Anda di halaman 1dari 2

Sejarah perkembangan Public Relations sudah terjadi sejak berpuluh-puluh tahun lalu, namun

siapa sangka bahwa bahwa kisah dari burung hud hud dan nabi sulaiman juga menjadi salah
satu contoh pentingnya peran Humas.

Di alkisahkan bahwa nabi sulaiman dianugerahi istana dan kerajaan yang besar oleh Allah
SWT. Pasukannya begitu kuat yang terdiri dari manusia, jin dan hewan. Burung hud hud pun
menjadi salah satu yang ditugaskan untuk mencari informasi dari daerah lawan. Pada suatu
hari, burung hud hud pun saat sedang terbang melintasi negeri saba’. Ia melihat ada kerajaan
dengan istana megah di dalamnya. Kerajaan megah nan indah itu dipimpin oleh ratu cantik
yang Bernama ratu balqis. Namun ada yang aneh dari kerajaan ini. Bukannya menyembah
Allah, mereka justru beramai-ramai menyembah matahari. Melihat keanehan ini, burung hud
hud pun berniat memberikan informasinya kepada nabi sulaiman.
Burung hud hud lalu Kembali ke kerajaan dan bergegas menyampaikan pesan tersebut
kepada tuannya. Nabi sulaiman pun tersenyum lalu berkata “Kita lihat saja, apakah kamu
benar atau kamu termaksud orang-orang yang berdusta”
Setelah itu nabi sulaiman menuliskan sebuah surat kepada ratu balqis, ia mengajak ratu balqis
beserta seluruh rakyatnya untuk tidak menyembah matahari dan beralih menyembah Allah
SWT. Surat tersebut pun dibawa oleh burung hud hud dan disampaikan kepada ratu balqis,
setelah surat tersebut diterima, burung hud hud menetap sebentar. Ia berniat menguping
pembicaraan serius antara ratu balqis dan para menterinya.
"Kita adalah orang-orang yang memiliki kekuatan dan juga memiliki keberanian
dalam berperang. Keputusan berada di tanganmu. Pertimbangkanlah apa yang akan
kamu perintahkan!" kata seorang menteri kepada Ratu Balqis.
Namun ratu balqis tidak sepakat dengan ajakan perang tersebut, ia merasa bahwa nabi
sulaiman bukanlah orang biasa melainkan orang terpandang. Sebab, surat yang ia tulis
menggunakan bahas yang begitu sopan dan luhur. Akhirnya ratu balqis mengirim utusannya
untuk memberikan hadiah kepada nabi sulaiman, ia ingin mengetahui bagaiman reaksi nabi
sulaiman saat menerima hadiah yang diberikannya. Setelah mendengar hal tersebut, burung
hud hud pun bergegas Kembali ke istana sulaiman. Ia menyampaikan semua informasi yang
ia dengar kepada tuannya .
Saat pasukan ratu balqis tiba, mereka disambut dengan hangat. Mereka amat terkejut melihat
istana yang begitu megah dan mewah dengan pasukan gagah dari golongan manusia, jin dan
hewan. Sang utusan pun menjadi gentar dibuatnya.
Dengan halus, nabi sulaiman menolak hadiah dari utusan ratu balqis dan berkata "Apakah
kamu patut menolong aku dengan harta? Allah telah memberiku lebih dari apa yang Dia
berikan kepadamu."
Akhirnya pulanglah sang utusan dari ratu balqis dengan membawa Kembali hadiah-hadiah
itu. Burung hud hud pun Kembali ke negeri saba’ untuk mencari informasi baru, ia
mendengar percakapan antara ratu balqis dan para menterinya. Sang ratu merasa takjub dan
ingin menemui nabi sulaiman. Mendengar itu, burung hud hud pun Kembali ke kerajaannya,
ia melaporkan akan kedatangan ratu balqis ke kerajaan nabi sulaiman.
"Apa yang paling disukai rakyat negeri Saba' wahal Hud hud?" tanya Sulaiman kepada hud
hud.
"Mereka paling bangga akan singgasana ratu yang megah, Tuanku." jawab burung hud hud.
Sulaiman pun memerintahkan anak buahnya untuk mengambil singgasana Ratu Balqis dari
negeri Saba'. Kemudian, singgasana itu diubahnya sedikit.
Setibanya Ratu Balqis di kerajaan Sulaiman, alangkah terkejutnya dia melihat singgasananya
telah berada di depannya. Ratu Balqis pun takjub dengan singgasananya yang telah berpindah
sejauh ribuan kilometer ke kerajaan Sulaiman.
Dia dan kaumnya pun bersujud dan menyembah Allah SWT. Dalam peristiwa ini, burung
Hud hud telah berjasa besar membantu Nabi Sulaiman untuk mengingatkan umatnya agar
menyembah Allah SWT

Anda mungkin juga menyukai