Indonesia Maju
Dr. Ir. Hetifah Sjaifudian, MPP
Disampaikan dalam Peringatan Hari Anak Nasional Bersama Kowani, 4 Agustus 2020
Outline
Setiap warga negara berhak mendapat Pendidikan. Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup,
Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan das tumbuh, dan berkembang serta berhak atas
ar dan pemerintah wajib membiayainya. perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
(Pasal 31 ayat 1 dan 2 UUD NRI 1945)
(Pasal 28B ayat (2) UUD NRI 1945)
Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam
kandungan
(Pasal 1 angka 1 UU No 35 Tahun 2014 Tentang Perubahan atas UU No 23/2002 tentang Perlindungan Anak)
________________________________________________________________
Setiap Anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat
kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakat.
(Pasal 9 ayat 1 UU No 35 Tahun 2014 Tentang Perubahan atas UU No 23/2002 tentang Perlindungan Anak)
Konvensi Hak
Anak
Pada tahun 1989, pemerintah di seluruh dunia menjanjikan hak yang sama untuk semua anak dengan
mengadopsi Konvensi PBB untuk hak-hak anak. Konvensi ini mengatur hal apa saja yang harus dilakukan negara
agar tiap-tiap anak dapat tumbuh sesehat mungkin, bersekolah, dilindungi, didengar pendapatnya, dan
diperlakukan dengan adil
Hak-hak anak berlaku atas semua anak tanpa terkecuali. Anak harus dilindungi dari segala jenis diskriminasi
terhadap dirinya atau diskriminasi yang diakibatkan oleh keyakinan atau tindakan orangtua atau anggota
keluarganya yang lain.
Pemerintah bertanggung jawab memastikan semua hak yang dicantumkan di dalam Konvensi dilindungi dan
dipenuhi untuk tiap anak.
“Orangtua atau wali yang sah
bersama-sama bertanggung
jawab membesarkan anak,
dan semua pihak ini perlu
selalu mempertimbangkan
kepentingan terbaik anak.
Pemerintah perlu membantu
dengan menyediakan layanan
untuk mendukung orangtua dan
wali, khususnya jika mereka
bekerja”
“Tiap anak berhak mendapat
pengasuhan yang layak,
dilindungi dari kekerasan,
penganiayaan, dan
pengabaian.”
“Setiap anak dengan disabilitas
berhak atas pendidikan, pelatihan
dan perlindungan khusus agar
dapat menjalani kehidupan secara
penuh”
“Tiap anak berhak mendapatkan standar
kesehatan dan perawatan medis yang terbaik,
air bersih, makanan bergizi, dan lingkungan
tinggal yang bersih dan aman. Semua orang
dewasa dan anak-anak perlu punya akses pada
informasi Kesehatan”
Anak berhak mendapatkan
standar hidup yang cukup
baik sehingga semua
kebutuhan mereka
terpenuhi. Pemerintah
perlu membantu keluarga
yang tidak mampu
memenuhi hal ini dan
memastikan bahwa
orangtua dan wali
memenuhi tanggung jawab
keuangannya terhadap
anak-anak mereka.
“Tiap anak berhak mendapatkan
pendidikan yang berkualitas.
Pendidikan dasar perlu tersedia gratis,
pendidikan menengah dapat diakses,
dan anak didorong menempuh
pendidikan hingga ke tingkat tertinggi
yang dimungkinkan. Disiplin yang
diterapkan sekolah-sekolah haruslah
tetap menghormati hak dan martabat
anak”
2. Anak Terlindung
di Rumah
Di masa pandemi, 96,8% siswa belajar dari rumah. Ini berarti waktu anak
jauh lebih banyak di rumah dibandingkan hari-hari sebelumnya
Banyak keluarga belum memahami urgensi BDR sehingga tidak mendaftarkan Anak ke PAUD
Banyak guru yang masih gamang dan tergagap menjalankan PAUD dari rumah
Pemantauan tumbuh kembang Anak dan program gizi tidak optimal di masa Covid
Karena orangtua harus bekerja sebagian harus menitipkan anaknya ke TPA, akhirnya ada TPA
yang terpaksa buka
Prinsip non diskriminatif dalam memenuhi hak anak seperti tertuang dalam UU Perlindungan
Anak menjadi tidak utuh ketika masih ada perbedaan PAUD Formal dan Non-formal
Sumber : Himpaudi
Tips & Trik Belajar di Rumah
Temui dan Kembangkan potensi minat dan bakat masing-masing anggota keluarga
Pendidikan keluarga bukan hanya tanggung jawab ibu tapi juga ayah
Libatkan anak dengan berbagai aktivitas di rumah, seperti memasak, berkebun, dan membersihkan rumah
Menerapkan Disiplin Positif
• Disiplin positif merupakan suatu cara penerapan disiplin tanpa kekerasan dan ancaman yang dalam
praktiknya melibatkan komunikasi tentang perilaku yang efektif antara orangtua dan anak.