I. TUJUAN
1. Untuk menerima beban dari kolom yang kemudian akan terus disebarkan ketiang pancang
dimana masing-masing pile menerima 1/N dari beban oleh kolom dan harus ≤ daya dukung
yang diijinkan (Y ton) (N= jumlah kelompok pile).
2. Agar lokasi kolom benar-benar berada dititik pusat pondasi sehingga tidak menyebabkan
eksentrisitas yang dapat menyebabkan beban tambahan pada pondasi.
3. Untuk menahan gaya geser dari pembebanan yang diterima dari kolom.
Dibuat Oleh
Diperiksa Oleh
Disetujui Oleh
STANDARD OPERATING PROCEDURE
Dibuat Oleh
Diperiksa Oleh
Disetujui Oleh
STANDARD OPERATING PROCEDURE
15. Check bekisting pile cap dan tie beam sesuai dengan shop drawing.
16. Marking posisi besi tulangan pada area bekisting pile cap dan tie beam.
17. Pasang besi pile cap dan tie beam lapis bawah sesuai dengan marking dan lanjutkan dengan
lapis selanjutnya.
18. Ikat pertemuan besi tulangan dengan besi kawat.
19. Pasang beton decking dengan tebal sama dengan tebal selimut beton.
20. Pasang pembesian tie beam dengan stek kolom, yang masuk ke pile cap dan tie beam.
21. Periksa pembesian bersama konsultan sebelum dilakukan pengecoran.
22. Setelah pembesian pilecap dan tiebeam telah terpasang, langkah selanjutnya adalah
pemasangan pembesian untuk area slab lantai.
23. Lakukan pembersihan lean concrete/bekisting dari sampah dan kotoran dengan menggunakan
compressor.
24. Check level lean Concrete/bekisting pastikan sudah sesuai dengan shop drawing.
25. Marking besi di atas lean Concrete/bekisting.
26. Pasang beton decking dengan tebal sama dengan tebal selimut beton (20mm~40mm)
27. Pasang besi lapis bawah sesuai dengan marking dan lanjutkan dengan lapis selanjutnya.
28. Ikat pertemuan besi beton dengan besi kawat.
29. Bersihkan lokasi dari potongan kawat dan sampah yang masih tersisa pada area pengecoran
dengan menggunakan compressor.
30. Periksa seluruh tulangan diameter dan jaraknya dengan mengacu terhadap shop drawing yang
telah disetujui,
31. Lakukan check list bersama antara kontraktor dengan MK
Dibuat Oleh
Diperiksa Oleh
Disetujui Oleh
STANDARD OPERATING PROCEDURE
32. Pekerjaan selanjutnya adalah buat izin pelaksanaan untuk pekerjaan pengecoran ke MK untuk
area pilecap, Tie Beam, dan slab lantai.
33. Pasang stop cor pada posisi penghentian cor (mengunakan kawat ayam dan metalate).
34. Bersihkan area cor (Pilecap, Tie Beam, dan slab lantai) dari kotoran dengan mengunakan
kompressor (angin atau air).
35. Pasang stop cor pada posisi penghentian cor (mengunakan kawat ayam dan bambu).
36. Cek pembesian dan instalasi pekerjaan yang terkait.
37. Siapkan atap tenda jika kemungkinan cuaca akan turun hujan.
38. Periksa dimensi pile cap, tie beam, dan slab lantai sebelum dilakukan pengecoran..
39. Lakukan pengecoran beton yang sudah dicampur dengan integral waterproofing.
40. Padatkan beton dengan menggunakan concrete vibrator agar beton merata keseluruh
permukaan.
41. Selama pengecoran, pantau leveling elevasi dengan alat ukur.
42. Ratakan permukaan dengan jidar/roskam dan cek level dengan waterpass.
43. Lakukan finishing dengan trowel, untuk lokasi tertentu digunakan floor hardener
44. Buat sampel test beton (test slump beton dan pembuatan benda uji beton).
45. Lakukan curring setelah beton setting ± 6 jam setelah cor sampai beton berumur 72 jam.
46. Cek ulang level elevasinya dan pastikan sudah sesuai dengan shop drawing.
Dibuat Oleh
Diperiksa Oleh
Disetujui Oleh
STANDARD OPERATING PROCEDURE
I. FLOWCHART
Dibuat Oleh
Diperiksa Oleh
Disetujui Oleh
Disposisi Nama Jabatan Paraf
Dibuat Oleh
Diperiksa Oleh
Disetujui Oleh