2–20.

93
Equilibrium Volume 10. No. 2. Tahun 2021 eISSN 2684-9313
Hal 86 - 94 pISSN 2088-7485

Suryandari, E., & Priyanto, R. E. (2012). Pengaruh


Risiko Litigasi dan Tingkat Kesulitan
Keuangan Perusahaan terhadap Hubungan
antara Konflik Kepentingan dan
Konservatisme Akuntansi. Jurnal Akuntansi
Dan Investasi, 12(2), 161–174.
http://journal.umy.ac.id/index.php/ai/article/v
iew/681
Suwardjono. (2014). Teori Akuntansi dan
Perekayasaan Pelaporan Keuangan (Edisi
Ketiga). Yogyakarta: BPFE.
Warislan, P., Putra, W. E., & Tiswiyanti, W. (2018).
Pengaruh Konservatisme Akuntansi Dan
Pengungkapan Corporate Social
Responsibility (CSR) Terhadap Manajemen
Laba (Studi Empiris Pada Perusahaan
Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia Periode 2015-2017). Jurnal
Akuntansi Dan Auditing, 15(2), 121–243.
Watts, R. L. (2003). Conservatism in Accounting -
Part I: Explanations and Implications.
Accounting Horizons, 17(3).
https://doi.org/10.2139/ssrn.414522
Watts, R. L., & Zimmerman, J. L. (1990). Positive
Accounting Theory: A Ten Year Perspective.
The Accounting Review, 65(1), 131–156.
Wisuandari, N. K. P., & Putra, I. N. W. A. (2018).
Pengaruh Tingkat Kesulitan Keuangan dan
Konflik Kepentingan pada Konservatisme
Akuntansi dengan Risiko Litigasi Sebagai
Pemoderasi. E-Jurnal Akuntansi, 23 (2),
1521–1547.
https://doi.org/10.24843/EJA.2018.v23.i02.p2
7

94

Anda mungkin juga menyukai