Anda di halaman 1dari 16

PEDOMAN PELAYANAN GERIATRI

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK BUNDA MAKASSAR

TAHUN 2019

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK BUNDA MAKASSAR

JL. PENGAYOMAN BLOK F9 NO.25 MAKASSAR

SULAWESI SELATAN

2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran


dan kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
peningkatan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dapat terwujud.
Pembangunan kesehatan diselenggarkan berdasarkan perikemanusiaan,
pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata, serta pengutamaan dan
manfaat dengan perhatian khusus pada penduduk rentan antara lain
ibu,bayi, anak, lanjut usia dan keluarga miskin. Dampak keberhasilan
pembangunan kesehatan ditandai dengan meningkatnya umur harapan
hidup, menurunnya tingkat kematian bayi dan ibu melahirkan.

Berdasarkan data Biro Pusat Statistik tahun 2014, umur harapan


hidup (UHH) di Indonesia untuk wanita adalah 73 tahun dan untuk pria
adalah 69 tahun. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
memproyeksikan umur harapan hidup di Indonesia pada tahun 2025 dapat
mencapai 73,6 tahun.

Upaya peningkatan kesejahteraan pada lanjut usia diarahkan untuk


memperpanjang usia harapan hidup dan masa produktif agar terwujud
kemandirian dan kesejahteraan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah
peningkatan pelayanan kesehatan geriatri di rumah sakit. Dalam upaya
peningkatan pelayanan kesehatan geriatric di rumah sakit yang berkualitas,
merata dan terjangkau maka pelayanan geriatric harus dilakukan secara
terpadu melalui pendekatan yang bersifat interdisiplin oleh berbagai tenaga
professional yang bekerja dalam tim terpadu geriatric. Oleh sebab itu,
dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan geriatric di rumah sakit
dan untuk mengakomodasi berbagai kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi di bidang pelayanan geriatric, perlu disusun pedoman pelayanan
geriatric di rumah sakit.
B. Tujuan
1. Tujuan umum:
Pelayanan lanjut usia/geriatri secara terpadu dan nyaman di rumah
sakit Ibu dan Anak Bunda Makassar
2. Tujuan khusus
 Terselenggaranya pelayanan lanjut usia rawat jalan
 Terselenggaranya pelayanan lanjut usia kunjungan rumah (home
care)

C. Ruang Lingkup Pelayanan

Jenis pelayanan yang dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Hikmah


Makassar berdasarkan tersedianya fasilitas sarana dan prasarana,
peralatan dan ketenagaan adalah pelayanan tingkat sederhana yang
terdiri atas rawat jalan dan kunjungan rumah (home care)
BAB II

STANDAR KETENAGAAN

Ketenagaan dalam pelayanan geriatric di Rumah sakit Ibu Dan Anak


Bunda Makassar terdiri atas tenaga medis dan tenaga nonmedis yang
bekerja bersama-sama sebagai Tim Terpadu Geriatri.

1. Tim terpadu geriatri terdiri atas ketua dan koordinator pelayanan yang
merangkap sebagai anggota
2. Tim Terpadu Geriatri dibentuk oleh Direktur Rumah Sakit
3. Ketua Tim Terpadu adalah seorang dokter spesialis penyakit dalam

Tim Terpadu Geriatri pada pelayanan geriatri tingkat sederhana di rumah


sakit Ibu Dan Anak Bunda makassar terdiri atas:

1. Dokter spesialis penyakit dalam


2. Dokter umum
3. Perawat
4. Asisten apoteker
5. Apoteker
6. Tenaga gizi
7. Fisioterapis
8. Okupasi terapis
BAB III

STANDAR FASILITAS

A. DENAH RUANG
Terlampir

B. STANDAR FASILITAS

Ruang pelayanan geriatric tingkat sederhana paling sedikit terdiri atas:

1. Ruang pendaftaran/administrasi

Ruang pendaftaran/administrasi sebagaimana dimaksud bergabung dengan


ruang pendaftaran/administrasi lain rumah sakit.

Ruang pendaftaran administrasi ini cukup luas, terdapat meja tulis, lemari
arsip untuk penyimpanan dokumen medik pasien.Letaknya dekat dengan
ruang tunggu, sehingga mudah dilihat oleh pasien yang baru datang.

2. Ruang Tunggu

Ruang tunggu bersih dan cukup luas, aman dan nyaman, baik untuk pasien
dari luar ataupun dari ruang perawatan yang menggunakan kursi roda atau
tempat tidur
3. Ruang Periksa

Ruangan ini dekat dengan ruang pendaftaran serta dilengkapi dengan


fasilitas dan alat-alat pemeriksaan.

Ruangan terdiri dari:

a. Ruang periksa perawat geriatric dan social medic untuk melakukan


anamnesis
b. Ruang periksa dokter/tim geriatric
c. WC dan kamar mandi
d. Ruangan diskusi tim geriatric atau pertemuan dengan keluarga pasien
(family meeting)

4. Ruang Tim Terpadu Geriatri

Ruang tim terdiri dari:

a. Ruang ketua tim


b. Ruang anggota
c. 1 (satu)ruang pertemuan untuk tim
d. Ruang istrahat karyawan dan pantry
e. Kamar kecil untuk karyawan

PERSYARATAN BANGUNAN

1. Konstruksi bangunan
a. Jalan

Jalan menuju ke pelayanan geriatric cukup kuat, rata, tidak licin serta
disediakan jalur khusus untuk pasien/pengunjung dengan kursi roda

b. Pintu

Pintu cukup lebar untuk memudahkan pasien/pengunjung lewat dengan kursi


roda atau tempat tidur. Lebar pintu sebaiknya 120cm terdiri dari pintu 90cm
dan pintu 30cm
c. Listrik

Daya listrik harus cukup dengan cadangan daya bila suatu saat
memerlukan tambahan penerangan sehingga diperlukan stabilisator untuk
menjamin stabilitas tegangan, dilengkapi dengan generator listrik

d. Penerangan

Penerangan lorong dan ruang cukup terang namun dan tidak


menyilaukan.

e. Lantai

Lantai bersih dan rata, mudah dibersihkan tidak licin, bila ada undakan
atau tangga jelas terlihat dengan warna ubin yang berbeda untuk
mencegah jatuh

f. Langit-langit

Langit-langit kuat dan mudah dibersihkan

g. Dinding

Dinding permanen dan kuat dan di cat berwarna terang agar memberi
semangat dan di sepanjang dinding terdapat pegangan yang kuat
sebaiknya terbuat dari kayu (hand rail)

h. Ventilasi

Semua ruangan harus diberi cukup ventilasi. Ruangan yang menggunakan


pendingin/air condition harus dilengkapi cadangan ventilasi untuk
mengantisipasi apabila sewaktu-waktu terjadi kematian arus listrik.

i. Kamar mandi dan WC

Kamar mandi menggunakan kloset duduk dengan pegangan disebelah


kanan dan kirinya. Shower dilengkapi dengan tempat duduk dan
pegangan. Gagang shower harus diletakkan di tempat yang mudah dijangkau
oleh pasien dalam posisi duduk. Demikian pula tempat sabun harus
diletakkan sedemikian agar mudah dijangkau pasien. Tersedia bel untuk
meminta bantuan dan pintu membuka keluar

j. Air

Penyediaan air untuk kamar mandi, WC, cuci tangan cukup dan
memenuhi persyaratan. Semua fasilitas gedung dan lingkungan harus
mengacu kepada pedoman pekerjaan umum tentang standar teknik
eksesibilitas gedung dan lingkungan

k. Pada dinding-dinding tertentu diberi pengaman dan kayu atau


aluminium (leuning)yang berfungsi sebagai pegangan bagi pasien
pada saat berjalan serta untuk melindungi dinding dan benturan
kurs i roda.
l. Menghindari sudut-sudut yang tajam pada dinding atau bagian
tertentu untuk menghindari kemungkinan terjadinya
bahaya/trauma
m. Disediakan westafel pada setiap ruangan pemeriksaan, pengobatan
dan ruangan yang lain
BAB IV

TATA LAKSANA PELAYANAN

Semua pasien lanjut usia yang datang ke poliklinik/IGD akan


dilakukan triase apakah tergolong ke dalam pasien geriatric. Untuk pasien
lanjut usia biasa akan diteruskan ke dokter spesialis yang sesuai dengan
penyakitnya. Apabila tergolong pasien geriatric (misalnya memiliki
penurunan status fungsional, ada sindrom geriatric, gangguan kognitif-
demensia, jatuh-osteoporosis dan inkontinensia) akan dilakukan asesmen
geriatric komprehensif oleh Tim Terpadu Geriatri.

Model 1.

Alur Pelayanan di Rumah Sakit Ibu Dan Anak Bunda Makassar dengan
Pelayanan Geriatri

Tingkat Sederhana

Pasien Lanjut Usia Rawat Jalan (Poliklinik)

 Asesmen dan
Konsultasi
Triase di setiap Poliklinik
 Kuratif
Departemen/UGD
 Intervensi
Psikososial
Asesmen geriatri komprehensif  Rehabilitasi
oleh tim terpadu poli geriatri

Masalah Geriatri :

 Kondisi Medis umum Rencana Tata Laksana


Home Care/Asuhan
 Status Fungsional Komprehensif oleh Tim Rumah
 Psikiatri: Status mental,
Terpadu poli geriatri
fungsi kognitif
 Sosial dan lingkungan
Rumah sakit dengan pelayanan geriatric sederhana melakukan
perawatan inap namun karena belum terdapat ruang rawat khusus yakni
ruang rawat akut geriatri maka dirawat di ruang rawat biasa.
BAB V

LOGISTIK

Jumlah peralatan didasarkan pada:

 Kebutuhan pelayanan
 Rata-rata jumlah kunjungan setiap hari
 Angka rata-rata pemakaian tempat tidur/Bad Occupancy Rate (BOR)
bag i pelayanan rawat inap
 Evaluasi kemampuan alat dan efisiensi penggunaan alat
BAB VI

DOKUMENTASI
BAB VII

PENGEMBANGAN PELAYANAN

Upaya pengembangan pelayanan geriatric dilakasanakan secara


berkesinambungan dengan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi di bidang geriatri.

Ruang lingkup pengembangan pelayanan geriatric meliputi:

 Pengembangan sumber daya manusia


 Pengembangan jenis layanan
 Pengembangan sarana, prasarana dan peralatan
BAB VIII

PEMANTAUAN DAN EVALUASI MUTU

Tim terpadu geriatric melakukan pemantauan dan evaluasi mutu


pelayanan geriatric secara berkesinambungan untuk
mewujudkakeberhasilan pelayanan geriatric.

Pemantauan dilakukan dalam bentuk kegiatan pencatatan dan


pelaporan yang ditandatangani oleh ketua tim terpadu geriatric.
BAB IX

PENUTUP

Pedoman pelayanan geriatric ini diharapkan menjadi panduan


penyelenggaraan pelayanan lanjut usia/geriatric secara terpadu dan
nyaman di Rumah Sakit Ibu Dan Anak Bunda Makassar. Pelaksanaan
pelayanan Geriatri di rumah sakit Ibu dan Anak Bunda Makassar harus
disesuaikan dengan SDM yang tersedia, peralatan, sarana dan
prasarana sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, selain itu perlu
adanya kerja sama tim terpadu geriatric yang secara bersama-sama
menangani pasien geriatric sesuai dengan bidang ilmunya masing-masing
sehingga terwujud pelayanan geriatric yang terpadu

Pedoman petunjuk teknis pelayanan ini selanjutnya perlu dijabarkan


dalam prosedur tetap guna kelancaran pelaksanaannya.

DIREKTUR RSIA BUNDA

dr.Hj. Darmin Tangsa

Anda mungkin juga menyukai