Anda di halaman 1dari 24

TRANSKRIP AMANAT

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA


PERINGATAN HARI ULANG TAHUN
KE-51 GERAKAN PRAMUKA BUMI
PERKEMAHAN
CIBUBUR, JAKARTA
3 SEPTEMBER 2012
Amanat pada Peringatan HUT Ke-51 Gerakan Pramuka
Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta, Senin, 3 September 2012

TRANSKRIP
AMANAT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PERINGATAN HARI ULANG TAHUN KE-51 GERAKAN PRAMUKA
BUMI PERKEMAHAN CIBUBUR, JAKARTA
3 SEPTEMBER 2012
Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Salam sejahtera untuk kita semua,
Adik-adik Pramuka yang saya cintai dan saya banggakan,
Para Peserta Upacara dan Hadirin sekalian yang saya muliakan,

Salam Pramuka!
Hari ini, dengan penuh rasa syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah SWT, kita dapat
menghadiri peringatan Hari Ulang Tahun ke-51 Gerakan Pramuka, di Bumi Perkemahan Cibubur,
Jakarta. Masih dalam suasana Idul Fitri, pada kesempatan ini, saya mengucapkan Selamat Hari
Raya Idul Fitri 1433 Hijriyah, kepada keluarga besar Gerakan Pramuka di seluruh tanah air. Semoga
ikhtiar kita dalam membangun karakter kaum muda melalui Gerakan Pramuka ini, diberkahi Tuhan
Yang Maha Kuasa.

Hari Ulang Tahun Gerakan Pramuka yang biasanya kita rayakan pada tanggal 14 Agustus, baru kita
rayakan pada hari ini. Namun, pergeseran waktu peringatan ini insya Allah, tidak mengurangi makna
dan kekhidmatan kita dalam memaknai perjalanan sejarah Gerakan Pramuka.

Selaku Kepala Negara dan Ketua Majelis Pembimbing Nasional Gerakan Pramuka, saya
menyampaikan ucapan selamat Hari Ulang Tahun ke-51 Gerakan Pramuka, kepada keluarga besar
Gerakan Pramuka, pimpinan dan pengurus kwartir, para pelatih dan pembina, serta segenap
anggota Gerakan Pramuka di seluruh tanah air. Semoga Gerakan Pramuka dapat terus maju,
melangkah dengan pasti, melahirkan tunas-tunas muda, yang akan membawa bangsa kita menuju
masa depan yang lebih cerah dan gemilang.

Hadirin sekalian yang saya muliakan,


Tema Hari Ulang Tahun Gerakan Pramuka kali ini memiliki dua kata kunci, yaitu Kemandirian
Gerakan Pramuka dan Pembentukan Karakter Kaum Muda. Memasuki paruh kedua seabad Gerakan
Pramuka, tema kemandirian sangat relevan dengan jiwa kepramukaan. Pramuka mengajarkan dan
membina tunas-tunasnya untuk mandiri, berdiri di kaki sendiri. Kemandirian merupakan salah satu
pilar penting bagi terciptanya kemajuan. Sejarah bangsa-bangsa besar telah membuktikan bahwa
kemandirian adalah pintu emas, untuk menuju kemajuan dan kesejahteraan suatu bangsa.
Negara kebangsaan yang maju di antaranya dicirikan oleh tumbuhnya generasi muda yang sehat,
memiliki jati diri, karakter, dan kepribadian yang luhur serta mulia.

Pada kesempatan yang baik ini, saya ingin menekankan agar Gerakan Pramuka terus dijadikan
sebagai wadah generasi muda, dalam membina akhlak, budi pekerti, watak, dan perilaku. Gerakan
Pramuka juga perlu terus ditingkatkan untuk mengasah keterampilan, inovasi, penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi, agar generasi kita kini dan mendatang memiliki daya saing yang tinggi.
Gerakan Pramuka juga harus terus dipupuk, sebagai wadah bagi pembentukan nasionalisme dan
patriotisme kita. Jadikan Gerakan Pramuka sebagai wadah pengendalian diri dari pengaruh-
pengaruh negatif dan buruk, agar generasi dan tunas-tunas bangsa tumbuh secara cemerlang.

Hadirin sekalian yang saya hormati,

Saya ingin mengingatkan kembali, tepat enam tahun yang lalu, di tahun 2006, di tempat ini, kita
bersama-sama telah mencanangkan sebuah tekad untuk melakukan Revitalisasi Gerakan Pramuka.
Pengakuan itu makin kokoh, dengan diundangkannya Undang-Undang No. 22 Tahun 2010 tentang
Gerakan Pramuka.

Revitalisasi Gerakan Pramuka merupakan peta jalan atau road map yang kita susun bersama, untuk
memastikan bahwa pendidikan kepramukaan tetap diminati oleh generasi muda, serta memiliki
manfaat bagi kemaslahatan kita sebagai warga bangsa dan warga dunia. Revitalisasi mengandung
makna penguatan dan akselerasi.

Penguatan dan akselerasi dibutuhkan sebagai sebuah proses transformasi diri melalui organisasi
kepramukan secara independen, untuk terbentuknya berbagai fondasi mendasar. Pertama,
tumbuhnya sikap cinta tanah air; kedua, terpupuknya solidaritas kemanusiaan; ketiga, terbentuknya
budaya kepramukaan; dan keempat, terpatrinya budaya ke-Indonesia-an yang warna-warni,
berbeda-beda.

Kita ingin pendidikan kepramukaan tidak tergerus oleh jaman, tetap berperan besar dalam mencetak
generasi muda yang unggul, berkarakter, berilmu, berbudi pekerti, dan mencintai alam. Kita
memaksudkan agar Gerakan Pramuka menjadi instrumen yang dibutuhkan oleh para siswa, orang
tua, sekolah, dan lingkungan sebagai tempat yang menyenangkan, untuk mengembangkan potensi,
bakat, dan minat generasi muda secara positif. Juga menjadikan kepramukaan sebagai tempat
belajar berorganisasi, bergotong-royong, memupuk persaudaraan, dan membina kerukunan
antarsesama.

Pada kesempatan ini, saya juga ingin mengajak seluruh warga bangsa, untuk turut serta menjadikan
Gerakan Kepramukaan sebagai media pembelajaran yang menarik dan menyenangkan bagi anak-
anak kita, dalam mencapai cita-cita dan keberhasilan di masa depan.

Hadirin sekalian yang saya hormati,

Kita semua memiliki tekad yang sama. Kita tidak ingin Gerakan Pramuka melemah aktivitasnya,
kurang bersemangat, dan berjalan seadanya. Perlu langkah bersama agar Gerakan Pramuka
menjadi kebutuhan bagi pengembangan nilai-nilai yang mulia, seperti terkandung dalam Tri Satya
dan Dasa Darma Pramuka yang sangat tinggi makna filosofinya, sekaligus memiliki nilai keteladanan
yang luhur. Oleh karena itu, dalam setiap kesempatan, saya selalu mengatakan bahwa Gerakan
Pramuka itu sangat penting. Bahkan dalam situasi dan perkembangan jaman dewasa ini, pendidikan
kepramukaan sangat strategis dan diperlukan oleh bangsa kita.

Kita menyadari, dunia semakin sempit dan mengglobal. Batas-batas jarak semakin dekat, dan setiap
perkembangan di belahan bumi lain dengan mudah dapat kita dengar, kita baca, dan kita lihat.
Globalisasi dewasa ini telah menjadi icon perubahan yang dahsyat, dengan ditemukannya berbagai
kemajuan ilmu pengetahuan dan tekonogi yang mempermudah kegiatan umat manusia. Di tengah
arus kemajuan itu, kita harus terus berusaha dan berikhtiar untuk membentengi jati diri kita sebagai
bangsa, seraya terus mencari dan menciptakan peluang untuk kemajuan negeri kita.

Jadikan Gerakan Pramuka memiliki makna dan arti bagi generasi muda dan masyarakat sekitarnya.
Jadikan Gerakan Pramuka sebagai solusi atas berbagai masalah yang dihadapi oleh para pelajar,
sekolah, masyarakat, dan lingkungan kita. Dengan cara itu, kita yakin eksistensi Gerakan Pramuka
akan terus sesuai dengan perubahan jaman.

Kita semua ingin melahirkan generasi muda yang seimbang, cerdas, dan menguasai ilmu
pengetahuan, tetapi juga tangguh identitas ke-Indonesia-an dan kepribadiannya. Keduanya adalah
modal utama nilai-nilai kesatuan dan persatuan kita, sebagai sebuah bangsa. Keduanya juga modal
sosial, agar generasi kita mampu beradaptasi, siap menghadapi tantangan jaman, dan menatap
masa depan dengan penuh keyakinan. Untuk itulah, Pemerintah terus mendorong agar organisasi
kepanduan kita maju, modern, kuat, dan memiliki eksistensi di tingkat nasional dan internasional.

Dalam kurun waktu enam tahun terakhir, kita semua melihat, bahwa revitalisasi Gerakan Pramuka
telah menghasilkan perubahan cara pandang masyarakat terhadap Gerakan Pramuka. Gerakan
Pramuka, selaku penyelenggara pendidikan kepramukaan, mempunyai andil besar dalam
mengantarkan generasi yang berbudaya, unggul, dan kompetitif; generasi muda yang berakhlak
mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, berdisiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, serta
memiliki kecakapan hidup.

Para peserta upacara yang saya banggakan,

Sebelum mengakhiri amanat ini, sebagai Ketua Majelis Pembimbing Nasional, saya ingin
menyampaikan rasa bangga saya kepada adik-adik anggota Pramuka di seluruh tanah air, yang
telah ikut aktif dalam Gerakan Pramuka. Percayalah, banyak pelajaran dan pengalaman yang dapat
dipetik melalui Gerakan Pramuka, yang akan menjadi bekal hidup kalian kelak di kemudian hari.

Saya mengajak kakak-kakak anggota dewasa Gerakan Pramuka, untuk lebih merapatkan barisan
dan menyatukan gerak langkah, untuk terus-menerus mencari inovasi yang menarik, dalam
memperkenalkan kepramukaan di tengah-tengah masyarakat. Sekali lagi, mari kita perkuat
organisasi dan manajemen kepramukaan dengan tepat dan benar.
Mari kita mantapkan peran Gugus Depan sebagai tempat pendidikan anggota muda, dan pusat
pelatihan sebagai tempat pendidikan bagi anggota dewasa. Ciptakan terobosan dan inovasi untuk
menghadirkan aktivitas pendidikan kepramukaan yang lebih berbobot, berkualitas, dan
menyenangkan bagi adik-adik kita.

Kedepankan materi yang berkaitan dengan peningkatan semangat bela negara, kepemimpinan,
patriotisme pembangunan, kegotongroyongan, dan penghormatan keberagaman, di samping
tentunya materi-materi tentang cinta alam, manajemen krisis dan penanggulangan bencana,
pendidikan SAR dan bantuan bagi kemanusiaan, yang juga sangat penting bagi Gerakan Pramuka.

Selanjutnya, kepada para penerima penghargaan dari Gerakan Pramuka, saya ucapkan selamat dan
apresiasi yang tinggi atas jasa, pengabdian, dan kerja sama Saudara, dalam meningkatkan dan
memajukan Gerakan Pramuka kita. Mudah-mudahan penghargaan yang telah diberikan kepada
Saudara-saudara, dapat lebih memacu dan membantu Gerakan Pramuka dalam mencapai
tujuannya.

Akhirnya, semoga upaya yang kita lakukan senantiasa mendapatkan ridho Tuhan Yang Maha Kuasa.

Satu Pramuka untuk Satu Indonesia, Jayalah Pramuka, Jayalah Indonesia.

Dirgahayu 51 Tahun Gerakan Pramuka.


Terima kasih.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Salam Pramuka.

*****

(Sumber : Biro Pers, Media dan Informasi-Sekretariat Presiden)


SAMBUTAN
KETUA KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA
PADA PERINGATAN HARI PRAMUKA
KE 52 TAHUN 2013
SAMBUTAN
KETUA KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA
PADA
PERINGATAN HARI PRAMUKA KE 52 TAHUN 2013

Yang terhormat,

Kakak-kakak Ketua Mabida dan Mabicab Gerakan Pramuka,


Kakak-kakak Pimpinan Kwarda, Kwarcab dan Kwarran Gerakan Pramuka,
Kakak-kakak Pelatih dan Instruktur Gerakan Pramuka,
Kakak-kakak Pembina Gugusdepan,
Adik-adik Pramuka yang saya banggakan,

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,


Salam sejahtera bagi kita semua,

Salam Pramuka,

Marilah kita bersama-sama memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena
berkat rahmat dan hidayah-Nya kita dapat berkumpul bersama pada hari ini dalam keadaan sehat
walafiat untuk memperingati Hari Pramuka ke 52 pada tanggal 14 Agustus 2013. Selaku
Pimpinan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, perkenankanlah saya pada kesempatan yang
berbahagia ini menyampaikan ucapan Selamat Hari Pramuka ke 52 kepada segenap keluarga
besar Gerakan Pramuka di manapun berada. Semoga peringatan Hari Pramuka kali ini dapat
lebih mendorong perkembangan dan kemandirian Gerakan Pramuka untuk mempercepat
keberhasilan dalam upaya pembentukan karakter kaum muda yang lebih baik, sehingga dapat
menjadi warga negara yang bertanggung jawab serta calon pemimpin bangsa yang lebih handal
pada masa depan.

Kakak-kakak dan adik-adik sekalian yang berbahagia,

Era globalisasi dewasa ini penuh dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, akan tetapi
manusia tetap merupakan faktor penentu yang paling utama. Untuk itulah, kita ingin membangun
manusia yang memiliki karakter, serta membangun bangsa yang memiliki watak yang kuat. Bukan
hanya membangun manusia atau kaum muda cerdas yang menguasai ilmu pengetahuan, akan
tetapi juga kaum muda yang tangguh kepribadiannya, luhur budi pekertinya, hidup dalam
kerukunan, kompak serta selalu bersatu dan menjunjung kesatuan dan persatuan Indonesia.

Oleh karena itu adalah merupakan kewajiban bagi kita bersama dalam menyelenggarakan
pendidikan untuk kaum muda, tidak hanya menekankan pentingnya penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi saja, tetapi seyogiyanya pula menekankan pentingnya pembentukan
watak dan kepribadian.
Pendidikan yang terlalu menekankan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan
sementara itu mengabaikan pembentukan watak dan kepribadian adalah menyesatkan. Pada
kesempatan yang berbahagia ini, perkenankanlah saya mengutip satu cerita menarik yang saya
terima dari teman sejawat sebagai berikut : Seorang guru di Australia pernah berkata: ”Kami tidak
terlalu khawatir jika murid-murid kami tidak pandai matematika. kami jauh lebih khawatir jika
mereka tidak pandai mengantri. Sewaktu ditanya mengapa bisa begitu? Inilah jawabnya:

1. Karena kita hanya perlu melatih anak selama 3 bulan saja untuk menguasai matematika,
sementara kita perlu melatih bertahun-tahun untuk bisa mengantri

2. Karena tidak semua anak dalam satu kelas kelak akan memilih profesi yang berhubungan
dengan matematika. Sementara semua murid dalam satu kelas, sepanjang hidup mereka,
pasti membutuhkan etika, moral dan pelbagai pelajaran berharga lainnya yang diperoleh dari
kebiasan mengantri, antara lain:

a. Dengan mengantri anak berlajar manajemen waktu, jika ingin mengantri paling depan,
harus datang lebih awal

b. Dengan mengantri anak belajar menghormati hak orang lain yang datang lebih awal, tidak
merasa menang sendiri

c. Dengan mengantri anak belajar disiplin dan tidak menyerobot hak orang lain

d. Dengan mengantri anak belajar tabah dan sabar dalam mencapai tujuan

e. Dengan mengantri anak belajar rasa malu, jika ia menyerobot antrian

f. Dengan mengantri anak belajar bekerjasama tidak saling bertentangan, karena akan
mengganggu antrian

g. Dengan menganti anak belajar jujur pada diri sendiri dan pada orang lain

h. Dengan mengantri anak belajar bersosialisasi dengan orang lain yang ikut mengantri

i. Dengan mengantri anak belajar kreatif yakni bagaimana memanfaatkan waktu selama
mengantri, misalnya dengan membaca buku

Menanamkan budaya antri, seperti juga budaya hidup bersih dan kerukunan bertetangga adalah
beberapa contoh pendidikan akhlak, watak atau kepribadian yang secara jujur harus diakui perlu
lebih digalakkan di Indonesia.
Kakak-kakak sekalian yang saya hormati,

Sesunggunyalah pada saat ini, kaum muda dihadapkan pada dua masalah besar yaitu yang
berkaitan dengan masalah sosial dan masalah kebangsaan. Masalah sosial meliputi penggunaan
NAPZA dan obat terlarang; hubungan seksual pra-nikah dan aborsi yang disebabkan pergaulan
bebas; perkelahian, tawuran dan kekerasan, serta kriminalitas remaja. Sedangkan masalah
kebangsaan meliputi antara lain solidaritas sosial rendah; semangat kebangsaan rendah;
semangat bela negara rendah; dan semangat persatuan dan kesatuan rendah.

Hampir setiap hari mass media cetak dan elektronik memberitakan bahwa gambaran kaum muda
kita yang tawuran, perkelahian, rendahnya rasa hormat kaum muda kepada orang yang lebih tua,
perubahan gaya hidup yang menjurus pada perilaku tidak sehat, meningkatnya perilaku merokok
pada usia muda, tingginya angka putus sekolah; serta sulitnya mendapatkan pekerjaan karena
terbatasnya ketrampilan yang dimiliki;

Permasalahan ini tentu saja sangat memprihatinkan kita semua. Untuk kepentingan bangsa dan
negara pada masa depan, pelbagai masalah dan atau tantangan yang dihadapi tersebut, tentu
saja harus segera dapat ditanggulangi. Disinilah menjadi penting peranan Gerakan Pramuka
sebagai lembaga pendidikan non formal yang tujuan utamanya adalah untuk membentuk kaum
muda berkarakter, menanamkan semangat kebangsaan, dan meningkatkan keterampilan. Untuk
itulah, kerjasama dengan berbagai pihak sangat diharapkan, karena kaum muda merupakan
bagian terbesar penduduk Indonesia yang harus diselamatkan dari cengkraman berbagai
masalah.

Pendidikan kepramukaan sebagai salah satu pilar pendidikan kaum muda di Indonesia, dituntut
untuk dapat lebih berkontribusi secara nyata dalam hidup dan kehidupan berbangsa dan
bernegara, termasuk dalam menyelesaikan masalah kaum muda.

Kakak-kakak yang berbahagia,

Paling tidak dalam tujuh tahun terakhir ini tercatat 3 (tiga) milestone perkembangan Gerakan
Pramuka yang berhasil dicapai yaitu

Pertama, Bapak Presiden RI telah mencanangkan kembali Revitalisasi Pramuka pada HUT
Pramuka tahun 2006 yang saat ini tampak keberhasilannya dengan semakin marak
kegiatan kepramukaan di berbagai daerah.

Pada saat ini Gerakan Pramuka telah berhasil memperbaharui sistem pendidikan
kepramukaan, dimana Gerakan Pramuka telah memiliki kurikulum baru, sistem
akreditasi gugusdepan serta sertifikasi dan lisensi para Pembina. Dengan sistem
pendidikan kepramukaan yang baru tersebut telah masuk dalam tahap ujicoba,
khususnya sistem akreditasi, sertifikasi dan lisensi yang nantinya akan diberlakukan
secara nasional.
Kedua, terbitnya Undang-Undang Nomor 12 tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka yang
memperkuat legalitas Pramuka di negeri ini. Dengan telah terbitnya Undang-Undang
tersebut maka pelaksanaan pendidikan kepramukaan saat ini tidak lagi hanya sekedar
mengisi masa senggang kaum muda dengan pelbagai kegiatan yang positif, akan
tetapi telah meningkat menjadi kewajiban setiap warga negara untuk
mengimplementasikannya; dan

Ketiga, masuknya pendidikan kepramukaan ke dalam kurikulum 2013 sebagai ekstrakurikuler


wajib yang konon mulai tahun 2013 ini telah diberlakukan. Khusus untuk milestone
yang ketiga ini, Gerakan Pramuka dapat memahami sepenuhnya latar belakang
rencana menjadikan pendidikan kepramukaan sebagai mata pelajaran ekstrakurikulur
wajib. Permasalahan yang dihadapi oleh kaum muda Indonesai pada saat ini memang
telah sangat mengkhawatirkan.

Hanya saja disesuaikan dengan kebiasaan yang berlaku secara internasional, Gerakan Pramuka
lebih menekankan tidak pada ketetapan wajibnya saja, melainkan bagaimana secara
bersungguh-sungguh menggalakkan pendidikan kepramukaan disekolah. Untuk ini
seyogiyanyalah yang diwajibkan bukan mengikuiti pendidikan kepramukaan disekolah, melainkan
mendirikan Gugusdepan Gerakan Pramuka disetiap sekolah. Sedangkan kehendak untuk
meningkatkan cakupan sehingga semua murid sekolah ikut dalam pendidikan kepramukaan,
kiranya dapat dicapai melalui dua hal.

Pertama, mengupayakan pendidikan kepramukaan menarik bagi para siswa. Untuk ini pelbagai
faktor penarik (full factors) harus dapat dilakukan, antara lain menyediakan pembina
yang andal, melengkapkan gugusdepan dengan pelbagai sarana dan prasarana
pendidikan kepramukaan, serta menyediakan dana operasional gugus depan.

Kedua, mengupayakan lingkungan sekolah mendorong perkembangan pendidikan kepramukaan.


Untuk ini pelbagai faktor pendorong (push factors) harus dapat dilakukan, antrara lain
memasukkan pelaksanaan pendidikan kepramukaan dalam akreditasi sekolah,
memasukkan aktivitas guru pada penilaian kinerja tahunan, serta memperhitungkan
keterlibatan murid dalam kegiatan kepramukaan pada waktu menetapkan siswa teladan.

Kakak-kakak dan adik-adik sekalian yang berbahagia,

Untuk dapat terselenggaranya pelbagai program kepramukaan terutama yang terkait dengan
memajukan organisasi diperlukan kemandirian pembiayaan yang hingga saat ini masih belum
berhasil diwujudkan, dan masih memerlukan kerja keras kita semua. Pembiayaan yang
dibutuhkan untuk menopang kegiatan Pramuka memang sangat besar. Sumber pembiayaan yang
utama seyogyanya dari iuran anggota, tetapi karena kebanyakan anggota Pramuka berasal dari
keluarga yang kurang mampu, maka tidak mungkin menarik iuran tersebut. Dalam pelaksanaan
sehari-hari justru para anggota tersebut yang memerlukan bantuan.

Selanjutnya adalah tidak mungkin untuk selama-lamanya bergantung pada bantuan pemerintah.
Untuk menjaga otonomi dan independensi organisasi, Gerakan Pramuka harus memiliki sumber
dana sendiri. Untuk itu, sebagaimana yang telah diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 12
tahun 2010, bahwa Gerakan Pramuka dimungkinkan untuk membentuk badan usaha dan
mengelola aset yang dimiliki sehingga secara ekonomis dapat memberikan pendapatan bagi
organisasi untuk membiayai oprasional kegiatan. Saya menghimbau kiranya seluruh kwartir dapat
mulai memikirkan dan berupaya untuk membentuk unit usaha yang dimaksud. Sebagai langkah
awal, setiap kwartir perlu melakukan pendataan asset yang dimiliki, selanjutnya aset yang dimiliki
dan dinilai pemanfaatannya, dan dapat dikembangkan menjadi kegiatan usaha. Tentu saja
pengembangan dan pengelolaan asset dalam bentuk badan usaha tersebut dapat dilakukan
secara sendiri maupun bekerjasama dengan fihak ketiga, sepanjang menguntungkan dan
bermanfaat bagi Gerakan Pramuka.

Kakak-kakak dan adik-adik sekalian yang berbahagia,

Pada kesempatan yang berbahagia ini, perkenankanlah pula saya mengajak kakak-kakak
anggota dewasa Gerakan Pramuka untuk lebih merapatkan barisan dan menyatukan gerak
langkah untuk percepatan dalam pembentukan karakter kaum muda Indonesia. Pada peringatan
Hari Pramuka ke 52 ini perkenankanlah saya atas nama Kwartir Nasional Gerakan Pramuka
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak memberikan bantuan bagi
perkembangan dan kemajuan Gerakan Pramuka.

Kepada para Pimpinan Kwartir Daerah, Kwartir Cabang, Kwartir Ranting Gerakan Pramuka dan
para Pembina Pramuka di seluruh Indonesia, saya menghimbau untuk kiranya kita dapat secara
bersama-sama meningkatkan kualitas gugus depan sebagai wahana pendidikan karakter bangsa.
Tema Hari Pramuka ke-52 ini adalah “Wujudkan bangsa yang berkarakter dan bermartabat
melalui Gerakan Pramuka” menyatakan bahwa komitmen Gerakan Pramuka sangat tinggi
terhadap pembentukan kararakter bangsa yang lebih baik.

Pada kesempatan yang berbahagia ini perkenankanlah saya menyampaikan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu Gerakan Pramuka. Ucapan terima kasih ini terutama saya
sampaikan kepada Bapak Presiden dan kepada bapak-bapak/ibu-ibu Menteri, serta kepada
bapak-bapak/ibu-ibu Gubernur serta bapak-bapak/ibu-ibu Bupati/ Walikota di seluruh Indonesia.
Begitu pula ucapan terima kasih saya sampaikan kepada segenap pimpinan lembaga legislatif
yang selama ini telah membantu dalam memperjuangkan alokasi dana Gerakan Pramuka, tanpa
bantuan bapak-bapak/ibu-ibu semua, tidak mungkin Revitalisasi Gerakan Pramuka dapat
dilaksanakan.

Kepada para penerima penghargaan dari Gerakan Pramuka, saya sampaikan selamat, terima
kasih dan penghargaan yang tinggi, atas jasa-jasa, pengabdian, dan kerjasama selama ini dalam
meningkatkan aktivitas Gerakan Pramuka. Semoga penghargaan yang telah diberikan dapat
memacu untuk dapat lebih membantu Gerakan Pramuka dalam mencapai tujuannya.
Akhirnya semoga upaya yang kita lakukan senantiasa mendapatkan ridho Tuhan Yang Maha
Kuasa.

Satu Pramuka untuk Satu Indonesia, Jayalah Pramuka dan Jayalah Indonesiaku.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Salam Pramuka,

Jakarta, 14 Agustus 2013


Kwartir Nasional Gerakan Pramuka
Ketua,

Prof. Dr. dr. H. Azrul Azwar, MPH


PERATURAN BUPATI SRAGEN
NOMOR 32 TAHUN 2013
TENTANG
PROGRAM WAJIB PRAMUKA
BAGI PESERTA DIDIK DAN
PEGAWAI
DI LINGKUNGAN PEMERINTAH
KABUPATEN SRAGEN
PERATURAN BUPATI SRAGEN
NOMOR 32 TAHUN 2013
TENTANG
PROGRAM WAJIB PRAMUKA BAGI PESERTA DIDIK DAN PEGAWAI
DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SRAGEN
BUPATI SRAGEN,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka mengembangkan potensi diri, memiliki akhlak mulia,
pengendalian diri, dan kecakapan hidup bagi Peserta Didik dan Pegawai Negeri
Sipil di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sragen perlu dilaksanakan
pembangunan kepribadian melalui Pendidikan Kepramukaan;
b. bahwa pembangunan kepribadian melalui Pendidikan Kepramukaan perlu
diwujudkan dalam bentuk kegiatan yang inovatifdan mengedepankan
keteladanan untuk meningkatkan motivasiyakni program Pendidikan
Kepramukaan yang bersifat wajib bagi Peserta Didik dan Pegawai Negeri Sipil
di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sragen;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf adan
huruf b, perlu menetapkanPeraturan Bupati tentang Program Wajib Pramuka
bagi Peserta Didik dan Pegawai di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sragen.

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945;
2. Undang-undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah
Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah;
3. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian
sebagaimana telah diubah dengan Undang- Undang Nomor 43 Tahun 1999
tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang
Pokokpokok Kepegawaian;
4. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
5. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor
32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
6. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka;
7. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri
Sipil;
9. Peraturan Daerah Kabupaten Sragen Nomor 2 Tahun 2008 tentang Urusan
Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Pemerintahan Daerah Kabupaten
Sragen;
10.Peraturan Daerah Kabupaten Sragen Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pola
Organisasi Pemerintahan Daerah Kabupaten Sragen sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Daerah Kabupaten Sragen Nomor 3 Tahun 2011 tentang
Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Sragen Nomor 10 Tahun 2008
tentang Pola Organisasi Pemerintahan Daerah Kabupaten Sragen;
11.Peraturan Daerah Kabupaten Sragen Nomor 4 Tahun 2012 tentang Pendidikan.

MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PROGRAM WAJIB PRAMUKA BAGI PESERTA
DIDIK DAN PEGAWAI DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SRAGEN.

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan:
1. Bupati adalah Bupati Sragen.
2. Satuan Kerja Perangkat Daerahyang selanjutnya disebut SKPD adalah Kepala SKPD di
lingkungan Pemerintah Kabupaten Sragen.
3. Pegawai adalah pegawai negeri sipil dan pegawai non PNS di lingkungan Pemerintah Kabupaten
Sragen.
4. Peserta Didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui
proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.
5. Gerakan Pramuka adalah organisasi yang dibentuk oleh pramuka untuk menyelenggarakan
pendidikan kepramukaan.
6. Pramuka adalah warga negara Indonesia yang aktif dalam pendidikan kepramukaan serta
mengamalkan Satya Pramuka dan Darma Pramuka.
7. Kepramukaan adalah segala aspek yang berkaitan dengan pramuka.
8. Pendidikan Kepramukaan adalah proses pembentukan kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak
mulia pramuka melalui penghayatan dan pengamalan nila - inilai kepramukaan.
9. Gugus Depan adalah satuan pendidikan dan satuan organisasi terdepan penyelenggara
pendidikan kepramukaan.
10.Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kepramukaan adalah satuan pendidikan untuk mendidik, melatih,
dan memberikan sertifikasi kompetensi bagi tenaga pendidik kepramukaan.
11.Satuan Karya Pramuka selanjutnya disingkat Saka Pramuka adalah satuan organisasi
penyelenggara pendidikan kepramukaan bagi peserta didik sebagai anggota muda untuk
meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan pembinaan di bidang tertentu.
12.Gugus Darma Pramuka adalah satuan organisasi bagi anggota pramuka dewasa untuk
memajukan gerakan pramuka.
13.Kwartir adalah satuan organisasi pengelola gerakan pramuka yang dipimpin secara kolektif pada
setiap tingkatan wilayah.
14.Majelis Pembimbing adalah dewan yang memberikan bimbingan kepada satuan organisasi
gerakan pramuka.
15.Pamong saka adalah anggota dewasa berkualifikasi pembina yang bertanggunjawab atas
pembinaan dan pengembangan di satuan karya.
16.Instruktur saka adalah seorang anggota gerakan pramuka atau orang yang bukan anggota
gerakan pramuka yang karena kemampuan dan keahliannya menyumbangkan tenaga dan
pikirtannya membantu pamong saka.
17.Pembina Pramuka adalah seorang anggota dewasa yang membina peserta didik di gugus depan.
18.Pelatih Pembina Pramuka adalah anggota dewasa yang bertugas menyiapkan/membina calon
Pembina Pramuka.
19.Anggota muda adalah anggota gerakan pramuka yang berusia 7 sampai dengan 25 tahun dan
belum menikah.
20.Anggota dewasa adalah anggota gerakan pramuka yang berusia 26 tahun keatas, dan atau
berusia di atas 21 tahun dengan catatan yang bersangkutan melepaskan statusnya sebagai
anggota muda, karena telah menikah.
21.Tenaga pendidikadalah anggota dewasa Gerakan Pramuka yang bertugasmembina peserta didik.
22.Kursus Orientasi Kepramukaan adalah pertemuan anggota dewasa gerakan pramuka
untukpengenalan organisasi Gerakan Pramuka dan Kepramukaan secara umum.
23.Kursus Mahir Dasar yang selanjutnya disingkat KMD adalah jenis kursus yang berjenjang dalam
gerakan pramuka pada tataran tingkat dasar untuk anggota dewasa yang akan menjadi Pembina
Pramuka.
24.Kursus Mahir Lanjutan yang selanjutnya disingkat KML adalah jenis kursus yang berjenjang
dalam gerakan pramuka pada tataran tingkat lanjutan untuk anggota dewasa atau Pembina
Pramuka yang telah memiliki ijazah KMD.

BAB II
PRINSIP, TUJUAN DAN SASARAN
Pasal 2
Prinsip wajib pramuka adalah:
a. Program wajib pramuka dilaksanakan dalam rangka pembangunan kepribadian dengan semangat
pengabdian kepada masyarakat;
b. Program wajib pramuka tidak bertentangan dengan peraturan yang berlaku di bidang
kepramukaan;
c. Penyelenggara program wajib pramuka wajib menjalin kerjasama dengan kwartir gerakan
pramuka di setiap tingkatan;
d. Program wajib pramuka dilaksanakan secara bertahap disesuaikan dengan ketersediaan
anggaran.
Pasal 3
Tujuan program wajib pramuka adalah:
a. Memenuhi tugas-tugas pemerintah daerah dalam penyelenggaraan pendidikan kepramukaan di
Kabupaten Sragen sesuai amanat Undang-undang.
b. Menjalankan wewenang pemerintah daerah dalam rangka pengawasan pendidikan kepramukaan
di Kabupaten Sragen sesuai sesuai amanat Undang-undang.
c. Membangun kepribadian peserta didik dan pegawai negeri sipil di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Sragen.
d. Meningkatkan kreatifitas, kemampuan kepemimpinan, kedisiplinan, wawasan kebangsaan dan
persatuan bangsa, dan semangat pengabdian kepada masyarakat bagi Peserta didik dan PNS.

Pasal 4
(1) Sasaran Program Wajib Pramuka adalah:
a. Peserta Didik;
b. Pegawai.
(2) Pegawai yang dimaksud pada pasal 4 ayat (1) huruf b adalah:
a. PNS guru;
b. PNS non Guru;
c. Guru dan Pegawai non PNS;
d. Kepala Desa dan Perangkatnya;
e. Pegawai di lingkungan BUMD.
BAB III
ORGANISASIDAN KEGIATAN KEPRAMUKAAN
Bagian Kesatu
Gugus Depan

Pasal 5
(1) Gugus depan merupakan satuan pendidikan dalam Gerakan Pramuka bagi anggota muda
(2) Gugus depan meliputi gugus depan berbasis satuan pendidikan dan gugus depanberbasis
komunitas.
(3) Gugus depan berbasis satuan pendidikan adalah gugus depan yang berpangkalan
dipendidikan formal.
(4) Gugus depan berbasis komunitas adalah gugus depan komunitas kewilayahan,aspirasi,
agama, profesi, organisasi kemasyarakatan, dan komunitas lain.

Bagian Kedua
Saka Pramuka

Pasal 6
(1) SakaPramuka merupakan satuan organisasi bagi peserta didikuntuk pembinaan, peningkatan
pengetahuan dan keterampilan dalam bidangtertentu serta melakukan kegiatan nyata sebagai
pengabdian kepada masyarakat.
(2) Untuk menunjang kegiatan kepramukaan bagi peserta didik, dibentuk saka pramuka pada
SKPD yang menangani urusan tertentu.
(3) Pembentukan Saka Pramuka di SKPD dikordinasikan dengan kwartir cabang.

Pasal 7
Saka Pramuka di SKPDmeliputi:
a. SKPD yang menangani urusan kesehatan sebagai Saka Bhakti Husada;
b. SKPD yang menangani urusan Keluarga Berencana sebagai SakaKencana;
c. SKPD yang menangani urusan pertanian, ketahanan pangan, peternakan, perikanan, perkebunan
sebagai SakaTaruna Bumi;
d. SKPD yang menangani urusan kehutanan sebagai SakaWanabakti;
e. SKPD yang menangani urusan sosial sebagai SakaBina Sosial;
f. SKPD yang menangani urusan pariwisata sebagai SakaPandu Wisata.

Bagian Ketiga
Gugus Darma Pramuka

Pasal 8
(1) Gugus darma pramuka adalah satuan organisasi bagi anggota dewasa GerakanPramuka
sebagai wadah pengabdian untuk memajukan Gerakan Pramuka danberbakti pada
masyarakat, bangsa, dan negara.
(2) Gugus darma pramuka dibentuk pada SKPD dalam rangka mewadahi anggota dewasa
Gerakan Pramuka yang tidakbisa aktif sebagai pengurus atau tenaga pendidik.
(3) Gugus darma pramuka dapat dibentuk sedikitnya oleh dua puluh anggota dewasayang saling
bersepakat.
(4) Gugus darma pramuka dikelola oleh pengurus yang sedikitnya terdiri atas:
a. ketua;
b. sekretaris; dan
c. bendahara.
(5) Pembentukan gugus darma pramuka pada SKPD dikordinasikan dengan kwartir cabang.

Bagian Keempat
Kegiatan Besar Kepramukaan

Pasal 9
(1) Kegiatan besar kepramukaan merupakan salah satu wadah kegiatan kepramukaan tingkat
Kabupaten yang dilaksanakn dengan melibatkan gugus depan sekolah, saka pramuka, dan
gugus darma SKPD.
(2) Kegiatan besar kepramukaan ditekankan pada dimensi pembangunan kepribadian dan
karakter anggota pramuka.
(3) Kegiatan besar kepramukaan dilaksanakan di tingkat kabupaten dalam bentuk kegiatan bakti
sosial dan/atau bakti masyarakat lainnya yang dilaksanakan sekurangkurangnya sekali dalam
setahun.
BAB IV
RUANG LINGKUP DAN PENYELENGGARA
Bagian Kesatu
Ruang Lingkup
Pasal 10
Ruang lingkup program wajib pramuka meliputi:
a. Ruang lingkup lingkungan pendidikan
b. Ruang lingkup lingkungan non-pendidikan

Pasal 11
(1) Program wajib pramuka lingkup lingkungan pendidikan mencakup peserta didik dan
pegawaipada jenjang pendidikan sekolah formal.
(2) Sekolah formal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi SD, MI, dan yang sederajat,
SMP, MTs dan yang sederajat, SLTA, MA, dan yang sederajat, perguruan tinggi.

Pasal 12
Program Wajib Pramuka ruang lingkup lingkungan nonpendidikan mencakup seluruh pegawai.

Bagian Kedua
Penyelenggara
Pasal 13
Program Wajib Pramuka lingkup lingkungan pendidikan diselenggarakan oleh SKPD yang
menangani urusan pendidikan.
Pasal 14
Program Wajib Pramuka lingkup lingkungan nonpendidikan diselenggarakan oleh SKPD masing-
masing.
Pasal 15
Penyelenggara Program Wajib Pramuka dikoordinasikan oleh Sekretaris Daerah yang bertanggung
jawab kepada Bupati.

BAB V
TUGAS DAN WEWENANG PENYELENGGARA
Pasal 16
Penyelenggara program wajib pramuka lingkup lingkungan pendidikan mempunyai tugas:
a. Menyusun rencana kerja kegiatan kepramukaan lingkup lingkungan pendidikan yang dituangkan
dalam rencana kerja tahunan.
b. Melaksanakan rencana kerja tahunan yang telah disusun.
c. Merencanakan dan menyelengarakan kegiatan besar kepramukaan.
d. Merencanakan kursus orientasi kepramukaan,KMD dan KML bagi pegawai lingkungan
pendidikan.
e. Memfasilitasi, memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler pramuka di
sekolah.
f. Melaporkan hasil pelaksanaan program wajib pramuka lingkup lingkungan pendidikan kepada
Bupati melalui Sekretaris Daerah.

Pasal 17
Penyelenggara program wajib pramuka lingkup lingkungan pendidikanmempunyai wewenang
melakukan pengawasan pelaksanaan program sesuai dengan ruang lingkupnya.
Pasal 18
Penyelenggara program wajib pramuka lingkup lingkungan non-pendidikanmempunyai tugas:
a. Menyusun rencana kerja kegiatan kepramukaan lingkup lingkungan non pendidikan yang
dituangkan dalam rencana kerja tahunan.
b. Melaksanakan rencana kerja tahunan yang telah disusun.
c. Membentuk dan memfasilitasi pembentukan gugus darma pramuka di SKPD dan saka pramuka
di SKPD yang melaksanakan urusan tertentu.
d. Membantu penyelenggara lingkup lingkungan pendidikan dalam pelaksanaan kegiatan besar
kepramukaan.
e. Merencanakan kursus orientasi kepramukaan, kursus penjenjangan pamong saka dan instruktur
saka bagi pegawaipada SKPD saka pramuka.
f. Melaporkan hasil pelaksanaan program wajib pramuka lingkup lingkungan non pendidikan kepada
Bupati melalui Sekretaris Daerah.

Pasal 19
Penyelenggara program wajib pramuka lingkup lingkungan non-pendidikan mempunyai wewenang
melakukan pengawasan pelaksanaan program sesuai dengan ruang lingkupnya.
Pasal 20
Seluruh pelaksanaan tugas dan wewenang penyelenggara lingkup lingkungan pendidikan maupun
lingkup lingkungan non pendidikan wajib dikoordinasikan dengan kwartir cabang sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
BAB VI
TAHAPAN PROGRAM WAJIB PRAMUKA
Bagian Kesatu
Bagi Peserta Didik

Pasal 21
(1) Peserta didik di setiap jenjang pendidikan sekolah formal wajib mengikuti kegiatan ekstra
kurikuler Pramuka.
(2) Kegiatan ekstrakurikuler sebagaimana dimaksud pada ayat (1) masuk pada kurikulum sekolah
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
(3) Peserta didik anggota pramuka wajib mengikuti kegiatanbesar kepramukaan.

Bagian Kedua
Bagi Pegawai

Pasal 22
(1) Seluruh pegawai wajib mengikuti kursus orientasikepramukaan.
(2) PNS guru dan guru non PNS pada gugus depan satuan pendidikan sekurang-kurangnya wajib
mengikuti KMD.
(3) Sertifikat kursus orientasikepramukaan digunakan sebagai salah satu pertimbanganbagi PNS
non guru untuk promosi dalam jabatan struktural.
(4) Sertifikat KMD dan KML digunakan sebagai salah satu pertimbanganbagi PNS guru diangkat
menjadi Kepala Sekolah selaku Ketua Majelis Pembimbing Gugus Depan.
(5) Kursus kepramukaan dilaksanakan secara berjenjang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
(6) Pegawai anggota pramuka wajib mengikuti kegiatanbesar kepramukaan.

Bagian Ketiga
Bagi SKPD

Pasal 23

(1) Seluruh SKPD wajib membentuk Gugus Darma Pramuka di SKPD nya masing-masing.
(2) Pada SKPD yang melaksanakan urusan tertentu sebagaimana dimaksud pada pasal 7, wajib
memfasilitasi saka pramuka.
(3) SKPD saka pramuka sebagaimana dimaksud pada ayat (2) wajib menyiapkan pegawai
sebagai pamong saka dan instruktur saka.
(4) Pembentukan gugus darma dilaksanakan secara bertahap.

BAB VII
PEMBIAYAAN
Pasal 24
Segala biaya yang timbul sebagai akibat ditetapkannya Peraturan Bupati ini dibebankan pada
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan sumber lain yang sah.

BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 25

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya,
memerintahkan pengundangan Peraturan Bupatiini dengan penempatannya dalam Berita Daerah
Kabupaten Sragen.

Ditetapkan di Sragen
pada tanggal 14 – 8 - 2013

BUPATI SRAGEN,

ttd.

AGUS FATCHUR RAHMAN

Diundangkan di Sragen
pada Tanggal 14 - 8 - 2013
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN SRAGEN

ttd.

TATAG PRABAWANTO B.

BERITA DAERAH KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2013 NOMOR 32

SALINAN SESUAI DENGAN ASLINYA


KEPALA BAGIAN HUKUM

JULI WANTORO, SH., M.Hum.


Pembina Tk. I
NIP. 19660706 199203 1 010

Anda mungkin juga menyukai