Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Ilmiah MEDIA ENGINEERING Vol. 2, No.

3, September 2012 ISSN 2087-9334 (191-196)

OPTIMASI PENGELOLAAN JARINGAN JALAN PROVINSI


DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM INTEGRATED ROAD
MANAGEMENT SYSTEM (IRMS)

Dolvie Ronald Kairupan


Staff Dinas PU Pemprov SULUT

Bonny F. Sompie, James A. Timboeleng


Dosen Pascasarjana Teknik Sipil Unsrat

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan membuat deskripsi tentang metode survai yang efisien dan efektif sesuai
dengan kebutuhan Program Integrated Road Management System (IRMS). Pengumpulan data
mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu dilakukan secara sistematis,
faktual, dan akurat sehingga mudah diinputkan pada IRMS.
Hasil penelitian diperoleh bahwa pelaksanaan survai dilapangan membutuhkan alat bantu yaitu GPS
tracking, kamera digital dan kendaraan survai sebagai alat transportasi. Untuk pelaksanaan di
lapangan alat GPS dikalibrasi dan disesuaikan dengan odometer pada kendaraan agar menjadi
pembanding dalam pencatatan panjang jalan selama survai. Setiap titik kerusakan jalan,
persimpangan, jembatan/gorong-gorong didata nilai koordinat UTMnya dan situasi titik yang
dimaksud. Penting dalam metode survai ini untuk menggunakan alat GPS yang dapat merekam
semua titik ±titik yang dilewati. Peneliti menggunakan bantuan program Map Source sebelum
inputing ke dalam program IRM . Dari MapSource kemudian diubah ke file DXF untuk mengedit
gambar pada Program IRM . Proses pengeditan peta dengan Program IRMS bertujuan merapikan
gambar Peta Jaringan Jalan yang ada. Berdasarkan pelaksanaan di lapangan metode survai
dengan panduan IRMS membutuhkan waktu survai di lapangan yang lebih lama dimana proses
inputing data kordinat jalan dilakukan dengan menginput satu persatu jika tidak menggunakan
program Map Source.
Kesimpulan yang diperoleh adalah untuk optimalisasi pelaksanaan survai dilapangan maka
diperlukan alat bantu alat GPS Tracking, kamera digital dan kendaraan survai sebagai alat
transportasi dan metode inputing data yang optimal adalah menggunakan bantuan program Map
Source sebelum inputing ke dalam program IRMS .

Kata kunci : IRMS, GPS tracking, jaringan jalan, koordinat, peta.

PENDAHULUAN diberi keleluasaan untuk mengelola


kegiatan-kegiatan yang terkait dengan
Latar Belakang penyelenggaraan prasarana jalan di
Kondisi Jaringan Jalan di Provinsi Sulawesi daerahnya sesuai dengan kebutuhan dan
Utara saat ini terdiri dari Jaringan Jalan potensi daerah masing-masing, dengan tetap
Nasional, jalan Provinsi dan Jalan mendasarkan pada prinsip-prinsip keter-
Kabupaten/Kota. Jaringan Jalan ini masih bukaan, partisipasi masyarakat dan
ditambah lagi dengan adanya Jaringan Jalan pertanggungjawaban kepada masyarakat.
yang terdiri dari jalan khusus yaitu jalan Penelitian ini berjudul Optimasi Pengelolaan
yang dikelola atau ditangani oleh sautu Jaringan Jalan Provinsi Dengan Meng-
pengelola berupa instansi/badan/perusahaan gunakan Program IRMS untuk mendapatkan
seperti jalan kompleks, jalan inspeksi, jalan metode survai yang efisien dan efektif yang
perkebunan dan sebagainya. sesuai dengan kebutuhan data program
Seiring dengan telah diberlakukannya UU IRMS yang memberikan hasil yang optimal.
No. 22/1999, maka daerah mempunyai Database program IRMS merupakan sistem
kewenangan dan tanggung jawab, serta informasi jalan yang berisi informasi

191
Jurnal Ilmiah MEDIA ENGINEERING Vol. 2, No. 3, September 2012 ISSN 2087-9334 (191-196)

mengenai data Jaringan Jalan. Saat ini perlu Pengertian Mobilitas dan Aksesbilitas
adanya ketersediaan pangkalan data Jaringan pada Suatu Ruas Jalan Raya
Jalan yang tersusun secara sistematis dan Sistem transportasi terdiri dari fasilitas tetap,
teratur, sehingga dapat digunakan sewaktu- besaran arus dan sistem pengatur yang
waktu apabila data Jaringan Jalan tersebut memungkinkan orang dan barang untuk
segera diperlukan. Harapannya adalah bergerak dari satu tempat ke tempat lain
bahwa program perencanaan dan program secara efisien dalam hal tepat waktu untuk
penanganan Jalan dapat dilaksanakan sesuai aktifitas yang diinginkan. Suatu jalan
dengan tujuan dan sasaran program dengan mungkin hanya melayani satu fungsi
dukungan data dan informasi yang lebih (misalnya jalan bebas hambatan hanya
lengkap, cepat dan akurat. melayani kendaraan bergerak), hampir
semua jalan melayani dua atau tiga fungsi di
Tujuan Penelitian atas. Seringkali fungsi-fungsi ini tidak
Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu : konsisten, misalnya jalan yang melayani
1. Merumuskan metode survai yang efisien arus lalu lintas tinggi tidak sesuai bagi
dan efektif yang sesuai dengan kebutuhan pejalan kaki, atau tidak nyaman untuk
Program Integrated Road Management menyediakan akses.
System (IRMS)
2. Analisa metode inputing data yang Integrated Road Management System
optimal dengan menggunakan Program (IRMS)
Integrated Road Management System Untuk perencanaan dan penyusunan
(IRMS) program jalan, Direktorat Jenderal Bina
Marga selama 10 (sepuluh) tahun terakhir
TINJAUAN PUSTAKA ini telah menggunakan yang diadopsi dari
HDM III (Highway Design and
Pengertian dan Pengelompokkan Sistem Maintenance, Version III). Penerapan HDM
Jaringan Jalan III tersebut untuk jalan perkotaan Indonesia,
Sistem Jaringan Jalan adalah satu kesatuan yang memiliki ciri jalan dan ciri lalu lintas
ruas jalan yang saling menghubungkan dan yang relatif berbeda, mensyaratkan perlunya
mengikat pusat-pusat pertumbuhan dengan penyesuaian-penyesuaian lokal. Untuk itu
wilayah yang berada dalam pengaruh diperlukan upaya pengkajian yang akan
pelayanannya dalam satu hubungan hirarki. menghasilkan suatu pedoman baku tentang
Sistem Jaringan Jalan disusun dengan biaya operasi kendaraan untuk jalan
mengacu pada rencana tata ruang wilayah perkotaan Indonesia.
dan dengan memperhatikan keterhubungan
antarkawasan dan/atau dalam kawasan Parameter Kondisi perkerasan Jalan
perkotaan, dan kawasan pedesaan. Sistem 1) International Roughness Index.
Jaringan Jalan dapat dikelompokkan International Roughness Index (IRI) atau
menurut pelayanan jasa distribusinya ketidakrataan permukaan jalan dikem-
(fungsi) dan menurut wewenang pembinaan- bangkan oleh Bank Dunia pada tahun
nya (penanganan). 1980an.
1) Menurut pelayanan jasa distribusinya, 2) Roughmeter NAASRA.
sistem Jaringan Jalan terdiri dari : Alat ukur roughmeter NAASRA adalah
a) Sistem Jaringan Jalan Primer. alat pengukur ketidakrataan permukaan
b) Sistem Jaringan Jalan Sekunder. jalan yang dibuat oleh NAASRA (SNI 03-
3426-1994).
2) Pengelompokan sistem Jaringan Jalan
menurut wewenang pembinaannya 3) Road Condition Index.
Road Condition Index (RCI), disebut juga
(penanganan) antara lain Jalan
Indeks kondisi jalan, merupakan salah satu
Nasional, Jalan Propinsi dan Jalan
kinerja fungsional perkerasan yang
Kabupaten. dikembangkan oleh American Association

192
Jurnal Ilmiah MEDIA ENGINEERING Vol. 2, No. 3, September 2012 ISSN 2087-9334 (191-196)

of State Highway Officials (AASHO) pada Pendekatan Link-Based Analysis Dan


tahun 1960an. Network-Based Analysis.
4) Suherman (2008) : Studi Persamaan
Kajian Penelitian Sejenis Korelasi Antara Ketidakrataan Permuka-
Beberapa penelitian sejenis yang telah an Jalan Dengan Indeks Kondisi Jalan
dibuat diantaranya adalah : Menggunakan Program IRMS, Studi
1) Lucky R. Sumanang (2009) : Penerapan Kasus Ruas Jalan Labuan ± Cibaliung.
Model Kebutuhan Transportasi pada 5) Departemen Pekerjaan Umum Direktorat
Penyusunan Program Penanganan Jalan Jenderal Bina Marga Direktorat Bina
Berbasis IRMS (Studi Kasus Provinsi Teknik (1995) : Biaya Operasi
Jawa Barat). Kendaraan (BOK) dengan Program
2) Ofyar Z. Tamin (1999) : Konsep Peman- IRMS Untuk Jalan Perkotaan Di
faatan Data Arus Lalulintas (IRMS) Indonesia.
untuk Menghasilkan Matriks Asal-
Tujuan Nasional dan Potensi Peng-
gunaannya dalam Pengembangan Sistem METODOLOGI PENELITIAN
Jaringan Jalan.
3) Achmad A. Setiawan (2004) : Studi Bagan Alir Penelitian
Perbandingan Efisiensi Pemanfaatan Secara keseluruhan kegiatan penyusunan
IRMS Untuk Penanganan Jalan Antara tesis ini dapat dilihat pada Gambar 1. Bagan
alir penelitian sebagai berikut :

Gambar 1. Bagan alir penelitian


Sumber : Analisis, 2012.

193
Jurnal Ilmiah MEDIA ENGINEERING Vol. 2, No. 3, September 2012 ISSN 2087-9334 (191-196)

program antara proses input data dan


Jenis-Jenis Data Yang Diperlukan program IRMS.
1) Data Inventarisasi Jalan
2) Data Lalu-Lintas Metode inputing data yang optimal
3) Data Struktur dan Fungsi Untuk Jaringan dengan menggunakan Program (IRMS)
Jalan Dalam menentukan titik-titik koordinat
4) Survai Kondisi Umum suatu ruas jalan, dilihat pada track jalan hasil
5) Pengolahan Data survey dengan alat GPS dalam program
6) Inputing Data MapSource. Berdasarkan hasil penelitian ini
maka diperoleh proses penggambaran Peta
Jaringan Jalan dilakukan dengan beberapa
HASIL PENELITIAN DAN tahap seperti pada gambar 2.
PEMBAHASAN

Penyajian Data
Data inventaris adalah data aspek tetap atau
tidak sering berubah dari Jaringan Jalan
seperti geometri, panjang dan lebar jalan,
kerb, bahu, trotoar, drainase, struktur, tiang
lampu, rambu lalulintas dan lain-lain.
Pengumpulan data inventaris adalah proses
mengumpulkan data ini untuk dimasukkan
kedalam pangkalan data IRMS bagi
keperluan pelaporan seluruh aspek Jaringan
Jalan. Konsultan telah mengidentifikasi
sejumlah 80 item inventaris dan telah
membuat perlengkapan untuk ini dalam
pangkalan data IRMS.

Metode survai yang efisien dan efektif


yang sesuai dengan kebutuhan Program
(IRMS)
Untuk optimalisasi pelaksanaan survai
dilapangan maka diperlukan alat bantu alat
GPS tracking, kamera digital dan kendaraan
survai sebagai alat transportasi. Untuk
pelaksanaan di lapangan alat GPS di
kalibrasi disesuaikan dengan odometer pada
Gambar 2. Proses Penggambaran Peta
kendaraan agar menjadi pembanding dalam
Jaringan Jalan
pencatatan panjang jalan selama survai.
Sumber : Analisa, 2012
Setiap titik kerusakan jalan, persimpangan,
jembatan / gorong-gorong didata nilai
Berdasarkan Gambar 2. di atas, proses
koordinat UTMnya dan situasi titik yang
penggambaran Peta Jaringan Jalan dengan
dimaksud. Berdasarkan pelaksanaan di
alat GPS dapat dilihat pada langkah-langkah
lapangan metode survai dengan panduan
sebagai berikut :
IRMS membutuhkan waktu survai di
1) Kalibrasi alat GPS dan pengosongan
lapangan yang lebih lama dimana proses
memori (Gambar 3).
inputing data kordinat jalan dilakukan input
satu persatu dan tidak menggunakan
program Map Source sebagai interface

194
Jurnal Ilmiah MEDIA ENGINEERING Vol. 2, No. 3, September 2012 ISSN 2087-9334 (191-196)

b) Setelah proses survey keseluruhan


jaringan jalan kota Manado selesai,
dilakukan cara yang sama seperti
pada langkah (3). Keseluruhan hasil
survey jaringan jalan kota Manado.
5) Dari MapSource kemudian diubah ke
file DXF untuk mengedit gambar pada
Program IRMS. Proses konversi
MapSource kemudian diubah ke file
Gambar 3. Kalibrasi Alat GPS dan DXF untuk mengedit gambar pada
Pengosongan Memori Program IRMS.
Sumber : Buku Panduan GPS Garmin 6) Proses pengeditan peta dengan Program
76CSx IRMS dengan tujuan merapikan gambar
Peta Jaringan Jalan yang ada.
a. Sebelum melakukan survey dengan 7) Dengan cara pengeditan pada Program
alat GPS yang lama, dipastikan dulu IRMS, kita dapat memperbaiki dan
kalau memori pada alat GPS kosong. memperjelas peta. Program IRMS
b. Cara menghapus memori tersebut adalah salah satu program desain gambar
dimulai dengan masuk ke menu dengan bantuan komputer yang cukup
track-track jalan yang akan dihapus. canggih. Secara perlahan namun pasti
c. Proses menghapus track-track jalan. Program IRMS mengalami otomatisasi
d. Memori alat GPS dalam keadaan gambar, menggantikan fungsi manual
kosong atau tanpa hasil track-track yang selama ini ada.
jalan.
e. Sebelum dilakukan survey, dilaku-
kan kalibrasi terlebih dahulu untuk PENUTUP
menstabilkan posisi ketinggian diatas
permukaan air dengan tepat dengan Kesimpulan
cara kompas dan altimeter. 1. Metode survey yang efisien dan efektif
2) 6XUYH\ ³WUDFNLQJ´ GHQJDQ DODW *36 yang sesuai dengan kebutuhan Program
Survey dilakukan secara bertahap, Integrated Road Management System
dimana memerlukan waktu yang cukup (IRMS). Untuk optimalisasi pelaksanaan
lama. survai dilapangan maka diperlukan alat
3) Transfer data dari GPS ke komputer. bantu alat GPS Tracking, kamera digital
Hasil survey dengan alat GPS kemudian dan kendaraan survai sebagai alat
ditransfer ke komputer dalam program transportasi. Untuk pelaksanaan di
MapSource. lapangan alat GPS di kalibrasi
a) Pemasangan kabel USB pada alat disesuaikan dengan odometer pada
GPS untuk ditransfer ke komputer. kendaraan agar menjadi pembanding
b) Sambungan pemasangan kabel USB dalam pencatatan panjang jalan selama
ke komputer. survai. Setiap titik kerusakan jalan,
c) Proses Transfer Data dari GPS ke persimpangan, jembatan / gorong-
MapSource. gorong didata nilai koordinat UTM-nya
4) Mengidentifikasi data awal dan akhir dan situasi titik yang dimaksud. Penting
jaringan jalan. dalam metode survey ini untuk
Adapun tahapan untuk mengidentifikasi menggunakan alat GPS yang dapat
data awal dan akhir jaringan jalan seperi merekam semua titik±titik yang dilewati.
dijelaskan dalam gambar di bawah ini : 2. Metode inputing data yang optimal
a) Hasil survey di hari pertama pada menggunakan Program Integrated Road
program MapSource. Management System (IRMS) dengan
bantuan program Map Source. Proses

195
Jurnal Ilmiah MEDIA ENGINEERING Vol. 2, No. 3, September 2012 ISSN 2087-9334 (191-196)

inputing data ke Program Map Source


sangat cepat yaitu dengan menggunakan Direktorat Jendral Bina Marga, Direktorat
kabel data dan tidak menginput satu Pembinaan Jalan Kota, (1990). Tata
persatu data koordinat. Dari Map Cara Pelaksanaan Survey dan
Source kemudian diubah ke file DXF Perhitungan Lalu-lintas Cara manual.
untuk mengedit gambar pada Program No. 016/T/BNKT/1990.
IRMS. Proses pengeditan peta dengan
Program IRMS bertujuan merapikan Directorate General of Highways Ministry
gambar Peta Jaringan Jalan yang ada. of Public Works, (1997), Indonesian
Berdasarkan pelaksanaan di lapangan Highway Capacity Manual, Urban
metode survey dengan panduan IRMS Roads, Indonesia.
membutuhkan waktu survey di lapangan
yang lebih lama dimana proses inputing Khisty C.J. dan Lall B. K., (2005). Dasar-
data kordinat jalan dilakukan dengan dasar Rekayasa Transportasi jilid 1,
menginput satu persatu dan tidak Penerbit Erlangga, Jakarta.
menggunakan program Map Source.
Soedirdjo, T. L., (2002). SI-6242 Rekayasa
Saran Lalu Lintas, Penerbit ITB, Bandung
Metode ini baik untuk diterapkan di
lapangan oleh Dinas Pekerjaan Umum Tamin, O.Z., (1991). Hubungan Volume,
Provinsi Sulawesi Utara dalam pelaksanaan Kecepatan Dan Kepadatan Lalu
updating data IRMS. lintas, Jurnal Teknik Sipil, ITB,
Bandung.

Tamin, O. Z., (2000). Perencanaan dan


DAFTAR PUSTAKA
Pemodelan Transportasi, Penerbit
Direktorat Jendral Bina Marga, Direktorat Institut Teknologi Bandung.
Pembinaan Jalan Kota, (1990).
Panduan Survey dan Perhitungan Tamin, O.Z. (2003). Perencanaan &
Waktu Perjalanan Lalulintas Pemodelan Transportasi contoh soal
No.001/T/BNKT/1990. dan aplikasi, Penerbit ITB, Bandung.

196

Anda mungkin juga menyukai