Anda di halaman 1dari 11

PENCEMARAN AIR TANAH AKIBAR LIMABH DOMESTIK

OLEH : SYADAD AQSA

NIM : F 131 19 015

UNIVERSITAS TADULAKO

FAKULTAS TEKNIK
TEKNIK LINGKUNGAN

PALU
BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar belakang
Dewasa ini air menjadi masalah yang perlu mendapat perhatian yang seksama dan cermat.
Karena untuk mendapatkan air yang bersih, sesuai dengan standar tertentu, saat ini menjadi
barang yang mahal karena air sudah banyak tercemar oleh bermacam –macam limbah dari
hasil kegiatan manusia, baik limbah dari kegiatan rumah tangga, limbah dari kegi atan
industri dan kegiatan –kegiatan lainnya. Dan ketergantungan manusia terhadap air pun
semakin besar sejalan dengan perkembangan penduduk yang semakin meningkat. Di daerah
Banjar Ubung Sari, yang pola penyebaran kepadatan penduduknya tidak merata dan vo lume
penduduk pendatangnya cukup besar, hal ini mengakibatkan makin berkembangnya
permukiman –permukiman yang kurang terencana baik dalam bentuk kawasan hunian sub
standar dan tidak teratur. Dan dengan adanya permukiman - permukiman yang kurang
terencana, maka dapat mengakibatkan sistem pembuangan limbah rumah tangga seperti
pembuangan limbah kamar mandi/wc dan dapur tidak terkoordinasi dengan baik, sehingga
limbah tersebut dapat mengakibatkan terjadinya pencemaran air tanah yang dapat
mengakibatkan terjadinya penyebaran beberapa penyakit menular. Selain mengakibatkan
terjadinya pencemaran air tanah dapat juga mengakibatkan lingkungan di da erah per
mukiman tersebut menjadi tercemar. Oleh karena itu dalam pembuangan limbah domestik di
daerah permukiman tersebut sebaiknya dilakukan pembuatan sistem jaringan pembuangan
limbah yang dapat menampung dan mengalirkan limbah tersebut secara baik dan benar, agar
dapat mencegah terjadinya kontak antara kotoran sebagai sumber penyakit dengan air yang
sangat diperlukan untuk keperluan hidup sehari-hari. Oleh karena itu, kualitas dan kuantitas
air tanah pada daerah permukiman tersebut harus terjamin, agar dapat digunakan untuk
keperluan hidup sehari -hari sesuai dengan standard kesehatan dan baku mutu kualitas air

A. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang ,dapat di kemukakan permasalahannya adalah:

1. Bagaimana tingkat pencemaran air tanah akibat pembuangan limbah domestik di


lingkungan kumuh Banjar Ubung Sari, Kelurahan Ubung
2. Bagaimana cara menangani daerah yang mengalami pencemaran air tanah
akibatpembuangan limbah domestik di lingkungankumuh Banjar Ubung Sari,
Kelurahan Ubung.
B. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah:
1. Mengetahui tingkat pencemaran air tanah akibat pembuangan limbah domestik
yang terjadi pada lingkungan kumuh Banjar Ubung Sari, Kelurahan Ubung.
2. Mengetahui cara penanganan daerah yang mengalami pencemaran air tanah
akibat pembuangan limbah domestik di lingkungan kumuh Banjar Ubung Sari,
Kelurahan Ubung.

C. Manfaat Penelitian
Di harapakan hasil penelitian ini dapat menjadi landasan berpikir dan pembanding
penelitian yang akan dating mengenai kualitas air tanah dan betapa pentingnya kulitas
air tanah
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Air Tanah
Air tanah adalah air yang tersimpan/ terperangkap di dalam lapisan batuan yang
mengalami pengisian/penambahan secara terus menerus oleh alam. Kondisi suatu
lapisan tanah membuat suatu pembagian zone air tanah menjadi dua zone besar:
1. Zone air berudara (zone of aeration)
Zone ini adalah suatu lapisan tanah yang mengandung air yang masih dapat kontak
dengan udara. Pada zone ini terdapat tiga lapisan tanah, yaitu lapisan air tanah
permukaan, lapisan intermediate yang berisi air g ravitasi dan lapisan k apiler yang berisi
air kapiler.
2. Zone air jenuh (zone of saturation)
Zone ini adalah suatu lapisan tanah yang mengandung air tanah yang relatif
takterhubung dengan udara luar dan lapisantanahnya atau aquifer bebas.
B. Sifat-Sifat Air Tanah
Air tanah secara umum mempunyai sifat-sifat yang menguntungkan, khususnya dari segi
bakteriologis, namun dari segi kimiawi air tanah mempunyai beberapa karakteristik
tertentu tergantung pada lapisan kesadahan, kalsium, magnesium, sodium, bikarbonat,
pH, dan lain-lainnya. Keuntungan dan kerugian pemanfaatan air tanah.
1. Keuntungan:
a. Pada umumnya bebas dari bakteri pathogen.
b. Dapat dipakai tanpa pengolahan lebih lanjut.
Paling praktis dan ekonomis untuk
c. mendapatkan dan membagikannya.
Lapisan tanah yang men ampung air biasanya
merupakan tempat pengumpulan air alami

C. Pencemaran Air
Pencemaran adalah suatu penyimpangan dari keadaan normalnya. Jadi
pencemaran air tanah adalah suatu keadaan air tersebut telah mengalami
penyimpangan dari keadaan normalnya. Keadaan normal air masih tergantung
pada faktor penentu, yaitu kegunaan air itu sendiri dan asal sumber air (Wardhana,
1995). Pencemar air dapat menentukan indikator yang terjadi pada air lingkungan.

D. Limbah

Limbah adalah zat, energi, dan atau komponen lain yang dikeluarkan atau dibuang
akibat sesuatu kegiatan baik industry maupun non -industri (Peraturan Daerah
Propinsi Daerah Tingkat I Bali, 1988).
• Buangan industri adalah bahan buangan
sebagai hasil sampingan dari proses produksi industri yang dapat berbentuk benda
padat, cair maupun gas yang dapat menimbulkan pencemaran.
• Buangan non -industri adalah bahan
buangan sebagai hasil sampingan bukan dari industri, melainkan berasal dari
rumah t angga, kantor, restoran, tempat hiburan, pasar, pertokoan, rumah sakit dan
la in-lain yang dapat menimbulkan pencemaran.

Limbah yang dihasilkan oleh suatu kegiatan baik industri maupun non industri
dapat menimbulkan gas yang berbau busuk misalnya H 2S dan am onia akibat dari
proses penguraian material -material organik yang terkandung di dalamnya. Selain
itu, limbah dapat juga mengandung organisme pathogen yang dapat menyebabkan
penyakit dan
nutrien terutama unsur P dan N yang dapat menyebabkan eutrofikasi. Kare na itu,
pengolahan limbah sangat dibutuhkan agar tidak mencemari lingkungan
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian
Lokasi Banjar Ubung Sari berada di Desa/Kelurahan Ubung, Kecamatan Denpasar
Barat, Kota Denpasar, Bali. Luas wilayah Kelurahan Ubung adalah 173 Ha, dimana
Banjar Ubung Sari merupakan bagian dari Kelurahan Ubung. Batas -batas wilayah
sebagai berikut:
 Di Sebelah Utara:Desa Ubung
 Di Sebelah Timur :Tukad Badung
 Di Sebelah Selatan:Desa Pemecutan Kaja
 Di Sebelah Barat :Tukad Mati
Kondisi topografi Banjar Ubung Sari, Kelurahan Ubung merupakan daerah
dataran rendah dengan ketinggian 50 – 60 m dari per mukaan laut. Banjar Ubung
Sari, Kelurahan Ubung memiliki iklim tropis dengan suhu rata -rata 28°C (Mo
nografi Kelurahan Ubung, 1997)

B. Jenis Penelitian
jerkait dengan jenis penelitian dalam proposal ini, jika ditinjau dari
rancangan penelitian maka dapat digolongkan ke penelitian deskriptif, yaitu
menggambarkan secara tepat kondisi kulitas air tanah di desa ubung. Kecamatan
Denpasar Barat, Kota Denpasar, Bali.

Metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpetasi yang tepat.


Penelitian deskriptif ini mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta
tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi tertentu termasuk
tentang hubungan kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan, serta
proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari fenomena

C. Jenis data
1. Data Premier
Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber pertama, yaitu
data yang diperoleh langsung dari pengambilan sampel di beberapa titik lokasi
dan di uji di lab untuk penentuan kulitas air di setiap parameter yang di uji
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data-data yang mendukung data utama atau data
yang bukan diusahakan sendiri oleh peneliti. Data skunder ini mencakup
dokumen-dokumen resmi, buku-buku, penelitian yang berwujud laporan,
buku harian, dan sebagainya yang mendukung operasionalisasi penulisan
hasil penelitian.7 Dukumen dalam hal ini yaitu arsip yang berupa dokumen dari
kantor desa mengenai jumlah penduduk,profesi,dan jenjang pendidikan

D. Teknik Analisis Data


Tahap analisis data merupakan tahap yang paling menentukan, sebab pada
tahap inilah seorang peneliti harus mampu menelaah semua data yang diperoleh
baik data primer maupun data sekunder. Analisis data ini berdasarkan pada data
yang diperoleh dan telah terkumpul dari hasil penelitian yang diklasifikasikan
sesuai dengan kebutuhan dan tujuan penelitian. Selain itu, analisis data dapat
diberi arti sebagai makna yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian itu
sendiri.
Penelitian ini menggunakan metode pengolahan data dengan langkah-
langkah sebagai berikut:

a. Pengecekan (Editing) Data


Pengecekan (editing) adalah pengecekan kembali semua data yang
diperoleh terutama dari kelengkapannya, kejelasan makna, kesesuaian
serta relevansinya dengan kelompok data lain.9 Proses editing diharapkan
mampu meningkatkan kualitas data yang hendak diolah dan dianalisis,
karena bila data yang dihasilkan berkualitas, maka informasi yang dibawa
pun juga ikut berkualitas. Proses pengecekan difokuskan terutama pada
aspek kelengkapan dan akurasi data, kejelasan makna, kesesuaian dan
relevansi antara data yang satu dengan lainnya untuk mengetahui apakah
data-data yang telah terkumpul tersebut sudah mencukupi untuk
memecahkan permasalahan yang sedang diteliti atau belum, dan untuk
mengetahui apakah di antara data-data yang telah terkumpul tersebut
terdapat data-data yang palsu, serta apakah data-data tersebut ada yang
perlu dikurangi atau perlu ditambah dalam rangka mengefektifkan data-
data penelitian yang dibutuhkan.
b. Kesimpulan (Concluding)
Setelah proses analisis (analysing) atas data-data selesai, kemudian
dilakukan concluding yaitu pengambilan kesimpulan dari suatu proses
penulisan yang menghasilkan suatu jawaban.Atau pengambilan
kesimpulan dari data-data yang telah diolah berdasarkan langkah-langkah
sebagaimana tersebut di atas, dengan tujuan untuk mendapatkan suatu
jawaban dari hasil penelitian yang dilakukan. Pada tahap ini peneliti
membuat kesimpulan-kesimpulan yang merupakan gambaran secara
ringkas, jelas dan mudah dipahami tentang baku mutu kulitas air tanah

E. Metode Analisi
Adapun metode yang digunakan dalam analisis data ini adalah
menggunakan metode deskriptif analisis, yaitu data-data yang diperoleh
kemudian dituangkan dalam bentuk kata-kata maupun skema, kemudian
dideskripsikan sehingga dapat memberikan kejelasan yang realistis dalam
analisis Kulitas air tanah

\
F. Diagram Alir
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 1988. Peraturan Daerah Propinsi Daerah
Tingkat I Bali Nomor 16 Tahun 1988,
Tentang Pengawasan dan Penaggulangan
Pencemaran Lingkungan Oleh Limbah,
Denpasar, Bali.
Anonim, Buku Pedoman Tentang
Penyediaan Air Bersih.
Anonim, 1997. Data Monografi
Desa/Kelurahan Ubung Kecamatan
Denpasar Barat Kotamadya Daerah
Tingkat II Denpasar, Bali.
Anonim, 2000. Keputusan Gubernur Bali
Nomor 515 Tahun 2000, tentang
Standar Baku Mutu Lin gkungan,
Denpasar, Bali.
Depkimpraswil Dirjen Perkim, 2003.
Panduan Identifikasi Lokasi
Kawasan Perumahan dan
Permukiman Urban, Jakarta.
Soeparman H.M. dan Suparmin, 2001.
Pembuangan Tinja dan Limbah Cair,
EGC, Jakarta.
Sutrisno, T., 2004. Teknologi Penyediaan Air
Bersih, PT Rineka Cipta, Jakarta.
Sudiarsa, I W., 2004. Air Untuk Masa Depan,
PT Rineka Cipta, Jakarta.
Wardhana, W.A., 1995. Dampak
Pencemaran Lingkungan , Andi
Offset Yogyakarta, Jakarta.
Yudohusodo, S., 1991. Rumah Untuk Seluruh
Rakyat, INKOPPOL Unit Percetakan
Bharakerta, Jaka

Anda mungkin juga menyukai