TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1. Identifikasi
seseorang.
Identifikasi berasal dari kata identik yang artinya sama atau serupa dengan,
dan untuk ini dapat terlepas dari nama latin. Identifikasi tumbuhan adalah
menentukan nama yang benar dan tempatnya yang tepat dalam klasifikasi.
keinginan untuk menjadi seperti orang lain yang dikagumi atau idola.
3. Proses psikologi yang terjadi dalam diri seseorang dimana orang tersebut
secara tidak sadar membayangkan dirinya seperti orang lain yang dikaguminya,
atau menetapkan identitas, baik itu individu, benda, fakta, dan lain sebagainya.
6
Dari penjelasan definisinya, maka kata “identifikasi” akan memiliki beberapa arti
Dalam ilmu sosial dan budaya, identifikasi merupakan suatu proses dalam
diri seseorang dengan meniru perilaku orang lain yang dikagumi sehingga orang
tersebut menjiwai, serta memiliki kepribadian dan karakter yang mirip dengan
a. Class Identification
pada kelas sosial tertentu. Sebagai contoh; seorang murid atau mahasiswa
b. Defensive Identification
terjadi karena adanya rasa takut di dalam diri seseorang terhadap suatu hal.
c. Development Identification
identifikasi positif dimana seseorang yang dulunya tergantung pada pihak lain
tergantung pada orang tua mengalami perkembangan diri dan hidup lebih
mandiri.
7
d. Ethnic Identification
e. Proses Identifikasi
Dalam ilmu sosial, proses identifikasi dapat juga dimaknai sebagai proses
meniru seseorang yang dikagumi. Identifikasi dapat terjadi karena adanya sugesti
Enau atau aren (Arenga pinnata, suku Arecaceae) adalah palma yang
Tumbuhan ini dikenal dengan berbagai nama seperti nau, hanau, peluluk, biluluk,
kabung, juk atau ijuk (aneka nama lokal di Sumatra dan Semenanjung Malaya);
kawung, taren (Sd.); akol, akel, akere, inru, indu (bahasa-bahasa di Sulawesi);
moka, moke, tuwa, tuwak (di Nusa Tenggara), dan lain-lain.( menurut Wikipedia)
Jerman menyebutnya zuckerpalme. Dalam bahasa Inggris disebut sugar palm atau
Gomuti palm.
8
Aren adalah tumbuhan yang dilindungi oleh undang-undang. Palma yang
pokoknya kukuh dan pada bagian atas diselimuti oleh serabut berwarna hitam
yang dikenal sebagai ijuk, injuk, juk atau duk. Ijuk sebenarnya adalah bagian dari
dengan tangkai daun hingga 1,5 m. Anak daun seperti pita bergelombang, hingga
7 x 145 cm, berwarna hijau gelap di atas dan keputih-putihan oleh karena lapisan
tongkol yang berbeda yang muncul di ketiak daun; panjang tongkol hingga 2,5 m.
Buah buni bentuk bulat peluru, dengan diameter sekitar 4 cm, beruang tiga dan
berbiji tiga, tersusun dalam untaian seperti rantai. Setiap tandan mempunyai 10
tangkai atau lebih, dan setiap tangkai memiliki lebih kurang 50 butir buah
berwarna hijau sampai coklat kekuningan. Buah ini tidak dapat dimakan langsung
Palmae yang tersebar di hampir seluruh wilayah Indonesia. Sentra produksi utama
Sumatera Barat, Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten, Sulawesi Utara, Sulawesi
9
Tanaman aren adalah salah satu jenis tumbuhan palma yang memproduksi
buah, nira dan pati atau tepung di dalam batang. Hasil produksi aren ini semuanya
Tanaman aren tidak mengenal musim dan berumur panjang sehingga dapat
dimanfaatkan setiap saat. Kelebihan tanaman ini adalah semua bagian tanamannya
potensi selama ini hanya menghasilkan nilai ekonomis yang cukup kecil dan di
anggap kurang produktif. Bagian Dari tanaman enau yang biasanya cukup
menjadi perhatian dan bernilai ekonomis adalah ijuk untuk tali, sapu, atap dan
sebagai salah satu campuran dalam pembuatan genteng beton; buah enau yang
muda diolah menjadi kolang-kaling dan nira diolah menjadi gula merah, cuka dan
tuak.
dijumpai mulai dari pantai barat India, sampai ke sebelah selatan Cina dan
kepulauan Guam. Habitat aren juga banyak terdapat di Filipina, Malaysia, Dataran
Thailand (Lutony, 1993). Di Indonesia, tanaman aren banyak terdapat dan tersebar
lembab.
Daun tanaman aren pada tanaman bibit (sampai umur 3 tahun), bentuk
daunnya belum menyirip (berbentuk kipas). Sedangkan daun tanaman aren yang
10
Perakaran pohon aren menyebar dan cukup dalam, sehingga tanaman ini
dapat diandalkan sebagai vegetasi pencegah erosi, terutama untuk daerah yang
angina atau serangga. Buah aren berbentuk bulat, berdiameter 4-5 cm, di
dalamnya berisi biji 3 buah. Bagian dari buah aren terdiri dari:
a. Kulit luar, halus berwarna hijau pada waktu masih muda, dan menjadi kuning
c. Kulit biji, berwarna kuning dan tipis pada waktu masih muda, dan berwarna
hitan yang keras setelah buah masak. Endosperm, berbentuk lonjong agak pipih
berwarna putih agak bening dan lunak pada waktu buah masih muda; dan
berwarna putih, padat atau agak keras pada waktu buah sudah masak.
d. Daging buah aren yang masih muda mengandung lendir yang sangat gatal jika
(tandan buah) terdapat 40-50 untaian buah. Tiap tandan terdapat banyak buah,
beratnya mencapai 1-2,5 kuintal. Buah yang setengah masak dapat dibuat kolang
kaling. Pada satu pohon aren sering didapati 2-5 tandan buah yang tumbuhnya
agak serempak.
berpasir. Tetapi tanaman ini tidak tahan pada tanah yang kadar asamnya terlallu
11
Semua bagian pohon aren dapat diambil manfaatnya, mulai dari bagian-
bagian fisik pohon maupun dari hasil-hasil produksinya. Hampir semua bagian
fisik pohon ini dapat dimanfaatkan, misalnya : akar (untuk obat tradisional dan
peralatan), batang (untuk berbagai macam peralatan dan bangunan), daun muda
atau janur (untuk pembungkus atau pengganti kertas rokok yang disebut dengan
kawung).
air nira (untuk bahan pembuatan gula merah atau cuka), pati atau tepung dalam
pendapatan petani dari usahatani tanaman aren, dan dapat pula untuk melestarikan
tumbuh baik dan mampu berproduksi pada daerah-daerah yang tanahnya subur
mempunyai ketinggian kurang dari 500 m dan lebih dari 800 m, tanaman aren
tumbuhnya tanaman ini. Tanaman aren menghendaki curah hujan yang merata
sekelilingnya banyak tumbuh berbagai tanaman keras, tanaman aren dapat tumbuh
12
dengan subur. Dengan demikian tanaman ini tidak membutuhkan sinar matahari
Nira dihasilkan pohon aren. Nira dihasilkan dari penyadapan tandan bunga
betina. Jika untaian bunga jantan panjangnya hanya sekitar 50 cm saja, maka
memperoleh nira yang cukup banyak dan lama penyadapannya dapat lebih lama.
Kegiatan ini terdiri dari pembersihan tandan bunga dan memukul-mukul tandan.
Pekerjaan ini memang harus dilakukan dengan sabar agar dapat diperoleh hasil
yang memuaskan. Pembersihan tandan dilakukan jika bunga jantan belum pecah
kulitnya, yaitu dengan membersihkan ijuk yang ada di sekitar tandan dan
sekaligus membuang (menghilangkan) dua pelepah daun yang berada di atas dan
di bawah tandan bunga. Pembersihan ini dilakukan agar lebih mudah melakukan
penyadapan.
terlalu keras). Dan tandan jangan sampai terluka. Pengayunan dan pemukulan
tersebut dilakukan berulang-ulang selama tiga minggu dengan selang waktu dua
hari. Untuk melihat apakah bunga jantan yang sudah di ayun dan dipukul itu
sudah atau belum menghasilkan nira, maka tandan ditoreh (dilukai).jika torehan
pukul lagi. Jika torehan sudah mengeluarkan cairan, maka sudah siap disadap
13
niranya. Kemudian potonglah tandan bunga tepat pada torehan tersebut dengan
sabit atau parang yang tajam. Setelah tandan di potong, kemudian taruhlah sebuah
bumbung bambu yang khusus dibuat untuk menampung nira di bawah tandan
yang dipotong, atau ujung tandan yang sudah di potong masuk sedikit dalam
mulut bumbung. Agar kedudukan bumbung tersebut kuat, maka bumbung harus
sore hari, nira yang tertampung diambil pada pagi hari, dan penyadapan pagi hari
niranya diambil pada sore hari. Setiap mengganti bumbung, tandan tempat
keluarnya nira harus diiris tipis agar saluran atau pembuluh kapiler terbuka,
sehingga nira dapt keluar secara lancar. Setiap tandan bunga jantan dapat disadap
Ada dua jenis tanaman aren yaitu Aren Dalam dan Aren Genjah. Aren
Dalam memiliki tinggi batang 10 m atau lebih sedangkan aren Genja memiliki
tinggi batang tiga sampai empat meter. Pohon aren berbatang bulat warna hijau
kecoklatan, berdiri tegak dan tinggi, batang pohon aren muda belum terlihat
karena tertutup oleh pangkal pelepah daun ketika daun paling bawah sudah gugur
batangnya mulai dapat terlihat. Permukaan batang ditutupi oleh serat ijuk
Pohon aren mempunyai tajuk yang rimbun. Daun aren terbentuk dalam
reset batang dengan anak daun menyirip berwarna hijau muda/tua. Daun aren
muda selalu berdiri tegak di pucuk batang, dan masih tergulung lunak seperti
kertas. Pelepah daun melebar di bagian pangkal dan menyempit ke arah pucuk.
14
Susunan anak daun pada pelepah seperti duri-duri sirip ikan, sehingga daun aren
disebut bersirip karena pada ujungnya tidak berpasangan lagi daun aren disebut
bersirip ganjil. Pada bagian pangkal pelepah daun diselimuti oleh ijuk yang
berwarna hitam kelam dan dibagian atasnya berkumpul suatu massa yang mirip
kapas yang berwarna cokelat, sangat halus dan mudah terbakar. Massa yang
menempel pada pangkal pelepah daun aren tersebut dikenal dengan nama beru
Pada setiap pelepah atau bekas pelepah daun akan muncul mayang bunga.
Bunga betina berada pada mayang pertama hingga kelima atau enam, sedangkan
bunga jantan muncul secara bertahap hingga ke pangkal batang atau 2-3 m di atas
tanah. Mayang bunga jantan yang nantinya akan disadap untuk diambil niranya.
Tanaman aren akan mati sekitar lima tahun setelah berbunga pertama. Seluruh
Buah aren terbentuk dari penyerbukan bunga jantan pada bunga betina.
berjalan baik maka akan dihasilkan buah yang lebat. Buah aren tumbuh
bergelantungan pada tandan yang bercabang dengan panjang sekitar 90 cm. Untuk
pohon aren yang pertumbuhannya baik, bisa terdapat empat sampai lima tandan
buah. Buah aren termasuk buah buni, bentuknya bulat, ujung tertoreh, dan buah
masak warna kuning dalam satu mayang, buah matang tidak serempak. Setiap
buah memiliki 3 biji dengan kulit keras, apabila sudah matang, jumlah buah
15
2.4. Sejarah Tanaman Aren
Tanaman aren bisa dijumpai dari pantai barat India sampai ke sebelah selatan
Cina dan juga kepulauan Guam. Habitat aren juga banyak terdapat di Philipina,
Srilanka dan Thailand (Lutony, 1993). Akan tetapi konon, tanaman yang termasuk
Tanaman Enau dalam bahasa Indonesia disebut tanaman aren, dan sugar
palm atau gomuti palm dalam bahasa Inggris. Di Sumatera, tumbuhan ini dikenal
dengan berbagai sebutan, di antaranya nau, hanau, peluluk, biluluk, kabung, juk
atau ijuk, dan bagot. Tumbuhan ini dapat tumbuh dengan baik dan mampu
terutama pada daerah berketinggian antara 500-800 meter di atas permukaan laut,
Salah satunya adalah tuak (nira). Selain sebagai minuman sehari-hari, tuak
dataran tinggi.
16
manuan ompu-ompu, tuak digunakan untuk menyiram beberapa jenis tanaman
yang ditanam di atas tambak orang-orang yang sudah bercucu meninggal dunia.
Sementara dalam upacara manulangi, tuak merupakan salah satu jenis bahan sesaji
yang mutlak dipersembahkan kepada arwah seseorang yang telah meninggal dunia
oleh anak-cucunya.
Aren (Arenga pinnata Merr.) adalah salah satu species yang termasuk
diberikan untuk aren di Indonesia, hal ini karena tingkat penyebarannya sangat
luas. Nama-nama daerah tanaman aren di Indonesia (Lutony, 1993) antara lain:
bak juk (Aceh), paula (Karo), bagot (Toba), bargot (Mandailing), anau, biluluak
(Minangkabau), kawung, taren (Sunda), aren, lirang (Jawa, Madura), jaka, hano
(Bali), pola (Sumbawa), nao (Bima), kolotu (Sumba), moke (Flores), seho
aren dikenal dengan nama indruk dan di Tanah Toraja disebut induk. Sedangkan
dalam bahasa asing (Lutony, 1993; Ramadani et al. 2008) dikenal dengan nama
tumbuhan hutan dan tidak dibudidayakan. Namun, karena fungsi dan manfaatnya
yang besar, pohon ini mulai dijadikan tanaman budidaya di Indonesia. Aren
17
masyarakat. Pohon penghasil cairan manis ini juga memiliki fungsi dan peranan
penting secara ekologis, ekonomi, sosial dan budaya, khususnya dalam kehidupan
Urang Sunda.Pohon aren sudah dikenal sejak lama oleh masyarakat Indonesia,
khusunya petani pedesaan Tatar Sunda. Pohon ini dapat tumbuh dengan baik pada
subur, dapat hidup di semua kondisi tanah (tanah liat, tanah berkapur dan tanah
berpasir). Curah hujan yang ideal untuk pohon aren sekitar 1200mm/tahun,
kedalaman air tanah 1-3 m, suhu rata-rata 25*C beriklim sedang sampai basah,
tetapi tidak tahan pada daerah yang kadar asamnya tinggi. Karena itu, umumnya
Tanaman aren (Arenga pinnata) adalah pohon yang serba guna. Hampir
semua bagian tubuhnya dapat dimanfaatkan, mulai dari daun, buah, hingga batang
a. Gula aren
Gula aren berasal dari nira yang merupakan hasil sadapan pohon aren. Nira
tersebut diolah menjadi gula yang padat dan berwarna cokelat cerah. Gula
aren biasanya dibentuk menjadi dua macam, yaitu berbentuk silinder dan
berbentuk batok runcing yang dibungkus dengan daun kelapa kering. Gula
minuman tradisional.
b. Minuman
Nira aren dihasilkan dari penyadapan tongkol (tandan) bunga, baik bunga
jantan maupun bunga betina. Akan tetapi biasanya, tandan bunga jantan yang
18
dapat menghasilkan nira dengan kualitas baik dan jumlah yang banyak. Oleh
karena itu, biasanya penyadapan nira hanya dilakukan pada tandan bunga
jantan. Nira aren juga dapat di gunakan sebagai etanol dengan cara
lainnya.
c. Pengembang roti
Tidak hanya dimanfaatkan sebagai gula aren, nira tadi ternyata bisa
nira pada adonan roti bisa membuatnya mengembang dengan baik dan
sempurna.
d. Kolang-kaling
Buah aren juga di gunakan sebagai bahan pangan yaitu kolangkaling, siapa
yang belum pernah merasakan dan menjumpai buah yang satu ini, buah ini
enak rasanya.
Daun aren yang tua bisa di gunakan untuk membuat atap rumah sedangkan
yang muda bisa digunakan untuk penganti kertas untuk membuat rokok
manual. Lidi dari daun aren bisa digunakan juga untuk sapu lidi, kerajinan
tangan yang di buat dengan menggunakan lidi aren dan bisa mempunyai nilai
Pelepah pohon aren juga bisa dimanfaatkan untuk dijadikan senar pada alat
pancingan.
19
g. Ijuk
Ijuk pohon aren juga bermanfaat untuk membuat tali ijuk aren yang sangat
kekuatan tali aren sangat lah kuat sehingga banyak orang yang menggunakan
tali ijuk aren ini, di samping itu juga bisa untuk membuat sapu ijuk yang
budidaya ikan bisa memanfaatkan ijuk dari pohon aren untuk sarang telur
h. Tepung
Kayu atau batang aren bisa digunakan untuk membuat paapan untuk
kebutuhan bahan bangunan, disamping itu batang aren bisa di gunakan untuk
membuat pati aren atau sering di sebut tepung aren, tepung aren ini bisa di
Serat-serat yang tidak di gunakan bisa dibuat untuk pakan ternak, banyak gizi
yang bagus buat pertumbuhan hewan ternak dan juga buat membudidayakan
cacing . Tepung aren dapat dipergunakan sebagai bahan baku seperti mie,
dan ekologi pedesaan. Fungsi istimewa tanaman aren secara ekologis adalah
sebagai pengawet sumber daya alam terutama tanah. Akar serabut tanaman aren
sangat kokoh, dalam, dan tersebar sehingga memiliki fungsi penting bagi penahan
erosi tanah. Selain itu, akar aren juga memiliki kemampuan mengikat air,
sehingga pohon aren bisa ditanam di daerah yang relatif kering dan tidak perlu
20
perawatan intensif. Ini juga membantu kelestarian lingkungan hidup terutama
budidaya aren di pedesaan Tatar Sunda saat ini kurang maksimal. Penyebabnya
mungkin karena pada umumnya pohon-pohon aren yang tumbuh dan tersebar di
kebun, huma dan talun (ladang) lebih utama dikembangbiakkan secara alami oleh
careuh (musang). Semakin banyak musang yang mati karena diburu, maka
memiliki keragaman fungsi sosial, ekonomi, dan budaya. Misalnya sebagai bahan
upacara adat, bahan obat-obatan, bahan bangunan dan perabotan rumah tangga,
sumber bahan pangan, serta pakan ternak. Di beberapa daerah di Tatar Sunda
yang masih memegang teguh tradisi leluhur, aren merupakan salah satu bahan
untuk upacara adat. Pelepah dan daun aren biasa digunakan untuk sawen pada
tanam padi, penutup bibit tanaman padi yang baru tumbuh di persemaian, serta
ngalaksa dan nyalin seusai panen padi. Selain itu, pelepah aren juga dijadikan
sebagian masyarakat, misalnya bagi para pengolah nira dan gula aren. Nira aren
dapat dibuat minuman (lahang) dan gula aren (gula kawung). Saguer, atau nira
dari pohon aren juga dapat dibuat menjadi etanol (ethyl alcohol), yaitu bahan
bakar alternatif untuk menggantikan minyak tanah, gas elpiji, dan bensin. Di
kemudian hari mungkin nira bisa menjadi bahan bakar alternatif. Gula aren (palm
sugar) juga tak kalah manfaatnya. Untuk sagandu (satu buah) gula yang
kualitasnya bagus, bisa dijual Rp 1.500,00 – 3.000,00. apalagi jika pasokan gula
21
sedang menurun, harganya pasti cukup melambung. Satu bonjor (terdiri dari
beberapa buah gula yang disusun dan dibungkus dengan pelepah pisang yang
lumayan berarti untuk masyarakat pedesaan. Di samping nira dan gula aren,
parutan batang aren yang berbentuk halus dan biasanya dicampur dengan dedak
gabah dan bekatul juga dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak itik dan bebek.
Tepung (aci) batang pohon aren yang sudah cukup tua dapat dibuat bahan
beragam makanan kue tradisional. Buah aren yang sudah cukup matang dapat
Ramadlan. Meskipun harganya tidak sebagus harga gula aren dan cenderung
di beberapa daerah di Indonesia seperti Temanggung, aci dan gula menjadi salah
sebagai aset yang dapat dimanfaatkan untuk hajat hidup manusia. Salah satunya
ialah kemanfaatan pohon aren dalam menjaga kesehatan dan perawatan kulit. Nira
aren dapat dijadikan bahan obat-obatan tradisional, misalnya untuk haid yang
tidak teratur, sembelit, sariawan, radang paru-paru, disentri, kepala pusing, dan
untuk memulihkan keletihan. Gula aren (palm sugar) juga berkhasiat untuk
dan serat yang tinggi, sehingga baik untuk pencernaan. Berdasarkan penelitian,
cuka dari tuak aren juga biasa dijadikan bahan ramuan biopestisida pembasmi
22
Selain itu, akar muda pohon aren biasa digunakan untuk obat kencing batu
ginjal, dan akar tuanya untuk bahan obat sakit gigi. Akar aren ternyata juga
memiliki banyak manfaatnya bagi kesehatan manusia, sudah banyak akar aren ini
di gunakan untuk obat herbal. Adapun obat yang dibuat untuk menyembuhkan
penyakit seperti kencing batu, cara menggunakan dengan cara merebus segengam
akar aren dengan menggunakan 3 air, samapi menyusut menjadi 2 gelas airnya, di
minum secara rutin 2 kali sehari. Untuk mengobati memar atau bengkak, akar
aren ini juga di percaya bisa mengobati lika memar atau bengkak. Hal ini bisa
Berkaca kepada tradisi perawatan masa lampau tidak ada salahnya, toch
banyak manfaat yang bisa didapat. Kondisi cuaca sering tak bersahabat dengan
kulit dan ketahanan tubuh kita merupakani salah satu faktor yang patut kita
antisipasi meskipun dengan cara dan bahan tradisional yang terlihat sederhana.
Tangkai daun atau pelepah aren yang dibakar (sarerang kawung) biasa
dinamakan sarerang kawung. Biasa digunakan sebagai pupur (bedak). Para wanita
Sunda zaman dulu konon menggunakan sarerang kawung sebagai bedak sehari-
hari agar kulitnya tetap halus dan bercahaya. Untuk penyakit cacar atau jerawat,
bisa menggunakan sarerang kawung sebagai bedak setiap menjelang tidur atau
pagi hari
23
Pohon penghasil air manis ini ternyata multiguna, dari akar hingga
buahnya memberikan manfaat yang beragam bagi kehidupan manusia. Satu hal
yang patut diperhatikan ialah kelestariannya karena hingga saat ini masih sulit
kelangsungan hidup para musanglah yang membuat pohon aren ini masih ada di
24