PROPOSAL SKRIPSI
Disusun Oleh :
Maryati
1714201041
memberikan nikmat iman islam dan sehat yang telah dikaruniakan kepada kita
semua, dan yang lebih utama adala ALLAH SWT telah memberikan manusia akal
Keperawatan. Dalam membuat riset ini peneliti tidak yakin bisa berhasil jika
tanpa bantuan orang lain yaitu pihak yang telah mendukung dan memberikan
motivasi dan kesempatan kepada penulis. Oleh karena itu penulis mengucapkan
2. Dr. Ns. Rita Sekarsari, S,Kp,. MHSM,. CVRN selaku Dekan Fakultas Ilmu
5. Kartini, S.Kep., Ns., M.kep., Sp.Kep.,Mat selaku Ketua Program Studi Sarjana
menyediakan waktu, tenaga untuk membimbing saya dengan sabar dan teliti
kepada penulis.
menyediakan waktu, tenaga untuk membimbing saya sabar dan teliti kepada
penulis.
10. Kepada ketua kader Posbindu Lansia Desa Sindang Panon dan ketua RW
11. Teristimewa kedua orangtua bapak tersayang Marinan dan mamah Munawati
yang memberikan motivasi, dukungan moral dan materi serta doa yang selalu
Susanti, Verawati dan Annisa Oktavia yang selalu memberikan semangat dan
14. Seluruh teman – teman angkatan tahun 2017 terutama (NURSE A) yang
15. Kepada teman – teman kelompok bimbingan Adhe Tri Putri, Dewi Vatonah,
RiaVinola Anggarani dan Siti Nasiroh yang meluangkan waktu untuk berbagi
ilmu.
Proposal skripsi keperawatan ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu
penulisa mengharapkan saran maupun kritik dari semua pihak untuk arahan,
kritik dan saran yang telah diberikan oleh semua pihak. Semoga Allah
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
terus mengalami peningkatan dari 76,70 pada tahun 2016 menjadi 81,29
penanganan yang sangat serius karena secara garis besar lansia mengalami
karena itu dengan mengalami nyeri sudah cukup membuat lansia frustasi
dalam menjalani aktivitas sehari – hari sehingga dapat mengganggu
tanpak jelas pada mobilitas sehingga terjadinya hal yang paling ditakuti
2016).
strategi koping yang terdiri dari koping adaptif dan maladaptif. Koping
(13,2%).
Berdasarkan survei awal di sekitar Posbindu Sindangpanon kepada
antaranya sering mengalami ngilu atau nyeri pada persendian kaki, tangan
dan jari. Kadang susah melakukan aktivitas sehari – hari jika sakitnya
cucunya dikarenakan kedua orang tuanya kerja di salah satu pabrik daerah
dan sulit untuk berdiri dan diantara ke15 responden ini ada 3 yang
memiliki berat badan yang berlebih atau obesitas. 5 orang mengatakan jika
nyerinya kumat disebabkan oleh suhu yang terlalu dingin, terasa nyeri
kaki pada malam hari dan diantanya tidak mengetahui tanda/gejala serta
B. Identifikasi Masalah
kenyamanan lansia.
C. Batasan Masalah
E. Tujuan Penelitian
1.Tujuan umum
2. Tujuan Khusus
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
2. Bagi Posbindu
3. Bagi Lansia
4. Bagi Insitusi
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
proses alami yang ditentukan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Semua
bertahap.
lanjut usia pada bab 1 pasal 1 ayat 2, yang dimaksud lanjut usia
(elderly) berusia antara 60 dan 74 tahun, lanjut usia tua (old) usia
75-90 tahun dan usia sangat tua (very old) diatas 90 tahun.
ke atas.
old).
1) Tipe Lansia
Menurut Nugroho, 2000 (dalam Maryam, 2008), berikut
b) Tipe mandiri
tersinggung.
d) Tipe pasrah
e) Tipe bingung
dan menyesal.
2) Karakteristik Lansia
sebagai berikut:
a) Jenis Kelamin
b) Status Perkawinan
c) Living Arrangement
15-64 tahun)
d) Kondisi Kesehatan
e) Keadaan Ekonomi
1. Mudah jatuh
sendi.
neuropati perifer.
d) Gangguan penglihatan.
e) Gangguan psikologis.
f) Infeksi telinga.
2). Faktor ekterinsik (factor dari luar atau lingkungan)
e) Tali sepatu.
3) Mudah lelah
Disebabkan karena:
perasaan depresi).
Disebabkan karena:
Disebabkan karena:
b) Keadaan diare.
Disebabkan karena:
a) Presbiop.
berkurang)
menua, yaitu:
kolagen lainnya.
2) Gangguan sirkulasi darah, misalnya seperti hipertensi,
tiroid.
1) Depresi mental.
2) Gangguan pendengaran.
3) Bronchitis kronis
6) Anemia.
7) Demensia.
8) Gangguan penglihatan.
9) Ansietas/kecemasan.
2) Kehilangan status
fasilitasnya.
2. Reumatik
a. Pengertian
Rheumatoid Artritis adalah gangguan peradangan kronis
b. Penyebab Reumatik
Penyebab reumatik masih belim diketahui sampai saat ini.
c. Diagnosa Reumatik
harus didapati 4 atau lebih kriteria seperti kaku pada pagi hari
tinggi sekitar (100 mm/jam atau lebih tinggi lagi) hal ini
d. Penatalaksanaan
a. Pengertian
b. Sumber Koping
tertekan.
lingkungan.
solving)
dan kognitif.
yang menekan.
b) Distancing
individu.
d. Faktor Strategi Koping
cukup besar.
masyarakat.
lingkungan masyarakat.
1997).
tinggi, 1responden
(25%) memiliki
kolestrol dan 1
responden (25%)
mengeluh pusing.
-Semua responden
munculnya banyak
penyakit dan
– anaknya. Selaian
diantaranya merasakan
kesepian (75%) karena
tinggal dengan
pasangannya.
mengubah situasi
menggunakan koping
hanya 21,7 %
responden yang
menggunakan
yang menggunakan
dukungan social.
-Penggunaan koping
berdasarkan status
yang adaptif
pengingkaran yang
maladaptive sebanyak
6,52%. Sementara
menunjukkan pilihan
dalam penelitian
digunakan oleh
responden dan
konfrontasi merupakan
(30,43%). Sebaliknya
penggulangan peristiwa
lansia.
hidup dengan
pasangannya tanpak
lebih optimal
menghadapi keadaan
dirinya yaitu dengan
melakukan berbagai
43,48%, sebaliknya
pensnggulsngsn
peristiwa yang
malaadaptif hanya
lansia.
kecemasan yang
bersamaan. Penilaian
fungsi psikologis
kemanjuran diri,
keterampilan mengatasi
nyeri, ketidakberdayaan
berhubungan dengan
nyeri. Instrument
tervalidasi lainnya
termasuk skala
penilaian depresi
pada demensia.
Konseling, terapi
kelompok suportif,
psikoaktif dapat
diindikasikan untuk
pasien dengan
harus dirujuk ke
layanan ini.
melarikan
diri/menghindari
sebagian besar
partisipan
menggunakan koping
adaftif, sedangkang
koping maladaptive
digunakan
pengendalian diri
sebesar 30,43%,
63,04% untuk
diri/menghindari.
Sebaliknya gender
menunjukkan
perbedaanyang signitif.
mengatasi keterbatasan
keterbatasan mobilitas
merela. Mereka
menggunakan
konfronlatif (47,83%)
menggunakan
konfrontatif (21,7%)
social (36,96%).
sebanyak 28 orang
(73,7%). Karakteristik
responden berdasarkan
banyak responden
berjenis kelamin
perempuan sebanyak 26
orang (68,4%).
Karakteristik responden
berdasarkan agama
paling banyak
responden beragama
islam sebanyak 35
orang (92.1%).
Karakteristik responden
15 orang (39,5%).
Karakteristik responden
berdasarkan pendidikan
paling banyak
responden
berpendidikan sd
sebanyak 21 responden
(55,3%). Karakteristik
responden responden
berdasarkan status
perkawinan paling
banyak responden
dengan status
perkawinan menikah
sebanyak 26 responden
(68,4%).
pertanyaan dalam
kuesioner, maka
didapatkan strategi
adaptif sebanyak 32
orang (86,8%).
C. Kerangka Teori
Keluhan Utama Factor yang
mempengaruhi strategi
1. Nyeri koping:
2. Kekakuan (rasa - Kesehatan fisik
Reumatik kaku)
- Keyakinan
3. Kelelahan
- Keterampilan
- Dukungan Sosial
- Materi Adaptif
Perubahan
Psikologis
1.Pensiun
Strategi Koping
2. Kehilangan
Status
: Diteliti
: Tidak diteliti
D. Kerangka Konsep
atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang lainnya antara
variable yang satu dengan yang lain dari masalah yang diteliti.
METODE PENELITIAN
diteliti sebagai apa adanya, sesuai dengan situasi dan kondisi ketika
ambil.
dan komentar.
individunya.
11. Hubungan antar teori, konsep dan data: data yang memunculkan atau
C. Tempat Penelitian
dipilih sebgai obyek penelitian karena masih banyak lansia yang menderita
reumatik belum menerapkan strategi koping pada dirinya sendiri. Maka
2. Apakah ada dukungan dari ketua kader dan kader tentang strategi
setempat.
D. Kehadiran Peneliti
mengubah masalah yang dihadapi oleh lingkungan sekitar dan cara lansia
pencatatan data.
mendapatkan data.
E. Sumber Data
Sumber data menurut Suharsimi Arikunto adalah subjek dari mana data itu
diperoleh. Sumber data meliputi dua jenis : pertama sumber data primer,
yaitu data yang diambil dari sumber pertama yang ada di Puskesmas. Atau
data yang diperoleh langsung dari objek penelitian yang berasal dari
observasi dan juga wawancara, Dan data yang kedua data sekunder, yaitu
data yang diperoleh dari buku-buku dan situs-situs internet atau hasil
literature review.
dapat menggunakan salah satu atau gabungan dari metode yang ada
antara lain:
1. Observasi
pengamatan langsung.
2. Wawancara (Interview)
3. Dokumentasi
sekunder yaitu data informasi yang terkait dengan masalah penelitian yang
yang terkait.
dilakukan oleh ketua dan kader Posbindu, baik berupa dokumen dan lain-
Dalam menganalisis data yang diperoleh dari data, baik primer maupun
1. Reduksi data
penelitian.
2. Kategorisasi
tertentu.
3. Sintesisasi
kategori lainnya.
lagi.
4. Menyusun Hipotesis
teori yang berasal dan masih terkait dengan data), dan perlu diingat
ditinjau dari sisi–sisi teori yang relevan dengannya dan tidak menutup
reumathoid arthritis.
5. Hipotesis Deskriptif
H. Keabsahan Data
kemantapan dan kebenarannya. Oleh karena itu peneliti harus memilih dan
sesuai dan tepat untuk menggali data yang benar-benar diperlukan bagi
penelitian.
tertentu. Dalam penelitian ini, validitas dan reabilitas data yang akan
berikut:
1. Triangulasi
membuktikan data yang telah kita temukan. Sebagai contoh, data hasil
1. Pengajuan
judul
2. Bimbingan
Proposal
3. Seminar
proposal
skripsi
4. Bimbingan
dan revisi
hasil
seminar
5. Pembuatan
instrumen
penelitian
6. Pengumpul
an data
7. Pengolahan
dan analisa
data
8. Sidang hasil
9. Revisi
sidang hasil
INFORMASI PENELITIAN
Peneliti : Maryati
Nim : 1714201041
Telp. : +6289650991482
Muhammadiyah Tangerang
Mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu menjadi partisipan penelitian yang
penelitian ini;
Demikian permohonan ini saya buat, atas kerjasama yang haik saya
ucapkan terimakasih.
Tangerang, ..................2021
Peneliti,
Maryati
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI PARTISIPAN
(INFORMED CONSENT)
Alamat : ....................................................................................
...................................................................................
tujuan, manfaat, dan prosedur penelitian yang akan dilakukan dengan judul
strategi koping terhadap nyeri reumatik. Oleh karena itu saya memutuskan
secara sadar dan sukarela tanpa adanya paksaan dari pihak manapun untuk
kegunaannya.
Tangerang,..........2021
(IN-DEPTH INTERVIEW)
Judul Penelitian :
Tempat Wawancara :
Hari/Tanggal :
Pewawancara : Maryati
Saya tertarik tentang strategi koping lansia terhadap nyeri reumatik di posbindu
ini,
mengalami reumatik
dingin?
diderita? Dan apakah Bapak/Ibu sering melakukan tarik nafas dalam untuk