Anda di halaman 1dari 2

Review Jurnal (Pembuatan Gula dari Kulit Singkong)

Room 4 / Kelompok 4:
Tara Fadhila Amatullah A1C419015
Meli Kurniasari A1C419033
Imellia Agustin A1C419042
Taufik Pramudya A1C419051
Triana Putri Silalahi A1C419064
Judul Jurnal KAJIAN PEMBUATAN GULA CAIR BERBAHAN DASAR KULIT
SINGKONG (Manihot utilissima Pohl.) DENGAN PEMANFAATAN
BAKTERI Bacillus licheniformis
Penulis Nurul Rahmawati, Retni.S. Budiarti, S.Pd., M.Si, Dra.Hj. Harlis, M.Si.
Tahun Terbit 2017
Latar Belakang Kulit singkong menjadi alternatif lain dalam pembuatan gula cair
Masalah selain tebu. Pembuatan gula cair menggunakan kulit singkong ialah
dengan memanfaatkan mikroorganisme. Sebagaimana kita ketahui
bahwa mikroorganisme dapat menghasilkan enzim yang bisa
dimanfaatkan dalam bidang industri.
Adapun mikroorganisme yang digunakan dalam pembuatan kulit
singkong menjadi gula cair ialah bakteri Bacillus licheniformis. Bacillus
licheniformis merupakan salah satu bakteri yang dapat menghasilkan
enzim amilase yang akan memecah pati menjadi glukosa. Enzim α-
amilase disebut juga dengan 1,4-α-D-glukan glukanohidrolase atau
glukogenase adalah enzim yang mampu memecah molekul-molekul pati
dan glikogen. α-amilase akan memotong ikatan glikosidik α-1,4 pada
molekul pati (karbohidrat) sehingga akan terbentuk molekul-molekul
karbohidrat yang lebih pendek. Sehingga hal ini yang mendasari bahwa
dapat dilakukan pembuatan kulit singkong menjadi gula cair dengan
pemanfaatan bakteri Bacillus licheniformis.
Metode penelitian Penelitian deskriptif
Tahapan Penelitian 1. Mensterilisasikan alat dan bahan yang digunakan, sterilisasi
menggunakan autocave atau boilling.
2. Pembiakan B. licherniformis, pembiakan dilakukan dengan
menggunakan media NA (natrium agar) biakan miring.
3. Pembuatan suspensi B. licherniformis, yang dilakukan
penambahan NaCl 0,85 % (9 ml) pada tabung isolat yang
kemudian dihamogenkan.
4. Hidrolisis pati kulit singkong oleh B.licheniformis, sebelum
dilakukan biakan, dilakukan dahulu pengukuran kadar gula.
Lalu, sebanyak 5 ml ekstrak pati kulit singkong pada tabung
reaksi ditambahkan dengan suspensi bakteri sebanyak 5 ml.
5. Pemanasan gula cair kulit singkong, gula cair yang dipanaskan
ialah gula cair yang dihasilkan sentrifugasi (pemurnian). Gula
cair dipanaskan akan berubah warna menjadi menguning atau
pekat.
6. Pengukuran kadar gula, pengukuran dilakukan dengan metode
fenol.
7. Pengukuran kandungan kalori, menggunakan alat khusus yaitu
Bom Calorimeter.
8. Uji biokimia, melalui tes Seliwanoff dan tes Benedict.

Hasil Untuk 500 g kulit singkong dan 500 ml air menghasilkan 80 ml endapan
akhir pati kulit singkong. 5 ml ekstra pati kulit singkong di beri suspensi
bakteri b.licheniformis sebanyak 5 ml pada 12 tabung reaksi dan
menghasilkan 60 ml gula cair.kadar gula sebelum ditambahkan suspensi
bakteri b.licheniformis yaitu 0,16% kadar gula setelah ditambahkan
suspensi bakteri b.licheniformis yaitu 3,54% dan Kalori gula cair kulit
singkong (M. utilissima Pohl.) adalah 113 kkal/100g

Anda mungkin juga menyukai