Disusun oleh :
Nama : Reihan Baihaqi
NIM : 220311015
Kelas : 2 MEA
Jl. Kanayakan no. 21, Dago 40235, Tromol Pos 851 Bandung, 40008 Indonesia
Phone : 62 022 2500241 Fax : 62 022 2502649 Homepage : http ://www.polman-bandung.ac.id
Begitu banyak material dan barang-barang yang digunakan oleh manusia untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya, seperti logam, plastik, kayu dan lainnya. Salah satunya materal
logam yang tentunya banyak digunakan di gunakan di dalam dunia industri manufaktur di
dunia.
Kita juga tentunya mengenal apa itu material teknik yang membantu kita dalam
menentukan dasar hubungan struktur dan sifat bahan, lalu mendesain struktur bahan tersebut
untuk mendapatkan sifat-sifat yang diinginkan.
Terpikirkan juga manusia didunia saat ini telah menggunakan material logam dari sejak
dahulu. Di era sekarang ini, manusia mulai mengembankan teknologi. Dimana teknologi itu
dapat digunakan dalam jangka panjang serta memiliki nilai efisiensi yang tinggi. Misalnya pada
saat ini banyak penelitian dimana perusahaan otomotif dan audio/vidio mencoba mengganti
bahan metal menjadi bahan polimer ( Plastik ), yang semula terbuat dari bahan plat atau kayu.
Hal ini di lakukan untuk efisiensi dikarenakan bahan polimer lebih mudah dalam proses
produksi, memiliki sifat yang bisa disamakan dengan bahan metal ( plat ), harga yang relative
lebih murah dan bahan polimer ini dapat diolah kembali dengan proses penetralan komposisi
sehingga kembali kestruktur semula yang sering disebut proses pellet sehingga dapat menjadi
material baru lagi sehingga proses maintenance sangat mudah dan efisien.
FOKUS MASALAH
Pada Paper ini saya mengajak kalian untuk mengetahui lebih dalam tentang plastik yang
menjadi salah satu material yang melekat pada kehidupan kita. Sehingga penggunaan dan
bisnis material plastik menjadi sangat lumrah dimasyarakat.
Berikut gagasan untuk memahami tentang material plastik :
1) Sejarah penggunaan material di dunia
2) Pengertian dari material
3) Maintenance manufaktur
4) Material modern
5) Jenis-jenis material modern
6) Proses maintenance material modern manufaktur
7) Pengaplikasian material modern dalam maintenance manufaktur
ISI
A. Sejarah penggunaan material di dunia
Proses metalurgi dimulai sejak 6000 tahun Sebelum Masehi, saat ini telah
diketahui 86 logam dan hanya 24 jenis ditemukan selama abad 19. Logam awal
ditemukan adalah Emas (6000 SM) dan tembaga (4200 SM). Tujuh
logam purbakala purbakala adalah: adalah: Emas (6000 SM), Tembaga Tembaga
(4200 SM), Perak (4000 SM), Timbal (3500SM), Timah (1750 SM), Peleburan Besi
(1500 SM) dan Air Raksa (750 SM). Kecuali besi dan tembaga (dipadu dengan timah)
yang bukan logam konstruksi adalah emas dan perak yang biasanya dipergunakan
sebagai alat makan-minum, perhiasan dan ornamen.
Hampir semua logam terkandung di lapisan bumi, manusia pertamakali belajar
memproses biji mengggunakan sulfida atau oksida logam-melalui proses reduksi dan
oksidasi pada temperatur yang bertingkat. Pertama bertingkat. Pertama kali ditemukan
tidak ditemukan tidak sengaja sengaja akibat biji akibat biji logam jatuh logam jatuh
kedalam kedalam api unggun. Tembaga ditemukan secara natural di suatu tempat di
Siprus, dan ditempa menjadi artefak.Tetapi selalu rapuh hingga akhirnya ditemukan
dengan cara meng-anilnya dalam apiunggun. Antara tahun 5000 SM lembaran tembaga
dibuat dengan cara dipukul.Artefak tembaga lebur dari tahun 3600 SM ditemukan di
lembah sungai Nil.
Dalam perkembangannya, semakin lama, keberadaan logam – logam dalam
kuantitas yang besar semakin langka. Tembaga menjadi sulit ditemukan dalam kondisi
bebas di alam. Bijih besi yang berkadar besi tinggi semakin jarang ditemukan. Hal ini
mengakibatkan biaya pengadaan material semakin tinggi. Karena semakin terbatasnya
ketersediaan material yang ada di alam, kemudian muncul pemikiran untuk
memanfaatkan material secara lebih efektif dan efisien.
Baru di pertengahan tahun 1800-an lah manusia mulai menciptakan polimer
sintetik atau polimer buatan. Terkadang polimer sintetik juga menggunakan campuran
bahan alami seperti selulosa, namun seringkali polimer sintetik menggunakan banyak
atom karbon yang berasal dari minyak bumi dan sumber daya fosil.
Penggunaan bahan secara efektif dan efisien ini menuntut adanya
penguasaan pengetahuan pengetahuan terhadap terhadap sifat – sifat material,
kemungkinan penggunaan materialmaterial alternatif, dan variasi proses perlakuan
terhadap material yang dapat digunakan untuk mencapai karakteristik material yang
dibutuhkan.
Tuntutan yang tinggi terhadap kreatifitas manusia kemudian meningkatkan
kemampuan manusia dalam pemilihan dan penggunaan bahan guna memproduksi
produk – produk berbasis material dengan sifat – sifat yang sesuai kebutuhan serta
dengan biaya yang lebih minimal baik dari sisi proses maupun pengadaan materialnya.
Lebih jauh lagi, Bidang ilmu material sejak saat ini diperluas untuk mencakup
setiap kelas material, termasuk keramik, polimer, semikonduktor, material magnetik,
biomaterial, dan nanomaterial. Ilmu material umumnya diklasifikasikan menjadi tiga
kelompok berbeda: keramik, logam, dan polimer. Perubahan yang menonjol dalam
ilmu material selama beberapa dekade terakhir adalah penggunaan aktif simulasi
komputer untuk menemukan materi baru, memprediksi properti, dan memahami
fenomena.
Material adalah sesuatu yang disusun atau dibuat oleh bahan (Callister & William,
2004). Pengertian material adalah bahan baku yang diolah perusahaan industri dapat
diperoleh dari pembelian lokal, impor atau pengolahan yang dilakukan sendiri
(Mulyadi, 2000). Dari beberapa pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa material
adalah sebagai beberapa bahan yang dijadikan untuk membuat suatu produk atau
barang jadi yang lebih bermanfaat.
1. Logam
Logam memiliki sifat mampu tempa dengan proses-proses deformasi, forging, extrusi,
rolling, logam juga dapat menerima perlakuanpanas untuk mendapatkan sifat-sifat
mekanis yang spesifik, memiliki modulus elastisitas yang cukup tinggi, logam dapat
dipadukan sehingga mendapatkan sifat-sifat mekanis yang lebih yang lebih baik.
Merupakan baik. Merupakan penghantar penghantar listrik listrik yang baik, namun
yang baik, namun tidak ta tidak tahan terhadap korosi.
2. Keramik
3. Polmer
Polimer Polimer adalah rantai berulang berulang dari atom yang panjang, yang
panjang, terbentuk terbentuk dari pengikat yang berupa molekul identik yang disebut
monomer. Sekalipunbiasanya merupakan organik (memiliki rantai karbon), ada juga
banyak polimer inorganik. Polimer didefinisikan banyak polimer inorganik.
Komposit didefinisikan sebagai dua macam atau lebih material yang digabungkan
atau dikombinasikan dalam skala makroskopis ( dapat terlihat langsung oleh
mata)sehingga menjadi material baru yang lebih berguna.komposit terdiri dari 2
bagian utama yaitu :
a. Matriks, berfungsi untuk perekat atau pengikat dan pelindung filler (pengisi) dari
kerusakan eksternal. Matriks yang umum digunakan :carbon, glass, kevlar, dll.
b. Filler (pengisi), berfungsi sebagai Penguat dari matriks. Filler yang umum
digunakan : carbon, glass, aramid, kevlar.
C. Maintenance manufaktur
Maintenance dalam kamus diartikan sebagai pekerjaan menjaga sesuatu dalam
kondisi yang tepat atau proses melestarikan suatu kondisi atau situasi. Adapun
maintenance atau pemeliharaan di industri adalah praktik menjaga peralatan dan mesin
agar memiliki kondisi yang berfungsi dengan baik untuk.
Pemeliharaan bisa menghasilkan produk yang berkualitas. Tujuan pemeliharaan
industri adalah untuk meningkatkan umur peralatan industri, menjaga semua aset
pabrik dalam kondisi baik dengan biaya serendah mungkin.
Maintenance industri juga disebut “Pemeliharaan Pabrik”. Pemeliharaan Industri
mencakup dua tindakan yakni mengontrol atau mencegah proses kerusakan yang
menyebabkan kegagalan mesin atau peralatan. Maintenance juga sangat penting untuk
menyimpan semua catatan suku cadang, servis dan perbaikan mesin, riwayat peralatan,
manual peralatan, dan lain lain.
Tujuan sebenarnya dari maintenance adalah untuk menjaga peralatan tetap berjalan
dan berfungsi. Ada dua filosofi yang mendominasi pendekatan pemeliharaan industri.
Jadi, yang pertama dan paling umum adalah bahwa peran pemeliharaan adalah
bertujuan untuk “fix it” atau memperbaiki sesuatu dan yang kedua dan yang lebih
berhasil adalah bahwa peran pemeliharaan industri adalah “keep it run” atau menjaga
peralatan tetap berfungsi.
Beberapa orang berpikir kedua tujuan ini adalah hal yang sama. Namun sebenarnya
tidak. Keduanya mewakili perbedaan besar dalam sikap, pendekatan, prioritas, dan
hasil.
Filosofi fix-it mudah diterapkan dan berperan dalam keterampilan dan kemampuan
teknisi yang dipekerjakan di departemen pemeliharaan. Kelemahannya adalah biayanya
lebih mahal untuk melakukan dan mengarah ke waktu kerja peralatan yang lebih rendah
dan bisnis yang kurang menguntungkan.
Filosofi ‘keep it run’ membutuhkan lebih banyak manajemen, sistem pendukung,
dan pemeliharaan rutin. Keuntungannya adalah hal itu mengarah pada biaya perawatan
yang lebih rendah, waktu kerja peralatan yang lebih baik, dan profitabilitas yang lebih
tinggi.
D. Material modern
1) Material komposit
Material komposit terdiri dari lebih dari satu tipe material dan dirancang untuk
mendapatkan kombinasi karakteristik terbaik dari setiap komponen penyusunnya.
Pada dasarnya, komposit dapat didefinisikan sebagai campuran makroskopik dari
serat dan matriks. Serat merupakan material yang (umumnya) jauh lebih kuat dari
matriks dan berfungsi memberikan kekuatan tarik. Sedangkan matriks berfungsi untuk
melindungi serat dari efek lingkungan dan kerusakan akibat benturan.
Material komposit terdiri atas :
1. material sebagai matriks Bahan yang menjadi penguat biasanya material dengan
karakter ulet
2. material sebagai penguat, umumnya material berbentuk serat atau laminat dengan
karakter kaku dan tangguh.
SIFAT-SIFAT
a. Memiliki kekuatan yang dapat diatur (tailorability)
b. Tahanan lelah (fatigue resistance) yang baik
c. Tahan korosi dan memiliki kekuatan jenis (rasio kekuatan terhadap berat jenis)
yang tinggi.
d. Ringan, kuat dna kokoh.
e.
JENIS KOMPOSIT
APLIKASI
Penerbangan modern, baik sipil maupun militer, adalah contoh utamanya. Keduanya akan
menjadi sangat tidak efisien tanpa adanya material komposit. Material komposit canggih
kini telah umum digunakan pada bagian sayap dan ekor, propeller, bilah rotor, dan juga
struktur internal pesawat terbang. Selain aplikasi di industri dirgantara, dewasa ini material
komposit telah banyak juga digunakan untuk badan mobil F1, alat-alat olahraga, jaket anti
peluru, struktur kapal dan industri migas dan masih banyak lagi
2) POLIMER
Bahan dengan berat molekul yang besar itu disebut polimer, mempunyai struktur dan
sifat – sifat yang rumit disebabkan oleh jumlah atom pembentuk yang jauh lebih besar
dibandingkan dengan senyawa yang berat atomnya rendah. Umumnya suatu polimer
dibangun oleh satuan struktur tersusun secara berulang diikat oleh gaya tarik – menarik
yang kuat yang diseut dengan ikatan kovalen.
SIFAT – SIFAT
a) mampu cetak dengan baik.
b) Produk yang ringan dan kuat dapat dibuat.
c) Banyak diantara polimer bersifat isolasi listrik yang baik.
d) Mempunyai ketahanan air dan zat kimia yang baik.
e) Umumnya lebih murah.
f) Beberapa bahan tahan abrasi, atau mempunyai koefisien gesek yang kecil.
g) Mudah termuati listrik secara elektrostatik.
h) Kurang tahan terhadap pelarut.
i) Kekerasan permukaan sangat kurang.
j) Kurang tahan panas.
Bahan ini mempunyai sifat yang baik dalam ketahanan terhadap panas, air, minyak,
dan bahan kimia dan abrasi, dan sukar terdegradasi dengan meningkatnya temperature.
Sering dipakai dalam pembuatan spons, saringan untuk makanan, kosmetik, bantal, kotak
alat-alat listrik, dan lain-lain.
3) NANO MATERIAL
Material nano sebenarnya bukan hal yang baru. Beberapa oksida, logam, keramik dan zat
lainnya dengan penyiapan tertentu dapat memiliki ukuran dalam skala nano. Contoh
material nano yang sudah ada cukup lama adalah karbon hitam yang digunakan pada ban
mobil untuk meningkatkan daya tahan ban dan memberikan warna hitam, serta uap silika
yang menjadi salah satu komponen karet silikon. Namun, material-material tersebut baru
diketahui memiliki dimensi nano setelah ditemukan teknik analisis secara mikroskopis
yang lebih maju.
Sifat material nano yang khusus disebabkan oleh besarnya perbandingan luas permukaan
terhadap volume material nano dibandingkan dengan material biasa sehingga semakin
banyak atom yang berada di permukaan pada butiran material nano. Karakteristik ini
mempengaruhi sifat fisik dan kimia material tersebut.
Dengan mengubah ukuran suatu material menjadi berskala nano, akan didapatkan sifat
fisik atau kimia yang berbeda dengan sifat material sebelumnya. Contoh sifat-sifat khusus
dari material nano dapat ditemukan pada zirkonia skala nano yang bersifat superplastis
(mampu mengalami deformasi sampai 300%) dan material komposit skala nano yang
memiliki kekerasan hampir sama dengan intan
4) Aluminum Bubble Wrap
Sekelompok insinyur dari North Carolina State University telah mengembangkan sebuah
bentuk baru dari pembungkus bergelembung udara berbahan aluminum, yang mereka
klaim sanggup merevolusi bahan2 pembungkus dan perlengkapan perlindungan.
Para ilmuwan mengambil selembar aluminum tipis, kemudian menggunakan roller yang
memiliki benjolan2 untuk membentuk cekungan2 kecil pada lembaran aluminum tersebut.
Tidak seperti saudaranya yang berbahan polyethylene alias plastik, cekungan2 ini
kemudian diisi dengan material berbusa seperti calcium carbonate, sebelum ditutup
dengan selembar aluminum yang lain. Hasilnya, sebuah susunan gelembung yang mampu
menyerap berbagai macam massa energi, berbobot 30% lebih ringan daripada lembaran
logam biasa, dan hampir 50% lebih kuat. Ia sangat mudah dibuat, tidak terlalu mahal - dan
akan segera dipakai pada segalanya mulai dari pembungkus pengiriman paket untuk
bahan2 yang rentan pecah sampai ke helm sepeda. Hanya jangan sampai tergoda untuk
memencetnya, kamu gak akan sanggup.
5) Titanium Foam
Lupakan expandes polystyrene dan elastomer berongga: busa yang akan segera kamu
pegang dan rasakan akan terbuat dari titanium, yaitu logam mahal yang banyak dipakai
mulai dari mur & baut penyambung tulang patah sampai pada struktur pesawat terbang
dan roket luar angkasa karena kekuatan, keringanan dan ketahanan karatnya. Dengan cara
menyaturasi busa polyurethane dengan cairan berbahan serbuk titanium dan bahan perekat,
sangatlah mungkin untuk memaksa bahan logam tersebut untuk menempel kepada bentuk
berongga udara dari busa polyurethane tersebut dan kemudian hilangkan struktur dasar
dari busa tersebut. Hasilnya yaitu sebuah anyaman titanium yang berbentuk seperti busa
polyurethane, yang bisa dipanaskan untuk merubah bentuk dan kegunaannya.
Fungsi pastinya bergantung kepada porositas busa, namun hasil akhirnya sangatlah kuat
dan - yang terpenting - sangatlah ringan. Kenyataannya, material ini sangatlah sempurna
sebagai bahan pengganti tulang: ia secara menakjubkan berbentuk sangat mirip dengan
struktur berongga dalam tulang, dan karena berongga, maka tulang baru pun bisa tumbuh
didalam dan disekitar strukturnya, sangat menyatu dengan penanaman didalam tulang.
Sungguh sesuatu yang membuat kita semakin dekat dengan Wolverine di alam sungguhan.
6) Graphene Aerogel
Graphene Aerogel atau gel udara berbahan graphene, dari namanya saja sudah terdengar
seperti suatu bahan yang sangat ringan, dan kamu tidak salah karena ia baru saja
memenangkan gelar sebagai material paling ringan se-dunia beberapa bulan yang lalu -
dengan kerapatan yang lebih rendah dari gas helium dan hanya dua kali dari kerapatan gas
hidrogen pada 0.16 mg/cm3. Benda ini kenyataanya melayang.
Material ini dibuat dengan menggunakan teknik baru yang melibatkan solusi pengeringan
beku dari carbon nanotubes dan graphene untuk menciptakan semacam spons karbon.
Hasilnya adalah material yang kuat dan elastis, dan juga sangat ringan sekali; ia sanggup
menyerap minyak sebanyak 900 kali beratnya sendiri. Ketika - atau jika - ia sudah tersedia
dan berharga murah, maka hal ini berarti ia bisa digunakan untuk menyerap minyak yang
tumpah di laut dengan mudah, atau bisa juga digunakan sebagai bahan insulasi yang sangat
efisien.
8) Molecular Superglue
Lem super molekular. Jika jarimu pernah lengket satu sama lain terkena superglue (seperti
Alteco) maka akan terasa sakit - namun coba bayangkan jika jarimu lengket menyatu oleh
sebuah lem yang mengikat material dalam tingkat molekular: hal itu akan sangat terasa
menyakitkan. Kenyataannya, sebuah tim peneliti dari University of Oxford telah
menciptakan sebuah lem molekular yang terinspirasi dari Streptococcus pyogenes atau
yang lebih terkenal dengan sebutan bakteri pemakan daging.
Mereka mengambil sebuah protein tunggal dari bakteri tersebut - yang biasa dipakai oleh
bakteri itu untuk menempel ke sel manusia - dan dari situ mereka akan membentuk sebuah
perekat molekular yang akan membentuk ikatan yang sangat kuat ketika bersentuhan
dengan protein rekanan. Ikatan yang terbentuk akan menjadi sangat kuat sekali sehingga
sewaktu seorang peneliti melakukan pengujian, sebuah alat yang digunakan untuk
mengukur kekuatannya patah sebelum sambungan perekatnya. Yang tertinggal hanya
bagaimana menemukan cara untuk merubah protein2 tersebut kepada struktur molekular
yang diinginkan untuk menciptakan perekat yang selektif dan sangat kuat sekali.
Pengertian material adalah bahan baku yang diolah perusahaan industri dapat diperoleh
dari pembelian lokal, impor atau pengolahan. Material modern berevolusi langsung dari
metalurgi, yang dengan sendirinya berevolusi dari penggunaan besi, baja dan kayu menjadi
keramik, polimer, semikonduktor, material magnetik, biomaterial, dan nanomaterial.
Salah satu material dalam maintenance manufaktur modern yang banyak digunakan
adalah nano teknologi, aerogel dan polimer seperti penggunaan oli berbasis nano teknologi
yang akan membuat gaya gesek antar komponen menjadi semakin kecil sehingga life time
material lama.
DAFTAR PUSTAKA