OLEH :
NAMA : I KADEK SUPRAPTA,S.IP
NIM : 05.02.012307.2104
PROGRAM STUDI
MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK
UNIVERSITAS MAHENDRADATTA
DENPASAR
2022
i
KATA PENGANTAR
Om Swastiastu,
Puji syukur saya panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa / Tuhan Yang
Maha Esa karena atas asung kerta wara nugraha-Nya saya dapat menyelesaikan tugas kajian
dengan Judul “Kebijakan Online Single Submission Sebagai Bentuk E-Government dalam
Pelayanan Publik” tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari pembuatan kajian ini selain dapat menambah pengetahuan bagi
penulis adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah E-Gov pada Program Studi Magister
Administrasi Publik Universitas Mahendradatta dan tidak lupa penulis mengucapkan
terimakasih kepada dosen Bapak Dr.I Made Sudiarkajaya,S.IP.,MM atas bimbingannya serta
semua semua pihak yang telah membantu hingga kajian ini dapat diselesaikan.
Penulis menyadari kajian ini jauh dari kata sempurna namun penulis berharap
semoga kajian ini berguna bagi Pendidikan dan masyarakat luas.
Om Santih Santih Santih Om
Denpasar, 2022
Penulis,
DAFTAR ISI
ii
HALAMAN JUDUL........................................................................................................... i
KATA PENGANTAR......................................................................................................... ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Permasalahan........................................................................................ 1
1.2 Rumusan Permasalahan................................................................................................. 2
1.3 Landasan Teoritis.......................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................... 8
2.1 Penerapan Sistem OSS dalam Pelayanan Publik........................................................... 8
2.2 Kendala yang dihadapi dalam penerapan Sistem OSS.................................................. 13
BAB III PENUTUP............................................................................................................. 15
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................... 15
3.2 Saran.............................................................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
4
mengontrol dan mengevaluasi jalannya kegiatan, karena sifat rencana itu adalah
sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.
b. Definisi Pembangunan
Pembangunan adalah proses perubahan yang terus menerus untuk menuju
keadaan yang lebih baik berdasarkan norma-norma tertentu. Pembangunan adalah
proses dinamisasi, demokratisasi, dan modernisasi. Proses dinamisasi dimaksud
bahwa pembangunan masyarakat adalah kegiatan edukatif untuk membangkitkan
praserta masyarakat. Program-Program pembangunan masyarakat akan berhasil
dengan baik apabila dapat melibatkan semua potensi yang ada di masyrakat untuk
mencapai kemajuan masyarakat itu sendiri. Proses modernisasi berarti bahwa
pembangunan masyarakat ialah upaya meningkatkan kualitas masyarakat dalam
semua aspek kehidupan dengan titik berat pada peningkatan aspek sosial dan
ekonomi.
BAB II
PEMBAHASAN
7
d. Aspek lain-lain; Selain aspek-aspek yang disampaikan terdahulu, perlu
dipertimbangkan aspek lain-lain yang belum tercakup didalamnya, yang
meliputi:
Pertimbangan untuk menambah rute baru sebagai alternatif apabila rute yang
ada terkena musibah/kerusakan fatal;
Politik;
Hankam;
Pengembangan wilayah;
Keandalan sistem jaringan; dll.
Fungsi kegiatan pra studi kelayakan adalah mengindentifikasi alternatif solusi
untuk menilai tingkat kelayakan dengan membandingkan kinerja ekonomis suatu
alternatif terhadap alternatif yang lain. Apabila pra studi kelayakan digabung
dengan studi kelayakan, maka fungsi kegiatan ini tetap dilakukan dalam kegiatan
studi kelayakan.
3. Tahap feasibility studi atau studi kelayakan
Kegiatan Studi Kelayakan (Feasibility Study/FS) merupakan bagian akhir dari
tahapan evaluasi kelayakan proyek, untuk menindaklanjuti hasil proses seleksi
proyek dengan indikasi kelayakan yang tinggi, yang telah dihasilkan dalam pra studi
kelayakan.
Menurut Sutrisno (1982;75) Studi Keyakan (Feasibility study) adalah suatu
studi atau pengkajian apakah suatu usulan proyek/gagasan usaha apabila
dilaksanakan dapat berjalan dan berkembang sesuai dengan tujuannya atau tidak.
Objek atau subjeck maters studi kelayakan adalah usulan proyek/gagasan usaha.
Usulan proyek/gagasan usaha tersebut dikaji, diteliti, dan diselidiki dari berbagai
aspek tertentu apakah memenuhi persyaratan untuk dapat berkembang atau tidak.
Dalam studi kelayakan yang distudi (diteliti) misalnya aspek pemasaran, aspek
teknik, aspek proses termasuk input, output dan pemasaran, aspek komersial, aspek
yuridis, aspek social budaya, aspek paedagogis dan aspek ekonomi.
Sementara itu, Yacob Ibrahim (1998;1) mengemukakan bahwa Studi
Kelayakan (feasibility study) adalah kegiatan untuk menilai sejauh mana manfaat
yang dapat diperoleh dalam melaksanakan suatu kegiatan usaha /proyek dan
merupakan bahan pertimbangan dalam mengambil suatu keputusan, apakah menerima
atau menolak dari suatu gagasan usaha /proyek yang direncanakan. Pengertian layak
8
dalam penilaian ini adalah kemungkinan dari gagasan usaha/proyek yang akan
dilaksanakan memberikan manfaat (benefit), baik dalam arti financial benefit maupun
dalam arti social benefit.
Layaknya suatu gagasan usaha/proyek dalam arti social benefit tidak selalu
menggambarkan dalam arti financial benefit, hal ini tergantung dari segi penilaian
yang dilakukan. Dari kedua pendapat tentang pengertian Studi Kelayakan diatas
dapatlah disimpulkan bahwa studi kelayakan adalah kegiatan menganalisa, mengkaji
dan menelilti berbagai aspek tertentu suatu gagasan usaha/proyek yang akan
dilaksanakan atau telah dilaksanakan, sehingga memberi gambaran layak (feasible-
go) atau tidak layak (no feasible-no go) suatu gagasan usaha/proyek apabila ditinjau
dari manfaat yang dihasilkan (benefit) dari proyek/gagasan usaha tersebut baik dari
susut financial benefit maupun social benefit (Iwan Mardi; 2003).
Studi kelayakan proyek merupakan suatu studi untuk menilai proyek yang
akan dikerjakan di masa mendatang. Penilaian disini tidak lain adalah untuk
memberikan rekomendasi apakah sebaiknya proyek yang bersangkutan layak
dikerjakan atau sebaiknya ditunda dulu. Mengingat di masa mendatang penuh dengan
ketidakpastian, maka studi yang dilakukan tentunya akan melibatkan berbagai aspek
dan membutuhkan pertimbangan-pertimbangan tertentu untuk memutuskannya. Ini
menunjukkan bahwa dalam melakukan studi kelayakan akan melibatkan tim
gabungan dari berbagai ahli sesuai dengan bidangnya masing-masing seperti ekonom,
hukum, psikolog, akuntan, perekayasa teknologi, dan sebagainya.
Pada umumnya studi kelayakan harus mencakup:
Analisis Kebutuhan
Analisis Teknis
Analisis Ekonomi
Analisis Finansial
Kajian Lingkungan dan Sosial
Perbedaaan pra studi kelayakan dengan studi kelayakan terdapat dalam perihal
pengumpulan data, dimana dalam pra studi kelayakan hanya dibutuhkan data
sekunder, sedangkan dalam studi kelayakan diperlukan data sekunder dan primer,
selain itu juga ketentuan teknis yang mengatur tingkat kedalaman aspek-aspek yang
ditinjau dan dianalisis juga berbeda, dalam pra studi kelayakan hanya memerlukan
9
survai pendahuluan (ground checking), sedangkan dalam studi kelayakan
memerlukan survai-survai dan analisis yang lebih detail di wilayah studi
4. Tahap Penjelasan
Tujuan dari tahap penjelasan adalah untuk memungkinkan Pemilik proyek
menjelaskanfungsi proyek dan biaya yang diijinkan, sehingga Konsultan Perencana
dapat secara tepatmenafsirkan keinginan Pemilik proyek dan membuat taksiran biaya
yang diperlukan.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah :
Menyusun rencana kerja dan menunjuk para perencana dan tenaga ahli.
Mempertimbangkan kebutuhan pemakai, keadaan lokasi dan
lapangan,merencanakan rancangan, taksiran biaya, dan persyaratan mutu.
Mempersiapkan ruang lingkup kerja, jadwal waktu, taksiran biaya dan
implikasinya, serta rencana pelaksanaan
Mempersiapkan sketsa dengan skala tertentu yang menggambarkan denah
dan batas-batas proyek
5. Tahap Perancangan
Tahap perancangan meliputi dua sub tahap yaitu tahap Pra-Desain (Preliminary
Design) dan tahap Pengembangan Desain (Development Design) / Detail Desain
(Detail Design).Tujuan dari tahap ini adalah :
Untuk melengkapi penjelasan proyek dan menentukan tata letak,
rancangan,metoda konstruksi dan taksiran biaya agar mendapatkan persetujuan
dari Pemilik proyek dan pihak berwenang yang terlibat.
Untuk mempersiapkan informasi pelaksanaan yang diperlukan, termasuk gambar
rencana dan spesifikasi serta untuk melengkapi semua dokumen tender.
10
daftar volume,taksiran biaya akhir, dan program pelaksanaan pendahuluan
termasuk jadwal waktu
11
b. Meneliti bangunan secara cermat dan memperbaiki kerusakan-kerusakan yang
terjadi
c. Mempersiapkan petunjuk operasional /pelaksanaan serta
pedoman pemeliharaannya.
d. Melatih staf untuk melaksanakan pemeliharaan.
12
4. Resiko manajemen konstruksi /Kontraktor yang nakal
Pelaksanaan konstruksi stadion tentunya dikerjakan oleh kontraktor yang handal dan
sudah terbukti dalam pekerjaannya namun terkadang dalam pengerjaannya kontraktor
akan mencari subkontraktor untuk urusan – urusan tertentu.Dinilah sering terjadi
kecurangan oleh kontraktor sehingga terjadi pengerjaan konstruksi yang tidak sesuai
rencana dan spek yang ditentukan.
5. Bencana Alam
Merupakan suatu keadaan yang tidak bisa diduga yang tentunya menghambat
pengerjaan konstruksi stadion
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
13
Proyek pembangunan stadion adalah proyek besar yang biasanya dilaksanakan
secara multiyear. Proses perencanaan pembangunannya tentu saja sudah dikaji secara
matang , komprehensif dan menyeluruh dari awal sampai akhir pelaksanaan kegiatan
termasuk perawatan dan penggunaan stadion yang telah dibangun.
Namun pada kenyataannya sebuah proyek tidak dapat terlepas dari resiko yang
mengkibatkan proyek menjadi mangkrak ataupun terbengkalai.Kendala yang sering
muncul antara lain : komunikasi dengan masyarakat, pendanaan yang tidak teratur,
waktu pengerjaan yang singkat,resiko pada manajemen konstruksi, bencana alam
serta kebijakan yang berubah.
Jadi pada intinya penyebab proyek stadion menjadi mangkrak dan
terbengkalai adalah ketegasan dan kemandirian daerah dalam hal komunikasi dengan
masyarakat, pendanaan pembangunan dan perawatan stadion serta urgensi kebijakan
yang berpengaruh dalam pembangunan stadion.
B. Saran
Pembangunan stadion adalah pembangunan monumental yang juga dapat
mengindikasikan kemajuan suatu daerah. Namun urgensi pembangunan stadion perlu
ditelaah lebih lanjut terkait dengan kemampuan daerah dalam pendanaan
pembangunan serta kemampuan daerah dalam perawatannya di kemudian hari.
Selain itu perlu ketegasan pemerintah dalam hal komunikasi dengan
masyarakat serta kebijakan pembangunan stadion perlu dimasukkan dalam rencana
pembangunan jangka menengah dan jangka panjang daerah.
DAFTAR PUSTAKA
14
JURNAL REKAYASA SIPIL DAN LINGKUNGAN, Tinjauan Literatur Sistematis
Identifikasi Risiko dalam Pembangunan Proyek Stadion, Ulfa Soraya dkk.2021
15