A. Latar Belakang
Perlindungan hukum bagi para investor emas telah diatur oleh Otoritas
Jasa Keuangan (OJK) melalui Satgas Waspada Investasi, SiPeka dan FCC.1
Namun pelaksanaan tugas dan kewenangan OJK ini masih belum maksimal,
oleh karena itu berawal dari adanya pengaduan kepada OJK (Satgas Waspada
Investasi – SWI) terkait adanya dugaan perdagangan emas digital yang disinyalir
dilakukan tanpa ada izin dari instansi yang berwenang yang berpotensi
menimbulkan kerugian bagi masyarakat di kemudian hari, salah satunya terkait
dengan transaparansi pengelolaan dana dan pengelolaan emas yang dilakukan.
Melalui rapat koordinasi di Inovasi Keuangan Digital Otoritas Jasa Keuangan
yang dilaksanakan pada tanggal 15 Januari 2019, dihasilkan:
C. Akan membuat team kecil intensif antara Inovasi Keuangan Digital (IKD)
Otoritas Jasa Keuangan, Bank Indonesia (BI) dan Badan Pengawas
Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) Kementerian Perdagangan
dengan tujuan koordinasi yang baik dan efisien.2
1
Perlindungan Hukum Terhadap Investor Emas Studi Kasus Penipuan Investasi Emas Di Kota Semarang
Oleh Dr.Paramita Prananingtyas, S.H., L.LM, Dibiayai oleh PNBP Fakultas Hukum Universitas
Diponegoro Tahun Anggaran 2016.
2
Bapebbti. “Emas Digital”, diakses dari
http://bappebti.go.id/resources/docs/brosur_leaflet_2001_01_11_zl4c435y.pdf, pada tanggal 04 Mei 2020
pukul 20.21.
Maka dari pengertian ini, Kementerian Perdagangan mengeluarkan
peraturan yakni Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 119 Tahun 2018
tentang Kebijakan Umum Perdagangan Pasar Fisik Emas Digital di Bursa
Berjangka (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 36) yang
membuat komoditi emas layak dijadikan sebagai subjek dalam Bursa
Berjangka. Peraturan dari Kementerian Perdagangan tersebut lalu diikuti oleh
diundangkannya empat peraturan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka
Komoditi (Bappebti) yang mengatur teknis penyelenggaraan perdagangan
emas digital dalam Bursa Berjangka. Berdasarkan siaran pers Kementerian
Perdagangan tentang empat peraturan Bappebti, penerbitan peraturan ini
sebagai tanda bahwa pemerintah Indonesia harus terus mengikuti
perkembangan industri Perdagangan Berjangka Komoditi yang dinamis dan
memberikan ruang kepada pengembang usaha inovasi komoditas secara
digital.3
3
Siaran Pers Kementerian Perdagangan, “Bappebti Terbitkan Empat Peraturan Aset Kripto Dan Emas
Digital”. Diakses dari http://www.kemendag.go.id/id/news/2019/02/18/bappebtiterbitkan-empat-
peraturan-aset-kripto-dan-emas-digital- pada 5 Mei 2020.
berjualan di Tokopedia. Berdasarkan pengakuannya, sudah menjual 20
kilogram emas digital.4
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, terdapat beberapa hal
yang menjadi inti permasalahan dari penulisan skripsi ini. Permasalahan-
permasalahan yang akan dibahas adalah:
4
Artikel ini telah tayang di Katadata.co.id dengan judul "OJK Temukan Penjual Emas Tak Berizin di
Tokopedia" , https://katadata.co.id/berita/2018/09/07/ojk-temukan-penjual-emas-tak-berizin-di-tokopedia
pada 6 Mei 2020
C. Tujuan Penulisan
Pengadilan Niaga.
Mengetahui,
Medan,
Prof. Dr. Bismar Nasution, S.H., M.H Dr. Mahlmul Siregar, S.H., M.Hum