Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR ONLINE

MODUL PERCOBAAN : TRANSFORMATOR (L4)

Kelompok : 8
Nama Mahasiswa : Pricillia Micca Zulfan (545210033)
Viandry Miguel Alvablo Titaheluw (545210036)
Reyner Nathanael (545210037)
Yovita Ng (545210038)
Starletto Abadi (545210057)

Program Studi : Sarjana Teknik Industri


Asisten : Jesica Laurensia

LABORATORIUM FISIKA DASAR


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TARUMANAGARA
JAKARTA
2021
TABEL PEMBAGIAN TUGAS

NAMA NIM TUGAS


Pricilia Micca Zulfan 545210033 Perhitungan Tabel B L2
Viandry Miguel Alvablo Titaheluw 545210036 Menjawab Pertanyaan A dan C
Reyner Nathanael 545210037 Menjawab Pertanyaan B dan D
Yovita Ng 545210038 Perhitungan Tabel A
Starletto Abadi 5452100357 Perhitungan Tabel B L3, Edit
1. TUJUAN PRAKTIKUM
Mempelajari karakteristik dari Transformator (trafo)

2. DASAR TEORI
Dalam elektro teknik, transformator berguna dalam pengubahan tegangan bolak-balik. Pada dasarnya
alat ini tersusun dari dua buah kumparan yang saling bergandengan, dimana berlangsung penerapan sifat
elektromagnetisme. Untuk tegangan berfrekuensi rendah kedua kumparan ini terpasang pada sebuah inti trafo
dari bahan magnetik, seperti pada power trafo dengan inti besi lunak, sedangkan untuk tegangan berfrekuensi
tinggi intinya hanyalah udara, seperti pada trafo untuk gelombang radio. Arus bolak-balik yang melalui
kumparan primer akan membangkitkan medan magnet bolak-balik disekitarnya. Perubahan fluks magnetnya
akan menyebabkan dua hal, yaitu timbulnya GGL induksi pada kumparan sekunder (ES) dan GGL balik yang
terinduksi pada kumparan primer itu sendiri (EP). Jika lilitan kumparan masing-masing adalah ( ns ) dan
( np ) dan sementara itu tidak ada fluks yang hilang, maka selama kumparan sekunder tidak menghasilkan arus
( tanpa beban ) akan berlaku persamaan :
ES ns ( d / d t ) ns
----- = -------------------- = ------
EP np ( d / d t ) np

Dalam kenyataan hubungan ini merupakan pendekatan, karena adanya fluks yang hilang, timbulnya
arus pusar dalam inti dan kerugian hysterisis. Jadi apabila NS = NP, maka ES akan sedikit lebih kecil dari
pada EP.
Timbulnya arus pusar dapat diperkecil, misalnya dengan membuat inti dari keping-keping besi
terisolasi yang direkatkan satu sama lain dan membentuk sebuah balok. Jika NS  NP maka yang terjadi adalah
kenaikan tegangan sekunder, seperti pada step-up trafo, dan jika NS  NP, maka yang terjadi adalh penurunan
tegangan sekunder, seperti pada step down trafo. Pada trafo yang ideal, misalnya tak terjadi arus pusar atau
kehilangan tenaga lainnya, dengan pembebanan pada rangkaian sekundernya, maka besarnya daya yang
terpakai rangkaian sekunder (ps) akan sama besarnya daya yang terhisap oleh kumparan primer ( p ). Jadi
bila adanya kuat arus IS pada kumparan sekunder menimbulkan kuat arus IP pada kumparan primer, maka
akan berlaku persamaan :
PS = pp, atau ES . IP = EP . IP
Maka,
IS EP nP
------ = --------- = ---------
IP ES nS

Pada transformator yang sangat baik dapat diusahakan efisiensinya mencapai 99%. Pada
penggunaannya bisa dipertimbangkan juga impedansi dari rangkaian yang digandengnya, agar dapat dicapai
suatu kecocokkan impedansi (impedansi matching). Hal ini menyangkut ukuran komponen transformatornya.
3. PERALATAN

a. AC Variabel power supply ( Variac AC )


b. Inti besi berbentuk ladam tertutup, statif dan klem
c. AC Voltmeter 300 Volt dan 30 Volt
d. AC Amperemeter 500 m A dan 100 m A
e. Kabel-kabel penghubung

4. BAHAN / BENDA UJI


a. Kumparan L1, L2 dan L3, masing-masing dengan jumlah lilitan n1 = 1200, n2 = 600, n3 = 300
b. Dua buah lampu sebagai beban.

5. JALANNYA PERCOBAAN
A) Transformator tanpa beban

a. Pasanglah inti trafo pada statif. Masukkan L1 sebagai kumparan primer pada salah satu kaki dari inti,
dan L2 sebagai kumparan sekunder pada kaki lainnya. Tutuplah intinya dan pasanglah klemnya
dengan kuat.
b. Susunlah komponen rangkaian seperti pada gambar : V1 = Voltmeter dengan batas ukur 300 V, V2 =
Voltmeter dengan batas ukur 30 V, dan A = Amperemeter dengan batas ukur 500 mA. Potensio
pengatur tegangan terpasang pada kedudukan minimum.
c. Setelah rangkaian dipasang dengan benar dan setelah disetukui asisten, masukkanlah steker dari
Variabel power supply ke stop kontak PLN.
d. Putarlah potensio sehingga V1 = menunjukkan harga Ep = 10 Volt, sementara itu catatlah tegangan
Es pada V2 dan penunjukan arus I pada Amperemeter A. Naikanlah harga Ep, 10 Volt demi 10 Volt
dan catatlah pada setiap langkahnya seperti tadi hingga Voltmeter V2 menunjukkan harga tegangan
menjelang batas ukur (tidak boleh melewati batas ukurnaya).
e. Dari tegangan akhir diatas turunkanlah tegangan Ep dengan memutar potensio, 10 Volt demi 10 Volt,
sementara pada setiap penurunan tegangan itu catatlah Harga Es dan I yang bersangkutan,
sehungga Ep menjadi 10 Volt.
f. Lakukan percobaan diatas untuk L3 yang berlaku yang berlaku sebagai kumparan sekunder.
Gambar IV.A. (rangkaian trafo tanpa beban)

B) Transformator dengan beban

a. Pasanglah L1 dan L2 masing-masing sebagai kumparan primer dan sekunder pada trafo.
b. Susunlah komponen rangkaian seperti pada gambar bagan : V1 = Voltmeter dengan batas ukur 300
V, A1 = mili Amperemeter dengan batas ukur 500 m A, dan B = beban berupa lampu pijar dengan
daya yang besar dalam socket.
c. Setelah rangkaian dipasang dengan benar dan setelah disetujui asisten, pasanglah steker dari power
supply ke stop kontak PLN.
d. Naikkanlah tegangan Ep, 10 Volt demi 10 Volt, sementara itu catatlah pada setiap perubahan
tegangan ini, arus Ip pada A1, tegangan Es pada V2, dan arus Is pada A2. Penaikan tegangan ini
dilakukan hingga harga Es, menjelang batas ukur Voltmeter V2. Kemudian turunkanlah tegangan Ep,
10 Volt demi 10 Volt sehingga kembali pada harga semula, dan lakukan pencatatan seperti tadi.
e. Gantilah lampu pijar dengan daya yang lebih kecil dan lakukanlah percobaan seperti diatas.
f. Gantilah L2 dengan kumparan L3, dan lakukanlah percoabaan seperti diatas untuk kedua lampu pijar.

Gambar IV.B. (rangkaian trafo dengan beban)


6. PERHITUNGAN
Dari data-data yang diperoleh selama percobaan maka besarnya arus dan GGL induksi dapat
IS EP nP
= =
diperoleh melalui persamaan: I P ES nS
Hitunglah efisiensi dari masing-masing tegangan sekunder (ES) pada rangkaian tanpa dan dengan
beban dan Arus sekunder (IS) pada rangkaiain dengan beban.

7. PROSEDUR PEMBUATAN LAPORAN


Dalam pembuatan laporan jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini :
a. Buatlah grafik Es = f ( Ep ) dari percobaan A, sesuaikanlah hasil percobaan ini dengan perbandingan
jumlah kumparan sekunder dengan kumparan primer? Hitunglah efisiensi dari masing2 tegangan
sekunder (ES)! Kemungkinan apakah yang dapat mengakibatkan timbulnya penyimpangan ?
Bagaimana keadaan impedansi rangkaian primer menurut penujukkan Ip ? berikanlah penjelasannya
!
b. Buatlah grafik Is = f ( Ip ) dari percobaan B, bagaimanakah hubungan antara daya Ps dengan Pp
pada setiap keadaan ? hitunglah efisiensi tegangan (ES) & arus (IS), kesimpulan apakah yang dapat
ditarik dari percobaan ini !
c. Berikan contoh dari pemanfaatan arus pusar !
d. Berikan 3 (tiga) contoh pemanfaatan aplikasi dari percobaan ini dalam bidang teknik atau industri !
LAPORAN PERCOBAAN : TRANSFORMATOR ( L 4 )

TANGGAL PERCOBAAN : 4 OKTOBER 2021

Nama Anggota Kelompok / No. Mhs :

1. Pricilia Micca Zulfan / 545210033


2. Viandry Miguel Alvablo Titaheluw / 545210036
3. Reyner Nathanael / 545210037
4. Yovita Ng / 545210038
5. Starletto Abadi / 545210057

A. Transformator tanpa beban.


Kumparan L2 = 600 Kumparan L3 = 300

IP ES IP ES
IP ES IP ES
(mA) (Volt) (Ma) (Volt)

Rata- Rata- Rata- Rata-


EP Naik Turun Naik Turun Naik Turun Naik Turun
rata rata rata rata

10 V 18 19 4,5 4,5 14 14 2 2

20 V 39 38 9,7 9 30 30 4 4

30 V 58 59 13,5 15 44 44 7 7

40 V 79 79 18 20 60 60 9,5 10

50 V 98 98 24 25 74 74 11,5 12

60 V 119 119 28 29 90 90 13 14

B. Transformator dengan beban.


Kump. Beban IP (mA) ES (Volt) IS (mA)
Sekunder (Watt) EP Naik Turun Rata-rata Naik Turun Rata-rata Naik Turun Rata-rata
L2 25 Watt 10 V 18 19 4,5 4,5 9 9
20 V 39 38 9,7 9 18 18
30 V 58 59 13,5 15 29 28
40 V 79 79 18 20 39 38
50 V 98 98 24 25 48 47
60 V 119 119 28 29 59 58
10 V 18 19 4,5 4,5 15 14
20 V 39 38 9,5 9 30 28
30 V 58 59 13,5 15 45 44
L2 40 Watt
40 V 79 79 18 20 60 58
50 V 98 98 24 25 70 68
60 V 119 119 28 29 90 88
10 V 14 14 4,5 4,5 4 3
20 V 30 30 9,5 9 9 8
30 V 44 44 13,5 15 14 13
L3 25 Watt
40 V 60 60 18 20 19 18
50 V 74 74 24 25 25 24
60 V 90 90 28 29 29 28
10 V 14 14 4,5 4,5 6 5
20 V 30 30 9,5 9 13 12
30 V 44 44 13,5 15 21 20
L3 40 Watt
40 V 60 60 18 20 29 28
50 V 74 74 24 25 38 37
60 V 90 90 28 29 45 44
PERHITUNGAN

A. Transformator tanpa beban.


I. Kumparan primer L1 (n1 = 1200)
Kumparan sekunder L2 (n2 = 600)

Ip rata-rata Es (Volt)
Ep Ip (mA) Es rata-rata Efisisensi tegangan
No (mA)  
(Volt) (Volt) (%)
naik turun naik turun
1 10 18 19 18,5 4,5 4,5 4,5 90
2 20 39 38 38,5 9,7 9 9,35 93,5
3 30 58 59 58,5 13,5 15 14,25 95
4 40 79 79 79 18 20 19 95
5 50 98 98 98 24 25 24,5 98
6 60 119 119 119 28 29 28,5 95

Contoh Perhitungan No.1

I P ( naik +turun ) 18 mA +19 mA


1. I P= = =18,5 mA
2 2
ES ( naik +turun ) 4,5Volt + 4,5 Volt
2. E S= = =4,5 Volt
2 2
ES 4,5 Volt
¿ ×100 %= ×100 %=90 %
3. Efisiensi tegangan ns 600
× EP ×10 Volt
np 1200

Contoh Perhitungan No.2

I P ( naik +turun ) 39 mA +38 mA


1. I P= = =38,5 mA
2 2
ES ( naik +turun ) 9,7 Volt + 9Volt
2. E S= = =9,35Volt
2 2
ES 9,35 Volt
¿ ×100 %= × 100 %=93,5 %
3. Efisiensi tegangan ns 600
× EP ×20 Volt
np 1200

II. Kumparan primer L1 (n1 = 1200)


Kumparan sekunder L2 (n2 = 600)

Es (Volt)
Ep Ip (mA) Ip rata-rata Es rata-rata Efisisensi tegangan
No  
(Volt) (mA) (Volt) (%)
naik turun naik turun
1 10 14 14 14 2 2 2 80
2 20 30 30 30 4 4 4 80
3 30 44 44 44 7 7 7 93,333
4 40 60 60 60 9,5 10 9,75 97,5
5 50 74 74 74 11,5 12 11,75 94
6 60 90 90 90 13 14 13,5 90

Contoh Perhitungan No.1

I P ( naik +turun ) 14 mA + 14 mA
1. I P= = =14 mA
2 2
ES ( naik +turun ) 2 Volt +2Volt
2. E S= = =2 Volt
2 2
ES 2Volt
¿ ×100 %= ×100 %=80 %
3. Efisiensi tegangan ns 300
× EP ×10 Volt
np 1200

Contoh Perhitungan No.2

I P ( naik +turun ) 30 mA +30 mA


1. I P= = =30 mA
2 2
ES ( naik +turun ) 4 Volt +4 Volt
2. E S= = =4 Volt
2 2
ES 4 Volt
¿ ×100 %= × 100 %=80 %
3. Efisiensi tegangan ns 300
× EP ×20 Volt
np 1200

B. Transformator tanpa beban.


I. Kumparan primer L1 (n1 = 1200)
Kumparan sekunder L2 (n2 = 600) ; beban lampu P1 = 25 W

Es (Volt) Is (mA) Is rata- Efisisens Efisiensi


Ep Ip (mA) Ip rata- Es rata-
rata (mA) i arus (%)
No (Volt rata rata
turu turu naik turu teganga
) naik (mA) naik (Volt)
n n n n (%)
1 10 18 19 18,5 4,5 4,5 4,5 9 9 9 90 24,3
2 20 39 38 38,5 9,7 9 9,35 18 18 18 93,5 23,3
3 30 58 59 58,5 13,5 15 14,25 29 28 28,5 95 24,3
4 40 79 79 79 18 20 19 39 38 38,5 95 24,3
5 50 98 98 98 24 25 24,5 48 47 47,5 98 24,2
6 60 119 119 119 28 29 28,5 59 58 58,5 95 24,5

Contoh Perhitungan No.1

I P ( naik +turun ) 18 mA +19 mA


1. I P= = =18,5 mA
2 2
ES ( naik +turun ) 4,5Volt + 4,5 Volt
2. E S= = =4,5 Volt
2 2
I S ( naik+ turun ) 9 mA +9 mA
3. I S= = =9 mA
2 2
ES 4,5 Volt
¿ ×100 %= ×100 %=90 %
4. Efisiensi tegangan ns 600
× EP ×10 Volt
np 1200
IS 9 mA
¿ × 100 %= ×100 %=24,3 %
5. Efisiensi arus np 12 00
×IP ×18,5 mA
ns 6 00

Contoh Perhitungan No.2

I P ( naik +turun ) 39 mA +38 mA


1. I P= = =38,5 mA
2 2
ES ( naik +turun ) 9,7 Volt + 9Volt
2. E S= = =9,35Volt
2 2
I S ( naik+ turun ) 18 mA +18 mA
3. I S= = =18 mA
2 2
ES 9,35 Volt
¿ ×100 %= × 100 %=93,5 %
4. Efisiensi tegangan ns 600
× EP ×20 Volt
np 1200
IS 18 mA
¿ × 100 %= ×100 %=23,3 %
5. Efisiensi arus ns 12 00
×I ×38,5 mA
np P 6 00

II. Kumparan primer L1 (n1 = 1200)


Kumparan sekunder L2 (n2 = 600) ; beban lampu P1 = 40 W

Es (Volt) Is (mA) Is rata- Efisisens Efisiensi


Ep Ip (mA) Ip rata- Es rata-
rata (mA) i arus (%)
No (Volt rata rata
turu turu naik turu teganga
) naik (mA) naik (Volt)
n n n n (%)
1 10 18 19 18,5 4,5 4,5 4,5 15 14 14,5 90 39,1
2 20 39 38 38,5 9,7 9 9,35 30 28 29 93,5 37,6
3 30 58 59 58,5 13,5 15 14,25 45 44 44,5 95 38
4 40 79 79 79 18 20 19 60 58 59 95 37,3
5 50 98 98 98 24 25 24,5 70 68 69 98 35,2
6 60 119 119 119 28 29 28,5 90 88 89 95 37,3
Contoh Perhitungan No.1

I P ( naik +turun ) 18 mA +19 mA


1. I P= = =18,5 mA
2 2
ES ( naik +turun ) 4,5Volt + 4,5 Volt
2. E S= = =4,5 Volt
2 2
I S ( naik+ turun ) 15 mA +14 mA
3. I S= = =14,5 mA
2 2
ES 4,5 Volt
¿ ×100 %= ×100 %=90 %
4. Efisiensi tegangan ns 600
× EP ×10 Volt
np 1200
IS 14,5 mA
¿ × 100 %= ×100 %=39,1 %
5. Efisiensi arus np 1200
×IP × 18,5 mA
ns 600

Contoh Perhitungan No.2

I P ( naik +turun ) 39 mA +38 mA


1. I P= = =38,5 mA
2 2
ES ( naik +turun ) 9,7 Volt + 9Volt
2. E S= = =9,35Volt
2 2
I S ( naik+ turun ) 30 mA +28 mA
3. I S= = =29 mA
2 2
ES 9,35 Volt
¿ ×100 %= × 100 %=93,5 %
4. Efisiensi tegangan ns 600
× EP ×20 Volt
np 1200
IS 29 mA
¿ × 100 %= ×100 %=37,6 %
5. Efisiensi arus np 12 00
× IP ×38,5 mA
ns 6 00

Anda mungkin juga menyukai