Anda di halaman 1dari 20

MODUL

Konsep Dasar Sejarah


I. INFORMASI UMUM
A. Identitas Modul
Mata Pelajaran :
Sejarah Indonesia
Nama Pengajar :
Eko Prasetyo Hidayat, S. Pd.
Institusi :
SMKS Muhammadiyah 1 Gresik
Jenjang sekolah :
SMK
Elemen :
Pemahanan Konsep Dasar Sejarah
Fase capaian E :
Diskripsi :
Manusia,ruang,waktu; Diakronik (kronologi) Sinkronik,
penelitian sejarah
Capaian Pembelajaran : Peserta didik mampu memahami konsep dasar Ilmu sejarah
yang digunakan untuk menjelaskan peristiwa sejarah,
memaahami konsep dasar ilmu sejarah sebagai pisau analisa
untuk mengkaji peristiwa sejarah,memahami manusia sebagai
obyek dan subyek sejarah,memahami peristiwa sejarah dalam
ruang lingkup lokal, nasional, dan global, memahami sejarah
dimensi masa lalu,masa kini, dan masa depan, memahami sejarah
dari aspek perkembangan perubahan, berkelanjutan, dan
berulangan, memahami sejarah secara diakronik (kronologi)
maupun sinkronik.
Alokasi Waktu : 12 Jam Pelajaran
B. Kompetensi Awal
Pada akhir Fase E, peserta didik mampu memahami mengenal manusia purba. ruang,
waktu, diakronis (kronologi), sinkronis, pengertian sejarah,konsep manusia ruang dan
waktu sejarah dan teori sosial, metode penelitian sejarah, serta sejarah lokal.

C. Profil Pelajar Pancasila


Dimensi Profil Pelajar Pancasila yang harus dicapai peserta didik: bergotong royong,
kreatif, bernalar kritis, dan mandiri.
D. Sarana dan Prasarana
1. Sarana: Laptop dan HP
2. Prasarana:
a. Sumber lisan pelaku/saksi sejarah atau tokoh masyarakat.
b. Data/dokumen tertulis yang berhubungan dengan peristiwa sejarah.
c. Buku-buku, koran, atau majalah sejarah yang relevan dengan materi/peristiwa
sejarah.
d. Sumber digital yang relevan dengan materi/peristiwa sejarah.
E. Target Peserta Didik
Peserta didik reguler/tipikal.

F. Model Pembelajaran
Blanded learning itu campuran antara daring dan luring
 Discovery learning

II. KOMPONEN INTI


A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik Menjelaskan konsep dasar ilmu sejarah yang dapat digunakan
untuk menjelaskan peristiwa sejarah dengan menggunakan kata-kata sendiri.

Peserta didik Memaparkan pemahaman konsep dasar ilmu sejarah sebagai


pisau analisa untuk mengkaji peristiwa sejarah yang terjadi di lingkungan
sekitar.
Peserta didik Menjelaskan pemahaman Manusia sebagai subjek dan objek
sejarah; dan menjelaskannya menggunakan bahsa sendiri
Peserta didik Mengidentifikasi dan merfleksi peristiwa sejarah dalam ruang
lingkup lokal,nasinal dan global
Peserta didik Menganalisa dan menerapkan konteks sejarah dalam dimensi
masa lalu, masa kini, dan masa depan;
Peserta didik Memahami sejarah dari aspek perkembangan, perubahan,
keberlanjutan, dan keberulangan; menjabarkan peristiwa sejarah secara
diakronik (kronologi) maupun sinkronik.
B. Pemahaman Bermakna
 Menjelaskan konsep dasar ilmu sejarah melalui identifikasi unsur-unsur Ilmu
Pengetahuan.
 Mendiskripsikan konsep dasar ilmu sejarah untuk dipergunakan sebagai pisau analisa
dalam mengevaluasi sebuah peristiwa sejarah
 Mndiskripsikan manusia sebagai subjek objek sejarah melalui identifikasi peran dan
fungsi manusia dalam sejarah
 Menjelaskan peristiwa sejarah dalam ruang lingkup lokal, nsional, dan global,
dengan contoh-contoh yang telah diklarifikasikan (mengklarifikasikan contoh-
contoh)
 Mendiskripsikan peristiwa sejarah dalam dimensi masa lalu, masa kini, dan masa
depan, dengan mengemukakan peristiwa kekinian yang merupakan refleksi masa
lampau,

C. Pertanyaan Pemantik
1. Mengapa suatu peristiwa sejaran perlu diungkap/diceritakan kembali?
2. Apa mamfaat mengungkap/menceritakan kembali suatu peristiwa sejarah?
D. Kegiatan Pembelajaran
Persiapan Pembelajaran
 Modul ini disusun untuk membantu peserta didik dalam memahami materi
Manusia,ruang,waktu;Diakronik (kronologi) Sinkronik, penelitian
sejarah
 Peserta Didik dapat menggunakan sumber lain, seperti youtube, artikel di
internet, buku atau sumber lainnya untuk mencapai tujuan pembelajaran
dan tentunya Capaian Pembelajaran.
 Peserta didik yang sudah memahami materi dan mencapai tujuan
pembelajaran dapat melanjutkan ke modul berikutnya yang telah
diberikan guru di Elearning maupun di Grup WA. Sehingga dalam satu
kelas pencapaian modul peserta didik tidak sama.
 Peserta didik yang mengalami kendala atau hambatan selama proses
pembelajaran dapat menghubungi guru yang bersangkutan untuk
ditindaklanjuti. Seperti tidak memiliki paket internet atau gawai
bermasalah.
Langkah Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan

 Melalui aplikasi google Meet


 Peserta didik menunjukkan sikap bertakwa dan berakhlak mulia
dengan memberikan salam dan berdoa termasuk berbicara atau
menulis di kolom chat dengan sopan
 Menyampaikan motivasi
 Menyampaikan tujuan pembelajaran
 Melalui google form yang dikirim oleh guru lewat Grup Whatsapp
peserta didik mengisi daftar hadir.
Kegiatan inti

Kegiatan Inti (60Menit / Pertemuan)


Pertemuan 1

 Peserta didik mengamati materi dari guru yang di upload melalui elearning untuk
mengidentifikasi (identify) masalah dalam kehidupan terkait konsep dasar ilmu
sejarah yang dapat digunakan untuk menjelaskan peristiwa sejarah
 Peserta didik mengeksplorasi (explore) strategi untuk menyeleseikan masalah dalam
konsep dasar ilmu sejarah yang dapat digunakan untuk menjelaskan peristiwa sejarah
Pertemuan 2

 Peserta didik mengamati materi dari guru yang di upload melalui elearning untuk
mengidentifikasi (identify) masalah dalam kehidupan pemahaman konsep dasar
ilmu sejarah sebagai pisau analisa untuk mengkaji peristiwa sejarah yang terjadi di
lingkungan sekitar
 Peserta didik mengeksplorasi (explore) strategi untuk menyeleseikan masalah dalam
pemahaman konsep dasar ilmu sejarah sebagai pisau analisa untuk mengkaji peristiwa
sejarah yang terjadi di lingkungan sekitar
Pertemuan 3

 Peserta didik mengamati materi dari guru yang di upload melalui elearning untuk
mengidentifikasi (identify) masalah dalam kehidupan terkait subjek dan objek
sejarah
 Peserta didik mengeksplorasi (explore) strategi untuk menyeleseikan masalah dalam
subjek dan objek sejarah
Pertemuan 4

 Peserta didik mengamati materi dari guru yang di upload melalui elearning untuk
mengidentifikasi (identify) masalah dalam kehidupan merfleksi peristiwa sejarah
dalam ruang lingkup lokal,nasinal dan global
 Peserta didik mengeksplorasi (explore) strategi untuk menyeleseikan masalah dalam
merfleksi peristiwa sejarah dalam ruang lingkup lokal,nasinal dan global
Pertemuan 5

 Peserta didik mengamati materi dari guru yang di upload melalui elearning untuk
mengidentifikasi (identify) konteks sejarah dalam dimensi masa lalu, masa kini, dan
masa depan
 Peserta didik mengeksplorasi (explore) strategi untuk menyeleseikan masalah dalam
konteks sejarah dalam dimensi masa lalu, masa kini, dan masa depan
Pertemuan 6

 Peserta didik mengamati materi dari guru yang di upload melalui elearning untuk
mengidentifikasi (identify aspek perkembangan, perubahan, keberlanjutan, dan
keberulangan; menjabarkan peristiwa sejarah secara diakronik (kronologi) maupun
sinkronik.
 Peserta didik mengeksplorasi (explore) strategi untuk menyeleseikan masalah dalam
aspek perkembangan, perubahan, keberlanjutan, dan keberulangan; menjabarkan
peristiwa sejarah secara diakronik (kronologi) maupun sinkronik.
Kegiatan Penutup
1. Melaui aplilasi google meet peserta didik dengan bimbingan guru
tentang menyimpulkan point-point penting yang muncul dalam
kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan
2. Melaui aplilasi google meet guru memberikan memberikan
penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama
yang baik.
3. Melaui aplilasi google meet guru menyampaikan judul materi yang
akan dipelajari dipertemuan selanjutnya

E. Asesmen
1. Asesmen Diagnostik Non Kognitif
Informasi apa saja yang
Pertanyaan kunci yang ingin ditanyakan
ingin digali?
Aktivitas peserta didik selama 1. Apa saja kegiatanmu sepanjang hari di rumah?
belajar di rumah 2. Apakah memiliki waktu cukup untuk belajar?
3. Sebutkan 5 hal dari yang paling menyenangkan
sampai yang paling tidak menyenangkan ketika
sedang belajar!
Apakah aktivitas di rumah 1. Apakah hobimu?
mendukung minat dan bakat 2. Apakah hobimu berkaitan dengan program keahlian
peserta didik yang dipilih?
3. Apakah kamu merasa senang jika diajak ketempat-
tempat yang memiliki nilai bersejarah?
4. Apakah kamu senang mendengarkan cerita orang
tua/ kakek nenek mu tentang masa lalunya?
Kondisi keluarga dan 1. Dengan siapa kamu tinggal dirumah? apakah
pergaulan siswa bersama orang tuamu?
2. Apa pekerjaan orang tuamu / walimu?
3. Berapa saudaramu?
4. Apakah kamu harus membantu orang tuamu
bekerja?
5. Dengan siapa biasanya kamu bermain dirumah?
6. Apakah temanmu juga masih bersekolah?
7. Apakah temanmu seumuran denganmu?
8. Jika tidak, apakah dia lebih muda atau lebih tua dari
kamu?
Gaya belajar, karakter, serta 1. Apakah kamu belajar setiap hari atau ketika ada
minat siswa PR, tugas atau ujian saja?
2. Adakah yang membantumu belajar? Kalau ada,
siapa? Orang tua, saudara atau temanmu?
3. Jika ada tugas, apakah langsung kamu selesaikan
atau menunggu jika sudah mendekati waktu
pengumpulan baru kamu kerjakan?
4. Apa harapan dan mimpimu?

Langkah-langkah apa saja yang akan dilakukan? Alat bantu apa yang
dibutuhkan?
Persiapan - Menyiapkan beberapa
lembar kertas untuk menulis
dan/atau menggambar
jawaban jika dilakukan
secara luring.
- Menyiapkan google
formulir atau aplikasi lain
jika dilakukan secara
daring.
Pelaksanaan
1. Berikan penguatan dan/atau pertanyaan lanjutan saat peserta
didik menjawab pertanyaan.
2. Arahkan dan berikan informasi lebih lanjut jika peserta didik
balik bertanya.
-
3. Beri waktu peserta didik untuk menjawab pertanyaan yang
diajukan.
4. Jika peserta didik merasa kesulitan dalam memahami
pertanyaan, sederhanakan pertanyaan dengan menggunakan
bahasa yang lebih mudah dipahami.
Tindak lanjut
1. Jika peserta didik menyampaikan masalah, ajak berdikusi
untuk menentukan penyelesaiannya.
2. Jika diperlukan komunikasikan permasalahan tersebut -
dengan orang tua.
3. Lakukan asesmen diagnostik non kognitif secara berkala
sesuai kebutuhan.

2. Asesmen diagnostik Kognitif (terlampir)

3. Asesmen Formatif (Terlampir)

 Observasi penilaian sikap


 Observasi aktifitas peserta didik
 Penilaian diri
 Penialian antar teman

4. Asesment Sumatif (Terlampir)

F. Pengayaan dan Remedial


1. Pengayaan adalah kegiatan pembelajaran yang diberikan pada peserta didik dengan
capaian tinggi agar mereka dapat mengembangkan potensinya secara optimal. Bagi
siswa yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran pengayaan
sebagai berikut:
a. Membuat penelitian satu peristiwa sejarah secara individual
b. Membuat resensi salah satu buku sejarah (buku biografi tikoh sejarah)

Nilai Peserta Didik Kegiatan Pembelajaran Keterangan


(x)
NKB ≤ N ≤ NMakx Diberikan materi masih dalam NKB = Nilai Ketuntasan
cakupan KD dengan pendalaman Belajar
sebagai pengetahuan tambahan NMaks = Nilai maksimal
N = NMaks Diberikan materi melebihi cakupan ideal
KD dengan pendalaman sebagai N = Nilai yang dicapai
pengetahuan tambahan. peserta didik

2. Remedial diberikan kepada peserta didik yang membutuhkan bimbingan untuk


memahami materi atau pembelajaran mengulang. Materi yng diberikan masih sama
dengan menggunakan pendekatan individual.

III. LAMPIRAN
1. Assesment
2. Lembar Kerja Peserta Didik
3. Bahan bacaan guru dan peserta didik
4. Lembar Penilaian Pengetahuan, Ketrampilan dan Sikap
5. Glosarium
6. Daftar Pustaka

LAMPIRAN 1 ASSESMENT
1. Assestmen Diagnostik Kognitif)

Guru akan melaksanakan penilaian Pengetahuan untuk program ini. Penilaian ini akan
terdiri dari pertanyaan dengan jawaban singkat, pilihan ganda atau pertanyaan benar/salah
yang berhubungan dengan modul pelatihan ini.
Siswa harus mencapai hasil yang kompeten dalam Penilaian Pengetahuan. Penilaian tertulis
dilakukan tanpa melihat buku dan standar minimum 80% disyaratkan

Tugas Individu

Kerjakan soal di bawah ini dengan singkat dan jelas!


1. Buatlah 2 contoh diakronis dalam mempelajari sejarah?
2. Bagaimana menerapkan berfikir sinkronis dalam memahami dan merekontruksi
sejarah yang dipelajari?
3. Bagaimana contoh-contoh konsep ruang dan waktu dalam mempelajari sejarah?
4. Bagaimana makna perubahan dalam mempelajari sejarah?
5. Buatlah 1 contoh berfikir keberlanjutan dalam memahami dan merekontruksi sejarah
yang dipelajari?

 Kunci Jawaban

1. Buatlah 2 contoh diakronis dalam mempelajari sejarah?
 Perkembangan Sarekat Islam di Solo, 1911-1920
 Terjadinya Perang Diponegaro, 1925-1930;
2. Bagaimana menerapkan berfikir sinkronis dalam memahami dan merekontruksi
sejarah yang dipelajari?
pendekatan sinkronis untuk menggambarkan keadaan ekonomi  di Indonesia pada suatu
waktu tertentu, menganalisis struktur dan fungsi ekonomi hanya pada keadaan tertentu
dan pada di saat itu.Penelitian arsip memungkinkan orang untuk meneliti waktu yang
panjang.  Istilah memanjang dalam waktu itu meliputi juga gejala sejarah yang ada
didalam waktu yang panjang itu.Ada juga yang menyebutkan ilmu sinkronis, yaitu ilmu
yang meneliti gejala - gejala yang meluas dalam ruang tetapi dalam waktu yang terbatas.
3. Bagaimana contoh konsep ruang dan waktu dalam mempelajari sejarah?
Pembacaan teks Proklamasi tanggal 17 Agustus 1945 di jalan Pegangsaan Timur
no.56.
4. Bagaimana makna perubahan dalam mempelajari sejarah?
Perubahan ini dapat diartikan sebagai segala aspek kehidupan yang terus bergerak seiring
dengan perjalanan kehidupan masyarakat.
5. Buatlah 1 contoh berfikir keberlanjutan dalam memahami dan merekontruksi
sejarah yang dipelajari?
Contoh:
Suatu masyarakat baru melakukan adopsi lembaga-lembaga lama. Misalnya pada masa
kolonial, kebijakan pemerintah kolonial mengadopsi kebiasaan lama, antara lain dalam
menarik pajak kepada rakyat, Belanda meniru raja-raja pribumi, yaitu menarik pajak dari
rakyat, sekarang pemerintahan juga tetap menarik pajak dari rakyat.

Rubik penilaian

LEMBAR PENILAIAN PENGETAHUAN


Konsep ilmu JENIS
SOAL SKOR
sejarah SOAL
Tes tulis 1. Buatlah 2 contoh diakronis dalam
1-20
mempelajari sejarah?
Tes tulis 2. Bagaimana menerapkan berfikir
sinkronis dalam memahami dan
1-20
merekontruksi sejarah yang
dipelajari?
Tes tulis 3. Bagaimana contoh-contoh konsep
ruang dan waktu dalam 1-20
mempelajari sejarah?
Tes tulis 4. Bagaimana makna perubahan
dalam mempelajari sejarah? 1-20

Tes tulis 5. Buatlah 1 contoh berfikir


keberlanjutan dalam memahami
dan merekontruksi sejarah yang 1-20
dipelajari?

Total Nilai 100

Nilai = jumlah skor


Kriteria Ketuntasan :
a. N ≥ 75 (tuntas / lulus / kompeten)
b. N < 75 (belum tuntas / belum lulus / belum kompeten)

2. Asesmen Formatif
LEMBAR PENGAMATAN SIKAP (PROFIL PELAJAR PANCASILA)

Pedoman Penskoran
No Aspek Pedoman Penskoran
1. Beriman,bertakw Skor 4, apabila selalu mengungkapkan atau menyampaikan ide atau
a kepada Tuhan gagasan dengan bahasa lisan yang efektif
Yang Maha Skor 3, apabila sering mengungkapkan atau menyampaikan ide atau
Esadan berakhlak gagasan dengan bahasa lisan yang efektif
muli Skor 2, apabila kadang-kadang mengungkapkan atau
menyampaikan ide atau gagasan dengan bahasa lisan yang
efektif
Skor 1, apabila tidak pernah mengungkapkan atau
2. Mandiri menyampaikan
Skor ide atau
4, apabila tidak gagasan
pernah dengan
menyela, bahasa lisan
memotong, atauyang
menginterupsi
pembicaraan seseorang ketika sedang mengungkapkan gagasannya.
Skor 3, apabila kadang-kadang menyela, memotong, atau
menginterupsi pembicaraan seseorang ketika sedang mengungkapkan
gagasannya.
Skor 2, apabila sering menyela, memotong, atau menginterupsi
pembicaraan seseorang ketika sedang mengungkapkan gagasannya.
Skor 1, apabila selalu menyela, memotong, atau menginterupsi
pembicaraan seseorang ketika sedang mengungkapkan gagasannya.
3. Kreatif Skor 4, apabila materi/jawaban benar, rasional, dan jelas.
Skor 3, apabila materi/jawaban benar, rasional, dan tidak jelas
Skor 2, apabila materi/jawaban benar, tidak rasional, dan tidak
jelas
Skor 1, apabila materi/jawaban tidak benar, tidak rasional, dan tidak
jelas
4. Gotong royong Skor 4, apabila selalu memberi masukan/saran
Skor 3, apabila sering memberi masukan/saran
Skor 2, apabila kadang-kadang memberi masukan/saran
Skor 1, apabila tidak pernah member masukan/saran
(*) diisi sesuai dengan perolehan skor sesuai dengan pedoman penskoran
(**) nilai diperoleh dari penghitungan:
NO NAMA PESERTA ASPEK YANG DINILAI JUMALH NILAI
DIDIK SKOR
1 2 3 4

3. Assestmen Sumatif

NO SOAL KUNC SKO


I R
1 Selain manusia dan ruang, waktu merupakan unsur penting lain dalam A 20
sejarah karena....
A. Sejarah manusia berlangsung dalam waktu tertentu
B. Hanya manusia yang memiliki unsur konsep waktu
C. Waktu menentukan bekerjanya akal budi dan kesadaran
D. Waktu menjadi penentu utama perjalanan hidup manusia
E. Manusia membutuhkan waktu untuk menciptakan
sejarah
2 Salah satu faktor yang menyebabkan sejarah tidak dapat dipisahkan dari A 20
kehidupan manusia adalah....
A. Manusia merupakan penggerak sejarah
B. Sejarah merupakan ilmu yang mempelajari manusia
C. Manusia selalu mengalami perubahan di dalam
kehidupannya
D. Sejarah selalu membahas kehidupan manusia dan
lingkungannya
E. Sesuatu bisa dikatakan sebagai sejarah jika
terdapat saksi dan bukti

3 Peristiwa-peristiwa sejarah yang termasuk dalam Sejarah Indonesia A 20


Purba, Sejarah Kuno, dan Sejarah Indonesia Modern merupakan
contoh.....
A. Periodisasi
B. Kronik
C. Kronologi
D. Kurun waktu
E. Zaman
4 Peninggalan masa lalu yang bersifat material adalah.... C 20
A. Cita-cita
B. Falsafah kehidupan
C. Artefak
D. Folklore
E. Nilai dan morma- norma kehidupan
5 Dibawah ini merupakan sumber sejarah tertulis, kecuali.... B 20
A. Prasasti
B. Kronik
C. Notulen
D. Piagam
E. Kitab

Lampiran II : Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik


A. DIKRONIS
Menurut Galtung, sejarah adalah ilmu diakronis berasal dari kata diachronich; ( dia
dalam bahasa latin artinya melalui/ melampaui dan chronicus artinya waktu ). Diakronis
artinya memanjang dalam waktu tetapi terbatas dalam ruang. 
Cara berfikir diakronik dalam mempelajari sejarah
Sejarah itu diakronis maksudnya memanjang dalam waktu, sedangkan ilmu-ilmu
sosial itu sinkronis maksudnya melebar dalam ruang. Sejarah mementingkan proses, sejarah
akan membicarakan satu peristiwa tertentu dengan tempat tertentu, dari waktu A sampai
waktu B. 
Sejarah berupaya melihat segala sesuatu dari sudut rentang waktu. Pendekatan
diakronis adalah salah satu yang menganalisis evolusi/perubahan sesuatu dari waktu ke
waktu, yang memungkinkan seseorang untuk menilai bagaimana bahwa sesuatu perubahan
itu terjadi sepanjang masa. Sejarawan akan menggunakan pendekatan ini untuk menganalisis
dampak perubahan variabel pada sesuatu, sehingga memungkinkan sejarawan untuk
mendalilkan MENGAPA keadaan tertentu lahir dari keadaan sebelumnya atau MENGAPA
keadaan tertentu berkembang / berkelanjutan.
Contoh:
Perkembangan Sarekat Islam di Solo, 1911-1920
Terjadinya Perang Diponegaro, 1925-1930;
Revolusi Fisik di Indonesia, 1945-1949;
Gerakan Zionisme 1897-1948 dan sebagainya.
B. SINKRONIK
Cara berfikir sinkronik dalam mempelajari sejarah
Sinkronis artinya meluas dalam ruang tetapi terbatas dalam waktu. Sedangkan
ilmu sosial itu sinkronik (menekankan struktur) artinya  ilmu sosial meluas dalam ruang.
Pendekatan sinkronis menganalisa sesuatu tertentu pada saat tertentu, titik tetap pada
waktunya. Ini tidak berusaha untuk membuat kesimpulan tentang perkembangan peristiwa
yang berkontribusi pada kondisi saat ini, tetapi hanya menganalisis suatu kondisi seperti itu.
Contoh:
1. Perkembangan ekonomi pada tahun 1998.
2. Pembacaan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945.
Penelitian arsip memungkinkan orang untuk meneliti waktu yang panjang.  Istilah
memanjang dalam waktu itu meliputi juga gejala sejarah yang ada didalam waktu yang
panjang itu.Ada juga yang menyebutkan ilmu sinkronis, yaitu ilmu yang meneliti gejala -
gejala yang meluas dalam ruang tetapi dalam waktu yang terbatas.
Sedangkan contoh penulisan sejarah dengan topik - topik dari ilmu sosial yang disusun
dengan cara sinkronis lainnya misalnya adalah: 
- Tarekat Naqsyabandiyah 
- Qodiriyah di pesantren -  pesantren Jawa´; 
- Kota - kota metropolitan : Jakarta , Surabaya dan Medan´; (metode survey dan interview
hanya    memungkinkan topik yang kontemporer dengan jangka waktu yang pendek, tetapi
bisa jadi ruangnya yang sangat luas.
Kedua ilmu ini saling berhubungan ( ilmu sejarah dan ilmu – ilmu sosial ). Kita ingin mencatat
bahwa ada persilangan antara sejarah yang diakronis dan ilmu sosial lain yang sinkronis
Artinya ada kalanya sejarah menggunakan ilmu sosial, dan sebaliknya, ilmu sosial
menggunakan sejarah Ilmu diakronis bercampur dengan sinkronis.
Contoh diakronis dan sinkronis dalam satu kalimat: 
- Peranan militer dalam politik,1945-1999  ( yang ditulis seorang ahli ilmu politik ) 
- Elit Agama dan Politik 1945- 2003 (yang ditulis ahli sosiologi )
C. KRONOLOGI
Kronologi adalah catatan kejadian-kejadian yang diurutkan sesuai dengan waktu
terjadinya. Kronologi dalam peristiwa sejarah dapat membantu merekonstruksi kembali suatu
peristiwa berdasarkan urutan waktu secara tepat, selain itu dapat juga membantu untuk
membandingkan kejadian sejarah dalam waktu yang sama di tempat berbeda yang terkait
peristiwanya.
D. PERIODESASI
Periodisasi diartikan sebagai pembabakan waktu yang dipergunakan untuk berbagai
peristiwa. Kompleksnya peristiwa yang terjadi dalam kehidupan manusia pada setiap masa
memerlukan suatu pengklasifikasian berdasarkan bentuk serta jenis peristiwa tersebut.
Peristiwa-peristiwa yang telah diklasifikasikan itu disusun secara kronologis berdasarkan
urutan waktu kejadiannya. Rentang waktu atau masa sejak manusia ada hingga sekarang
merupakan rentang yang sangat panjang, sehingga para ahli sejarah sering mengalami
kesulitan untuk memahami dan membahas masalah-masalah yang muncul dalam sejarah
kehidupan manusia. Untuk mempermudah pembabakan kehidupan manusia, para ahli
menyusun periodisasi sejarah.
E. ANAKRONIS
 Anakronis adalah penempatan peristiwa, tata latar (setting), tokoh maupun dialog
yang tidak sesuai dengan tempat dan waktu. Atau bisa diartikan kekacauan peristiwa
sejarah karena diceritakan tidak secara kronologi.
F. KONSEP RUANG DALAM SEJARAH
 Ruang merupakan tempat terjadinya berbagai peristiwa - peristiwa sejarah dalam
perjalanan waktu.
 Penelaahan suatu peristiwa berdasarkan dimensi waktunya tidak dapat terlepaskan dari
ruang waktu terjadinya peristiwa tersebut.
 Jika waktu menitik beratkan pada aspek kapan peristiwa itu terjadi, maka konsep ruang
menitikberatkan pada aspek tempat, dimana peristiwa itu terjadi.
G. KONSEP WAKTU DALAM SEJARAH
 Masa lampau itu sendiri merupakan sebuah masa yang sudah terlewati. Tetapi, masa
lampau bukan merupakan suatu masa yang final, terhenti, dan tertutup.
 Masa lampau itu bersifat terbuka dan berkesinambungan. Sehingga, dalam sejarah, masa
lampau manusia bukan demi masa lampau itu sendiri dan dilupakan begitu saja, sebab
sejarah itu berkesinambungan apa yang terjadi dimasa lampau dapat dijadikan gambaran
bagi kita untuk bertindak dimasa sekarang dan untuk mencapai kehidupan yang lebih
baik di masa mendatang.
 Sejarah dapat digunakan sebagai modal bertindak di masa kini dan menjadi acuan untuk
perencanaan masa yang akan datang 
Keterkaitan konsep ruang dan waktu dalam sejarah
1. Konsep ruang dan waktu merupakan unsur penting yang tidak dapat dipisahkan dalam
suatu peristiwa dan perubahannya dalam kehidupan manusia sebagai subyek atau pelaku
sejarah
2. Segala aktivitas manusia pasti berlangsung bersamaan dengan tempat dan waktu kejadian
3. Manusia selama hidupnya tidak bisa dilepaskan dari unsur tempat dan waktu karena
perjalanan manusia sama dengan perjalanan waktu itu sendiri pada suatu tempat dimana
manusia hidup ( beraktivitas ).
Contoh:
1. Peristiwa diamankannya Soekarno-Hatta 16 Agustus 1945 di Rengasdengklok.

KONSEP PERUBAHAN DAN KEBERLANJUTAN


PERUBAHAN DALAM SEJARAH
Perubahan ini dapat diartikan sebagai segala aspek kehidupan yang terus bergerak seiring
dengan perjalanan kehidupan masyarakat. Heraclitus mengatakan “Panta rei”, artinya
tidak ada yang tidak berubah, semuanya mengalir, masyarakat sewaktu-waktu bergerak
dan berubah. Wertheim, menuliskan, History is a continuity and change (Sejarah adalah
peristiwa yang berkesinambungan dan perubahan).
Perkembangan kehidupan dalam masyarakat ada yang berlangsung lambat dan ada yang
cepat. Arah perubahan dibedakan atas keadaan yang lebih baik (progres) dan keadaan
yang lebih buruk (regres).
Contoh:
1. Sebelum pergerakan Nasional perjuangan Indonesia melawan penjajah menggunakan
senjata (bersifat kedaerahan). Setelah adanya politik etis mucul golongan terpelajar yang
mempelopori pergerakan Nasional, sehingga perjuangan rakyat berubah dimana
perjuangan melawan penjajah tidak lagi menggunakan senjata tapi menggunakan
diplomasi (bersifat Nasionalisme).
BERKELANJUTAN DALAM SEJARAH
Dalam mempelajari sejarah, rangkaian peristiwa yang ada merupakan peristiwa yang
berkelanjutan. Kehidupan manusia saat ini merupakan mata rantai dari kehidupan masa
lampau, sekarang dan masa mendatang. Setiap peristiwa tidak berdiri sendiri dan tidak
terpisahkan dari peristiwa lain.
Roeslan Abdul Gani menyatakan ilmu sejarah dapat diibaratkan sebagai penglihatan
terhadap tiga dimensi, yaitu penglihatan ke masa silam, masa sekarang, dan masa depan.
Hal ini sejalan dengan Arnold J. Toynbee yang mengatakan bahwa mempelajari sejarah
adalah mempelajari masa lampau, untuk membangun masa depan (to study history is to
study the past to build the future).
Selain membahas manusia atau masyarakat, sejarah juga melihat hal lain yaitu waktu.
Waktu menjadi konsep penting dalam ilmu sejarah. Sehubungan dengan konsep waktu,
dalam ilmu sejarah menurut Kuntowijoyo meliputi perkembangan,
keberlanjutan/kesinambungan, pengulangan dan perubahan.
Contoh:
1. Suatu masyarakat baru melakukan adopsi lembaga-lembaga lama. Misalnya pada masa
kolonial, kebijakan pemerintah kolonial mengadopsi kebiasaan lama, antara lain dalam
menarik pajak kepada rakyat, Belanda meniru raja-raja pribumi, yaitu menarik pajak dari
rakyat, sekarang pemerintahan juga tetap menarik pajak dari rakyat.
PERKEMBANGAN DALAM SEJARAH
Disebut mengalami perkembangan apabila dalam kehidupan masyarakat terjadi gerak
secara berturut-turut dari bentuk yang satu ke bentuk yang lain. Perkembangan terjadi
biasanya dari bentuk yang sederhana ke bentuk yang kompleks.
Contoh:
1. Perkembangan demokrasi di Amerika yang mengikuti perkembangan kota. Pada awalnya
masyarakat di Amerika tinggal di kota-kota kecil. Di kota-kota kecil itulah tumbuh
dewan-dewan kota, tempat orang berkumpul. Dari kota-kota kecil mengalami proses
menjadi kota-kota besar hingga menjadi kota metropolitan. Di sini, demokrasi
berkembang mengikuti perkembangan kota.
PENGULANGAN DALAM SEJARAH
Sementara itu disebut pengulangan apabila peristiwa yang pernah terjadi di masa lampau
terjadi lagi pada masa berikutnya, misalnya menjelang presiden Soekarno jatuh dari
kekuasaannya pada tahun 1960-an banyak terjadi aksi dan demonstrasi, khususnya yang
dilakukan oleh para mahasiswa. Demikian halnya menjelang presiden Soeharto jatuh
pada 1998, juga banyak terjadi aksi dan demonstrasi.
Sedangkan dikatakan perubahan apabila dalam masyarakat terjadi perkembangan secara
besar-besaran dalam waktu yang relatif singkat. Perubahan terjadi karena adanya
pengaruh dari luar.  Misalnya gerakan nasionalisme di Indonesia sering dianggap sebagai
kepanjangan dari gerakan romantik di Eropa.
Berhubungan dengan konsep waktu ini lah dikisahkan kehidupan manusia pada masa
lalu. Masa lalu merupakan sebuah masa yang sudah terlewati. Namun, masa lalu
bukanlah suatu masa yang terhenti dan tertutup. Masa lalu bersifat terbuka dan
berkesinambungan sehingga dalam sejarah, masa lalu manusia bukan demi masa lalu itu
sendiri. Segala hal yang terjadi di masa lalu dapat dijadikan acuan untuk bertindak di
masa kini dan untuk meraih kehidupan yang lebih baik di masa datang.

PENELITIAN DAN PENULISAN SEJARAH

A. Penelitian Sejarah
Penelitian sejarah merupakan prose sistematis dalam mencari data agar dapat
menjajawab tentang fenomena sejarah dan masa lalu. Data sejarah untuk merekonstruksi
peristiwa masa lalu, didapat dari sumber-sumber sejarah, baik dari peninggalan sejarah,
pelaku sejarah, maupun berbagai referensi yang terkait dengan suatu peristiwa. Oleh
karena itu, penelitian sejarah memerlukan sumber-sumber sejarah untuk mengungkap
peristiwa masa lalu tersebut menjadi kisah sejarah tertulis.

B. Sumber Sejarah dan Jenisnya


1. Berdasarkan bentuk dan wujudnya
a. Sumber Benda, misalnya candi, keraton/istana, senjata, mata uang, dan
lainnya
b. Sumber Tulisan, misalnya prasati, kitab tradisonal, surat-surat
pribadi/lmabaga/pemerintah, biografi/autobiografi, surat kabar, dan lainnya
c. Sumber lisan, misalnya tradisi, folklore, pelaku/salsi sejarah, dan lainnya.
2. Berdasarkan jarak dan urutannya
a. Sumber primer, kisalnya bangunan, foto, lukisan, kesaksian pelaku/saksi
sejarah, dan lainnya
b. Sumber sekunder, misalnya laporan penelitian dan terjemahan kitab kuno.
c. Sumber tersier, misalnya buku-buku sejarah yang disusun berdasarkan
hasil penelitian para ahli.
3. Sumber tekstual dan sumber non tekstual
a. Sumber tekstual, misalnya ktab-kitab kuno, laporan, surat kabar, buku
harian, outobiografi, dan karya sastra
b. Sumber non tekstual, misalnya sumber visual, sumber audio-visual, dan
sumber audio.
C. Langkah-langkah Penelitian Sejarah
1. Menentukan Topik
Penentuan topik agar penelitian terarah pada satu peristiwa.
2. Heuristik
Langkah-lanhkah mengumpulkan sumber-sumber sejarah yang berhubungan
dengan topik penelitian
3. Verifikasi
Merupakan langkah untuk mengetahui keaslian sumber-sumber sejarah.
4. Intepretasi
Setelah sumber-sumber sejarah yang sudah dipililah dan diteliti keaslian, antara
sumber yang satu dengan sumber yang lainnya dihubung-hubungkan sehingga
membentuk suatu kisah sejar.
5. Historiografi
Merupakan langkah terakhir, yaitu membuat kisah sejarah yang disusun
berdasrakan sumber yang tersedia dalam bentuk tulisan.

Lampiran III Glosarium


1. Ilmu sejarah: pengetahuan yang mempelajari segala peristiwa yang telah terjadi
pada masa lampau dalam kehidupan umat manusia.
2. Sumber sejarah: adalah segala sesuatu yang dapat dijadikan sumber/bahan untuk
mengungkap kembali satu peristiwa sejarah. Biasanya berupa sumber benda,
tilisan, atau lisan.
3. Pemilihan topik: bertujuan untuk membatasi objek penulisan.
4. Heuristik: usaha mencaridan mengumpulkan sumber-sumber sejarah.
5. Verifikasi: penialaian terhadap sumber-sumber sejarah, apakah sumber itu benar
atau tidak, berhubungan tidak dengan topik penelitian, dan sebagainya.
6. Intepretasi: melakukan penafsiran terhadap sumber-sumber sejarah yang telah
terpilih atau yang telah diverifikasi.
7. Historiografi: penyusunan kisah sejarah dalam bentuk tulisan.
8. Keberlanjutan : Rangkaian peristiwa yang berkelanjutan
9. Perubahan : Transformasi dari keadaan yang sekarang menuju keadaan sekarang
10. Perkembangan : Terjadi gerak secara berturut-turut dari satu bentuk ke bentuk
yang lain.
11. Pengulangan : Fenomena dimana suatu peristiwa pada masa lalu berulang lagi
pada masa sekarang

Lampiran IV Daftar Pustaka


Buku
Gottschalk, Louis. 1986. Mengerti Sejarah. Terjemahan Nugroho Notosusanto. Jakarta:
UI Press. Hermawan, dkk. 2017.
Sejarah 1 Peminatan Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta: Yudhistira.
Kartodirdjo, Sartono. 1982. Pemikiran dan Perkembangan Historiografi
Indonesia.Jakarta: Gramedia.
------------. 1993. Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi sejarah. Jakarta Gramedia.
Kuntowijoyo. 1994. Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya.
Soedjatmiki, dkk (editor). 1995. Historiografi Indonesia Sebuah Pengantar. Jakarta:
Gramedia.

Anda mungkin juga menyukai