Anda di halaman 1dari 5

MODUL 2 DAMPAK DAN PEMECAHAN

MASALAH SOSIAL DI MASYARAKAT

Dampak Permasalahan Sosial


Setiap masalah yang terjadi dalam jangka waktu yang panjang, terus-menerus, dan
berkesinambungan akan menimbulkan dampak terhadap individu maupun
kelompok sosialnya. Di bawah ini merupakan dampak negatif dari adanya
permasalahan sosial:

1. Kemiskinan
Kemiskinan dapat menjadi sebab sekaligus dampak masalah sosial. Kemiskinan
yang berkesinambungan dapat menular seperti wabah.

Kemiskinan semakin menjadi-jadi saat stratifikasi di dalam masyarakat


menciptakan sekat-sekat pembatas berupa kelas sosial dan gap.

Hal ini menyebabkan adanya kejanggalan dalam interaksi antara seseorang yang
berada di satu kelas ekonomi dengan orang yang kelas ekonominya ada di bawah
atau atasnya.

Kemiskinan dapat menggerakkan seseorang untuk berkumpul dengan sesama agar


aman dari sakit hati dan malu akibat vonis sosial yang tidak selayaknya mereka
terima. Pada umumnya, karena kondisi kemiskinan yang memaksa tersebut,
mereka berkumpul membentuk pemukiman di tanah-tanah pinggiran yang kumuh
dan tak terawat. Akibatnya terjadi ketidakseimbangan lingkungan.

2. Kejahatan atau Kriminalitas


Permasalahan sosial yang tidak diselesaikan oleh pemerintah dan masyarakat akan
memunculkan kejahatan atau kriminalitas. Selain memunculkan kerisauan, hal ini
tentu membuat hilangnya rasa aman dan nyaman.

Kejahatan terjadi karena adanya perubahan sosial atau ekonomi, masalah


kependudukan, kesulitan ekonomi, pemerintahan yang lemah dan KKN (korupsi,
kolusi, dan nepotisme), gangguan kesehatan mental, dan pola asuh yang keliru.

Kejahatan dapat dipelajari seseorang melalui media apapun, termasuk interaksi


dengan orang-orang di dekatnya. Permasalahan sosial yang melahirkan kejahatan
dapat melahirkan kejahatan-kejahatan yang lain. Kemungkinan adanya organisasi-
organisasi kejahatan yang tumbuh subur dapat menginspirasi orang lain untuk
melakukan kejahatan serupa.
3.Disorganisasi keluarga
Permasalahan sosial dapat menyebabkan perpecahan keluarga sebagai unit
terkecil dalam kelompok masyarakat. Perpecahan ini muncul karena anggota di
dalam keluarga tidak dapat memenuhi kebutuhan minimal keutuhan sebagai
keluarga.

Dalam kaca mata sosiologi, disorganisasi bisa berupa keluarga yang tidak lengkap
karena di tidak adanya pernikahan, perceraian, krisis intern, krisis keluarga, dan
kekurangan dalam keluarga.

Pada dasarnya, disorganisasi keluarga terjadi karena ketidakmampuan atau


keterlambatan untuk menyesuaikan diri dengan situasi sosial dan ekonomi yang
baru. Ketidaksiapan menghadapi masa transisi menjadi sebab utama bagi
kebanyakan kasus disorganisasi keluarga.

4. Masalah generasi muda


Dampak dari permasalahan sosial pada poin ini seringkali disebabkan oleh dua hal
mendasar, yakni keinginan untuk melawan dan sifat apatis. Keinginan melawan
pada umumnya dibarengi rasa takut terhadap keluarga, masyarakat, dan Tuhan
karena kehancuran sebagai akibat perbuatannya yang menyimpang. Sementara itu,
sifat apatis seringkali disertai rasa kecewa yang sudah terakumulasi terhadap
masyarakat.

Generasi muda seringkali terjepit di antara norma-norma lama yang didapatkan


dari nenek moyang mereka dan norma-norma baru yang muncul akibat dari
perkembangan zaman. Pada masyarakat yang berada dalam fase transisi, generasi
muda semakin merasa tertekan.

Antara keinginan untuk berekspresi atau batasan yang diberikan. Di sisi lain, pada
usia muda seringkali muncul rasa ingin membuktikan kemampuan diri tanpa harus
bergantung kepada siapapun, termasuk orang tua.

Generasi muda yang tidak bisa mengendalikan perasaan, ego, sopan santun, dan
keimanannya seringkali menerobos nilai-nilai secara frontal. Pada perilaku yang
negatif, hal ini tidak jarang berujung pada konsumsi minuman keras dan
narkoba, seks bebas, geng motor yang melakukan pembegalan, tawuran,
perjudian, dan lain-lain.

5. Perang
Permasalahan yang tak kunjung usai mengakibatkan adanya konflik dan dendam
di antara dua belah pihak. Pada akhirnya, bara yang sudah menyala itu akan
mudah tersulut api begitu ada angin yang berhembus, walau sedikit.
Perang memiliki efek jangka panjang seperti korban nyawa, trauma, rusaknya
fasilitas umum, balas dendam, dan retaknya hubungan sosial. Tidak cukup sampai
di situ, akibat perang akan muncul pemukiman-pemukiman darat yang mungkin
kumuh, minimnya pasokan bahan makanan, dan hilangnya pendidikan.

6. Masalah penduduk
Permasalahan sosial yang tidak terselesaikan dapat menyebabkan perkembangan
penduduk tidak merata antara satu daerah dengan yang lain. Perkembangan
penduduk di antaranya meliputi fasilitas yang tidak seimbang, subsidi yang
berbeda, kualitas pendidikan yang berbeda, SDM yang rendah, dan kesejahteraan
ekonomi yang seakan-akan dibedakan. Hal ini dapat mengakibatkan kemiskinan,
kriminalitas, dan lainnya.

Masalah penduduk terbagi menjadi dua masalah besar, yang pertama masalah
kuantitas meliputi jumlah penduduk, pertumbuhan penduduk, komposisi
penduduk, dan kepadatan penduduk. Yang kedua masalah kualitas yang meliputi
pendidikan, kesehatan, dan tingkat penghasilan.

7. Kebodohan
Kebodohan merupakan dampak permasalahan sosial karena belum
terselesaikannya masalah ekonomi dan budaya. Kebodohan bisa disebabkan oleh
ketidakmampuan dalam hal ekonomi seperti tidak mampu membayar uang
pendidikan atau karena malas untuk belajar dan menganggap bahwa pendidikan
tidak penting.

8. Kesenjangan sosial
Kesenjangan sosial terjadi akibat adanya kemiskinan yang dibiarkan sementara
para kapitalis dan pelaku KKN dibiarkan. Kesenjangan sosial dapat
mengakibatkan kriminalitas karena adanya ketidakseimbangan ekonomi.

9. Pengangguran
Pengangguran muncul karena SDM yang rendah, malas belajar, lesunya ekonomi,
atau karena kurangnya lapangan pekerjaan.

10. Ketidakadilan
Ketidakadilan terjadi karena adanya pihak yang melanggar batas pihak lain, tetapi
tetap dibiarkan dan tidak diberikan fasilitas untuk mendapatkan keadilan.
Namun, apapun masalah yang datang menerjang, kita sebaiknya mampu
mengambil hikmah. Terkadang permasalahan sosial memiliki dampak positif, di
antaranya sebagai berikut:

1. a) Potensi munculnya norma dan nilai baru.


2. b) Adanya perubahan sosial-ekonomi.
3. c) Struktur sosial lebih dinamis.
4. d) Meningkatnya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
5. e) Berkembangnya industri.
6. f) Meningkatnya kesadaran politik.
7. g) Perlindungan hak asasi manusia (HAM) yang lebih menyeluruh.

Solusi Permasalahan Sosial


Bahasan kita mengenai permasalahan sosial akan menjadi sia-sia tanpa adanya
solusi yang ditunggu-tunggu. Berikut ini merupakan upaya Indonesia untuk
mengatasi permasalahan sosial yang terjadi:

1. Mengembangkan Industri Kecil di Pedesaan


Langkah ini dapat mencegah kemiskinan rakyat desa, memeratakan
pembangunan, dan mencegah terjadinya arus urbanisasi (perpindahan dari desa ke
kota). Pengembangan industri merupakan satu langkah yang utuh mulai dari
sosialisasi, penanaman motivasi dan mindset, seleksi, pembinaan, bantuan modal,
bantuan pemasaran, dan manajemen usaha.

Dengan adanya langkah yang komprehensif, dapat dibayangkan jika banyak


industri yang beroperasi di pedesaan. Masyarakat desa memiliki penghasilan yang
bervariasi dan hal ini akan mengurangi permasalahan sosial yang ada.

2. Meningkatkan Mobilitas Tenaga Kerja dan Stabilitas Modal


Tenaga kerja yang sebelumnya sudah ada diberikan pembinaan yang lebih intens
untuk kemudian dipindahkan ke wilayah yang lapangan kerjanya lebih luas.
Demikian agar mereka mempunyai daya saing dengan tenaga kerja lainnya.

Sementara stabilitas modal adalah untuk memindahkan industri dari tempat yang
sudah terlalu banyak lapangan kerja ke tempat yang lebih banyak
penganggurannya. Hal ini dilakukan agar tercapai pemerataan lapangan kerja.

3. Menanamkan Nilai-Nilai Moral dan Agama


Dengan memberikan ajaran agama dan nilai-nilai moral yang ada pada
masyarakat dapat mengurangi risiko terjadinya permasalahan sosial. Bukan hanya
itu, nilai-nilai moral dan agama dapat memperkuat iman seseorang sehingga jauh
dari tindak kejahatan.

4. Memberikan Bantuan Asuransi Kesehatan


Kesehatan masyarakat sangat perlu diperhatikan karena sangat penting dalam
pembangunan suatu negara. Selain itu, masyarakat yang sehat menggambarkan
bahwa negara itu jauh dari permasalahan sosial.
5. Memberikan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Kepada
Siswa
Batunan BOS ini dapat memberikan keringanan pada siswa-siswa yang tidak
mampu dapat bersekolah. Semakin banyak siswa-siswa yang dapat sekolah, maka
kualitas pendidikan semakin baik. Pendidikan sangat perlu diperhatikan terutama
bagi negara karena jika tidak diperhatikan bisa menyebabkan permasalahan sosial.

6. Memberikan Program Beasiswa


Tidak sedikit orang yang sangat ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang
lebih tinggi, tetapi tidak memiliki biaya sehingga orang tersebut tidak bisa
mendapatkan ilmu yang sudah diidam-idamkan. Oleh karena itu, dengan
memberikan program besasiswa bagi seseorang yang punya keahlian khusus dapat
meningkatkan kualitas SDM.

7. Memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT)


Masyarakat yang kesulitan secara ekonomi merupakan salah satu tanda akan
memunculkan permasalahan sosial. Oleh karena itu, dengan memberikan BLT,
masyarakat yang kesulitan secara ekonomi akan merasa sedikit terbantu.

Grameds, itulah pembahasan kita mengenai permasalahan sosial. Gramedia selalu


menjaga komitmen untuk menjadi #Sahabattanpabatas dalam menampilkan buku-
buku terbaik kami untuk Anda.

Anda mungkin juga menyukai