TINJAUAN KASUS Asfiksia
TINJAUAN KASUS Asfiksia
A. PENGKAJIAN
Identitas
Klien
Nama Klien : By SY
Jenis kelamin : Laki-laki
Penanggungjawab:
Identitas Ayah Ibu
Nama : Tn. S Ny. T
Umur : 30 th 25 th
Agama : Islam Islam
Suku : Jawa Jawa
Pendidikan : SLTA SLTP
Pekerjaan : Swasta Tidak bekerja
Alamat : Pantai Hambawang Pantai Hambawang
B. KELUHAN UTAMA
Bayi lemah, sesak napas.
C. RIWAYAT PENYAKIT
By Sy anak pertama pasangan Tn. S dan Ny. T yang lahir pada umur kehamilan 42
minggu, yakni tanggal 26 Mei 2017 lewat operasi SC, setelah sebelumnya gagal
dilakukan Oxitocin Drip dan Forcep. BB lahir 3700 gr, PB : 51 cm, LK: 33 cm LD :
34 cm. Selama kehamilan ibu kontrol teratur ke bidan sesuai anjuran. Tinggi badan Ibu
147 cm. Status imunisasi TT pada ibu lengkap. Ibu tidak pernah sakit selama hamil. Ibu
tidak pernah meminum jamu atau obat bebas lainnya selama hamil. Sebelum
persalinan, ibu mengeluh keluar ketuban sejak seminggu yang lalu dan pada saat
persalinan ketuban tampak keruh kehijauan tetapi tidak bau. Kondisi bayi sesaat
setelah persalinan sebagai berikut:
- Keadaan umum : gerak tangis cukup
- Kulit : Pink pale pada seluruh bagian tubuh
- Pada kepala : ditemukan caput sucsedanium tetapi tidak ditemukan chepal
hematum.
- THT : normal
- Dada : Normal
- Paru : Wh -/- Ronchi : -/- RR = 48 X/mnt
- Jantung : S1 dan S2 Normal, HR : 140 X/mnt, Denyut femoralis +/+
- Jitteres :-
- Kejang :-
- Cyanosis :-
- Keringat dingin :-
- Bab : + lembek warna kuning kehitaman
- Bak : + jernih
Apgar skor :5–7
Bayi didiagnose : Asfiksia sedang dan selanjutnya dirawat di ruang Neonatus
UL :
- Leuko : + ( Normal -)
- Segmen : + 3 (Normal -)
- Silinder : + 2 (Normal -)
- Kristal :- (Normal -)
Pada tanggal 26 Mei 2017
GDA : 20 gr/%
Glukostik : 20 gr/%
1. Keadaan Umum :
Kesadaran baik, bayi tampak lemah, kulit pucat, tangis lemah, tanda-tanda infeksi
tidak ada. BB : 3750 gr.
2. Sistem respirasi:
Hidung normal, gerakan dada simetris, hidung terpasang kanul 02 2 1 liter/menit,
respirasi 72 X/menit reguler, Whezing -/-, Rochi -/-, sekret pada jalan nafas (-).
1. Sistem Sirkulasi:
Akral hangat, kulit pink pale, kapillari refill normal, Ukuran dan posisi anatomi
jantung normal, S1 dan S2 normal reguler, Frekwensi nadi 136 X/menit reguler,
denyut nadi arteri femoralis +, bendungan vena jugularis (-), suhu 36,8 o C.
2. Neurologis:
Tidak tampak adanya paralise baik pada ektremitas maupun wajah. Ovula simetris,
lidah simetris. Tremor (-), Jeterry (-), kejang (-). Reflek moro (+), reflek
menggenggam (+), reflek menghisap (+). Babinski (-), kaku kuduk (-), keringat dingin
(-).
3. Gastrointestinal:
Rongga mulut tidak tampak kelainan anatomi, moniliasis (+), reflek menghisap (+),
kemampuan menelan baik, Peristaltik (+), minum kuat, muntah (-), hepar (N), bab
10 X/hari warna kehijauan dan berlendir, anus tampak kemerahan dan terlihat
kandida.
4. Perkemihan:
Tanda hernia (-), paricocel (-), bak normal warna kuning jernih, frekwensi 12 X/24
jam. Tanda-tanda ISK (-).
5. Reproduksi:
Bayi laki-laki, ginekomasti (+),penis normal, skrotum agak padat dan kemerahan.
6. Muskulo skeletal
Pada kepala terpasang wing nidle Dex 15 % 10 tetes/menit. Lingkar kepala 33 cm,
hidrocephalus tidak ada, tulang-tulang kepala intak, tidak ditemukan bulging pada
ubun-ubun. Tulang ektremitas normal, tulang belakang normal, spina bifida (-),
kekuatan ektremitas normal.
7. Endokrine:
Suhu tubuh 36,8 o C, Gula darah acak hasil lab 48 mg/% dan hasil glukostik 20
mg/%, keringat dingin (-).
8. Integumen
Kulit pink pale, cyanosis (-), ikterus (-), turgor baik, erytema (-), petechie (-) kulit
pada ektremitas bawah tampak kering dan terkelupas, tampak lecet dan kemerahan
pada kulit sekitas anus dan skrotum, tampak nodul kemerahan didaerah sakrum dan
femur. Leher bersih dan tidak ditemukan kelainan. Kulit tangan dan kaki normal.
Bentuk dan ukuran serta posisi telinga tidak tampak kelainan. Kebersihan kulit cukup.
9. Sosial
Kedua orang tua sering menanyakan keadaan anaknya dan meminta agar segera bisa
diajak pulang. Ibu ingin menyusui anaknya. Keluarga sangat mengharapkan bayinya.
Keluarga bertanya bagimana kemungkinan anaknya. Orang tua takut karena anaknya
banyak memakai selang.
E. DATA PENUNJANG
Laboratorium :
- GDA : 48 mg/%
- CRP : (-)
- HB : 11,9 g/%
- Leuko : 17.900
- Pada pemeriksaan UL ditemukan:
- Silinder (+)
- Segmen (+)
- Leuko (+)
- Kristal (-)
- Pada pemeriksaan USG kepala : tidak tampak ada kelainan
Therapi:
- Dex 15 % 287 cc/24 jam IV - ASI 12 X 27 cc/speen
- Solucortef : 3 X 5 mg IV - Pembritin : 2 X 15 mg Im
- O2 : 1-2 lt / mnt -Termoregulasi
F. ANALISA DATA
NO DATA PENYEBAB MASALAH
Data Subyektif: Adanya prosedur invasif, Risiko infeksi
- ketidakcukupan pengetahuan untuk
Data obyektif menghindari paparan patogen,
- Bayi lahir tanggal Penurunan HB, Peningkatan leukosit,
dengan SC dan penurunan respon terhadap
mengalami asfeksia peradangan, ketidakuatan sistem imun
sedang.
- Bayi tampak lemah,
terpasang infus pada
kepala, Leuko :
17.900 CRP (-),
menyusu kuat, S :
36,8 o C, N : 136
X/mnt, R : 74
X/mnt. UL : segmen
(+), silinder (+),
leuko (+), ada lesi
pada sakrum dan
femur
G. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Risiko infeksi berhubungan dengan Adanya prosedur invasif, ketidakcukupan
pengetahuan untuk menghindari paparan patogen, Penurunan HB, Peningkatan
leukosit, penurunan respon terhadap peradangan, ketidakuatan sistem
H. RENCANA KEPERAWATAN
No Diagnosa NOC NIC
Keperawatan
1. Risiko infeksi Setelah dilakukan tindakan 1. Bersihkan lingkungan setelah
berhubungan dengan keperawatan selama 3 x 24 jam dipakai pasien lain
Adanya prosedur diharapkan nyeri dapat teratasi, 2. Pertahankan tehnik isolasi
invasif, Kriteria Hasil : 3. Cuci tangan sebelum dan
ketidakcukupan Indikator IR ER sesudah tindakan keperawatan
pengetahuan untuk Pengetahuan 2 4 4. Gunakan baju, sarung tangan
menghindari paparan tentang resiko sebagai alat pelindung
patogen, Penurunan 5. Pertahankan lingkungan aseptik
HB, Peningkatan Memonitor faktor 2 4 selama pemasangan alat
leukosit, penurunan resiko dari 6. Tingkatkan intake nutrisi
respon terhadap lingkungan 2 4 7. Berikan terapi antibiotik bila
peradangan, perlu
ketidakuatan sistem Memonitor resiko
Data Subyektif: dari perilaku
2 4
- . personal