Anda di halaman 1dari 54

Airway & Breathing

Management
Ns. Tria Monja Mandira, M.Kep
BIODATA
DIRI

N s . Tr i a M o n j a M a n d i r a , M . K e p
St a f Do s en Jur us a n Kep er a w a tan
STIKes Widya Dharma Husada

Hp : 085274522390
Email : triamonjamandira@wdh.ac.id
HASIL BELAJAR
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu
melakukan penatalaksanaan pasien dengan
gangguan pernafasan dan jalan nafas (airway and
breathing)
INDIKATOR KEBERHASILAN
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu :

1 2 3
Menjelaskan Melakukan Melakukan
Konsep jalan Pembebasan Penatalaksanaan
nafas dan jalan nafas pernafasan
pernafasan
MATERI POKOK
Konsep jalan nafas dan pernafasan
1

Pembebasan jalan nafas :teknik manual


2 dan alat bantu

Penatalaksanaan pernafasan
3 :pemeriksaan fisik pada breathing dan
cara pemberian O2 dan ventilasi
Apakah yang anda lakukan pada situasi ini ?
Bantuan pada sistem Respirasi :
• airway yang bebas
• bantuan ventilasi bila napas
spontan tidak adekuat
• Suplemen O2
Airway Control
Membebaskan jalan napas

Prioritas utama pada


Obstruksi airway yang akut.

Obstruksi airway pasien tak sadar

o/k jatuhnya pangkal


lidah ke arah posterior
Pasiendengan berikan
respirasidistresdan suplemen O2 berikan
masih bantuan
Bila ventilasi ventilasi
napasspontan tidak adekuat
Jika ada tanda-tanda :

• stridor – crowing – Cyanosis


• (+) aksesoris dan otot-otot
pernapasan retraksi suprasternal,
intercostal, epigastrik

Harus dianggap

obstruksi airway yang komplit


Pembebasan Jalan Nafas

Pengertian Tujuan

membebaskan jalan napas dari


segala hal yang dapat
• mencegah dan menghindari
mengakibatkan terganggunya
apapun yang dapat mengganggu
suplai oksigen ke paru paru, baik
aliran napas.
dengan cara manual ataupun
• Menjaga patensi jalan napas
bantuan alat mekanik
Penyebab Gangguan Jalan Napas

Adanya benda asing


mengakibatkan obstruksi

Relaxation of troath muscle.


Vomited stomach contents.
Damaged tissue.
Dentures.
Foreign bodies
Sumbatan Jalan Napas
Total
SUMBATAN BENDA ASING = TERSEDAK
Ciri-ciri
- Kesulitan Bernafas ( Memegangi Leher )
- Tidak Teraba Hawa Nafas
- Pernafasan See Saw
Parsial
Snoring = Ngorok = Pangkal Lidah
Gargling = Berkumur = Secret, Muntah
Crowing = Spasme Pelica Vocalis , Odema Laring
Manifestasi Klinis

1 Sumbatan Jalan
2 Sumbatan Jalan
Nafas Atas Nafas bagian Bawah

Snoring • Ronchi (kasar)


(mengorok)
• Wheezing
Gurgling ( suara
kumur) • Stridor

Stridor
Teknik Pembebasan Jalan Napas

• menggunakan ibu jari • Angkat dagu tekan dahi) • Dorongan rahang


dan jari lain pada tangan bawah)
yang sama,
• penolong menangkap
lidah dan rahang bawah
lalu mengangkatnya.

Heimlich
Head Tilt
Finger Sweap Jaw Thrust Manuver/Abdo
Chin lift minal Trush

Ingat!! Make sure, apakah obstruksi yang terjadi


itu parsial atau total
HEAD TILT CHIN LIFT
Tehnik ini digunakan pada korban
yang tidak mengalami trauma
pada kepala, leher, dan cidera
tulang belakang. Pertahankan
posisi mulut agar tetap terbuka.
Sedangkan pada bayi, ekstensi
kepala diberikan dengan tidak
maksimal / ½ ekstensi
JAW THRUST MANUVER
Tehnik ini sulit dilakukan, tetapi
merupakan tehnik paling aman
yang dapat diberikan pada korban
dengan indikasi curiga cidera
tulang belakang
Heimlich
Manuver/Abdominal Trush
Apabila terjadi sumbatan di dalam
saluran pernafasan dan
mengganggu saluran nafas, dapat
dilakukan Perasat HEIMLICH
MANEUVER.

Sambil memegang kepalan tangan


dengan tangan yang lain, penolong
menekan kepalan tangan ke perut
korban dengan dorongan cepat ke
atas. Hal ini diulang sampai
sumbatan keluar atau korban
menjadi tidak sadarkan diri
Manajemen Jalan napas
Untuk menentukan adanya gangguan jalan napas

Look (lihat)
Melihat gerakan nafas/pengembangan dada dan adanya
retraksi sela iga

Listen (dengar)
Mendengar aliran udara pernapasan

Feel (rasakan)
Merasakan adanya aliran udara pernapasan
Langkah kedua
Membuka jalan napas tanpa alat
• Head till chin lift atau jaw thrust

Jika obstruksi jalan napas


disebabkan oleh benda asing
lakukan manuver heimlich
atau sapuan jari
Pada pasien trauma

C. Spine conrol tanpa head till


Bila dengan cara diatas (tanpa alat) tidak
berhasil maka lakukan airway adjunct

Pengelolaan jalan napas dengan alat


1. Oropharyngeal air way
2. Nasopharingeal airway
3. Endotracheal intubation
4. Crycothyrotomy
5. Tracheostomy
Oropharyngeal air way (OPA)
• Memberikan fasilitas untuk
suctioning
• Mencegah endotrakheal tergigit
pasien
Oropharyngeal air way (OPA)
• Sebelum dipasang, sekret, darah,
muntahan dibersihkan dulu
(Suction)
• Hanya untuk pasien-pasien tak
sadar (GCS <8)

Komplikasi :
➢ menimbulkan obstruksi
➢ dapat menstimulasi muntah dan
spasme laring
Ukuran OPA
Orang dewasa :
Besar ukuran : 5
Medium ukuran : 4
Tehnik Insersi Small ukuran : 3
• Metode langsung / Tounge Blade
Methode
• Metode tak langsung / Up Sliding
methode

Bisa dengan bantuan “tounge“ spatel

Cara pengukuran
• Pilih ukuran yg sesuai
• tempelkan pipa oropharyngeal di wajah
pasien
• ukur dari tepi mulut sampai ke sudut
mandibula
Nasopharyngeal airway

• tube : tanpa cuff


dari plastik atau karet yang soft ( lunak )
• dipilih bila insersi oropharingeal sulit.
oleh karena :
- trimus,
- trauma masif di mulut,
- interdental wiring

Alat ini juga berguna :


pasien-pasien yang napas
spontan dan masih semiconscious
Nasopharyngeal airway
Teknik Nasopharyngeal airway

• Pakai sarung tangan


• Nilai besarnya lubang hidung dengan
besarnya pipa
nasofaring yang akan dimasukkan.
• Nilai adakah kelainan di cavum nasi
• Pipa nasofaring diolesi dengan jeli,
demikian juga lubang
hidung yang akan dimasukkan. Bila perlu
dapat diberikan vasokonstriktor hidung.
• Pegang pipa nasofaring sedemikian rupa
sehingga ujungnya menghadap ke telinga.
• Dorong pelan-pelan hingga seluruhnya
masuk, sambil
menilai adakah liran udara di dalam pipa.
• Fikasasi dengan plester.
Endotracheal intubation (ETT)

Pada pasien-pasien diatas secepatnya intubasi


Keuntungan :
• perlindungan airway > adekuat airway lebih paten,
risiko aspirasi lebih rendah memungkinkan “ clearing
airway “ > adekuat
• memungkinkan pemberian O2 dengan konsentrasi
tinggi
• bantuan ventilasi lebih adekuat ( volume tidak
terkontrol)
• dapat sebagai salahsatu pilihan rute pemberian obat-
obatan
Endotracheal intubation (ETT)

Waktu memasang ETT : lakukan penekanan pd


krikoid ( oleh orang yg membantu intubasi )
Tujuan : mencegah regurgitasi

Aspirasi Tekanan dipertahankan sampai setelah


“tube“ masuk dan cuff dikembangkan
Indikasi pemasangan Endotracheal
intubation (ETT)
• Henti jantung dan sedang dilakukan kompresi
jantung luar
• Pasien-pasien dengan ventilasi yang tidak adekkuat
( walaupun o.s. sadar )
• Melindungi airway ( koma, areflexia, henti jantung )
• Tidak dapat diventilasi dengan adekuat dengan
cara-cara yang konvensional pada pasien-pasien
yang tidak sadar
Komplikasi Endotracheal intubation
(ETT)
• gigi patah
• bibir laserasi
• perdarahan
• Hematom
• Ruptur trachea
Alat Endotracheal intubation (ETT)

Laringoskop Selang ETT stylet

Ambu bag
ALAT INTUBASI (STATICS)
• S : Scope
Stetoskope
Laryngoscope
• T : Tube
Endotrakeal (ET) tube dalam berbagai ukuran.
• A : Airway
OPA dengan berbagai ukuran/sesuai kebutuhan
Artifisial air way lainnya (BVM)
Central oksigen (Tabung atau dinding)
• T : Tape
• I : Introducer ,Stylet
• C : Cuff/Conector
• S : Suction.
Teknik intubasi
• Siapkan dan periksa kembali alat-alat yang tersedia
• Siapkan posisi kepala penderita
3 aksis : mulut, pharynx, trachea
Dalam 1 garis lurus agar visualisasi > mudah
• kepala ektensi dan leher flexi
Teknik intubasi

• Proses intubasi tidak boleh lebih dari


30 detik.
• Baik <15 detik
WARNING !!

• Antara intubasi dan intubasi


berikan nafas bantuan

Prinsip pemberian ventilasi


• Jalan nafas harus bebas
• Bila pasien sudah terintubasi frek. Ventilasi 8-10x/menit
• 1 ventilasi diberikan dalam waktu 1 detik(tidak terlalu cepat
& tidak dengan kekuatan penuh
Tindakan Crycothyrotomy
• Membuat lubang memakai pisau atau jarum pada membrana cricothyroidea
• Cara darurat ini dilakukan jika pasien mengalami sumbatan Jalan napas atas (
diatas pipa suara) yang tidak dapat diintubasi sehingga diperlukan lubang lain
dibawah sumbatan
• Indikasi
Pengelolaan jalan napas karena intubasi endotracheal tidak menungkinkan
Misalnya pada :Cedera maksilofacial, Cedera larynx, Obastruksi, jalan napas
• KONTRA INDIKASI
Coagulophathy
Cedera leher dengan pergeseran letak trachea
Trauma leher dengan distorsi bagian penting
Pada anak < 8 tahun (diutamakan dgn jarum
Trakeostomi
• Tindakan operatif untuk menghubungkan lubang trakhea dengan dunia
luar.
• Indikasi : Sumbatan jalan nafas bagian atas. Retensi secret Gangguan
ventilasi pernafasan.
• Tujuan Pemasangan:
Menjamin bebasnya jalan
Membantu traciobronchotoilet
Menguranggi dead spase
• Tujuan Perawatan:
Mencegah sumbatan selang tarchiostomi
Mencegah infeksi
Meningkatkan fungsi pernafasan
Menjaga tercabutnya selang trachiostomi.
Breathing Management
Cara pemberian O2
Pasien tanpa gangguan nafas berikan O2 2 Ltr/menit
melalui kanul Binasal
Pasien dengan gangguan nafas sedang berikan O2 5-
6 Ltr /menit melalui kanul binasal

kanul binasal Fi O2 : 24 – 44 % Aliran 1 – 6 Ltr/ menit


Cara pemberian O2
Sungkup Muka Sederhana Aliran gas 6-10 ltr/menit
Konsentrasi O2 60%
Sungkup Muka Dengan Kantong Rebreathing Aliran Gas 6
– 10 Ltr /m Konsentrsi O2 80 %

Sungkup Muka dengan kantong Non Rebreathing Aliran


Gas 8 – 12 Ltr/menit Konsentrasi O2 100%
➢Sungkup Venturi Aliran O2 24- 50% untuk pasien :
Ventilasi tidak teratur
➢Pasien hiperkarbi dengan hipoksemi sedang sampai
berat Pasien asma berikan O2 < 50%
Pasien asma berikan O2 < 50%
Sungkup Muka Sederhana Sungkup Muka dengan kantong
Non Rebreathing

Sungkup Muka Dengan Kantong


Rebreathing
kanul binasal
Konsentrasi O2 yang didapat
ADA PERTANYAAN ?
EVALUASI
Coba anda Jelaskan kembali
• Penyebab gangguan jalan napas?
• Teknik pembebasan jalan napas ?
• Manajemen jalan napas ?
• Teknik pembebasan jalan napas
dengan alat
KESIMPULAN
airway breathing management merupakan
tindakan untuk membebaskan jalan napas dan
mempertahankan kepatenan jalan napas
dengan tetap memperhatikan kontrol servikal

Change will not come if we wait for some other
person or some other time. We are the ones we’ve
been waiting for. We are the change that we seek
- Barack Obama

Anda mungkin juga menyukai