Anda di halaman 1dari 7

JUSIKOM, Vol 2, No.

1, Juni 2017 Novi Lestari

RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING SISA CAIRAN


INFUS DAN MONITORING ALIRAN INFUS BERBASIS
ARDUINO DI PUSKESMAS MUARA BELITI.

Novi Lestari
Program Studi, Sistem Komputer, STMIK Musirawas
Jl. Jend Besar H.M. Soeharto Kel.Lubuk Kupang Kec.Lubuklinggau Selatan I Kota
Lubuklinggau Telp : (0733)(3280300)

E-mail: novilestari003@gmail.com

Abstrak

Dalam dunia medis infus merupakan alat yang paling sering digunakan, fungsi infus
sendiri yaitu untuk memberikan cairan kepada paisen secara berkala. Kesalahan dalam
pemberian cairan infus dapat berakibat buruk kepada pasien, apabila terjadi masalah seperti
penyumbatan atau kehabisan cairan jika tidak segera ditangani akan berbahaya bagi pasien.
Infus yang ada saat ini penggunaannya masih secara manual dimana kesalahan – kesalahan
seperti tersebut masih sering terjadi. Pada penelitian ini dikembangkan alat yang mampu
mendeteksi sisa cairan dan aliran infus. Terdapat sensor yang mampu mendeteksi adanya
tetesan cairan pada mikrokontroler. Penelitian ini menghasilkan suatu alat monitoring tetesan
infus yang dapat memberikan informasi mengenai laju tetesan dan kondisi cairan pada infus.
Sistem yang secara realtime dimonitoring oleh perawat ini dapat mengurangi permasalahan
yang timbul karena kelalaian petugas. Sehingga perawat tidak secara manual dalam mengatur
kecepatan tetesan infus dan meningkatkan pelayanan kepada pasien.

Kata kunci : Infus, Deteksi, Mikrokontroler.

Abstract

In the world of is medical [of] infus represent most appliance [is] often used,
function of infus alone that is to give dilution to periodical paisen. Mistake in [gift/ giving] of
dilution of infus can cause ugly to patient, in the event of problem of like gagging or running out
of of dilution otherwise [is] immediately handled will be dangerous to patient. Existing Infus in
this time its use still manually where mistake - mistake like the still often happened. [At] this
final duty developed [by] appliance capable to detect the rest of stream and dilution of infus.
There are censor capable to detect the existence of dilution drop [at] mikrokontroler. This
research yield a[n drop monitoring appliance of infus able to give information [regarding/ hit]
fastly [of] dilution condition and drop [at] infus. System which by realtime monitoring by this
nurse can lessen problems of arising out because negligence of officer. So that nurse [do] not
manually in arranging speed of drop of infus and improve service to patient

Keyword : Infus, Detect, Mikrokontroler

STMIK MUSIRAWAS Lubuklinggau 21


JUSIKOM, Vol 2, No. 1, Juni 2017 Novi Lestari

1. PENDAHULUAN berikut:
1.1 Latar Belakang Penelitian a. Adanya upaya untuk mengoptimalkan
Berbagai usaha yang dilakukan oleh sistem pelayanan yang baik, pada
pengelola kesehatan untuk lebih Puskesmas Muara Beliti Kab. MUSI
meningkatkan serta mendukung proses RAWAS.
kesehatan yang lebih efektif dan efisien. b. Belum adanya indikator sistem monitoring
Meskipun banyak faktor yang menentukan sisa cairan infus dan monitoring aliran
kualitas kesehatan, salah satunya yang terkait infus berbasis arduino di Puskesmas Muara
dengan pusat sumber kesehatan. Banyak Beliti Kab. MUSI RAWAS.
berbagai sumber yang dapat dijadikan sebagai a. Menginterprestasikan situasi Puskesmas
pusat sumber kesehatan yang salah satunya Muara Beliti Kab. MUSI RAWAS yang
puskesmas. Karena puskesmas berperan ada sekarang untuk perencanaan sistem
membantu masyarakat dalam bidang monitoring sisa cairan infus dan
kesehatan serta optimalisasi proses perawatan monitoring aliran infus berbasis arduino di
melalui penyelenggaraan berbagai fungsi yang Puskesmas Muara Beliti Kab. MUSI
meliputi fungsi layanan, fungsi media RAWAS. Botol infuse yang digunakan
keperawatan dan fungsi lain yang relevan adalah 500 mL.
untuk peningkatan kesehatan. b. Mikrokontroler yang digunakan berupa
Puskesmas Muara Beliti Kab. MUSI modul arduino.
RAWAS dalam monitoring dan memonitoring c. Perangkat pengembangan yang digunakan
cairan infus masih menggunakan sistem adalah IDE ( Integraded Development
manual, sehingga banyak terjadi kesalahan Environment ).
serta memiliki berbagai kendala dalam
pelayanan. Seperti saat infus pasien mau habis 1.3 Perumusan Masalah
perawat tidak mengetahuinya sehingga Dalam membuat penelitian ini, dapat
mengakibatkan hal yang tidak diingikan, dirumuskan permasalahan, yaitu “ Bagaimana
seperti darah masuk kedalam selang infus membuat Rancang Bangun Sistem Monitoring
yang mengakibatkan pasien tidak menerima Sisa Cairan Infus dan Monitoring Aliran Infus
cairan infus. Dengan menerapkan sistem Berbasis Arduino di Puskesmas Muara Beliti
pemantauan dan memonitoring cairan infus, Kab. MUSI RAWAS, sehingga menghasilkan
diharapkan berbagai permasalahan pelayanan Puskesmas yang memadai dan canggih ’’.
kesehatan dapat diminimalisir.
Berdasarkan permasalahan tersebut, 1.4 Batasan Masalah
maka penelitian ini akan membuat alat yang Agar perancangan yang dibahas
dapat memonitoring sisa cairan infus dan dalam Penelitian ini tidak terlalu luas, maka
monitoring aliran infus pada pasien. Sensor dibuat batasan-batasan sebagai berikut:
photodioda dipasang pada katup selang infus d. Menggunakan sensor photodioda.
untuk mendeteksi sisa cairan infus, data e. Menggunakan LAN Ethernet shield
keadaan infus akan dikirim ke mikrokontroler W5100 untuk menghubungkan ke internet
untuk diproses. Hasil proses ditampilkan pada dengan menambahkan ip adrees saja.
komputer perawat, apabila cairan infus berada f. Botol infuse yang digunakan adalah 500
pada kondisi yang telah ditetapkan, maka mL.
akan ada tanda peringatan pada komputer g. Mikrokontroler yang digunakan berupa
perawat lampu led juga menyala. Dari uraian modul arduino.
diatas, penelitian ini berjudul, “Rancang h. Perangkat pengembangan yang digunakan
Bangun Sistem Monitoring Sisa Cairan adalah IDE ( Integraded Development
Infus dan Monitoring Aliran Infus Berbasis Environment ).
Arduino di Puskesmas Muara Beliti
Kabupaten MUSI RAWAS”. 1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.5.1 Tujuan Penelitian
1.2 Identifikasi Masalah 1. Untuk membangun sistem monitoring sisa
Berdasarkan latar belakang masalah cairan infus dan monitoring aliran infus
diatas dapat di identifikasi masalah, sebagai

STMIK MUSIRAWAS Lubuklinggau 22


JUSIKOM, Vol 2, No. 1, Juni 2017 Novi Lestari

berbasis arduino di Puskesmas Muara 2. Data Sekunder


Beliti Kab. MUSI RAWAS. Data yang dapat digunakan berupa
2. Agar permasalahan tentang kelemahan pengetahuan teoritas yang didapat penulis
memonitoring sisa cairan infus dan aliran selama ini, baik dari bahan-bahan kuliah,dan
infus yang sedang berjalan dapat diatasi dari buku-buku refrensi yang relevan serta
di Puskesmas Muara Beliti Kab. MUSI dari hasil penjelajahan (browsing) di internet
RAWAS. yang berhubungan tentang penelitian ini.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini
1.5.2 Manfaat Penelitian adalah metode Observasi dan metode studi
1. Manfaat Bagi Perkembangan Ilmu literatur, metode observasi Dengan melakukan
Pengetahuan. Manfaatnya yaitu sebagai observasi langsung ketempat penelitian di
bahan referensi dalam penelitian yang Puskesmas Muara Beliti Kabupaten
berkaitan sistem monitoring sisa cairan MUSIRAWAS, untuk metode studi literature
infus dan monitoring aliran infus berbasis merupakan Bentuk pencarian informasi
arduino. dengan cara membaca atau mengambil
2. Manfaat Bagi Masyarakat. Dapat informasi dari makalah, jurnal ilmiah, buku
memaksimalkan penggunaan modul dan juga memanfaatkan internet sebagai
arduino, ethernet shield, photodioda, sumber informasi, dengan jalan melihat
arduino IDE dan lampu led. informasi yang disediakan oleh situs-situs
3. Manfaat Bagi Peneliti. Dapat bermanfaat web, form diskusi, mailinglist dan lain
sebagai penerapan ilmu ataupun sebaginya. mencari sesuatu yang akan
pengalaman yang didapat dari bangku digunakan untuk melakukan penelitian ini.
kuliah maupun di kehidupan sehari-hari.
2.2 Rancang Bangun
2. METODE PENELITIAN Rancang bangun merupakan
2.1 Tekhnik Pengambilan Data serangkaian prosedur untuk menerjemahkan
1. Data Primer hasil analisa dari sebuah sistem kedalam
a. Observasi bahasa pemrograman untuk mendeskripsikan
Merupakan teknik atau pendekatan dengan detail bagaimana komponen-
untuk mendapatkan data primer dengan cara komponen sistem diimplementasikan
mengamati langsung objek datanya sehingga (Pressman, 2002). Rancang bangun dapat
data dapat di peroleh secara orisinil pada saat disimpulkan sebagai berikut :
terjadinya dan mencatat hasil observasi a. Tahap setelah analisis dari siklus
tersebut. Dari penjelasan diatas, penulis pengembangan sistem.
melakukan pengamatan secara langsung b. Pendefinisian dari kebutuhan-
bagaimana kondisi yang ada di Puskesmas
kebutuhan fungsional.
Muara Beliti.
b. Wawancara c. Persiapan untuk rancang bangun
Metode pengumpulan data yang implementasi.
digunakan peneliti untuk mendapatkan d. Dapat beupa penggambaran
keterangan-keterangan lisan dengan bertanya perancangan dan pembuatan sketsa
secara langsung kepada Kepala Puskesmas, di atau pengaturan dari beberapa
Puskesmas Muara Beliti Kab. MUSI element yang terpiah kedalam satu
RAWAS. kesatuan yang utuh dan berfungsi.
c. Studi Pustaka
Bentuk pencarian informasi dengan Adapun tujuan rancang bangun meliputi :
cara membaca/mengambil informasi dari a. Untuk memenuhi kebutuhan pada
makalah, jurnal ilmiah, buku dan juga pemakai sistem.
memanfaatkan internet sebagai sumber b. Untuk member gambaran yang jelas
informasi, dengan jalan melihat informasi pada rancang bangun yang lengkap
yang disediakan oleh situs-situs web, forum kepada pemrogram komputer dan ahli-
diskusi, mailinglist dan lain sebagainya.
ahli teknik lain yang terlibat.

STMIK MUSIRAWAS Lubuklinggau 23


JUSIKOM, Vol 2, No. 1, Juni 2017 Novi Lestari

Dari pendapat di atas, maka rancang bangun Luka bakar luas.


adalah tahap awal dalam menyelesaikan f. Semua trauma kepala, dada, dan
masalah untuk memuaskan rancang bangun tulang punggung.
yang akan diterapkan dan menggambarkan g. Operasai kecil dan operasi besar.
bagaimana suatu sistem dibentuk. Perangkat Adapun tujuan pemasangan infus pada
lunak dan komponen perangkat keras sistem, pasien :
dimana setelah pemasangan sistem akan
a. Mempertahankan atau mengganti
memenuhi spesifikasi yang dibuat pada akhir
fase analisis sistem. cairan tubuh yang hilang.
b. Memperbaiki keseimbangan asam
2.3 Sistem Monitoring yang basah dan komponen darah.
Menurut Cassely dan Kumar 1987, c. Tempat memasukan obat atau terapi
monitoring merupakan program yang intra vena.
terintegrasi, bagian penting di praktek d. Rehidrasi cairan pada pasien shock.
manajemen yangn baik dan arena itu
merupakan bagian integral di manajemen 2.5 Arduino
sehari-hari. Arduino didefinisikan sebagai sebuah
Menurut Calytron dan Petri 1983, platform elektronik terbuka (open source),
monitoring sebagai suatu proses mengukur, berbasis pada hardware dan software yang
mencatat, mengumpulkan, memproses dan fleksibel dan mudah digunakan, yang
mengkomunikasikan informasi. Untuk ditujukan untuk para seniman, desainer,
membantu pengambilan keputusan hobbies, dan setiap orang yang tertarik dalam
manajemen program atau proyek. membuat obyek atau lingkungan yang
Menurut pengertian yang diberikan interaktif. ATMega8U dalam arduino
oleh kedua kamus internasional tersebut, berfungsi sebagai jembatan antara port USB
maka semakin jelaslah apa yang dimaksudkan computer dengan serial port prosesor utama
“Monitoring” kegiatan yang dilakukan untuk dari arduino, ATMega8U menjalankan suatu
mengecek penampilan dari aktivitas yang softwere yang dinamakan firmware, itu
sedang dikerjakan. Monitoring adalah bagian artinya kita tidak dapat menambah softwere
dari kegiatan pengawasan, dalam pengawasan tersebut sesuka kita sendiri karena cip IC
ada aktivitas memantau (Monitoring). tersebut sudah terprogram.
Pemantauan uumnya dilakukan untuk tujuan Arduino Uno R3 memiliki spesifikasi
tertentu, untuk memeriksa apakah program sebagai berikut :
yang telah berjalan itu sesuai dengan sasaran Table 2.1. Spesifikasi arduino uno
atau sesuai dengan tujuan dari program. Mikrokontroler ATMega328
Tagangan kerja 5 Volt
2.4 Infus Input tegangan 7 – 12 volt
Menurut (Andy Saputra dkk : 2012) (disarankan)
Intravenous Fluid Drops atau yang lebih Input tegangan 6 – 20 volt
dikenal dengan infus adalah pemberian (batas)
sejumlah cairan kedalam tubuh, melalui
Digital I/O 14 Pin, 6 dapat
sebuah jarum ke pembuluh vena (pembuluh
dijadikan output
balik) untuk menggantikan kehilangan cairan
Analog input 6 pin
atau zat-zat makanan dari tubuh.
Arus DC per I/O 40 Ma
Secara umum keadaan-keadaan yang
memerlukan pemberian cairan infus terhadap Arus DC untuk 3,3 50 Ma
pasien adalah : volt
a. Pendarahan dalam jumlah banyak. Flash Memory 32 KB 0,5 KB digunakan
b. Trauma abdomen (perut). (ATMega328) untuk Bootloader
c. Fraktur (patah tulang), khususnya di SRAM 2 KB (ATMega
pelvis (panggul) dan fermur (paha). 328)
d. Serangan panas (heat stroke). EEPROM 1 KB
e. Diare dan demam. Clock speed 16 MHz

STMIK MUSIRAWAS Lubuklinggau 24


JUSIKOM, Vol 2, No. 1, Juni 2017 Novi Lestari

Keterangan : mudah mengetahui karakteristik input dan


1. Power output yang sesuai antara satu blok dan blok
Arduino Uno bisa berjalan dengan yang lain. Pengukuran ini bertujuan agar kita
dihubungkan catu daya melalui koneksi dapat mengetahui keluaran baik itu dari
USB atau dengan catu daya eksternal. arduino dan sensor-sensor dalam pergerakan
Pemilihan pun dapat dipilih secara robot. Gambar menampilakan hasil desain
otomatis, arduino dapat beroprasi dengan rancang bangun sistem monitoring sisa cairan
catu daya eksternal yang bertegangan dari infuse dan monitoring aliran infuse berbasis
6 -20 volt. Jika diberi tegangan kurang arduino.
dari 7 volt maka arduino akan menjadi
tidak stabil, jika menggunakan lebih dari 3.2 Pengukuran Rangkaian Arduino
12 volt regulator voltage akan menjadi Rangkaian perangkat keras Arduino
panas dan terbakar. Rentang yang merupakan rangkaian pengolah data data
dianjurkan 7 – 12 volt. masukan pada perancangan Monitoring Sisa
2. Memori Cairan Infus dan Monitoring Aliran Infus
ATMega328 ini memiliki memory Berbasis Arduino. Rangkaian arduino terdiri
sebesar 32 KB (0,5 KB dari memory dari beberapa komponen pendukung arduino,
tersebut digunkan nutuk bootloader), dan sebelum melakukan pengujian beberapa
juga memiliki memory sebesar 2 KB dan rangkaian maka terlebih dahulu harus di
1 KB dari EEPROM. hubungkan dengan rangkaian power supply
3. Input dan Output yang memiliki arus tegangan minimal 5 Volt.
Masing-masing dari 14 pin digital arduino kemudian arduino terlebih dahulu di isi
uno dapat digunakan sebagai input atau program dengan mengguankan perangkat
output, dengan menggunakan fungsi lunak yaitu software IDE Arduino sebagai
pinMode 0, digitalWrite 0, dan inisialisasi data masukan dan memberikan
digitalRead 0. Setiap Pin dapat keluran pada arduino.
memberikan atau menerima maksimum Untuk pengukuran serta pengujian
40 ma dan memiliki resistor pull- perangkat keras Arduino ini dilakukan pada
upinternal (terputus secara default) keluaran rangkaian arduino. Dan program
dari 20 – 50 KOhms. bahasa C di upload ke perangkat keras
arduino. Pengujian dari perangkat keras
3. HASIL DAN PEMBAHASAN arduino ini bermaksud untuk memastikan
Adapun hasil yang didapat dari bahwa tiap port pada Arduino berfungsi
pembuatan alat yang telah di lakukan antara dengan baik.
lain program, rangkaian elektronika. Hasil
yang dari pembuatan alat tersebut akan 3.3 Pengujian Sistem
dipaparkan cara kerjanya untuk mengetahui Dalam penelitian ini, digunakan
apakah hasil dari pembuatan alat sudah sesuai metode pengujian fungsionalitas sistem, yaitu
dengan yang diharapkan. pengujian yang menitikberatkan setiap fungsi
dari masing-masing blok sitem. Berikut
3.1 Pengukuran Rangkaian pengujian antara lain :
Pengukuran rangkaian alat dilakukan 1. Pengujian Lampu LED
untuk mengetahui apakah perancangan dan Pada pengujian lampu led dilakukan
perencanaan perangkat keras dan lunak yang dengan menjalankan program yang di-
telah kita buat bekerja dengan baik atau tidak. upload kedalam Arduino Uno yang ada di
Pengukuran rangkaian juga berguna untuk board Arduino Uno, hasil dari pengujian
merngetahui tingkat kinerja dan fungsi pada ini lampu led hidup apabila monitoring
alat tersebut. Hasil pengukuran dapat menampilkan 70% mengikuti perintah
dijadikan sebagai titik acuan dalam dari yang telah ditentukan .
penganalisaan rangkaian. Adapun metode 2. Pengujian Photodioda
pengukuran yang kita lakukan adalah Pengujian ini dilakukan dengan
pengukuran pada masing-masing titik uji agar memasang photodiode yang dipasang

STMIK MUSIRAWAS Lubuklinggau 25


JUSIKOM, Vol 2, No. 1, Juni 2017 Novi Lestari

di katup botol infuse dengan area 2. Kemudian langkah selanjut nya instal
tertutup, karena sensor ini sangat dengan memilih Next
sensitive terhadap cahaya. Kemudian
sensor ini membaca tetesan yang
menetes ke selang, disetiap tetesan
tersebut sensor mendeteksi berapa kali
tetesan. Tetesan tersebut sudah di
tentukan.
3. Pengujian Alat Secara Keseluruhan
Pengujian meliputi fungsionalitas alat
secara keseluruhan apakah dapat
berfungsi sesuai yang diinginkan atau
tidak. Hasilnya untuk monitoring sisa
Gambar 2. Tampilan kedua cara penginstalan
cairan infuse dan monitoring aliran software Arduino
infus bisa berjalan dengan baik, dan
menampilkan apa yang sudah di 3. Selanjutnya pilih instal
perintahkan kedalam arduino IDE.

3.4 Analisa Program


Langkah awal untuk menjalankan
suatu program ialah dengan cara
menyiapkan satu buah laptop beserta
software IDE Arduino dengan memakai
bahasa pemprograman yaitu bahasa C.
1. jika kita sudah mempunyai
programnya langsung klik dua kali
untuk Gambar 3 tampilan ketiga cara penginstalan
menginstal aplikasinya atau kalau software Arduino
belum memiliki programnya langsung
unduh di www.ArduinoIDE.com. 4. Proses instal sedang berjalan tunggu
sampai instal selesai
2. Pilih I Agree untuk melakukan
penginstalan awal

Gambar 4. tampilan keempat cara


penginstalan software Arduino
Gambar 1. tampilan awal cara penginstalan
software Arduino

STMIK MUSIRAWAS Lubuklinggau 26


JUSIKOM, Vol 2, No. 1, Juni 2017 Novi Lestari

5. Proses instal selesai beberapa perangkat lain sebagai


pendukung di antaranya adalah
Photodioda, Ethernet Shield W1500,
lampu led.

5. Saran
Untuk dapat meningkatkan fungsi dan
kinerja alat yang lebih baik, berikut adalah
langkah-langkah yang dapat dilakukan :
1. Agar hasil pengukuran dapat tersimpan di
computer, maka dapat dikembangkan
dengan membuat software pada computer
/ PC.
2. Pada alat seharusnya ditambah baterai
cadangan jadi ketika disaat listrik padam
Gambar 5. Tampilan kelima cara
alat masih tetap beroprasi dengan baik.
penginstalan software Arduino
3. Supaya monitoring sisa cairan infuse dan
aliran infus lebih efisien lagi seharusnya
6. Buka aplikasi yang sudah di instal perlu ditambah alat dalam setiap ruangan
untuk melakukan pemograman dan agar dapat meringankan kinerja perawat
aplikasi Arduino IDE sudah siap pada saat di malam hari sehinga perawat
untuk digunakan. tidak hanya memantau satu pasien tapi
beberapa pasiaen.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Andi, N., 2012, Teknik Rancang


Bangun, CV ANDI OFFEST,
Yogyakarta.

[2] Roger S. Pressman., 2014,


Memanfaatkan Arduino Ide Tanpa
Arduno Board, Penerbit ANDI.
Gambar 6. Tampilan keenam cara [3] Febri Anggraini Dika., 2017,
penginstalan software Arduino. Pengembangan Sistem Monitoring
Tetesan Infus Pada Ruang Perawatan
4. Kesimpulan
Rumah
Dari hasil uaraian diatas, maka Sakit.http://www.researchgatte.net/resea
didapat suatu kesimpulan awal antara lain rcher, Diakses pada 19/7/2017.
:
1. Sistem monitoring kondisi cairan infus [4] Yuda., 2010, Infus Cairan Intravena
telah dibuat dengan menggunakan Macam-macam Cairan Infus.
photodioda. http://dokteryudabedah.com/infus-
2 Sistem pada pasien dan perawat berada cairan-intravena-macam-macam-cairan-
dalam ruangan yang terpisah, sistem infus, Diakses pada 20/7/2017.
menampilkan data yang dikirim dengan
baik melalui Ethernet Shield W1500. [5] Azwar., 2008, Konsep Dasar
Pemasangan Infus pada Pasien.
3.Menggunakan Arduino Uno yang
berfungsi sebagai sistem yang di
gunakan dalam perancangan, serta ada

STMIK MUSIRAWAS Lubuklinggau 27

Anda mungkin juga menyukai