Anda di halaman 1dari 9

Dr. Ir. GIWO RUBIANTO WIYOGO, M.

Pd – KETUA UMUM KOWANI


“Do things for people not bECAuse of who they Are
or whAt they do in return, but bECAuse of who you Are.”

Masyarakat mengenalnya sebagai Dr. Ir. Giwo Rubianto Wiyogo M.Pd, dan dalam
kesehariannya, publik lebih familiar dengan nama Ibu ‘Giwo’ yang lahir
di Bandung, Jawa Barat, 8 Mei 1962, dengan akta lahir Sri Woerjaningsih, M.Pd.
Berawal dari sejak kecil dalam keluarga di panggil “Giwo” oleh orang tuanya.
Panggilan “Wo” adalah panggilan kesayangan, diambil dari penggalan kata depan
“Woerjaningsih”, dan kemudian menjadi sebutan “Giwo” karena waktu kecil ia sering
menunjukkan giginya yang baru tumbuh. Panggilan tersebut menenggelamkan nama
aslinya, terlebih dalam dunia sosial politik dan ekonomi. Perihal nama dibelakangnya
“Rubianto Wiyogo” adalah nama Suami (Rubianto) dan Wiyogo nama Bapak
Mertuanya.

Ibu Giwo adalah Aktivis Perempuan, Pengusaha, Akademisi, Pekerja Sosial,


Pendidik dan Akademisi Indonesia.

Pada Desember 2014, Ibu Giwo terpilih sebagai Ketua Umum KOWANI yang
merupakan federasi dari 97 organisasi wanita tingkat Nasional di Indonesia, dan
terpilih kembali pada tahun 2019 yang lalu. KOWANI sendiri menjadi satu-satunya
organisasi wanita Indonesia yang mempunyai consultative special status
sebagai anggota UN Women dan Dewan Ekonomi dan Sosial PBB (ECOSOC,
Economic and Social Council).

Dalam memperingati Hari Ibu ke 92 tahun 2020, ‘AINA’ menampilkan profil Ibu Giwo
sebagai Tokoh Wanita Indonesia yang mampu menginspirasi perjuangan
masyarakat, khusus nya kaum perempuan dalam meningkatkan keberdayaannya.

Berikut ini liputan AINA berdasar cerita dari Ibu Giwo, seputar pribadi, keluarga,
organisasi, dan karir yang dituturkan dalam bahasa ‘saya’.

Pengalaman pribadi yang penuh tantangan berbalut bahagia

Berbicara kehidupan pribadi, tentunya tidak lepas dari latar belakang keluarga,
karena keluarga adalah segalanya. Pertama-tama saya akan menceritakan sedikit
tentang keluarga saya, orang tua dan saudara-saudara saya.

Saya terlahir sebagai putri kedua dari empat bersaudara, pasangan Almahum
H.R.Wirjatmo dan Almarhumah Hj.R.Tjahjaningsih. Ayah saya merupakan Anggota
Polisi yang masa itu bernama Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI).
Sejak kecil saya dididik disiplin dan penuh tanggung jawab dalam keluarga. Hal itu
membuat saya dan saudara-saudara saya tumbuh menjadi sosok yang sekarang,
yaitu kuat, tangguh dan penuh tanggung jawab, dan pada akhirnya saya memahami
bahwa segala sesuatu yang kita inginkan harus diperjuangkan dan untuk
memperolehnya harus melalui proses, jadi tidak ada yang instan.
Berkat arahan dan dorongan orang tua, saya menjalani pendidikan dengan tekun
tanpa pantang menyerah. Menjalani pendidikan SMA Negeri XI/70 Bulungan Jakarta
Selatan, 1980; Sarjana Pendidikan IKIP Jakarta, 1985; Sarjana Arsitektur
Landscape Universitas Trisakti, 1989; Pascasarjana Universitas Negeri
Jakarta Program S2 Jurusan Manajemen Pendidikan, 2009; dan akhirnya melalui
program Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta Program S3 Jurusan Manajemen
Pendidikan, 2014, Gelar S3 dapat diraih.

Saya sangat mensyukuri terlahir dari keluarga yang “samawa”, dimana kami 4
bersaudara dibesarkan dengan penuh kasih sayang, dimana hal ini kelak menjadi
Capital/Modal Utama untuk melintasi dan menjawab lika liku kehidupan yang sangat
penuh variasi dan tantangan.

Keluarga harmonis berbasis cinta


Pada tahun 1984, saya menikah dengan Ir. Rubianto Wiyogo, Putra Letnan
Jenderal TNI (Purn) Wiyogo Atmodarminto, Gubernur DKI Jakarta periode 1987–
1992. Setelah menikah, Suami diterima sebagai Pegawai Negeri Sipil di Departemen
Pekerjaan Umum (PU), sedangkan saya sendiri, dengan latar belakang pendidikan
memulai usaha di bidang landscape. Kemanapun, saya menyetir sendiri dengan
mobil bak terbuka yang tidak hanya sebagai sebagai transportasi dalam menjalani
usaha tetapi juga untuk urusan antar-jemput anak ke sekolah, dimana mobilnya
hingga sampai sekarang masih ada, tidak saya jual karena tidak diperbolehkan oleh
anak saya yang pertama dan sekarang mobil itu menjadi kenang-kenangan pada
awal perjuangan saya.
Dari hasil pernikahan, saya dikaruniai 4 orang putra, yaitu Ato Wurianto Rubianto
Wiyogo. SE (Manager PT. Wisma Bumisatu, menikah dengan dr. Brenda
Hayatulhaya Wurianto); Putra ke dua, Agi Wibianto, M.Is (IT Head
Departement MRT Jakarta, menikah dengan Prista Setiani, S.E). Selanjutnya, Adito
Wirbianto (saat ini menempuh pendidikan Raffles Singapore) dan si bungsu, Ardi
Amandianto (saat ini menempuh pendidikan di Universitas Pelita Harapan Jakarta).
Saat ini saya sudah memiliki 4 orang cucu, Carlo Mohammad Wurianto, Daanya
Bianca Wurianto, Agastha Wibianto dan Aqisya Wibianto. Insyaa Allah akan
bertambah 1 cucu lagi di tahun 2021.
Keseharian saya selain dengan keluarga, diisi dengan berbagai kegiatan dalam
berorganisasi serta kegiatan perusahaan dari usaha yang saya rintis dari kecil
hingga menjadi besar seperti sekarang.
Sebagai istri, saya merasa bersyukur mempunyai pasangan yang selalu memberikan
dukungan kepada setiap kegiatan saya di luar rumah.

Kiprah dalam organisasi kemasyarakatan, organisasi sosial, dan organisasi


politik

Jiwa keorganisasian saya ditumbuhkan atau dipupuk mulai kecil oleh Ibu saya.
Sementara ayah saya aktif sebagai Anggota Kepolisian RI, saya selalu diajak jika Ibu
ada pertemuan organisasi, termasuk organisasi sosial, seperti pengajian. yang
digeluti. Mulai dari situ saya belajar dan kemudian “jatuh cinta” untuk juga
berorganisasi.

Mencermati pengalaman berorganisasi, saya mengawalinya disekolah sebagai


anggota OSIS. Selanjutnya, pada masa kuliah, saya menjadi anggota Senat
Mahasiswa, dan setelah itu saya bergabung dengan beberapa organisasi, antara lain
sebagai Anggota dari Ikatan Arsitektur Lansekap Indonesia (IALI), Keluarga Alumni
dan Eks Mahasiswa Arsitektur Lansekap Trisakti (KADEMA), Alumni Universitas
Negeri Jakarta (UNJ), IKIP Jakarta, Ikatan Alumni Fakultas Pendidikan Teknologi/ FT
IKIP Jakarta (IKAFPTK/FT IKIP UNJ) sampai sekarang, yang dilatarbelakangi oleh
almamater sekolah.

Riwayat dalam berorganisasi pun telah saya jalani dalam kurun waktu yang cukup
panjang, sebagai berikut :

DALAM NEGERI
 Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Masa Jabatan tahun 2004-
2007, berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) No. 95/M Tahun 2004
 Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (KOWANI), Tahun 2014 sampai
sekarang.
 Ketua Dewan Pimpinan Kongres Wanita Indonesia (KOWANI) Periode 2004-2009
 Ketua Bidang Ekonomi, Koperasi dan Ketenagakerjaan Dewan Pimpinan
Kongres Wanita Indonesia (KOWANI) periode Tahun 1999-2004.
 Ketua Umum Gerakan Wanita Sejahtera, Tahun 2000 sampai sekaran
 Ketua Umum Pita Putih Indonesia (PPI) 2015-2020
 Ketua III PPI (Pita Putih Indonesia) Periode 2011-2015.
 Ketua Umum Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat (IPSM) Nasional 2017-2022
 Ketua I Perkumpulan Wanita Pejuang Periode 2012-2015.
 Anggota Dewan Pengawas Perkumpulan Wanita Pejuang Periode 2017-2020
 Pendiri dan Penasihat LIP – LADIES INTERNATIONAL PROGRAM
 Dewan Penasihat PEREMPUAN JENGGALA
 Pendiri dan Dewan Penasihat KUGAPAI – KOMUNITAS GERAKAN PERDULI
ANAK Indonesia

LUAR NEGERI
 Vice President ICW (International Council of Women) periode 2018-2021
 Anggota dari Global White Ribbon Alliance 2016-sekarang
 General Secretary of ACWO (Asean Confederation of Women Organization)
periode 2021 – sekarang
 Board Member National Alliance Council dari Global White Ribbon 2016 - 2019
 Co-ordinator of Communication ICW (International Council of Women) periode
2015-2018
 Anggota dari Consultative Status of Economy – Social (ECOSOC) di United Nation
(UN Women)
 Anggota International Federation of University Women (IFUW) yang berkedudukan
di Geneva, Switzerland.
 Anggota Business Professional Women International (BPW International)
Terkait dengan entrepreneurship, maka jiwa pengusaha sudah ditumbuhkan oleh
orang tua sejak SMP sampai dengan dewasa. Sepulang sekolah, saya langsung
berdagang di Blok M. Selanjutnya, saya memulai usaha industri kecil, sebagai ibu
rumah tangga dengan membuka butik di rumah kediaman orang tua, dan kemudian
dilanjutkan dengan toko kecil di Mangga Dua Pasar Pagi, serta sebagai perencana,
kontraktor landscape di perumahan maupun perkantoran. Akhirnya sejak tahun 1989
sampai sekarang, saya menjabat sebagai Presiden Direktur dan Komisaris PT. Bumi
Satu Group (Property Development).

Kemudian ketika saya mulai bekerja dan membangun perusahaan, saya sempat
menjadi Wakil Ketua Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI), disaat saya juga
masuk ke dalam KOWANI sebagai Pengurus. Bagi saya berorganisasi adalah salah
satu cara untuk dapat mengembangkan diri dan juga membantu orang lain. Hal itulah
yang menyebabkan saya bergabung lebih banyak dengan organisasi yang merupakan
organisasi non-profit seperti Gerakan Wanita Sejahtera dan Ikatan Pekerja Sosial
Masyarakat, dimana kesemuanya memiliki tujuan untuk membantu dan meningkatkan
kesejahteraan bagi masyarakat terutama perempuan dan anak Indonesia.

Ada juga organisasi yang saya ikuti karena pengalaman pribadi saya, yaitu organisasi
Pita Putih Indonesia (PPI), yang bergerak dalam bidang penurunanangka kematian
Ibu dan Anak. Saya merasa terpanggil aktif dalam persoalan kematian Ibu dan Anak
karena saya mempunyai pengalaman langsung bagaimana melahirkan anak ke 3.
Kala itu saya mengalami pendarahan dan kehilangan darah sampai 2,5 liter. Ketika
itulah saya menyadari, bahwa banyak Ibu, khususnya di perdesaan tidak memahami
apa yang harus dilakukan pasca melahirkan. Melalui PPI, saya dan para Pengurus
memberikan penyuluhan dan pelatihan kepada Ibu-Ibu dan juga masyarakat untuk
dapat menjadi agen perubahan untuk membantu menurunkan angka kematian Ibu
dan anak. Perjuangan ini terus saya lakukan sehingga pada tahun 2018, saya terpilih
menjadi Vice President dari Internasional Council of Women (ICW) yang merupakan
“KOWANI” dari seluruh organisasi perempuan di dunia.

Dalam organisasi politik, saya pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Umum I PP
Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG) periode 2009 – 2014. Saat itu, saya
dilamar oleh Tokoh dari Partai Golkar untuk menjadi Pengurus. Karena salah satu
organisasi anggota KOWANI yaitu Gerakan Wanita Sejahtera menginginkan saya
sebagai Calon Ketua Umum, sedangkan salah satu syarat untuk menjadi Ketua
Umum KOWANI adalah tidak mempunyai hubungan sebagai Anggota dengan Partai
manapun, sehingga saya mengajukan surat pengunduran diri saya sebagai Wakil
Ketua I PP KPPG dan mengirimkannya kepada Ketua Umum DPP. Partai Golkar, dan
selebihnya berpartisipasi dalam kegiatan yang tidak langsung didalam partai politik.
Saya pernah maju menjadi Calon Legislatif dari Partai Golkar tahun 2009 di Dapil
Jakarta Barat, Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu. Tetapi berkancah dipolitik
bukanlah passion saya yang sebenarnya.
Penghargaan atas kiprah yang diterima

Dalam berkiprah selama menorehkan jejak sebagai aktivis, pekerja sosial dan
pengusaha, beberapa penghargaan yang telah di terima, adalah sebagai berikut :

 Penghargaan Organisasi Perempuan dengan Kegiatan Terbanyak dalam


Penanganan Pandemi Covid-19 tahun 2020.
 Board Chair Award for National Aliiance Council dari Global White Ribbon Alliance
tahun 2019
 Certificate of Appreciation for Hosting the National Alliance Council Meeting dari
Global White Ribbon Alliance tahun 2019
 Rekor MURI atas nama KOWANI untuk kategori “Temu Nasional Organisasi
Perempuan Terbanyak” Tahun 2018.
 TOP Eksekutif Muslimah dari IPEMI tahun 2016 dan 2018
 Kementerian PMK RI sebagai Media informasi/penyiar berita Germas Terbanyak
tahun 2017
 Penerima Penghargaan atas Partisipasi dan Kehadiran di Asosiasi Pelaksana
Pelatihan Tenaga Kerja Indonesia (Association of Training Center for Indonesian
Manpower) Periode 2014-2017 dari Pengurus DPP AP2TKI
 Penerima Penghargaan atas Partisipasi dalam Musyarawarah Nasional VI dari
Krida Wanita Swadiri Indonesia pada 2-4 April 2017
 “Bunda Paud Nasional” dari Ibu Negara Iriana Joko
Widodo dan Kemendikbud RI tahun 2016.
 Outstanding Women’s Organization award 2016 For The National Council Of
Women Of Indonesia dari Kerajaan Thailand, 2016.
 Penghargaan Terima Kasih dari Pengurus Badan Kerjasama Organisasi
Wanita Sumatera Utara Periode 2011-2016.
 Penghargaan Terima Kasih atas Partisipasi dalam Diskusi Publik dari Pimpinan
Pusat Angkatan Muda Partai Golkar 2016.
 Penerima Penghargaan 70 Wanita Inspiratif “Sinema Bintang Tujuh” 2015
 Penerima Penghargaan Muktamar IIDI XX dari Pengurus Besar Ikatan Isteri
Dokter Indonesia pada November 2015.
 Penerima Penghargaan atas Dukungan serta Partisipasi dalam Munas ke XIV
PERWANAS dan Sidang MPP ke II PERWANAS, Oktober 2015
 Ucapan Terima Kasih atas Partisipasi dan Kerjasama Dalam Acara Puteri
Indonesia 2015 dari Yayasan Puteri Indonesia 2015
 Wanita Inspiratif Tupperware SheCAN Award 2013.
 Rekor MURI “Koleksi 1001 Kura-kura” Tahun 2013.
 Wanita Pejuang dalam 1000 Cap Telapak Tangan di Gedung Joang 45, Jakarta.
 Ibu Award dalam Acara Hari Ibu 2008 dari Kementerian Negara Pemberdayaan
Perempuan RI.
 100 Wanita Terinspiratif 2008 dari Majalah Kartini.
 99 Most Powerful Women 2008 dari Majalah Globe Asia Tahun 2008.
 99 Most Powerful Women dari Majalah Globe Asia Tahun 2007.
 Penerima Penghargaan Asean Development Citra Award 2003-2004.
 Penerima Penghargaan International Development Best Economic Executive
Award 1997- 1998, 3 April 1997.
 Penerima Penghargaan sebagai Pengusaha Wanita Teladan IWAPI’97 pada 10
Maret 1997.
 Penerima Penghargaan sebagai Wanita Berbusana Rapi dan Serasi pada Tahun
1997.
 Penerima Bintang/Penganugerahan Citra Wanita Penerus Kartini pada 29 Maret
1996.
 Penerima Penghargaan The Leader Achieves Development Tahun 1995.
 Penerima Gelar Putri Ayu Tahun 1981.
 Penerima Bintang Pembangunan Wanita Karier pada 30 Juni 1995.
 Penerima Penghargaan dan Terima Kasih atas Peran Sertanya dalam
Mensukseskan Acara FPPI oleh Dewan Pimpinan Pusat Forum Pemberdayaan
Perempuan Indonesia.

Bagi saya penghargaan tersebut merupakan penilaian orang lain terhadap kinerja
atau prestasi saya yang mereka nilai telah memberikan hasil dan saya berterima
kasih terhadap penghargaan tersebut. Dan saya mendedikasikan untuk organisasi
dan lingkungan saya karena tanpa mereka tentu tidak ada penghargaan tersebut. Di
sisi lain, penghargaan tersebut juga merupakan cermin pencapaian saya dan
kemudian menjadi “Cambuk” yang menantang diri saya untuk dapat berbuat lebih
banyak dan lebih baik dengan menjadikan tantangan menjadi peluang.
Bagi saya Penghargaan adalah ketika Keluarga saya sehat, bahagia dan sukses,
Juga manakala saya dapat memberikan perubahan yang baik kepada orang lain dan
dapat menjadi teladan bagi orang lain.

KOWANI - BKOW

Jika berbicara tentang KOWANI, pastilah terkait dengan sejarah perjuangan


Indonesia, dimana KOWANI merupakan wadah penghimpun serta penyalur aspirasi
dan potensi perempuan dalam melaksanakan peran dan partisipasinya untuk
pembangunan bangsa di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Saat ini telah
tergabung 97 organisasi anggota di tingkat pusat, dan memiliki 87 juta anggota
perempuan dari berbagai latar belakang. KOWANI merupakan organisasi federasi
tertua yang terbentuk sejak tahun 1928, tepatnya pada tanggal 22 Desember, yang
saat ini kita kenal dengan sebutan Hari Ibu.

Bagi saya, KOWANI dapat membantu perempuan Indonesia menjalani hidupnya


dengan lebih baik untuk mengangkat derajat perempuan Indonesia. Saya rela
mengabdikan diri untuk pemberdayaan dan kemajuan Perempuan, karena saya
percaya jika perempuan diberikan kesempatan yang sama maka mereka akan
tumbuh dengan banyak pilihan.

Berbicara tentang hubungan yang terjalin antara KOWANI dan BKOW adalah
hubungan benang merah yang erat dimana walaupun tidak memiliki hubungan
Struktural Organisasi secara berjenjang dari tingkat Pusat ke tingkat Daerah, namun
BKOW merupakan kepanjangan tangan KOWANI untuk mencapai akar rumput,
yakni sebagai mitra dalam menjalankan program umum, sekaligus menyebarluaskan
tugas yang harus diemban sebagai Ibu Bangsa, yaitu perempuan yang mendidik
anak-anak sebagai generasi penerus masa depan bangsa, yang kreatif, inovatif,
unggul, yang sehat jasmani dan rohani serta berkepribadian bangsa yang kuat dan
nasionalis.

Pengembangan sinergi antar Organisasi Wanita dalam hal ini adalah KOWANI
dengan para mitra nya, yaitu organisasi lain, termasuk BKOW dan GOW serta mitra
kerja seperti Kementerian, Lembaga dan Pemangku Kepentingan lainnya, dapat
berupa perpaduan yang memberikan hasil lebih besar dan lebih prospektif sebagai
bentuk kolaborasi yang memberikan hasil lebih besar daripada penggabungan
masing-masing Organisasi Wanita itu sendiri. Ketika antar Organisasi Wanita saling
bekerjasama untuk mencapai performa, maka target tidak hanya tercapai 100%
namun akan terlampaui 120% bahkan 150%. Inilah hakikat Sinergi, dan Tim Sinergi
(Team Synergy) yang tentu memiliki kekuatan sangat besar dibandingkan hanya
Kerjasama Tim (Team Work). Maka dari itu saya berharap bahwa KOWANI dan
BKOW dapat terus membina Kerjasama dan bersinergi sekaligus saling bergotong
royong, saling menguatkan dan mendukung satu sama lain untuk menorehkan bhakti
dalam berkontribusi untuk terus membangkitkan semangat perbaikan dan pemajuan
martabat Perempuan dalam konteks asah, asih, asuh, ajar dan amal.
Perempuan berdaya

Menurut saja, sekarang Perempuan Indonesia pada saat ini sudah berdaya. Hal ini
dilihat dengan sudah banyaknya peran yang diisi oleh perempuan dihampir seluruh
aspek kehidupan, namun tentunya harus selalu ditingkatkan.

Perempuan dapat bersama-sama dengan pria berperan dalam pembangunan, karena


perempuan bukan hanya penerima dan penikmat kemerdekaan, tapi mereka juga
berperan dan berjuang untuk kemerdekaan. Selama perempuan ada, tentunya masih
banyak yang perlu diperjuangkan untuk masa depan bangsa dan negeri dalam
perannya sebagai Ibu Bangsa.

Itulah pribadi anda

Saya selalu ingat apa yang Mother Theresa katakan: “Lakukanlah kebaikan untuk
orang, bukan karena siapa mereka atau karena mengharapkan imbalan, tetapi karena
itulah pribadi Anda”.

“Do things for people not because of who they are or what they do in return, but
because of who you are”

Selamat Hari Ibu ke 92 tahun 2020

Perempuan berdaya, Indonesia Maju

------------------------------------

Anda mungkin juga menyukai