Anda di halaman 1dari 4

PROSIDING SEMINAR NASIONAL LP2M UNM - 2019

“Peran Penelitian dalam Menunjang Percepatan Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia”


ISBN: 978-623-7496-14-4

Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah, Manajemen Kepala Sekolah dan Budaya


Sekolah Terhadap Kinerja Guru SMK Negeri di Kabupaten Pangkajene dan
Kepulauan
Muhammad Hasim S.1 Amiruddin2
Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar;
hasimapache@unm.ac.id; amiruddin@unm.ac.id

Abstrak—Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru; (2) untuk
mengetahui pengaruh manajemen kepala sekolah terhadap kinerja guru; (3) untuk mengetahui pengaruh budaya sekolah terhadap
kinerja guru; (4) untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan kepala sekolah, manajemen kepala sekolah dan budaya sekolah terhadap
kinerja guru. Pendekatan penelitian ini adalah kuantitatif non eksperimen. Populasi adalah seluruh guru PNS dan Kepala Sekolah
SMK Negeri yang ada di Kabupaten Pangkajene Kepulauan dengan jumlah guru 170 orang dan 7 orang Kepala Sekolah, ukuran
sampel ditentukan dengan dengan menggunakan rumus dari Taro Yamane atau Slovin sebanyak 63 guru dan 7 kepala sekolah. Teknik
pengumpulan data dengan menggunakan angket. Analisis hasil penelitian menggunakan statistik deskriptif, regresi sederhana, dan
regresi berganda dengan menggunakan SPSS Windows Version 17. Hasil penelitian menujukan bahwa dengan analisis regresi
sederhana diketahui, terdapat pengaruh postif dan signifikan kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru SMK Negeri di
Kabupaten Pangkep sebesar 8.2%, manajemen kepala sekolah berpengaruh positif dan signifikan sebesar 21.7% dan budaya sekolah
berpengaruh positif dan signifikan sebesar 21.1%. Hasil analisis regresi berganda menunjukkan adanya pengaruh bersama-sama
secara positif dan signifikan kepemimpinan kepala sekolah, manajemen kepala sekolah dan budaya sekolah terhadap kinerja guru
SMK Negeri di Kabupaten Pangkajene dengan sebesar 36.7%. Berdasarkan penelitian ini disarankan bahwa apabila mengoptimalkan
kepemimpinan kepala sekolah, manajemen kepala sekolah, dan budaya sekolah dengan baik maka kinerja guru SMK Negeri di
Kabupaten Pangkajene Kepulauan akan meningkat.

Keywords: kepemimpinan, manajemenen, kepala sekolah, budaya, kinerja guru

PENDAHULUAN menyenangkan. Hal ini disebabkan karena ditangan kepala


sekolah yang kreatif lahir berbagai ide-ide kreatif,
Seiring dengan perkembangan pendidikan di
inovatif, dan menyenangkan bagi peserta didik sesuai
Indonesia dengan diberlakukannya Undang Undang
dengan kebutuhan belajar. Kepala sekolah yang
Nomor 22 tahun 2009 dan selanjutnya Undang-Undang 32
profesional umumnya selalu menunjukkan motivasi kerja
Tahun 2004 tentang Pelaksanaan Pemerintah Daerah
yang tinggi dalam mengerjakan tugas-tugas profesional
membawa konsekuensi logis pada perubahan paradigma
sehari-hari di sekolah.
pengelolaan pendidikan dari yang bersifat sentralistis
Budaya sekolah yang kerap disebut iklim kerja yang
menjadi desentralitis. Perubahan ini, pada satu sisi
mengembangkan suasana dan hubungan kerja antara
menguntungkan sebab pendidikan di sekolah dapat
sesama guru, antara guru dan kepala sekolah, antar guru
dilaksanakan secara lebih leluasa dan mandiri sesuai
dan tenaga kependidikan lainnya serta antara dinas di
dengan kemampuan masing-masing sekolah, namun pada
lingkungannya merupakan wujud dari lingkungan kerja
sisi lain akan menjadi kendala pada pelaksanaannya
yang kondusif. Suasana seperti ini sangat dibutuhkan guru
apabila kesiapan sekolah tidak sejalan dengan tuntutan
dan kepala sekolah untuk melaksanakan pekerjaannya
dari kebijakan undang undang tersebut. Undang-Undang
dengan lebih efektif. Budaya sekolah dapat digambarkan
Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
melalui sikap saling mendukung (supportive), tingkat
yang sudah mengantisipasi perubahan paradigma sistem
persahabatan (collegial), Tingkat Keintiman (intimate)
ketatanegaraan ini diharapkan dijadikan salah satu
serta kerjasama (cooperative) Aas Hasanah (2008: 12)
pertimbangan pemerintah daerah dalam mengelola hal
kondisi yang terjadi atas keempat dimensi budaya sekolah
kebijakan maupun operasionalnya.
tersebut berpotensi meningkatkan kinerja guru. Penelitian
Menurut Idawati (2013: 154) Menjadi kepala sekolah
Kotter dalam Riduwan (2013: 109), mengatakan paling
merupakan tugas tambahan yang dibebankan kepada
tidak ada tiga komponen umum dari budaya sekolah yang
seorang guru yang memiliki kemampuan memimpin dan
tidak sehat, yaitu (1) kepala sekolah cenderung menjadi
kemampuan manajerial untuk mengelola segala sumber
kurang peduli; (2) kepala sekolah pada budaya ini
daya yang di sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan.
cenderung kurang atau tidak memperhatikan masyarakat
Oleh karena itu kepala sekolah memliki peranan yang
(stakeholders), para guru dan stafnya; (3) kepala sekolah
sangat besar untuk keberhasilan sebuah lembaga
tidak berbuat apa-apa untuk membantu sekolah dalam
pendidikan. Menurut Surya (2005:5), melalui
beradaptasi terhadap perubahan.
kepemimpinan kepala sekolah yang produktif, situasi
Produktivitas kerja atau kinerja guru akan baik, bila
pembelajaran dapat dilakukan secara efisien, menarik dan
didukung oleh suasana iklim sekolah yang nyaman,

1002
PROSIDING SEMINAR NASIONAL LP2M UNM - 2019
“Peran Penelitian dalam Menunjang Percepatan Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia”
ISBN: 978-623-7496-14-4

kondusif dan kompetitif. Situasi ini mendorong guru lebih Kabupaten Pangkajene Kepulauan. Adapun Sekolah SMK
bergairah dan memberikan kinerja yang baik dalam Swasta, peneliti tidak memasukkan dalam objek penelitian
mengajar. Bila suasana iklim sekolah tidak mendukung, ini karena peneliti ingin melihat kinerja guru-guru yang
seperti kepemimpinan kepala sekolah bersikap acuh berstatus PNS (Pegawai Negeri Sipil) yang memiliki
terhadap guru yang rajin dan yang malas, guru sering ikatan aturan yang jelas dalam Undang-Undang nomor 14
mangkir atau datang terlambat, mengurangi jam mengajar Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, baik dari segi tugas,
kepada siswa, hal ini akan berdampak pada pekerjaan atau hak dan kewajiban sebagai tenaga kependidikan.
kinerja guru yang menurun. Untuk menghindari hal ini
perlu adanya gaya manajemen kepala sekolah yang METODE PENELITIAN
mampu menciptakan sikap guru yang baik, tingkat
kedisiplinan guru yang positif dan kinerja guru yang Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian
meningkat. Penciptaan tersebut akan terealisasi bila gaya ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Metode
kepemimpinan kepala sekolah yang diterapkan tepat dan penelitian yang (ex post facto) yang tidak ada usaha
cocok untuk iklim di sekolah. Sehingga diharapkan dapat sengaja memberikan perlakuan pada variabel yang akan
menciptakan suasana kerja yang nyaman di sekolah diteliti (Dantes, 2012: 59). Desain penelitian yang
sehingga sikap guru, kedisiplinan guru dan kinerja guru digunakan adalah pengumpulan data-data yang
akan tampak baik dan positif untuk kegiatan proses berhubungan dengan variabel yang diteliti dengan
pembelajaran di sekolah. menggunakan angket. Variabel yang diperhatikan dalam
Hasil observasi ke sekolah, hasil wawancara dengan penelitian ini dibagi menjadi dua kelompok adalah; (1)
beberapa guru dan kepala sekolah, di sekolah Variabel bebas (independen) adalah variabel penyebab
menunjukkan bahwa pada umumnya guru-guru di SMK di atau diduga memberikan pengaruh terhadap peristiwa lain
kabupaten Pangkep belum menunjukkan motivasi kerja, yang diberi simbol X terdiri dari gaya kepemimpinan
kreatifitas, kinerja, dan produktivitas kerja yang masih kepala sekolah (X1), manajemen kepala sekolah (X2), dan
rendah, apalagi jika mengacu kepada standar kerja Budaya Sekolah (X3); (2) Variabel terikat (dependent)
minimal yang dituntut kepada guru. Tanpa mengabaikan yaitu variabel Kinerja Guru SMK Negeri di Kabupaten
berbagai faktor yang berhubungan dengan kepemimpinan Pangkep dengan simbol (Y).
kepala sekolah, manajemen kepala sekolah dan budaya Populasi menurut Sugiyono, (2015: 117) adalah
sekolah, seperti, faktor kesejahteraan, iklim sosial, wilayah generalisasi yang terdiri dari objek/subjek yang
kesibukan lain diluar jam mengajar di sekolah. mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
Setiap sekolah memiliki ciri khas dalam kegiatan ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
satuan pendidikan. Hal ini tidak lepas dari peran kepala ditarik kesimpulannya. Populasi pada penelitian ini adalah
sekolah yang sangat variatif dalam menjalankan amanah, seluruh guru dan kepala sekolah di SMK Negeri di
sehingga peneliti menyimpulkan bahwa maju mundurnya Kabupaten Pangkep yang terdiri dari 7 sekolah dengan
sekolah itu tidak lepas dari tanggung jawab kepala jumlah guru 170 dan kepala sekolah sejumlah 7 orang.
sekolah. Sehingga keberadaannya dituntut untuk memiliki Data di atas jumlah populasi diketahui sebanyak 177
berbagai kemampuan, baik berkaitan dengan masalah orang, dan presisi yang ditetapkan sebesar 10%.
manajemen maupun kepemimpinan. Hal ini bertujuan agar Berdasarkan rumus Slovin di atas, maka diperoleh jumlah
seorang kepala sekolah dapat mengembangkan dan sampel (n) untuk kepemimpinan Kepala Sekolah (X1),
memajukan sekolahnya secara efektif, efisien, mandiri, manajemen Kepala Sekolah (X2), sebanyak 63 sampel dan
produktif dan akuntabel. Kondisi tersebut menuntut Kinerja Guru (Y) sebanyak 7 sampel
bawahan untuk menjalankan berbagai tugas sesuai peran Data-data yang diperlukan dalam penelitian
dan fungsinya masing-masing. Untuk menjalankan tugas diperoleh dengan menggunakan kuesioner (angket).
manajerial tersebut, serta merespons tuntutan yang terus Menurut Sugiyono (2009: 142) kuesioner (angket)
berubah saat ini, kepala sekolah harus memiliki merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
kepemimpinan yang kuat agar mampu melaksanakan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan tertulis
berbagai program yang telah disepakati sebagaimana visi kepada responden untuk dijawabnya. Jenis angket yang
dan misi mereka. Hal ini mengingat bahwa kepala sekolah digunakan adalah angket tertutup, dimana pertanyaan
tidak hanya bertanggungjawab mengelola guru, staf dan didalam angket sudah memiliki alternatif jawaban
peserta didik, tetapi juga harus menjalin hubungan dengan (opinion) yang tinggal dipilih oleh responden.
masyarakat secara luas. Pelaksanaan tanggung jawab Untuk memperoleh data yang dibutuhkan
tersebut, menuntut kepala sekolah untuk memiliki diperlukan alat pengumpul data yang berupa angket atau
kemampuan dan keterampilan kepemimpinan dan kuesioner secara tertutup yang terdiri dari lima option
manajemen. alternatif jawaban dengan menggunakan skala Likert 1
Berdasarkan latar belakang diatas peneliti tertarik sampai 5 yang dimodifikasi skala sikap dengan
untuk meneliti dengan judul Pengaruh Kepemimpinan menghilangkan pernyataan negatif. Instrumen penelitian
Kepala Sekolah, Manjemen Kepala Sekolah dan Budaya adalah alat bantu yang digunakan peneliti untuk
Sekolah terhadap Kinerja Guru SMK Negeri di

1003
PROSIDING SEMINAR NASIONAL LP2M UNM - 2019
“Peran Penelitian dalam Menunjang Percepatan Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia”
ISBN: 978-623-7496-14-4

mengumpulkan data dalam penelitian (Suharsimi pengujian parsial tersebut. Hal itu sesuai dengan teori
Arikunto, 2010: 126). yang diungkapkan Schein dalam Daryanto (2015: 6),
Angket yang digunakan dalam penelitian ini mengemukakan bahwa budaya sekolah adalah suatu pola
menggunakan angket tertutup karena responden tinggal asumsi dasar hasil invesi, penemuan atau pengembangan
memilih jawaban yang telah disediakan oleh peneliti. Hal oleh suatu kelompok tertentu saat ia belajar mengatasi
ini sesuai dengan pendapat Suharsimi Arikunto (2010: masalah-masalah yang telah berhasil baik serta dianggap
129) yang mengatakan bahwa angket tertutup adalah valid, dan akhirnya diajarkan ke warga baru sebagai cara-
angket yang jawabannya sudah disediakan oleh peneliti cara yang benar dalam memandang, memikirkan, dan
sehingga responden tinggal memilih saja. Angket yang merasakan masalah-masalah tersebut. Dengan demikian
digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini semakin tinggi budaya sekolah untuk menjadi lebih
disusun sendiri oleh peneliti berdasarkan telaah pustaka berkembang akan memberikan dampak kepada kinerja
yang mendukung variabel yang diungkap. guru di SMK Negeri di Kabupaten Pangkep. Hasil
. penelitian ini relevan dengan penelitian Basir (2014), hasil
HASIL DAN PEMBAHASAN penelitiannya mengungkapkan bahwa budaya kerja
berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja guru secara
Hasil analisis pengaruh antara ketiga variabel bebas langsung
dengan satu variabel terikat dalam pengujian hipotesis, Berdasarkan hasil analisis regresi berganda
masih perlu dikaji lebih lanjut untuk memberikan diperoleh garis persamaan regresi Y Y = 7 2 . 2 9 5 –
interpretasi keterkaitan antara hasil analisis yang dicapai 0.158X1 +0.278X2 + 0.172X3. Persamaan garis regresi
dengan teori-teori yang mendasari penelitian ini. yang positif ini mengindikasikan bahwa semakin baik
Penjelasan ini diperlukan agar dapat diketahui kesesuaian kepemimpinan kepala sekolah, manajemen kepala
teori-teori yang dikemukakan dengan hasil penelititan sekolah dan budaya sekolah maka kinerja guru akan
yang diperoleh. meningkat pula. Hasil ini menunjukkan tanda yang positif
Terdapat pengaruh kepemimpinan kepala sekolah ini adalah sesuai dengan teori dan dapat dimaknai bahwa
terhadap kinerja guru sebesar 6 .5%, dan sisanya sebesar kepemimpinan kepala sekolah, manajemen kepala sekolah
93.5% ditentukan oleh sebab lain diluar model regresi dan budaya sekolah baik maka kinerja guru akan baik
tersebut. Hasil ini sesuai dengan teori atau pendapat dari pula.
Mulyasa (2004: 89), mengatakan bahwa, "kepala sekolah Adapun pengaruh secara bersama-sama variabel
profesional dalam paradigma baru manajemen pendidikan kepemimpinan kepala sekolah, manajemen kepala sekolah
akan memberikan dampak positif dan perubahan yang dan budaya sekolah terhadap kinerja guru sebesar 30.4%,
cukup mendasar dalam pembaruan sistem pendidikan di dan sisanya sebesar 69.6% ditentukan oleh sebab lain
sekolah". Kepala sekolah dituntut untuk memiliki yang tidak diteliti. Kompetensi guru secara teoritis dikaji
kemampuan kepemimpinan yang mampu meningkatkan secara terpisah berdasarkan UU No. 14/2005
motivasi berprestasi di kalangan guru, siswa, staf dan tentang Guru dan Dosen. Adapun standar kompentensi
personil. Hasil penelitian ini relevan dengan hasil yang harus dimiliki oleh seorang guru agar mendapat
penelitian Herman (2011), Dalam penelitiannya sertifikasi untuk melaksanakan tugas dan wewenang
Mengemukakan bahawa ada pengaruh positif dan sebagai tenaga kependidikan yaitu meliputi: (1)
signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah terhadap kompetensi pedagogik, (2) kompetensi kepribadian, (3)
kinerja guru SMA Negeri 1 Belopa. Semakin baik peran kompetensi sosial, dan (4) kompetensi profesional.
kepala sekolah sebagai pemimpin maka semakin baik pula Mencermati pendidikan sebagai sebuah sistem maka
kinerja guru. kinerja guru tidak terlepas dari kepemimpian kepala
Manajemen kepala sekolah berpengaruh terhadap sekolah dan cara manajerial dalam hal hadmaster dan top
kinerja guru sebesar 17.5%, dan sisanya sebesar 82.5% manajemen dalam mengelola sekolah dan memberdayakan
ditentukan oleh sebab lain diluar model regresi guru. Semakin baik kepemimpinan kepala sekolah kinerja
sederhana atau pengujian parsial tersebut. Ini berkaitan guru akan meningkat. Di samping itu budaya sekolah yang
dengan teori Menurut Mulyasa (2007: 67), paradigma baru baik seperti pengelolaan organisasi, pelibatan warga
manajemen pendidikan memberikan kewenangan luas sekolah mempengaruhi kinerja guru. Dalam kenyataan
kepada kepala sekolah dalam melakukan perencanaan, sebenarnya yang mempengaruhi kenerjanya guru tidak
pengorganisasian, pelaksanaan pengawasan dan hanya kepemimpinan kepala sekolah, manajemen kepala
pengendalian pendidikan disekolah. Kepala sekolah harus sekolah dan budaya sekolah, masih banyak faktor lain dan
siap menerima kewenangan tersebut dengan berbagai sangat kompleks oleh karenanya faktor lain diluar model
konsekuensi. Kepala sekolah tidak lagi dapat menerima penelitian ini yang mempengaruhi kinerja guru sebesar
suatu perubahan sebagaimana adanya, tetapi harus berpikir 69,9%. Faktor di luar model regresi dan penelitian ini
untuk membuat perubahan di sekolah. misalnya supervisi oleh kepala, peran pengawas, motivasi
Budaya sekolah berpengaruh terhadap kinerja guru guru, profesionalisme guru, kepuasan kerja, lain
sebesar 16,1%, dan sisanya sebesar 83.9% ditentukan sebagainya yang tidak diteliti.
oleh sebab lain diluar model regresi sederhana atau

1004
PROSIDING SEMINAR NASIONAL LP2M UNM - 2019
“Peran Penelitian dalam Menunjang Percepatan Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia”
ISBN: 978-623-7496-14-4

Kabupaten Luwu. Tesis. Tidak diterbitkan.


KESIMPULAN Makassar: PPS UNM
Idwati. Gaya Kepemimpian Kepala sekolah dan Kinerja
1. Ada pengaruh positif dan signifikan kepemimpinan Guru. Eklektika: Jurnal Pemikiran & Penelitian
kepala sekolah terhadap kinerja guru SMK Negeri di Administrasi Pendidikan. VOL. 1 Tahun 2013
Kabupaten Pangkajene Kepulauan. Pengaruh positif Nomor 2 hlmn 153-162
ini berarti bahwa jika kepemimpinan kepala sekolah Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). 2016. Budaya,
semakin baik maka kinerja guru meningkat. (online). (http://kbbi.web.id/budaya, Diakses 25
2. Ada pengaruh positif dan signifikan manajemen Februari 2016)
kepala sekolah terhadap kinerja guru SMK Negeri di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). 2016. Pemimpin,
Kabupaten Pangkajene Kepulauan. Pengaruh positif (online). (http://kbbi.web.id/pemimpin, Diakses 7
ini berarti bahwa jika kepala sekolah mampu manajer Maret 2016)
yang dengan baik maka maka kinerja guru semakin Muhidin, Sambas Ali. 2007. Analisis Korelasi, Regresi
meningkat. dan Jalur dalam Penelitian: Dilengkapi Aplikasi
3. Ada pengaruh positif dan signifikan budaya sekolah Program SPSS. Bandung: Pustaka Setia
terhadap kinerja guru SMK Negeri di Kabupaten Mulyasa E. 2004. Manajemen Berbasis Sekolah: Konsep,
Pangkajene Kepulauan. Pengaruh positif ini berarti Strategi, dan Implementasi. Bandung: Remaja
bahwa jika budaya sekolah baik maka maka kinerja Rosdakarya
guru semakin meningkat. ________.2007. Menjadi Kepala Sekolah Profesional.
4. Ada pengaruh pengaruh positif dan signifikan Bandung Remaja Rosadakarya
kepemimpinan kepala sekolah manajemen kepala Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik
sekolah dan budaya sekolah terhadap kinerja guru Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 Tentang Standar
SMK Negeri di Kabupaten Pangkajene Kepulauan. Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru,
Pengaruh positif ini berarti bahwa jika kepemimpinan (online).
kepala sekolah, manajemen kepala sekolah dan (http://hukum.unsrat.ac.id/men/mendiknas_16_2007.
budaya sekolah baik maka maka kinerja guru pdf, diunduh pada tanggal 8 Maret 2016)
meningkat. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas)
Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala
DAFTAR PUSTAKA Sekolah/Madrasah
Riduwan. 2013. Metode dan Teknik Menyusun Proposal
Aas Hasanah. 2008. Produktivitas Manajemen Sekolah: Penelitian. Bandung: Alfabeta
Studi Kontribusi Kepemimpinan Kepala Sekolah, Suharsimi, Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu
Budaya Sekolah, dan Kinerja Guru terhadap Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta
Produktivitas Sekolah Menengah Pertama di Kota Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif
Bandung. Disertasi. Tidak diterbitkan. Bandung: dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Pascasarjana UPI Surya M. 2005. Mencermati kebijakan Pendidikan dalam
Abdullah, Sandi. 2013. Penilaian Kinerja Profesi Guru Mewujudkan Kemandirian Guru. Makalah
dan Angka Kreditnya. Malang: Gava Media symposium Nasional Pendidikan tentang
Andang. 2014. Manajemen & Kepemimpinan Kepala Rekonstruksi Profesi guru dalam Kerangka
Sekolah: Konsep, Strategi, & Inovasi Menuju Reformasi Pendidikan. Malang: Unismuh.
Sekolah Efektif. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun
Basir Muhammad. 2014. Pengaruh Komunikasi 2005 Tentang Guru dan Dosen,
Interpersonal, Kerja Tim, dan Budaya Kerja, (online). (http://sindikker.dikti.go.id/dok/
Terhadap Kinerja Guru Melalui Kepuasan Kerja dan UU/UUNo142005%28Guru%20&%20Dosen%29.pd
Motivasi Berprestasi. Disertasi. Tidak diterbitkan. f, diunduh pada tanggal 8 Maret 2016).
Makassar : PPS UNM UU. RI. No. 20 Tahun 2003. Sistem Pendidikan Nasional.
Dantes, N. 2012. Metode Penelitian. Yogyakarta: Andi Jakarta: Asokadikata dan Durat Bahagia.
Yogyakarta
Daryanto. 2015. Pengelolaan Budaya dan Iklim Sekolah.
Yogyakarta: Gava Media
Furqon, Chaerul. 2015. Budaya Organisasi, (online).
(https://www.
academia.edu/6755844/Budaya_Organisasi_BUDAY
A_ORGANISASI, diakses tang 25 Februari 2015)
Herman. 2011. Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah
Terhadap Kinerja Guru SMA Negeri 1 Belopa di

1005

Anda mungkin juga menyukai