Disusun Oleh:
-itam -Pengonsumsi
Bayi:
/warnater anzatbesiataupe
kekuningan
(melena) rdarahansaluran
GI bagianatas
-terang -Perdarahan
Pucatmengam Saluran GI
ndung lemak bagianbawah,
hemoroid
-Malabsorpsi
lemak
Bau Baumenyengat Perubahan Darahdidalamfeses
pengaruholehti yang atauinfeksi
pemakanan berbahaya
h. Sistem perkemihan
Kekurangan volume cairan : oliguria.
Kelebihan volume cairan : poliuria
i. Sistem integumen
Kekurangan volume cairan : turgor kulit buruk.
Kelebihan volume cairan : edema dan lembab.
5. Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan diagnostik saluran gastrontestinal meliputi ehnik
visualissi lansung / tidak lansung dan pemeriksaan laboratorium
terhadap unsur-unsur yang tidak normal
A. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan menurut Standar Diagnosa Keperawatan
Indonesia SDKI (2017), di antaranya adalah :
1. Gangguan Rasa Nyaman(D.0074)
2. Defisit Nutrisi (D.0019)
B. Perencanaan / Intervensi Keperawatan
1. Gangguan Rasa Nyaman(D.0074)
a. Definisi
Perasaan kurang senang, lega dan sempurna dalam dimensi
fisik,psikospiritual,lingkungan dan sosial
b. Gejala dan tanda mayor
Subjektif : mengeluh tidak nyaman
Objektif : Gelisah
c. Gejala dan tanda minor
Subjektif : Mengeluh sulit tidur,tidak mampu rileks,mengeluh
kedinginan/kepanasan,merasa gatal,mengeluh mual,mengeluh
lelah.
Objektif : menunjukkan gejala distres,tampak
merintih/menangis,pola eliminasi berubah,postur tubuh
berubah,iritabilitas
d. Luaran
1) Luaran utama : Status kenyamanan
2) Kriteria hasil :
a) Kesejahteraan fisik meningkat
b) Kesejahteraan psikologis meningkat
c) Kebebasan melakukan ibadah Rileks meningkat
d) Mual menurun
e) Merintih menurun
f) Keluhan kepanasan menurun
g) Suhu ruangan membaik
h) Kewaspadaan membaik
i) Pola hidup membaik pola tidur membaik
e. Intervensi keperawatan
1) Intervensi utama : Manajemen Nyeri(I.08238)
2) Tindakan :
Observasi
a) Identifikasi lokasi, karakteristik,durasi, frekuensi,
kualitas, intensitas nyeri
b) Identifikasi skala nyeri
c) Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan
nyeri
d) Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah
diberikan
e) Monitor efek samping penggunaan analgetik
Terapeutik
a) Berikan teknik non farmakologis untuk mengurangi
nyeri(mis.TENS,hipnosis,akupresur,terapi
musik,biofeedback,terapi pijat, aromaterapi,teknik
imajinasi terbimbing,kompres hangat/dingin,terapi
bermain)
b) Kontrol lingkungan yang memperberat rasa
nyeri(mis.suhu ruangan, pencahayaan,kebisingan)
c) Fasilitas istirahat dan tidur
d) Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan
strategi meredakan nyeri
Edukasi
a) Jelaskan penyebab,periode dan pemicu nyeri
b) Jelaskan strategi meredakan nyeri
c) Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
d) Anjurkan teknik menggunakan analgesik secara tepat
e) Ajarkan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa
nyeri
Kolaborasi :
a) Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2019. Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Edisi
1. Jakarta : DPP PPNI
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia.
Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI