Anda di halaman 1dari 20

MODUL

Konsep
KONSEP
Asuhan
KEBIDANAN
Kebidanan

OLEH:
Tim Pengajar

OLEH:
Tim Pengajar
Konsep
kebidanan POLTEKKES KEMENKES MEDAN
PROGRAM STUDI TAHAP SARJANA
KEBIDANAN MEDAN
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia
Nya, kami dapat menyelesaikan Modul ini dengan judul “Konsep Asuhan Kebidanan “.
Kami berharap modul ini bisa bermanfaat dalam rangka meningkatkan pengetahuan
terkait tentang prinsip asuhan kebidanan, asuhan kebidanan yang holistic, pendekatan dalam
asuhan, konsep dasar langkah - langkah manajemen asuhan kebidanan dan konsep
dokumentasi asuhan kebidanan . Penulis menyadari sepenuhnya bahwa modul ini tentu punya
banyak kekurangan, untuk itu penulis menerima masukan saran dari berbagai pihak demi
kesempurnaan modul ini dimasa yang akan datang. Akhir kata, penyusun mengucapkan
terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu didalam penyusunan tugas makalah
ini.

Medan, 2021

Penulis

Prodi D- Kebidanan MedanPage 2


DAFTAR ISI

Halaman Pengesahan……………………………………………………………………… i
Kata pengantar..................................................................................................................... ii
Daftar isi............................................................................................................................... iii
Pendahuluan (deskripsi materi ,relevansi,tujuan pembelajaran dan petunjuk belajar) …... iv
KB 1 :
Prinsip Asuhan Kebidanan................................................................................................... 7
Auhan Kebidanan Holistic…................................................................................................ 7
Pendekatan Dalam asuhan Kebidabnan................................................................................ 8
KB 2 :
Langkah - langkah manajemen asuhan kebidanan ………………………………………… 9
Dokumentasi Asuhan Kebidanan ………………………………………………………… 10
Test formatif ………………………………………………………………………………
23
Kunci jawaban …………………………………………………………………………….
26
Daftar pustaka...................................................................................................................... 27

Prodi D- Kebidanan MedanPage 3


PENDAHULUAN
Deskripsi Singkat, Relevansi, Tujuan Pembelajaran, dan Petunjuk Belajar

DESKRIPSI SINGKAT

Modul ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk meningkatkan


pengetahuan dalam menilai konsep asuhan kebidanan terkait tentang prinsip asuhan
kebidanan, asuhan kebidanan yang holistic, pendekatan dalam asuhan, konsep dasar langkah -
langkah manajemen asuhan kebidanan dan konsep dokumentasi asuhan kebidanan .

. RELEVANSI

Materi dalam modul ini berkaitan dengan materi mata kuliah asuhan kebidanan .
Materi diberikan sebagai dasar untuk memahami tentang konsep dasar asuhan kebidanan .

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari modul ini mahasiswa diharapkan memiliki pengetahuan terkait


konsep dasar asuhan kebidanan sehingga mampu mengaplikasikannya dalam melaksanakan
profesi sebagai bidan yang profesional.


PETUJUK BELAJAR

Modul ini terdiri dari 2 kegiatan belajar (KB) yang berisi materi beserta
rangkumannya. Pelajarilah setiap pokok bahasan dengan seksama, mahasiswa akan
mempelajari materi dengan cara :
1. Mengetahui tujuan Pembelajaran pada setiap KB
2. Prinsip Asuhan Kebidanan, Asuhan kebidanan yang holistic, Pendekatan dalam asuhan,
Langkah - langkah manajemen asuhan kebidanan (konsep), Dokumentasi asuhan
kebidanan (konsep).

Prodi D- Kebidanan MedanPage 4


KB 1
Pokok Bahasan: Konsep Asuhan Kebidanan
 100 Menit

INDIKATOR PEMBELAJARAN

Mahasiswa mampu menilai Konsep Asuhan Kebidanan Pada Konsep Tentang Asuhan
Kebidanan teori yaitu :
1. Prinsif asuhan kebidanan
2. Asuhan kebidanan yang holistic
3. Pendekatan dalam asuhan kebidanan

URAIAN MATERI

1. Prinsif Asuhan Kebidanan

A. Pengertian Asuhan Kebidanan


Asuhan kebidanan adalah rangkaian kegiatan yang didasarkan pada proses pengambilan
keputusan dan tindakan yang dilakukan oleh bidan sesuai wewenang dan ruang lingkup
praktiknya berdasarkan ilmu dan hakikat bidan.
B. Tugas dan Wewenang Bidan
a) Tugas Bidan
Dalam penyelenggaraan praktik kebidanan, bidan bertugas memberikan pelayanan yang
meliputi;
a. Pelayanan kesehatan ibu
b. Pelayanan kesehatan anak
c. Pelayanan reproduksi perempuan dan keluarga
d. Pelaksanaan tugas berdasarkan pelimpahan wewenang,dan

Prodi D- Kebidanan MedanPage 5


e. Pelaksanaan tugas dalam keadaan keterbatasan tertentu
b) Wewenang Bidan
Berdasarkan UU Kebidanan No 4 Tahun 2019 Pasal 46 ayat 1a, Wewenang bidan dalam
pelayanan kesehatan ibu adalah :
1. Memberikan asuhan kebidanan pada masa sebelum hamil
2. Memberikan asuhan kebidanan pada masa persalinan
3. Memberikan asuhan kebidanan pada masa nifas
4. Melakukan deteksi dini kasus resiko dan komplikasi pada masa kehamilan,masa
persalinan,pasca persalinan,serta asuhan keguguran yang dilanjutkan dengan rujukan.

Wewenang bidan dalam pelayanan kesehatan anak berdasarkan pasal 46 ayat 1b;
1. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir,bayi,dan balita
2. Memberikan imunisasi sesuai program pemerintah
3. Memantau tumbuh kembang bayi balita

c) Hak dan kewajiban Bidan


Bidan dalam melakukan praktik kebidanan berhak;
 Memproleh perlindungan hukum sepanjang melakukan tugas sesuai dengan
kompetensi,kewenangan,dan mematuhi kode etik
 Memproleh informasi yang benar,jelas,dan jujur dari klien atau pun keluarganya
 Menolak keinginan klien atau pihak lain yang bertentangan dengan kode etik,standar
prosedur operasional,standar pelayanan
 Menerima imbalan jasa atau pelayanan yang sudah diberikan
 Memproleh fasilitas kerja sesuai dengan standar,dan
 Mendapatkan kesempatan untuk pengembangan profesi

Kewajiban bidan dalam melakukan praktik;


 Memberikan pelayanan sesuai dengan kewenangan,kompetensi,dan mematuhi kode
etik
 Memberikan informasi yang jelas dan lengkap mengenai tindakan kebidanan pada
klien atau keluarga sesuai kewenangan bidan
 Memproleh persetujuan dari klien atau keluarganya atas tindakan yang diberikan

2. Asuhan Kebidanan Yang Holistik


Asuhan holistik digambarkan sebagai perilakuyang mengakui seseorang secara keseluruhan
danmengakui saling ketergantungan antara aspekbiologis, sosial , psikologis , dan spiritual
seseorang.
Dalam penelitian disebutkan bahwa Indonesia merupakan negara yang menganut budaya
ketimuran dalam tatanan kehidupan sehari-hari masyarakatnya. Keberagaman agama dan
budaya merupakan entitas yang mendasari pentingnya pemenuhan kebutuhan spiritual ibu
hamil dengan mempertemukan kedua komponen tersebut.

Prodi D- Kebidanan MedanPage 6


• Spiritualitas.
Konsep spiritualitas merupakan hal yang tidak dapat diabaikan dalam pelayanan
kebidanan.Fatma Sylvana Dewi Harahap (2018) dalam publikasinya menyebutkan bahwa
asuhan kebidanan yang diberikan selama kehamilan dengan memperhatikann keseimbangan
fisik, psikis dan spiritual pada wanita dengan risiko rendah dapat menurunkan intervensi
medis dalam proses persalinan.
Kondisi ini jika dijaga, dapat meningkatkan keyakinan ibu hamil serta menghindarkan ibu
dari persoalan psikologis saat menghadapi dan menjalani proses persalinan, disebabkan
spiritualitas sendiri merupakan bentuk coping dalam menghadapi persalinan. Dalam masa
setelah melahirkan, spiritualitas membantu proses penyembuhan dan mengurangi depresi
postpartum.
• Spiritual Care.
Asuhan kebidanan yang dilakukan secara holistik pada masa kehamilan berdampak positif
pada hasil persalinan.Spiritual care dapat membantu klien untuk dapat bersyukur dalam
kehidupan mereka, mendapatkan ketenangan dalam diri, dan menemukan strategi dalam
menghadapi rasa sakit maupun ketidaknyamanan yang dialami, baik dalam masa kehamilan,
maupun persalinan.aspek spiritual merupakan hal yang sangat penting dalam menunjang
kebutuhan klien. Ibu dan bayi yang sehat, fase tumbuh kembang anak yang sehat, serta
menjadi manusia yang berhasil dan berkontribusi positif bagi masyarakat merupakan harapan
bersama. Bidan sebagai tenaga kesehatan yang berperan dalam kesehatan ibu dan anak
diharapkan agar dapat memberikan asuhan dengan pemahaman holistik terhadap wanita.

3. Pendekatan Dalam Asuhan.


Profesi bidan berperan dalam memberikan asuhan yang aman, bersifat holistik, dan berpusat
pada individu di segala batasan usia dan berbagai setting kehidupan.
Pendekatan holistik merupakan pendekatan yang paling komprehensif dalam pelayanan
kesehatan, termasuk kebidanan. Dalam pendekatan ini, seorang individu merupakan sebuah
kesatuan yang terdiri dari dimensi fisik, mental, emosional, sosio kultural dan spiritual, dan
setiap bagiannya memiliki hubungan dan ketergantungan satu sama lain. Untuk
mempertahankan seorang individu sebagai satu kesatuan, pemenuhan kebutuhan spiritual
merupakan salah satu aspek yang harus diperhatikan disamping pemenuhan terhadap
kebutuhan lain.

Prodi D- Kebidanan MedanPage 7


KB 2
Pokok Bahasan: Konsep Asuhan Kebidanan
 100 Menit

1. Langkah-Langkah Manajemen Kebidanan


A. Pengertian Manajemen Kebidanan
Dalam pelayanan kebidanan, manajemen adalah proses pelaksanaan pemberian
pelayanankebidanan untuk memberikan asuhan kebidanan kepada klien dengan tujuan
menciptakankesejahteraan bagi ibu dan anak, kepuasan pelanggan dan kepuasan bidan
sebagai provider.Akar atau dasar manajemen kebidanan, adalah ilmu manajemen secara
umum. Denganmempelajari teori manajemen, maka diharapkan bidan dapat menjadi manajer
ketikamendapat kedudukan sebagai seorang pimpinan, dan sebaliknya dapat melakukan
pekerjaan yang baik pula ketika bawahan dalam suatu system organisasi kebidanan.Demikian
pula dalam hal memberikan pelayanan kesehatan pada kliennya, seorang bidanharuslah
menjadi manager yang baik dalam rangka pemecahan ,masalah dari klientersebut. Untuk itu
kita perlu mengenal terlebih dahulu pemahaman mengenai ilmumanajemen secara umum,
teori-teori manajemen, fungsi-fungsi manajemen, dan bahkanmanajemen skill.Pengelola
pelayanan kebidanan memiliki standar asuhan/manajemen kebidanan yangditetapkan sebagai
pedoman dalam memberikan pelayanan kepada pasien
B. Fungsi Manajemen Kebidanan Menurut Ibnu Syamsi fungsi manajemen terdiri dari
:
a. Fungsi perencanaan
b. Fungsi mengatur pelaksanaan
1)Pengorganisasian (organizing )
2)Penyiapan tenaga ( staffing)
3)Pengarahan (directing)
4)Pengkordinasian (coordinating)
5)Permintaan laporan ( reporting )
c. Fungsi pengendalian(controlling)
d. Fungsi pengembangan (development)
Manajemen adalah suatu bentuk kerja. Manajer dalam pekerjaannya harus
melaksanakankegiatan-kegiatan tertentu yang dinamakan fungsi-fungsi manajemen, yaitu
sebagai berikut :

Prodi D- Kebidanan MedanPage 8


1. Planning ( Perencanaan )Yaitu menentukan tujuan-tujuan yang hendak dicapai selama
suatu masa yang akandatang dan apa yang harus diperbuat agar dapat mencapai tujuan-
tujuan itu.
2. OrganizingYaitu mengelompokkan dan menentukan berbagai kegiatan penting dan
memberikankekuasaan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan itu.
3. StaffingYaitu menentukan keperluan-keperluan sumber daya manusia, pengarahan,
penyaringan, latihan pengembangan tenaga kerja.
4. Controlling (pengawasan )Yaitu mengukur pelaksanaan dengan tujuan-tujuan, menentukan
sebab-sebab penyimpangan dan mengambil tindakan korektif yang diperlukan.
Berdasarkan uraiandi atas mengenai konsep manajemen secara umum kami akan
membahas bagaimanamanajemen kebidanan manajemen kebidanan kaitannya dengan
peran dan fungsiseorang bidan di dalam prakteknya secara professional, dituntut
tanggungjawabmanajerial yang bermutu. Untuk itu metode ilmiah akan dapat dilakukan
bila telahmemahami betul teknik – teknik manajemen yang adekuat. Artinya di dalam
prakteknyayang penuh tanggungjawab itu dilakukan menggunakan teori-teori dan
prinsipmanajemen, yang telah diakui secara nasional maupun internasional. Dengan
perkataanlain, bidan praktek telah menggunakan teori-teori dan prinsipmanajemen , yang
telah diakui secara nasional maupun internasional. Dengan perkataanlain, bidan praktek
telah menggunakan manajemen kebidanan yang adekuat dalammemberikan asuhan
kebidanan pada kliennya
Manajemen adalah suatu bentuk kerja. Manajer dalam pekerjaannya harus
melaksanakankegiatan-kegiatan tertentu yang dinamakan fungsi-fungsi manajemen, yaitu
sebagai berikut :
1. Planning ( Perencanaan )Yaitu menentukan tujuan-tujuan yang hendak dicapai selama
suatu masa yang akandatang dan apa yang harus diperbuat agar dapat mencapai tujuan-tujuan
itu.
2. OrganizingYaitu mengelompokkan dan menentukan berbagai kegiatan penting dan
memberikankekuasaan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan itu.
3. StaffingYaitu menentukan keperluan-keperluan sumber daya manusia, pengarahan,
penyaringan, latihan pengembangan tenaga kerja.
4. Controlling (pengawasan )Yaitu mengukur pelaksanaan dengan tujuan-tujuan, menentukan
sebab-sebab penyimpangan dan mengambil tindakan korektif yang diperlukan. Berdasarkan
uraiandi atas mengenai konsep manajemen secara umum kami akan membahas
bagaimanamanajemen kebidanan manajemen kebidanan kaitannya dengan peran dan
fungsiseorang bidan di dalam prakteknya secara professional, dituntut
tanggungjawabmanajerial yang bermutu. Untuk itu metode ilmiah akan dapat dilakukan bila
telahmemahami betul teknik – teknik manajemen yang adekuat. Artinya di dalam
prakteknyayang penuh tanggungjawab itu dilakukan menggunakan teori-teori dan
prinsipmanajemen , yang telah diakui secara nasional maupun internasional. Dengan
perkataanlain, bidan praktek telah menggunakan manajemen kebidanan yang adekuat
dalammemberikan asuhan kebidanan pada kliennya.
C. Tahapan Langkah Manajemen Kebidanan

Prodi D- Kebidanan MedanPage 9


Langkah I : Pengumpulan Data DasarPada langkah ini dilakukan pegumpulan informasi
yang akurat dan lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan :
a. Data Subjektif yaitu data yang diperoleh dengan cara melakukan anamnesa terkadap
kondisi pasien terkait tentang : Biodata, Riwayat Menstruasi, Riwayat Kesehatan,
Riwayat Kehamilan, Persalinan & Nifas, Biopsikospiritual, Pengetahuan
b. Data Objektif yaitu data hasil pemeriksaan fisik yang dilakukan melalui pemeriksaan
inspeksi, palpasi, auskultasi dan perkusi
c. Data Penunjang yaitu Catatan terbaru dan sebelumnya dari pasien seperti data hasil
pemeriksaaan Laboratorium, USG dll
Bila klien mengalami komplikasi yang perlu dikonsultasikan kepada dokter dalammanajemen
kolaborasi bidan akan melakukan konsultasi Pada langkah pertama ini dikumpulkan semua
informasi yang akurat dari semua sumberyang berkaitan dengan kondisi klien. Bidan
mengumpulkan data dasar awal yanglengkap.. Pada keadaan tertentu dapat terjadi langkah
pertama akan overlap dengan langkah 5 dan 6 (atau menjadi bagian dari langkah-langkah
tersebut) karena data yang diperlukan diambil dari hasil pemeriksaan laboratorium atau
pemeriksaan diagnostikyang lain. Kadang-kadang bidan perlu memulai manajemen dari
langkah 4 untukmendapatkan data dasar awal yang perlu disampaikan kepada dokter.
Langkah II : Interpretasi Data DasarPada langkah ini dilakukan identifikasi
terhadapdiagnosa atau masalah berdasarkan interpretasi atas data-data yang telah
dikumpulkan.Data dasar yang telah dikumpulkan diinterpretasikan sehingga dapat
merumuskandiagnosa dan masalah yang spesifik. Diagnosa Kebidanan Diagnosa kebidanan
adalahdiagnosa yang ditegakkan oleh bidan dalam lingkup praktek kebidanan dan
memenuhistandar nomenklatur diagnosa kebidanan. Standar Nomenklatur Diagnosa
Kebidanan :
1. Diakui dan telah disyahkan oleh profesi
2. Berhubungan langsung dengan praktek kebidanan
3. Memiliki cirri khas kebidanan
4. Didukung oleh clinical judgement dalam praktek kebidanan
5. Dapat diselesaikan dengan pendekatan manajemen kebidanan
Rumusan diagnosa dan masalah keduanya digunakan karena masalah tidak
dapatdidefinisikan seperti diagnosa tetapi tetap membutuhkan penenganan. Masalah sering
berkaitan dengan hal-hal yang sedang dialami oleh wanita yang diidentifikasi oleh
bidansesuai dengan hasil pengkajian. Masalah juga sering menyertai diagnosa.
Langkah III : Mengidentifkasi Diagnosa atau Masalah PotensialPada langkah ini kita
mengidentifikasi masalah atau diagnosa potensial lain berdasarkanrangkaian masalah dan
diagnosa yang sudah diidentifikasi. Langkah ini membutuhkanantisipasi, bila memungkinkan
dilakukan pencegahan, sambil mengamati klien bidan diharapkan dapat bersiap-siap bila
diagnosa/masalah potensial ini benar-benar terjadi.Pada langkah ini penting sekali melakukan
asuhan yang aman. Contoh : Seorang wanitadengan pembesaran uterus yang berlebihan.
Bidan harus mempertimbangkankemungkinan penyebab pemuaian uterus yang berlebihan
tersebut, misalnya:

Prodi D- Kebidanan MedanPage 10


• Besar dari masa kehamilan
• Ibu dengan diabetes kehamilan, atau
• Kehamilan kembar
Kemudian dia harus mengantisipasi, melakukan perencanaan untuk mengatasinya dan
bersiap-siap terhadap kemungkinan tiba-tiba terjadi perdarahan postpartum yangdisebabkan
oleh atonia uteri karena pembesaran uterus yang berlebihan.
Langkah IV : Mengidentifikasi dan Menetapkan Kebutuhan yang MemerlukanPenanganan
Segera.Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter dan/atau
untukdikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang lain
sesuaidengan kondisi klien.Langkah keempat mencerminkan kesinambungan dari
prosesmanajemen kebidanan. Jadi manajemen bukan hanya selama asuhan primer periodik
ataukunjungan prenatal saja, tetapi juga selama wanita tersebut bersama bidan, terus-
menerus, misalnya pada waktu wanita tersebut dalam persalinan.Data baru mungkin saja
perlu dikumpulkan dan dievaluasi. Beberapa data mungkinmengindikasikan situasi yang
gawat dimana bidan harus bertindak segera untukkepentingan keselamatan jiwa ibu atau anak
(misalnya perdarahan kala III atau perdarahan segera setelah lahir, distosia bahu, atau nilai
APGAR yang rendah).Dari data yang dikumpulkan dapat menunjukkan satu situasi yang
memerlukan tindakansegera sementara yang lain harus menunggu intervensi dari seorang
dokter, misalnya prolaps tali pusat. Situasi lainnya bisa saja tidak merupakan kegawatan
tetapimemerlukan konsultasi atau kolaborasi dengan dokter.demikian juga bila
ditemukantanda-tanda awal dari pre-eklampsia, kelainan panggul, adanya penyakit
jantung,diabetes atau masalah medik yang serius, bidan perlu melakukan konsultasi
ataukolaborasi dengan dokter.Dalam kondisi tertentu seorang wanita mungkin juga
akanmemerlukan konsultasi atau kolaborasi dengan dokter atau tim kesehatan lainnya seperti
pekerja sosial, ahli gizi, atau seorang ahli perawatan klinis bayi baru lahir. Dalam hal ini
bidan harus mampu mengevaluasi kondisi setiap klien untuk menentukan kepada
siapakonsultasi dan kolaborasi yang paling tepat dalam manajemen asuhan klien.
Langkah V : Merencanakan Asuhan yang MenyeluruhPada langkah ini direncanakanasuhan
yang menyeluruh, ditentukan oleh langkah-langkah sebelumnya. Langkah inimerupakan
kelanjutan manajemen terhadap diagnosa atau masalah yang telahdididentifikasi atau
diantisipasi. Pada langkah ini informasi/data dasar yang tidaklengkap dapat
dilengkapi.Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi apayang sudah
teridentifikasi dari kondisi klien atau dari setiap masalah yang berkaitantetapi juga dari
kerangka pedoman antisipasi terhadap wanita tersebut seperti apa yangdiperkirakan akan
terjadi berikutnya, apakah dibutuhkan penyuluhan, konseling, danapakah perlu merujuk klien
bila ada masalah-masalah yang berkaitan dengan sosial-ekonomi, kultural atau masalah
psikologis.Dengan kata lain, asuhan terhadap wanitatersebut sudah mencakup setiap hal yang
berkaitan dengan semua aspek asuhan. Setiaprencana asuhan haruslah disetujui oleh kedua
belah pihak, yaitu oleh bidan dan klien,agar dapat dilaksanakan dengan efektif karena klien
merupakan bagian dari pelaksanaanrencana tersebut. Oleh karena itu, pada langkah ini tugas
bidan adalah merumuskanrencana asuhan sesuai dengan hasil pembahasan rencana bersama
klien, kemudianmembuat kesepakatan bersama sebelum melaksanakannya.Semua keputusan
yangdikembangkan dalam asuhan yang menyeluruh ini harus rasional dan benar-benar valid
berdasarkan pengethuan dan teori yang up to date serta sesuai dengan asumsi tentang

Prodi D- Kebidanan MedanPage 11


apayang akan atau tidak akan dilakukan klien Rasional berarti tidak berdasarkan
asumsi,tetapi sesuai dengan keadaan klien dan pengetahuan teori yang benar dan memadai
atau berdasarkan suatu data dasar yang lengkap, dan bisa dianggap valid
sehinggamenghasilkan asuhan klien yang lengkap dan tidak berbahaya
Langkah VI : Melaksanakan PerencanaanPada langkah keenam ini rencana asuhan
menyeluruh seperti yang telah diuraikan padalangkah ke 5 dilaksanakan secara efisien dan
aman. Perencanaan ini bias dilakukanseluruhnya oleh bidan atau sebagian dilakukan oleh
bidan dan sebagian lagi oleh klien,atau\ anggota tim kesehatan yang lain. Jika bidan tidak
melakukan sendiri ia tetapmemikul tanggung jawab untuk mengarahkan pelaksanaannya.
(misalnya: memastikanagar langkah-langkah tersebut benar-benar terlaksana). Dalam situasi
dimana bidan berkolaborasi dengan dokter, untuk menangani klien yang mengalami
komplikasi, makaketerlibatan bidan dalam manajemen asuhan bagi klien adalah bertanggung
jawabterhadap terlaksananya rencana asuhan bersama yang menyeluruh tersebut.
Langkah VII : EvaluasiPada langkah ketujuh ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan
yang sudahdiberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar-benar
telahterpenuhi sesuai dengan kebutuhan sebagaiman atelah diidentifikasi di dalam
masalahdan diagnosa. Rencana tersebut dapat dianggap efektif jika memang benar efektif
dalam pelaksanaanya. Ada kemungkinan bahwa sebagian rencana tersebut telah efektif
sedangsebagian belum efektif
4.Perencanaan Dalam Manajemen Pelayanan KebidananPerencanaan dalan manajemen
pelayanan kebidanan merupakan bagian dari administrasi kesehatan, yang mana terdiriatas 3
unsur pokok yaitu:
1.Input
Semua hal yang diperlukan untuk terselenggaranya suatu pelayanan kesehatan.
Unsurmasukan yang terpenting adalah tenaga ,dana dan sarana. Secara umum
disebutkanapabila tenaga dan sarana kuantitas dan kualitas.tidak sesuai standar yang
ditetapkan,serta jika dana yang tersedia tidak sesuai dengan kebutuhan, maka sulitlah
diharapkan bermutunya pelayanan kesehatan.
2.Proses
Semua tindakan yang dilakukan pada waktu menyelenggarakan pelayanan
kesehatan.Tindakan tersebut dapat dibedakan atas dua macam,yakni tindakan medis
dantindakan non medis. Secara umum disebutkan apabila kedua tindakan ini tidak
sesuaidengan standar yang di tetapkan ,maka sulitlah di harapkan bermutunya
pelayanankesehatan.
3.Output
Yaitu yang menunjuk pada penampilan (perfomance) pelayanan kesehatanPenampilan daat di
bedakan atas dua macam .Pertama ,penampilan aspek medis pelayanan
kesehatan .Kedua,penampilan aspek non medis pelayanankesehatan.Secara umum di
sebutkan apabila kedua penampilan
2. Dokumentasi Asuhan Kebidanan
A. Pengertian Dokumentasi
Prodi D- Kebidanan MedanPage 12
- Keterangan tertulis yang dibuat oleh bidan, yang diberikan pada klien baik yangmenjalani
rawat inap, rawat jalan serta pelayanan kegawatdaruratan.

- Data yang lengkap, nyata dan tercatat, bukan hanya tentang keadaan fisiologis klien,tetapi
juga mengenai keadaan fisiologi yang menyimpang, patologis, tipe kualitas, kuantitas,
pelayanan kesehatan dalam memenuhi pemecahan masalah / kebutuhan klien.

- Suatu sistim pencatatan & pelaporan informasi ttg kondisi dan perkembangan kes –pro
dan semua kegiatan yg di lakukan bidan dalam memberikan asuhan kebidanan(rawat jalan
& rawat inap)
Dokumentasi asuhan dalam pelayanan kebidanan adalah bagian dari kegiatan yang
harus dikerjakan oleh bidan setelah memberi asuhan kepada pasien. Dokumentasi
merupakan suatu informasi lengkap meliputi en, kebutuhan pasien, kegiatan asuhan
kebidanan serta respons pasien terhadap asuhan yang diterimanya. Dengan demikian
dokumentasi kebidanan mempunyai porsi yang besar dari catatan klinis pasien yang
menginformasikan faktor tertentu atau situasi yang terjadi selama asuhan dilaksanakan.
Disamping itu catatan juga dapat sebagai wahana komunikasi dan koordinasi antar profesi
(Interdisipliner) yang dapat dipergunakan untuk mengungkap suatu fakta actual untuk
dipertanggung jawabkan. Dokumentasi asuhan kebidanan merupakan bagian integral dari
asuhan kebidanan yang dilaksanakan sesuai standar. Dengan demikian pemahaman dan
ketrampilan dalam menerapkan standar dengan baik merupakan suatu hal yang mutlak
bagi setiap tenaga kebidanan agar mampu membuat dokumentasi kebidanan secara baik
dan benar.
Catatan pasien merupakan suatu dokumen yang legal, dari status sehat sakit pasen pada
saat lampau, sekarang, dalam bentuk tulisan, respons pasen terhadap asuhan
kerawatan/kebidanan yang diberikan dan respons terhadap pengobatan serta berisi
beberapa rencana untuk intervensi lebih lanjutan. Keberadaan dokumentasi baik berbentuk
catatan maupun laporan akan sangat membantu komunikasi antara sesama perawat/ bidan
maupun disiplin ilmu lain dalam rencana pengobatan.

B. Tujuan dan Fungsi Dokumentasi


Kegiatan pendokumentasian merupakan unsur pokok dalam pertanggungjawaban
kinerja profesi kebidanan. Catatan pasien merupakan suatu dokumen legal berbentuk tulisan,
menggambarkan asuhan kebidanan yang diberikan. Dokumentasi asuhan kebidanan pada
pasien dibuat untuk menunjang tertibnya administrasi dalam rangka upaya peningkatan
pelayanan kesehatan di tempat pelayanan kebidanan, antara lain di rumah sakit, puskesmas,
rumah bersalin atau bidan praktek swasta.
Tujuan dari kegiatan pendokumentasian asuhan kebidanan, antara lain :
1. Sebagai Sarana Komunikasi
Dokumentasi yang dikomunikasikan secara akurat dan lengkap dapat berguna untuk:
a. Membantu koordinasi asuhan kebidanan yang diberikan oleh tim kesehatan.

Prodi D- Kebidanan MedanPage 13


b. Mencegah informasi yang berulang terhadap pasien atau anggota tim kesehatan atau
mencegah tumpang tindih, bahkan sama sekali tidak dilakukan untuk mengurangi kesalahan
dan meningkatkan ketelitian dalam memberikan asuhan kebidanan pada pasien.

c. Membantu tim bidan dalam menggunakan waktu sebaik-baiknya. Melalui dokumentasi ini,
diharapkan tidak akan ada rencana asuhan yang sama sekali tidak dilakukan serta bidan
mampu memperkecil kesalahan dalam melakukan asuhan kebidanan.
2. Sebagai Tanggung Jawab dan Tanggung Gugat
Sebagai upaya untuk melindungi pasien terhadap kualitas pelayanan kebidanan yang diterima
dan perlindungan terhadap keamanan bidan dalam melaksanakan tugasnya, maka bidan
diharuskan mencatat segala tindakan yang dilakukan terhadap pasien. Hal ini penting
berkaitan dengan langkah antisipasi terhadap ketidakpuasan pasien terhadap pelayanan yang
diberikan dan kaitannya dengan aspek hukum yang dapat dijadikan settle concern, artinya
dokumentasi dapat digunakan untuk menjawab ketidakpuasan terhadap pelayanan yang
diterima secara hukum.
3. SebagaiInformasi statistik
Data statistik dari dokumentasi kebidanan dapat membantu merencanakan kebutuhan di masa
mendatang, baik SDM,sarana, prasarana dan teknis.
4. Sebagai Sarana Pendidikan
Dokumentasi asuhan kebidanan yang dilaksanakan secara baik dan benar akan membantu
para siswa kebidanan maupun siswa kesehatan lainnya dalam proses belajar mengajar untuk
mendapatkan pengetahuan dan membandingkannya, baik teori maupun praktek lapangan.
5. Sebagai Sumber Data Penelitian
Informasi yang ditulis dalam dokumentasi dapat digunakan sebagai sumber data penelitian.
Hal ini erat kaitannya dengan yang dilakukan terhadap asuhan kebidanan yang diberikan,
sehingga melalui penelitian dapat diciptakan satu bentuk pelayanan kebidanan yang aman,
efektif dan etis.
6. Sebagai Jaminan Kualitas Pelayanan Kesehatan
Melalui dokumentasi yang dilakukan dengan baik dan benar, diharapkan asuhan kebidanan
yang berkualitas dapat dicapai, karena jaminan kualitas merupakan bagian dari program
pengembangan pelayanan kesehatan. Suatu perbaikan tidak dapat diwujudkan tanpa
dokumentasi yang kontinu, akurat dan rutin baik yang dilakukan oleh perawat/bidan maupun
tenaga kesehatan lainnya. Audit jaminan kualitas membantu untuk menetapkan suatu
akreditasi pelayanan kebidanan dalam mencapai standar yang telah ditetapkan.
7. Sebagai Sumber Data Perencanaan Asuhan Kebidanan Berkelanjutan
Dengan dokumentasi akan didapatkan data yang aktual dan konsisten mencakup seluruh
kegiatan keperawatan yang dilakukan melalui tahapan kegiatan proses keperawatan.
C. Aspek Legal Dalam Dokumentasi
Dokumen asuhan kebidanan harus mudah dibaca, berisi data akurat dan dapat
mengkomunikasikan informasi penting tentang seorang pasien yang ditangani oleh bidan ke
beberapa professional. Dokumentasi asuhan kebidanan bisa menjadi landasan berbagai kasus
gugatan dan menjasi alat membela diri bagi bidan dan institusi pelayanan kesehatan yang

Prodi D- Kebidanan MedanPage 14


bersangkutan. Dapat digunakan sebagai bukti penting dalam mengevaluasi asuhan yang telah
diberikan oleh bidan :
1. Komunikasi : Koordinasi Asuhan Kebidanan, Mencegah informasi yang berulang,
Menurunkan kesalahan dan meningkatkan asuahan kebidanan, Penggunaan waktu yang
efisien
2. Mekanisme pertanggunggugatan
- Dapat dipertanggung jawabkan kualitas maupun kebenarannya
- Secara hukum dapat melindungi bidata
3. Metoda pengumpulan data
- Kemajuan klien yang dapat dipercaya
- Detaksi kecenderungan yang mungkin terjadi
- Bahan penelitian
- Data statistik
4. Sarana keperawatan secara individual
5. Sarana untuk evaluasi
6. Sarana untuk meningkatkan kerjasama antar disiplin dalam tim Kesehatan
7. Sarana pendidikan lanjutan
8. Audit untuk memantau kualitas pelayanan kesehatan

D. Manfaat Dokumentasi Kebidanan


1. Aspek Administrasi
Berisi tentang catatan yang menyangkut tindakan berdasarkan wewenang dan tanggung
jawab tenaga medis dan paramedis termasuk tenaga bidan dalam mencapai tujuan pelayanan
kesehatan ibu dan anak. Berguna untuk a. Koordinasi asuhan yang diberikan oleh beberapa
orang
b. Menghindari / mencegah info yang berulang
c. Mengurangi kesalahan sehingga bisa meningkatkan kualitas asuhan
d. Menggunakan waktu sebaik-baiknya
e. Mncegah kegiatan yang tumpah tindih
2. Aspek Hukum
Bukti dokumen tersebut adalah sebagai tanda bukti unit pelayanan kesehatan terhadap segala
usaha dalam menyembuhkan pasien sehingga berkas dokumentasi medis dapat memberikan
perlindungan hukum bagi rumah sakit, petugas kesehatan maupun pasien.
3. Aspek pendidikan
Data/informasi tentang kronologis dari kegiatan pelayanan medis yang diberikan dapat
digunakan sebagai bahan/referensi pembelajaran bagi siswa/profesi kesehatan
4. Aspek Ekonomi
Sebagai acuan pertimbangan dalam biaya perawatan bagi klien.
5. Aspek manajemen : Untuk memantau kualitas pelayanan dan Untuk menilai tingkat
keberhasilan asuhan guna pembinaan pengembangan lebih lanjut
E. Prinsip – Prinsip Pendokumentasian
1. Mengandung Nilai Administratif
Misalnya rangkaian pendokumentasian kegiatan pelayanan kebidanan merupakan alat

Prodi D- Kebidanan MedanPage 15


pembelaan yang sah manakala terjadi gugatan.
2. Mengandung Nilai Hukum
Misalnya catatan medis kesehatan kebidanan dapat dijadikan sebagai pegangan hukum bagi
rumah sakit, petugas kesehaan, maupun pasien.
3. Mengandung Nilai Keuangan
Kegiatan pelayanan medis kebidanan akan menggambarkan tinggi rendahnya biaya
perawatan yang merupakan sumber perencanaan keuangan rumah sakit.
4. Mengandung Nilai Riset
Pencatatan mengandung data, atau informasi, atau bahan yang dapat digunakan sebagai objek
penelitian, karena dokumentasi merupakan informasi yang terjadi di masa lalu.
5. Mengandung Nilai Edukasi
Pencatatan medis keperawatan/kebidanan dapat digunakan sebagai referensi atau bahan
pengajaran di bidang profesisi pemakai
E. Manfaat Dokumentasi Kebidanan
1. Aspek Administrasi
Berisi tentang catatan yang menyangkut tindakan berdasarkan wewenang dan tanggung
jawab tenaga medis dan paramedis termasuk tenaga bidan dalam mencapai tujuan pelayanan
kesehatan ibu dan anak.
2. Aspek Hukum
Bukti dokumen tersebut adalah sebagai tanda bukti unit pelayanan kesehatan terhadap
segala usaha dalam menyembuhkan pasien sehingga berkas dokumentasi medis dapat
memberikan perlindungan hukum bagi rumah sakit, petugas kesehatan maupun pasien.
3. Aspek pendidikan
Data / informasi tentang kronologis dari kegiatan pelayanan medis yang diberikan dapat
digunakan sebagai bahan / referensi pembelajaran bagi siswa / profesi kesehatan.
4. Aspek Ekonomi
Sebagai acuan pertimbangan dalam biaya perawatan bagi klien.
5. Aspek manajemen
Tujuan dan Fungsi Dokumentasi
Kegiatan pendokumentasian merupakan unsure pokok dalam pertanggungjawaban kinerja
profesi kebidanan. Catatan pasien merupakan suatu dokumen legal berbentuk tulisan,
menggambarkan asuhan kebidanan yang diberikan. Dokumentasi asuhan kebidanan pada
pasien dibuat untuk menunjang tertibnya administrasi dalam rangka upaya peningkatan
pelayanan kesehatan di tempat pelayanan kebidanan, antara lain di rumah sakit, puskesmas,
rumah bersalin atau bidan praktek swasta. Tujuan dari kegiatan pendokumentasian asuhan
kebidanan, antara lain :
1. Sebagai Sarana Komunikasi
Melalui dokumentasi ini, diharapkan tidak akan ada rencana asuhan yang samasekali tidak
dilakukan serta bidan mampu memperkecil kesalahan dalam melakukan asuhan kebidanan.
2. Sebagai Tanggung Jawab dan Tanggung Gugat
Sebagai upaya untuk melindungi pasien terhadap kualitas pelayanan kebidanan yang diterima

Prodi D- Kebidanan MedanPage 16


dan perlindungan terhadap keamanan bidan dalam melaksanakan tugasnya, maka bidan
diharuskan mencatat segala tindakan yang dilakukan terhadap pasien.
3. SebagaiInformasi statistik
Data statistik dari dokumentasi kebidanan dapat membantu merencanakan kebutuhan di masa
mendatang, baik SDM,sarana, prasarana dan teknis.
4. Sebagai Sarana Pendidikan
Dokumentasi asuhan kebidanan yang dilaksanakan secara baik dan benar
akan membantu para siswa kebidanan maupun siswa kesehatan lainnya dalam proses belajar
mengajar untuk mendapatkan pengetahuan dan membandingkannya, baik teori maupun
praktek lapangan.
5. Sebagai Sumber Data Penelitian
Informasi yang ditulis dalam dokumentasi dapat digunakan sebagai sumber data penelitian.
Hal ini erat kaitannya dengan yang dilakukan terhadap asuhan kebidanan yang diberikan,
sehingga melalui penelitian dapat diciptakan satu bentuk pelayanan kebidanan yang aman,
efektif dan etis.
6. SebagaiJaminan Kualitas Pelayanan Kesehatan
Melalui dokumentasi yang dilakukan dengan baik dan benar, diharapkan asuhan kebidanan
yang berkualitas dapat dicapai, karena jaminan kualitas merupakan bagian dari
programpengembangan pelayanan kesehatan.
7. Sebagai Sumber Data Perencanaan Asuhan Kebidanan Berkelanjutan Dengan dokumentasi
akan didapatkan data yang aktual dan konsisten mencakup seluruh kegiatan keperawatan
yang dilakukan melalui tahapan kegiatan proses keperawatan

RANGKUMAN
Asuhan kehamilan mengutamakan kesinambungan pelayanan (continuity of care). Salah satu
yang mendukung kesinambungan tersebut adalah pemahaman bidan tentang prinsip
utama/pokok dalam asuhan kehamilan untuk memberikan kepuasan pada wanita tentang
tenaga kesehatan yang terpercaya. Sangat penting bagi wanita untuk mendapatkan pelayanan
dari seorang profesional yang sama atau dari satu team kecil tenaga profesional, sebab
dengan begitu maka perkembangan kondisi mereka setiap saat akan terpantau dengan baik
selain juga mereka menjadi lebih percaya dan terbuka karena merasa sudah mengenal si
pemberi asuhan.
Dalam pelayanan kebidanan ,manajemen adalah proses pelaksanaan pemberian
pelayanankebidanan untuk memberikan asuhan kebidanan kepada klien dengan tujuan
menciptakankesejahteraan bagi ibu dan anak ,kepuasan pelanggan dan kepuasan bidan
sebagai provider.
Manajemen kebidanan terdiri dari beberapa langkah yang berurutan, yang dimulai
dengan pengumpulan data dasar dan berakhir dengan evaluasi. Langkah-langkah
tersebutmembentuk kerangka yang lengkap yang bisa diaplikasikan dalam semua situasi.

Prodi D- Kebidanan MedanPage 17


Akantetapi, setiap langkah tersebut bias dipecah-pecah kedalam tugas-tugas tertentu
dansemuanya bervariasi sesuai dengan kondisi klien.
Perencanan dalam pelayanan kebidanan memperhatikan 3 unsur ,yaitu: input,poses
dan outcome

TEST FORMATIF

1.Apakah yang dimaksud dengan Asuhan kebidanan dalam undang-undang kebidanan?


a. Kegiatan pemberian pelayanan yang dilakukan oleh Bidan dalam bentuk Asuhan
kebidanan
b. Seorang perempuan yang telah menyelesaikan program pendidikan kebidanan baik di
dalam negeri maupun di luar negeri yang diakui secara sah oleh pemerintah pusat dan
telah memenuhi persyaratan untuk untuk melakukan praktik kebidanan
c. Kemampuan yang dimiliki oleh bidan yang meliputi pengetahuan, keterampilan, dan
sikap untuk memberikan pelayanan kebidanan
d. Rangkaian kegiatan yang didasarkan pada proses pengambilan keputusan dan
tindakan yang dilakukan oleh Bidan sesuai dengan wewenang dan ruang lingkup
praktiknya berdasarkan ilmu dan kiat kebidanan
e. Suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari sistem
pelayanan kesehatan yabg diberikan oleh bidan secara langsung mandiri ,kalaborasi,
dan /atau rujukan.
2.Dalam menjalankan tugas memberikan pelayanan kesehatan ibu sebagaimana dimaksud
dalan pasal 49 ayat 1A. Bidan berwenang sebagai berikut kecuali.?
a. memberikan Asuhan Kebidanan pada masa persalinan dan menolong persalinan
normal
b. memberikan asuhan kebidanan karena pasien memiliki kesamaan latarbelakang
c. Memberikan Asuhan Kebidanan pada masa kehamilan normal
d. Memberikan asuhan kebidanan pada masa nifas
e. Melakukan pertolongan pertama kegawatdaruratan ibu hamil, bersalin, nifas, dan
rujukan.
3.Di dalam pendekatan holistik seorang individu merupakan sebuah kesatuan yang terdiri
dari dari, kecuali?...
a. Mental
b. Emosional.
c. Sosio kultural
d. Spritual
e. Kebutuhan
4.Bidan memiliki hak dan kewajiban,bidan dalam melakukan praktik kebidanan berhak?

Prodi D- Kebidanan MedanPage 18


a. Tidak diperbolehkan untuk mengetahui latarbelakang klien
b. Tidak menerima imbalan jasa
c. Mendapatkan kesempatan untuk pengembangan profesi
d. Bidan hanya mendapatkan kesempatan memeriksa klien jika memiki latar belakang
seperti kesamaan agama.

5.Sebutkan Wewenang bidan dalam pelayanan kesehatan anak berdasarkan pasal 46 ayat 1b
Kecuali ?..
a. Memberikan asuhan kebidanan pada masa kehamilan
b. Memantau tumbuh kembang bayi balita
c. Memberikan imunisasi sesuai program pemerintah
d. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir, bayi, dan balita.
6.Aspek legal apa yang ada dalam dokumentasi kebidanan?
a. Harus menghapus menggunakan tipe x
b. Jangan membiarkan bagian kosong pada catatan bidan
c. Tidak melakukan analisis
d. Memberi kritik dan saran

7.Model dokumentasi dengan menggunakan soap meliputi?


a. Hasil analisa
b. Pembukaan
c. Komunikasi
d. Dokumentasi

8.Suatu catatan otentik yang dapat dibuktikan atau dijadikan bukti dalam persoalan hukum,
merupakan pengertian dari?
a. Catatan
b. Bukti
c. .Saksi
d. Dokumentasi

9.Langkah-langkah manajemen kebidanan yang tepat pada pernyataan dibawah ini adalah
1. Mengantisipasi diagnosa atau masalah potensial
2. Pengkajian
3. Menetapkan kebutuhan tindakan segera
4. Merumuskan diagnosa
5. Implementasi
6. Menyusun rencana asuhan secara menyeluruh
7. Mengevaluasi
a. 7-5-1-3-2-6-4
b. 1-2-3-4-5-6-7
c. 2-4-1-3-6-5-7
d. 4-6-2-3-1-5-7

10.Sumber data penting digunakan untuk?


a. Pendidikan dan pembuktian
b. Penelitian

Prodi D- Kebidanan MedanPage 19


c. Pendidikan dan penelitian
d. Pembuktian
KUNCI JAWABAN

1. D 2. B 3. E 4. C 5. A
6. B 7. A 8. D 9. C 10. C

DAFTAR PUSTAKA

1. Varney, H. (1997). Varney’s Midwifery 3 rd ed. England: Jones & Barlet Publisher.
2. Tambahan Elly M. Setiadi (2009). Ilmu Sosial Budaya Dasar, Jakarta, Kencana.
3. Herimanto, Winarno (2009). Ilmu Sosial Budaya Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.
4. Betty Mangkuji (2012), Asuhan Kebidanan 7 langkah SOAP, EGC, Jakarta
5. Urbanus Ura Weruin (2014), Manusia, Kebudayaan, dan Masyarakat, Jakarta: Pustaka
Mandiri.

Prodi D- Kebidanan MedanPage 20

Anda mungkin juga menyukai