Dewi Novitasari - 18-173 - QUIZ METLIT B
Dewi Novitasari - 18-173 - QUIZ METLIT B
Oleh
NAMA
NPM 2011210XXX
JAKARTA
2021
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………... 1
B. Perumusan Masalah……………………………………………... 3
C. Tujuan Penelitian………………………………………………... 3
D. Manfaat Penelitian……………………………………………..... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Uraian Umum Tanaman…………………………………………...................... 4
B. Lipid Darah...................................................................................... 7
1. Kolesterol................................................................................. 7
2. Trigliserida............................................................................... 8
C. Transpor Lipid................................................................................ 9
D. Lipoprotein..................................................................................... 10
1. Kilomikron............................................................................... 10
2. VLDL (Very Low Density Lipoprotein) ..................................... 10
3. IDL (Intermediate Density Lipoprotein) .................................. 10
4. LDL (Low Density Lipoprotein)................................................. 10
5. HDL (High Density Lipoprotein) .............................................. 11
E. Penatalaksanaan Hiperlipidemia................................................... 11
F. Metode Pengukuran Kolesterol Total dan Trigliserida.................. 14
G. Landasan Teori............................................................................... 16
H. Hipotesis......................................................................................... 16
BAB III RENCANA PENELITIAN
A. Prinsip Penelitian........................................................................... 17
B. Bahan Penelitian........................................................................... 17
C. Tempat Penelitian.......................................................................... 18
D. Tahapan Penelitian........................................................................ 18
E. Analisis Data................................................................................. 18
BAB IV BAHAN, ALAT DAN METODE PENELITIAN
A. Bahan Penelitian.......................................................................... 19
B. Alat Penelitian............................................................................. 20
C. Metode Penelitian....................................................................... 21
1. Persiapan bahan penelitian.................................................... 21
2. Penetapan dosis..................................................................... 21
3. Penyiapan bahan uji………………………………………... 21
4. Tahapan perlakuan................................................................. 22
5. Penetapan konsentrasi kolesterol total…………….............. 23
6. Penetapan konsentrasi trigliserida......................................... 24
D. Prosedur Kerja............................................................................. 25
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Determinasi tanaman…………………………………………... 27
B. Analisis statistik hasil penelitian………………………………. 27
C. Pembahasan……………………………………………………. 38
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan penyebab utama kematian di negara
maju dan negara berkembang termasuk di Indonesia. PJK merupakan penyakit
multifaktor karena banyak faktor risiko yang menjadi predisposisi timbulnya PJK.
Salah satu resiko tersebut adalah hiperlipidemia dimana berbagai studi menunjukkan
hubungan erat antara hiperlipidemia dengan PJK (1).
Salah satu tanaman herbal yang dapat digunakan untuk pengobatan hiperlipidemia
adalah apel. Terdapat 7,500 jenis apel yang tersebar di seluruh dunia, namun hanya
ada beberapa jenis apel yang sering dijumpai, salah satunya adalah apel manalagi
yang termasuk dalam kelompok apel hijau. Apel manalagi merupakan apel lokal
yang banyak terdapat di Indonesia dan mudah diperoleh dengan harga terjangkau.
Kandungan utama pada apel yang dapat menurunkan kadar kolesterol darah adalah
pektin dimana pektin merupakan serat larut air dan banyak terdapat pada daging dan
kulit buah (4). Kandungan pektin yang lebih tinggi untuk apel lokal terdapat pada
apel manalagi dimana kadar pektinnya sebesar 2,64% dibandingkan dengan apel
lokal lainnya seperti apel rome beauty 2,37% dan apel impor seperti apel gala 0,53%,
apel red delicious 0,58% dan apel golden delicious 0,58% (8).
Pektin berkhasiat sebagai antikolesterol karena dapat mengikat asam empedu yang
merupakan hasil akhir metabolisme kolesterol. Makin banyak asam empedu yang
berikatan dengan pektin dan terbuang ke luar tubuh maka semakin banyak kolesterol
yang dimetabolisme, sehingga pada akhirnya jumlah kolesterol menurun. Selain itu,
pektin juga dapat menyerap kelebihan air dalam usus, memperlunak feses, serta
mengikat dan menghilangkan racun dari usus (7). Adapun kandungan lain dari apel
hijau yaitu serat yang tidak larut air (selulosa dan hemiselulosa), vitamin C, vitamin
E, dan antioksidan (15).
Apel manalagi sebagai penurun kolesterol telah banyak digunakan secara empiris,
namun sampai saat ini belum dilakukan uji praklinis untuk memastikan khasiat apel
manalagi sebagai antihiperlipidemia. Oleh karena itu, dalam penelitian ini dilakukan
pengujian untuk mengetahui pengaruh air perasan apel manalagi terhadap penurunan
kansentrasi kolesterol total, trigliserida darah dan berat badan mencit.
B. Perumusan Masalah
1. Apakah pemberian air perasan apel manalagi (Pyrus malus L. var manalagi)
dapat menurunkan konsentrasi kolesterol total pada mencit ?
2. Apakah pemberian air perasan apel manalagi (Pyrus malus L. var manalagi)
dapat menurunkan konsentrasi trigliserida darah pada mencit ?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian air perasan apel
manalagi (Pyrus malus L. var manalagi) terhadap penurunan konsentrasi
kolesterol total dan trigliserida darah mencit hiperlipidemia.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian diharapkan mampu memberikan informasi mengenai pengaruh
pemberian air perasan apel manalagi (Pyrus malus L. var manalagi) terhadap
penurunan konsentrasi kolesterol total dan trigliserida sehingga dapat
dimanfaatkan masyarakat luas sebagai alternatif dalam pengobatan
hiperlipidemia.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
B. Lipid Plasma
Kandungan lipid plasma yang utama adalah kolesterol, trigliserida, fosfolipid
dan asam lemak bebas yang tidak larut dalam cairan plasma. Agar lipid plasma
dapat bersirkulasi, maka lipid harus terikat pada protein tertentu membentuk
lipoprotein yang bersifat larut dalam air.
1. Kolesterol
Kolesterol merupakan prekursor semua senyawa steroid di dalam tubuh,
seperti kortikosteroid, hormon seks, asam empedu dan vitamin D. Kolesterol
terdapat di dalam jaringan dan lipoprotein plasma, yang bisa dalam bentuk
kolesterol bebas atau gabungan dengan asam lemak rantai panjang sebagai
kolesterol ester. Lipoprotein mengangkut kolesterol bebas di dalam sirkulasi
darah. Kolesterol ester merupakan bentuk penyimpanan koleserol yang
ditemukan pada sebagian besar jaringan tubuh. LDL merupakan perantara
ambilan kolesterol dan kolesterol ester ke berbagi jaringan. Kolesterol bebas
dikeluarkan dari jaringan oleh HDL dan kemudian diangkut ke hati untuk
dikonversi menjadi asam empedu.
2. Trigliserida
Trigliserida atau triasilgliserol merupakan ester dari 1 molekul gliserol dan 3
molekul asam lemak. Biosintesis trigliserida dapat dipandang dari 2 segi, baik
dari segi pembentukan gliserol maupun asam lemak. Kedua aspek ini
berhubungan erat dengan metabolisme glukosa terutama glikolisis dan HMP-
shunt. Umumnya jaringan-jaringan tubuh dapat mensintesis trigliserida
dengan mekanisme kerja yang serupa namun produksi terbesar di hati dan
jaringan adiposa. Dalam jaringan, disintesis dari asetil-KoA dan gliserol-3-
fosfat, kemudian triasilgliserol mengalami hidrolisis oleh lipase untuk
membentuk asam lemak bebas dan gliserol.
C. Transpor Lipid
Lipid darah diangkut dengan 2 cara yaitu jalur eksogen dan jalur endogen.
a. Jalur eksogen
Trigliserida dan kolesterol yang berasal dari makanan, dalam usus dikemas
sebagai kilomikron. Di dalam jaringan lemak, trigliserida dalam kilomikron
mengalami hidrolisis oleh lipoprotein lipase yang terdapat pada permukaan
sel endotel membentuk asam lemak dan kilomikron remnan.
b. Jalur endogen
Trigliserida dan kolesterol yang disintesis oleh hati diangkut secara endogen
dalam bentuk VLDL kaya trigliserida dan mengalami hidrolisis dalam
sirkulasi oleh lipoprotein lipase menjadi partikel lipoprotein yang lebih kecil
yaitu IDL dan LDL. LDL merupakan lipoprotein yang mengandung
kolesterol paling banyak (60-70%).
E. Penatalaksanaan Hiperlipidemia
Penatalaksanaan hiperkolesterolemia di Indonesia menurut Perkumpulan
Endokrinologi Indonesia (PERKENI) mencakup terapi nonfarmakologi dan
terapi farmakologi.
1) Penatalaksanaan non farmakologi (13)
Penatalaksanaan ini dikenal dengan nama perubahan pola hidup atau
Therapeutic Lifestyle Changes (TLC) yang meliputi beberapa hal
diantaranya:
a. Penurunan asupan lemak jenuh dan kolesterol
b. Pengaturan diet
Pengaturan diet dapat dilakukan untuk mempertahankan berat badan
normal dan mengurangi kadar lipid plasma.
(1).
Profil Lemak Diinginkan Diwaspadai Berbahaya
(mg/dL) (mg/dL) (mg/dL)
Kolesterol total < 200 200-239 > 240
Kolesterol LDL
- tanpa PKV < 130 130-159 ≥160
- dengan PKV < 100 -
Kolesterol HDL ≥ 45 36-44 <35
Trigliserida
- tanpa PKV < 200 200-399 >400
- dengan PKV < 150 - -
Tabel II.1. Pedoman Terapi (National Cholesterol Education Program
2001), untuk dewasa
b. Trigliserida
Metode: GPO-PAP
Prinsip: trigliserida dengan adanya enzim lipoprotein lipase diubah
menjadi gliserol dan asam lemak bebas. Gliserol yang terbentuk
direaksikan dengan ATP, adanya bantuan enzim gliserol kinase
membentuk gliserol-3-phospat dan ADP. Gliserol-3-phospat dioksidasi
menjadi dihidroksi aseton phosphat dan H2O2.
G. Hipotesis
Air perasan apel manalagi (Pyrus malus L. var manalagi) dapat menurunkan
kadar kolesterol total dan trigliserida darah mencit hiperlipidemia.
BAB III
RENCANA PENELITIAN
A. Prinsip Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk menguji penurunan kadar kolesterol total dan
trigliserida darah pada mencit jantan galur DDY dengan menggunakan air
perasan apel manalagi. Peningkatan kadar kolesterol dan trigliserida dalam darah
mencit distimulasi dengan memberikan makanan tambahan berupa kuning telur
sebanyak 80%, sukrosa 65% sebanyak 15% dan lemak hewan sebanyak 5%
selama 14 hari (10). Hal ini dilakukan dengan tujuan mendapatkan mencit yang
hiperlipidemik, kemudian mencit yang hiperlipidemik tersebut diberikan air
perasan apel manalagi dengan dosis rendah (0,28 mL/hari), dosis sedang (0,56
mL/hari), dan dosis tinggi (1,12 mL/hari) (13), serta pemberian kolestiramin
sebagai kontrol positif selama 7 hari. Pemeriksaan kadar kolesterol total dan
trigliserida darah mencit dilakukan pada hari ke-0, 14 dan 21 dengan
menggunakan fotometer.
B. Bahan Penelitian
1. Bahan Uji
Buah apel hijau (Pyrus malus L.) yang diperoleh dari supermarket A di
daerah Depok dan dideterminasi di UPT MATERIA MEDICA Dinas
Kesehatan Provinsi Jawa Timur, serbuk kolestiramin 4 gram/sachet, makanan
tambahan dengan komposisi kuning telur sebanyak 80%, larutan sukrosa 65%
sebanyak 15% dan lemak hewan sebanyak 5%.
2. Hewan Coba
Mencit jantan galur DDY berumur 2-3 bulan dengan berat badan 20-35 gram
yang diperoleh dari Institut Pertanian Bogor (IPB).
3. Pereaksi
Reagen kit kolesterol (Biolabo) dan reagen kit trigliserida (Biolabo).
C. Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Farmakologi dan Toksikologi Fakultas
Farmasi Universitas Pancasila, Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta Selatan dan
Laboratorium Klinik LIA Rawamangun.
D. Tahap Penelitian
1. Persiapan bahan penelitian
2. Persiapan hewan coba
3. Induksi mencit hiperlipidemik
4. Pelaksanaan uji efek hipolipidemik
5. Pengukuran konsentrasi kolesterol total, trigliserida dan berat badan darah
mencit.
E. Analisis Data
Data konsentrasi kolesterol total, trigliserida dan berat badan mencit yang
diperoleh dari masing-masing kelompok perlakuan diolah dengan analisis
statistik menggunakan SSPS versi 22,0. Data yang diperoleh diuji kenormalan
(uji Kolmogorov-smirnov) dan homogenitasnya (uji Levene). Data yang
terdistribusi normal dan bervariasi homogen dilakukan uji statistik parametrik
menggunakan metode analisis varian (ANOVA). Apabila hasil menunjukan
perbedaan bermakna, maka dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT)
untuk melihat adanya perbedaan pada tiap kelompok (12).
BAB IV
BAHAN, ALAT DAN METODE PENELITIAN
A. Bahan Penelitian
1. Sediaan uji
a. Apel manalagi yang diperoleh dari supermarket A di daerah Depok
b. Tablet kolestiramin 4 gram/sachet.
2. Hewan coba
Dalam penelitian ini digunakan mencit jantan galur DDY sebanyak 30 ekor
yang diperoleh dari Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor (IPB).
3. Pakan standar mencit
Pakan standar mencit adalah pellet yang diperoleh dari Insitut Pertanian
Bogor (IPB).
4. Makanan tambahan
Untuk meningkatkan kadar kolesterol total dan trigliserida darah mencit
diberikan makanan tamabahan dengan komposisi debagai berikut:
Kuning telur 80%
Sukrosa 65% 15%
Lemak hewan 5%
5. Air minum
Aqua destilata
6. Pereaksi
a. Reagen kit kolesterol
1) Buffer
a) Phospathe buffer 100 mmol/L
b) Chloro-4-phenol 5 mmol/L
c) Sodium cholate 2,3 mmol/L
d) Triton x 100 1,5 mmol/L
19
20
2) Enzyme
a) Cholesterol oxidase (CO) ≥100 IU/L
b) Cholesterol esterase (CE) ≥ 170 IU/L
c) Peroxidase (POD) ≥1200 IU/L
d) 4-amino-antypirine (PAP) 0,25 mmol/L
e) PEG 6000 167 µmol/L
3) Standard cholesterol 200 mg/dL 5,17 mmol/L)
b. Reagen kit trigliserida
1) Buffer
a) Pipes 100 mmol/L
b) Magnesium chloride 9,8 mmol/L
c) Choloro-4-phenol 3,5 mmol/L
2) Enzym
a) Lipase ≥1000 IU/L
b) Peroxydase (POD) ≥1700 IU/L
c) Glycerol 3 phospate oxydase (GPO) ≥3000 IU/L
d) Glycerol kinase (GK) ≥660 IU/L
e) 4-amino-antipyrine (PAP) 0,5 mmol/L
f) Adenosin triphospate Na (ATP) 1,3 mmol/L
B. Alat penelitian
Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi kandang beserta tempat
makan dan minum mencit, timbangan analitik, timbangan hewan, gunting
bedah, alat-alat gelas, sonde lambung, spuit, kapas, fotometer, tabung
effendorf, juicer, sentrifugasi, tabung reaksi, mikropipet dan pipet kapiler.
21
C. Metode Penelitian
1. Persiapan bahan penelitian
Determinasi tanaman dilakukan unutk memastikan kebenaran tanaman
yang akan digunakan dalam penelitian. Determinasi dilakukan di UPT
MATERIA MEDICA Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur.
2. Penetapan dosis
a. Makanan tambahan
Dosis makanan tambahan yang diberikan pada tikus sebesar
2,5 g/200 g BB. Dosis ini kemudian dikonversi menjadi dosis untuk
mencit dengan faktor konversi 0,14 untuk berat badan mencit normal
20 g sehingga diperoleh dosis untuk mencit sebesar 0,35 g/20 g BB
(lampiran 5).
b. Kolestiramin
Digunakan serbuk kolestiramin 4 gram/sachet. Dosis kemudian
dikonversi menjadi dosis untuk mencit dengan faktor konversi 0,0026
untuk berat badan mencit normal 20 g sehingga diperoleh dosis untuk
mencit sebesar 10,4 mg/20 g BB/ hari (lampiran 4).
c. Air perasan apel manalagi
Dosis air perasan apel manalagi yang digunakan diperoleh dari
penelitian mengenai pengaruh pemberian apel pada tikus galur wistar
yaitu 2 ml/hari untuk dosis rendah, 4 ml/hari untuk dosis sedang dan 8
ml/hari untuk dosis tinggi. Selanjutnya, dosis ini dikonversi untuk
mencit dengan faktor konversi 0,14 sehingga diperoleh dosis untuk
mencit sebesar 0,28 mL/ 20 g BB/hari (dosis rendah); 0,56 mL/ 20 g
BB/ hari (dosis sedang); dan 1,12 mL/ 20 g BB/ hari (dosis tinggi)
(lampiran 4).
3. Pernyiapan bahan uji
a. Makanan tambahan
Komposisi makanan tambahan sebagai berikut :
Kuning telur 80%
22
Cara kerja
Sebanyak 10 µL plasma darah mencit dimasukkan dalam tabung
sampel, 10 µL standar kolesterol dimasukkan ke dalam tabung standar
dan 10 µL aqua destilasi dimasukkan kedalam tabung blangko
kemudian ke dalam masing-masing tabung tersebut ditambahkan
reagen kolesterol sebanyak 1000 µL campur homogen dan diinkubasi
selama 10 menit pada suhu ruang. Serapan dibaca dalam waktu tidak
lebih dari 60 menit pada panjang gelombang 546 nm.
b. Cara kerja
Sebanyak 10 µL plasma darah mencit dimasukkan ke dalam tabung
sampel, 10 µL standar kolesterol dimasukkan ke dalam tabung standar
dan 10 µL aqua destilasi dimasukkan ke dalam tabung blangko
kemudian ke dalam masing-masing tabung tersebut ditambahkan
reagen trigliserida sebanyak 1000 µL campur homogen dan diinkubasi
selama 10 menit pada suhu ruang. Serapan dibaca dalam waktu tidak
lebih dari 60 menit pada panjang gelombang 546 nm.
D. Prosedur kerja
1. 30 ekor mencit diaklimatisasi selama 1 minggu
25
A. Determinasi Tanaman
Determinasi tanaman dilakukan untuk mengetahui kebenaran jenis dari tanaman yang digunakan
dalam penelitian. Determinasi dilakukan di UPT MATERIA MEDICA Dinas Kesehatan Provinsi
Jawa Timur. Dari hasil determinasi menunjukan bahwa tanaman yang digunakan dalam
penelitian ini adalah apel manalagi (Pyrus malus L. var manalagi.) (lampiran 1).
Keterangan :
I : Kontrol normal IV : Dosis I (0,28 mL/hari)
II : Kontrol negatif V : Dosis II (0,56 mL/hari)
III : Kontrol positif VI : Dosis III (1,12 mL/hari)
27
b. Trigliserida
Tabel V.2. Data kadar trigliserida darah mencit pada kondisi awal (hari ke-0)
No. Kadar Trigliserida Darah Mencit (mg/dL)
mencit I II III IV V VI
1 56 51 61 61 60 59
2 62 65 58 65 60 60
3 58 64 59 59 63 58
4 60 67 62 60 59 64
5 65 69 60 62 66 62
X 60,20 63,20 60,00 61,40 61,60 60,60
SD 3,49 7,09 1,58 2,30 2,88 2,41
Keterangan :
I : Kontrol normal IV : Dosis I (0,28 mL/hari)
II : Kontrol negatif V : Dosis II (0,56 mL/hari)
III : Kontrol positif VI : Dosis III (1,12 mL/hari)
c. Berat Badan
Tabel V.3. Data berat badan mencit pada kondisi awal (hari ke-0)
No. Berat Badan Mencit (mg)
mencit I II III IV V VI
1 29,00 26,60 31,25 30,00 30,55 29,50
2 32,00 27,00 28,90 28,30 30,80 30,20
3 30,00 29,00 27,50 29,00 29,10 28,90
4 29,80 33,80 30,30 30,15 28,80 30,00
5 31,20 31,00 29,20 32,10 26,90 32,00
X 30,40 29,48 29,43 29,91 29,23 30,12
SD 1,19 2,99 1,42 1,44 1,56 1,16
Keterangan :
I : Kontrol normal IV : Dosis I (0,28 mL/hari)
II : Kontrol negatif V : Dosis II (0,56 mL/hari)
III : Kontrol positif VI : Dosis III (1,12 mL/hari)
Tabel V.1 menunjukan bahwa rata-rata kadar kolesterol total darah mencit pada hari
ke-0 berkisar antara 91,40 ± 13,32 mg/dL – 98,40 ± 6,31 mg/dL. Berdasarkan literatur, data
tersebut memenuhi persyaratan kadar kolesterol total darah mencit normal yaitu sebesar 55 – 128
mg/dL. Pada tabel V.2 menunjukan bahwa rata-rata kadar trigliserida darah mencit pada hari ke-
0 berkisar antara 60,00 ± 1,58 mg/dL – 63,20 ± 7,09 mg/dL. Data tersebut memenuhi persyaratan
kadar trigliserida darah mencit normal yaitu sebesar 13-67 mg/dL. Pada tabel V.3 menunjukan
rata-rata berat badan mencit pada hari ke-0 berkisar antara 29,23 ± 1,56 g – 30,40 ± 1,19 g.
2. Kondisi Hiperlipidemia (hari ke-14)
Pengukuran kadar kolesterol total, trigliserida darah dan berat badan mencit pada hari ke-14
dilakukan untuk mengetahui apakah mencit pada kelompok II, III, IV, V, dan VI mengalami
hiperlipidemia setelah diberikan makanan tambahan.
a. Kolesterol total
Tabel V.4. Data kadar kolesterol total darah mencit pada hari ke-14
No. Kadar Kolesterol Total Darah Mencit (mg/dL)
mencit I II III IV V VI
1 92 142 160 155 155 160
2 75 160 165 160 158 155
3 75 151 156 150 163 148
4 98 147 155 158 170 165
5 110 169 149 156 149 159
X 90,00 153,80 157,00 155,80 159,00 157,40
SD 15,15 10,76 5,96 3,77 7,97 6,35
Keterangan :
I : Kontrol normal IV : Dosis I (0,28 mL/hari)
II : Kontrol negatif V : Dosis II (0,56 mL/hari)
III : Kontrol positif VI : Dosis III (1,12 mL/hari)
b. Trigliserida
Tabel V.8. Data kadar trigliserida darah mencit pada hari ke-21
No. Kadar Trigliserida Darah Mencit (mg/dL)
mencit I II III IV V VI
1 62 86 67 80 65 64
2 69 104 63 86 72 69
3 58 82 62 82 70 64
4 64 95 70 75 68 73
5 60 102 65 83 75 75
X 62,60 93,80 65,40 81,20 70,00 69,00
SD 4,22 9,65 3,21 4,09 3,81 5,05
Keterangan :
I : Kontrol normal IV : Dosis I (0,28 mL/hari)
II : Kontrol negatif V : Dosis II (0,56 mL/hari)
III : Kontrol positif VI : Dosis III (1,12 mL/hari)
c. Berat Badan
Tabel V.9. Data berat badan mencit pada hari ke-21
No. Berat Badan Mencit (mg)
mencit I II III IV V VI
1 31,80 32,00 31,50 31,30 31,10 29,20
2 38,70 33,40 30,00 31,50 30,00 29,00
3 30,00 33,70 32,20 29,10 28,50 29,35
4 35,50 34,00 28,90 31,90 35,15 32,00
5 33,60 35,50 29,65 32,10 30,00 30,30
X 33,92 33,72 30,45 31,18 30,95 29,97
SD 3,37 1,26 1,36 1,20 2,52 1,24
Keterangan :
I : Kontrol normal IV : Dosis I (0,28 mL/hari)
II : Kontrol negatif V : Dosis II (0,56 mL/hari)
III : Kontrol positif VI : Dosis III (1,12 mL/hari)
Tabel V.7 dan V.8 menunjukan bahwa kadar kolesterol total darah mencit
kelompok III, IV, V, dan VI pada hari ke-14 mengalami penurunan yang signifikan dengan rata-
rata kadar kolesterol total berkisar antara 97,20± 8,93 mg/dL – 115,40 ± 9,55 mg/dL, rata-rata
kadar trigliserida berkisar antara 65,40± 3,21 mg/dL – 81,20 ± 4,09 mg/dL sedangkan rata-rata
berat badan mencit antara 29,97 ± 1,24 g – 31,18 ± 1,20 g bila dibandingkan dengan kelompok II
(kontrol negatif).
Dari hasil analisis uji normalitas (uji Kolmogorov-smirnov) pada kelompok I, II, III,
IV, V, dan VI diperoleh nilai kadar kolesterol total, trigliserida darah dan berat badan mencit
yang tidak berbeda bermakna (lampiran 7, 11, 15). Pada uji homogenitas (uji Levene) diperoleh
nilai kadar kolesterol total, trigliserida darah dan berat badan mencit yang tidak berbeda
bermakna (lampiran 8, 12, 16). Hal ini menunjukan kadar kolesterol total dan trigliserida darah
mencit pada semua kelompok terdistribusi normal dan bervariasi homogen, yang selanjutnya
dilakukan uji ANOVA satu arah dan diperoleh nilai berat badan sebesar 0,015 (p<0,05)
(lampiran 17) dan untuk kadar kolesterol total dan trigliserida diperoleh nilai yang signifikan
sebesar 0,00 (p<0,05) yang artinya terdapat perbedaan bermakna dari kadar kolesterol total dan
trigliserida darah mencit pada semua kelompok (lampiran 9, 13). Oleh karena itu, analisis
dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) untuk melihat adanya perbedaan rata-rata
kadar kolesterol total, trigliserida darah dan berat badan mencit pada masing-masing kelompok.
Ringkasan hasil analisis uji BNT kadar kolesterol total, trigliserida darah dan berat
badan mencit dapat dilihat pada tabel V.10, V.11 dan V.12. Data selengkapnya dapat dilihat pada
lampiran 10, 14 dan 18.
a. Kolesterol total
Tabel V.10. ringkasan hasil analisis uji BNT kadar kolesterol total darah mencit
Kelompok Rata-rata I II III IV V VI
I 96,80 -
II 145,20 48,40* -
III 97,20 48,40* -
IV 115,40 17,40* 31,00* 17,40* -
V 110,40 37,80* -
VI 97,80 48,80* 17,80* -
*Terdapat perbedaan bermakna
Keterangan :
I : Kontrol normal IV : Dosis I (0,28 mL/hari)
II : Kontrol negatif V : Dosis II (0,56 mL/hari)
III : Kontrol positif VI : Dosis III (1,12 mL/hari)
b. Trigliserida
Tabel V.11. ringkasan hasil analisis uji BNT kadar trigliserida darah mencit
Kelompok Rata-rata I II III IV V VI
I 62,60 -
II 93,80 31,20* -
III 65,40 28,40* -
IV 81,20 18,60* 12,60* 15,80* -
V 70,00 7,20* 24,00* 11,40* -
VI 69,00 24,80* 12,20* -
*Terdapat perbedaan bermakna
Keterangan :
I : Kontrol normal IV : Dosis I (0,28 mL/hari)
II : Kontrol negatif V : Dosis II (0,56 mL/hari)
III : Kontrol positif VI : Dosis III (1,12 mL/hari)
c. Berat badan
Tabel V.12. ringkasan hasil analisis uji BNT berat badan mencit
Kelompok Rata-rata I II III IV V VI
I 33,92 -
II 33,72 -
III 30,45 3,47* 3,27* -
IV 31,18 2,74* -
V 30,95 2,97* 2,77* -
VI 29,97 3,95* 3,75* -
*Terdapat perbedaan bermakna
Keterangan :
I : Kontrol normal IV : Dosis I (0,28 mL/hari)
II : Kontrol negatif V : Dosis II (0,56 mL/hari)
III : Kontrol positif VI : Dosis III (1,12 mL/hari)
Dari tabel V.10 dapat disimpulkan bahwa kelompok dosis II (dosis sedang) dan dosis III
(dosis tinggi) mampu menurunkan kadar kolesterol total darah mencit secara berbeda bermakna
jika dibandingkan dengan kontrol negatif dan mampu menurunkan kadar kolesterol total secara
tidak berbeda bermakna jika dosis II dan III dibandingkan dengan kontrol positif (kolestiramin)
dan kontrol normal. Hasil ini menunjukkan bahwa air perasan apel manalagi dosis II (0,56
mL/hari) dan dosis III (1,12 mL/hari) memiliki kemampuan yang sama dengan kolestiramin
dalam menurunkan kadar kolesterol total darah mencit hingga mendekati normal.
4. Grafik kadar kolesterol total, trigliserida dan berat badan darah mencit selama
penelitian
Hasil pengukuran kadar kolesterol total, trigliserida dan berat badan mencit pada hari ke 0, 14
dan 21 setelah perlakuan adalah sebagai berikut :
a. Kolesterol total
Grafik V.1. grafik rata-rata kadar kolesterol total darah mencit (mg/dL)
160
140
120 kontrol normal
kontrol negatif
100 kontrol positif
80 dosis I
60 dosis II
40 dosis III
20
0
0 14 21
waktu pengamatan (hari)
b. Trigliserida
Grafik V.2. grafik rata-rata kadar trigliserida mencit (mg/dL)
c.
100
kontrol normal
80
kontrol negatif
60 kontrol positif
dosis I
40 dosis II
dosis III
20
0
0 14 21
waktu pengamatan (hari)
Berdasarkan grafik diatas dapat diketahui bahwa kelompok kontrol negatif, kontrol
positif, dosis I (0,28 mL/hari), dosis II (0,56 mL/hari) dan dosis III (1,12 mL/hari) mengalami
hiperkolesterolemia dan hipertrigliseridemia pada hari ke-14. Hal ini dikarenakan mencit telah
mendapatkan makanan tambahan dengan komposisi yang terdiri dari kuning telur 80%, larutan
sukrosa 65% sebanyak 15% dan lemak hewan 5 %. Kemudian mencit diberikan air perasan apel
manalagi dengan 3 tingkatan dosis uji yaitu dosis 0,28 mL/hari, dosis 0,56 mL/hari, dosis 1,12
mL/hari, serta suspensi kolestiramin (10,4 mg/20 g BB) sebagai kontrol positif selama 7 hari.
C. Pembahasan
Menghindari adanya variasi biologi yang dapat mempengaruhi hasil, maka pada penelitian ini
digunakan hewan uji dengan galur, jenis kelamin, umur, lingkungan hidup, makanan dan
minuman yang sama untuk setiap kelompok. Hewan uji yang digunakan dalam penelitian ini
adalah mencit (Mus musculus) dengan galur DDY berusia 2-3 bulan dengan berat badan 25-30
gram sebanyak 30 ekor untuk 6 kelompok dimana 1 kelompok terdiri dari 5 ekor mencit. Mencit
yang digunakan adalah mencit jantan yang bertujuan untuk mendapatkan hasil yang bervariasi
homogen karena pada mencit betina terdapat hormon estrogen yang dapat menunurunkan kadar
kolesterol sehingga dikhawatirkan ketika penelitian berlangsung kadar kolesterol menurun bukan
karena pengaruh dari sediaan uji melainkan dari hormon esterogen pada mencit betina.
Sebelum perlakuan, mencit terlebih dahulu diaklimatisasi selama 1 minggu yang
bertujuan untuk membuat mencit terbiasa dengan suhu dan lingkungan ditempat barunya. Selama
masa tersebut, mencit juga mendapatkan makanan standar dan minuman yang sama. Mencit
tersebut selanjutnya dibagi menjadi 6 kelompok yaitu kelompok kontrol normal, kelompok
kontrol negatif, kelompok kontrol positif, kelompok dosis rendah, kelompok dosis sedang, dan
kelompok dosis tinggi. Kelompok normal hanya diberikan makanan standar, sedangkan kelima
kelompok lainnya diberikan makanan standar dan makanan tambahan atau penginduksi, hal ini
bertujuan untuk mendapatkan mencit yang hiperlipidemia. Penginduksi dapat dilakukan secara
eksogen dan endogen. Induksi endogen dapat diberikan propiltiourasil (obat antitiroid) dan
induksi eksogen berupa makanan tinggi kolesterol dan lemak (23). Makanan penginduksi yang
diberikan dengan komposisi kuning telur 80%, larutan sukrosa 65% sebanyak 15%, dan lemak
hewan 5%. Pada penelitian terdahulu, pemberian makanan tambahan dengan komposisi tersebut
dapat meningkatkan kadar kolesterol dan trgiliserida secara bermakna (10, 14).
Rata-rata kadar kolesterol total darah mencit pada hari ke-0 berkisar antara 91,40 ± 13,32
mg/dL – 98,40 ± 6,31 mg/dL. Berdasarkan literatur, data tersebut memenuhi persyaratan kadar
kolesterol total darah mencit normal yaitu sebesar 55 – 128 mg/dL. Pada pengukuran kadar
trigliserida darah mencit pada hari ke-0 berkisar antara 60,00 ± 1,58 – 63,20 ± 7,09. Data
tersebut memenuhi persyaratan kadar trigliserida darah mencit normal yaitu sebesar 13-67
mg/dL (9). Pada hari ke-0 diberikan makanan tambahan 0,35 g/20 g BB/hari secara oral pada
semua kelompok mencit kecuali kelompok kontrol normal. Pemberian makanan tambahan ini
dilakukan dua kali sehari yaitu pagi dan siang, hal ini dikarenakan pada masa orientasi
pemberian makanan tambahan hanya dilakukan satu kali yaitu pada pagi hari, namun hasil
pengukuran kadar kolesterol dan trigliserida tidak meningkat sesuai yang diharapkan karena
hanya berkisar antara 120 mg/dL – 135 mg/dL.
BAB VI
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil uji pengaruh pemberian air perasan apel manalagi terhadap
kolesterol total dan trigliserida darah mencit hiperlipidemia dapat disimpulkan
bahwa Air perasan apel manalagi dengan dosis 0,28 mL/hari, dosis 0,56 mL/hari dan
dosis 1,12 mL/hari dapat menurunkan kadar kolesterol total. Air perasan apel
manalagi dengan dosis 0,56 mL/hari dan dosis 1,12 mL/hari memiliki efek
penurunan yang tidak berbeda bermakna dengan kontrol positif dan kontrol normal.
B. Saran
1. Digunakan makanan penginduksi yang lain untuk meningkatkan kadar kolesterol
total dan trigliserida darah mencit.
2. Dilakukan pengujian terhadap parameter yang lainnya seperti pengukuran kadar
HDL dan LDL agar lebih mendukung efek hipolipidemik dari apel manalagi.
43
DAFTAR RUJUKAN
3. K.R Murray., Granner K.D, Mayers P.A., Rowdell V.W. Biokimia harper.
Edisi 25. Diterjemahkan oleh Hartono A. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran
ECG; 2003. h. 281-254.
4. Triani SDN. Perbandingan kadar pektin dalam kulit dan daging buah
beberapa kultivar apel hijau (Pyrus malus L.) (skripsi). Yogyakarta: Fakultas
Farmasi Universitas Sanata Dharma; 2002
5. Chair, Wilma F.B, Donald V, Belsito, Daniel C.L, Curtis D.K, et al. SAFETY
ASSESSMENT OF PYRUS MALUS (APPLE)-DERIVET INGREDIENTS AS
USED IN COSMETICS. Scientific literature review for public comment.
Washington DC: 2015.
7. Jensen E.N., Andersen T.B., Haren G, Dragsted L.O., The effects of apples
on plasma cholesterol levels and cariovasculer risk- a review of the evidence.
Journal of Horticultural Science and Biotechnology. Faculty of Life Sciences,
University of Copenhagen; 2009.
44
45
9. Fox GJ, Barthold WS, Davisson TM, Newcomer EC, Quimby WF, Smith
LA. The mouse in biomedical research: normative biology, husbandry, and
model. 2nd edition. UK: academy Press; 2007. p. 188.
11. Ruth GA, Aurika S, Carolina HN. Peran konseling berkelanjutan pada
penanganan pasien hiperkolesterolmia. J Indon Med Assoc; 2009; 62(5):198-
195.
12. Usman H, Akbar RPS. Pengantar Statistika. Jakarta: bumi Aksara; 1995.h.
150-2.
13. Nelwan G, Wullur AC, Bodhi W. Pengaruh jus buah apel merah (Pyrus
malus L.) terhadap kadar kolesterol HDL darah tikus putih jantan galur
wistar (skripsi). Jurnal program studi Farmasi FMIPA UNSRAT. Manado.
15. Ariyani, Eni. Penetapan kandungan kolesterol kuning telur pada ayam
petelur. Bogor: Balai Penelitian Ternak. H. 12-16.
18. Robert HKMD. Drug treatment of lipid disorders. The new England Journal
of Medicine. 1999.
19. Nucahyati E. Khasiat dan manfaat dahsyatnya kulit apel. Edisi full color.
Jakarta : Penerbit Jendela Sehat; 2014.
46
21. Amer N, Al-Hilfy JHY. Effect of apple-lite contained of apple fibers and
apple gel pectin on body weight, lipid profiles, kidney function, and
histological structure of kidney in male albino rats. Diyala journal for pure
sciences. Universitas of Bahgdad. Iraq. 2012