Abstrak
Penelitian memiliki tujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh Corporate Social Responsibility dan konflik
kepentingan terhadap konservatisme akuntansi. Penelitian ini juga bertujuan untuk menguji dan menganalisis
risiko litigasi memoderasi pengaruh Corporate Social Responsibility dan konflik kepentingan terhadap
konservatisme akuntansi. Penelitian-penelitian terdahulu menunjukkan hasil yang tidak konsisten sehingga
peneliti tertarik untuk meneliti kembali dua faktor yang mempengaruhi konservatisme akuntansi yaitu CSR dan
konflik kepentingan dengan menambahkan variabel moderasi. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan data
sekunder. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi primer yang
terdaftar di BEI periode 2015-2019 yaitu sebanyak 88 perusahaan. Teknik pengambilan sampel menggunakan
purposive sampling sehingga terpilih 50 observasi. Teknik pengumpulan data menggunakan studi dokumentasi
dan analisis data yang digunakan yaitu SmartPLS 3.0. Hasil penelitian ini menunjukkan CSR berpengaruh positif
terhadap konservatisme akuntansi, konflik kepentingan tidak berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi,
risiko Litigasi tidak mempu memoderasi CSR terhadap konservatisme akuntansi, dan risiko litigasi mampu
memoderasi lebih tepatnya memperlemah konflik kepentingan terdahap konservatisme akuntansi.
Kata Kunci: Corporate Social Responsibility, Konflik Kepentingan, Konservatisme Akuntansi, Risiko Litigasi
Abstract
The purpose of this research is to test and analyse the Corporate Social Responsibility's influence and the conflict
interest towards accounting conservatism. Apart from that, the other purpose is to test and analyse the moderation
litigation risk of Corporate Social Responsibility's influence and the conflict interest towards accounting
conservatism. Previous studies have shown inconsistent results so that researchers are interested in re-examining
two factors that influence accounting conservatism, namely CSR and conflict of interest by adding moderating
variables. This is a quantitative research using secondary data. The research population are 88 manufacturing
companies for primary needs goods, which are listed in BEI for period 2015 until 2019. The sample collection
technique uses purposive sampling until narrowed to 50 analysis units. The data collection technique uses
SmartPLS 3.0 for documentation study and data analysis. The result of this research shows the positive influence
of CSR on the accounting conservatism, conflict interest which is not affecting the accounting conservatism,
litigation risk cannot be able to do the CSR moderation on accounting conservatism, and the litigation risk can be
able to do the moderation which exactly weakening the conflict interest on the accounting conservatism
Keyword: Corporate social responsibility, Conflict of interest, accounting conservatism, and litigation risk.
86
Equilibrium Volume 10. No. 2. Tahun 2021 eISSN 2684-9313
Hal 86 - 94 pISSN 2088-7485
87
Equilibrium Volume 10. No. 2. Tahun 2021 eISSN 2684-9313
Hal 86 - 94 pISSN 2088-7485
konservatisme akuntansi yang tinggi. Hasil keuntungan atau bersifat oportunistik (Mulyani &
penelitian Paramita & Cahyati (2013) menyatakan Juvenrio, 2017).
bahwa konflik kepentingan berpengaruh terhadap
konservatisme akuntansi. Namun berbeda dengan Teori Stakeholder (Stakeholder Theory)
hasil penelitian Wisuandari & Putra (2018) yang Stakeholder yaitu pihak yang memiliki
menyatakan bahwa konflik kepentingan tidak hubungan baik dengan perusahaan secara langsung
memiliki pengaruh pada konservatisme akuntansi. atau tidak langsung dan bersifat mempengaruhi atau
Beberapa penelitian yang menggunakan risiko dipengaruhi. Pihak-pihak yang dimaksud adalah
litigasi sebagai variabel moderasi juga menunjukkan pemerintah, masyarakat sekitar, lembaga pengamat
hasil yang berbeda. Menurut Paramita & Cahyati lingkungan sosial, karyawan, konsumen, dan
(2013) risiko litigasi memoderasi (menguatkan) perusahaan lainnya yang keberadaannya bersifat
hubungan konflik kepentingan pada konservatisme mempengaruhi dan dipengaruhi oleh perusahaan
akuntansi, sedangkan hasil penelitian Suryandari & (Sari & Priyadi, 2020).
Priyanto (2012) menunjukkan tingginya risiko Konsep stakeholder theory mulai dikenal
litigasi akan mdmperlemah konflik kepentingan pada tahun 1970an. Dalam mencapai tujuan
terhadap konservatisme akuntansi. perusahaan dan mempertahankan kelangsungan
Berdasarkan permasalahan diatas, peneliti hidupnya dibutuhkan dukungan dari stakeholder,
tertarik untuk menguji kembali pengaruh CSR dan perusahaan harus mempertimbangkan manfaat dari
konflik kepentingan terhadap konservatisme keberadaan perusahaan tersebut dan
akuntansi dengan risiko litigasi sebagai pemoderasi. mempertimbangkan kepentingan stakeholders
lainnya, karena perusahaan yang menjalankan
TINJAUAN PUSTAKA bisnisnya sesuai dengan etika bisnis akan dinilai
positif oleh pihak eksternal. Implikasi stakeholder
Teori Keagenan (Agency Theory) theory dalam penelitian ini adalah untuk
Jensen & Meckling (1976) mendefinisikan memperoleh dukungan dari stakeholders.
agency theory sebagai perjanjian antara principal Transaparansi laporan keuangan adalah salah satu
dengan agen, dimana principal mempercayakan hal yang diharapkan oleh stakeholders, oleh karena
agen untuk melakukan kegiatan operasional itu penyajian laporan keuangan dapat dilakukan
perusahaan dengan sumber daya yang telah dengan menerapkan prinsip konservatisme.
disediakan, dan tentu saja agen memiliki wewenang Penerapan konservatisme akuntansi dalam
untuk mengambil alih keputusan dalam mengelola pelaporan keuangan juga dapat mencegah adanya
perusahaan. Perbedaan kepentingan antara principal manipulasi laporan keuangan dan mengurangi biaya
dan agen dapat berpengaruh pada kualitas laba yang litigasi (Cheng & Kung, 2016). Risiko litigasi dapat
dihasilkan. Agen sebagai pemilik informasi yang merugikan perusahaan, oleh karena itu perusahaan
lebih banyak jika dibandingkan dengan principal, harus menerapkan metode akuntansi yang tepat
sehingga mereka dapat memaksimalkan untuk menghindari risiko litigasi. Perusahaan dapat
kepentingannya dengan menyajikan laba dengan menggunakan pengungkapan CSR dalam menjaga
overstatement. Penerapan prinsip konservatisme kepercayaan stakeholder, untuk mempertahankan
akuntansi dapat mencegah terjadinya hal tersebut kepercayaan yang telah diberikan maka perusahaan
dengan menyajikan laba yang tidak terlalu tinggi akan lebih konservatif dalam menyajikan laporan
sehingga informasi yang disajikan berkualitas untuk keuangan.
dijadikan dasar pengambilan keputusan.
Corporate Social Responsibility (CSR)
Teori Akuntansi Positif CSR adalah tanggung jawab sosial yang
Teori akuntansi positif digunakan dalam dilakukan oleh perusahaan sesuai dengan peraturan
menganalisis kondisi di masa yang akan datang yang berlaku. Tanggung jawab sosial ini bersifat
dengan menggunakan pengetahuan akuntansi, wajib bagi perusahaan yang menjalankan kegiatan
kemampuan, dan kebijakan akuntansi. Watts & bisnisnya dibidang dan/atau berkaitan dengan
Zimmerman (1990) mendefinisikan teori akuntansi sumber daya alam. Sari & Priyadi (2020)
positif sebagai teori yang bersifat meramalkan dan mendefinisikan CSR sebagai komitmen perusahaan
digunakan manajer dalam membuat keputusan ketika menjalankan aktivitas bisnisnya dengan
mengenai kebijakan akuntansi, dimana prediksi memperhatikan tanggung jawab sosial bagi
tersebut didasarkan pada hubungan keagenan antara lingkungan sekitar dan berperan aktif dalam
manajer dan pihak principal. Akuntansi positif pengembangan ekonomis secara berkelanjutan.
memberikan kebebasan kepada setiap perusahaan Avesani (2020) menyatakan bahwa CSR merupakan
untuk memilih kebijakan akuntansi yang tersedia, alat yang diadopsi oleh perusahaan untuk
sehingga manajemen dapat bebas dalam memilih bertanggung jawab atas dampak sosial yang
kebijakan akuntansi yang dapat memaksimalkan terdeteksi, perusahaan harus memberikan manfaat
sosial yang lebih tinggi dibandingkan dampak
88
Equilibrium Volume 10. No. 2. Tahun 2021 eISSN 2684-9313
Hal 86 - 94 pISSN 2088-7485
89
Equilibrium Volume 10. No. 2. Tahun 2021 eISSN 2684-9313
Hal 86 - 94 pISSN 2088-7485
90
Equilibrium Volume 10. No. 2. Tahun 2021 eISSN 2684-9313
Hal 86 - 94 pISSN 2088-7485
91
Equilibrium Volume 10. No. 2. Tahun 2021 eISSN 2684-9313
Hal 86 - 94 pISSN 2088-7485
tingkat CSR tidak berpengaruh terhadap Watts (2003) yang menunjukkan hasil penerapan
konservatisme akuntansi. konservatisme akuntansi dapat mengurangi ancaman
litigasi.
Pengaruh Konflik Kepentingan Terhadap
Konservatisme Akuntansi Pengaruh Konflik Kepentingan yang Dimoderasi
Berdasarkan analisis, konflik kepentingan oleh Risiko Litigasi Terhadap Konservatisme
tidak berpengaruh terhadap konservatisme Akuntansi
akuntansi. Konflik kepentingan dalam agency theory Berdasarkan analisis menunjukkan risiko
dinilai dari kebijakan deviden atau pendanaan. litigasi mampu memoderasi pengaruh konflik
Kebijakan deviden berkaitan dengan kebijakan kepentingan terhadap konservatisme akuntansi.
besarnya laba perusahaan yang dibagikan kepada Hasil penelitian menunjukkan bahwa risiko litigasi
shareholder. Pembagian return yang tinggi dapat bersifat memperlemah pengaruh konflik
menjadi daya tarik investor, maka tingkat kepentingan terhadap konservatisme akuntansi. Hal
konservatisme akuntansi juga semakin tinggi. ini menunjukkan bahwa tingkat risiko litigasi yang
Hasil dalam penelitian ini mencerminkan tinggi memperlemah pengaruh konflik kepentingan
bahwa konflik kepentingan bertolak belakang terhadap konservatisme akuntansi. Perusahaan yang
dengan agency theory. Dalam hal ini yang dijadikan memiliki konflik kepentingan apabila
dasar konflik kepentingan adalah kebijakan deviden, mempertimbangkan risiko litigasi akan tidak
dan tidak ada pembayaran deviden yang berlebih berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi, hal
pada investor sehingga tidak terdapat kekhawatiran ini dimungkinkan perusahaan sudah melakukan
dari pihak kreditor terkait pembayaran yang tinggi antisipasi adanya konflik kepentingan mengenai
kepada investor, sehingga konflik kepentingan tidak kebijakan deviden.
berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi. Hasil ini didukung oleh penelitian Suryandari
Besar atau kecil konflik kepentingan terkait & Priyanto (2012) yang menunjukkan adanya risiko
kebijakan deviden tidak mempengaruhi penerapan litigasi mampu memoderasi (melemahkan)
konservatisme akuntansi. hubungan konflik kepentingan dengan
Hasil ini didukung oleh penelitian konservatisme akuntansi. Dan tidak didukung
Wisuandari & Putra (2018) dan Andini dkk. (2020) dengan penelitian Paramita & Cahyati (2013) bahwa
yang menunjukkan konflik kepentingan tidak adanya risiko litigasi dapat menguatkan konflik
memiliki pengaruh terhadap konservatisme kepentingan pada konservatisme akuntansi.
akuntansi. Dan tidak didukung penelitian Paramita
& Cahyati (2013) dan Suryandari & Priyanto (2012) PENUTUP
yang menunjukkan konflik kepentingan memiliki
pengaruh positif pada konservatisme akuntansi. Simpulan
Berdasarkan analisis dan pengujian yang
Pengaruh Corporate Social Responsibility yang telah dibahas dalam bab sebelumnya, dapat
Dimoderasi oleh Risiko Litigasi Terhadap disimpulkan bahwa:
Konservatisme Akuntansi 1. CSR berpengaruh positif terhadap
Berdasarkan analisis menunjukkan bahwa konservatisme akuntansi. Perusahaan yang
risiko litigasi tidak mampu memoderasi pengaruh melakukan pemenuhan pengungkapan CSR
CSR terhadap konservatisme akuntansi. Dalam akan menerapkan prinsip konservatisme
stakeholder theory untuk mendapatkan dukungan akuntansi sehingga informasi yang
dari stakeholder maka perusahaan harus disajikan berkualitas, dan konservatisme
menjalankan aktivitasnya sesuai dengan etika bisnis akuntansi dapat mempertahankan
dan lebih konservatif dalam menyajikan laporan kepercayaan stakeholder terhadap
keuangan. Sehingga perusahaan yang memiliki CSR perusahaan.
tinggi akan lebih konservatif dalam pelaporan 2. Konflik kepentingan tidak berpengaruh
annual reports. Dengan menerapkan konservatisme terhadap konservatisme akuntansi. Tidak
akuntansi dapat mencegah adanya risiko litigasi, terjadi konflik kepentingan karena tidak
karena risiko litigasi dapat merusak citra perusahaan, ada pembayaran deviden yang berlebih
dan tentunya citra yang tidak baik akan bertolak pada investor dan tidak ada kekhawatiran
belakang dengan harapan stakeholder. dari kreditor atas pembayaran deviden yang
Penelitian ini menunjukkan bahwa besar berlebih. Jadi besar atau kecil konflik
kecilnya tingkat risiko litigasi tidak dapat kepentingan yang terjadi seputar kebijakan
mempengaruhi CSR terhadap konservatisme deviden tidak mempengaruhi
akuntansi. Hasil ini diperkuat oleh penelitian Ball, konservatisme akuntansi.
dkk. (2000) bahwa tingkat konservatisme akuntansi 3. Risiko litigasi tidak mampu memoderasi
cenderung lebih rendah apabila dikaitkan dengan CSR terhadap konservatisme akuntansi.
hukum yang berlaku. Dan tidak didukung penelitian
92
Equilibrium Volume 10. No. 2. Tahun 2021 eISSN 2684-9313
Hal 86 - 94 pISSN 2088-7485
1. Penelitian selanjutnya harap menggunakan Iskandar, O. R., & Sparta, S. (2019). Pengaruh Debt
jenis perusahaan lainnya seperti perusahaan Covenant, dan Political Cost Terhadap
Konservatisme Akuntansi. Equity, 22(1), 47.
sektor kesehatan, properti & real estate,
https://doi.org/10.34209/equ.v22i1.896
teknologi, dan infrastruktur.
2. Penelitian selanjutnya dapat menambahkan Jensen, M. C., & Meckling, W. H. (1976). Theory Of
variabel lain seperti kepemilikan The Firm: Managerial Behavior, Agency
manajerial, leverage, dan ukuran Costs And Ownership Structure. Journal of
perusahaan. Financial Economics, Vol. 3 (4), 305–360.
3. Untuk penelitian selanjutnya dapat
menambahkan pengukuran conservatism LaFond, R., & Watts, R. L. (2007). The Information
misalnya dengan market to book ratio. Dan Role of Conservatism. The Accounting
jika meneliti konflik kepentingan Review, Vol. 83.
disarankan dari konflik kebijakan hutang https://doi.org/https://doi.org/10.2139/ssrn.92
dan kebijakan investasi. 1619
Mulyani, M., & Juvenrio. (2017). Konservatisme
Akuntansi dan Faktor yang Mempengaruhi
DAFTAR PUSTAKA (Suatu Analisis terhadap Biaya Litigasi,
Anagnostopoulou, S. C., Tsekrekos, A. E., & Leverage, dan Growth Opportunities). Jurnal
Analisa Akuntansi dan Perpajakan, 1(2).
Voulgaris, G. (2020). Accounting
conservatism and corporate social Paramita, F., & Cahyati, A. (2013). Pengaruh
responsibility. British Accounting Review, Konflik Kepentingan Terhadap
xxxx, 100942. Konservatisme Akuntansi Dengan Risiko
Litigasi Dan Tipe Strategi Sebagai Variabel
https://doi.org/10.1016/j.bar.2020.100942
Pemoderasi. JRAK: Jurnal Riset Akuntansi &
Andini, N., Romus, M., & Yanti. (2020). Analisis Komputerisasi Akuntansi, 4(02).
Faktor Yang Berpengaruh Terhadap https://doi.org/10.33558/jrak.v4i2.1336
Konservatisme Akuntansi Pada Perusahaan Sari, Y. A., & Priyadi, M. (2020). Faktor-Faktor
Yang Terdaftar Di Jakarta Islamic Index (JII) Yang Mempengaruhi Pengungkapan
Periode Desember 2015 – November 2018. Corporate Social Responsibility Pada
Jurnal Al Iqtishad, 2, 73–99. Perusahaan Manufaktur. Jurnal Ilmu Dan
Avesani, M. (2020). Sustainability, sustainable Riset Akuntansi (JIRA), 9 (4)(1).
development, and business sustainability. In Shen, X., Ho, K. C., Yang, L., & Wang, L. F. S.
Life Cycle Sustainability Assessment for (2020). Corporate social responsibility, market
Decision-Making: Methodologies and Case reaction and accounting conservatism.
Studies. Elsevier Inc. Kybernetes, 71903199.
https://doi.org/10.1016/B978-0-12-818355- https://doi.org/10.1108/K-01-2020-0043
7.00002-6.
Sinambela, M. O. E., & Almilia, L. S. (2018).
Ball, Ray, and Lakshmanan, Shivakumar, (2002). Faktor-faktor yang mempengaruhi
Earnings Quality in U.K. 12 Private Firms, konservatisme akuntansi. Jurnal Ekonomi
Working Paper, London Business School. Dan Bisnis, 21(2), 289–312.
Cheng, C. L., & Kung, F. H. (2016). The effects of https://doi.org/10.24914/jeb.v21i2.1788
mandatory corporate social responsibility Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif,
policy on accounting conservatism. Review of Kualitatif, dan R&D. Penerbit Alfabeta.
Accounting and Finance, 15(1), 2–20.
93
Equilibrium Volume 10. No. 2. Tahun 2021 eISSN 2684-9313
Hal 86 - 94 pISSN 2088-7485
94