Anda di halaman 1dari 33

KEWAJIBAN PERPAJAKAN

INSTANSI PEMERINTAH

WWW.PAJAK.GO.
ID
APRESIASI

WAJIB PAJAK FORKOPIMDA AWAK MEDIA KONSULTAN


PAJAK

Atas pemenuhan Support dan sinergi Berperan penting Berperan penting


kewajiban perpajakan dan optimalisasi penerimaan dalam edukasi dan dalam edukasi dan
kontribusinya kepada negara sosialisasi sosialisasi
perpajakan kepada perpajakan kepada
negara
masyarakat NTB masyarakat NTB

WWW.PAJAK.GO.
ID
PMK-231/PMK.03/2019
Berlaku 1 April 2020

WWW.PAJAK.GO.
ID
Latar Belakang
4
Pembenahan Master File Wajib Pajak

400,663 Jumlah Bendahara terdaftar


140,620 Jumlah Bendahara Seharusnya
36,167 Satuan Kerja APBN (DJPb)
29,500 Satuan Kerja APBD (DJPK)
74,953 Desa (Penerima Dana Desa)
WWW.PAJAK.GO.
ID
5
REKOMENDASI
KEBIJAKAN

ESKALASI

NPWP BENDAHARA NPWP INSTANSI PEMERINTAH

WWW.PAJAK.GO.
ID
POKOK PENGATURAN 6

Regelling
UU KUP, UU PPh, UU PPN
•“Tata cara pendaftaran NPWP & pengukuhan PKP diatur dengan
PMK”
•“Tata cara pemungutan, penyetoran, dan pelaporan pajak oleh
pemotong / pemungut diatur dengan PMK

KETENTUAN FORMAL KETENTUAN MATERIAL

1. Kewajiban Potput PPh atas Belanja


Pemerintah
1. Syarat Formal NPWP & PKP
2. Kewajiban Pemungutan PPN atas
2. Tata Cara & Jangka Waktu Penyetoran
Belanja Pemerintah
3. Tata Cara & Jangka Waktu Pelaporan
3. Kewajiban Pemungutan PPN atas
Pendapatan Pemerintah
www.pajak.go.id
DEFINISI 7

Pasal 1 angka 9 PMK No. 231/PMK.03/2019


“Instansi Pemerintah adalah instansi pemerintah pusat, instansi pemerintah daerah, dan instansi pemerintah desa,
yang melaksanakan kegiatan pemerintahan serta memiliki kewenangan dan tanggung jawab penggunaan anggaran.”

WWW.PAJAK.GO.
ID
NPWP
8
Instansi Pemerintah

Wajib mendaftarkan diri pada KPP atau KP2KP yang


wilayah kerjanya meliputi tempat kedudukan Instansi
Pemerintah menurut keadaan yang sebenarnya

Instansi Pemerintah Pusat Instansi Pemerintah Daerah Instansi Pemerintah Desa

Kepala desa atau perangkat


kepala Instansi Pemerintah kepala Instansi Pemerintah
desa yang melaksanakan
Pusat, KPA, atau pejabat yang Daerah atau pejabat yang
pengelolaan keuangan desa
melaksanakan fungsi tata usaha melaksanakan fungsi tata usaha
berdasarkan keputusan Kepala
keuangan keuangan
Desa

Diberikan NPWP di tempat kedudukan dan tidak NPWP digunakan oleh PA/KPA, PPSPM,
terdapat NPWP cabang Bendahara, atau Kaur Keuangan
www.pajak.go.id
KEWAJIBAN PPH 9

Instansi Pemerintah

Wajib memotong/memungut atas Harus membuat bukti


setiap pembayaran yang merupakan
pemotongan/pemungutan PPh
objek potput

• Pasal 4(2) • BPN (Bukti Penerimaan Negara)


• Pasal 15 • Bukti pemotongan atau pemungutan
• Pasal 21 sesuai ketentuan perpajakan; atau
• Dokumen tertentu yang
• Pasal 22 dipersamakan dengan bukti potong
• Pasal 23 PPh
• Pasal 26
www.pajak.go.id
KEWAJIBAN PPH
PPh Pasal 4(2)
Pemotongan atas penghasilan yang
dibayarkan kepada pihak lain atas :
Tidak dilakukan pemotongan atas

1. Persewaan tanah dan/bangunan 1. Persewaan tanah dan/bangunan kepada penyedia


jasa pelayanan penginapan beserta
2. Pengalihan hak atas tanah akomodasinya
dan/bangunan 2. Pengalihan tanah dan/bangunan oleh:
3. Usaha Jasa Konstruksi a) OP dengan penghasilan di bawah PTKP,
4. Hadiah Undian dengan nilai pengalihan kurang dari
5. Pembelian barang/jasa dari Wajib Rp60.000.000
b) OP/Badan dalam rangka
Pajak dengan peredaran bruto BGS/BSG/Pemanfaatan BMN
tertentu c) OP/Badan yang bukan subjek pajak

www.pajak.go.id
KEWAJIBAN PPH
PPh Pasal 4(2)
No Uraian Tarif x DPP Dasar Hukum
1 Sewa tanah dan/ 10 % (FINAL) PP 34/2016
atau bangunan.
2 Pengalihan tanah 2,5% (Final) PP 34/2016
dan/atau bangunan
0% atas pengadaan tanah bagi pembangunan untuk
kepentingan umum
3 Jasa Konstruksi Pelaksanaan Konstruksi: PP 40 tahun 2009
2%: kualifikasi usaha kecil;
4%: tidak punya kualifikasi;
3%: kualifikasi selain kecil (menengah & besar)
Perencanaan/Pengawasan Konstruksi:
4%: punya kualifikasi usaha;
6%: tidak punya kualifikasi usaha.
www.pajak.go.id
KEWAJIBAN PPH
PPh Pasal 15

Pemotongan kepada WP tertentu atas Imbalan :

1.Jasa pelayaran dalam negeri


2.Jasa penerbangan dalam negeri
3.Jasa pelayaran dan/atau penerbangan luar negeri

www.pajak.go.id
KEWAJIBAN PPH
PPh Pasal 15
No Uraian Tarif x DPP
Jasa pelayaran dalam negeri
penghasilan yang diterima dari pengangkutan orang dan/ atau barang
termasuk penyewaan kapal dari:
1 a. pelabuhan di Indonesia ke pelabuhan lain di Indonesia; 1,2%
b. pelabuhan di Indonesia ke pelabuhan di luar Indonesia;
c. pelabuhan di luar Indonesia ke pelabuhan di Indonesia; dan/ a tau
d. pelabuhan di luar Indonesia ke pelabuhan lain di luar Indonesia.
Jasa penerbangan dalam negeri
penghasilan yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak berdasarkan perjanjian charter dari:
2 1,8%
a. satu pelabuhan ke pelabuhan lain di Indonesia; danjatau
b. pelabuhan di Indonesia ke pelabuhan di luar negeri.
Jasa pelayaran dan/atau penerbangan luar negeri
penghasilan yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak dari:
3 2,64% dari
a. satu pelabuhan ke pelabuhan lain di Indonesia; dan/ atau
b. pelabuhan di Indonesia ke pelabuhan di luar negeri.
KEWAJIBAN PPH
PPh Pasal 21
Pemotongan atas penghasilan sehubungan dengan pekerjaan, jasa,
kegiatan kepada Wajib Pajak Orang Pribadi dalam negeri
STATUS PTKP PTKP TAHUNAN PTKP BULANAN PTKP HARIAN
PENGHASILAN TIDAK
KENA PAJAK (PTKP) TK/0 54.000.000 4.500.000 150.000
TK/1 58.500.000 4.875.000 162.500
TK/2 63.000.000 5.250.000 175.000
TK/3 67.500.000 5.625.000 187.500
K/0 58.500.000 4.875.000 162.500
K/1 63.000.000 5.250.000 175.000
K/2 67.500.000 5.625.000 187.500
K/3 72.000.000 6.000.000 200.000
www.pajak.go.id
KEWAJIBAN PPH
PPh Pasal 21
Pegawai tetap (Gaji Bulanan) batasan PTKP Tahunan
Pegawai Tidak Tetap/Lepas (Upah Harian, Borongan) Batasan PTKP harian, Mingguan, atau bulanan

Notes:
Jika penerima penghasilan
tidak memiliki NPWP, maka
dikenakan tariff lebih tinggi
20% dari tariff normal
Tarif Pasal 17 ayat (1) huruf a UU PPh
www.pajak.go.id
KEWAJIBAN PPH
PPh Pasal 21

www.pajak.go.id
KEWAJIBAN PPH
PPh Pasal 21
HONORARIUM (Bersifat final)

Pasal 4 ayat (2) PP 80 TAHUN 2010


www.pajak.go.id
KEWAJIBAN PPH
PPh Pasal 21
UPAH BULANAN, HARIAN/ MINGGUAN, SATUAN, BORONGAN

www.pajak.go.id
KEWAJIBAN PPH
PPh Pasal 21
BUKAN PEGAWAI

www.pajak.go.id
KEWAJIBAN PPH
PPh Pasal 22
Pemungutan sehubungan dengan pembayaran atas pembelian barang

Tidak Dilakukan Pemungutan Atas Pembayaran :

1. Jumlahnya paling banyak Rp2.000.000 tidak termasuk PPN dan bukan merupakan
pembayaran yang dipecah
2. Dengan Kartu Kredit Pemerintah
3. Untuk pembelian BBM, BBG, pelumas, benda pos serta untuk pemakaian air & listrik
4. Untuk pembelian barang dengan dana BOS
5. Untuk pembelian gabah dan/beras
6. Untuk pembelian barang/jasa dari Wajib Pajak dengan peredaran bruto tertentu
7. Untuk pembelian barang dari Wajib Pajak yang memiliki Surat Keterangan Bebas
Pemotongan Pemungutan www.pajak.go.id
KEWAJIBAN PPH
PPh Pasal 22

TARIF

1,5% x Harga Beli (tidak termasuk PPN)


*jika rekanan tidak memiliki NPWP, maka diberlakukan tarif 100% lebih tinggi

Billing Pajak Menggunakan NPWP Rekanan

www.pajak.go.id
KEWAJIBAN PPH
PPh Pasal 23
Pemotongan atas penghasilan yang dibayarkan kepada WPDN / BUT berupa :
1. Bunga termasuk premium, diskonto dan imbalan karena jaminan pengembalian utang
2. Royalti
3. Hadiah, penghargaan, bonus dan sejenisnya selain yang telah dipotong PPh Pasal 21
4. Sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta (kecuali yang telah dikenai PPh Pasal 4 ayat (2) )
5. Imbalan sehubungan dengan jasa yang pembayarannya dibebankan pada APBN / APBD atau APBDes selain jasa
yang telah dipotong PPh Pasal 21

Tidak Dilakukan Pemotongan atas

1. Dibayarkan atau terutang kepada Bank


2. Sewa sehubungan dengan sewa guna usaha dengan hak opsi
3. Terutang kepada badan usaha atas jasa keuangan yang berfungsi sebagai penyalur pinjaman dan/atau pembiayaan
4. Jasa yang telah dikenai PPh yang bersifat final
5. Jasa pengangkutan / ekspedisi yang telah dikenai PPh Pasal 15
6. Jasa yang telah dipotong PPh Pasal 21
7. Pembelian jasa dari Wajib Pajak dengan Surat Keterangan Bebas Potongan Pemungutan
www.pajak.go.id
KEWAJIBAN PPH
PPh Pasal 23

TARIF

2% x Jumlah Bruto (tidak termasuk PPN)


Jika penerima penghasilan tidak memiliki NPWP, maka tarif
pemotongan menjadi 100% lebih tinggi.
UU 7 tahun 1983 stdtd UU 36 tahun 2008

www.pajak.go.id
KEWAJIBAN PPH
PPh Pasal 26
Pemotongan PPh atas penghasilan yang dibayarkan kepada Wajib Pajak Luar Negeri
selain Bentuk Usaha Tetap berupa :

1. Bunga termasuk premium, diskonto dan imbalan karena jaminan


pengembalian utang
2. Royalti, sewa, dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan
harta
3. Imbalan sehubungan dengan jasa, pekerjaan dan kegiatan
4. Hadiah dan penghargaan

TARIF 20% x Bruto


www.pajak.go.id
Kewajiban PPN atas Belanja 25

Menyerahkan Tagihan & Faktur Pajak TARIF

PKP Rekanan Pembayaran


Instansi
Pemerintah 10% x DPP
Tidak dilakukan pemungutan PPN atas :
1. Jumlahnya paling banyak Rp2.000.000 tidak termasuk PPN dan bukan merupakan pembayaran yang
dipecah
2. Pembayaran dengan Kartu Kredit Pemerintah
3. Untuk pengadaan tanah
4. Untuk penyerahan BBM & bahan bakar minyak oleh pertamina
5. Penyerahan jasa telekomunikasi oleh perusahaan jasa telekomunikasi
6. Atas jasa angkutan udara yang diserahkan oleh perusahaan penerbangan
7. Mendapat fasilitas PPN tidak dipungut/dibebaskan
www.pajak.go.id
Penyetoran & Pelaporan 26

Membuat Kode Billing dan


menyetorkan ke Kas Negara

Jangka waktu penyetoran PPh, PPN & PPnBM


1. Instansi Pemerintah Pusat & Daerah
a. Maksimal 7 hari setelah tanggal pembayaran dengan mekanisme uang
persediaan
b. Pada hari yang sama dengan tanggal pembayaran dengan mekanisme
langsung

2. Instansi Pemerintah Desa


Maksimal tanggal 10 bulan berikutnya setelah tanggal pembayaran
PMK-231/PMK.03/2019 Pasal 23
www.pajak.go.id
Penyetoran & Pelaporan 27

Melaporkan SPT Masa PPh 21/26, SPT Masa Unifikasi, SPT


Masa PPN 1111 ke KPP Pratama

Jenis SPT
1. SPT Masa PPh Pasal 21/26
2. SPT Masa unifikasi bagi Instansi Pemerintah
3. SPT Masa PPN bagi PKP Instansi Pemerintah

Jangka waktu pelaporan :


1. SPT Masa PPh Pasal 21/26 dan SPT unifikasi paling lama tanggal 20 bulan
berikutnya
2. SPT Masa PPN paling lama akhir bulan berikutnya setelah Masa Pajak
berakhir

www.pajak.go.id
Ketentuan Peralihan & Penutup 28

NPWP Bendahara NPWP Instansi


Pemerintah Pemerintah

Sebelum PMK berlaku

Pelaksanaan hak & kewajiban untuk Masa Pajak sebelum PMK berlaku,
menggunakan NPWP Bendahara Pemerintah

Terhadap dokumen kontrak/penagihan yang menggunakan NPWP


Bendahara, namun penyetoran pajak dilakukan setelah PMK berlaku, maka
penyetoran menggunakan NPWP Instansi Pemerintah

WWW.PAJAK.GO.
ID
Ketentuan Peralihan & Penutup 29

NPWP Bendahara NPWP Instansi


Pemerintah Pemerintah

Setelah PMK berlaku


DJP secara jabatan :
1. Menghapus NPWP Bendahara Pengeluaran, Penerimaan & Desa
2. Mencabut PKP Bendahara Penerimaan
3. Menerbitkan NPWP baru untuk seluruh Instansi Pemerintah
4. Mengukuhkan PKP secara jabatan bagi Bendahara Penerimaan yang telah dikukuhkan PKP
sebelum PMK ini

Instansi Pemerintah melakukan :


1. Penyampaian perubahan data ke KPP
2. Pengajuan Sertifikat Elektronik dan aktivasi akun PKP bagi Instansi Pemerintah
yang telah dikukuhkan PKP
www.pajak.go.id
Follow sosial media KPP Pratama Kupang
Instagram dan Twitter @pajakkupang
FB dan Youtube KPP Pratama Kupang

www.pajak.go.id
Layanan Live Chat KPP
Pratama Kupang
0853-3885-8239 (Chat WA only)
0853-3885-8249 (Chat WA only)
www.pajak.go.id
www.pajak.go.id

Anda mungkin juga menyukai